Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, pengertian penggaris adalah sebuah alat pengukur atau
alat bantu untuk menggambar garis lurus. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau
0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni
0.5mm.
Ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan tegak lurus dengan skala
pada mistar dan benda yang diukur. Mengapa demikian? Jika tidak tegak lurus maka akan terjadi
kesalahan dalam pengukurannya bisa lebih besar maupun lebih kecil dari ukuran aslinya. Lalu apa fungsi
dari mistar penggaris ini? Simak ulasan selanjutnya.
Secara umum ada 4 jenis mistar yang sering kali digunakan dalam menggambar teknik, diantaranya
yaitu:
Namun jika dilihat lebih jauh banyak orang yang suka menggunakan mistar gambar 30 derajat x 60
derajat. Mengapa? Karena mistar tersebut memiliki kaki tegak lurus dan lumayan panjang. Untuk cara
penggunaannya mula-mula Anda hanya perlu menumpukkan kaki penggaris pada mistar gambar T.
Kemudian telapak dan juga jari-jari tangan kiri bisa menekan dua mistar gambar T dan mistar gambar
segitiga gambar tersebut.
Langkap pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan salah satu
ujung benda yang akan diukur.
Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar penggaris
tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus dengan
tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengukuran.
Mungkin sebagian dari Anda berpikir bahwa membaca hasil pengukuran dengan menggunakan
penggaris sangatlah mudah. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam membaca skala mistar. Salah satunya yaitu mengenai angka pasti dan juga angka kisaran. Angka
pasti yang dimaksud di sini adalah angka yang terbaca oleh skala alat ukurannya.
Sedangkan untuk angka tafsiran ini merupakan angka yang tidak terbaca oleh alat ukurannya. Umumnya
angka tafsiran ini diperlukan ketika ujung salah satu benda tidak tepat atau berada di tengah-tengah
skala. Sehingga hal tersebut memerlukan angka tafsiran dari hasil pengukurannya.
Perlu diketahui bahwa angka tafsiran ini diperoleh dari setengah kali skala terkecil dari penggaris.
Biasanya angka tafsiran ini juga sering disebut dengan nilai ketelitian dari sudut alat ukur. Misalnya saja
cara menghitung mistar penggaris untuk angka tafsiran yakni seperti yang diketahui skala mistar pada
setiap 1cm memiliki 10 garis dengan lebar 1mm. Berarti skala terkecil dalam mistar tersebut adalah 1mm
= 0.1cm. Dengan begitu dapat diperoleh hasil angka tafsirannya sebesar ½ x 1mm = 0,5mm = 0,5cm.
Melalui perhitungan simpel tersebut Anda bisa membedakan mana angka tafsiran dan mana angka
utamanya. Sangat mudah sekali untuk membedakan, bukan?
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, jenis serta cara menggunakan penggaris dengan benar, tentu
Anda tidak perlu takut lagi salah dalam menggunakan penggaris ini. Sebenarnya mudah sekali
menggunakan alat ukur panjang satu ini, asalkan Anda mengetahui teknik pengukur dan membacanya.
Jika Anda tidak memahami bagaimana cara pengukuran dengan menggunakan mistar penggaris secara
benar, maka kemungkinan salah juga akan semakin besar.
2
Jangka sorong
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri
dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm
untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada di sisi pemegang.
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur
yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur
ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang
slot. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut:
Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-
blok dan batang-batang.
Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu
benda
Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari
langkah-langkah dan slot-slot.
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai
menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup
untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu
tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu
4
Anda pasti sering melihat neraca ohaus dua lengan ini di toko-toko emas. Bentuknya
seperti lambang dewi keadilan atau logo kemenkumham. Ada dua lengan dengan wadah
kecil dari logam untuk menimbang. Lengan satu digunakan untuk meletakkan
benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan. jadi
neraca ini masi memerlukan pemberat untuk ukuran timbangannya. Cara menggunakan
neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa. Yang perlu
diperhatikan adalah memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum
dilakuan pengukura massa.
1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, …,
10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.
2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.
3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai tiap
skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)
Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan
Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci
kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan
kalibrasi dengan cara dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan
neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Pastikan benar-benar
sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan. Setelah itu geser anting di ketiga
lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari
ketiga lengan tersebut.
Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang
terbaca dalam lengan-lengannya sebagai berikut
dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus :
Anting lengan depan = 5,8 gram
Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
5Jam merupakan alat ukur waktu yang paling terkenal dan banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Lama dari sebuah jam adalah 1/24 hari. Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi dengan jarum
sekon, jarum menit, dan jarum jam.
Satu jam dapat dibagi menjadi unit waktu lebih kecil lagi, yaitu menit dan detik. Satu jam terdiri dari
60 menit dan 3600 detik. Tingkat ketelian dari jam adalah 1 sekon.
6.
Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan
dalam sebuah kegiatan.
Stopwatch biasanya digunakan untuk kegiatan yang memerlukan hitungan dari 0 untuk
mempermudah dan mempercepat pendataan, misalnya mengukur kecepatan pelari dan perenang
dalam sebuah lomba olahraga.
Stopwatch memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon. Sekarang telah berkembang stopwatch yang
memiliki ketelitian lebih tinggi, yaitu milisecond bahkan microsecond.
Alat ukur suhu
b. Thermometer laboratorium
Alat ini biasanya dipakai untuk mengukur suhu air yang sedang dipanaskan atau air
dingin. Termometer laboratorium menggunakan alcohol atau raksa sebagai penunjuk
suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler), lalu pipa
dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya supaya panas bisa diserap dengan cepat
oleh termometer.