p
DIKTAT
DISUSUN OLEH:
KALIMIN
2016
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 4
A. Latar Belakang .............................................................................. 4
B. Tujuan Pembelajaran ..................................................................... 4
C. Tujuan Akhir ................................................................................. 5
BAB II KEGIATAN PEMBELAJARAN I ........................................... 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan
layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan yang secara akademik
dan pedagogik dapat diterima oleh pihak penerima jasa layanan secara
langsung maupun pihak lain terhadap setiap guru bertanggung jawab.
Guru sebagai jabatan profesional harus disiapkan melalui program
pendidikan yang relatif panjang dan dirancang berdasarkan standar
kompetensi guru. Oleh sebab itu diperlukan waktu dan keahlian untuk
membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi, dari penguasaan
bidang studi, landasan keilmuan kegiatan mendidik, sampai strategi
menerapkannya secara profesional di lapangan.
Pada tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) dibutuhkan guru
untuk mengajar mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif. Mata
pelajaran adaptif berfungsi menyiapkan kemampuan dasar yang memiliki
daya transfer terhadap semua mata pelajaran keahlian. Sebagai contoh
Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia, IPA, dan kewirausahaan.
Kelompok mata pelajaran normatif menyiapkan para lulusan yang
memiliki kompetensi kepribadian sebagai manusia Indonesia yang
pancasila, seperti mata pelajaran Agama, dan PKn, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Sedangkan
kelompok mata pelajaran produktif mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki keahlian yang handal dalam lebih dari 121 kompetensi keahlian.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami Bagian bagian mesin gerinda pedestal
2. Siswa mampu mengetahui dan menerapkan Keselamatan & kesehatan
kerja menggunakan mesin gerinda pedestal
4
3. Siswa mampu menggunakan gerinda pedestal untuk menggerinda
:penitik pusat, penitik garis, penggores, mata bor, pahat tangan, pahat
bubut.
C. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan
belajar, diharapkan peserta didik mampu menggunakan peralatan bengkel
sesuai dengan fungsi dan prosedur yang berlaku dan penggunaan
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
5
BAB II
KEGIATAN PEMBELAJARANI
6
C. Bagian bagian utama mesin gerinda
7
Gambar 1. Mesin gerinda dengan gerak bolak-balik
2. Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
3. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis
ini digunakan untuk menggerinda benda-benda berpermukaan rata, lebar
dan menyudut
4. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerak meja berputar, mesin jenis ini
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros
8
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi 2
macam:
1. Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat
dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2. Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui
program (NC/Numerical Control dan CNC/Computerized Numerical
Control).
D. Proses pemesinan mesin gerinda datar
1. Pemilihan roda gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
roda gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara
lain:
Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran
abrasive. Tegangan tarik tinggi AL203, tegangan tarik rendah
SiC, Boron nitrid dan intan.
Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang
akan diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran
abrasive.
Busur singgung penggerindaan busur singgung besar-roda
gerinda lunak, dan busur singhung kecil roda gerinda keras
9
Busur singgung kecil Busur singgung besar
1000 60
=
Dimana:
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (mm/det)
D = diameter roda gerinda (mm)
10
Dimana:
nw = kecepatan putar benda kerja
Vw =kecepatan potong benda kerja (mm/mnt)
d = diameter benda kerja (mm)
Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)
=
Dimana:
Ls = kecepatan gerak meja (mm/mnt)
Nw = kecepatan putar benda kerja (rpm)
S = kecepatan pemotongan setiap putaran benda kerja
(Mm/putaran)
2. Prinsip kerja utama mesin gerinda datar
Prinsip kerja utama dari mesin gerinda datar adalah gerakan bolak-
balik benda kerja, dan gerak rotasi dari tool. Dilihat dari prinsip kerja
utama mesin tersebut, mesin gerinda datar secara garis besar
mempunyai tiga gerkan utama yaitu:
Gerak putar roda gerinda
Gerak meja memanjang dan melintang
Gerak pemakanan
3. Mesin gerinda silindris
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk
membuat bentuk-bentuk slindris, slindris bertingkat, dan sebagainya.
11
Gambar 6. Silindris luar
12
Sesuai namanya, mesin jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk slindris dan tirus
1. Kepala utama
Bagian yang menghasilkan gerak putar roda gerinda.
2. Spindel utama benda kerja (workhead)
Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman benda kerja
3. Kaki mesin
Sebagai pendukung mesin
4. Panel kontrol
Bagian pengatur proses kerja mesin
5. Mejah bawah
Dudukan meja atas
13
6. Meja atas
Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat
diatur sudutnya.
7. Kepala lepas (Tailstock)
Menyangga benda kerja pada pencekaman dianatara dua senter.
8. Perlengkapan pendingin
Tempat pengatur aliran cairan pendingin.
Gerakan-gerakan utama
14
6. Jangan melakukan (to feed) terlalu cepat, benda kerja antara dua senter
kemungkinan akan tertekan dan dapat merusakkan benda kerja dan
roda gerindanya
7. Stop seluruh motor penggerak sebelum mengatur atau menyetel mesin
gerinda
8. Ketikah mengasah roda gerinda (dressing/truing) pastikan intan
pengasah terletak pada posisi yang kuat dan benar
9. Jangan memeriksa dimensi (pengukuran) selama benda kerja sedang
digerinda
10. Ketika memasang atau menempatkan benda kerja, pastikan roda
gerinda diundurkan atau dijauhkan agar tidak mengganggu
pemasangan
11. Jangan gunakan pakaian kerja yang panjang dan terjurai, kalung, dan
perhiasan lainnya yang memungkinkan jatuh atau tersangkut selama
kerja gerinda
12. Jangan tinggalkan mesin gerinda dalam keadaan hidup, pastikan mesin
mati pada saat meninggalkan
15
BAB III
KEGIATAN PEMBELAJARAN II
16
d) Langkah penyetelan penahan gigi pisau frais
e) Pastikan posisi siap untuk menggerinda
f) Pengasahan dapat dimulai
3. Menggerindah mata bor
Agar dapat menghasilkan mata bor yang baik maka dalam mengerinda
mata bor sebaiknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a) Periksalah secara visual keadaan sudut sisi potong dan yakinkan
apakah sudah betul atau masih memerlukan perbaikan!
b) Dukunglah mata bor kira-kira 40 mm dari sisi potong dengan satu
tangan dan pegang tangkai mata bor dengan tangan lain!
c) Tepatkanlah sisi potong bor pada roda sedemikian rupa sehingga
sejajar dengan bidang roda. Pada Gambar 29 diperlihatkan
bagaimana teknik menggerinda mata bor yang benar!
d) Tempatkanlah jari sedekat mungkin kepada ujung bor pada
susukan dan sisi potong sedikit menyentuh tepi roda
e) Gunakanlah pendingin untuk penggerindaan guna mencegah
pemanasan yang berlebih
f) Berikanlah tekanan ringan ke muka dan gunakan dudukan sebagai
titik kendali, turunkan perlahan-lahan tangan yang memegang
gagang bor pada saat menekan mata bor
17
4. Langkah kerja menitik dan menggores
1. Mengukur, menandai dan menggores
a) Ukuran yang diminta pada skala dan ujung dari permukaan A
harus sama.
b) Tandailah pada permukaan dengan mistar
c) Sisipkanlah titik dari penggores pada tanda dan dorong mistar
berlawanan miring ringan
18
Gambar 12. Menitik benda kerja
Adapun cara menandai pusat sebagai berikut:
a) Pegang penitik dengan tangan kiri (bukan kidal)
b) Miringkan dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis
potong dimana tempat pusat dititik
c) Penitik dipukul satu kali dengan pukulan yang ringan, dan periksa
posisinya. Jika sudah tepat pukul lagi lebih keras untuk
memperjelas tanda titik tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
3.2 Menerapkan teknik penggunaan Teknik penggunaan Mengamati :
perkakas tangan perkakas tangan (kerja Mengamati dan melaksanakan teknik
bangku) : penggunaan perkakas tangan, perkakas
- jenis-jenis & fungsi tangan bertenaga dan penggerindaan alat
perkakas tangan potong dengan mesin gerinda bangku/
- prosedur menggunakan pedestal di bengkel.
perkakas tangan
- prosedur pemeliharaan
perkakas tangan Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk
Penggunaan perkakas membiasakan mengajukan pertanyaan
tangan bertanaga : secara aktif dan mandiri tentang teknik
- jenis-jenis & fungsi penggunaan perkakas tangan, perkakas
perkakas tangan tangan bertenaga dan penggerindaan alat
bertenaga potong dengan mesin gerinda bangku/
- prosedur menggunakan pedestal.
perkakas tangan
bertenaga Mengekplorasi:
- prosedur pemeliharaan
perkakas bertenaga Mengumpulkan data yang dipertanyakan
dan menentukan sumber (melalui benda
konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk
Penggerindaan alat
menjawab pertanyaan yang diajukan
potong dengan gerinda
tentang teknik penggunaan perkakas
bangku/pedestal:
tangan, perkakas tangan bertenaga dan
- Bagian bagian mesin
penggerindaan alat potong dengan mesin
gerinda pedestal
gerinda bangku/ pedestal.
- Keselamatan &
kesehatan kerja
21
menggunakan mesin Mengasosiasi :
gerinda pedestal Mengkatagorikan data dan menentukan
- Teknik menggunakan hubungannya, selanjutnya disimpulkan
gerinda pedestal dengan urutan dari yang sederhana
(menggerinda :penitik sampai pada yang lebih kompleks terkait
pusat, penitik garis, dengan teknik penggunaan perkakas
penggores, mata bor, tangan, perkakas tangan bertenaga dan
pahat tangan, pahat penggerindaan alat potong dengan mesin
bubut) gerinda bangku/ pedestal.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi
tentang teknik penggunaan perkakas
tangan, perkakas tangan bertenaga dan
penggerindaan alat potong dengan mesin
gerinda bangku/ pedestal
22