Anda di halaman 1dari 22

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
GERINDA

p
DIKTAT

TEKNIK PENGGUNAAN PERKAKAS


TANGAN GERINDA

DISUSUN OLEH:

KALIMIN

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2016

1
KATA PENGANTAR

Kemajuan teknologi sudah sedemikian pesatnya menyebabkan tuntutan


tinggi pada dunia usaha dan industri. Tamatan sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) semakin dituntut untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang
mempunyai kompetensi memadai. Untuk itu metode pembelajaran di SMK harus
dikembangka sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi dan sesuai dengan
kondisi rill di dunia industri.
Diktat Gerinda alat ini digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk
membentuk salah satu kompetensi, yaitu kompetensi Melakukan Pekerjaan
Dengan Mesin Gerinda.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
A. Latar Belakang .............................................................................. 4
B. Tujuan Pembelajaran ..................................................................... 4
C. Tujuan Akhir ................................................................................. 5
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN I ........................................... 6

A. Pengertian Mesin Gerinda Pedestal .................................... 6


B. Macam-macam Mesin Gerinda Pedestal ........................... 6
C. Bagian bagian mesin pedestal........................................... 6
D. Proses pemesinan mesin gerinda datar .............................. 8
E. Keselamatan dan kesehatan kerja ...................................... 14

BAB III KEGIATAN PEMBELAJARAN II ...................................... 16

F. Teknik penggunaan mesin gerinda pedestal ...................... 16


1. Prosedur Menggerinda penitik pusat ........................... 16
2. Prosedur Menggerinda penitik penggores .................... 17
3. Prosedur Menggerinda mata bor................................... 17
4. Prosedur Menggerinda pahat tangan ........................... 18
5. Prosedur Menggerinda pahat bubut ................................ 18

BAB IV PENUTUP ................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan
layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik
dan pedagogik dapat diterima oleh pihak penerima jasa layanan secara
langsung maupun pihak lain terhadap setiap guru bertanggung jawab.
Guru sebagai jabatan profesional harus disiapkan melalui program
pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar
kompetensi guru. Oleh sebab itu diperlukan waktu dan keahlian untuk
membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan
bidang studi, landasan keilmuan kegiatan mendidik, sampai strategi
menerapkannya secara profesional di lapangan.
Pada tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) dibutuhkan guru
untuk mengajar mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif. Mata
pelajaran adaptif berfungsi menyiapkan kemampuan dasar yang memiliki
daya transfer terhadap semua mata pelajaran keahlian. Sebagai contoh
Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia, IPA, dan kewirausahaan.
Kelompok mata pelajaran normatif menyiapkan para lulusan yang
memiliki kompetensi kepribadian sebagai manusia Indonesia yang
pancasila, seperti mata pelajaran Agama, dan PKn, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Sedangkan
kelompok mata pelajaran produktif mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki keahlian yang handal dalam lebih dari 121 kompetensi keahlian.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami Bagian bagian mesin gerinda pedestal
2. Siswa mampu mengetahui dan menerapkan Keselamatan & kesehatan
kerja menggunakan mesin gerinda pedestal

4
3. Siswa mampu menggunakan gerinda pedestal untuk menggerinda
:penitik pusat, penitik garis, penggores, mata bor, pahat tangan, pahat
bubut.
C. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan
belajar, diharapkan peserta didik mampu menggunakan peralatan bengkel
sesuai dengan fungsi dan prosedur yang berlaku dan penggunaan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan prosedur
yang berlaku.

5
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARANI

A. Pengertian Mesin gerinda pedestal


Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong/mengasah benda kerja. Prinsip kerja mesin gerinda adalah roda
gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja dan terjadi
pemotongan/pengasahan.
B. Jenis-jenis mesin gerinda
1. Mesin gerinda datar
Penggerindaan datar adalah suatu teknik penggerindaan yang mengacu
pada pembuatan bentuk datar, dan permukaan yang tidak rata pada
sebuah benda kerja yang berada dibawah batu gerinda yang berputar.

6
C. Bagian bagian utama mesin gerinda

1. Spindel pemakanan roda gerinda penggerak pemakanan roda gerinda.


2. Pembatasan langkah meja mesin
3. Sistem hidrolik penggerak langkah meja mesin
4. Spindel penggerak meja mesin naik turun
5. Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel kontrol bagian pengatur proses kerja mesin
8. Meja mesin tempat dudukan benda kerja yang akan di gerinda
9. Kepala utama bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda dan
gerakan pemakanan

Berdasarkan sumbu utamanya, mesin gerinda datar dibagi menjadi 4 macam:

1. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik, mesin


gerinda ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan
rata dan menyudut.

7
Gambar 1. Mesin gerinda dengan gerak bolak-balik

2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Gambar 2. Mesin gerinda datar dengan gerak meja berputar

3. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis
ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar
dan menyudut

Gambar 3. Mesin gerinda vertikal

4. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros

Gambar 4. Mesin gerinda vertikal dengan gerak meja berputar

8
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi 2
macam:
1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat
dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui
program (NC/Numerical Control dan CNC/Computerized Numerical
Control).
D. Proses pemesinan mesin gerinda datar
1. Pemilihan roda gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
roda gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara
lain:
Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran
abrasive. Tegangan tarik tinggi AL203, tegangan tarik rendah
SiC, Boron nitrid dan intan.
Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang
akan diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran
abrasive.
Busur singgung penggerindaan busur singgung besar-roda
gerinda lunak, dan busur singhung kecil roda gerinda keras

9
Busur singgung kecil Busur singgung besar

Gambar 5. Busur singgung

Kekerasan batu gerinda


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan
roda gerinda, yaitu: Kontruksi mesin dan Kecepatan potong
benda kerja. Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-
ubah dan memepnagruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan
roda gerinda.
Menghitung kecepatan putar roda gerinda
Secara teoritis kecapatan putar roda gerinda dapat dihitung
menggunakan rumus

1000 60
=

Dimana:
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (mm/det)
D = diameter roda gerinda (mm)

Menghitung kecepatan putar benda kerja


1000
= ()

10
Dimana:
nw = kecepatan putar benda kerja
Vw =kecepatan potong benda kerja (mm/mnt)
d = diameter benda kerja (mm)
Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)
=
Dimana:
Ls = kecepatan gerak meja (mm/mnt)
Nw = kecepatan putar benda kerja (rpm)
S = kecepatan pemotongan setiap putaran benda kerja
(Mm/putaran)
2. Prinsip kerja utama mesin gerinda datar
Prinsip kerja utama dari mesin gerinda datar adalah gerakan bolak-
balik benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja
utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar
mempunyai tiga gerkan utama yaitu:
Gerak putar roda gerinda
Gerak meja memanjang dan melintang
Gerak pemakanan
3. Mesin gerinda silindris
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk
membuat bentuk-bentuk slindris, slindris bertingkat, dan sebagainya.

Berdasarkan kontruksi mesinnya, mesi gerinda slindris dibedahkan


menjadi empat macam, yaitu:
a. Geirnda silindris luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerindah
diameter luar benda kerja yang berbentuk slindris dan tirus.

11
Gambar 6. Silindris luar

b. Mesin gerinda silindris dalam


Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda
benda-benda dengan diameter dalam yang berbentuk slindris dan
tirus.

Gambar 7. Silindris dalam

c. Mesin gerinda silindris luar tanpa center (Centreless).


Mesin gerinda silindris jneis ini digunakan untuk menggerinda
diameter luar dalam jumlah yang banyak/masal baik panjang
maupun pendek.

Gambar 8. Silindris luar tanpa center

d. Mesin gerinda silindris universal

12
Sesuai namanya, mesin jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk slindris dan tirus

Gambar 9. Silindris universal

Bagian-bagian utama mesin silindris

1. Kepala utama
Bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (workhead)
Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman benda kerja
3. Kaki mesin
Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol
Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Mejah bawah
Dudukan meja atas

13
6. Meja atas
Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat
diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock)
Menyangga benda kerja pada pencekaman dianatara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin
Tempat pengatur aliran cairan pendingin.

Gerakan-gerakan utama

Mesin gerinda slindris memiliki empat gerakan utama pada saat


beroperasi, yaitu:

Gerak meja memanjang


Gerak putar benda kerja
Gerak putar roda gerinda
Gerak pemakanan
E. Keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan gerinda perlu diperhatikan, mengingat putaran tinggi yang
digunakan pada kerja gerinda beberapa langkah keselamatan tersebut
antara lain:
1. Gunakan kacamata kerja setiap saat, meskipun sudah tersedia penutup
kaca pada roda gerindanya.
2. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda
dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember
ada keretakan
3. Jaga kecepatan roda gerinda sesuai dengan ketentuan tabel kecepatan
pada mesin tersebut
4. Pastikan benda kerja, kepala lepas, pencekam dan peralatan yang lain
sudah pada posisi yang benar
5. Gunakan roda gerinda sesuai dengan jenis kerja dan benda kerjanya

14
6. Jangan melakukan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan
roda gerindanya
7. Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin
gerinda
8. Ketikah mengasah roda gerinda (dressing/truing) pastikan intan
pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar
9. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang
digerinda
10. Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda
gerinda diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu
pemasangan
11. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan
perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama
kerja gerinda
12. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin
mati pada saat meninggalkan

15
BAB III
KEGIATAN PEMBELAJARAN II

F. Teknik Penggunaan mesin gerinda


1. Menggerinda pahat
a) Periksalah secara visual keadaan sudut potong, pertahankan jika
sudah betul
b) Peganglah pahat dengan tangan kiri dan sangga dengan tangan
pada kedudukan
c) Peganglah kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakan sehingga
sisi potong perlahan-lahan ke muka dan ke belakang dan gerakan
pahat melintang bidang roda gerinda
d) Balikanlah pahat dan gerinda sisi potong lainnya.

Gambar 10. Menggerinda pahat

2. Menggerindah pisau frais


Ada dua cara menggerinda pisau frais, kedua cara tersebut tergantung
pada arah putar roda gerinda yang berhubungan dengan arah ujung
pisau frais
a) Pilih roda gerinda yang akan digunakan
b) Tempatkan pisau frais pada tempatnya
c) Lakukan langkah penyetelan roda gerinda untuk pemotongan

16
d) Langkah penyetelan penahan gigi pisau frais
e) Pastikan posisi siap untuk menggerinda
f) Pengasahan dapat dimulai
3. Menggerindah mata bor
Agar dapat menghasilkan mata bor yang baik maka dalam mengerinda
mata bor sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a) Periksalah secara visual keadaan sudut sisi potong dan yakinkan
apakah sudah betul atau masih memerlukan perbaikan!
b) Dukunglah mata bor kira-kira 40 mm dari sisi potong dengan satu
tangan dan pegang tangkai mata bor dengan tangan lain!
c) Tepatkanlah sisi potong bor pada roda sedemikian rupa sehingga
sejajar dengan bidang roda. Pada Gambar 29 diperlihatkan
bagaimana teknik menggerinda mata bor yang benar!
d) Tempatkanlah jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada
susukan dan sisi potong sedikit menyentuh tepi roda
e) Gunakanlah pendingin untuk penggerindaan guna mencegah
pemanasan yang berlebih
f) Berikanlah tekanan ringan ke muka dan gunakan dudukan sebagai
titik kendali, turunkan perlahan-lahan tangan yang memegang
gagang bor pada saat menekan mata bor

Gambar 11. Teknik menggerinda mata bor

17
4. Langkah kerja menitik dan menggores
1. Mengukur, menandai dan menggores
a) Ukuran yang diminta pada skala dan ujung dari permukaan A
harus sama.
b) Tandailah pada permukaan dengan mistar
c) Sisipkanlah titik dari penggores pada tanda dan dorong mistar
berlawanan miring ringan

Gambar 11. Mengukur dan menandai


5. Menitik benda kerja
Setelah proses penggoresan dilanjutkan penitikan. Proses penitikan ini
merupakan proses pembuatan lubang pada benda kerja. Ujung penitik
diperkeras dan digerinda dengan sudut antara 30o90o. Penitikan
dilakukan terhadap benda yang lebih lunak dibandingkan dengan alat
penitik yang digunakan. Bagian yang ditekan akan terdorong ke
permukaan di sekitar ujung penitik.
Penandaan dengan penitik terutama untuk tiga tujuan, yaitu :
a) Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk
mempermudah dan memusatkan awal dari pengeboran.
b) Untuk mejelaskan garis hingga di mana bagian yang akan
dikerjakan.
c) Untuk memperjelas garis-garis dari goresan yang telah dibuat.
d)

18
Gambar 12. Menitik benda kerja
Adapun cara menandai pusat sebagai berikut:
a) Pegang penitik dengan tangan kiri (bukan kidal)
b) Miringkan dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis
potong dimana tempat pusat dititik
c) Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan, dan periksa
posisinya. Jika sudah tepat pukul lagi lebih keras untuk
memperjelas tanda titik tersebut.

Gambar 13. Cara menandai pusat

19
DAFTAR PUSTAKA

Samamur PK, (1987) Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Jakarta:


PT Saksama
Daryanto, (1987), Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta
1992. Modul - Teknik Gerinda Datar, Pusat Pengembangan Penataran Guru
Teknologi Bandung.
Widarto, (2088), Teknik Pemesinan Juilid 1, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan Nasional

20
3.2 Menerapkan teknik penggunaan Teknik penggunaan Mengamati :
perkakas tangan perkakas tangan (kerja Mengamati dan melaksanakan teknik
bangku) : penggunaan perkakas tangan, perkakas
- jenis-jenis & fungsi tangan bertenaga dan penggerindaan alat
perkakas tangan potong dengan mesin gerinda bangku/
- prosedur menggunakan pedestal di bengkel.
perkakas tangan
- prosedur pemeliharaan
perkakas tangan Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk
Penggunaan perkakas membiasakan mengajukan pertanyaan
tangan bertanaga : secara aktif dan mandiri tentang teknik
- jenis-jenis & fungsi penggunaan perkakas tangan, perkakas
perkakas tangan tangan bertenaga dan penggerindaan alat
bertenaga potong dengan mesin gerinda bangku/
- prosedur menggunakan pedestal.
perkakas tangan
bertenaga Mengekplorasi:
- prosedur pemeliharaan
perkakas bertenaga Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui benda
konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk
Penggerindaan alat
menjawab pertanyaan yang diajukan
potong dengan gerinda
tentang teknik penggunaan perkakas
bangku/pedestal:
tangan, perkakas tangan bertenaga dan
- Bagian bagian mesin
penggerindaan alat potong dengan mesin
gerinda pedestal
gerinda bangku/ pedestal.
- Keselamatan &
kesehatan kerja

21
menggunakan mesin Mengasosiasi :
gerinda pedestal Mengkatagorikan data dan menentukan
- Teknik menggunakan hubungannya, selanjutnya disimpulkan
gerinda pedestal dengan urutan dari yang sederhana
(menggerinda :penitik sampai pada yang lebih kompleks terkait
pusat, penitik garis, dengan teknik penggunaan perkakas
penggores, mata bor, tangan, perkakas tangan bertenaga dan
pahat tangan, pahat penggerindaan alat potong dengan mesin
bubut) gerinda bangku/ pedestal.

Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi
tentang teknik penggunaan perkakas
tangan, perkakas tangan bertenaga dan
penggerindaan alat potong dengan mesin
gerinda bangku/ pedestal

22

Anda mungkin juga menyukai