Anda di halaman 1dari 20

MODUL KULIAH

GAMBAR TEKNIK DAN


COMPUTER AIDED DESIGN

Oleh:
Drs. Mulyadi Yuswandono, Dipl.Ing.HTL., MT.
Koeswahono, ST., MT.

GAMBAR TEKNIK DAN COMPUTER AIDED DESIGN


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
EDISI 2017
HERI KASYANTO

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB 1 PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK
BAB 2 KONSTRUKSI GEOMETRIS
BAB 3 POLIGON (SEGI BANYAK BERATURAN)
BAB 4 PROYEKSI ORTHOGRAFIS
BAB 5 GAMBAR PONDASI LAJUR
BAB 6 GAMBAR KONSTRUKSI SAMBUNGAN KAYU
BAB 7 GAMBAR KONSTRUKSI BETON BERTULANG
BAB 8 GAMBAR KONSTRUKSI BAJA
PENGANTAR CAD
DAFTAR PUSTAKA
LAPIRAN
BAB I
PERLENGKAPAN GAMBAR TEKNIK

Tujuan pembelajaran umum :


1. Mampu mempelajari peralatan gambar, media gambar
2. Mahasiswa memahami dan mampu menggambarkan macam-macam garis
3. Mahasiswa memahami standart huruf dan angka
4. Mampu memahami macam skala gambar
5. Mampu memahami standard dan bentuk ukuran.

Tujuan pembelajaran khusus :


1. Mampu memahami peralatan, media gambar, dan kegunannya serta mampu
menggunakannya.
2. Mahasiswa memahami dan mampu menggambarkan macam-macam garis
serta menuliskan kembali standart huruf dan angka.
3. Mampu membedakan garis-garis gambar sesuai fungsinya.
4. Mampu memahami macam skala dan batasan baik untuk skala pembesaran
maupun skala pengecilan beserta kegunaannya.
5. Mampu memahami macam ukuran dan cara meletakan ukuran panjang lebar,
tinggi objek.

1. Perlengkapan Gambar Teknik


1.1 Kertas
a. Kertas gambar putih (manila/padalarang), kertas sketsa dan kertas
milimeter: digunakan untuk gambar tata letak yang digambar dengan pensil.
b. Kertas kalkir: digunakan untuk gambar asli, yang kemudian dapat dibuat
gambar cetak biru (blue print) atau cetak kontak (contact print).
c. Kertas Film gambar: digunakan untuk mendokumentasikan gambar yang
keawetannya sangat diperlukan serta tidak boleh memuai atau menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran standar. Ukuran yang banyak digunakan
adalah dari seri A. Seri A mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan
angka 0 sampai 4 di belakang huruf A. Ukuran kertas A0 adalah 1 m2 dengan
perbandingan panjang terhadap lebar :1 Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh
dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A3
mempunyai setengah ukuran A2, dan sebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas
gambar dari seri A ini dapat dilihat pada Tabel 1. Pada umunya kertas gambar
diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali untuk kertas ukuran A4,
yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada Tabel 1 diberikan juga ukuran
garis tepi dari masing-masing ukuran kertas.

Gambar Teknik 1 ‐
Tabel 1.1 Lambang dan ukuran kertas gambar.
Lambang A0 A1 A2 A3 A4
Ukuran 841x1189 594x841 420x594 297x420 210x297
Kertas (mm.) (mm.) (mm.) (mm.) (mm.)

1.2 Pensil
Untuk menggambar dengan pensil, digunakan pensil mekanik dengan isian. Ada
beberapa tingkat kekerasan. Penggunaannya didasarkan atas permukaan dan
jenis kertas gambar. Jenis isian pensil gambar terdapat dari 9H (sangat keras)
sampai 8B (sangat lunak).
Untuk menggambar sebaiknya digunakan tingkat kekerasan berikut:
1. Garis bantu = 2H
2. Garis = F
3. Tulisan, garis penuh tebal = HB

Isian halus pada pensil mekanik dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm sangat
cocok untuk penggambaran diatas kertas atau kertas kalkir, dengan isian ini, kita
tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil.(gambar 1.1)

Gambar 1.1 Pensil Mekanik


Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80° kearah tarikan garis
yaitu kekanan, dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan
telunjuk dan ibu jari.
Pada waktu menarik garis untuk pertama kali digunakan tekanan pada jari
sedikit saja, sehingga akan menghasilkan garis dipertebal dengan tekanan agak
diperbesar, sehingga dihasilkan garis yang terang dan bersih

Gambar 1.2 Arah Tarikan Garis

Gambar Teknik 1 ‐
1.3 Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran
dengan diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100
mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah
jangka untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk
pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka orleon dan jangka pegas. Dengan
alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jari-jari 250 mm.

Gambar 1.3 Kotak jangka

Gambar 1.4 Macam-macam Jangka


1.4 Penggaris
1.4.1 Penggaris –T
Sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun.
Garis-garis horizontal ditarik dengan penggaris-T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas atau ke
bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar benar, kepala dari penggaris
ini harus betul-betul diikat pada daunnya.

Gambar Teknik 1 ‐
Gambar 1.5 Penggaris T
1.4.2 Penggaris Segi-Tiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga
siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar
antara 100 sampai 300 mm.

Gambar 1.6 Penggaris Segi Tiga


1.4.3 Sablon (mal)
Sablon yang umum digunakan untuk teknik sipil antara lain: mal lengkung, mal
bentuk lingkaran, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol interior. (gambar 1.7)
menunjukkan mal-mal tersebut.

Gambar 1.7 Contoh Sablon (Mal)

Gambar Teknik 1 ‐
1.4.4 Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk menggambar yang memerlukan sudut tertentu
diluar sudut istimewa yaitu yang mempunyai kelipatan 15O , serta busur derajat
dapat digunakan untuk memeriksa sudut-sudut garis pada gambar yang sudah
ada.
Busur derajat dibuat dari logam, yaitu : aluminium, atau plastic, biasanya busur
derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180° (Gambar
1.8). dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.

Gambar 1.8 Busur derajat


1.4.5 Mistar Skala
Mistar skala digunakan untuk menetapkan dan mengontrol suatu garis yang telah
digambar dengan skala tertentu sehingga dapat menghasilkan gambar yang tepat
dan akurat, mistar skala mempunyai beberapa skala yang umum digunakan
misalnya : 1 : 100 ; 1 : 50 ; 1 : 25 ; 1: 20 ; 1 : 33.3 dan skala tersebut sudah
tertera pada mistarnya.
50
30 40
10 20
20 25
5 10 15

Gambar 1.9 Penggaris Skala


1. 5 Pena Gambar (Rapido)
Rapido adalah pena gambar khusus untuk meninta dengan menggunakan tinta
khusus dan pena ini mempunyai ukuran bermacam-macam mulai dari paling tipis
0,1 mm sampai dengan paling tebal 2 mm. Pena gambar terutama digunakan untuk
menggambar di atas kertas transparan (kalkir).
Untuk memudahkan penelitian pena maka biasanya tiap ukuran ditandai dengan
warna pada bagian tutup pena tersebut. Adapun macam-macam merk rapido yaitu:
Rotring, Staedtler, Faber Castle, Primus dan lain-lain.
Ketebalan garis yang sama juga menggunakan pena gambar atau rapido (gambar
1.10). Pena gambar kerja ketebalan pena yang umum digunakan adalah sebagai
berikut:
0,1 warna ungu 0,4 warna hijau dan
0,2 warna merah dan 0,5 warna kuning
0,3 warna biru

Gambar Teknik 1 ‐
Gambar 1.10 Pena Teknik
Cara pemakaian Rapido:
Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas
sesuai dengan berat berat penanya, jangan ditekan, kemudian ditarik dengan
kemiringan antara 60º - 80º dari arah kiri ke kanan. Disamping itu jangan
menarik garis dari arah atas ke bawah.
Apabila jalannya tinta kurang lancar rapido diangkat lalu digoyang-goyang
horisontal, kemudian coba dipakai kembali. Bila belum lancar diulang kembali
gerakan semula. Apabila tintanya tidak mau keluar mata rapido harus dicuci atau
dibersihkan, dan apabila tintanya terus-menerus keluar ini berarti pengisian
tabung tintanya terdapat udara yang menekan sehingga tinta keluar dari mata
rapido. Sebaiknya cara mengisi tinta jangan terlalu penuh (lihat gambar 1.11),
dan bila dalam waktu cukup lama tidak dipakai sebaiknya tinta di keluarkan.

Gambar 1.11. Cara mengisi Tinta

Gambar 1.12 Cara Membersihkan Rapido

Gambar Teknik 1 ‐
1.6 Mesin Gambar
1.6.1 Jenis mesin gambar:
Mesin gambar dengan sistem bandul, apabila pergerakan mistar gambar dengan
bantuan pemberat (bandul) dengan tujuan agar mistar gambar kalau tidak
dipakai masih dalam keadaan tegang yang berarti masih tetap berada ditempat
semula karena ketegangan dibantu dengan pemberat mistar. Tetapi bila tidak
menggunakan bandul maka mistar selalu berada di bawah papan gambar,
sehingga kurang praktis pagi pemakai. (Gambar 1.13)

Gambar 1.13 Mesin Gambar Bandul


Mesin gambar dengan sistem Tracker (gambar 1.14), terdiri dari batang
horizontal dan vertikal. Batang horisontal berfungsi sebagai tempat kedudukan
atau penghantar batang vertikal dalam pergerakan ke kanan dan ke kiri. Kalau
batang vertikal sebagai tempat kedudukan mesin gambar yang bergerak ke atas
dan ke bawah.

Gambar 1.14 Mesin Gambar Tracker


1.6.2 Fungsi bagian-bagian mesin gambar Tracker
1.6.2.1 Handel Horisontal
Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke kanan
maupun ke kiri jadi hanya dapat bergerak keatas dan ke bawah secara
tegak lurus, apabila handelnya dikunci.

Gambar Teknik 1 ‐
1.6.2.2 Handel Vertikal
Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke atas
maupun ke bawah jadi hanya dapat bergerak ke kanan dan ke kiri bawah
arah horisontal, apabila handelnya dikunci.

1.6.3 Sekrup Pengatur Mistar


Apabila berkeinginan mistarnya agar tidak menyentuh papan gambar karena
ingin menarik kertas gambar setelah selesai menggambar atau memasang kertas
gambar apabila mau mulai menggambar. Tujuan melakukan ini agar kerjanya
praktis tidak perlu membuka mistar secara terbuka. Adapun cara kerjanya cukup
dengan memutar sekerup arah jarum jam atau sebaliknya.
1.6.4 Handel Ketepatan Mistar
Fungsi handel ini adalah untuk menepatkan mistar gambar dengan kertas agar
sesuai dengan tepinya dengan jalan mengendorkan handelnya dan apabila sudah
tepat handelnya dikecangkan lagi. Jadi peletakan kertas gambar dapat
sembarangan. Akan tetapi kalau dipergunakan orang banyak misalnya di sekolah
diusahakan jangan memainkan handel tersebut kalau tidak terpaksa.
1.6.5 Handel Pengatur Sudut
Berguna untuk mengatur sudut kemiringan mistar yang diperlukan hanya saja
dengan kelipatan 15º dan secara otomatis dapat terkunci bila handelnya
dilepaskan.
1.6.6 Handel Ketepatan Sudut
Bilamana handel pengatur sudut dengan kelipatan 15º, untuk handel ketepatan
sudut dapat dipergunakan pada posisi 17 º , 22 º, 38 º yang jelas bukan kelipatan
15 º. Tetapi tetap saja diawali dengan membuat atau membebaskan bandel
pengatur sudut terlebih dahulu baru mengatur sudut yang dimaksud kemudian
handel ketepatan sudut dikencangkan.

1.6.7 Handel Pengerak Halus


Setelah kita mengatur kertas kemudian menggunakan handel ketepatan mistar
untuk mengatur mistar pada kertas gambar, maka kemungkinan masih ada
selisih untuk itu agar tepat posisinya dipergunakan handel penggerak halus
dengan jalan memutar sekerup agar mistar tetapt posisi kemudian handel
dikencangkan.
Dan ini dapat juga dilakukan pada kertas gambar yang sudah ada gambarnya
dipasang pada papan gambar kemudian agar garisnya berimpit tetap dengan
mistar maka menggunakan handel penggerak halus.
1.6.8 Sekrup Pembuka Mistar
Mistar gambar sering kotor karena tinta yang menempel. Untuk membersihkan
perlu membuka agar dapat bersih, maka menggunakan sekerup pembuka mistar
dalam hal mengambil dan memasang mistarnya.

Gambar Teknik 1 ‐
1.6.9 Sekrup Pengatur Kesikuan
Dalam menggambar mistar yang digunakan hendaknya benar-benar siku. Untuk
mengecek kesikuan mistar mesin gambar kita menggunakan mistar segitiga yang
benar-benar kesikuannya sudah dicek. Mistar segitiga ditaruh diantara mistar
mesin gambar kemudian dilihat sudah berimpit atau belum, apabila belum
berimpit maka sekerup pengatur kesikuan dikendorkan dahulu kemudian
ditepatkan mistar mesin gambar dihimpitkan dengan segitiga bila sudah berimpit
sekerup dapat dikencangkan kembali. Untuk pengaturan cukup dalam satu
sekerup saja yang dipergunakan.

1.7 Papan Gambar dan Meja Gambar


Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, di mana
kepala dari penggaris-T digeser.
Papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis
(plywood) atau hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya
untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1
mempunyai ukuran 900 mm x 600 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang
telah dilapisi dengan alas kertas gambar.
Papan gambar dapat diletakkan di atas standar yang dibuat khusus. Standar ini dapat
diubah-ubah kedudukannya. Pada Gambar 1.15 tampak sebuah standar manual papan
gambar yang sederhana, yang hanya dapat merubah kemiringannya, sedangkan
Gambar 1.16 menunjukkan sebuah standar papan gambar hidrolik yang dapat diatur
ketinggiannya maupun kemiringannya, papan gambar khusus yang dipasang di atas
standar. Papan gambar yang sederhana terbuat dari kayu lapis (multiblok) sehingga
dapat diletakkan di atas meja biasa.

Gambar 1.15 Standar Manual Gambar 1.16 Standar Hidrolik

Gambar Teknik 1 ‐
1.8 Karet Penghapus
Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak
diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar
dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus (misal: Rotring, Staedler, Faber
Castel, Boxy)

1.9 Pelindung Penghapus


Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin menghilangkan garis yang
berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat terlindung dari penghapus.
Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus. Seperti tampak pada
Gambar 1.17. pelindung tersebut mempunyai berbagai bentuk lubang.

Gambar 1.17 Pelindung Penghapus


1.10 Cara Menempatkan Kertas Gambar
Kertas putih biasa diletakkan dengan muka yang halus menghadap ke atas. Ukuran
kertas harus disesuaikan dengan benda yang akan digambar. Di mana kertas gambar
akan diletakkan di atas meja gambar, tergantung dari jenis meja gambar yang
dipergunakan. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah papan
gambar, jika dipakai papan gambar biasa. Hal ini tidak dapat dilakukan pada mesin
gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan tumpuan. Usahakanlah agar tepi
atas kertas gambar sejajar dengan penggaris. Kemudian kertas gambar dilekatkan
pada papan gambar dengan bantuan paku payung atau dengan pita perekat, menurut
urutan yang diperlihatkan pada Gambar 16, dan usahakanlah agar kertas betul-betul
rata di atas papan gambar.

Papan gambar
1 3

Dekat pada
tepi kiri
Dekat pada
tepi bawah

4 2

Gambar 1.18 Penempatan kertas gambar.

Gambar Teknik 1 ‐
1.11 Memindahkan Ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan mistar
ukur atau mistar skala pada waktu menentukan ukuran. Gambar 1.19a
memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada
gambar. Mistar diletakkan sesejajar mungkin pada garis di mana akan diletakkan
ukuran yang diinginkan, dan dengan menggunakan pensil dengan ujung yang tajam
buatlah goresan kecil tepat di hadapan tanda bagi yang diinginkan, dan tegak
lurus(Gambar 1.19a). Jika diinginkan ketelitian yang lebih tinggi, tanda dapat
dibuat dengan tusukan jarum (Gambar 1.19b), atau dengan sebuah kaki dari jangka
pembagi.

a b
Gambar 1.19 Cara memindahkan ukuran.

1.12 Menggambar Garis Lurus


Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal ditarik dari
bawah ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan Gambar 1.20(a). Garis
lurus dapat ditarik dengan penggaris-T, atau dengan segi tiga. Dengan alat-alat ini
tidak hanya garis mendatar dan tegak lurus yang dapat digambar seperti tampak
pada Gambar 1.20(b) dan (c), tetapi juga garis-garis miring sembarang dapat juga
digambar, seperti tampak pada Gambar 1.21 Pekerjaan-pekerjaan ini dapat
dipermudah oleh mesin gambar.

(a) Arah menarik garis (b) Garis horizontal (c) Garis vertikal

Gambar 1.20 Menggambar garis lurus

Gambar Teknik 1 ‐
.

°
15
°
90

75
30°

60
45°

°
°
Gambar 1.21 Garis-garis miring.

1.13 Menggambar Lingkaran


Lingkaran-lingkaran kecil digambar sekaligus dengan jangka kecil, sedangkan
lingkaran-lingkaran besar digambar dalam dua tahap seperti tampak pada (Gambar
1.22.)
Dalam menggunakan jangka harus diusahakan agar supaya kedua kakinya berdiri
tegak lurus pada kertas gambar, dan tekanlah dengan tekanan yang konstan untuk
menghasilkan tebal garis yang sama (Gambar 1.23).
Dewasa ini terdapat sablon lingkaran untuk menggambar lingkaran-lingkaran kecil
(Gambar 1.24). Hal ini tidak hanya mempermudah, tetapi mempercepat waktu
menggambar.
Mulai

Berhenti

Gambar 1.22 Arah penggambaran sebuah lingkaran besar

(b) Cara menggambar lingkaran besar


dengan jangka besar dan batang
penyambung
(a) Jangka besar

Gambar 1.23 Cara menggambar lingkaran

Gambar Teknik 1 ‐
Garis
sumbu Sablon

Garis Tanda
sumbu

Gambar 1.24 Sablon lingkaran.

6 7 8 7 8
5 6
4 5
4
3 3
2 2
1 1

Gambar 1-25 Penggunaan mal

Gambar 1.25 Tanda-tanda harus berimpit dengan garis sumbu

Garis lengkung digambar dengan bantuan sebuah mal. Cara penggunaannya


diperlihatkan pada Gambar 1.25 bagian luar maupun bagian dalam dari mal
dapat dipergunakan.
Pada umumnya sebuah garis lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu
tarikan. Bagilah garis lengkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok
dengan mal. Bagian-bagian tersebut satu dengan lain harus sambung
menyambung, sehingga diperoleh sebuah garis lengkung yang licin (smooth).

1.14. Garis Tepi


Garis tepi merupakan batas bersih pada bidang gambar yang diperlukan sesuai
dengan ukuran format kertas yang dipergunakan, maka jarak garis tepi terhadap
sisi kertas dapat diklasiikasikan sebagai berikut:

Tabel 1.2 Garis Tepi

FORMAT KERTAS SISI KIRI SISI ATAS DAN SISI KANAN


BAWAH

A0 DAN A1 40 mm. 15 mm. 15 mm.

A2 DAN A3 35 mm. 10 mm. 10 mm.

A4 DAN A5 30 mm. 10 mm. 10 mm.

Gambar Teknik 1 ‐
1.15 Kepala Gambar (Kop Gambar)
Kepala Gambar (kop gambar) merupakan pelengkap gambar yang berisikan data-
data gambar dan lain-lain.
Setiap bentuk dan susunannya biasanya disesuaikan dengan rancangan/desain
masing-masing perencana. Tetapi yang menjadi pedoman tentang kepala gambar
adalah penempatannya yang disesuaikan dengan ukuran format kertas gambar yang
bersangkutan.
Isi dari kepala gambar terdiri dari :
1. Keterangan gambar atau legenda
2. Kolom revisi/perbaikan disertai tanggal dan paraf
3. Lambang atau logo instansi/jawatan/perusahaan dan alamat
4. Judul Gambar
5. Judul Pekerjaan
6. Judul Proyek
7. Pemilik/owner dan alamat
8. Skala Gambar, Kode Gambar dan Jumlah Lembar
9. Digambar, disetujui, direncanakan,disyahkan,disertai paraf dan tanggal
serta nama jelas.
10. Dan lain-lain.

1.16 Standar Garis Gambar

Tabel 1.3 Standar Garis


JENIS GARIS BENTUK GARIS KEGUNAAN KETEBALAN
GARIS BAMBAR GARIS NYATA / GARIS 0.3 ; 0.4
POKOK SKALA NORMAL
GARIS TEPI/GARIS GAMBAR 0.5 ; 0.6 ; 0.8
GARIS TEBAL
DETAIL SKALA BESAR
GARIS ARSIR, GARIS 0.1 ; 0.2
GARIS TIPIS UKURAN, GARIS BANTU DAN
GARIS SIMBOL
GARIS NOTASI BAHAN GARIS 0.2
GARIS SEDANG
GAMBAR SKALA KECIL
GARIS SUMBU/AS/POROS, 0.1 ; 0.2
GARIS PUTUS TITIK GARIS BATAS BENDA YANG
DIPOTONG
GARIS TERHALANG, GARIS 0.1 ; 0.2
GARIS PUTUS-PUTUS
BATAS PERLUASAN
GARIS POTONGAN/IRISAN 0.5 ; 0.6
GARIS PUTUS STRIP BENDA ATAU GARIS BATAS
PANDANGAN

1.17 Standar Huruf/Angka Teknik.


Setiap gambar harus dilengkapi keterangan-keterangan baik untuk ukuran maupun
notasi bahan dengan menggunakan huruf/angka teknik (huruf capital tegak), tinggi
huruf/angka yang sering digunakan adalah 2;2.5;3;5 dan 7 mm.

Gambar Teknik 1 ‐
Lebar huruf/angka ditentukan dengan perbandingan 7/10 atau 3/5 dari tinggi
terkecuali :
EFJLT lebar = 1/2 tinggi
M dan W lebar = tinggi
I dan 1 lebar = tebal garis

Ketentuan-ketentuan lain dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 1.4 Perbandingan Tinggi Huruf


SIFAT UKURAN UKURAN
Tinggi huruf 10/10 2 2.5 3 5
Lebar huruf 7/10 1.4 1.75 2.5 3.5
Jarak antara huruf 2/10 0.5 0.6 0.7 1
Jarak min antara garis 14/10 3 3.5 5 7
Jarak min antara kata 6/10 1.5 1.5 2.1 3

1.18 Skala
Sebuah benda yang digambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil
dan ada yang besar. Oleh karena itu seringkali tidak memungkinkan menggambar
sebuah benda dalam kertas gambar dari ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya.
Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil, jiaka bendanya besar dan harus diperbesar
jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah
perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari unsur yang
sama dari benda.
Skala gambar ada 3 macam yaitu :
1. Skala Pembesaran. (2:1 ; 5:1 ; 10:1 dst.)
Skala pembesaran dipergunakan jika gambarnya dibuat lebih besar dari
sebenarnya. Misalnya suatu komponen yang rumit dan kecil maka perlu
gambar ini diperbesar agar lebih jelas.

2. Skala Penuh (1 : 1)
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan
benda sebenarnya. Sebaiknya cara ini dapat dilakukan bilamana mungkin
sebab dapat memberikan bentuk yang sesungguhnya dan memudahkan
pemeriksaan.

3. Skala Pengecilan (1:5 ; 1:10 ; 1:100 dst.)


Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambar yang sesungguhnya sangat
besar dan penggambarannya dilakukan dengan perbandingan yang kecil
sesuai kebutuhan skala yang diperlukannya.

Gambar Teknik 1 ‐
1.19 Garis Ukuran dan Garis Bantu.
Untuk menentukan ukuran sebuah dimensi linear, ditarik garis-garis bantu melalui
batas gambar pandangan benda, dan garis ukurannya ditarik tegak lurus.
Sebuah garis ukuran dengan simbol ukurannya, menunjukkan besarnya ukuran dari
suatu permukaan atau garis sejajar dengan garis ukuran. Garis bantu dan garis
ukurannya ditarik dengan garis tipis.
Garis proyeksi ukuran ditarik sedikit melebihi garis ukuran kira-kira 3 mm.
Pada umumnya garis proyeksi ukuran tidak langsung berhubungan dengan garis
gambar (ujung objeknya) tetapi diberi jarak renggang kira-kira 3 mm, untuk
membedakan garis gambar dengan garis proyeksi ukuran. (lihat gambar 1.26)
Garis ukuran

Grs. proyeksi

Jarak antara

a b
Gambar 1.26 Garis Ukur
1.20 Tinggi Huruf/Angka dan Arah Tulisan Angka Ukuran.
Tulisan angka ukuran ditulis jelas dengan motif huruf/angka teknik. huruf/angka
teknik ditentukan tingginya antara 2.5 ~ 3.0 mm. huruf/angka teknik posisi ditengah-
tengah garis ukur dan diatas garis ukuran antara 1~1.5 mm. menurut peraturan ISO
3098. (gambar 1.27.)
35 35

20
20

a b
Gambar 1.27 Penulisan ukuran
Sedangkan untuk garis ukuran yang posisinya tegak, horizontal dan miring dapat
diberikan berdasarkan pedoman penulisan dibawah ini (gambar 1.28)
1
3
3
4
2

Gambar 1.28 Arah penulisan Gambar1.29.Contoh penempatan ukuran


Gambar Teknik 1 ‐
Ujung dan Pangkal Garis Ukuran (simbol garis ukuran bagian ujung) ujung dan
pangkal dari garis ukuran harus menunjukkan dengan jelas di mana garis ukur di
mulai dan berhenti. Ada beberapa macam bentuk yang dapat menunjukkan
simbol garis ukuran, yaitu dengan anak panah terbuka, anak panah tertutup,
garis silang (tick), titik tebal (dot) dan lain-lain.

Silang (tick) Titik tebal

Anak panah terbuka Anak panah penuh


a) b)
Gambar 1.30 Simbol-simbol Garis Ukuran

Gambar Teknik 1 ‐
1.21 Latihan-latihan

Intruksi Latihan-latihan :
BAGIAN 1 Soal Tugas Menggambar Huruf (2.5 mm ; 3.0 mm. 5.0 mm.) = 3 lbr.
BAGIAN 2 Soal Tugas Menggambar Skala : = 1 lbr.
BAGIAN 3 Soal Tugas Menggambar Garis Pakai Jangka: = 1 lbr.
BAGIAN 4 Soal Tugas Menggambar Garis : = 7 lbr.
1. Garis tipis (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 1-7
2. Garis gambar (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 2-7
3. Garis tebal (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 3-7
4. Garis putus-putus (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 4-7
5. Garis putus titik (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 5-7
6. Garis putus strip (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 6-7
7. Garis sedang (mendatar, tegak dan miring 45o) lbr 7-7
Catatan :
a. Jarak antar garis 5 mm
b. Kolom kiri jawaban menggunakan penggaris sedangkan kolom kanan jawaban
free hand
c. Gunakan pinsil mekanis (HB)

Gambar Teknik 1 ‐

Anda mungkin juga menyukai