MENGGUNAKAN ALAT)
MENGGAMBAR SKETS
b. Pensil gambar
Untuk gambar pensil diperlukan bermacam-macam pensil gambar yang
bermutu. Sekarang sudah banyak dipakai pensil gambar yang dapat diisi kembali
(pensil mekanis) dipergunakan secara luas daripada pensil biasa.
1) Pensil biasa
Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan
oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang
masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan. Golongan tersebut
adalah keras, sedang dan lunak, berturut-turut diberi lambang H (Hard), F
(Firm) atau HB (Half Black) dan B (Black). Tiap golongan dibagi lagi dalam 6
tingkat kekerasan, yang dinyatakan dengan angka. Golongan keras dari 9H
sampai 4H, golongan sedang dari 3H sampai B dan golongan lunak dari 2B
sampai dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum
standar sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu merek mungkin mempunyai
kekerasan pensil 2H dari merek lain. Oleh sebab itu dianjurkan menggunakan
satu merek pensil saja agar lebih tepat derajat kekerasannya. Jangan sekali-
kali menggunakan pensil tulis untuk menggambar.
Untuk menarik garis dengan tebal, disini artinya tebal tidak sama dengan
hitam, ujung pensil harus ditajamkan atau dibuat pipih (baji) seperti gambar 1a.
Jika dipergunakan ujung pensil yang konis seperti gambar 1b, pensilnya harus
diputar pelan-pelan ketika menarik garis. Dengan demikian akan didapat hasil
garis yang sama tebalnya. Untuk mendapatkan ujung berbentuk baji seperti
gambar 1a, harus dipergunakan sebuah kikir atau kertas amplas.
Gambar 5. Penggaris T
Garis-garis horizontal ditarik dengan penggaris T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya ke atas atau
kebawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar betul, kepala dari penggaris
ini harus betul-betul diikat pada daunnya. Telitilah hal ini sebelum mulai
menggambar. Penggaris T ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan meja
gambar.
2) Segitiga: Sepasang segitiga terdiri dari segitiga sama kaki dan sebuah sgitiga
0
siku 60 dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang
gambar.
Gambar 6. Sepasang Segitiga
3) Mal Lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat
dibuat dengan jangka, dipergunakan mal lengkungan.
2. Alat-alat lain
a. Mistar skala: Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau
plastik, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm.
b. Busur derajat: Busur derajat terbuat aluminium ataupun plastik. Biasanya busur
Keterangan gambar:
Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menggambar proyeksi, yaitu dengan
proyeksi sistem Eropa dan proyeksi sistem Amerika. Biasanya proyeksi Eropa sering disebut
dengan First Angle Projection atau proyeksi sudut pertama dan proyeksi sistem Amerika
disebut Third Angle Projection.
1. Proyeksi Eropa (Proyeksi Sudut Pertama)
Ketentuan dari proyeksi eropa adalah benda terletak antara pengamat dan bidang
proyeksi. Cara memproyeksikan yaitu benda yang akan kita proyeksikan harus kita
rencanakan mana yang kita anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah
pandangan depan, B adalah pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D adalah
pandangan kanan, E adalah pandangan bawah, dan F pandangan belakang ditunjukkan
oleh anak panah pada gambar 20a. Ini menunjukkan dari arah mana pengamat/orang
akan memproyeksikan.
Gambar 20a. Arah pandangan
Kemudian benda kita masukkan kedalam kubus yang transparan (tembus pandang)
dapat dilihat pada gambar 20b. Dengan ketentuan dari proyeksi eropa diatas, maka
gambar proyeksi pandangan depan (A) ada dibidang sisi belakang dari kubus, gambar
proyeksi pandangan atas (B) ada di sisi bawah, gambar proyeksi pandangan kiri (C) ada
di sisi kanan, gambar proyeksi pandangan kanan (D) ada disisi kiri, gambar proyeksi
pandangan bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar proyeksi belakang ada di
bidang sisi depan.
Gambar 20b.
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk tersebut kita potong dan bidang sisinya kita
rebahkan ke bidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satu bidang dengan
gambar proyeksi pandangan depan, dapat dilihat pada gambar 20c.
Gambar 20c.
Bila garis-gari rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi eropa
seperti pada gambar 20d berikut ini:
Ketentuan dari proyeksi amerika, bidang proyeksi terletak antara pengamat dan
benda. Cara memproyeksikannya adalah benda yang akan kita proyeksikan kita ambil
sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara eropa, gambar 16a, termasuk
arah memandangnya.
Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan ( tembus pandang)
gambar 21a.
Gambar 21a.
Dengan ketentuan dari proyeksi amerika di atas, maka gambar proyeksi
pandangan Depan (A) ada dibidang sisi depan kubus, gambar proyeksi pandangan atas
(B) ada di bidang atas, Pandangan sisi kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D)
ada di sisi kanan , pandangan bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F)
ada di belakang.
Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang
sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satu bidang
dengan gambar proyeksi pandangan depan.
Gambar 21b.
Bila garis-garis rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi
amerika seperti pada gambar 21c di bawah ini.
Gambar 21 c.