Oleh:
Drs. Mulyadi Yuswandono, Dipl.Ing.HTL., MT.
Koeswahono, ST., MT.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB 1 PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK
BAB 2 KONSTRUKSI GEOMETRIS
BAB 3 POLIGON (SEGI BANYAK BERATURAN)
BAB 4 PROYEKSI ORTHOGRAFIS
BAB 5 GAMBAR PONDASI LAJUR
BAB 6 GAMBAR KONSTRUKSI SAMBUNGAN KAYU
BAB 7 GAMBAR KONSTRUKSI BETON BERTULANG
BAB 8 GAMBAR KONSTRUKSI BAJA
PENGANTAR CAD
DAFTAR PUSTAKA
LAPIRAN
BAB I
PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK
Gambar Teknik 1 ‐
Tabel 1.1 Lambang dan ukuran kertas gambar.
Lambang A0 A1 A2 A3 A4
Ukuran 841x1189 594x841 420x594 297x420 210x297
Kertas (mm.) (mm.) (mm.) (mm.) (mm.)
1.2 Pensil
Untuk menggambar dengan pensil, digunakan pensil mekanik dengan isian. Ada
beberapa tingkat kekerasan. Penggunaannya didasarkan atas permukaan dan
jenis kertas gambar. Jenis isian pensil gambar terdapat dari 9H (sangat keras)
sampai 8B (sangat lunak).
Untuk menggambar sebaiknya digunakan tingkat kekerasan berikut:
1. Garis bantu = 2H
2. Garis = F
3. Tulisan, garis penuh tebal = HB
Isian halus pada pensil mekanik dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm sangat
cocok untuk penggambaran diatas kertas atau kertas kalkir, dengan isian ini, kita
tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil.(gambar 1.1)
Gambar Teknik 1 ‐
1.3 Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100
mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah
jangka untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk
pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka orleon dan jangka pegas. Dengan
alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jari-jari 250 mm.
Gambar Teknik 1 ‐
Gambar 1.5 Penggaris T
1.4.2 Penggaris Segi-Tiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga
siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar
antara 100 sampai 300 mm.
Gambar Teknik 1 ‐
1.4.4 Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk menggambar yang memerlukan sudut tertentu
diluar sudut istimewa yaitu yang mempunyai kelipatan 15O , serta busur derajat
dapat digunakan untuk memeriksa sudut-sudut garis pada gambar yang sudah
ada.
Busur derajat dibuat dari logam, yaitu : aluminium, atau plastic, biasanya busur
derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180° (Gambar
1.8). dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
Gambar Teknik 1 ‐
Gambar 1.10 Pena Teknik
Cara pemakaian Rapido:
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas
sesuai dengan berat berat penanya, jangan ditekan, kemudian ditarik dengan
kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan
menarik garis dari arah atas ke bawah.
Apabila jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyang-goyang
horisontal, kemudian coba dipakai kembali. Bila belum lancar diulang kembali
gerakan semula. Apabila tintanya tidak mau keluar mata rapido harus dicuci atau
dibersihkan, dan apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian
tabung tintanya terdapat udara yang menekan sehingga tinta keluar dari mata
rapido. Sebaiknya cara mengisi tinta jangan terlalu penuh (lihat gambar 1.11),
dan bila dalam waktu cukup lama tidak dipakai sebaiknya tinta di keluarkan.
Gambar Teknik 1 ‐
1.6 Mesin Gambar
1.6.1 Jenis mesin gambar:
Mesin gambar dengan sistem bandul, apabila pergerakan mistar gambar dengan
bantuan pemberat (bandul) dengan tujuan agar mistar gambar kalau tidak
dipakai masih dalam keadaan tegang yang berarti masih tetap berada ditempat
semula karena ketegangan dibantu dengan pemberat mistar. Tetapi bila tidak
menggunakan bandul maka mistar selalu berada di bawah papan gambar,
sehingga kurang praktis pagi pemakai. (Gambar 1.13)
Gambar Teknik 1 ‐
1.6.2.2 Handel Vertikal
Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke atas
maupun ke bawah jadi hanya dapat bergerak ke kanan dan ke kiri bawah
arah horisontal, apabila handelnya dikunci.
Gambar Teknik 1 ‐
1.6.9 Sekrup Pengatur Kesikuan
Dalam menggambar mistar yang digunakan hendaknya benar-benar siku. Untuk
mengecek kesikuan mistar mesin gambar kita menggunakan mistar segitiga yang
benar-benar kesikuannya sudah dicek. Mistar segitiga ditaruh diantara mistar
mesin gambar kemudian dilihat sudah berimpit atau belum, apabila belum
berimpit maka sekerup pengatur kesikuan dikendorkan dahulu kemudian
ditepatkan mistar mesin gambar dihimpitkan dengan segitiga bila sudah berimpit
sekerup dapat dikencangkan kembali. Untuk pengaturan cukup dalam satu
sekerup saja yang dipergunakan.
Gambar Teknik 1 ‐
1.8 Karet Penghapus
Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak
diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar
dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus (misal: Rotring, Staedler, Faber
Castel, Boxy)
Papan gambar
1 3
Dekat pada
tepi kiri
Dekat pada
tepi bawah
4 2
Gambar Teknik 1 ‐
1.11 Memindahkan Ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan mistar
ukur atau mistar skala pada waktu menentukan ukuran. Gambar 1.19a
memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada
gambar. Mistar diletakkan sesejajar mungkin pada garis di mana akan diletakkan
ukuran yang diinginkan, dan dengan menggunakan pensil dengan ujung yang tajam
buatlah goresan kecil tepat di hadapan tanda bagi yang diinginkan, dan tegak
lurus(Gambar 1.19a). Jika diinginkan ketelitian yang lebih tinggi, tanda dapat
dibuat dengan tusukan jarum (Gambar 1.19b), atau dengan sebuah kaki dari jangka
pembagi.
a b
Gambar 1.19 Cara memindahkan ukuran.
(a) Arah menarik garis (b) Garis horizontal (c) Garis vertikal
Gambar Teknik 1 ‐
.
°
15
°
90
75
30°
60
45°
°
°
Gambar 1.21 Garis-garis miring.
Berhenti
Gambar Teknik 1 ‐
Garis
sumbu Sablon
Garis Tanda
sumbu
6 7 8 7 8
5 6
4 5
4
3 3
2 2
1 1
Gambar Teknik 1 ‐
1.15 Kepala Gambar (Kop Gambar)
Kepala Gambar (kop gambar) merupakan pelengkap gambar yang berisikan data-
data gambar dan lain-lain.
Setiap bentuk dan susunannya biasanya disesuaikan dengan rancangan/desain
masing-masing perencana. Tetapi yang menjadi pedoman tentang kepala gambar
adalah penempatannya yang disesuaikan dengan ukuran format kertas gambar yang
bersangkutan.
Isi dari kepala gambar terdiri dari :
1. Keterangan gambar atau legenda
2. Kolom revisi/perbaikan disertai tanggal dan paraf
3. Lambang atau logo instansi/jawatan/perusahaan dan alamat
4. Judul Gambar
5. Judul Pekerjaan
6. Judul Proyek
7. Pemilik/owner dan alamat
8. Skala Gambar, Kode Gambar dan Jumlah Lembar
9. Digambar, disetujui, direncanakan,disyahkan,disertai paraf dan tanggal
serta nama jelas.
10. Dan lain-lain.
Gambar Teknik 1 ‐
Lebar huruf/angka ditentukan dengan perbandingan 7/10 atau 3/5 dari tinggi
terkecuali :
EFJLT lebar = 1/2 tinggi
M dan W lebar = tinggi
I dan 1 lebar = tebal garis
1.18 Skala
Sebuah benda yang digambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil
dan ada yang besar. Oleh karena itu seringkali tidak memungkinkan menggambar
sebuah benda dalam kertas gambar dari ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya.
Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil, jiaka bendanya besar dan harus diperbesar
jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah
perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari unsur yang
sama dari benda.
Skala gambar ada 3 macam yaitu :
1. Skala Pembesaran. (2:1 ; 5:1 ; 10:1 dst.)
Skala pembesaran dipergunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari
sebenarnya. Misalnya suatu komponen yang rumit dan kecil maka perlu
gambar ini diperbesar agar lebih jelas.
2. Skala Penuh (1 : 1)
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan
benda sebenarnya. Sebaiknya cara ini dapat dilakukan bilamana mungkin
sebab dapat memberikan bentuk yang sesungguhnya dan memudahkan
pemeriksaan.
Gambar Teknik 1 ‐
1.19 Garis Ukuran dan Garis Bantu.
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linear, ditarik garis-garis bantu melalui
batas gambar pandangan benda, dan garis ukurannya ditarik tegak lurus.
Sebuah garis ukuran dengan simbol ukurannya, menunjukkan besarnya ukuran dari
suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukuran. Garis bantu dan garis
ukurannya ditarik dengan garis tipis.
Garis proyeksi ukuran ditarik sedikit melebihi garis ukuran kira-kira 3 mm.
Pada umumnya garis proyeksi ukuran tidak langsung berhubungan dengan garis
gambar (ujung objeknya) tetapi diberi jarak renggang kira-kira 3 mm, untuk
membedakan garis gambar dengan garis proyeksi ukuran. (lihat gambar 1.26)
Garis ukuran
Grs. proyeksi
Jarak antara
a b
Gambar 1.26 Garis Ukur
1.20 Tinggi Huruf/Angka dan Arah Tulisan Angka Ukuran.
Tulisan angka ukuran ditulis jelas dengan motif huruf/angka teknik. huruf/angka
teknik ditentukan tingginya antara 2.5 ~ 3.0 mm. huruf/angka teknik posisi ditengah-
tengah garis ukur dan diatas garis ukuran antara 1~1.5 mm. menurut peraturan ISO
3098. (gambar 1.27.)
35 35
20
20
a b
Gambar 1.27 Penulisan ukuran
Sedangkan untuk garis ukuran yang posisinya tegak, horizontal dan miring dapat
diberikan berdasarkan pedoman penulisan dibawah ini (gambar 1.28)
1
3
3
4
2
Gambar Teknik 1 ‐
1.21 Latihan-latihan
Intruksi Latihan-latihan :
BAGIAN 1 Soal Tugas Menggambar Huruf (2.5 mm ; 3.0 mm. 5.0 mm.) = 3 lbr.
BAGIAN 2 Soal Tugas Menggambar Skala : = 1 lbr.
BAGIAN 3 Soal Tugas Menggambar Garis Pakai Jangka: = 1 lbr.
BAGIAN 4 Soal Tugas Menggambar Garis : = 7 lbr.
1. Garis tipis (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 1-7
2. Garis gambar (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 2-7
3. Garis tebal (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 3-7
4. Garis putus-putus (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 4-7
5. Garis putus titik (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 5-7
6. Garis putus strip (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 6-7
7. Garis sedang (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 7-7
Catatan :
a. Jarak antar garis 5 mm
b. Kolom kiri jawaban menggunakan penggaris sedangkan kolom kanan jawaban
free hand
c. Gunakan pinsil mekanis (HB)
Gambar Teknik 1 ‐