1.1 Pendahuluan
Gambar teknik mesin merupakan dasar yang harus dikuasai oleh seorang ahli
mesin (mekanik), baik sebagi perencana, maupun sebagai pembuat, perakit, ataupun
peneliti. Oleh karena itu gambar mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi antara
atau tugas-tugas gambar teknik berupa alat-alat gambar seperti kertas gambar, pensil
Untuk itu di dalam bab ini, dijelaskan jenis-jenis alat gambar yang diperlukan
mahasiswa dan peralatan gambar pendukung yang dimiliki oleh Politeknik Negeri
Ujung Pandang.
Alat-alat gambar dipergunakan dalam bidang gambar mesin terdiri atas kertas
gambar, pinsil gambar (pensil mekanik), penghapus pensil, kotak jangka, penggaris-
T, sepasang segi-tiga, sepasang mal lengkungan, mal bentuk (huruf dan angka), busur
dengan peralatan mesin gambar dan meja gambar serta komputer dengan software
program Auto-CAD.
1
1.2.1. Kertas gambar dan ukurannya
a. Kertas Gambar
gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas millimeter yang bermutu baik dan
Gambar asli digambar di atas kertas kalkir, karena gambar cetak biru
(blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat langsung dari gambar
sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap. Mutu kertas
yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah untuk gambar
3. Film gambar
Film ini dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar yang teliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak
dinormalisir. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah dari seri A yang
mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan A0, dan ukuran-ukuran yang
2
Ukuran standar, yaitu A0, mempunyai luas 1 m2, dengan perbandingan
panjang terhadap lebar sebagai 2 : 1 dengan ukuran 1189 mm dan 841 mm.
Untuk jelasnya ukuran kertas gambar dapat dilihat pada gambar 1.1. dan tabel 1.1.
A2
841
A1
A4
A3
1189
Pada umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar
kecuali untuk kertas A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada tabel 1.1
diberikan juga ukuran garis tepi dari masing-masing ukuran kertas, baik yang
3
c. Etiket Gambar (Kepala Gambar)
Pada setiap gambar, terdapat etiket gambar atau kepala gambar dan biasanya
ditempatkan pada sudut kanan bawah kertas gambar yang terdiri atas :
- Nama perusahaan,
- Judul gambar,
Sebagai contoh, untuk instansi Politeknik, ukuran dan model etiket gambar yang
digunakan dapat dilihat pada gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini.
4
--------- Dan seterusnya ------
III I I Perubahan :
I ACC / Revisi / Ulang
KURSI KULIAH
1/2
Diprs E.AW 09.09.06
k
TEKNIK KONVERSI ENERGI No. Gambar :
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG TE.01 - KK
Gambar 1.3 Contoh model etiket gambar (kepala gambar) versi PNUP
bermutu. Akhir-akhir ini pensil gambar yang dapat diisi kembali (atau pensil
gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-
dengan angka. Golongan keras dari 9H sampai dengan 4H; golongan sedang
dari 3H sampai B; dan golongan lunak dari 2B sampai 7B. Namun, derajat
5
kekerasan pensil ini belum dinormalisir sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu
meraut pensil menjadi berkurang. Ukuran isinya sama dengan isi pensil biasa.
disesuaikan dengan ukuran tebal garis yang disebut juga sebagai pensil
mekanik. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3; 0,5; 0,7 dan 0,9 mm, dan
Berikut ini adalah contoh gambar dari pensil mekanis yang banyak
Jangka merupakan salah satu alat yang biasa digunakan dalam menggambar.
Jangka yang dipergunakan dalam menggambar teknik dipilih berdasarkan jenis dan
fungsinya yang terdiri dari jangka besar, sedang, jangka pegas dan jangka pembagi.
6
(a) Jangka besar, sedang dan jangka pegas :
tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar yaitu jangka besar
jangka menengah dan jangka kecil. Jangka pegas dan jangka orleon digunakan
namanya untuk membagi suatu garis lurus dalam beberapa bagian yang sama,
7
1.2.4 Peralatan gambar lainnya
diantaranya adalah mal lengkungan dan sablon bentuk (huruf dan angka).
meja gambar dan mesin gambar seperti pada gambar 1.8 berikut ini.
8
BAB II
FUNGSI DAN SIFAT GAMBAR
2.1. Pendahuluan
Program Studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Ujung Pandang mencakup
politeknik sebagai bahasa teknik karena gambar merupakan sebuah alat untuk
indra akustik dan visual dan dapat diekspresikan dalam bentuk suara atau kalimat
serta keduanya diatur dengan menggunakan tata bahasa. Sedangkan gambar dapat
diteruskan dengan menggunakan alat indra dalam bentuk visual dan sebagai bentuk
ekspresinya adalah gambar serta diatur dengan menggunakan standar gambar (ISO).
berapa banyak dan berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam
gambar, tergantung dari bakat perancang gambar (design drafter). Sebagai juru
gambar hal ini menjadi sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat
Untuk pemakai gambar, hal ini menjadi penting untuk mendapatkan sebanyak
mungkin keterangan atau informasi yang dapat dibaca secara teliti dari gambar yang
digunakan.
9
2.2. Fungsi Gambar
bersangkutan).
sebagainya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.1. berikut ini :
Pembuat Pekerja
Pekerja lepas
Sub kontraktor
Peneliti
Produk dari pabrik sendiri
Perakit
10
b. Sebagai media (tempat) pengumpulan data teknis teknologi dari suatu
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari
suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja
Untuk ini diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar dan
sebagainya. Kodifikasi nomor urut gambar dan cara-cara penyimpanan gambar tidak
a. b. c.
11
c. Sebagai proses perwujudan dari suatu bentuk konsep abstrak ke dalam
bentuk gambar.
diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses, seperti pada Gbr.2.3. Masalahnya
yang sempurna.
Gambar 2.3.
Proses pemikiran dari
perencanaan gambar
berfungsi juga sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana, meningkatkan cara
Gambar 2.4.
Gambar sebagai peningkat
daya fikir perencana
12
2.3. Sifat-sifat Gambar
berikut :
a. Internasionalisasi Gambar
Bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar perdagangan dan standar
b. Menpopulerkan Gambar
diperlukan mempopulerkan gambar, dan gambar harus jelas dan mudah, peraturan-
c. Perumusan Gambar
suatu proyek dari satu bidang saja secara bebas; bahkan dari itu, telah menjadi satu
13
terlepas dari bidang-bidang di atas. Untuk tujuan ini masing-masing bidang akan
d. Sistematika Gambar
penyajian bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk
secara luas sebagai diagram blok atau aliran proses dalam berbagai bidang industri.
e. Penyederhanaan Gambar
untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh
tenaga menggambar.
f. Modernisasi Gambar
pembuatan film mikro, berbagai macam mesin gambar otomatis dengan bantuan
dan sebagainya.
14
BAB III
NORMALISASI GARIS, HURUF, DAN ANGKA
3.1 Garis
Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing
mempunyai arti dalam penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaanya harus
gabungan bentuk dan tebal garis. Tiap jenis dipergunakan menurut peraturan tertentu.
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu : garis tebal, garis
sedang dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini mempunyai perbandingan 1 : 0,7 :
0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, yang dipilih dari deretan tebal
berikut :
0,18 mm sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis tebal adalah 0,5 mm
15
Jarak minimum antara garis-garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar
termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal
dari gambar (Gb. 3.1). dianjurkan agar ruang antar garis tidak kurang dari 0,7 mm.
Tebal garis
a
Jarak antara garis
(dianjurkan nilai min =
b
3a)
Ruang antara garis
Pada garis sejajar yang berpotongan (Gb. 3.2) jaraknya dianjurkan paling
digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak
antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (Gb. 3.3).
16
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus
diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada
Gb. 3.4. panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama.
Panjang ruang antara harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang.
17
3.1.2 Penggunaan Garis
Dalam gambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis, dalam bentuk dan
tebal sesuai penggunannya, seperti pada gambar Gb. 3.5 berikut ini
18
: Adapun contoh-contoh penggunaan jenis-jenis diperlihatkan. Pada gambar
3.6 berikut ini :
3.1.3 G
ar
is
-
Bila dua garis atau lebih yang berbeda-beda jenisnya berhimpit, maka
3. Garis potong (garis bertitik , yang dipertebal pada ujung ujungnya dan
5. Garis Bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinu, jenis B)
19
Dalam gambar huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang
Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik, adalah : jelas,
Bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca dalam ISO serta diberikan
contoh-contoh sebagai penuntun (Gb. 3.7), satu untuk huruf miring dan satu untuk
huruf tegak. Contoh-contoh ini dimaksudkan sebagai gambaran yang ditulis dengan
20
Contoh dari standar jepang untuk tulisan tangan diberikan pada Gb. 3.8.
Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari
2,5 mm. ini berarti bahwa bila terdapat gabungan antar huruf besar dan kecil, dengan
huruf kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm.
Tabel huruf d ditentukan oleh dua perbandingan standar d/h , 1/14 dan 1/10,
21
Gbr. 3.9 Perbandingan huruf dan angka yang dianjurkan
22
BAB IV
TEKNIK GRAFIS DASAR
4.1. Pendahuluan
ini adalah konstruksi yang sering dijumpai dalam gambar teknik. Metodenya
ilmu ukur (geometrik) bidang. Konstruksi tersebut telah dirubah untuk menghemat
Dengan A dan B sebagai titik pusat tarik busur yang saling memotong seperti
dari setengah garis AB. Sebuah garis lurus melalui titik C dan titik D membagi
E
A B
23
Membagi dua sudut
a. Diketahui sudut BAC. Gunakan jari-jari dengan titik puncak A sebagai titik
pusat dan lingkaran sebuah busur yang memotong sisi sudut di D dan di E.
Dengan D dan E sebagai titik pusat dan jari-jari yang lebih besar dari setengah
DE. Tarik busur yang berpotongan. Tarik AF. Sudut BAF sama dengan sudut
FAC.
b. Diketahui sebuah sudut yang dibentuk oleh garis KL dan garis MN yang
mempunyai titik potong yang tak tercapai. Tarik BA sejajar dengan KL dan CA
sejajar dengan MN dalam jarak yang sama dari MN seperti BA dari KL. Bagi
dua sudut ABC membagi-dua sudut antara garis KL dan garis MN.
24
Menarik sejajar garis lengkung sekeliling sebuah garis pusat lengkung
Tarik serentetan busur yang mempunyai titik pusat yang terletak dengan
pusat, dan memotong AB di D dan AC di E., dengan jari-jari yang sama buatlah
dua busur lingkaran. Sekali dengan titik D sebagai titik pusat dan memotong
busur lingkaran yang pertama di titik F kemudian dengan titik E sebagai titik
25
Membagi sebuah garis lurus dalam sejumlah bagian sama yang diketahui
Diketahui garis LM, yang harus dibagi dalam lima bagian yang sama.
a. Ukurkan dengan jangka-bagi lima bagian yang sama sepanjang sebuah garis
yang membuat semabarang sudut dengan LM yang cocok dengan keperluan ini.
Sambungkan titik terakhir P dengan M dan melalui titik lainnya tarik garis-
b. Ada juru gambar komersial yang lebih menyukai suatu modifikasi konstruksi
yang dikenal dengan metoda skala. Sebagai langkah pertama, tarik garis
pertama dari lima pembagian yang sama ada di L dan tanda terakhir jatuh di
PM. Tempatkan keempat titik pembagian yang terletak diantaranya dan melalui
titik titik ini tarik garis-garis vertical yang memotong garis yang diketahui.
Garis-garis vertical itu akan membagi LU dalam lima bagian yang sama.
(a) (b)
Gambar 4.5 Membagi garis lurus dalam sejumlah bagian yang sama.
26
Membagi garis menurut perbandingan
Diketahui garis AB. Tarik garis BC tegak lurus pada AB. Tempatkan skala
Garis perbandingan ini dan tarik garis-garis sejajar dengan BC untuk membagi
Diketahui sudut BAC dan garis AC yang merupakan satu sisi sudut yang
dengan titik puncak A sebagai titik pusat dan lingkarkan busur yang memotong
sisi sudut di D dan di E dengan A sebagai titik pusat. Lingkarkan busur yang
dengan BAC.
27
Gambar 4.7 membuat sudut sama dengan sudut yang diketahui
Diketahui ketiga sisi AB, AC dan BC. Tarik sisi AB dalam tempatnya
yang tepat. Dengan menggunakan titik ujungnya A dan B sebagai titik pusat
dan jari-jari yang masing-masing sama dengan AC dan BC, lingkarkan kedua
busur yang berpotongan dan yang menentukan tempat titik C. ABC merupakan
28
Membuat segitiga sama sisi
a. Dengan menggunakan kedua titik ujung A dan B sebagai titik pusat dan jari-jari
yang sama dengan panjang AB. Lingkarkan dua buah busur yang berpotongan
29
Membuat Bujur Sangkar
a. Diketahui sisi AB. Dengan menggunakan mistar ganda-T dan segitiga gambar
45o,. tarik garis tegak lurus pada garis AB melalui titik A dan titik B. tempatkan
titik D pada perpotongan sebuah garis konstruksi 45 o melalui titik A dan garis
tegak lurus dari titik B, tarik CD sejajar dengan AB melalui titik D untuk
segitiga gambar 45o, buat bujur sangkar dengan menarik garis melalui E dan F
untuk menggambar bujur sangkar, kalau tempat titik pusat dan panjang satu sisi
diketahui.
30
Membuat segi enam teratur
dengan titik A dan titik B sebagai titik pusat, lingkarkan busur yang memotong
30o 60o dan mistar gambar-T, tarik garis dalam urutan yang ditunjukkan oleh
c. Diketahui jarak dari bidang rata ke biang rata. Buat lingkaran yang garis
tengahnya sama dengan jarak dari bidang rata ke bidang rata. Dengan
Konstruksi ini dipakai untuk menggambarkan kepala baut dan mur segi
enam.
31
Menemukan titik pusat lingkaran melalui tiga buah titik tidak pada satu
garis lurus.
Diketahui tiga buah titik A, B dan C. sambungkan titik ini dengan garis
lurus (yang akan merupakan tali busur lingkaran yang diperlukan) dan tarik
garis bagi tegak lurus. Titik potong O garis bagi merupakan titik pusat
Gambar 4.12 Menemukan titik pusat lingkaran melalui tiga buah titik
Tentukan dua buah titik T1 dan T2, masing-masing pada garis AB dan CD,
sebagai titik pusat dan jari-jari r , titik O dapat ditentukan dengan menarik garis
tegak lurus melalui T1 dan T2. Titik O adalah titik potong dari dua garis tegak
lurus tersebut.
pada jarak r yang diketahui. Titik potong dari EF dan GH adalah titik pusat dari
32
lingkaran singgung. Konstruksi ini bermanfaat untuk menggambarkan sudut-
Gbr 4.13. Sebuah busur yang menyinggung Gbr. 4.14 Sebuah busur yang
dua garis tegak lurus menyinggung dua garis
berpotongan
33
Menarik busur lingkaran dengan jari-jari R 1 yang menyinggung busur
lingkaran yang diketahui dan menyinggung garis lurus yang diketahui
titik pusat O busur yang diketahui dan jari-jari plus atau minus jari-jari busur
yang diperlukan (R2 plus atau minus R1). Lingkarkan sebuah busur sejajar yang
berpotongan dengan CD. Karena garis CD dan busur yang memotong akan
merupakan tempat kedudukan titik pusat semua lingkaran dengan jari-jari R1,
diketahui, titk potongnya P akan menjadi titik pusat busur yang diperlukan.
Tandai titik singgung T1 dan T2, T1 terletak pada sebuah garis yang
34
Menarik garis lengkung balik (Ogif)
Garis lengkung balik (ogif) yang menyambung dua garis sejajar. Diketahui dua
garis sejajar AB dan CD. Di titik B dan titik C, yaitu titik ujung akhir (termini
point) dan titik singgung garis lengkung balik, dirikan garis tegak lurus.
Sambung B dengan C dengan garis lurus dan misalkan titik E sebagai titik
Tarik garis bagi tegak lurus untuk BE dan untuk EC. Karena sebuah busur yang
menyinggung AB di B harus mempunyai titik pusat pada garis tegak lurus pada
BP, maka titik potong P garis bgi dengan garis tegak lurus merupakan titik
pusat untuk busur yang diperlukan dan yang harus menyinggung garis di B dan
Konstruksi ini bermanfaat bagi para insinyur dalam membuat bagan susunan
garis sumbu untuk rel kereta api, saluran pipa dan sebagainya.
35
Membuat sebuah sudut sama dengan sudut yang diketahui
Menarik garis lengkung balik yang menyinggung tuga buah garis yang
diketahui. Diketahui garis AB dan garis CD yang dipotong oleh garis ketiga BC
pada titik B dan titik C. misalkan kedudukan titik E (titik singgung) pada BC
dan tempatkan titik ujung akhir T1 dan T2 dengan membuat CT. Sama dengan
CE dan BT2 sama dengan BE. Perpotongan garis-garis tegak lurus yang
didirikan pada titik titik T1, E dan T2 menetapkan titik pusat P dan titik pusat Q
Gambar 4.17 Menarik garis lengkung balik menyinggung tiga buah garis.
Tempatkan segitiga gambar yang didukung oleh mistar gambar-T atau oleh
segitiga gambar lainnya dalam kedudukan sedemikian rupa atu sisi lewat
melalui titik pusat O dan melalui titik P. kalau menggunakan metoda yang
36
gambar penuntun dalam posisi, putar segitiga-gambar sekeliling sudut 90o dan
Diketahui dua buah lingkaran dengan titik pusat O dan P serta jari-jari R1
dan R.
a. Sabuk terbuka.
dengan R minus R1, tarik sebuah bysyr. Tarik garis singgung melalui O pada
bususr ini. Setelah tempat titik singgung T ditetapkan, tarik garis PT dan
perpanjng garis ini untuk menempatkan T1. Tarik OT2 sejajar dengan PT. garis
diketahui.
37
b. Sabuk silang.
Dengan menggunakan titik P sebagai titik pusat dan jari-jari sama dengan
R plus R1, tarik sebuah busur. Setelah tempat titik singgung T ditentukan
tempatkan titik singgung T1 pada garis TP dan tarik OT2 sejajar dengan pT.
garis T2, T1 yang ditarik sejajar dengan OT merupakan garis singgung yang
diperlukan.
(a) (b)
Gambar 4.19 Menarik garis singgung dua buah lingkaran yang diketahui.
Membuat Elips
Metoda empat titik pusat. Diketahui sumbu besar AB dan sumbu kecil
CD. Tarik garis AC. Dengan menggunakan titik pusat elips O sebagai titik
tegak lurus pada garis AF. Titik G dan titik H dimana garis bagi tegak lurus
pusat dua dari busur yang membentuk elips. Temukan kedua titik pusat lainnya,
38
yaitu J dan K, dengan mengukurkan OJ sama dengan OH dan OK sama dengan
OG.
busur, tarik garis melalui titik pusat busur singgung. Gambar yang terbentuk
dengan demikian oleh keempat busur lingkaran mendekati elips sejati. Apabila
39
BAB V
NORMALISASI SKALA DAN
PENAMPANG MATERIAL
detail, dalam hal ini kita pergunakan skala diperbesar untuk mendapatkan ketepatan
b. Pembesaran 2 : 1 ; 5 : 1 ; 10 : 1
c. Pengecilan 1 : 2 ; 1 : 5 ; 1 : 10
40
5.2. Penampang Material Mekanik
material mekanik yang berbeda seperti bahan baja istimewa; baja cair; paduan
tembaga dituang; aluminium dan paduannya; besi tuang, timbal perak, seng dan
paduannya; besi tuang yang dapat ditempa dan baja tuang; logam putih
41
BAB VI
a. Pendahuluan
macam perampungan (finish) dan sebagainya. Ungkapan informasi ini pada gambar
dengan memakai simbol, angka dan catatan dikenal sebagai penunjukan ukuran
(dimensioning).
dengan mesin.
dengan sistematik dengan membaginya dalam benda pada geometris yang sederhana.
tersusun pada prinsipnya oleh silinder dan prisma dan seringkali, piramida
dengan penunjukan ukuran tiap-tiap bentuk dasar untuk menunjukkan ukurannya dan
lokasi relative dari sebuah garis sumbu, dari garis dasar atau dari permukaan jadi.
Gambar mesin membutuhkan dua tipe ukuran : ukuran besarnya (size dimensions),
42
Aturan umum :
Semua ukuran yang dibutuhkan untuk produksi suatu benda kerja harus ditulis
di gambar tekniknya.
Contoh :
Jika tebal benda kerja diberikan bentuk itu dapat dibuat segera.
e d
digambar sebagai garis tipis (0,35 mm) tegak lurus terhadap tepi yang akan
diukur.
3. Garis penunjukan ukuran juga digambar sebagai garis tipis kontinyu terletak
43
Garis bantu
penunjuk ukuran
Kira-kira 10
mm
5. Pada buku ini jarak antara garis petunjuk ukuran dan sisi benda kerja 10 mm
Semua penunjukan ukuran gambar/angka dan tulisan harus dapat dibaca dari
bawah atau posisi dari kanan, bila gambar dipegang dalam posisi normalnya.
7. Tinggi nominal (tinggi penunjukan ukuran) 3,5 mm. untuk menghemat ruang,
Penunjukan ukuran tegangan tak perlu tak diijinkan penunjukan ukuran 40 dan
25 dapat dicari dari penunjukan ukuran lainnya maka dari itu tidak perlu
digambar.
44
Keterangan :
3. Garis penunjuk ukuran dan garis Bantu penunjuk ukuran tak boleh
berpotongan.
4. Jika ruang gambar sempit, tanda kepala panah dapat ditempatkan dari luar
menuju garis Bantu penunjuk ukuran. Dalam hal ini penunjukan ukuran
penunjuk ukuran.
5. Jika tak ada ruang gambar, ketebalan benda kerja dapat ditulis berdekatan
7. Tanda kepala panah tak diperbolehkan menyentuh sudut benda kerja dan juga
Jika perlu jarak antara garis penunjukan ukuran dan tepi benda kerja harus
diperbesar.
ukuran tak dapat dihibdari salah satu dari bagian panjang tersebut harus
10. Jika ruang sangat sempit, tanda kepala panah dapat digambar sebagai titik.
45
Gambar 6.3 Penunjukan ukuran dengan ruang yang sempit
Penunjukan ukuran suatu benda kerja dipersiapkan untuk proses dibuat di pabrik,
Penunjukan itu sendiri akan lebih mudah, bila saudara bekerja dengan garis atau
bidang basis.
Letak garis atau bidang basis ditentukan oleh proses kerjanya. Kebanyakan garis
Pengukuran dengan memberi tanda benda kerja dari dua0dua sis atau bidang
basis yang jelas. Untuk produksi, semua penunjukan ukuran yang penting dapat
jelas. Penunjukan ukuran untuk percobaan hanya penunjukan ukuran yang perlu saja,
46
Klasifikasi penunjukan ukuran, untuk produksi, menjadi lebih jelas bila
saudara mengabaikan tepi-tepi benda kerja dan hanya memperlihatkan dua garis atau
47
d. Penunjukan ukuran benda kerja yang simetris
Benda kerja simetris bila setengah bagian benda merupakan cermin yang
lainnya.
Sumbu simetri membagi benda menjadi bagian sama; yang akan saling menutupi bila
48
Keterangan :
1. Penunjukan ukuran dikaitkan dengan garis sumbu. Lokasi garis umbu tidak
lekuk digambar sebagai sisi yang dapat dilihat dengan garis tebal.
3. Benda kerja yang simetris yang mempunyai lekuk/lubang pada salah satu sisi
4. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis penunjuk ukuran Bantu, jika garis
5. Jika ruang sempit, garis sumbu dapat diputus/ diselang dengan angka
penunjuk ukuran.
Benda kerja silindris biasanya diproduksi dengan mesin bubut. Bila memberi
ukuran benda tersebut, bidang basis harus diperhatikan. Untuk itu proses produksi
Benda kerja kasar diratakan pada sisi yang tepat. Sisi ini sekarang merupakan
bidang basisnya.
49
- penunjukan ukuran hanya dapat dikombinasikan pada satu gambar jika
perataan tepi (chamfer) mempunyai sudut 45o, jika tidak penunjukan sudut
dan lebar perataan tepi (chamfer) harus digambar terperinci.
- 2 x 45o artinya : 2 mm lebar perataan tepid an 45o sudut tepinya.
Benda kerja kemudian dibubut lagi dengan panjang 70 mm.
50
f. Penunjukan sudut dan sisi miring
Semua sisi yang bertemu satu sama lain dan mempunyai sudut bukan 90 o
harus diperinci. Sudut 90o harus juga digambarkan jika sisi-sisinya tidak mendata dan
tegak.
sisinya, kedua diekspreikan dengan sudut. Sisi miring biasanya tidak ditandai dengan
Keterangan :
2. Garis penunjukan ukuran untuk sudut merupakan garis busur, yang berpusat
dengan sisi-sisi benda kerja atau garis penunjukan ukuran Bantu. Garis
4. Suatu sudut yang letaknya simetris pada benda kerja mempunyai garis
sumbu. alam hal ini jarak dari sisi benda kerja perlu digambarkan.
5. Jika ruang terlalu sempit kepala panah dapat ditempatkan diluar garis Bantu
6. Jika sisi yang membentuk sudut tak saling bertemu tetapi sudutnya diukur,
sisi sisi tersebut harus diperpanjang dengan garis tipis sampai bertemu.
51
Gambar 6.8 Penunjukan sudut dan sisi miring
52
6.2. BATAS, SESUAIAN DAN TOLERANSI
Standarisasi) telah mengembangkan suatu sistem batas dan sistem suaian yang diakui
oleh seluruh dunia untuk bagian komponen. Sistem simbol yang berkaitan dan yang
dipakai, menjamin pengenalan mudah dan cepat terhadap ukuran nominal dan
toleransi.
Komponen ukuran yang diberi toleransi diberikan dalam urutan berikut : (1)
simbol garis tengah, kalau cocok, (2) ukuran dasar, dan (3) simbol toleransi. Huruf
besar dipakai untuk toleransi lubang dan huruf kecil dipakai untuk toleransi poros.
dalam gambar 3-32 (a), penyimpangan atas dan penyimpangan bawah juga dapat
ditempatkan dalam tanda kurung seperti di (b). Namun alternaif ketiga harus tetap
memberikan ukuran yang diberi toleransi seperti yang terlihat di (c) guna mnghindari
kalkulasi selanjutnya.
53
Dalam rancangan teknik, suaian antara komponen saling suai dapat dicapai
lewat seleksi terbatas lubang dan poros, dengan memenuhi syarat yang paling
praktis. Seleksi yang tak terduga kecilnya dalam daftar, meliputi jangkauan suaian
mulai dari suaian licin longgar (H11/C11) sampai suaian kerut (H7/s6). Tipe suaian
Kelima suaian pertama ialah suaian dengan ruang bebas (suaian longgar,
clearance fit), kedua suaian berikutnya aialah suaian peralihan dan kedua suaian
54
b. Toleransi Geometri
dalam bentuk atau dalam posisi dari geometri nyata. Sebenarnya, toleransi geometri
ialah atau lebar atau garis tengah suatu daerah toleransi, dimana dapat terletak
komponen, dapat dimengerti bahwa komponen seperti yang dibuat itu akan dapat
55
Simbol untuk toleransi. Posisi dan toleransi bentuk. Simbol karakteristik yang
diperlihatkan dalam gambar 3-35 telah disetujui untuk dipakai sebagai pengganti
56
Gambar 6.13 memperlihatkan keistimewaan pengendali simbol tipikal yang
diterapkan pada gambar. setelah dengan teliti mempelajari gambar ini, pembaca
selama tahun akhir-akhi ini, dirangkaikan dengan keinginan yang kuat untuk
menyebabkan para ahli teknik memberikan lebih banyak perhatian kepada kualitas
penyelesaian permukaan. Tidak hanya umur pemakaian (service life), melainkan juga
57
Tekstur Permukaan.
Kekasaran.
diakibatkan oleh kerja potong tepi perkakas dan butir-butir amplas pada permukaan
Tinggi Kekasaran.
Lebar kekasaran.
Lebar kekasaran ialah jarak antara ujung runcing atau gigi sisir (ridges) yang
berurutan dan merupakan pola utama kekasaran dan diukur dalam millimeter.
58
Kekasaran dengan potongan.
Kegelombangan.
Tinggi kegelombangan.
Tinggi kegelombangan ialah jarak puncak ke lembah. Dinilai dalam inci atau
dalam millimeter.
Lebar kegelombangan.
Cacat.
lubang hembus, goresan yang terjadi di satu tempat atau dalam permukaan dengan
Bekas perkakas.
Bekas perkakas ialah arah utama bekas perkakas dalam pola permukaan.
59
Gambar 6.15 Simbol tekstur permukaan
Gambar 6.16 Penerapan simbol tekstur permukaan pada gambar elemen mesin.
60
Simbol-simbol Tanda Pengerjaan
61
Tabel kekasaran dan panjang sample
50 N12 8
25 N11
12,5 N10 2
6,3 N9
3,2 N8
1,6 N7 0,8
0,8 N6
0,4 N5
0,2 N4
0,1 N3 0,25
0,05 N2
0,0025 N1 0,08
62
BAB VII.
7.1 Pendahuluan
Karena para insinyur dihadapkan pada tugas untuk merekam bentuk dan ukuran
bahwa prosedur yang diakui harus diikuti apabila gambar atau sketsa mereka harus
dimengerti dengan mudah. Uraian ukuran dan uraian bentuk sam-sama pentingnya,
didasarkan atas sesuatu bentuk proyeksi. Teori yang menguasai suatu metoda
Gambar 7.1 Dalam buku ini akan dititikberatkan pada proyeksi Ortografik.
63
7.2 Penggambaran tampan-jamak
elemen mesin dan konstruksi. Penerapan praktis metoda ini untuk menguraikan suatu
obyek menghasilkan gambar yang terdiri dari sejumlah tampang yang disusun secara
proyeksi (garis radia) bertemu di sebuah titik (konvergen), dalam gambar 3-2.
penggambaran pada bidang gambar transparan dapat dianggap tampang yang akan
dilihat oleh satu mata yang ditempatkan apada sebuah titiik tertentu dalam ruang.
Gambar ditetapkan pada bidang imajiner oleh titik yang menusuk dalam garsi
proyeksi dari mata ke obyek. Ukuran tampang tergantung atas jarak dari pengamat
Proyeksi perspektif tidak cocok untuk gambar kerja, sebab tampang perspektif tidak
mengungkapkan ukuran dan bentuk yang eksak. Proyeksi ini sampai suatu tingkat
64
Proyeksi Ortografik (proyeksi sejajar). Apabila pengamat dalam gambar 3-3
bergerak mundur dengan lurus dari bidang gambar sampai berada dalam jarak tak
terbatas dari bidang gambar tersebut, garis proyeksi (proyektor) dari mata ke obyek
menjadi sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang gambar. proyeksi resultan
dalam hal itu akan berbentuk dan berukuran sama seperti permukaan muka obyek.
Dari sudut praktis, proyeksi ini dapat dipandang sebagai tebentuk oleh proyektor
tegak lurus yang direntangkan dari obyek ke bidang. Tampang itu disebut proyeksi
ortografik.
Karena tampang yang diperlihatkan dalam gambar 3-3 tidak mengungkapkan tebal
proyek atau lebih kecil dari satu proyeksi tambahan diperlukan untuk melengkapi
uraian. Dua proyeksi biasanya telah cukup untuk menguraikan obyek yang
sederhana, tetapi tiga atau empat proyeksi diperlukan untuk yang rumit.
metoda untuk sarana menggambarkan bentuk eksak suatu obyek dengan dua atau
lebih dari dua tampang terpisah yang dihasilkan pada bidang proyeksi yang biasanya
65
Beberapa pandangan proyeksi prthografik sangat dominant digunakan dalam teknik
menggambar. Ada 2 sistem yang disebut sudut pandang pertama dan ketiga,
keduanya telah diakui International dan mempunyai status yang sama. System
proyeksi ini dalam penggunaan apad suatu gambar harus ditunjukkan dalam symbol
yang tepat.
dengan melihat langsung pada sisi khusus obyek yang harus digambarkan oleh
tampang.
Dengan cara ini pengobservasi mengelilingi obyek tersebut melihatnya pada sisi
yang berbeda.
66
Gambar 7.5 Metoda Amerika
Karena proyeksi pada sisi kotak transparan tiga dimensional harus tampak pada
selembar kertas gambar, harus dimisalkan bahwa kotak itu berengsel demikian rupa
67
Gambar 7.7 Contoh proyeksi sudut ketiga
Dalam metoda ini pengamat pada posisi diam dan obyek diputar 90% ke atas dan
kearah panjang.
68
Gambar 7.9 Contoh Proyeksi Sudut Pertama
Arti garis.
Pada gambar tampang-jamak, garis yang tampak atau yang tak tampak dapat
dapat menjadi elemen batas permukaan. Ketiga arti garis yang berbeda-beda ini
dilukiskan dalam gambar 3-10. Dalam tampang atas, garis lengkung merupakan
tampang tepi permukaan C, sedangkan garis lurus ialah tampang tepi permukaan A.
Lingkaran penuh dalam tampang muka dapat dianggap sbagai tampang tepi
permukaan silindrik sebuah lubang. Dalam tampang samping garis atas yang
untuk permukaan dank arena itu dapat dianggap sebagai garis batas permukaan.
Garis vertical pebdek dalam tampang ini juga menggambarkan perpotongan dua
permukaan. Ketika membaca gambar seseorang dapat yakin akan arti garis pada
69
Gambar 7.10 Arti Garis
Pemilihan Tampang.
Garis bentuk suatu obyek hendaknya telah ditelaah dengan teliti sebelum memilih
tampang; kalau tidak, tidak ada jaminan bahwa obyek itu akan dijelaskan dengan
lengkap dari sudut pandangan pembaca. Hanya tampang yang perlu untuk uraian
yang terang dan lengkap yang akan dipilih. Karena pengulangan informasi hanya
70
Gambar dengan pensil
Misalnya 1 :
Kita akan membicarakan cara menegakkan gambar dengan pensil untuk benda-
Menurut proyeksi cara Amerika pandangan-atas terletak diatas pandangan muka atau
potongan tegak.
Gambar 7.12
71
Gambar 7.13 Menegakkan gambar dengan pensil
72
Misalnya 2:
berawal dengan menggambar garis sumbu seperti terlihat dalam gambar 7-14. ini
adalah langkah pertama yang perlu, sebab konstruksi tampang lingkaran (kontur)
lingkaran.
Gambar 7.14 Tahap dalam membuat gambar tampang-dua suatu obyek lingkaran
Apabila usaha yang wajar dulakukan untuk tidak mengotori gambar, maka tidak ada
Karena pembiasaan dalam kebanyakan ruangan gambar komersial aialah untuk tidak
menghapus garis konstruksi apabila garis itu ditarik tipis. Mahasiswa pada permulaan
73
Garis tak tampak dan garis sumbu
ukuran jarak muka-belakang dari tampang atas ke tampang samping, atau sebaliknya,
seperti terlihat dalam gambar 7-15b, adalah kebiasaan yang lebih baik untuk
memakai jangka bagi seperti di (a). garis menerus tidak perlu ditarik antara tampang
dan garis penyudut seperti dalam ilustrasi, sebeb seseorang dapat memproyeksi dari
garis pendek melintang garis penyulut. Tempat garis penjuru dapat diperoleh dengan
memanjangkan garis konstruksi yang menggambarkan tepi muka tampang atas dan
Tampang Penampang.
Sekalipun keistimewaan (feature) yang atk tampak suatu obyek sederhana yang
biasanya dapat dilukiskan pada sebuah tampak luar dengan menggunakan garis
tertutup (bidden lines), tidaklah bijaksana untuk bergantung pada sejumlah besar
garis serupa itu akan membingungkan, untuk dengan memadai melukiskan bagian
74
dalam sutatu obyek yang rumit atau bagian dalam mekanisme yang dirakit. Bilamana
saja suatu gambaran menjadi begitu membingungkan sehingga sulit untuk di baca,
biasanylah untuk membuat suatu atu beberapa dari tampang itu dalam penampang.
dalam gambar 7-16 melukiskan pemakaian bidang-potong imajiner. Dalam hal ini
(removed) hanya dalam tampang penampang dan bukan dalam tampang lainnya yang
manapun. Pada tampang penampang yang rampung, ditarik garis penampang (garis
arsir) halus dari sisi permukaan yang dipotong oleh bidang imajiner, guna
75
Misalnya :
76
Gambar 7.18 Gambar Penampang khusus
1. Baut, mur dan ring tidak boleh dipotong sepanjang sumbu lingitudinalnya.
sebenarnya.
2. Ulir dalam (ulir mur) tertutup oleh ulir luar (ulir baut) dalam benda kerja
yang dilukir terpasang. Maka dari itu ulit dalam hanya digambar jika tak
3. Jarak antara garis tebal yang tak terputus dari ukur dan lubang dinding kurang
77
Gambar 7.19 Tipe penampang pada umumnya dalam gambar terpasang
yang nyata suatu permukaan tak teratur, yang landai terhadap dua atau lebih dari dua
diantara bidang koordinat pada bidang yang sejajar dengan tampang tersebut. Bidang
proyeksi imajiner ini disebut bidang Bantu dan tampang yang diperoleh disebut
tampang Bantu.
Teori yang mendasari metoda memproyeksikan tampang utama juga berlaku bagi
tampang Bantu. Dengan kata lain suatu obyek sebagaimana obyek tampak kepada
78
Gambar 7.20 Tampang Bantu
Misalnya :
79
BAB VIII
8.1. Pendahuluan
Sejak jaman dahulu kala gambaran pelukisan merupakan sarana untuk memindahkan
gagasan seseorang kepada orang lain dan dari satu kelompok ke kelompok lainnya.
Dapat dipastikan bahwa nenek moyang kita melukiskan banyak lukisan yang kasar
dalam debu lantai gua, guna melengkapi ungkapan mereka lewat suara tekak. Laki-
laki dan wanita primitive yang itu juga yang membuat lukisan pada dinding gua
mereka, yang sekarang ini memindahkan kepada pihak lain riwayat hidup mereka.
Mereka memakai satu-satunya sarana permanen yang mereka ketahui waktu itu.
a. Garis Lurus
2. buatlah beberapa gerakan percobaan antara kefua titik yang ditandai itu untuk
3. Buatlah sketsa garis yang sangat tipis anatara kedua titik dengan
menggerakkan pensil dalam dua atau tiga ayunan, maka hendaknya tertuju
4. Tuakan (darken) garis-jadi itu dengan mata tertuju kepada ujung pensil pada
80
Gambar 8-1 Langkah dalam mensketsa garis lurus
b. Garis Lingkaran
Lingkaran kecil dapat di sketsa dengan memberi tanda jarak radial pada garis
sumbu tegak lurus. Apabila diperlukan titik tambahan, jarak dapat digaris atau
dengan kira-kira atau dengan mengukur dengan secarik kertas yang diberi tanda.
Lingkaran yang lebih besar dapat dibuat dengan lebih atau dua diagonal di samping
garis sumbu dan dengan mensketsa garis konstruksi pendek yang tegak lurus satu
sama lain serta sama jauhnya dari titik pusat. Menyinggung garis ini, busur pendek
ditarik tegak lurus pada jari-jari. Lingkaran diselesaikan dengan garis konstruksi
81
Gambar 8.2. Sketsa garis lingkaran
Untuk membuat sketsa kerja ortografik, hendaknya diikuti urutan istematik dan
diterapkan semua aturan serta praktek konvensional yang dipakai untuk membuat
yang tipis.
5. Buat sketsa garis perpanjangan dan garis ukuran, termasuk mata panah
82
7. Teliti sketsa selengkapnya untuk melihat bahwa tidak ada ukuran yang
diabaikan.
Dengan sedikit latihan setiap orang dapat mengolah sketsa pelukisan yang
akan memuaskan bagi semua tujuan praktis. Kemampuan artistik tidak diperlukan.
83
Kenyataan ini penting, sebab banyak orang hanya kekurangan kepercayaan yang
bisanya mendapati bahwa sketsa pelukisan yang diolah seperti dilukiskan dalam
gambar 8.4 akan menjernihkan bentuk yang sedang dicobanya untuk dilukiskan,
a. Sketsa Isometrik
Pembuatan sketsa isometrik berawal dengan tiga buah garis isometrik yang
disebut sumbu, yang menggambarkan tiga buah garis yang tegak lurus satu sama
lain. Salah satu dari sumbu ini disketsa vertical, dua sumbu lainnya disketsa 30 o
dengan garis mendatar. Dalam gambar 8.4 (langkah 1) sudut muka yang dekat dalam
kotak rangkum terletak sepanjang sumbu vertical, sedang kedua tepi yang tampak
gambar 8.4 , obyek itu dapat disketsa dengan menggambar kotak isometrik
(langkah II). Mengambil (assume) panjang danjarak harus dilakukan dengan hati
hati, sehingga tampang jadi (langkah II) akan mempunyai padanan yang relative
tepat. Dalam membuat kotak rangkum (langkah I), tetapi vertikalnya sejajar dengan
sumbu vertical dan tepi yang menjauh kebelakang kanan dan kebelakang kiri masing
84
Gambar . 8.4 Langkah dalam pembuatan sketsa isometrk.
(blocked in) seperti terlihat dalam gambar 8.4. Perhatikan bahw keistimewaan
dalam gambar 8.4 ialah sama dengan prosedur dalam gambar 8.5, kecuali bahwa
gambar bujursangkar isometric (belah ketupat) yang mempunyai sisi yang kurang
85
lebih sama dengan garis tengah lingkaran sejati (Langkah I), gambar 8.6. Elips
terbentuk dengan lebih dahulu menggambar busur yang menyinggung titik tengah
sisi bujursangkar isometrik dalam garis pensil kasar (sketchy) dan tipis (langkah II).
Dalam menyelesaikan elips (langkah III) dengan garis tebal tua, harus dijaga agar
bahwa sumbu besar ialah mendatar untuk elips pada bidang mendatar (I).
b. Sketsa Miring
86
akan tidak menyajikan penampilan yang begitu menarik. Sketsa miring tidak
dianjurkan untuk onyek yang mempunyai bagian berbentuk lingkaran atau yang
berbentuk garis lengkung tak teratur pada sembarang bidang, kecuali pada bidang
Perbedaan prinsip antara kedua bentuk pembuatan sketsa ini terletak dalam
kedudukan sumbu; berlainan dengan sketsa isometric, dalam sketsa miring dua
diantara sumbu sumbu ialah siku siku satu terhadap yang lain. Sumbu yang
ketiga boleh mempunyai sembarang sudut yang cocok untuk keperluan itu, seperti
87
BAB IX
PENGETAHUAN PERPIPAAN
perlu diketahui pada teknik perpipaan ini akan dapat dilihat pada keterangan berikut
ini.
1. Carbon Steel
2. Carbon moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless steel
6. PVC (paralon)
7. Chrome moly
88
Sedang bahan bahan pipa yang secara khusus dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Vibre Glass
2. Alumunium (alumunium)
3. Wrought iron (besi tanpa tempa)
4. Copper (tembaga)
5. Red brass (kuningan merah)
6. Nickel copper = monel (timah tembaga)
7. Nickel Chrome iron = inconel (besi timah chrom)
terdaftar dalam symbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih sebelumnya.
perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai
berikut :
89
1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga
2. Perpipaan untuk industri bahan gas
3. Perpipaan untuk penyulingan bahan mentah
4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
5. Perpipaan untuk proses pendinginan
6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
perlu pula diketahui jenis aliran temperature,sifat korosi,factor gaya serta kebutuhan
menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengeleman (untuk pipa plastic dan pipa
vibre glass). Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa di bawah
berikut :
Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan spesifikasi yang telah dibuat
sambungan antara header dengan cabang yang lain apakah memerlukan alat bantu
90
penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung,hal ini tergantung
9.7 Diameter,Ketebalan,Schedule
1. Schedule : 5,10,20,30,40,60,80,100,120,160.
2. Schedule standard
3. Schedule extra strong (XS)
4. Schedule double extra strong (XXS)
5. Schedule special
91
Perbedaaan perbedaan schedule ini dibuat guna :
Saringan (strainer)
berupa padat,cair atau gas.Alat penyaringan ini digunakan pada jalur pipa guna
menyaring kotoran pada aliran sehingga aliran yang akan diproses atau hasil proses
1. Tipe T. Tipe ini digunakan secara umum untuk memperluas ruang dan
92
Perangkap Uap (steam trap)
Steam trap merupakan alat yang digunakan untuk menyingkirkan air dari
uap,dimana air ini tidak ada gunanya bahkan akan member hambatan pada aliran uap
atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini ditempatkan pada
tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yang
Cara Kerjanya :
1. Steam trap pada daerah jalur pipa terendah dimana disitu dianggap air
Pasar katup uji untuk pembuangannya selama pengetesan aliran (start up).
Vent adalah suatu alat pembuangan gas,udara atau uap air. Sedangkan drain
adalah suatu alat pembuangan zat cair. Pada sistem pembuangan terdapat pada pipa
atau equipment.vent dan drain dalam cara kerjanya dapat dibagi menjadi dua bagian
peralatan ini digunakan pada pipa atau equipment dalam keadaan bekerja dalan
waktu lama atau terus menerus. Vent dan drain yang dikelompokkan tidak bekerja
atau shut down. Untuk vent dan drain ini pemasangannya harus disetujui pipping
93
penempatannya. Selain itu harus pula diperhatikan pemasangan sumbat pada
katupnya seperti plug atau blind flange. Untuk hal yang khusus yaitu aliran yang
penggunaannya benar benar efektif serta aman. Jangan sampai pemasangan vent dan
drain ini terbalik,karena hal ini akan berakibat fatal,misalnya untuk aliran beracun
Penempatan vent pada pipa atau equipment diusahakan pada tempat yang
penempatan drain haruslah pada tempat yang rendah sesuai fungsinya sebagai
pembuangan cairan atau pembersihan cairan serta pembuangan kotoran pada jalur
94
1. Blind flange (flens buta)
2. Weld neck flange (flens las di leher)
3. Weld neck orifice flange ( flens orifis las di leher)
4. Slip on flange (flens sambungan langsung)
5. So.red flange (flens memperkecil sambungan sok)
6. SW.red flange (flens memperkecil sambungan sok di las)
7. Socket weld flange (flens sambungan sock di las)
8. Threaded flange (flens sambungan ulir)
9. Stub flange ( flens tonggak)
10. ST.red flange (flens memperkecil ST)
11. LPA joint flange ( flens sambungan LPA)
12. Socket type flange ( flens tipe sok)
13. Weld neck red flange ( flens memperkecil las di leher)
95
Jenis jenis katup (valves) terdiri dari :
96
14. Swage concentric (sweg sepusat)
15. Swage eccentric (sweg tak sepusat)
97
Jenis jenis alat sambungan cubing
98
1. Ring gasket (gasket ring)
2. Oval ring gasket (gasket ring oval)
3. Full face gasket (gasket permukaan putih)
4. Flat ring gasket (gasket ring datar)
5. Spiral gasket (gasket spiral)
proses yang cukup lengkap. Gambar ini dibuat menurut rangkaian proses,sedangkan
dengan informasi peralatan instrumentasi utama yang digunakan pada jalur proses.
proses yang paling lengkap dibandingkan dengan penggambaran proses yang telah
99
100
BAB X
SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industry atau pengilangan
Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel bengkel di lapangan atau pada suatu
saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu,ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan.
Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa disuatu bengkel di lapangan atau di suatu
berikut :
utility mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan
101
10.1 Pemasangan Pipa di Atas Tanah
Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe rack),diatas penyangga
penyangga pipa,atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas
tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yang meliputi pipa
kolom dan vessel,pipa exchanger,pipa pompa dan turbin,pipa compressor dan pipa
Pipa yang akan dipasang pada kolom dan vessel harus ditempatkan secara
pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak
boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan
bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur
pipa diatasnya,sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terrendah yang akan
kedalam system blowdown. Katup pelepas tekanan yang membuang uap ke udara
bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform
dalam radius 7,5 meter,juga sediakan lubang pembuangan yang besarnya 6mm (1/4)
102
B. Pipa Exchanger
daerah kanal,tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yang telah terpasang pada
exchanger atau handling yang suka digunakan. Ruang ruang bebas untuk
pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal
Pipa suction atau pipa yang mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus
diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yang
harus dipakai bilamana kantung tetap vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa
pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa,sehingga mudah untuk
Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yang tak perlu pada
disediakan inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus
baik dan dapat mengatasi getaran getaran yang diakibatkan motor pipa serta aliran.
103
D. Pipa Kompressor
demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan
temperature rendah atau tinggi dan tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian
terpenting pada pipa compressor ini,akibat adanya beban dinamis yang berhubungan
dengan compressor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus
E. Pipa Utilitas
pipa yang lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperature dan tekanan
atau kelompok peralatan lainnya yang memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang
haruslah dibuat diatas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat
kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki
dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yang hitung
dalam ft.
distribusi aliran dapat diatur dengan baik ketempat tempat yang membutuhkan.
Sambungan Pipa uap untuk membersihkan vessel dan saluran pipa yang berisi cairan
104
1. Menyediakan pipa uap permanen
2. Menyediakan sambungan selang sementara antara sumber uap utilitas dan
Sambungan pipa pengeluaran uap harus dipasang pada vessel vertical dan
terdiri dari pipa dua inci dengan katup blok yang dipasang pada nozzle vessel diikuti
dengan katup check. Katup blowdown diperlukan pada titik rendah antar katup
check dan katup katup header uap. Selain itu digunakan pula pipa satu inchi yang
dipasang dengan plug untuk pengeluaran uap dengan katup blok dan dilayani oleh
1. Pipa proses
2. Pipa utilitas
terdapat dalam system tersebut atau yang akan menuju ke system tersebut
105
2. Proses pembuangan,baik pembuangan air,minyak,termasuk pembuangan
kantung uap dan pembuangan dari pompa,vessel dan sambungan sampel serta
kotoran pembuangan. Pada system ini rute menuju ke bagian pemisahan dan
berbeda beda. Didalam pemilihan bahan harus diperhatikan aliran apa yang akan
melalui pipa tersebut. Didalam pelaksanaan konstruksi perlu juga dicantumkan jarak
elevasi dari permukaan tanah kedalam jalur perpipaan bawah tanah. Begitu juga
dimensi dari pipa atau elevasi pipa diukur dari dasar pipa bawah tanah. Aliran dari
cairan ditentukan oleh banyak atau sedikitnya slope suatu system gravitasi dan
mempertimbangkan elevasi dari permukaan masuknya pipa. Selain itu perlu juga
106
Begitu juga pentingnya pemilihan tipe dari reducer yang menyangkut
ketebalan serta bentuk dari alat penyambung tersebut. Untuk membicarakan masalah
1. Yang utama : pengumpulan dari pembuangan satu atau dua lateral biasanya
ditempatkan pada suatu jalan pipa dengan memasang jalan masuk orang
berjarak dua inch dari permukaan yang telah dikerjakan,untuk pipa baja
kembali ditutup untuk mencegah kebakaran dan aliran balik dari gas.
cairan yang akan dialirkan. Baja karbon yang dilapisi anti karat banyak digunakan
pada jalur jalur pembuangan ini,walau pada dasarnya cukup sulir untuk
107
sebelum mengambil keputusan akhir. Faktor yang terpenting harus diperhitungkan
rendah. Juga digunakan jenis ini di bawah bangunan atau concrete yang
cukup tebal.
2. Cast iron soil pipe (besi tuang untuk dalam tanah)
Pipa ini kemampuan kekuatannya diatas pipa tanah liat dan boleh dipasang
dibawah bangunan serta concrete yang tebal. Pipa ini dapat pula mengalirkan
karat dari luar biasanya dilapis dengan bahan anti karat. Bahan anti karat ini
lebih baik menggunakan pelapis plastic seperti scotch kote atau plicoflex,
tinggi. Pipa ini sangat getas seperti gelas,sehinggga harus hati-hati dalam
108
Gambar 10.1. Diagram Aliran Pembuangan
109
A. Pedoman Pelaksanaan
dan akan siap dialirkan ke jalur utama. Untuk jalur pembuangan berukuran 24 dan
lebih, manholes harus dibuat untuk setiap jarak 300 dan sediakan untuk setiap jarak
500 untuk pembersihan system. Untuk pembersihan keluar harus dipasang seperti
(lihat gambar).
dicek :
110
Pemindahan aliran air pemadam kebakaran (fire water),air pendingin
(cooling water) dan pembuangan proses yang tertutup dan dipompakan keluar system
tekanannya cukup besar. Penggunaan jalur pipa bawah tanah dengan aliran
pipanya. Pemasangan pipa jalur bawah tanah dengan aliran bertekanan mempunyai
sambungan atau hubungan dengan jalur pipa diatas tanah untuk aliran yang sama.
atau bagian mana pipa harus ditanam atau diletakkan diatas tanah.
Sehubungan dengan fungsi dari aliran yang berbeda beda temperature dan tekanan
serta kapasitas yang berbeda,maka pemilihan ukuran pipa untuk jalur utama,jalur
C. Pipa Proses
Beratus ratus besi metal dapat digunakan untuk pipa,begitu juga yang
lainnya,semua ini dapat dilihat pada ASTM. Sedang daya tahan atau kekuatan pipa
111
D. Pipa Flare
Sistem Pembakaran ga ke atas ini adalah merupakan system pembakaran
gas,yang dibuang dengan jalan pembakaran. Pembakaran gas ke atas ini dibakar di
ujung flare ke udara dengan system pengapian atau pembakaran yang dipasang pada
Jalur pipa utama flare ini adalah menerima gas buang dari pembuangan
katup-katup relief dan vent serta dari cabang-cabang jalur gas buang lainya. Sebelum
dibakar ke flare umumnya jalur ini akan dilalirkan dulu ke knock out drum, untuk
pemisahan gas dan cairan yang mungkin terdapat serta mencair dalam perjalanan.
Baru setelah melalui pemisahan cairan yang mungkin ada pada knock out drum, gas
dialirkan ke flare stack. Jarak dari drum ke flare stack diusahakan sedekat mungkin,
demi mencegah pencairan kembali setelah melalui drum dan pemisah benar-benar
dapat dilakukan seoptimal mungkin. Tidak jarang pula pada penghilangan minyak
Apabilah terdapat dua drum dan dua jalur pipa flare utama, yang akan
direncanakan untuk takanan tinggi dan rendah, sehingga penyetelan katup relief
dapat diatur menurut kebutuhannya, misalnya untuk tekanan 175 psi ke bawah
dialirkan kejalur utama pipa yang bekerja pada tekanan rendah dan tekanan 175 psi
keatas dialirkan kejalur utama pipa yang bekerja pada tekanan tinggi. Jalur-jalur dari
katup relief sebelum disalurkan ke jalur pipa utama flare, harus mempunyai katup
pipa dari katup relief ke jalur utama falare, harus dilakukan dari atas ke bawah,
karena jalur pipa dari katup relief letaknya harus lebih tinggi dari pipa utama flare
112
Gambar 10. 3. Pipa 45 Vertikal dari katup relief
Pada daerah dingin atau bahkan bersalju dapat dipasang pipa-pipa pemanas
uap. Apabila pipa-pipa atau tube panas uap dipanaskan perlu pula dipasangkan
katung-kantung perangkap air dan kantung buang airnya. (lihat Gambar 4). Deatail
dari system trap atau perangkat uap dapat dilihat pada halaman ?. Pemasangan katup
pembuangan cairan pada instalasi jalur flare dapat dilihat pada gambar. Di sini
terlihat bahwa aliran buang dari katup relief dihubungkan dengan jalur pipa ke jalur
utama pipa flare. Sedangkan katup pembuangan cairan (drain) dapat dipasang dan
113
45 V
Katup
Ja
lu
Relief iran
rk
ng ca
e
p bua al)
ce
Katu u
r
(man
ob
on
g
bu
an
g
Jalur pipa utama flare
Apabila pembuangan udara atau gas dari katup relief tidak dibuang ke suatu
jalur perpipaan untuk dibakar atau bahkan digunakan, maka dapat pula dibuang
langsung ke udara. Pembuangan gas ke udara dari katup relief ini perlu pula
diperhatikan lokasi dan elevasi katup relief serta aliran gas apa. Sehingga
pemasangan jalur pipa buang dari katup relief dapat dipasang secara efektif mungkin.
Jalur pipa ini umumnya dipotong 30o atau 45o pada ujung atasnya, hal ini telah
adalah untuk mempercepat aliran meninggalkan platform atau bangunan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini. Panjangnya pipa buang ini pun harus
diperhitungkan secara ekonomis. Arah dari pipa buang ini diarahkan keatas atau ke
udara dan oleh karena itu, untuk bagian pipa yang terendah buatlah lubang untuk
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
DAFTAR PUSTAKA
136