Anda di halaman 1dari 25

I ALAT-ALAT GAMBAR DAN STANDARISASI

Pengantar. Gambar teknik merupakan media yang dapat digunakan sebagai bahasa
teknik untuk menyatakan maksud dari satu satu pihak ke pihak lain. Berkaitan dengan
fungsinya sebagai bahasa teknik tentunya diperlukan aturan-aturan atau standarisasi yang
harus dipahami oleh pihak pemakai gambar (perencana, perancang proses, pembuat,
peneliti dan perakit) agar dapat diterima dan dipahami oleh pihak lain.

1.1 Alat-Alat Gambar


1.1.1 Macam-Macam Alat Gambar
a. Kertas gambar
Sesuai dengan tujuan gambar, kertas gambar yang sering dipakai antara lain :
 Kertas gambar untuk tata letak
Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas
sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
 Kertas gambar untuk gambar asli
Gambar asli digambar di atas kertas kalkir dan untuk gambar pensil dipergunakan kertas
kalkir kasar, sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap.
 Film gambar. Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar yang teliti, di mana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh memuai
maupum menyusut.

b. Pensil gambar
Untuk menggambar menggunakan pensil dapat dipilih pensil sebagai berikut :
 Pensil biasa
Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang dinyatakan oleh gabungan
huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi
dalam tingkatan kekerasan. Golongan tersebut adalah keras, sedang dan lunak, berturut-turut
diberi lambang H (hard), F (firm) atau HB (half black) dan B (black). Tiap golongan dibagi
lagi dalam 6 tingkat kekerasan, yang dinyatakan dengan angka. Golongan keras dari 9H
sampai dengan 4H, golongan sedang dari 3H sampai B; dan golongan lunak dari 2B sampai
dengan 7B.
Untuk menarik garis dengan tebal ujung pensil harus ditajamkan seperti tampak pada
gambar 1.1. Jika dipergunakan ujung pensil yang konis pensilnya harus diputar pelan-pelan
waktu menarik garis, dengan demikian akan didapat hasil garis yang sama tebalnya.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 1


`

Gambar 1.1. Ujung pensil gambar dengan bentuk runcing konis

Untuk mendapatkan ujung berbentuk baji seperti pada gambar 1.2 harus dipergunakan
sebuah kikir atau kertas ampelas.

Gambar 1.2. Ujung pensil gambar dengan bentuk runcing baji

 Pensil yang dapat diisi kembali dan pensil mekanik

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 2


Dengan menggunakan pensil yang dapat diisi kembaii, waktu untuk meraut pensil menjadi
berkurang. Ukuran isi pensil sama dengan isi pensil biasa. Penajamannya dapat dilakukan
dengan pisau, kikir atau kertas ampelas, seperti pada pensil biasa. Dengan menggunakan
pensil mekanik, tidak perlu lagi penajaman, karena ukurannya tidak akan berobah.
Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm, dan kekerasannya dapat dipilih
dari HB atau F, H, 2H dan 3H.

c. Kotak jangka
Kotak jangka biasanya berisi antara lain :
 Jangka
Ada tiga macam jangka yang dipergunakan untuk menggambar yaitu jangka besar, jangka
menengah dan jangka kecil. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter
100 sampai 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 sampai 100 mm, dan
jangka kecil untuk lingkaran 5 sampai 30 mm. Di samping ini terdapat sebuah jangka
untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan.

 Jangka pembagi
Alat ini digunakan untuk memindahkan ukuran, atau sesuai dengan namanya untuk
membagi suatu garis lurus dalamn beberapa bagian yang sama, atau untuk membuat tanda-
tanda jarak yang sama. Pada gambar 1.3 memperlihatkan kotak jangka lengkap dengan
isinya.

Gambar 1.4. Kotak jangka dan isinya

d. Alat-alat penggaris
 Penggaris segi tiga
Sepasang segi tiga terdiri dari segi tiga siku sama kaki, dan sebuah segi tiga siku 60°. Ukuran
segi tiga ini ditentukan oleh panjang salah satu sisi (lihat gambar 1.4), dan berkisar antara 100
sampai 300 mm.

Gambar 1.4. Sepasang segi tiga

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 3


 Mal lengkungan
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka dapat
menggunakan mal lengkungan. Sepasang mal lengkungan diperlihatkan pada gambar 1.5.

Gambar 1.5 Mal lengkung

 Mal bentuk
Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk, seperti misalnya untuk
menggambar lambang-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar mur, dan lain
sebagainya (lihat gambar1.6).

Gambar 1.6. Mal bentuk

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 4


e. Alat-alat lain
Alat-alat lain yang juga digunakan untuk menggambar antara lain :
 Mistar skala
Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau plastik dengan panjang
pada umumnya 300 mm. Di samping itu terdapat pula mistar skala dengan penampang segi
tiga dengan ukuran yang diperkecil (lihat gambar 1.7).

Gambar 1.7. Mistar skala

 Busur derajat
Busur derajat dibuat dari logam aluminium, atau plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembagi dari 0° sampai dengan 180° (gambar 1.8). Dengan alat
busur derajat dapat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut.

Gambar 1.8 Busur derajat


 Penghapus
Fungsi penghapus adalah untuk membuang garis yang salah. Bahan pengahpus dapat
terbuat dari karet atau plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau
gambar yang tidak diinginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau
gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.

f. Mesin gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikah a!at-alat gambar lainnya,
seperti busur derajat, penggaris-T, segi tiga dan mistar ukur. Berikut contoh mesin gambar
jenis roda yang dilengkapi pita baja (lihat gambar 1.9).

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 5


Gambar 1.9 Mesin gambar

1.1.2 Penggunaan Alat-Alat Gambar


a. Cara menempatkan kertas gambar
Kertas putih biasanya diletakkan dengan muka yang halus menghadap ke atas, dan ukuran
kertas harus disesuaikan dengan benda yang akan digambar (lihat gambar 1.10). Di mana
kertas gambar akan diletakkan di atas meja gambar, tergantung dari jenis meja gambar
yang dipergunakan.

Pita perekat
Papan gambar/meja
gambar

Kertas gambar

Gambar 1.10. Posisi kertas gambar pada


meja/papan gambar

Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah papan gambar dan hal ini
tidak dapat dilakukan pada mesin gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan
tumpuan. Usahakanlah agar tepi atas kertas gambar sejajar dengan penggaris.
Kertas gambar biasanya dilekatkan pada papan gambar dengan pita perekat dan
usahakanlah agar kertas betul-betul rata di atas papan gambar.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 6


c. Memindahkan ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara penggunaan mistar ukur
atau mistar skala waktu menentukan ukuran (lihat gambar 1.12), Dari gambar
memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran pada gambar.
Mistar diletakkan sesejajar mungkin pada garis di mana akan diletakkan ukuran yang
diinginkan, dan dengan menggunakan pensil dengan ujung yang tajam buatlah goresan
kecil tepat di hadapan tanda bagi yang diinginkan, dan tegak lurus, dan jika diinginkan
ketelitian yang lebih tinggi, tanda dapat dibuat dengan tusukan jarum.

Gambar 1.12. Memindahkan ukuran

d. Menggambar garis lurus


Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal ditarik dari bawah
ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan. Garis lurus dapat ditarik dengan
penggaris T, atau dengan segi tiga. Dengan alat-alat ini tidak hanya garis mendatar dan
tegak lurus yang dapai digambar, tapi juga garis-garis miring sembarang dapat juga
digambar, seperti pada penjelasan berikut ini.

 Menarik garis tegak


Garis tegak ditarik ke atas sepanjang kaki vertikal dari sebuah segi tiga, yang salah satu
kakinya (mendatar) ditumpu dan dituntun oleh mistar gambar. Segi tiga yang digunakan
untuk menarik garis dan mistar dipegang oleh telapak tangan dan jari-jari, seperti yang
terlihat dalam gambar 1.13. Bagi seseorang yang menggunakan tangan kanan untuk
menarik garis, penggaris segitiga hendaknya berada pada sebelah kanan garis yang hendak
ditarik. Baik segitiga 30°-60° maupun segitiga 45° dapat digunakan, sebab kedua segitiga
ini mempunyai siku-siku. Tetapi segi tiga-gambar 30° - 60° pada umumnya lebih disukai,
sebab biasanya mempunyai kaki tegaklurus yang lebih panjang.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 7


Gambar 1.13. Menarik garis tegak

 Menarik garis miring


Penggaris segitiga dapat juga dipakai untuk menarik garis miring dengan membuat sudut
30°, 45° atau 60° terhadap garis mendatar. Segititiga 30° - 60° atau dengan segitiga 45°
bersama dengan mistar seperti terlihat dalam gambar 1.14a, gambar 1.14b, gambar 1.14 c
dan gambar 1.14d . Apabila kedua segitiga digabungkan dapat digunakan untuk menarik
garis yang membuat sudut 15° atau perkalian dari 15° dengan garis mendatar.

Gambar 1.14. Menarik garis miring

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 8


 Membuat garis sejajar
Dengan menggunakan dua segitiga dapat dipakai untuk menarik garis yang sejajar
dengan garis yang diketahui. Untuk menarik garis semacam itu tempatkan tepi
penggaris sebuah segitiga yang di dukung oleh mistar atau oleh segitiga lain pada
sepanjang garis yang diketahui, kemudian geserkan segitiga seperti terlihat dalam
gambar 1.15 dalam kedudukan yang dikehendaki dan tarik garis yang sejajar
sepanjang tepi penggaris yang sama pada garis yang diketahui.

Gambar 1.15. Menarik garis sejajar

 Membuat garis tegak lurus


Untuk membuat garis tegak lurus dapat digunakan segi tiga lihat gambar 1.16a dan
gambar 1.16b.

Gambar 1.16. Menarik garis tegak lurus

e. Menggambar lingkaran
Peralatan yang digunakan untuk membuat lingkaran biasanya jangka, dan sebagai
persiapannya perlu dilakukan penajaman pensil pada ujung jangka seperti pada gambar 1.17
berikut ini.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 9


Gambar 1.17. Mata ujung pensil pada jangka

Lingkaran-lingkaran kecil digambar sekaligus dengan jangka kecil, sedangkan lingkaran-


lingkaran besar digambar dalam dua tahap. Dalam menggunakan jangka harus diusahakan
agar supaya kedua kakinya berdiri tegak lurus pada kertas gambar, dan tekanlah dengan
tekanan yang konstan untuk menghasilkan tebal garis yang sama (gambar 1.18). Dewasa
ini terdapat sablon lingkaran unluk menggambar lingkaran-lingkaran kecil dan hal ini
tidak hanya mempermudah, tetapi mempercepat waktu menggambar.

Gambar 1.18. Cara menggambar lingkaran


Jangka bagi dipakai untuk membagi garis lengkung dan garis lurus dalam beberapa bagian
yang sama dan untuk memindahkan pengukuran. Untuk membagi garis dalam bagian
sama dalam jumlah yang dikehendaki, bukalah jangka bagi sampai jarak antara ujungnya
diperkirakan sama dengan panjang pembagian dan jangkakan garis itu dengan ringan.
Apabila tanda tusukan terakhir tidak mengena titik ujung, tambah atau kurangi penyetelan.
Ulangi prosedur ini sampai jangka bagi disetel dengan tepat, kemudian jangkakan garis itu
lagi dan buat titik pembagian. Ketika mengukur garis, jangka bagi diputar bolak-balik
dalam arah yang berlawanan pada kedua sisi garis, masing-masing setengah perputaran,
seperti diperlihatkan dalam gambar 1.19.

Gambar 1.20. Menggunakan jangka bagi

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 10


f. Menggambar garis lengkung
Garis lengkung digambar dengan bantuan sebuah mal seperti pada gambar 1.21 berikut ini.
Pada umumnya sebuah garis lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu tarikan.
Bagilah garis lengkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok dengan mal. Bagia-
bagian tersebut satu dengan yang lain harus sambung menyambung sehingga diperoleh
sebuah garis lengkung yang halus dan sama.

Gambar 1.21. Penggunaan mal lengkung

.2 Standarisasi

1.2.1 Ukuran Kertas Gambar


Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah dinormalisir,
ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah dari seri A. Seri A ini mempunyai ukuran
standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 (nol) di belakang huruf A, dan ukuran-
ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan angka 1 sampai dengan 4. Ukuran standar,
yaitu Ao, mempunyai luas 1 m2, dengan perbandingan panjang terhadap lebar sebagai
2 : 1. Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang
mendahuluinya, misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2. Untuk jelasnya
ukuran kertas gambar dari seri A ini dapat dilihat pada gambar 1.22 dan tabel 1.1. Pada
umumnya kertas gambar diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali untuk
kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal.

Gambar 1.22 Ukuran kertas gambar seri A

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 11


Tabel 1.1 Lambang dan ukuran kertas gambar.
Lambang AO A1 A2 A3 A4
axb 841 x 1189 594 x 841 420 x 594 297 x 420 210 x 297
c min. 20 20 10 10 10
Tanpa tepi 20 20 10 10 10
d min jepit
Dengan tepi 25 25 25 25 25
jepit

 Posisi dan ukuran kepala gambar


Kepala gambar harus dicantumkan pada lembaran kertas gambar untuk menunjukkan hal-
hal yang diperlukan untuk penanganan gambar, atau secara umum menunjukkan isi
gambar:
Nomor gambar
Judul gambar
Nama perusahaan
Tanda tangan petugas yang bertanggung jawab
Keterangam-keterangan gambar
Cara proyeksi dsb.

Berikut contoh kepala gambar (lihat gambar 1.23)

Gambar 1.23 Kepala gambar (Kolom nama)

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 12


Kepala gambar harus diletakan sesuai dengan tabel 1.2 dan gambar 1.24 berikut ini.

Tabel 1.2 Posisi normal kertas gambar


Penunjukan Posisi horisontal Posisi kepala gambar Jenis kertas gambar
Ao – A3 Sisi panjang Sudut kanan bawah Jenis X
A4 Sisi pendek Jenis Y

Gambar 1.24 Letak normal kepala gambar

 Batas dan bingkai


Batas bebas, batas bebas yang dikelilingi oleh tepi kertas gambar yang sudah dipotong
dan rangka yang membatasi ruang gambar harus disediakan untuk semua ukuran kertas
gambar. Batas-batas tersebut sekurang-kurangnya harus mempunyai lebar 20 mm untuk
ukuran kertas AO dan Al, dan 10 mm untuk ukuran kertas A2, A3 dan A4 (lihat gambar
1.25.
Pinggiran arsip, pinggiran arsip untuk pembuatan lubang-liibang, harus disediakan
untuk keperluan penyimpanan. Lebar minimum dari pinggiran tersebut adalah 20 mm, dan
harus terletak jauh sebelah kiri dari kepala gambar.
Rangka, garis yang membatasi ruang gambar harus dibuat dengan garis gambar setebal
minimum 0,5 mm.

Gambar 1.25 Batas kertas gambar

Tanda tengah, tiap lembar kertas gambar paling sedikit harus memiliki empat buah
tanda tengah, untuk memudahkan kedudukan gambar bila akan direproduksi atau dibuat
film mikronya.
Tanda orientasi, dua buah tanda orientasi harus terdapat pada kertas gambar untuk
menentukan letak gambar pada papan gambar atau untuk menentukan arah penglihatan
gambar. Tanda tersebut berbentuk sebuan panah yang ditempatkan pada sisi panjang

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 13


sebuah dan sebuah lagi pada sisi pendek, yang berhimpit dengan tanda-tanda tengah, dan
menunjuk ke arah juru gambar. Untuk tanda tengah dan orientasi dapat dilihat pada
gambar 1.26.

Gambar 1.26. Tanda tengah dan tanda orientasi

 Melipat cetakan gambar


Ukuran cetakan gambar yang sudah dilipat harus sama dengan ukuran kertas gambar A4,
tetapi jika harus disediakan pinggiran arsip, umpamanya dengan pita perekat, lebar
tambahan ini tidak boleh lebih dari 20 mm.
Dalam segala keadaan, bagian kepala gambar selalu harus dapat dibaca pada bagian depan
dari lipatan gambar (lihat gambar 1.27)
Gambar asli tidak boleh dilipat, tetapi boleh digulung dengan diameter tidak kurang dari
40 mm.

Gambar 1.27 Cara melipat kertas gambar

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 14


 Posisi dan ukuran daftar komponen
Sebuah daftar komponen yang berisi, nama komponen, nomor komponen, bahan dan
jumlah tiap komponen normalisasi, dsb. harus disediakan dalam gambar. Daftar ini
terletak dalam ruang gambar, langsung di atas kepala gambar, atau kadang-kadang di
sebelah kanan atas. Ukuran daftar komponen tergantung dari ukuran kepala gambar.
Bila daftar komponen ini terletak di sudut kanan bawah di atas kepala gambar,
pengisiannya harus dimulai dari bawah.

 Skala
Seringkali tidak memungkinkan menggambar sebuah benda dalam kertas gambar dari
ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya. Untuk ini ukuran gambar harus diperkecil, jika
bendanya besar dan harus diperbesar jika bendanya terlalu kecil.
Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah
perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari unsur yang sama dari
benda. Ada tiga macam skala gambar, yaitu ukuran penuh, skala pembesaran dan skala
pengecilan. Skala pada cetakan dapat berbeda dengan skala gambar aslinya.

Skala pembesaran, skala pembesaran dipergunakan jika gambarnya dibuat lebih besar
daripada benda sebenarnya. Umpamanya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya
bagian dari sebuah arloji, skala pembesaran harus dipergunakan di sini.
Skala penuh, skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama besar dengan
benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya
dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudah-kan pemeriksaan.
Skala pengecilan, skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil
dari benda sebenarnya..

Penunjukan skala
Skala diperinci sebagai berikut:
x: 1 Skala pembesaran
1: 1 Skala penuh
1: x Skala pengecilan
Skala-skala yang dianjurkan untuk gambar teknik diuraikan dalam tabel 1.3.

Tabel 1.3 Skala yang dianjurkan


Golongan Skala yang dianjurkan
Skala pembesaran 50 : 1 20 : 1 10 : 1
5:1 2:1
Ukuran penuh 1:1
Skala pengecilan 1:2 1:5 1 ; 10
1 : 20 1 : 50 1 : 100
1 : 200 1 : 500 1 : 1000
1 : 2000 1 : 5000 1 : 10000

Penulisan skala, penunjukan lengkap dari skala gambar terdiri dari perkataan "Skala"
diikuti oleh perbandingan ukurannya seperti yang telah diuraikan di atas. Bila tidak ada
keraguan, maka perkataan "Skala" dapat dihilangkan.
Skala gambar harus dinyatakan dalam kepala gambar. Bila terdapat lebih dari satu skala
gambar, hanya skala utama yang dinyatakan dalam kepaia gambar. Skala eambar vane lain
ditemoatkan di sebelah nomor komoonen bersanekutan.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 15


1.2.2 Garis Dan Huruf
a. Jenis-Jenis Garis dan Penggunaannya
Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin ditentukan oleh gabungan bentuk dan
tebal garis dan tiap jenis garis dipergunakan menurut aturan yang tertentu.. Pada gambar mesin
dikenal ada empat jenis garis yang antara lain :

Jenis garis menurut tebalnya, terdiri dari : garis tebal, dan garis tipis dan kedua jenis tebal garis
ini mempunyai perbandingan 1 : 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan
dipilih dan deretan tebal berikut: 0,18, 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 1, 1,4 dan 2 mm. Karena kesukaran-
kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18 mm sebaiknya jangan dipakai.
Pada umumnya tebal garis tebal adalah 0,5 atau 0,7 mm.dan jarak minimum antara garis (jarak
antara garis tengah garis) sejajar termasuk garis arsir, tidak boleh kurang dari tiga kali tebal
garis yang paling tebal, dianjurkan agar ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm (lihat
gambar 1.28).

Gambar 1.28. Tebal garis

Pada garis-garis sejajar yang berpotongan jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali
tebal garis (lihat gambar 1.29). Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garis-
garisnya tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik di mana
jarak antara garis kurang lebih sama dengan tiga kali tebal garisnya (lihat gambar 1.30).
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus diperlihatkan dengan
jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya, seperti pada gambar 1.31. Panjang
garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama dan panjang ruang antara
harus cukup pendek dan jangan terlalu panjang.

Gambar 1.29. Garis sejajar dan yang Gambar 1.30 Garis yang
berpotongan memotong pada sebua titik

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 16


Gambar 2.4. Garis gores dan garis
bertitik

Gambar 1.31 Garis gores dan bertitik

Dalam gambar mesin dipergunakan beberapa jenis garis, dalam bentuk dan tebal sesuai
penggunaannya, lihat gambar 1.32. dan tabel 1.4.

Tabel 1.4. Macam-macam garis dan penggunaannya

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 17


Gambar 1.32 Penggunaan macam-macam garis

b. Huruf dan Angka


Bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Dalam diberikan contoh-contoh sebagai
penuntun (gambar 1.33).

Gambar 1.33. Bentuk huruf menurut ISO 098/1-1974

b.1 Ukuran Huruf


Tinggi (h) dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran, dan daerah standar tinggi huruf
adalah sbb: 2,5, 3,5 ,5, 7, 10, 14 dan 20 mm. Posisi huruf dapat dibuat dengan cara tegak maupun
miring, untuk huruf miring kemiringannya dapat dipilih dari 68o sampai dengan 75o . Berikut tabel 1.5
yang mengatur ukuran huruf dan angka..

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 18


Tabel 1.5. Ukuran huruf

Tabel 1.3 Ukuran huruf

Huruf A (d = h/14)
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf besar (14/14) h 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf kecil (Tanpa h/ c (10/14) h 2,5 3,5 5 7 10 14
tangkai dan kaki)
Jarak antara huruf a (2/14) h (20/14) h 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
Jarak minimum antara b (6/14) h 3,5 5 7 10 14 20 28
garis e
Jarak minimum antara 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
perkataan
Tebal huruf d (1/14) h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Catalan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual
yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.

Huruf B ( d = h/10)
Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf besar 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf kecil (Tanpa h/ c (10/10) h (7/10) h 2,5 3,5 5 7 10 14
tangkai dan kaki)
Jarak antara huruf a/ b (2/10) h (14/10) h 0,5 0,7 17 1,4 2 2,8 4
Jarak minimum antara garis e (6/10) h 3,5 5 3 10 14 20 28
Jarak minimum antara 1,5 2,1 4,2 6 8,4 1,2
perkataan
Tebal huruf d (1/10) h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catalan; Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi efek visual yang
lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.

b.2 Cara Membuat Huruf Dengan Tangan


Meskipun saat ini banyak peralatan bantu untuk membuat huruf, namun bagi oarang teknik
sebaiknya dapat membuat huruf dengan menggunakan tangan, dengan cara latihan
berulang Pembuatan huruf dengan menggunakan pensil sebaiknya menggunakan pensil
yang gelap/hitam yang tajam, hal ini untuk menghindarai warna yang kelabu dan kabur dan
juga perlu dihindari pembuatan huruf dengan cara sketsa. Apabila membentuk huruf
dengan tinta, hasil yang diperoleh sebagian besar tergantung pada cara bagaimana
menggunakan pena. Secara lengkap tahapan teknik pembuatan huruf dapat dilihat pada
gambar 1.34, 1.35, dan 1.36 berikut ini.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 19


Gambar 1.34. Teknik membuat huruf dan angka tegak

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 20


Gambar 1.35. Teknik membuat huruf dan angka miring

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 21


Gambar 1.36. Teknik membuat huruf dan angka tegak
dan miring (huruf kecil)

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 22


1.3 Latihan-Latihan
1. Buat kembali huruf-huruf berikut pada sebelah kanan dengan ukuran tinggi huruf 7
mm.

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 23


2. Buat kembali huruf dan angka berikut ini

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 24


1. Gambar kembali bentuk garis –garis berikut ini dalam kertas A3

Alat-alat gambar dan standarisasi,hal 25

Anda mungkin juga menyukai