Anda di halaman 1dari 8

1.

Penggaris

Penggaris atau yang biasa dikenal dengan nama meteran ini merupakan sebuah alat ukur yang dipakai
untuk mengukur besaran panjang.

Ada banyak sekali jenis penggaris yang bisa kita jumpai, masing-masing jenisnya memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Nah untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian, jenis, fungsi serta cara
menggunakan alat ukur mistar penggaris.

Mistar Penggaris:
pengertian penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur
ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran
setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Ketika melakukan pengukuran dengan
menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang diukur.
Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih
besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi dari mistar penggaris ini? Simak ulasan
selanjutnya.

Fungsi Mistar Penggaris:


Fungsi penggaris ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga
berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu diingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala
terkecil sebesar 1mm dan memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala
terkecil. Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur beberapa
benda tertentu saja.

Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik, diantaranya yaitu:

Macam Macam Mistar Penggaris:


1. Mistar Gambar – T.
Salah satu jenis penggaris yang sering digunakan untuk kegiatan menggambar adalah mistar Gambar –
T. Sesuai dengan namanya, bentuk dari mistar yang satu ini yaitu berbentuk seperti “T”. Umumnya
mistar jenis ini dipakai untuk menarik garis yang mendatar. Cara penggunaan penggaris gambar – T ini
sangatlah mudah. Anda hanya perlu menggeser-geser bagian ujung penuntun ke bagian yang akan diberi
garis. Ujung penuntun yang dimaksud berada di tepi sebelah kiri papan gambar dan sering dikenal
dengan bagian kepala.

2. Mistar Segitiga Gambar.


Mistar selanjutnya yang tidak kalah populer adalah mistar segitiga gambar. Untuk jenis mistar penggaris
yang kedua ini banyak sekali tersedia di toko-toko alat tulis. Perlu diketahui bahwa mistar segitiga
gambar terdapat dua kategori yakni mistar segitiga gambar 45 derajat dan mistar segitiga gambar 30
derajat x 60 derajat. Kedua kategori tersebut umumnya memiliki fungsi yang hampir sama, sebab kedua
mistar tersebut memiliki siku-siku. Namun jika dilihat lebih jauh banyak orang yang suka menggunakan
mistar gambar 30 derajat x 60 derajat. Mengapa? Karena mistar tersebut memiliki kaki tegak lurus dan
lumayan panjang.
Untuk cara penggunaannya mula-mula Anda hanya perlu menumpukkan kaki penggaris pada mistar
gambar T. Kemudian telapak dan juga jari-jari tangan kiri bisa menekan dua mistar gambar T dan mistar
gambar segitiga gambar tersebut.

3. Mistar Skala Inci dan Kaki.


Skala Inci dan kaki merupakan salah satu jenis mistar yang bentuknya sering kita gunakan. Namun jika
dilihat lebih jauh kedua mistar tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Untuk mistar skala ini
bisa dikatakan memiliki jenis yang sangat beragam. Fungsi utama mistar skala inci serta kaki ini tidak lain
untuk mengetahui besar atau kecil ukuran objek dalam perbandingan tetap.

4. Penggaris Skala Metrik.


Jenis penggaris skala metrik ini lebih sering digunakan oleh masyarakat yang sering menggunakan
meter sebagai standar pengukurannya. Di Indonesia sendiri mistar skala metrik ini bukan hal yang asing
lagi. Umumnya mistar jenis ini digunakan untuk mengukur panjang, volume, berat, permukaan dan lain
sebagainya.

 Cara Menggunakan Mistar Penggaris:

 Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu
ujung benda yang akan diukur.
 Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris
tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.

 Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus dengan tanda
garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengukuran.

 Cara Membaca Skala Penggaris


Cara Membaca PenggarisMungkin sebagian dari Anda berpikir bahwa membaca hasil pengukuran
dengan menggunakan penggaris sangatlah mudah. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam membaca skala mistar. Salah satunya yaitu mengenai angka pasti
dan juga angka kisaran. Angka pasti yang dimaksud di sini adalah angka yang terbaca oleh skala
alat ukurannya.Sedangkan untuk angka tafsiran ini merupakan angka yang tidak terbaca oleh alat
ukurannya. Umumnya angka tafsiran ini diperlukan ketika ujung salah satu benda tidak tepat atau
berada di tengah-tengah skala. Sehingga hal tersebut memerlukan angka tafsiran dari hasil
pengukurannya.
Perlu diketahui bahwa angka tafsiran ini diperoleh dari setengah kali skala terkecil dari penggaris.
Biasanya angka tafsiran ini juga sering disebut dengan nilai ketelitian dari sudut alat ukur. Misalnya saja
cara menghitung mistar penggaris untuk angka tafsiran yakni seperti yang diketahui skala mistar pada
setiap 1cm memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti skala terkecil dalam mistar tersebut adalah 1mm
= 0.1cm. Dengan begitu dapat diperoleh hasil angka tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm.
2. Sablon/Mal

Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses penggambaran
berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3
titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai dengan yang dimaksud.

Berikut gambar Mal Lingkaran, Mal Ellips, Mal Arsitek, dan Mal Bentuk Lain:

Sedangkan untuk sablon berfungsi sebagai alat bantu menggambar atau sebagai pengganti penggaris juga
untuk mempercepat proses penggambaran macam-macam huruf dan angka sablon, tinggi huruf dari 2 mm
sampai dengan 2 cm bahkan lebih besar. Berikut Gambar Contoh Sablon Huruf dan Angka :
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat denganjangka, digunakan mal
lengkung.Untuk memudahkan menggambar diciptakan suatu alat yang disebut mal.

Sablon ada macam-macam, ada sablon untuk huruf, angka,lingkaran, segi empat, elips, lambang untuk
tanda pengerjaan, untuk tandalas dsb.Selain itu ada sablon sesuai dengan bidang kejuruannnya,misalnya
untuk elektro, mesin dsb.

Ada beberapa sablon yang digunakan dalam menggambar, antara lain:

1. Sablon lingkaran, alat yang paling mudah dipakai untuk menggambar lingkaran-lingkaran kecil
dan ukurannya tetap

2. Sablon interior, sablon ini sangat berguna untuk mengisi interior pada gambar denah,
bentuknya dapat brupa geometris, perlengkapan plambing, furniture.

3. French curve, sablon/ penggaris yang digunakan untuk menggambar garis-garis yang tidak
mempunyai jari-jari, seperti untuk menggambar kontur.

3. Busur
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.
Cara menggunakan busur derajat:

Perkirakan ukuran sudut yang Anda miliki. Sudut dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok: lancip,
tumpul, dan siku-siku. Sudut lancip berukuran sempit (kurang dari 90 derajat), sudut tumpul berukuran
lebar (lebih besar dari 90 derajat), dan sudut siku-siku tepat berukuran 90 derajat (dua garis yang
membentuknya saling tegak lurus).[1] Anda dapat mengidentifikasi kategori sudut yang hendak Anda
ukur hanya dengan melihatnya. Menentukan kategori sudut pada langkah pertama membantu Anda
mengidentifikasi skala mana pada busur derajat yang harus digunakan.Sepintas, kita dapat mengetahui
sudut tersebut tergolong lancip karena ukurannya kurang dari 90 derajat.

Putarlah busur derajat untuk membuat salah satu kaki sudut berimpit dengan garis dasar busur
derajat.Posisikan puncak sudut pada pangkal busur derajat, lalu secara perlahan putarlah busur derajat
sehingga kaki sudut tersebut jatuh di atas garis dasar busur derajat. [3]Garis dasar busur derajat sejajar
dengan pinggiran busur derajat, tetapi garis dasar bukan pinggiran busur derajat yang rata tersebut. Garis
dasar berimpit dengan pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut membentang sampai ke titik
awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan).Gambarlah kaki kedua untuk menyelesaikan sudut tersebut.
Untuk menggambar kaki kedua, hubungkan titik puncak dengan ukuran derajat yang sudah ditandai.
Gunakan penggaris, pinggiran busur derajat yang rata atau tepi lurus dari alat lain. Kaki kedua akan
menyempurnakan sudut yang Anda buat. Untuk memeriksa keakuratan sudut yang telah Anda gambar,
gunakan busur derajat untuk mengukurnya.
DISUSUN

O
L
E
H

KELOMPOK 1
NAMA:
1. ZULFITRAH ANDI AZIZ
2. ISNA RAHMAYANTI.B
3. PUSPITA MAHARDIKA
4. SALDI FERDY
KELAS: c2

Anda mungkin juga menyukai