Anda di halaman 1dari 26

PELATIHAN KALIBRASI

SPHYGMOMANOMETER
By : Arwadi, AMTE.ST
Definisi Kalibrasi (1)
 Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang
membentuk, hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrument pengukur atau
system pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai- nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. ( definisi:
Metrologi )
Definisi Kalibrasi (2)
 Kalibrasi menurut definisi Per-Menkes. No.
363 Tahun 1998 adalah adalah kegiatan
peneraan untuk menentukan kebenaran nilai
penunjukan alat ukur dan atau bahan ukur.
Definisi Kalibrasi (3)
 Dengan kata lain kalibrasi adalah kegiatan untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukurnya (yang
telah diketahui nilainya) yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional untuk satuan
ukuran dan/atau internasional. (definisi: DSN)
Tujuan kalibrasi
 Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai
penunjukan suatu instrumen ukur terhadap nilai nominalnya
 

 Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan nilai standar


nasional atau internasional.
 Alat ukur dapat memberikan nilai ukur yang bisa dipercaya,
karena ketertelusuran nilai yang jelas
 

 Bermanfaat untuk menjaga kondisi instrumen ukur atau


bahan ukur agar tetap sesuai dengan spefikasinya.
 Dengan adanya jaminan kebenaran nilai yang ditunjukan
suatau alat ukur akan mempermudah seseorang menganalisa
permasalahn yang ada.
ISTILAH-ISTILAH DALAM KALIBRASI
 1. Pengukuran (Measurement)
Seperangkat kegiatan untuk menentukan kuantitas
obyek. Mengukur adalah proses mengkaitkan angka
secara empiric dan obyektif pada sifat-sifat atau
kejadian nyata sedemikian sehingga angka tadi dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek
atau kejadian tersebut.

 2. Kecermatan (Accuracy)
Kecakapan (kemampuan) dari instrument ukur untuk
memberikan indikasi pendekatan terhadap harga
sebenarnya dari obyek yang diukur.
 3. Rentang Ukur (range)
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas
ukur atas.
 
 4. Resolusi (Resolution)
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk
membedakan arti dari dua tanda harga/skala yang
paling berdekatan dari besaran yang ditunjukkan.

 5. Koreksi (Correction)
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil
dari alat ukur mengkompensasi (mengimbangi)
penambahan kesalahan sistematik.
 
 6. Standar Internasional (International Standard)
Standar Internasional adalah suatu standar yang
ditetapkan oleh suatu persetujuan internasional
sebagai dasar untuk menetapkan suatu harga atau
besaran bagi semua standar lain dari besaran yang ada.
 
 7. Standar Nasional (National Standard)
Standar Nasional adalah suatu standar yang ditetapkan
oleh peraturan pemerintah sebagai dasar untuk
menetapkan harga atau besaran dalam suatu Negara
untuk semua standar lain dari besaran yang ada.
 Catatan : Standar Nasional pada suatu Negara sering
merupakan standar primer.
 8. Mampu Telusur (Traceability)
Kemampuan untuk menghubungkan hasil alat-alat
ukur tertentu dengan hasil pengukuran pada standar
nasional atau secara nasional diterima sebagai system
pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.

 9. Sistem Satuan Internasional


Sistem yang bertalian secara logis (coherent) yang
terdiri dari satuan-satuan yang dipakai dan dianjurkan
oleh General Conference on Weights and Measur
(CGPM).
 
 10. Ketidakpastian Pengukuran (Uncertainty)
Perkiraan mengenai rentang hasil pengukuran yang
didalamnya terdapat harga yang benar.
PENGENALAN ALAT UKUR
PARAMETER TESTER
TERMOHYGROMETER
TERMOHYGROMETER
PENGANALAN
SPHYGMOMANOMETER
Sphygmomanometer Air Raksa
Sphygmomanometer Analog
Sphygmomanometer Analog
METODA KALIBRASI
SPHYGMOMANOMETER
PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN
n

 RATA-RATA
 Xn
X 1  X 2  X 3 .... Xn
 n 1

n n

 KOREKSI = Nilai penunjukan standard – nilai


setting pada UUT
Ketidakpastian dari pengukuran
berulang/repeatability ( Ua)

{(T2, j T2,0)(T1, j T1,0), (T3, j T3,0)(T1, j T1,0), (T3, j T3,0)(T2, j T2,0x)}


Max
T 
Urepeat
23
{(N2,j N2,0)(N1,j N1,0), (N3,j N3,0)(N1,j N1,0), (N3,j N3,0)(N2,j N2,0)}
Max
N 
Urepeat
23
Ketidakpastian dari kemampuan
daya baca UUT (Ub1)
 Ketidakpastian dari kemampuan baca UUT
diestimasi mempunyai semi range
a
Ub1 
3
Dimana
a = 0,5 x resolusi UUT
Ketidakpastian dari kemampuan
daya baca Standar (Ub2)
 Dengan asumsi distribusi rectangular maka
ketidakpastian kemampuan daya baca
Standar adalah :
a
Ub2 
3
 Dimana a = 0,5 x resolusi standar
Ketidakpastian Zerro Error (Ub3)

 {maxT1,0  N1,0 , T2,0  N2,0 , T3,0  N3,0 } 


UZE   
 2 3 
 
Ketidakpastian dari sertifikat Standar
(Ub4) adalah Usertifikat dibagi factor
cakupan (k).
 Ub4 = Usertifikat : k
 Dimana
 k = 1.95996 + (2.37356/Veff ) +

(2.818745/Veff 2) + (2.546662/Veff3) +
(1.7861829/Veff4) + (0.245458/V eff5) +
(1.000764/Veff 6)
Ketidakpastian Histerisis (Ub5)

 T1 , j  N 1 , j  T 2 , j  N 2 , j  T 3 , j  N 3 , j 
 
 3 
U   
histerisis
2 3
Ketidakpastian baku gabungan ( Uc) adalah:

 
Uc   Ua 2  Ub 1 2  Ub 2 2  Ub 3 2  Ub 4 2  Ub 5 2 
 
 

Anda mungkin juga menyukai