TKS 4209
Dr. AZ
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
PENGERTIAN DASAR
FAKTOR : adalah variabel yang dikontrol oleh peneliti yang
4/1/2015
PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
PERLAKUAN
PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
4/1/2015
CONTOH KASUS
Kasus Penelitian Faktor Tunggal :
Perbedaan nilai kuat tekan akibat penggunaan jenis
bahan tambah yang berbeda pada campuran beton.
Piropilit
(a1)
Faktor
Respons
Zeolit
(a2)
Kaolin
(a3)
Silika
(a4)
Perlakuan :
taraf faktor (4 buah),
a1, a2, a3, dan a4
Taraf/Level : 4 buah A
CONTOH KASUS
(lanjutan)
Respons
Faktor
Jenis Semen
(C)
Piropilit
(a1)
Zeolit
(a2)
Kaolin
(a3)
OPC
(c1)
PPC
(c2)
Taraf/Level C : 2 buah
Silika
(a4)
Taraf/Level A : 4 buah
4/1/2015
Hasil Pengamatan :
Peneliti ke :
#1 : FA -
0%/m3
1.5
3.0
24.0
26.0
25.5
#2 : FA - 15%/m3
24.5
26.5
26.0
30%/m3
25.0
27.0
27.2
#3 : FA -
dosis
dosis
dosis
dosis
4/1/2015
PERCOBAAN FAKTORIAL
Jika percobaan dilakukan dengan menggunakan lebih dari
4/1/2015
PERCOBAAN FAKTORIAL
(lanjutan)
percobaan faktorial 2 G 2.
Penggunaan simbol percobaan faktorial m G n untuk
percobaan faktorial dimana taraf masing-masing faktornya
berbeda.
Percobaan faktorial 2 G 3, artinya percobaan faktorial
yang terdiri dari 2 faktor (A dan B) dengan 2 taraf untuk
faktor A dan 3 taraf untuk faktor B.
Contoh lain, percobaan faktorial 2 G 2 G 3, artinya
percobaan faktorial yang terdiri dari 3 faktor (A, B, dan C)
dengan 2 taraf untuk faktor A, 2 taraf untuk faktor B,
dan 3 taraf untuk faktor C.
PERCOBAAN FAKTORIAL
(lanjutan)
4/1/2015
INTERAKSI
INTERAKSI adalah mengukur kegagalan dari pengaruh salah
satu faktor untuk tetap sama pada setiap taraf faktor lainnya
atau secara sederhana, interaksi antar faktor adalah apakah
pengaruh dari faktor tertentu tergantung pada taraf faktor
lainnya.
Interaksi dapat disebabkan karena perbedaan gradien dari
respons.
Interaksi dapat disebabkan karena perbedaan arah dari
respons.
INTERAKSI
(lanjutan)
bebas
4/1/2015
INTERAKSI
(lanjutan)
INTERAKSI
(lanjutan)
Fly Ash
(F)
Rerata F
se S
s2 s1
48
44
8 (se S, f1)
51
46,5
9 (se S, f2)
41
49,5
45,5
8,5 (me S)
2
(se F, s1)
3
(se F, s2)
2,5
(me F)
s1
s2
f1
40
f2
42
Rerata F
se F
f2 f 1
se F pada s1
se F pada s2
= f2 s 1 f1 s 1
= 42 40
=2
= f2 s 2 f1 s 2
= 51 48
=3
se S pada f1
se S pada f2
= s 2 f1 s 1 f1
= 48 40
=8
= s 2 f2 s 1 f2
= 51 42
=9
4/1/2015
INTERAKSI
(lanjutan)
Rerata F
se S
s2 s1
48
44
8 (se S, f1)
51
46,5
9 (se S, f2)
49,5
3
(se F, s2)
45,5
2,5
(me F)
8,5 (me S)
s1
s2
f1
40
f2
42
Rerata F
se F
f2 f 1
41
2
(se F, s1)
me F
INTERAKSI
(lanjutan)
Rerata F
se S
s2 s1
48
44
8 (se S, f1)
51
46,5
9 (se S, f2)
49,5
3
(se F, s2)
45,5
2,5
(me F)
8,5 (me S)
s1
s2
f1
40
f2
42
Rerata F
se F
f2 f 1
41
2
(se F, s1)
ie S G F
ie F G S
4/1/2015
KEUNTUNGAN FAKTORIAL
Lebih efisien dalam menggunakan sumber-sumber yang ada.
Informasi yang diperoleh lebih komprehensif, karena bisa
KERUGIAN FAKTORIAL
Analisis statistika menjadi lebih kompleks.
Terdapat kesulitan dalam menyediakan satuan percobaan
10
4/1/2015
TERIMA KASIH
DAN
SEMOGA LANCAR STUDINYA!
11