id
Skripsi
Oleh:
Psycha Anindya Wicaksono
NIM. M0407057
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Kanker payudara dan kanker serviks adalah dua jenis kanker yang masih
menjadi penyebab kematian tertinggi terutama bagi perempuan di seluruh dunia.
Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai kandidat antikanker adalah rumput
mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.). Penelitian terdahulu menyebutkan
bahwa tanaman ini memiliki kandungan senyawa seperti alkaloid, flavonoid,
terpenoid, dan ursolic acid yang diketahui mampu menghambat kanker. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui efek sitotoksik yang disebabkan oleh isolat 3 dan
6 dari fraksi VI rumput mutiara terhadap sel kanker payudara T47D dan sel HeLa
secara in vitro.
Uji sitotoksisitas dilakukan dengan metode MTT Assay. Hasil uji
sitotoksik menunjukkan bahwa isolat 3 dan 6 mempunyai nilai IC50-24 jam antara
500-1.000 µg/mL terhadap sel kanker peyudara T47D, sedangkan nilai IC50-24 jam
kedua isolat terhadap sel kanker serviks HeLa diperkirakan antara 250-500
µg/mL. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa isolat 3 dan 6 rumput
mutiara tidak bersifat toksik terhadap sel kanker payudara T47D dan sel kanker
serviks HeLa.
Kata kunci : Hedyotis corymbosa (L.) Lamk., isolat, sel T47D, sel HeLa, MTT
Assay
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Breast and cervical cancer are two kinds of cancer which still cause the
highest number of women death. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.)
Lamk.) is known to have potency as anticancer candidate. Previous researches had
reported that rumput mutiara content some compounds such as alkaloid,
flavonoid, terpenoid, and ursolic acid which are able to inhibit cancers. Therefore,
this research aims to determine the in vitro-cytotoxicity effect of isolate 3 and 6
from fraction VI of rumput mutiara against the breast cancer cell line T47D and
cervical cancer cell line Hela.
The cytotoxicity assay was conducted by MTT Assay. The result showed
that the IC50-24 hours values of both isolates were 500-1.000 µg/mL against T47D
cells. Whereas, the IC50-24 hours values of both isolates against HeLa cells were
estimated to be 250-500 µg/mL. The result showed that isolate 3 and 6 of rumput
mutiara were not toxic against the breast cancer cell line T47D and cervical
cancer cell line HeLa .
Keywords : Hedyotis corymbosa (L.) Lamk., isolates, T47D cells, HeLa cells,
MTT Assay
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
dunia karena masih merupakan jenis penyakit yang menyebabkan kasus kematian
tertinggi di berbagai negara. Kasus kematian akibat kanker meningkat dari 3,4%
tahun 2008, kanker payudara menempati urutan pertama dari seluruh kasus kanker
2002). Menurut American Cancer Society (2009), selama tahun 2002 sampai
2006, sebanyak 95% kasus baru dan 97% kematian karena kanker payudara
di dunia pada kaum wanita (Moerdijat et al., 2008). Data IARC tahun 2008
memaparkan bahwa lebih dari 85% kasus kanker serviks terjadi di negara
adalah 52%.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Stansfield, 2007). Kanker bukan merupakan penyakit yang mudah dideteksi. Hal
ini dikarenakan perkembangan dan penyebarannya sangat cepat. Oleh karena itu,
para penderita biasanya baru memeriksakan diri ketika gejala yang dirasakan
sudah sangat parah sehingga penyakit kanker yang diderita sudah mencapai
stadium yang sulit ditangani. Akibatnya pengobatan serta hasil yang diperoleh
Pada saat ini, upaya penanganan kanker yang umumnya dipilih sebagai
Selama ini, kemoterapi memang memberikan hasil positif, tetapi metode ini
memiliki toksisitas dan efek samping yang sangat besar (Meiyanto et al., 2005).
sendiri belum begitu jelas (Bogoriani et al., 2007). Oleh karena itu, diperlukan
adanya suatu alternatif cara atau sumber pengobatan baru untuk menangani
kandungan senyawa ursolic acid yang diduga dapat menghambat kanker (Asyhar
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
fraksinasi dari fraksi larut etil asetat ekstrak kloroform daun rumput mutiara
memberikan efek toksik paling tinggi terhadap larva Artemia salina Leach.
dengan nilai LC50-24 jam sebesar 281,77 µg/mL. Pada fraksi tersebut dijumpai
lanjut dan didapatkan enam isolat. Isolat 4 dan 5 dari fraksi tersebut dilaporkan
memberikan efek toksik paling tinggi terhadap larva A. salina Leach. dengan LC50
berturut-turut sebesar 55,87 µg/mL dan 47,76 µg/mL (Ruwaida, 2010). Penelitian
efek sitotoksik paling tinggi terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 sebesar 88,10
µg/mL.
juga mempunyai potensi sebagai antikanker karena pada uji BST, kedua isolat
konsentrasi 100 µg/mL, sehingga diperkirakan kedua isolat tersebut memiliki nilai
senyawa dengan nilai IC50 di bawah 100 µg/mL tetap dikatakan memiliki potensi
antiproliferasi meskipun nilainya kecil. Kedua isolat tersebut juga belum diujikan
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada sel kanker, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
Penelitian ini menggunakan sel kanker payudara T47D karena sel ini
merupakan salah satu jenis cell line yang aktif berproliferasi (continuous cell
line), mudah ditangani, tumbuh lebih cepat sehingga mampu memproduksi lebih
yang tinggi, serta mudah diganti dengan stok beku jika terjadi kontaminasi
sehingga sering digunakan dalam penelitian in vitro (Burdall et al., 2003). Sel
kanker serviks yang digunakan adalah sel HeLa karena sel ini merupakan sel
kanker yang disebabkan oleh HPV 18 yang merupakan penyebab kanker serviks
kedua paling umum, mudah ditumbuhkan karena dapat tumbuh dengan agresif
dalam media kultur, dan sering digunakan dalam pengujian sitotoksik (Muñoz et
al., 2003; Freshney, 1986). Penelitian ini diharapkan dapat menggali lebih dalam
B. Perumusan Masalah
masalah, yaitu:
serviks HeLa?
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Berapakah nilai IC50 isolat 3 dan 6 rumput mutiara (H. corymbosa (L.)
C. Tujuan Penelitian
(L.) Lamk.) terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa.
2. Mengetahui nilai IC50-24 jam isolat 3 dan 6 rumput mutiara (H. corymbosa
(L.) Lamk.) terhadap sel kanker payudara T47D dan serviks HeLa.
D. Manfaat Penelitian
obat tradisional.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Isolat 3 dan 6 rumput mutiara tidak bersifat toksik terhadap sel kanker
2. Isolat 3 dan 6 rumput mutiara mempunyai nilai IC50-24 jam antara 500-
1.000 µg/mL terhadap sel kanker payudara T47D, sedangkan nilai IC50-
24 jam kedua isolate terhadap sel kanker serviks HeLa diperkirakan antara
250-500 µg/mL.
B. Saran
IC50-24 jam isolat 3 dan 6 rumput mutiara terhadap sel kanker payudara
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan 6 rumput mutiara terhadap sel kanker yang lain, seperti MCF-7,
lainnya.
commit to user
xi