Anda di halaman 1dari 15

MATERI PEMBUATAN GAMBAR PROYEKSI ORTHOGONAL (SKETS DAN

MENGGUNAKAN ALAT)

MENGGAMBAR SKETS

Menggambar sket atau lukisan tangan sangat penting, walaupun dalam


penyelesaiannya seorang tukang gambar memerlukan waktu yang agak lama. Kadang-
kadang ia harus mengunjungi suatu tempat, pabrik, atau perusahaan dengan maksud untuk
menggambar suatu objek. Juru gambar harus sanggup dan mampu menggambar dengan
baik, walaupun hanya dalam bentuk sket sehingga mudah untuk dimengerti atau dipahami
oleh orang lain. Barangkali ia hanya sekali mengunjungi tempat atau pabrik yang diperlukan,
tetapi gambar sketsnya sudah merupakan gambar kerja dengan maksud untuk memperkecil
kesalahan-kesalahan. Banyak orang yang mengatakan bahwa menggambar sket itu sulit
dilakukan, tetapi gambar tersebut akan membantu atau mempermudah dan mempercepat
dalam penyelesaian.
Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk memperoleh gambar yang baik, yaitu harus
membuat rangka. Ukuran-ukuran harus diberikan dengan teliti, walaupun hanya dalam
gambar sket. Gambar sket biasanya dibuat bentuk tiga dimensi karena bentuk gambar tiga
dimensi akan mempercepat pemahaman sehingga orang lebih cepat mengerti bentuk
bendanya.
Menggambar sket harus dilaksanakan dengan tangan, maksudnya tidak menggunakan
alat-alat bantu seperti mistar, segitiga, jangka dan sebagainya. Jadi, pada waktu menarik
garis lurus tidak boleh menggunakan mistar, membuat garis lengkung tidak boleh
menggunakan jangka dan sebagainya.
Menggambar lukis atau sket harus dilakukan sebaik mungkin dan sejelas mungkin.
Selain itu perbandingan garis juga harus tetap dijaga. Tebal garis gambar harus sama, tidak
dibolehkan pada satu garis tebalnya tidak sama. Usahakan saat menarik garis gambar
hanya sekali saja, jangan menarik garis dengan berulang-ulang. Bila menarik garis dengan
cara diulang-ulang hasilnya tidak akan baik karena tebalnya garis tidak akan sama.
Untuk membuat gambar, terlebih dahulu harus membuat kerangka. Yang dimaksud
kerangka adalah sebuah kubus yang digambar sangat tipis. Kubus pertolongan akan
mempermudah membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
MENGGAMBAR MENGGUNAKAN ALAT

A. Alat-Alat Gambar Dan Penggunaannya


1. Alat-Alat Gambar
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar teknik terdiri atas
kertas gambar, pensil gambar, kotak jangka, penggaris T, sepasang segitiga,
sepasang mal lengkungan, mal bentuk, mistar skala, busur derajat, penghapus,
mesin gambar dan alas gambar. Mutu dari suatu gambar ditentukan dari sarana
(alat-alat gambar) yang baik dan sumber daya manusianya yang mampu menguasai
teknik gambar dan menggunakan alat-alat gambar dengan tepat.
a. Kertas gambar dan ukurannya
Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar dipakai,
seperti misalnya kertas gambar putih, kertas gambar kalkir, film dan lain-lain.
1) Kertas gambar untuk tata letak: untuk gambar tata letak dengan pensil
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter
yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
2) Kertas gambar untuk gambar asli: Gambar asli digambar di atas kertas kalkir,
karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat
langsung dari gambar tersebut. Untuk gambar pensil dipergunakan kertas
kalkir kasar, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir
mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan
lembab, mudah untuk gambar yang menggunakan potlot maupun tinta dan
mudah dicetak kembali.
Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah
dinormalisir. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Seri A ini
mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 (nol) di
belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan
2
angka 1 sampai dengan 4. Ukuran standar yaitu A0, mempunyai luas 1 m ,

ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya,


misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2, dan sebagainya. Untuk
jelasnya ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat dilihat pada tabel 1. Pada
umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali
untuk kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada tabel 1
diberikan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas.

Tabel 1. Lambang dan ukuran kertas gambar


Lambang A0 A1 A2 A3 A4
axb 841x1189 594x841 420x594 297x420 210x297
c min 20 20 10 10 10
Tanpa tepi jepit 20 20 10 10 10
d min
Dengan tepi jepit 25 25 25 25 25

b. Pensil gambar
Untuk gambar pensil diperlukan bermacam-macam pensil gambar yang
bermutu. Sekarang sudah banyak dipakai pensil gambar yang dapat diisi kembali
(pensil mekanis) dipergunakan secara luas daripada pensil biasa.
1) Pensil biasa
Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan
oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang
masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan. Golongan tersebut
adalah keras, sedang dan lunak, berturut-turut diberi lambang H (Hard), F
(Firm) atau HB (Half Black) dan B (Black). Tiap golongan dibagi lagi dalam 6
tingkat kekerasan, yang dinyatakan dengan angka. Golongan keras dari 9H
sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B
sampai dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum
standar sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu merek mungkin mempunyai
kekerasan pensil 2H dari merek lain. Oleh sebab itu dianjurkan menggunakan
satu merek pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya. Jangan sekali-
kali menggunakan pensil tulis untuk menggambar.
Untuk menarik garis dengan tebal, disini artinya tebal tidak sama dengan
hitam, ujung pensil harus ditajamkan atau dibuat pipih (baji) seperti gambar 1a.
Jika dipergunakan ujung pensil yang konis seperti gambar 1b, pensilnya harus
diputar pelan-pelan ketika menarik garis. Dengan demikian akan didapat hasil
garis yang sama tebalnya. Untuk mendapatkan ujung berbentuk baji seperti
gambar 1a, harus dipergunakan sebuah kikir atau kertas amplas.

Gambar 1. Bentuk ujung pensil


2) Pensil Mekanik
Dengan menggunakan pensil mekanik atau pensil yang dapat diisi
kembali, waktu untuk meraut pensil menjadi berkurang. Ukuran isinya sama
dengan isi pensil biasa. Penajamannya dapat dilakukan dengan pisau, kikir
atau kertas amplas, seperti pada pensil biasa. Sekarang ini terdapat isi pensil
dengan ukuran-ukuran tertentu, yang disesuaikan dengan ukuran tebal garis.
Dengan menggunakan pensil macam ini, yang disebut juga sebagai
pensil mekanik, tidak perlu lagi penajaman, karena ukurannya tidak akan
berubah. Ukuran-ukuran yang ada antara lain 0,3mm; 0,5mm; 0,7mm dan
0,9mm dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Karena
ukurannya yang kecil ini, penggunaannya harus hati-hati agar tidak patah.

Gambar 2. Pensil Mekanik


c. Kotak Jangka
Perlengkapan ini adalah yang terpenting dan yang berharga untuk
menggambar. Kotak jangka yang sederhana harus berisi paling sedikit sebuah
jangka besar, yang mempunyai ujung yang dapat ditukar-tukar, yaitu ujung untuk
pensil dan ujung untuk tinta, sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran
besar, sebuah jangka orleon atau jangka pegas, sebuah pena penggaris.

Gambar 3. Kotak Jangka


1) Jangka: Ada tiga macam jangka yang dipergunakan untuk menggambar,
tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk
menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai dengan 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 sampai 100 mm dan jangka kecil untuk
ukuran lingkaran 5 sampai 30 mm. Ada dua macam jangka yang digunakan
untuk membuat jari-jari yang kecil yaitu jangka pegas dan jangka orleon.
Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jari-jari 250 mm.
Jika diinginkan lingkaran dengan jari-jari yang lebih besar, maka dipakai
jangka batang. Alat ini dapat digunakan dengan pensil gambar maupun pena
gambar.

Gambar 4. Macam-macam Jangka


2) Jangka pembagi: Alat ini digunakan untuk memindahkan ukuran, atau sesuai
dengan namanya digunakan untuk membagi suatu garis lurus dalam
beberapa bagian yang sama, atau untuk membuat tanda-tanda dengan jarak
yang sama.
d. Macam-macam Penggaris
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris diantaranya
penggaris T, segitiga, mal lengkungan, mal bentuk.
1) Penggaris T:Sebuah penggaris T terdiri dari kepala dan daun penggaris.

Gambar 5. Penggaris T
Garis-garis horizontal ditarik dengan penggaris T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya ke atas atau
kebawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar betul, kepala dari penggaris
ini harus betul-betul diikat pada daunnya. Telitilah hal ini sebelum mulai
menggambar. Penggaris T ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan meja
gambar.
2) Segitiga: Sepasang segitiga terdiri dari segitiga sama kaki dan sebuah sgitiga
0
siku 60 dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang

gambar.
Gambar 6. Sepasang Segitiga
3) Mal Lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat
dibuat dengan jangka, dipergunakan mal lengkungan.

Gambar 7. Mal Lengkung


4) Mal Bentuk: Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal
bentuk. Salah satunya dapat dilihat pada gambar 8. Masih ada macam-
macam mal bentuk, seperti misalnya untuk menggambar lambang-lambang
dalam bidang elektroteknik, gambar mur dan lain sebagainya.

Gambar 8. Mal bentuk

2. Alat-alat lain
a. Mistar skala: Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau
plastik, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm.
b. Busur derajat: Busur derajat terbuat aluminium ataupun plastik. Biasanya busur

derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 00 sampai dengan 1800 .

Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.


Gambar 9. Busur derajat
c. Penghapus: Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus
dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet dan ada yang
dibuat dari plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau
gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya.

Gambar 10. Penghapus


B. Penggunaan Alat Gambar
Gambar yang baik hanya dapat dihasilkan oleh seseorang yang dapat menguasai
teknik menggambar dan dapat mempergunakan alat-alat gambar dengan baik. Berikut
akan dijelaskan mengenai penggunaan alat-alat gambar secara tepat dan teknik
menggambar.
1. Cara menempatkan kertas gambar
Kertas putih biasanya diletakkan dengan muka yang halus menghadap ke atas.
Ukuran kertas harus disesuaikan dengan benda yang akan digambar. Dimana kertas
gambar akan diletakkan di atas meja gambar, tergantung dari jenis meja gambar
yang dipergunakan. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah
papan gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan tumpuan. Usahakanlah
agar tepi atas kertas gambar sejajar dengan penggaris. Kemudian kertas gambar
dilekatkan pada papan gambar dengan bantuan pita perekat atau penjepit kertas dan
semacamnya. Usahakanlah agar kertas betul-betul rata diatas papan gambar.
Gambar 11. Penempatan kertas gambar
2. Memindahkan ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan
mistar ukur, mistar skala yang tepat pada waktu menentukan ukuran. Gambar 12
memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada gambar.
Mistar diletakkan sesejajar mungkin pada garis dimana akan diletakkan ukuran yang
diinginkan dan dengan menggunakan pensil dengan ujung yang tajam buatlah
goresan kecil tepat pada tanda bagi yang diinginkan dan tegak lurus, seperti gambar
12b.

Gambar 12. Cara memindahkan ukuran


3. Menggambar garis lurus
Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal ditarik dari
bawah ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 13a. Garis lurus dapat ditarik dengan penggaris T atau dengan segitiga.
Dengan alat-alat ini tidak hanya garis mendatar dan tegak lurus yang dapat digambar
seperti pada gambar 13b dan c tetapi juga garis-garis miring sembarang dapat juga
digambar, seperti pada gambar 14. Garis-garis sejajar miring dapat digambar dengan
sepasang segitiga, seperti pada gambar 15
Gambar 13. Menggambar garis lurus

Gambar 14. Penggunaan Segitiga

Gambar 15. Penggunaan segitiga

Proyeksi Orthogonal Dalam Gambar Teknik


Proyeksi orthogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap
bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-
contoh proyeksi orthogonal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 16. Proyeksi orthogonal dari sebuah titik

Keterangan gambar:

Panah paling atas : Proyektor

Panah ditengah : Bidang proyeksi

Panah dibawah : Proyeksi

Gambar 17. Proyeksi Orthogonal dari sebuah garis


Gambar 18. Proyeksi Orthogonal dari sebuah bidang

Gambar 19. Proyeksi Orthogonal dari sebuah benda

Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menggambar proyeksi, yaitu dengan
proyeksi sistem Eropa dan proyeksi sistem Amerika. Biasanya proyeksi Eropa sering disebut
dengan First Angle Projection atau proyeksi sudut pertama dan proyeksi sistem Amerika
disebut Third Angle Projection.
1. Proyeksi Eropa (Proyeksi Sudut Pertama)
Ketentuan dari proyeksi eropa adalah benda terletak antara pengamat dan bidang
proyeksi. Cara memproyeksikan yaitu benda yang akan kita proyeksikan harus kita
rencanakan mana yang kita anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah
pandangan depan, B adalah pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D adalah
pandangan kanan, E adalah pandangan bawah, dan F pandangan belakang ditunjukkan
oleh anak panah pada gambar 20a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/orang
akan memproyeksikan.
Gambar 20a. Arah pandangan
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan (tembus pandang)
dapat dilihat pada gambar 20b. Dengan ketentuan dari proyeksi eropa diatas, maka
gambar proyeksi pandangan depan (A) ada dibidang sisi belakang dari kubus, gambar
proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah, gambar proyeksi pandangan kiri (C) ada
di sisi kanan, gambar proyeksi pandangan kanan (D) ada disisi kiri, gambar proyeksi
pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar proyeksi belakang ada di
bidang sisi depan.

Gambar 20b.
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk tersebut kita potong dan bidang sisinya kita
rebahkan ke bidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satu bidang dengan
gambar proyeksi pandangan depan, dapat dilihat pada gambar 20c.
Gambar 20c.
Bila garis-gari rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi eropa
seperti pada gambar 20d berikut ini:

Gambar 20d. Hasil proyeksi eropa


2. Proyeksi Amerika (Proyeksi Sudut Ketiga)

Ketentuan dari proyeksi amerika, bidang proyeksi terletak antara pengamat dan
benda. Cara memproyeksikannya adalah benda yang akan kita proyeksikan kita ambil
sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 16a, termasuk
arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus pandang)
gambar 21a.

Gambar 21a.
Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka gambar proyeksi
pandangan Depan (A) ada dibidang sisi depan kubus, gambar proyeksi pandangan atas
(B) ada di bidang atas, Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D)
ada di sisi kanan , pandangan bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F)
ada di belakang.
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang
sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satu bidang
dengan gambar proyeksi pandangan depan.

Gambar 21b.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi
amerika seperti pada gambar 21c di bawah ini.

Gambar 21 c.

Anda mungkin juga menyukai