Anda di halaman 1dari 26

FUNGSI ALAT-ALAT GAMBAR TEKNIK

1. Alat-alat gambar
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar mesin terdiri atas kertas
gambar, potlot gambar, kotak jangka, penggaris T, sepasang segi-tiga, sepasang mal
lengkungan, mal bentuk, mistar skala, busur deraiat, penghapus, pelindung
penghapus, pita gambar, mesin gambar dan alas gambar.

1.1 Kertas gambar dan ukurannya


Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar dipakai,
seperti misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir, film dsb.
(a) Kertas gambar untuk tata letak: Untuk gambar tata letak dengan potlot
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang
bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
(b) Kertas gambar untuk gambar asli.- Gambar ash digambar di atas kertas
kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat
langsung dari gambar tersebut. Untuk gambar potlot dipergunakan kertas kalkir kasar,
sedangkan untuk gambar tinta dipergunakan kertas kalkir mengkilap.
Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab, mudah
untuk gambar potlot maupun tinta, dan mudah dicetak kembali. Kertas gambar yang
dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah dinormalisir. Ukuran yang paling
banyak dipergunakan adalah dari seri A.
Seri A ini mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan
0 (nol) di belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan
angka 1 sampai dengan 4. Ukuran standar, yaitu A 0, mempunyai luas 1 m2, dengan
perbandingan panjang terhadap lebar sebagai 2: 1. Ukuran-ukuran berikutnya
diperoleh dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A 3
mempunyai setengah ukuran A 2, dan sebagainya. Untuk jelasnya ukuran kertas
gambar dari seri A ini dapat dilihat pada Tabel 3. 1. Pada umumnya kertas gambar
diletakkan dengan sisi yang panjang mendatar, kecuali untuk kertas ukuran A 4, yang
sisi panjangnya diletakkan vertikal. Pada Tabel 3.1 diberikan juga ukuran garis tepi dari
masing-masing ukuran kertas. Hal ini akan dibahas lebih mendalam pada bab 16.2.
(c) Film gambar: Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar yang teliti, di mana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh
memuai maupum menyusut.
KOLOM NAMA
Pada tiap-tiap gambar kerja selalu kita beri KOLOM NAMA /
kepala gambar / etiket, yang letaknya selalu disudut
kanan bawah. Pada prinsipnya kita buat seperti contoh :
KOLOM NAMA DETAIL

Untuk memberikan penielasan-penielasan GAMBAR DETAIL/PART


tersebut, maka dapatlah kita menggunakan kepala gambar seperti
terlihat pada gambar 1-15.
Cara penulisan nomor bagian haruslah dimulai dari bawah keatas
supaya bila ada penambahan nomor bagian yang baru nomornya tetap
berurutan serta tidak split untuk membuat kolom yang baru.
Oleh karena nomor bagian dari GAMBAR SUSUNAN tersebut
biasanya suka lebih banyak, maka nama-nama dari tiap bagian tersebut
harus ditulis banyak pula.
Jadi untuk memperjelas dalam pembacaan setiap nama bagian
tersebut, maka setiap lima baris dari kolom bawah harus dibatasi dengan
sebuah garis lurus yang tebal, seperti terlihat pada gambar 1-15.
1.2 Pensil gambar
Untuk gambar pensil diperlukan bermacam-macam pensil gambar yang bermutu.
Akhir-akhir ini potlot gambar yang dapat diisi kembali (atau pensil mekanis)
dipergunakan secara luas daripada pensil biasa.
(a) Pensil biasa: Pensil gambar digolongkan menurut kekerasannya, yang
dinyatakan oleh gabungan huruf dan angka. Ada tiga golongan kekerasan pensil,
yang masing-masing dibagi lagi dalarn tingkatan kekerasan. Golongan tersebut
adalah keras, sedang dan lunak, berturut-turut diberi lambang H (hard), F (firm)
atau FIB (half black) dan B (black).
Tiap golongan dibagi lagi dalam 6 tingkat kekerasan, yang dinyatakan dengan
angka. Golongan keras dari 9H sampai dengan 4H; golongan sedang dari 3H sampai
B; dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan
pensil ini belum dinormalisir sepenuhnya. Jadi pensil F dari satu merek mungkin
mempunyai kekerasan pensil 2H dari merek lain.
Oleh karena itu dianjurkan untuk menggunakan satu merek potlot saja agar
supaya lebih mengenal derajat kekerasannya. Jangan sekali-kali menggunakan
pensil tulis untuk menggambar!
Untuk menarik garis dengan tebal - disini artinya tebal tidak sama dengan
hitam-ujung pensil harus ditajamkan seperti tarnpak pada. Gb. 3.1. Jika
dipergunakan ujung pensil yang konis seperti pada Gb. 3.1(a), pensilnya harus
diputar pelan-pelan waktu menarik garis. Dengan demikian akan didapat hasil garis
yang sama tebalnya. Untuk mendapatkan ujung berbentuk baji seperti pada Gb. 3.
1(b), harus dipergunakan sebuah kikir atau kertas ampelas.
(b) Pensil yang dapat diisi kembali dan pensil mekanik: Dengan menggunakan
pensil yang dapat diisi kembali, waktu untuk meraut pensil menjadi berkurang.
Ukuran isinya sama dengan isi pensil biasa. Penajamannya dapat dilakukan dengan
pisau, kikir atau kertas ampelas, seperti pada pensil biasa.
Sekarang ini terdapat isi potlot dengan ukuran-ukuran tertentu, yang disesuaikan
dengan ukuran tebal garis. Dengan menggunakan pensil macam ini, yang disebut
juga sebagai pensil mekanik, tidak perlu lagi penajaman, karena ukurannya tidak
akan berobah. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm, dan
kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Karena ukurannya yang
kecil ini, penggunaannya harus hati-hati, agar tidak patah.
1.3 Kotak jangka
Perlengkapan ini adalah yang terpenting dan yang berharga untuk
menggambar. Kotak jangka yang sederhana harus berisi paling sedikit sebuah
jangka besar, yang mempunyai ujung yang dapat ditukar-tukar, yaitu ujung untuk
potlot dan ujung untuk tinta; sebuah alat penyambung untuk membuat lingkaran
besar; sebuah jangka Orleon atau jangka pegas; sebuah pena penggaris. Di samping
ini ada kotak jangka yang lengkap dan mahal, dan ada yang sedang. Gb. 3.3
memperlihatkan sebuah kotak jangka yang agak lengkap.
(a) Jangka: Ada tiga macam. jangka yang dipergunakan untuk menggambar,
tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk
menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai 200 mm, jangka menengah
untuk lingkaran dari 20 sampai 100 mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 sampai
30 mm.
Di samping ini terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran dengan
jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangkauntuk ini,
yaitu jangka pegas dan jangka Orleon. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan
lingkaran dengan jari-jari 250 mm. Jika diinginkan lingkaran dengan jari-jari yang
lebih besar, maka dipakai jangka batang, seperti pada Gb. 3.5. Alat ini dapat dipakai
untuk pensil maupun untuk tinta.
(b) Jangka pembagi: Gb. 3.6 memperlihatkan sebuah jangka pembagi. Alat ini
digunakan untuk memindahkan ukuran, atau sesuai dengan namanya untuk
membagi suatu garis lurus dalam beberapa bagian yang sama, atau untuk
membuat tanda-tanda jarak yang sama.
1.4 Macam-macam penggaris
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris.
(a) Penggaris-T: Sebuah penggarisT terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun, Gb.
3.7. Garis-garis horisontal ditarik dengan penggarisT ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya ke atas atau ke
bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar betul, kepala dari penggaris ini
harus betul-betul diikat pada daunnya. Telitilah hal ini sebelum mulai menggambar.
PenggarisT ini mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar.
(b) (b) Segi tiga: Sepasang segi tiga terdiri dari segi tiga siku sama kaki, dan sebuah segi
tiga siku 60o, dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam ruang gambar.
Ukuran segi tiga ini ditentukan oleh panjang 1, lihat Gb. 3.8, dan berkisar antara
100 sampai 300 mm.
(c) Mal lengkungan: Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka, dipergunakan mal lengkungan. Sepasang mal lengkungan yang
biasa diperlihatkan pada Gb. 3.9.
(d) Mal bentuk: Untuk membuat gambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk.
Satu di antaranya terdapat pada Gb. 3. 10. Masih ada macam-macam mal bentuk,
seperti rnisalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang
elektroteknik, gambar mur, dan lain sebagainya.
1.5 Alat-alat lain
Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, di samping alat-alat
yang telah dibahas sebelumnya.
(a) Mistar skala: Untuk gambar mesin dipergunakan mistar skala dari bambu atau
plastik, yang panjangnya pada umumnya adalah 300 mm. Di samping ini terdapat
pula. mistar skala dengan penampang segi tiga, dengan ukuran yang diperkecil (Gb.
3.11).
(b) Busur derajat: Busur derajat dibuat dari logam,yaitu alun-tinium,atau plastik.
Biasanya. busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0o sampai dengan
180o (Gb. 3.12). Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi sudut.
(c) Penghapus: Untuk membuang garis yang salah dipergunakan penghapus dengan
mutu yang baik. Ada penghapus yang dibuat dari karet, dan ada yang dibuat dari
plastik. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang
tidak di inginkan, dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau
gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
(d) Pelindung penghapus: Pelindung penghapus ini dipakai bila kita ingin
menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini garis-garis yang perlu dapat
terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat
dihapus. Seperti tampak pada Gb. 3.13 pelindung tersebut mempunyai berbagai
bentuk lubang. Dengan demikian bagian yang diperlukan dapat dilindungi dan
hanya bagian yang harus dibuang tampil pada. lubang.
(e) Pita gambar: Untuk menempelkan kertas gambar di atas papan gambar tidak lagi
dipergunakan paku payung, karena ini akan merusak papan gambar, dan akan
mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang terdapat pita gambar yang akan
menempelkan kertas gambar pada papan gambar.
Jangan mempergunakan pita rekat (cellotape), karena daya rekatnya yang terlalu kuat alcan
merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas gambar dari meja gambar. Pita gambar
mempunyai daya lekat yang CUkL1p untuk menempelkan kertas gambar, dan ticlak akan
merusak kertasnya jika dibuka.
(f) Alas kertas gambar: Jika kertas gambar diletakkan langsung di alas papan gambar, akan
terclapat bekas-bekas garis clan tusukan jarum dari jangka. Hal ini kadang-kadang alcan
mengganggu pada saat kita menggambar. Untuk menghindarkan bal ini di pasaran
terdapat alas kertas gambar dari plastik lunak. Ada juga yang dibuat dari karet magnetik.
Untuk menempelkan kertas gambarnya tidak dipakai pita gambar, melainkan pita tipis dari
baja tahan karat. Yang terakhir ini sangat modah penggunaannya.
(g) Papan gambar dan meja gambar: Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata
dan tepi yang lurus, di mana kepala dari penggaris-T digeser.
Papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis (plywood) atau
hardboard. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A
0 mempunyai ukuran 1.200mm < 900mm, kertas ukuran A 1 mempunyai ukuran 600 mm x
450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas
gambar.
Papan gambar ini dapat diletakkan di atas standar yang dibuat khusus untuk tujuan ini.
Standar ini dapat dirubah-rubah kedudukannya. Pada Gb. 3.14 tampak sebuah standar
papan gambai yang sederhana, yang hanya dapat merubahkemiringannya, sedangkan Gb.
3.15 menunjukkan sebuah standar papan gambar yang dapat diatur ketinggiannya maupun
kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar disebut juga
meja gambar. Papan gambar yang sederhana dapat diletakkan di atas meja biasa.
1.6 Mesin gambar
• Mesin gambar adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat gambar
lainnya, seperti busur derajat, penggaris-T, segi tiga dan ukuran.
• Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari
4 batang penghubung (link) seperti tampak pada Gb- 3.16. Sepasang batang
perighubung dipasang secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang pula
pada papan gambar. Pada pasangan yang lain ditempatkan sepasang penggaris
tegak lurus, dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki. Dengan alat ini dapat
ditarik garis-garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah. Di samping
mesin gambar jenis mekanisme batang ini, terdapat mesin gambar yang tidak
menggunakan batang penghubung. Sebagai gantinya dipakai roda-roda dan pita
baja. Mesin gambar jenis ini dapat dilihat pada Gb. 3.17.
• Pada Tabel 3.2 terdapat jenis-jenis mesin gambar yang ada di negeri Jepang, yang
telah diperinci oleh standar Jepang JIS.
• Penggaris yang dipasang pada mesin gambar ini dapat dilepas dan diganti dengan
penggaris yang mempunyai ukuran dengan bermacam-macam skala. Misalnya 2: 1,
1: 1, 1: 2, 1: 5, dsb. Bahan yang dipakai dapat berupa kayu yangdilapisi dengan
sejenis plastik, di mana terdapat goresan-goresan pembagi ukuran, atau seluruhnya
dibuat dari plastik tembus cahaya dengan goresan-goresan yang sama. Yang
terakhir ini dapat juga dipakai untuk menarik garis dengan tinta, sedangkan
penggaris dari kayu mempunyai penggaris khusus untuk ini.
• Belakangan ini terdapat mesin gambar kereta, yang dapat dilihat pada Gb. 3.18.
Pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah
kereta vertikal, di mana penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal, dan
seluruhnya ini dapat digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal. Mesin
gambarjenis pita danjenis batang disebutjugajenis lengan, berbeda dengan jenis
kereta. Jenis yang terakhir ini mempunyai konstruksi yang lebih k-uat dan kekar
dibandingkan dengan jenis lengan. Di samping ini kedudukan penggaris dapat
dikunci pada kereta. vertikal, sehingga memudahkan penggambaran bagian-bagian
yang simetris. Mesin gambar kereta ini memerlukan luas yang lebih keeil
dibandingkan dengan mesin gambar jenis lengan, karena. bagianbagiannya
menonjol keluar dari bidang papan gambar. Oleh karena itu mesin jenis ini makin
banyak dipakai, terutarna. dalam ruang gambar dengan jumlah mesin gambar yang
banyak.
2. Penggunaan alat-alat gambar
Gambar yang baik hanya dapat dihasilkan oleh seorang yang dapat menguasai
teknik menggambar, dan dapat mempergunakan alat-alat gambar dengan baik. Di
bawah ini akan dijelaskan mengenai penggunaan alat-alat gambar secara tepat,
dan teknik menggambar.

2.1 Cara menempatkan kertas gambar


Kertas putih biasa diletakkan dengan muka yang halus menghadap ke atas. Ukuran
kertas harus disesuaikan dengan benda yang akan digambar. Di mana kertas
gambar akan diletakkan di alas meja gambar, tergantung dari jenis meja gambar
yang dipergunakan. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan sisi bawah
papan gambar, jika dipakai papan gambar biasa. Hal ini tidak dapat dilakukan pada
mesin gambar, karena kepala mesin gambar memerlukan tumpuan. Usahakanlah
agar tepi atas kertas gambar sejajar dengan penggaris. Kemudian kertas gambar
dilekatkan pada papan gambar dengan bantuan pakupayung atau dengan pita
perekat, meDurut urutan yang diperlihatkan pada Gb.3.19, dan usahakanlah agar
kertas betul-betul rata di alas papan gambar.
2.2 Memindahkan ukuran
Gambar teknik yang baik dan tepat sangat tergantung pada cara peng
gunaan mistar ukur atau mistar skala yang tepat pada waktu menentukan ukuran.
Gb. 3.20 memperlihatkan bagaimana cara yang tepat untuk menentukan ukuran
pada gambar. Mistar diletakkan sesejajar mungkin pada garis di mana akan
diletakkan ukuran yang di inginkan, dan dengan menggunakan pensil dengan ujung
yang tajam buatlah goresan kecil tepat di hadapan tanda bagi yang di inginkan, dan
tegak lurus, seperti tampak pada Gb. 3.20(a). Jika di inginkan ketelitian yang lebih
tinggi, tanda dapat dibuat dengan tusukan jarum, seperti pada Gb. 3.20(b), atau
dengan sebuah kaki dari jangka pernbagi. Jangan sekali-sekali memindahkan
ukuran langsung dari mistar ukur dengan jangka pembagi, karena ini akan merusak
mistar ukurnya!
2.3 Menggambar garis lurus
Garis lurus mendatar ditarik dari kiri ke kanan, sedangkan garis vertikal
ditarik dari bawah ke atas. Garis sembarang ditarik dari kiri ke kanan. Hal ini
dapat dilihat lebih jelas pada Gb. 3.21(a). Garis lurus dapat ditarik dengan
penggaris-T, atau dengan segi tiga. Dengan alat-alat ini tidak hanya garis mendatar dan
tegak lurus yang dapat digambar seperti tampak pada Gb. 3.21(b) dan (c), tetapi
juga garis-garis miring sembarang dapat juga digambar, seperti tampak pada Gb.
3.22. Garis-garis sejajar miring dapat digambar dengan sepasang segi tiga, seperti
tampak pada Gb. 3.23. Pekerjaan-pekerjaan ini dapat dipermudah oleh mesin
gambar.
2.4 Menggambar lingkaran
Lingkaran-lingkaran kecil digambar sekaligus dengan jangka kecil, sedangkan
lingkaran-lingkaran besar digambar dalam dua tahap seperti tampak pada Gb. 3.24.
Dalam menggunakan jangka harus diusahakan agar supaya kedua kakinya berdiri tegak
lurus pada kertas gambar, dan tekanlah dengan tekanan yang konstan untuk
menghasilkan tebal garis yang sama (Gb. 3.25).
Dewasa ini terdapat sablon lingkaran untuk menggambar lingkaran-lingkaran kecil (Gb.
3.26). Hal ini tidak hanya mempermudah, tetapi mempercepat waktu menggambar.
Garis lengkung digambar dengan bantuan sebuah mal. Cara penggunaannya
diperlihatkan pada Gb. 3.27. Bagian luar maupun bagian dalam dari mal dapat
dipergunakan.
Pada umumnya sebuah garis lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu tarikan.
Bagilah garis lengkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok dengan mal.
Bagian-bagian tersebut satu dengan lain harus sambung menyambung, sehingga
diperoleh sebuah garis lengkung yang licin (smooth).
2.5 Cara meninta gambar
Hampir semua gambar digambar di atas kertas kalkir dengan potlot gambar. Hasil
cetakannya cukup memuaskan. Jika diinginkan gambar cetak yang lebih jelas, baru
ditinta. Gambar tinta juga lebih menjamin keawetan gambar aslinya.
Untuk meninta dipergunakan pena penggaris. Pena ini diisi dengan tinta gambar
secukupnya. Tebal garis dapat ditentukan dengan memutar mur. bergerigi pada
mulut pena. Peganglah pena dalam bidang melalui garis potlot tegak lurus pada
kertas gambar, dan miringkanlah sedikit dalam arah gerak (Gb. 3.28). Tariklah garis
dengan kecepatan yang sama. untuk mendapatkan tebal garis yang sama. Jika
menggunakan penggaris, atau segi tiga, tempelkanlah pita gambar di bawahnya
(Gb. 3.28) agar supaya tintanya tidak terisap ke bawah penggaris. Dewasa ini
terdapat penggaris dan segi tiga khusus untuk menghindari kesukaran ini.
Untuk mendapatkan hasil gambar tinta yang baik, kerjakanlah anjuran-anjuran di
bawah ini.
1. Isilah pena dengan tinta secukupnya. Terlalu banyak atau terlalu sedikit tinta akan
menghasilkan garis seperti Gb. 3.29(b).
2. Pertama-tama gambarlah semua lingkaran, busur lingkaran atau garis lengkung.
Lebih mudah menyambung garis lurus pada garis lengkung dari pada sebaliknya.
Garis potlot harus terletak di tengah-tengah garis tinta. Lihat Gb. 3.29(a).
3. Semua garis lurus digambar berikutnya. Garis-garis tegak-lurus digambar dari kiri ke
kanan, dan semua garis mendatar dari atas ke bawah. Dengan demikian garis-garis
mendapat cukup waktu untuk mengering, dan kemungkinanmerusak garis akan
berkurang.
Garis yang kering juga diperlukan untuk garis yang berpotongan. Jika tidak maka
hasilnya menjadi seperti pada Gb. 3.29(c).
4. Sisi dalam dari mulut pena harus sering dibersihkan.Setelah selesai dipergunakan
cucilah pena sampai bersih betul dari tintanya.
5. Jika ujung mulut pena sudah aus, tidak mungkin dihasilkan garis-garis yang
sempurna, karena tintanya mengalirnya kurang lancar. Dalam hal demikian ujung
mulut pena harus ditajamkan kembali pada batu asah untuk mendapatkan bentuk
yang tepat. Caranya mengasah dapat dilihat pada Gb. 3.30.
• Dewasa ini terdapat pena gambar khusus. Pena ini mempunyai ujung dengan
macam-macam ukuran, seperti pensil mekanis. Dengan demikian waktu penyetelan
tebal dapat dihemat, dan juga waktu pengisian. Gb. 3.31 memperlihatkan beberapa
macam pena gambar tersebut.

Anda mungkin juga menyukai