Penggaris
Penggaris atau yang biasa dikenal dengan nama meteran ini merupakan sebuah alat ukur yang dipakai
untuk mengukur besaran panjang.
Ada banyak sekali jenis penggaris yang bisa kita jumpai, masing-masing jenisnya memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Nah untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian, jenis, fungsi serta cara
menggunakan alat ukur mistar penggaris.
Mistar Penggaris:
pengertian penggaris adalah sebuah alat pengukur atau alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur
ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran
setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Ketika melakukan pengukuran dengan
menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang diukur.
Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih
besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi dari mistar penggaris ini? Simak ulasan
selanjutnya.
Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik, diantaranya yaitu:
Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu
ujung benda yang akan diukur.
Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris
tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus dengan tanda
garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengukuran.
Fungsi mal sebagai alat bantu untuk menggambar atau untuk mempercepat proses penggambaran
berbagai macam bentuk. Untuk penggunaan mal lengkung yang tidak teratur diharapkan menggunakan 3
titik pedoman agar hasil lengkungannya sesuai dengan yang dimaksud.
Berikut gambar Mal Lingkaran, Mal Ellips, Mal Arsitek, dan Mal Bentuk Lain:
Sedangkan untuk sablon berfungsi sebagai alat bantu menggambar atau sebagai pengganti penggaris juga
untuk mempercepat proses penggambaran macam-macam huruf dan angka sablon, tinggi huruf dari 2 mm
sampai dengan 2 cm bahkan lebih besar. Berikut Gambar Contoh Sablon Huruf dan Angka :
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat denganjangka, digunakan mal
lengkung.Untuk memudahkan menggambar diciptakan suatu alat yang disebut mal.
Sablon ada macam-macam, ada sablon untuk huruf, angka,lingkaran, segi empat, elips, lambang untuk
tanda pengerjaan, untuk tandalas dsb.Selain itu ada sablon sesuai dengan bidang kejuruannnya,misalnya
untuk elektro, mesin dsb.
1. Sablon lingkaran, alat yang paling mudah dipakai untuk menggambar lingkaran-lingkaran kecil
dan ukurannya tetap
2. Sablon interior, sablon ini sangat berguna untuk mengisi interior pada gambar denah,
bentuknya dapat brupa geometris, perlengkapan plambing, furniture.
3. French curve, sablon/ penggaris yang digunakan untuk menggambar garis-garis yang tidak
mempunyai jari-jari, seperti untuk menggambar kontur.
3. Busur
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi 00 sampai dengan 1800.
Cara menggunakan busur derajat:
Perkirakan ukuran sudut yang Anda miliki. Sudut dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok: lancip,
tumpul, dan siku-siku. Sudut lancip berukuran sempit (kurang dari 90 derajat), sudut tumpul berukuran
lebar (lebih besar dari 90 derajat), dan sudut siku-siku tepat berukuran 90 derajat (dua garis yang
membentuknya saling tegak lurus).[1] Anda dapat mengidentifikasi kategori sudut yang hendak Anda
ukur hanya dengan melihatnya. Menentukan kategori sudut pada langkah pertama membantu Anda
mengidentifikasi skala mana pada busur derajat yang harus digunakan.Sepintas, kita dapat mengetahui
sudut tersebut tergolong lancip karena ukurannya kurang dari 90 derajat.
Putarlah busur derajat untuk membuat salah satu kaki sudut berimpit dengan garis dasar busur
derajat.Posisikan puncak sudut pada pangkal busur derajat, lalu secara perlahan putarlah busur derajat
sehingga kaki sudut tersebut jatuh di atas garis dasar busur derajat. [3]Garis dasar busur derajat sejajar
dengan pinggiran busur derajat, tetapi garis dasar bukan pinggiran busur derajat yang rata tersebut. Garis
dasar berimpit dengan pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut membentang sampai ke titik
awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan).Gambarlah kaki kedua untuk menyelesaikan sudut tersebut.
Untuk menggambar kaki kedua, hubungkan titik puncak dengan ukuran derajat yang sudah ditandai.
Gunakan penggaris, pinggiran busur derajat yang rata atau tepi lurus dari alat lain. Kaki kedua akan
menyempurnakan sudut yang Anda buat. Untuk memeriksa keakuratan sudut yang telah Anda gambar,
gunakan busur derajat untuk mengukurnya.
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 1
NAMA:
1. ZULFITRAH ANDI AZIZ
2. ISNA RAHMAYANTI.B
3. PUSPITA MAHARDIKA
4. SALDI FERDY
KELAS: c2