Anda di halaman 1dari 5

Skala mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10 garis dengan lebar 1 mm atau 0,1

cm, berarti skala terkecil mistar tersebut adalah 0,1 cm = 1 mm. Dengan
demikian kita peroleh angka taksiran sebesar ½ × 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm.
Berikut ini adalah contoh cara membaca skala hasil pengukuran panjang
dengan penggaris atau mistar.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa ujung benda (pensil) tidak tepat berhimpit
dengan skala yang terdapat pada penggaris melainkan terletak di antara 6,4 cm
dan 6,5 cm, sehingga kita memerlukan

angka taksiran. Hasil dari pembacaan skala tersebut adalah sebagai berikut.
Angka pasti = 6,4 cm
Angka taksiran = ½ × 0,1 cm = 0,05 cm
Hasil pengukuran = Angka pasti + angka taksiran
Jadi, panjang pensil tersebut adalah 6,4 cm + 0,05 cm = 6,45 cm
Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup

Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:

1.Skala Utama,

Terdiri dari skala : 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5;
3,5; 4,5; 5,5mm, dan seterusnya.
2.Skala Putar
Terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran
maka skalautama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0,01
mm

Cara membaca mikrometer sekrup:

1.Posisikan mikrometer skrup tegak lurus terhadap arah pandangan.

2.Bacalah skala utama pada mikrometer skrup. Garis bagian atas menunjukan
angka bulatdalam mm contohnya 1 mm, 2 mm, 3 mm, dst. Sedangan garis skala
bagian bawahmenunjukan bilangan 0,5. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2 Skala Pembacaan Mikrometer Sekrup

Dari gambar tersebut, garis skala atas menunjukan angka 7 mm dan garis skala
bagian bawahnya menunjukan 0,5 mm maka skala utama pada mikrometer skru
p tersebutmenunjukan angka 7,5 mm.
3.Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada
skala utama.Setiap satu garis pada skala nonius menunjukan 0,01 mm. Pada
gambar di atas, skala noniusmenunjukan angka 22 dikalikan dengan 0,01
mm sehingga skala noniusnya menunjukan 0,22mm.

4. Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama dengan hasil pengukuran dari
skala nonius.Sehingga dari gambar diatas diperoleh hasil pengukuran 7,5 mm +
0,22 mm = 0,72 mm
Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mampu mengukur jarak, kedalaman,
maupun ‘diameter dalam’ suatu objek dengan tingkat akurasi dan presisi yang
sangat baik (±0,05 mm). Hasil pengukuran dari ketiga fungsi alat tersebut dibaca
dengan cara yang sama.
Alat ini dipakai secara luas pada berbagai bidang industri enjiniring (teknik), mulai
dari proses desain/perancangan, manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir
produk. Alat ini dipakai luas karena memiliki tingkat akurasi dan presisi yang
cukup tinggi, mudah digunakan, mudah dibawa-bawa, dan tidak membutuhkan
perawatan khusus. Karena alasan inilah jangka sorong lebih disukai insinyur
(enjinir) dibandingkan alat ukur konvensional seperti penggaris.

Bagian-bagian Jangka Sorong


Bagian-bagian jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat
ini (sama seperti skala baca/angka-angka di penggaris) yang dapat diatur
berdasarkan letak “rahang” jangka sorong; terdapat dua pasang rahang, yakni
sepasang rahang luar (atau rahang bawah) untuk mengukur jarak (pengukur utama)
dan sepasang rahang dalam (atau rahang atas) untuk mengukur ‘diameter dalam’
(contohnya mengukur diameter dalam pada cincin). Kedua pasang rahang tersebut
dapat digerakkan untuk pengukuran, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang
tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama. Selain itu pula, terdapat tangkai ukur
kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang. Karena
ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka
ketiga fungsi tersebut pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.

Untuk lebih jelasnya, bagian-bagian jangka sorong dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat
hasil pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:

1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis
di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu
garis skala utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala
vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala
vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran
diatas. Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau
2,13 cm.

Anda mungkin juga menyukai