Anda di halaman 1dari 52

Perencanaan

Portal

Pengertian Umum
Portal adalah sistem konstruksi yang terdiri atas
bagian-bagianstruktur bangunan yang saling
terhubung satu sama lain. Beberapa portal juga
bisa berdiri sendiri baik dibantu oleh diafragma
horizontal/sistem lantai maupun tanpa bantuan
dari struktur-struktur tersebut.
Fungsinya portal adalah untuk menahan beban
struktur yang bekerja padanya.

Langkah-langkah dalam perencanaan struktur bangunan bertingkat adalah :

-Hitungan mekanika : pada tahap ini ditentukan


besarnya beban yang bekerja, kemudian dengan dasar
gambar konstruksi dan metoda hitungan yang berlaku,
dicari besarnya momen, gaya lintang dan gaya geser
akibat beban tetap.
- Perencanaan konstruksi : misal akan dipakai
konstruksi beton bertulang, maka dengan berdasarkan
tegangan ijin bahan dan hasil hitungan mekanika, dapat
ditentukan dimensi dari struktur beton dan tulangannya.
-Kontrol gaya gempa : pada tahap beban sementara
ini dilakukan kontrol hitungan dari hasil dimensi struktur
yang sudah didapat, agar nantinya struktur betul-betul
mempunyai konstruksi yang mantap, aman dan stabil.

Batasan dalam perencanaan


portal terhadap kolom
Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai
bawah sampai lantai atas, artinya letak kolomkolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai,
karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan
dari struktur rangka portalnya
Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang
tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai.
Ukuran kolom makin keatas boleh makin kecil.
Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada
lapis lantai agar pada satu lajur kolom
mempunyai kekakuan yang sama

Batasan dalam perencanaan


portal terhadap balok
Balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu
kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat
lantai
dan
meneruskan
ke
kolom-kolom
pendukung.
Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit,
yaitu suatu sistem dukungan yang dapat
menahan Momen, Gaya vertikal dan Gaya
horisontal.
Untuk menambah kekakuan balok, dibagian
pangkal pada pertemuan dengan kolom boleh
ditambah tebalnya.

Pembebanan yang perlu diperhatikan


dalam perencanaan portal
Beban mati
Termasuk berat dari semua bagian bangunan yang bersifat
permanen termasuk segala unsur tambahan yang berada pada
bangunan.

Beban hidup
Termasuk dari berat penghuni atau barang-barang yang dapat
berpindah yang bukan merupakan bagian dari bangunan.

Beban angin
Beban yang bekerja pada bangunan karena adanya selisih tekanan
udara (angin hisap dan angin tekan).

Beban gempa
Beban yang terjadi akibat adanya getaran yang terjadi pada
struktur rangka bangunan.

Beban khusus

Bahan penyusun portal


Rangka portal untuk bangunan bertingkat rendah,
umumnya dibuat dari bahan konstruksi beton bertulang.
Bahan beton merupakan konstruksi yang kuat menahan
gaya tekan, sedang tulangan baja mampu menahan gaya
tarik.
Jadi, beton bertulang merupakan konstruksi bangunan
yang
mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik, yaitu gayagaya yang bersifat memberikan kegagalan pada
konstruksi.
Selain itu beton bertulang juga merupakan konstruksi
tahan gempa, tahan api, merupakan bahan yang
kuat dan awet yang tidak perlu perawatan dan dapat
berumur panjang.

Aplikasi portal

Pengelompokan Portal
Pada dasarnya, portal dapat dikelompokkan
menjadi dua macam yaitu:
Portal Tertutup
Portal Terbuka

Portal Terbuka
Di dalam portal terbuka, semua gaya dan
momen yang berkerja pada struktur bangunan
ditahan sepenuhnya olehpondasi. Peran sloof
hanyalah menahan beban dari dinding saja. Tingkat
kekuatan dan kekakuan pada portal ini dalam
menanggung beban lateral serta kesetabilan juga
bergantung pada daya kekuatan dari setiap elemenelemen yang menyusunnya.

Portal
Tertutup
Prinsip kerja portal tertutup adalah menahan
seluruh momen dan gaya yang bekerja
menggunakan sloof terlebih dahulu untuk
kemudian momen dan gaya tersebut dianggap
sama.
Setelah itu, sebagian dari total beban ini
akan diteruskan ke pondasi. Perlu diketahui,
sloof/beam ini juga memiliki kegunaan untuk
mengikat
kedudukan
kolomkolombangunansehingga
tidak
terjadi
perbedaan dalam hasil pembangunannya
nanti.

Kesetimbangan Gaya
Luar & Dalam

Gaya Luar
Berdasarkan

pengertian keseimbangan gaya luar


dapat dihitung reaksinya, seperti :
Vb = . P
Vb = . P

Gaya-gaya dalam pada setiap


batang
AD My = 0
Ly = 0
Ny = - Va

DE Mx = Va.x
Lx = Va
Nx = 0

EC Mx = Va.x P(x-a) CB My = 0
Lx = Va P
Ly = 0
Nx = 0
Ny = - Vb

Dari uraian di atas tampak tidak ada perbedaan


sistim portal ini dari sistim balok biasa. Hanya
pada konstruksi portal dijumpai gaya normal pada
tiang.
Bila dimasukkan nilai-nilai batas akan dapat
digambarkan grafik diagram bidang M, D, dan N.
Apabila konstruksi ini dibebani muatan horizontal
pada tiang, maka akan dijumpai timbulnya lentur
di tiang maupun di balok.

Jenis Tumpuan

Asumsi Tumpuan
Dalam perencanaan portal penting ditinjau
tumpuan-tumpuan yang digunakan agar dapat
meng-identifikasi jenis portal tersebut.
Dengan demikian, dapat ditentukan apakah
termasuk portal bergoyang atau tidak.

Derajat Kebebasan dalam


pergoyangan struktur
statis tak tentu

Portal Tidak Bergoyang

Portal Bergoyang

Faktor Panjang Efektif (k)


Merupakan suatu angka yang harus dikalikan
dengan panjang kolom tanpa penyokong untuk
mendapatkan panjang efektifnya.
Untuk kolom dengan tumpuan sendi, maka faktor
panjang efektifnya (K) adalah 1,0.
Jadi, semakin kecil panjang efektif suatu kolom,
akan semakin kecil bahaya tekuk dan semakin
besar kapasitas data dukungnya.

Portal Berpengaku
Merupakan portal yang goyangan atau translasi
titiknya dicegah dengan pengaku,dinding geser,
ataupun sokongan lateral dari struktur yang
bergabung.
Untuk portal berpengaku (braced frame), di mana
nilai K akan selalu lebih kecil atau sama dengan
1,0 akibat dari goyangan portal.

Jenis pengaku
Pengaku pada portal berpengaku memililki berbagai
macam jenis.
1. dinding geser,
2. core wall,
3. rangka dengan sambungan kaku
Umumnya bracing pada gedung ditempatkan untuk
mengakomodasi ruang lift dan tangga. Untuk struktur
yang sangat kaku, dinding geser / shear wall atau core
umum digunakan. Efesiensi bangunan dalam menahan
gaya lateral bergantung pada lokasi dan tipe sistem
bracing yang digunakan untuk mengantikan dinding
geser dan core di sekelilimg shaft lift dan tangga.

Panjang efektif kolom portal


berpengaku

Umumnya pada gedung sruktur beton, tipe portal


yang sering digunakan adalah portal berpengaku.
Di mana ada shear wall, struktur elevator,
tangga , dan tipe pengaku lainnya.

Faktor K menggunakan kurva alinyemen


Faktor dihitung di setiap
ujung kolom. Faktor
pada ujung kolom adalah
sama dengan jumlah
kekakuan ei/L kolom
yang bertemu pada titik
tersebut.

Faktor k dengan penggunaan tabel

Portal Tak Berpengaku


Merupakan portal yang tidak mempunyai jenis
pengaku dan harus bergantung pada kekakuan
batang-batang untuk mencegah tekuk lateral.
Untuk portal tak berpengaku (Unbraced frame), di
mana nilai K akan selalu lebih besar dari 1,0
akibat dari goyangan portal.

Panjang efektif kolom pada portal tak


berpengaku

Umumnya untuk kolom dengan tipe portal tidak


berpengaku berhubungan dengan struktur bagian
teratas yang mendekati ujung atas bangunan
tinggi.

Faktor K menggunakan kurva alinyemen


Faktor dihitung di setiap
ujung kolom. Faktor
pada ujung kolom adalah
sama dengan jumlah
kekakuan ei/L kolom
yang bertemu pada titik
tersebut.

Contoh perhitungan portal


pembebanan

Penulangan Balok Induk


fy = 300 MPa
fc = 25 MPa
bbalok = 350 mm
hbalok = 500 mm
d = 30 mm
d = 500 30 = 470 mm
MuLmaks = 15000 kgm
MuT maks = 22300 kgm
Vu maks = 20150 kg

TULANGAN LAPANGAN
MuL = 15000 kgm
min = 1.4/fy=1.4/300=0,0047
max = 0,75 x _b
= 0,75 x (0,85 x (f' c)/fy x 1 x 600/(600+fy))
= 0,75 x (0,85 x 25/300 x 0,85x 600/(600+300))
= 0,0301
Rn = Mu/(.b.d^2 )
=150000000/(0,8 x 350 x 470 ^2 )
=2,43 MPa
m =fy/(0,85 x f^' c)=300/(0,85 x 25)=14,118

= 1/m (1-(1-(2.m.Rn)/fy))
=1/(14,118 ) (1-(1-(2 x 14,118 x 2,43)/300))
= 0,0086
As
= .b .d
= 0,0086 x 350 x 470
=1415 mm2
As =( )/max .As
=0,0086/0,0301 x 1415
=219,5 mm2
Digunakan tulangan
Tulangan bawah : 5-D19 (As = 1430 mm2)
Tulangan atas : 2-D19 (As = 573 mm2)


TULANGAN TUMPUAN
Mu = 22300 kgm
Rn =Mu/(.b.d^2 )=23000000/(0,8 x 350 x
470 ^2 ) =3,6 MPa
M =fy/(0.85 x f'c)=300/(0.85 x 25)=14,118

=1/m (1-(1-(2.m.Rn)/fy))
=8(1-(1-(2 x 14,118 x 3,6)/300))
=0,0133
min < < max, maka analisa berikutnya
menggunakan

As
As
As =
As
As

= .b .d
= 0,0133 x 350 x 470
2181 mm2
= ( )/max .As
= 0,0133/0,0301 x 2181As'=961 mm2

Digunakan tulangan
Tulangan atas
: 8-D19 (As = 2290 mm2)
Tulangan bawah : 4-D19 (As = 1146 mm2)

TULANGAN GESER
Vu
= 20150 kg
b = 350 mm
h = 500 mm
d = 30 mm
d = 470 mm
= 0,6
Vc= 1/6 (f^' c) .b .d
= 1/6 25 .350 .470
= 137083 N
= 13708,3 kg

Vn

= Vu/
= 20150/0,75
= 26867 kg

Vs

= Vn Vc = 26867 13708,3 = 13159 kg

Digunakan sengkang 8 mm Av = 1.01 cm2 (2


kaki)

maka digunakan sengkang 8-100 (2 kaki)

Analisa portal sederhana

Beban Mati

Beban Hidup

Balok 25x40

Kolom 30x30

Leleh beton

Indeks keamanan dalam


perencanaan

Anda mungkin juga menyukai