Anda di halaman 1dari 9

www.lppm-mfh.

com ISSN-e: 2548 - 6357


lppm-politeknikmfh@gmail.com

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI


(Psidiumguajava L.) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI Staphylococcus epidermidis
PENYEBAB BAU BADAN

Nur Maknah1, Jumari Ustiawaty2, Edy Kurniawan3


1,2,3
Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medik
Politeknik Medica Farma Husada Mataram
Email: jumari.ustiawaty@gmail.com

Abstrak

Bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu spesies bakteri dari genus
Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu
dengan kekebalan tubuh yang lemah). Banyakdari masyarakat yang mengobati penyakit
menggunakan tumbuhan tradisional seperti Daun jambu biji (Psidiumguajava L.) dapat
dimanfaatkan sebagai obat diare dan bisa diguanakan juga sebagai obat untuk menghilangkan bau
badan. Daun jambu biji juga mengandung metabolit sekunder terdiri dari tanin, polifenolat, monoter
penoid, siskulterpen, alkaloid, kuinon dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas ekstrak daun jambu biji (Psidiumguajava L.) terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental yaitu dengan
menggunakan metode difusi sumuran dengan perlakuan yaitu konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan
100% dengan enam kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona
hambat yang terbentuk padakonsentrasi 25% , 50%, 75%, dan 100% secara berturut-turut sebesar
20,8 mm, 23 mm, 24,8 mm, dan 27,8 mm. Kontrol positif (coprofloxacyn) diketahui dengan rata-
rata diameter zonahambat 27 mm. Berdasarkan uji kruskal-wallis dengan tingkat kepercayaan =
95%, diperoleh hasil yang signifikan yaitu probabilitas (0,000) <α (0,05), yang berarti bahwa
ekstrak etanol daun jambu biji (Psidiumguajava L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
epidermidisyang ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat berupa daerah jernihdi sekitar
sumuran yang berisiekstrak etanol daun jambu biji dengan kategori resisten.

Kata Kunci : EkstrakEtanol, DaunJambu Biji, Psidiumguajava L, Staphylococcus


epidermidis, Antibakteri.

Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 26


Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

PENDAHULUAN Bau badan merupakan salah satu


Indonesia memiliki banyak jenis masalah yang mengganggu kehidupan sehari-
tumbuhan yang bisa digunakan sebagai hari.Bau tidak sedap tubuh seringkali
sumber bahan obat alami dan telah banyak membuat seseorang merasa kurang percaya
digunakan oleh masyarakat secara turun- diri. Aroma yang tidak sedap tersebut
temurun sebagai bahan pengobatan guna biasanya akan muncul ketika seseorang mulai
mengatasi masalah kesehatan.Beberapa jenis berkeringat. Ada keringat yang mengeluarkan
tumbuhan sebagai bahan obat yang melimpah, bau tetapi ada juga yang tidak.Biasanya bau
mudah didapat yaitu jambu biji, jambu air, yang tidak sedap timbul bersama bau badan
jambu susu, dan jambu sukun.Salah satu yang disebabkan oleh aktivitas bakteri
upaya untuk mengatasi dampak negatif dari Staphylococcus epidermidis(Endarti et al.,
penggunaan bahan kimia dan antibiotik 2002).Deodoran merupakan produk yang
adalah menggunakan bahan obat alternatif digunakan untuk mengatasi masalah bau
yang lebih aman, ramah lingkungan, dan badan yang disebabkan oleh keringat yang
diaplikasikan serta mudah terurai secara alami bercampur dengan bakteri. Deodoran
(Yuliani et al., 2003). mengurangi bau badan dengan cara menekan
Salah satu bahan obat alternatif yang pertumbuhan bakteri penyebab bau badan dan
dapat digunakan untuk antiperspirant yang mengurangi keluarnya
menanggulangimasalah kesehatan adalah keringat dengan cara menutup dan
daun tumbuhan jambu biji (Psidiumguajava menghalangi pori-pori kulit ketiak.Namun
L.).Selain buah jambu biji digunakan sebagai penggunaan deodoran sintetis telah banyak
obat diare daun jambu biji juga dapat menimbulkan penyakit. Akibat penggunaan
digunakan untuk mengatasi penyebab bau bahan Aluminium Chlorohydrate (ACH) pada
badan.Daun jambu biji mengandung pektin roll on, hal ini disebabkan aluminium bersifat
tinggi serta mengandung tanin yang berfungsi neurotoksin ( racun yang merusak syaraf)
untuk memperlancar sistem pencernaan. Daun (Exley, 2007).
jambu biji mengandung metabolit sekunder, Saat ini Bakteri Staphylococcus
terdiri dari tanin, polifenolat, flavanoid, epidermidis umumnya telah resisten terhadap
monoterpenoid, siskulterpen, alkaloid, kuinon antibiotik penisilin dan metisilin, sehingga
dan saponin (Kurniawati, 2006). Senyawa perlu diketahui bahan alternatif yang dapat
saponin dan flavanoid diketahui mempunyai membasmi atau menghambat pertumbuhan
aktivitas antibakteri (Ajizah, 2004). bakteri tersebut (Bartlett, 2007). Penggunaan
antibiotik yang tidak benar biasanya akan
Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 27
Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

membuat bakteri menjadi bersifat resisten dan T3 : Untuk membuat konsentrasi


tetap memperbanyak diri dalam inangnya. ekstrak etanol 50%.
Beberapa bakteri yang diduga menjadi T4 : Untuk membuat konsentrasi
penyebab bau badan tersebut diantaranya ekstrak etanol 25%.
ialah Staphylococcus epidermidis,
Corynebacterium acne, Pseudomonas HASIL PENELITIAN DAN
aeruginosa dan Streptococcus pyogenes PEMBAHASAN
(Endarti et al., 2002). Gambaran Umum Penelitian
Adanya kemampuan antibakteri dari Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
tumbuhan jambu biji telah banyak diketahui. April 2017 di Fakultas Matematika dan Ilmu
Namun sampai saat ini belum diketahui Pengetahuan Alam Laboratorium Biologi
kemampuan daun jambu biji dalam Universitas Mataram.Pada penelitian ini,
menghambat pertumbuhan sampel yang digunakan berupadaun jambu
bakteriStaphylococcus epidermidis.Oleh biji (Psidium guajava L.) yang diambil di
karena itu,perlu dilakukan penelitian lebih dusun Papak Desa Genggelang Kecamatan
lanjut untuk mengetahui aktivitas ekstrak Gangga Kabupaten Lombok Utara.
etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) Sampel berupa daun tumbuhan jambu
terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus biji (Psidium guajava L.) yang dibuat dalam
epidermidis sebagai penyebab bau badan. beberapa konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100%,
METODE PENELITIAN dilanjutkan dengan melakukan uji daya
Penelitian ini merupakan penelitian hambat daun jambu biji(Psidium guajava L.)
eksperimental yang bertujuan untuk terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus
mengetahui aktivitas daun jambu biji terhadap epidermidis penyebab bau badan dengan
pertumbuhan bakteri Staphylococcus replikasi atau pengulangan enam (6) kali yang
epidermidissecarainvitro.Rancangan diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 370C.
percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dari adalah metode difusi sumuran dengan melihat
penelitian ini adalah sebagai berikut : zona bening di sekitar sumuran yang
T1 : Ekstrak etanol daun jambu biji merupakan tanda adanya daya hambat
(Psidium guajava L) 100%. pertumbuhan bakteri Staphylococcus
T2 : Untuk membuat konsentrasi ekstrak epidermidis oleh tumbuhan daun jambu biji.
etanol 75%. Hasil Penelitian

Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 28


Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

Penelitian ini merupakan penelitian baketri Staphylococcus epidermidis penyebab


true eksperimen yang bertujuan untuk bau badan dilihat dari zona hambat yang
mengetahui daya hambat tumbuhan daun terbentuk pada masing-masing konsentrasi
jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap (tabel 4.1). Pada konsentrasi 100% rata-rata
petumbuhan bakteri Staphylococcus diameter zona bening yang terbentuk sebesar
epidermidis penyebab bau badan. 27,8 mm, konsentrasi 75% rata-rata zona
Hasil penelitian aktivitas daun jambu bening sebesar 24,8 mm, konsentrasi 50%
biji dalam menghambat pertumbuhan bakteri rata-rata zona beningnya sebesar 23 mm dan
Staphyloccus epidermidis pada konsentrasi 25% rata-rata zona
Analisis Data Penelitian beningnya sebesar 20,8 mm, Sedangkan pada
Berdasarkan hasil pengukuran zona kontrol (+) menggunakan ciprofloxacynn
hambat yang terbentuk, maka dilakukan uji rata-rata zona beningnya sebesar 35 mm.
statistik menggunakan One-Sampel Zona hambat terkecil terdapat pada
Kolmogorov-Smirnov Testpada tingkat konsentrasi 25% sedangkan zona hambat
kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan terbesar terdapat pada konsentrasi 100%. Hal
menggunakan program SPSS.16 yang ini berarti semakin tinggi konsentrasi daun
bertujuan untuk mengetahui distribusi jambu biji (Psidium guajava L.) maka zona
normalitas data. Hasil uji statistik One- hambat terbentuk semakin besar. Hal ini
Sampel Kolmogrof-Smirnov Test sesuai dengan penelitian Uji aktivitas
Pembahasan senyawa antibakteri dari mikroalga
Hasil penelitian ini menunjukkan Porphyridium cruentum yang dilakukan oleh
bahwa ekstrak etanol daun jambu biji dapat Kusmiyati dan Agustini (2006) yang
menghambat pertumbuhan bakteri menyatakan bahwa semakin besar konsentrasi
Staphylococcus epidermidis, terlihat dari ekstrak, maka semakin besar daya hambat
terbentuknya zona bening di sekitar yang dihasilkan karena pada konsentrasi yang
sumuran.Setiap konsentrasi memberikan besar, semakin tinggi aktivitas senyawa
diameter zona hambat yang berbeda, hal ini antibakteri.
mengindikasikan bahwa setiap konsentrasi Berdasarkan hasil pengukuran zona
memberikan respon daya hambat yang hambat yang terbentuk, maka kemampuan
berbeda terhadap pertumbuhan bakteri ektrak etanol daun jambu biji dalam
Staphylococcus epidermidis. menghambat pertumbuhan bakteri
Kemampuan ekstrak etanol daun Staphylococcus epidermidis termasuk ke
jambu biji dalam menghambat pertumbuhan dalam kategori resisten. Hal ini sesuai dengan
Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 29
Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

pernyataan Mukherjee (1998) dengan kategori mikroorganisme seperti bakteri dan virus
diameter zona hambat > 12mm termasuk (Subroto, 2009 dan Harlis, 2011).
kategori sensitif, jika diameter zona hambat Hasil penelitian sebelumnya yang
4> □ ≤ 12 mm termasuk kategori intermediet dilakukan oleh (Rosidah dan Afizia, 2012)
dan jika diameter zona hambat = 4 mm menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji
termasuk kategori resisten. pada konsentrasi 250 ppm - 3250 ppm
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa berpotensi sebagai antibakteri terhadap
ekstrak daun jambu biji sangat potensial bakteri Aeromonas hydrophila dengan
dijadikan sebagai penanganan penyebab bau diamater zona hambat berkisar antara 6,5-11,5
badan, karena didalam daun jambu biji mm. Penelitian ini menguatkan hasil
terdapat kandungan tanin yang merupakan penelitian sebelumnya ( Rosidah danAfizia,
komponen utama dalam daun jambu 2012) bahwa ekstrak daun jambu biji
biji.Jumlah kandungan tanin lebih banyak memiliki aktivitas antibakteri dengan kategori
dibandingkan dengan kandungan senyawa resisten pada konsentrasi 25-100%, dengan
lainnya (Widiaty, 2008). Tanin mempunyai diameter zona hambat berkisar antara 20,8-
daya antibakteri dengan cara mempresipitasi 27,8 mm. Perbedaan luas zona hambat dari
protein, efek antimikroba tanin antara lain penelitian ini diperkirakan karena bakteri uji
melalui reaksi dengan memberan sel, yang digunakan berbeda dalam penelitian
inaktivasi enzim dan destruksi atau inaktivasi sebelumnya (Rosidah dan Afizia, 2012)
fungsi materi genetik. Selain tanin senyawa menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila
yang bersifat antibakteri pada ekstrak daun yang termasuk bakteri gram negatif
jambu biji adalah flavonoid dan saponin sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
(Ajizah, 2004). bakteri Staphylococcus epidermidis yang
Kandungan senyawa flavonoid di merupakan bakteri gram positif dimana dalam
dalam ekstrak daun jambu biji dapat perbedaan bakteri tersebut memberikan
menghambat sintesis asam nukleat, respon yang berbeda terhadap zat aktif yang
menghambat fungsi sitoplasma, dan terkandung dalam sel bakteri. Komposisi
menghambat sitoplasma energi sel (Cushine bakteri gram positif mempunyai membran
and Lamb, 2005).Fungsi flavonoid dalam plasma tunggal (1 lapis) yang dikelilingi
tubuh manusia adalah sebagai antioksidan dinding sel tebal berupa peptidoglikan
sehingga baik untuk pencegahan kanker, sedangkan bakteri gram negatif memiliki
antibiotik dengan mengganggu fungsi dari sistem membran luar permeabel. Selain itu
perbedaan hasil dalam penelitian ini dengan
Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 30
Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

yang dilakukan oleh Rosidah dan Afizia bakteri Staphylococcus epidermidis. Hasil uji
(2012) kemungkinan disebabkan oleh normalitas (One–Sample Kolmogorove-
perbedaan dosis yang digunakan yaitu pada Smirnov Test) dan uji homogenitas (Levene
penelitian ini konsentrasi yang digunakan test) menunjukkan bahwa zona hambat yang
adalah 25% b/v (250.000 ppm) – 100 % ( terbentuk pada semua perlakuan berdistribusi
1.000.000 mg/l). tidak normal dan tidak homogen (p< 0,05)
Pada penelitian ini digunakan sehingga uji dilanjutkan dengan
antibiotik Ciprofloxacyn sebagai kontrol menggunakan uji Kruskal wallis. Berdasarkan
positif .Ciprofloxacyn merupakan antibiotik hasil analisis Kruskal wallis dengan tingkat
spektrum luas golongan florokuinolon yang kepercayaan 95% diperoleh hasil yang
paling umum digunakan (Mohanasundaram, signifikan yaitu probabilitas (0.000) < α
2004) dengan mekanisme kerja menghambat (0,05), hal ini berarti bahwa ekstrak etanol
DNA gyrase yang terdapat dalam bakteri. daun jambu biji (Psidium guajava L.) dapat
Penghambatan terhadap enzim yang terlibat menghambat pertumbuhan bakteri
dalam replikasi, rekombinasi dan reparasi Staphylococcus epidermidispenyebab bau
DNA tersebut mengakibatkan penghambatan badan.
terhadap pertumbuhan sel bakteri (Sarro,
2001).Zona hambat yang dihasilkan oleh PENUTUP
antibiotik Ciprofloxacyn dalam penelitian ini Kesimpulan
adalah sebesar 35 mm, ini menunjukkan Berdasarkan penelitian dan analisis data dapat
bahwa isolat bakteri Staphylococcus disimpulkan sebagai berikut :
epidermidis masih sensitif terhadap antibiotik Ekstrak etanol daun jambu biji
Ciprofloxacyn. (Psidium guajava L.) dapat menghambat
Hasil penelitian ini (tabel 4.1) pertumbuhan bakteri Staphylococcus
menunjukkan bahwa perlakuan berbagai epidermidis penyebab bau badan dengan
konsentrasi ekstrak etanol daun jambu biji diameter hambatan 20,8 mm-27,8 mm.
mampu menghambat pertumbuhan bakteri Saran
Staphylococcus epidermidis penyebab bau 1. Bagi ilmu pengetahuan sebagai tambahan
badan, walaupun penghambatannya lebih informasi bahwa ekstrak etanol daun
kecil dibandingkan dengan kontrol positif. jambu biji (Psisium guajava L.) dapat
Dari data zona hambat yang terbentuk digunakan sebagai obat untuk
dianalisis untuk mengetahui pengaruh ektrak menghilangkan bau badan.
etanol daun jambu biji terhadap pertumbuhan
Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 31
Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

2. Bagi masyarakat bahwa ekstrak etanol Chris Exley. 2007. Journal of Inorganic
Biochemistry dari Keele University.
daun jambu biji (Psidium guajava L.)
dapat terus digunakan sebagai obat Dalimartha, S., 2001.Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia, Jilid II, 71, Trubus
tradisional. Agrowijaya, Indonesia.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa Departemen Kesehatan, 1989. Vademakum
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Bahan Obat Alami.
khasiat dan manfaat dari tumbuhan daun Dwidjosaputro, D. 2005. Dasar-dasar
jambu biji (Psidium guajava L.) Mikrobiologi.Djamhatan : Jakarta
Endarti, Yulinah. E and
Soediro.I.(2002).Kajian Aktivitas
DAFTAR PUSTAKA Asam Usnat terhadap Bakteri
Penyebab Bau Badan
[Online].Tersedia :http://bahan-alam
Ajizah, A. 2004.Sensitivitas Salmonella .fa.itb.ac.id/detail.php?id=121 (25
typhymurium Terhadap Ekstrak Daun Januari, 2017).
Jambu Biji (Psidium guajava
L.).Bioscentiae.Volume I, No. 1, Gomez, K.A & A.A. Gomez. 2007. Prosedur
Program Studi Biologo FMIPA Statistik Untuk Penelitian Pertanian.
Universitas Lambung Mangkurat. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Anggraini, W. 2008.Efek Anti inflamasi Gran et.,al. 1983. Obat-obatan Penting
Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Penggunaan dan Efek Sampingnya.PT
(Psidium guajava Linn.) pada Tikus Elex Media Komputindo. Jakarta
Putih Jantan Galur Wistar. [Skripsi]
Fakultas Farmasi, UMS, Surakarta. Hanafiah K.A., 1999. Rancangan percobaan,
teori aplikasi. Rajawali pers : Jakarta
Anonim, 1994, Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Hardjasaputra P, Budipornoto G, Sembiring,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. dan Kamil I., 2002, Data Obat di
Indonesia Edisi 10, Grafidian
Atmaja, N.D. 2007. Aktivitas Antioksi dan Medipress, Jakarta.
FraksiEterdan Air Ekstrak Metanolik
Daun Jambu Biji (Psidium guajava Harlis, 2011.Uji aktivitas antibakteri ekstrak
Linn.) terhadap Radikal Bebas 1,1 - patikan kerbau (Euphorbia hirta
difenil 2-pikrilhidrazil L.)Terhadap pertumbuhan E.coli
(DPPH).[Skripsi] FakultasFarmasi Jurnal Penelitian Universitas Jambi
USB, Surakarta. Seri Sains. Vol.13.No.1

Bartlett, J.G. 2007.Staphylococcus Hart, T. Dan Shears, P., 2004. Atlas


epidermidis [Online].Tersedia : Berwarna Mikrobiologi Kedokteran,
http//prod.hopkinsabxguide.org/patoge Hipokrates, Jakarta.
ns/bacteria/aerobic_grampositive_cocc
i/staphylococcus_epidermidis.html?co Jacoeb, T.N.A. (2007). Bau Badan yang Bikin
ntentstanceId=255870 (21Desember, Tak Nyaman (Online).Tersedia :
2016). http://racik.wordpress.com

Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 32


Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

Jawetz, E., G.E. Melnick and C.A. Adelberg, Mukherjje K.L., 1998. Medical Laboratory
2001.Mikrobiologi kedokteran.Edisi I. Technology. Vol II. Tata MC Graw
Diterjemahkan oleh penerjemah Hill : New Delhi
Bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga. Najafpour, Ghasem. 2004. Ethanol
Surabaya: Salemba Medika. fermentation in an immobilized cell
reactor using Saccharumyces
Kumala sari LOR. 2006. Pemanfaatan Obat Cerevislae. Pulau Pinang. Malaysia
Tradisional Dengan Pertimbangan
Manfaat dan Keamanannya. J. Nilsson, Lars, Flock, Pei, Lindberg, dan
Farmasi. Guss., 1998, A Fibrinogen-Binding
Protein of Staphylococcus
Kurniawati, 2006.Economok Value Added epidermidis, infection and Immunity,
(EVA) sebagai Dasar Penelitian 66 (6) : 2666-2673
Kinerja Keuangan pada Industri
Pertambangan di Bursa Efek. Jakarta. Nugroho IA. 2010 Lokakarya Nasional
Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tanaman Obat Indonesia; jul 28-30:
UMS. Jakarta [homepage on the Internet].
2010 [cited 2012 Nov 14]. Available
Kong, K. F., Vuong, C. & Otto, M., 2006, from:
Staphylococcus quorum sensing http://forplan.or.id/images/File/Apforg
inbiofilm formation and infection.Int. en/Newsletter/2010/LTOI%20dan%20
J. Med. Microbiol. 296 (2-3), 133-139. Merbau%20PER%20HAL.pdf
Lay, B. W., 1994, AnalisisMikroba di Nursal. 1998. Pengaruh ekstrak akar Acanthus
Laboratorium, Raja Gratindo. Persada. ilicifolius Terhadap Pertumbuhan
Jakarta. Bakteri Vibrio sp. Prosiding Sminar
Nasional VI Ekosistem Mangrove.
Lily Surayya Eka Putri, Dede Sukandar. Halaman 273-277.
2008. Konversi Pati Ganyong (canna
edulis ker.) menjadi Bioetanol melalui Parmin. 2006. Jambu Biji. Budi daya dan
Hidrolisis Asam dan Ragam Pemanfaatannya.Jakarta :
Fermentasi.Volume 9. Nomor 2 Penebar Swadaya.
Halaman : 112-116
Putra Asga Elevri, Surya Rosa Putra. 2006.
Lowy, F.D. 2003.Staphylococcus aureus Produksi Etanol Menggunakan
infection, J Med, England. Saccharomyces Cerevisiaeyang
Diamobilisasi dengan Agar Batang.
Lullman, Heinz, et.,al. 2000. Color Atlas of Akta Kimindo Vol. 1 No. 2 halaman
Pharmacology 2nd edition. USA: 105-114.
Theime.
Rahmat.R .1996. Jambu Biji.
Marty T. 2012.Khasiat Istimewa Yogyakarta.Kanisius.
JambuKlutuk. Jakarta: Duniasehat,;
p.44-9. Ryan, KJ., JJ. Champoux, S.Falkow, JJ,
Plonde, W.L. Drew, F. C. Neidhardt,
Mohanasundaram, J. and S. Mohanasundaram and C.G. Roy. 1994. Medical
2001.Effect of duration of treatment Microbiology An Introdaction to
on cyfrofloxacyn induced arthopaty in infectious Diseases. 3rd ed.
young rats. Indian Jurnal of Connecticut : Appleton dan Lange.
Pharmacology. 33: 100-103. P.254.

Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 33


Volume 2. No. 1 – April 2018
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2548 - 6357
lppm-politeknikmfh@gmail.com

Rosidah dan Wila Mahita Afizia. 2012. Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit
Potensi Ekstrak Daun Jambu Biji Binarupa Aksara. Hal 103-110
Sebagai Antibakterial Untuk
Menanggulangi Serangan Bakteri Widiaty, W. 2008.Efektivitas Ekstrak Daun
Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Jambu Biji untuk Mencegah Serangan
Gurame (Osphronemus Saprolegnia sp. Pada Telur Ikan
Gouramylacepede). Jurnal Akuatik. Patin.Skrpsi.Fakultas Perikanan dan
Vol III. No. 1 Ilmu Kelautan. UNPAD. Hlm 17-18.

Sarro, A.D. dan G.D. Sarro. 2001. Adverse Yani, 2011. Media Pertumbuhan Mikroba,
Reactions to fluoroquinolenes. An http://unsa-73.blospot.com. Diakses
Overview on Mechanism pada 3 Desember 2015.
Aspects.Current Medicinal Chemistry.
Yao, Y., Sturdevant, D. E., Viallaruz, A., Xu,
8: 371-384.
L., Gao, Q., Otto, M. 2005, Factors
Soemarno, 2000.Isolasi dan Identivikasi characterising Staphylococcus
Bakteri Klinik.Yogyakarta : AAK epidermidis invasiveness determined
Depkes RI. bycomparative genomics. Infect.
Immun. 73 (3),1856–1860.
Sudjadi, 1988.Metode Pemisahan.Yogyakarta
: Kanisius Yuliani, S., L. Udarno& E. Hayani. 2003.
Kadar Tanin Dan Quersetin Tiga Tipe
Sulistyaningsih, R., 2009. Potensi Daun Daun Jambu Biji (Psidium guajava).
Beluntas (Plucea indica Less.)Sebagai Buletin Tanaman Rempahdan
Inhibitor Terhadap Pseudemonas Obat.14(1):17-24.
aeruginosa Multi Resistant dan
Methicilin Resistant Staphylococcus Zakaria, Z,A., Zaiton. H., Henie, E. S. P., Jait,
aureus. Bandung: Universitas A. N. N., dan Zainuddin, E. M. H.,
Pajajaran. 2007. Invitro Antibacterial Activity of
Averrhoa bilimbi L
Sutriani L. 2008. Ekstraksi. Available online
at
http://medicafarma.blogspot.com./200
8/11/ekstraksi.html
Sturdevant, C. M, The art and Science of
operative dentistry.2005 : (10) : 45-51
Tjay. T, H., dan Rahardja. K., 2002.Obat-
obatan Penting Penggunaan dan Efek
Sampingnya, edisi 5, 309-310, PT
Elex Media Komputindo. Jakarta.
Voigt, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, diterjemahkan Neorono, S.,
edisi v. 551-564, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Warsa, U,C. 1994. Staphylococcus dalam
Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.

Media of Medical Laboratory Science Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 34


Volume 2. No. 1 – April 2018

Anda mungkin juga menyukai