Anda di halaman 1dari 16

NAMA : RYAN STIFEN JASTIN PALO

KELAS : X DPIB 2

TUGAS: DASAR DASAR DISAIN PERMODELAN DAN INFORMASI


BANGUNAN
Soal

1. Sebutkan peralatan gambar teknik serta fungsinya masing masing

JAWAB:

 Pensil

Pensil merupakan alat paling penting dalam proses menggambar. Fungsi dari pensil yaitu
untuk menghasilkan goresan-goresan diatas kertas sehingga bisa dilihat secara visual oleh
mata. Pensil dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu pensil biasa, pensil isi ulang, dan
pensil mekanik.

Pensil Biasa, pensil biasa merupakan pensil yang sering kita gunakan. Pensil ini tidak dapat
diisi ulang melainkan harus beli yang baru ketika sudah habis.

Pensil isi ulang (Reload Pencil), pensil isi ulang merupakan pensil yang dapat diisi kembali
jika sudah habis. Caranya yaitu dengan membuka kepala pensil dan mengisi kembali anak
pensil kedalamnya.

Pensil mekanik, pensil mekanik merupakan pensil yang dapat diganti-ganti ukuran ujungnya
yaitu 0,5, 0,7 dan lain-lain. Pensil mekanik ini banyak digunakan untuk perusahaan-
perusahaan besar

 Mistar atau Penggaris

Mistar atau penggaris merupakan salah satu peralatan gambar teknik yang memiliki fungsi
untuk membantu saat menggaris sehingga dihasilkan garis yang lurus dan rapi. Selain
sebagai alat bantu untuk membuat garis lurus juga digunakan untuk mengukur gambar atau
garis kerja. Mistar atau penggaris terdapat beberapa jenis yaitu

Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik

Penggaris/Mistar Segitiga, merupakan salah satu penggaris yang mempunyai sudut


berbentuk siku ataupun membentuk sudut lain 90, 60, 45, atau 30 derajat. Penggaris ini
tentunya sangat membantu dalam menciptakan garis lurus dan presisi.
Mistar T, merupakan salah satu penggaris yang mempunyai bentuk huruf T. Penggaris ini
mempunyai fungsi untuk menciptakan garis lurus tanpa harus menggunakan dua penggaris
sekaligus.

 Mal

Mal merupakan salah satu peralatan gambar teknik yang mempunyai fungsi untuk membuat
pola-pola tertentu seperti garis melengkung, huruf, dan pola-pola sulit lainnya. Dengan mal
ini maka gambar dengan pola sulit akan lebih efektif, presisi, dan lebih rapi. Terdapat
beberapa jenis mal yang digunakan pada saat menggambar teknik:

Mal huruf, merupakan mal yang digunakan untuk membuat huruf agar lebih rapi. Mal huruf
mempunyai ukuran 0,25-2 mm.

Mal busur, merupakan salah satu mal yang digunakan untuk membentuk lengkungan-
lengkungan yang teratur seperti hiperbola, parabola, dan sebagainya.

Mal lingkaran, merupakan salah satu mal yang digunakan untuk membuat bentuk-bentuk
melingkar.

Mal elips, merupakan salah satu mal yang berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk elips.
Misalnya gambar silinder, cincin, poros, dan bentuk lainnya.

Mal khusus, merupakan mal yang berfungsi untuk membuat bentuk bentuk khusus lainnya.
Mal ini untuk membuat simbol-simbol khusus dalam pekerjaan seperti tanda panah, dan lain
sebagainya.

 Penghapus

Penghapus merupakan salah satu peralatan dalam gambar teknik yang memiliki fungsi
untuk menghapus garis atau goresan yang tidak berguna. Penghapus ini mempunyai bahan
yang bisa menghilangkan karbon dikertas yang dihasilkan pensil.

 Pena Gambar

Pena gambar merupakan salah peram latan dalam gambar teknik yang memiliki fungsi
untuk membuat garis asli tebal menggunakan tinta. Pena terbagi menjadi dua jenis yaitu
pena dengan mata daun yang dapat diatur, dan pena dengan mata tetap.
Pena dengan mata dapat diatur merupakan salah satu jenis pena yang mana ketebalan ujung
pena dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Pena dengan mata tetap (Rapido) merupakan salah satu jenis pena yang ketebalan ujung
pena tetap atau tidak dapat diatur sesuai kebutuhan. Ketebalan jenis rapido biasanya dari 2-5
mm.

 Jangka

Jangka merupakan salah satu peralatan gambar teknik yang memiliki fungsi untuk membuat
lingkaran baik menggunakan pensil maupun pena. Jangka memiliki bermacam-macam
ukuran.

Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik Peralatan dan Perlengkapan Gambar Teknik

Berikut merupakan jenis-jenis jangka:

Jangka besar, merupakan salah satu jenis jangka yang dapat membuat lingkaran dengan
diameter 100-200 mm.

Jangka sedang, merupakan salah satu jenis jangka yang dapat membuat lingkaran dengan
diameter 50-100 mm.

Jangka kecil, merupakan salah satu jenis jangka yang dapat membuat lingkaran dengan
diameter 5-50 mm.

Jangka orleon, merupakan salah satu jenis jangka yang dapat membuat lingkaran yang tidak
dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon dapat membuat lingkaran dengan diameter 1-5
mm.

 Kertas Gambar

Kertas gambar merupakan salah satu perlengkapan gambar teknik yang memiliki fungsi
sebagai tempat untuk menggoreskan garisan-garisan untuk menghasilkan gambar sesuai
dengan keinginan. Kertas gambar memiliki ukuran baik panjang maupun lebar. Ukuran
utama dari kertas gambar yaitu A0 yang memiliki luas 1 m2. Untuk mendapatkan ukuran
lain maka tinggal membagi kertas sesuai dengan berikut ini:

Kertas A1 dibagi menjadi dua = kertas A2


Kertas A2 dibagi menjadi dua = kertas A3

Kertas A3 dibagi menjadi dua = kertas A4

2. Sebutkan alat alat ukur yang di gunakan dalam gambar teknik beserta fungsinya

JAWAB:

Ada 4 jenis mistar yang sering dipakai dalam menggambar teknik diantaranya adalah
sebagai berikut.

 Mistar Gambar-T

Salah satu jenis mistar yang sering digunakan untuk menggambar teknik adalah mistar
gambar-T. Disebut demikian karena jenis mistar ini memiliki bentuk seperti huruf T. Mistar
jenis ini digunakan untuk menarik garis mendatar. Cara penggunaannya dengan menggeser-
geserkan ujung penuntuk ke tampat yang akan diberi garis. Ujung penuntun itu biasanya ada
di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering disebut dengan bagian kepala.

 Segitiga Gambar

Selain mistar gambar-T, ada pula jenis mistar segitiga gambar. Mistar model ini biasanya
banyak tersedia di toko-toko alat tulis. Ada dua jenis mistar segitiga, yaitu mistar segitiga
gambar 45° dan mistar segitiga gambar 30° x 60°.

Kedua mistar segitiga gambar tersebut memiliki fungsi sama, sebab keduanya memiliki
siku-siku. Namun, kebanyakan orang menggunakan mistar segitiga gambar 30° x 60°
karena memiliki kaki tegak lurus dan lebih panjang. Cara penggunaannya mula-mula
dengan menumpukan kakinya (bidang yang mendatar) pada daun mistar gambar-T.
Kemudian telapak dan jari-jari tangan kiri menekan dua mistar gambar-T dan mistar
segitiga gambar itu sekaligus.

 Skala Inci dan Kaki

Jenis mistar seperti ini seperti bentuk mistar panjang yang sering kita gunakan. Akan tetapi,
mempunyai perbedaan yang signifikan. Mistar skala ini memiliki jenis yang beragam,
sesuai tipe yang digunakan untuk jenis teknik gambar. Fungsi skala inci dan kaki ini adalah
untuk memperkecil atau memperbesar ukuran suatu objek dalam suatu perbandingan tetap,
seperti 1/8, 1/4 atau 1/2.

 Skala Metrik

Jenis mistar skala ini lebih sering dipakai oleh masyarakat yang sering menggunakan meter
sebagai standar pengukuran linear (Gambar 11 dan 12). Di Indonesia skala ini bukan hal
yang asing bagi kita. Pengukuran panjang, volume, permukaan, berat dan sebagainya
dengan menggunakan skala ini adalah termasuk skala metrik dan sah digunakan sebagai
standar internasional atau dunia, meskipun ada sebagian kecil negara yang belum
menggunakannya.

Skala ini berguna untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar. Berikut ini adalah
skala yang dipakai untuk sebuah gambar

3. Buat tabel tentang standar kekerasan pensil

JAWAB:

4. Cara mengunakan pensil.

JAWAB:

Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80° kearah tarikan garis yaitu
kekanan, dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan telunjuk dan ibu jari.
Pada waktu menarik garis untuk pertama kali digunakan tekanan pada jari sedikit saja,
sehingga akan menghasilkan garis dipertebal dengan tekanan agak diperbesar, sehingga
dihasilkan garis yang terang dan bersih.

5. Jelaskan jenis jenis ukuran kertas gambar beserta gambarnya

JAWAB:

6. Jenis jenis alat ukur tanah serta fungsinya

JAWAB:

 Meteran

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki panjang tertentu.
Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat disimpan atau dalam keadaan tidak
digunakan, meteran akan digulung atau dirol. Terdapat 3 jenis meteran:

 Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen dan anyaman
kawat halus yang berasal dari tembaga atau kuningan.
 Meteran yang terbuat dari baja
 Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan nikel.
Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya satuan yang
digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m) dan satuan inggris
(inch, feet, yard). Pembacaan angka 0 ada yang dibaca tepat diujung meteran adapula yang
dinyatakan pada jarak tertentu di ujung meteran.

 Kompas

Komponen utama yang ada di alat ukur ini yaitu jarum dan lingkaran berskala, dimana salah
satu ujung jarum tersebut dibuat dari magnet atau besi berani, bagian tengah jarum dipasang
sebuah sumbu sehingga jarum dapat bergerak bebas ke arah horisontal sesuai dengan arah
medan magnet bumi yaitu utara dan selatan. Ada baiknya menggunakan kompas yang
memiliki cairan nivo yang berfungsi menstabilkan gerakan jarum dan juga alat pembidik
atau visir.

Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk arah terutama
utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik
lain yang ditunjukan pada besaran azimut (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke
selatan), membuat siku – siku dan mengukur sudut horisontal.

 Klinometer

Salah satu alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi antara garis
datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang terdapat di garis datar dengan
titik puncak sebuah objek. Secara keseluruhan klinometer untuk mengukur ketinggian atau
panjang sebuah objek dengan cara memanfaatkan sudut elevasi.

Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi saat mengukur tinggi
objek secara tidak langsung.

 Theodolit

Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran sudut yang
berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut horisontal). Ada 3 macam
theodolit:

 Theodolit Reterasi: terdapat plat lingkaran skala (horizontal) yang menjadi satu
dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Theodolit ini memiliki
sekrup pengunci plat nonius.
 Theodolit Repetisi: plat lingkaran skala horizontal dapat berputar sendiri dengan
tabung poros sebagai sumbu putar. Terdapat sekrup pengunci lingkaran horizontal
dan juga skrup nonius.
 Theodolit Elektro Optis: sistem penoprasian sama dengan theodolit optis hanya saja
mikroskop pada pembacaan skala lingkaran menggunakan sistem sensor sebagai
elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis).

Fungsi dari theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan juga
pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti PPD jika sudut
vertikalnya diubah menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit, membuatnya dapat
membidik ke segala arah.

 Waterpas

Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda tinggi dari satu
titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas. Terdapat beberapa syarat dalam
menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang
mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis
bidik pada teropong sejajar dengan garis arah nivo).

Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki tiga sebagai
penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan.

7. Jelaskan ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja

JAWAB:

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, biasa disingkat K3, adalah suatu upaya guna
mengembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban bersama di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka melancarkan
usaha produksi. Melalui pelaksanaan K3 lingkungan kerja ini diharapkan tercipta tempat
kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan K3
lingkungan kerja dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
8. Devinisikan k3lh jelaskan apa dasar hukumnya

JAWAB:

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa dasar hukum


pelaksanaan. Di antaranya ialah Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3). Rangkuman dasar-dasar hukum tersebut antara lain :UU No 1
Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja :

 Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.


 Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
 Adanya bahaya kerja di tempat itu.AB:

9. Langka langka yang berguna untuk menjaga k3lh pada pekerja

JAWAB:

a. Jangan menganggap remeh bahaya yang mengintai

Waspada dan peka terhadap sekitar. Itulah poin penting yang harus Anda lakukan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja. Keselamatan kerja akan
mudah tercapai bila Anda dan para pekerja tidak menganggap remeh bahaya yang selalu
mengintai dan siap menerkam sewaktu-waktu.

 Contoh, ketika mendapati karyawan yang tengah sakit, maka segera minta untuk
beristirahat agar tidak mengganggu kinerja karyawan lain serta dapat mengakibatkan
kecelakaan yang lebih berisiko. Atau ketika melihat keadaan alam tidak mendukung
untuk melakukan aktivitas pertambangan, maka segera amankan karyawan dan
jangan memaksa untuk terus melakukan pekerjaan yang dapat memberi kerugian
lebih besar kedepannya.
b. Libatkan semua elemen untuk saling menjaga keselamatan

Tugas untuk menjaga keselamatan dalam bekerja bukan hanya pihak manajemen atau
petinggi-petinggi saja, atau bahkan hanya kewajiban karyawan seorang. Melainkan
tanggung jawab semua pihak. Untuk itu, ingatkan mereka untuk saling menjaga dan bila
perlu libatkan para karyawan dari semua golongan mengenai peraturan keselamatan kerja
untuk menghindari risiko kecelakaan.

c. Jangan terlalu memaksakan kehendak, tetapi fokuskan pada hal-hal yang mampu dilakukan

Ambisius boleh saja, tetapi tetap perlu memperhatikan lingkungan sekitar tanpa perlu
melakukan pemaksaan. Untuk itu, jangan memaksakan karyawan bekerja di luar batas
kewajaran dan nalar. Tetap fokuskan pada tujuan awal di pertambangan tersebut dan segera
capai. Hindari diri untuk tergiur hal lain yang dapat mendatangkan bahaya lebih besar.

d. Lakukan perencanaan dengan matang, terutama mengenai keadaan lingkungan dan alam
sekitar

Sebelum mulai terjun di lokasi pertambangan, alangkah lebih baik bila Anda melakukan
survei lapangan. Hasil dari kegiatan observasi tersebutlah yang membantu perencanaan
kerja nantinya. Pastikan dalam survei tersebut, Anda juga sudah mengetahui bagaimana
kondisi lingkungan sekitar dan keadaan cuaca di sana. Bahkan, jangan ragu untuk
melibatkan masyarakat agar tidak merugikan masyarakat sekitar selama penambangan
dilakukan.

e. Berikan pelatihan profesional kepada semua karyawan terkait K3

Memberikan pelatihan profesional kepada karyawan sangat dianjurkan. Bukan hanya pada
karyawan baru, tetapi juga karyawan lama yang mungkin saja sudah lupa akan peraturan
keselamatan kerja yang harus dipatuhi.

f. Selalu ingatkan untuk mengenakan perlengkapan kerja yang aman

Peralatan kerja wajib untuk dikenakan. Bukan hanya melindungi badan dari bahaya yang
mengancam tetapi juga dapat memberi ketenangan dalam diri selama bekerja. Perlengkapan
kerja yang diwajibkan adalah helm, pakaian kerja yang sesuai lokasi dan jenis pekerjaan,
kacamata, sarung tangan, serta sepatu bot.

g. Taati peraturan keselamatan terbaru dan update perkembangan secara real time

Pastikan Anda pun selalu mengikuti perkembangan terbaru dari peraturan keselamatan kerja
yang diarahkan oleh pemerintah. Tujuannya untuk menjaga karyawan tetap aman dan
nyaman dalam bekerja.
10. Tujuan dan sasaran dari k3lh

JAWAB:

 Tujuan K3LH :

Ada beberapa tujuan adanya K3LH yaitu melindungi karyawan atau tenaga kerja atas hak
keselamatannya, baik ketika sedang melakukan pekerjaannya maupun meningkatkan
produksi dan produktivitas nasional. Tujuan dari K3LH juga untuk menjamin keselamatan
setiap orang lain yang berada di tempat kerja. Selain itu, pemeliharaan sumber produksi pun
dapat digunakan dengan aman dan efisien

 Sasaran K3LH :
 Mencegah ada atau terkena penyakit di tempat kerja.
 Mencegah terjadinya kecelakaan ketika sedang bekerja.
 Mencegah terjadinya kematian di tempat kerja.
 Mengurangi dan mencegah terjadinya cacat tetap atau permanen.
 Mencegah pemborosan tenaga kerja, alat, modal maupun sumber-sumber produksi.
 Mengamankan material konstruksi pemakaian kerja.
 Meningkatkan konsiditas kerja tanpa adanya pemerasan tenaga kerja dan menjamin
kehidupan yang lebih produktif.
 Menjamin tempat kerja yang bersih, sehat, aman dan nyaman sehingga mampu
meningkatkan semangat ketika bekerja.

11. Faktor faktor kecelakaan kerja

JAWAB:

Faktor penyebab kecelakaan kerja bisa dibagi menjadi tiga, yaitu faktor manusia, faktor
lingkungan, dan faktor peralatan. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat dalam
pekerjaan, baik itu perusahaan yang mempekerjakan, pekerja, hingga orang-orang
sekitar perlu memahami prosedur keselamatan kerja.
12. Peralatan peralatan untuk k3lh beserta fungsinya

JAWAB:

 Helm Pengaman

Helm pengaman atau topi pelindung berguna untuk melindungi bagian kepala pekerja
dari berbagai paparan bahaya. Seperti contoh kejatuhan benda maupun paparan aliran
listrik. Ketika menggunakan peralatan K3 satu ini, disarankan sesuai dengan lingkar
kepala pekerja agar nyaman ketika digunakan dan efektif melindungi.

 Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Alat K3 satu ini digunakan untuk melindungi bagian mata dari bahaya kemungkinan
jatuhnya benda tajam, debu, partikel kecil, percikan bahan kimia dan mengurangi sinar
yang menyilaukan. Kacamata pengaman ini memiliki 2 jenis yang berbeda yakni Safety
Spectacles dan Safety Goggles.

 Masker

Peralatan K3 selanjutnya yang wajib digunakan guna menjadi alat pelindung diri
kesehatan adalah masker. Sebagai pelindung pada bagian pernapasan seperti hidung dan
mulut, menghindari paparan bahan berbahaya seperti debu bahan kimia, asap solder dan
bau bahan kimia. Umumnya dibuat dengan bahan kain ataupun kertas. Ketika bekerja,
masker ini cocok digunakan saat proses menyolder.

 Respirator

Alat K3 ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan masker. Hanya saja respirator
biasa digunakan pada lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya tinggi. Sebagai
contoh, pada lingkungan kerja yang berkecimpung di lingkungan kimia, nuklir, gua dan
lain-lainnya.

 Pelindung Wajah

Face Shield merupakan komponen alat pelindung diri yang sangat penting, guna
mengurangi kemungkinan bila wajah akan terpapar percikan larutan panas, goresan
benda tajam, air, udara dan zat kimia yang berbahaya. Umumnya, alat ini digunakan
pada aktivitas atau proses pengelasan.
 Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup atau Ear Muff adalah peralatan K3 yang biasa dipakai untuk menjaga dan
melindungi organ pendengaran dari suara yang berfrekuensi tinggi. Ear Muff bisa
mengurangi frekuensi suara hingga 20dB sampai 30dB. Bagiannya yang terdiri dari
headband dan earcup, terbuat dari bantalan busa yang dapat melindungi seluruh bagian
luar telinga.

 Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Ketika menggunakan alat ini dapat menghalau atau menghambat suara bising yang
dapat merusak organ dalam telinga. Intensitas suara dapat berkurang 10dB hingga 15dB.
Ada dua jenis ear plug, untuk jenis yang pertama dapat dipakai berulang kali atau non
disposable dan satunya lagi hanya dapat digunakan dalam sekali pakai atau disposable.

 Wearpack atau Coverall

Wearpack merupakan pakaian khusus yang digunakan para pekerja di lingkungan kerja
yang memiliki risiko tinggi. Biasanya pakaian ini menutupi leher sampai mata kaki yang
mana bisa mengamankan dan melindungi seluruh bagian tubuh. Bahan yang digunakan
biasanya drill ataupun katun bagi pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan api.
Pada wearpack biasanya terdapat sebuah garis terang yang berguna untuk menghindari
risiko tertabrak maupun kelalaian manusia lainnya.

 Rompi Safety

Peralatan K3 ini merupakan komponen alat pelindung diri kesehatan bagi pekerja yang
biasanya bertugas pada malam hari atau ketika di lokasi kerjanya tidak memadai dalam
hal penerangan. Rompi yang baik biasanya berbahan poliester dan pastinya mampu
memantulkan cahaya. Dikarenakan telah didesain khusus dengan tambahan sebuah
reflektor.

 Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Safety Shoes atau Sepatu Pelindung adalah perlengkapan yang berguna melindungi
bagian kaki dari sebuah bahaya benda tajam, kejatuhan benda, larutan kimia bahkan
aliran listrik. Sepatu jenis ini biasanya lebih tahan lama sehingga dapat digunakan secara
optimal dalam tenggang waktu yang panjang. Peralatan K3 satu ini ada yang didesain
agar tahan selip, tahan listrik, tahan bahan kimia bahkan tahan panas, dapat disesuaikan
dengan kebutuhan.

 Sepatu Karet atau Boots

Ketika bekerja di tempat konstruksi dan tidak menggunakan sepatu yang sesuai maka
bagian kaki dapat terluka dengan mudah akibat dari benda tajam yang ada di tanah. Oleh
sebab itu, menggunakan sepatu boots dapat melindungi bagian kaki Anda dari bahaya
tusukan benda yang tajam, bahan-bahan kimia yang berbahaya, cairan panas dan
lainnya.

 Sarung Tangan (Safety Gloves)

Peralatan K3 ini berfungsi melindungi tangan agar tidak melakukan kontak langsung
dengan bahan kimia dan terluka akibat bersentuhan dengan benda tajam. Terdapat 4
jenis sarung tangan yang biasa digunakan dalam bekerja. Untuk Cotton Gloves dan
Leather Gloves berguna melindungi tangan dari sayatan, tergores dan luka ringan.

 Rain Coat

Jas hujan berfungsi untuk melindungi dan menjaga diri dari suatu percikan air, ketika
pekerja harus berada di bawah hujan ataupun harus mencuci peralatan dengan kapasitas
air yang besar. Beberapa jas hujan didesain khusus agar tak hanya dapat tahan terhadap
air tetapi juga tahan terhadap panas dan api.

 Pelampung (Safety Life Vest)

Peralatan K3 ini merupakan alat pengaman diri, apabila terjatuh kedalam air tidak
langsung tenggelam. Biasanya pelampung ini digunakan khusus pada proyek-proyek
besar. Seperti pada pembuatan jembatan yang panjang, dermaga, bendungan, pelabuhan
dan lain-lainnya.

 Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Safety Belt digunakan sebagai alat pelindung diri seorang supir dan pelindung bagi
penumpang di kendaraan proyek pengangkut material. Alat K3 ini juga berguna untuk
mencegah terjadinya suatu hal, seperti benturan antara manusia dengan kendaraan bila
terjadi suatu kecelakaan.
 Body Harness

Body Harness merupakan perlengkapan yang berfungsi untuk melakukan pekerjaan di


atas ketinggian. Alat ini dapat menghindari kemungkinan bahwa tubuh akan terjatuh.
Dipakai di seluruh tubuh dan ada tambatan atau pengaman yang terletak dibagian
dadanya.

Anda mungkin juga menyukai