Anda di halaman 1dari 14

BAB V

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN


UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN MASYARAKAT

KRITERIA
5.5.3

ELEMEN DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN


PENILAIAN

EP. 1 SK evaluasi kinerja UKM

EP. 2 SOP evaluasi kinerja

Penanggung jawab Upaya Kesehatan


Masyarakat Puskesmas memahami
EP. 3
kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja
program
SOP evaluasi kinerja program, Hasil
EP. 4
evaluasi
Hasil evaluasi terhadap kebijakan dan
EP. 5
prosedur evaluasi UKM Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA
DESA SIMPANG PETAI KECAMATAN RUMBIO JAYA
Kode Pos : 28461

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA
NO : SK/PKM-RJ/Admen-II/3249

TENTANG

EVALUASI KINERJA
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA,

Menimbang : a. bahwa untuk tercapainya sasaran dan tujuan upaya kesehatan masyarakat sesuai
dengan yang telah ditetapkan maka perlu dilakukan adanya evaluasi kinerja
upaya kesehatan masyarakat;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Rumbio Jaya tentang Evaluasi Kinerja Upaya Kesehatan
Masyarakat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan(Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014, Nomor 298, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/SK/X/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akriditasi


Puskesmas, Klinik Pratam, Tempat Praktek Mandiri Dokter, Tempat Mandiri
Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN

Menentapakan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA TENTANG


EVALUASI KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT,

Kesatu : Menetapkan setiap Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat melaksanakan


evaluasi kinerja pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat.

Kedua : Evaluasi kinerja upaya kesehatan masyarakat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan upaya kesehatan masyarakat.

Ketiga : Evaluasi kinerja upaya kesehatan masyarakat dilakukan pada akhir tahun dan ditindak
lanjuti dalam bentuk-bentuk perbaikan dalam pengelolaan maupun pelaksanaan upaya
kesehatan masyarakat.

Keempat : Hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini berkaitan dengan evaluasi
kinerja upaya kesehatan masyarakat, akan diatur tersendiri dan ditetapkan kemudian.

Kelima : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat
kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaiamana
mestinya.

Ditetapkan di : Simpang Petai


Pada Tanggal : 17 September 2016
KEPALA UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA

IBNU MAJJAH, SKM


NIP. 19780507 199803 1 003
EVALUASI KINERJA UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)

Nomor : SOP/PKM-RJ/UKM-V/3353

No.Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 23/09/2016

Halaman : 1/2

IBNU MAJJAH, SKM


Puskesmas Rumbio Jaya
NIP. 19780507 199803 1 003

1. Pengertian 1. Evaluasi kinerja upaya kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat adalah


suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak
upaya kesehatan masyarakat,
2. Evaluasi kinerja upaya kesehatan masyarakat dilakukan oleh kepala puskesmas
dan pengelola upaya kesehatan masyarakat,
3. Evaluasi kinerja upaya kesehatan masyarakat dilakukan secara periodik setiap 6
bulan sekali.
2. Tujuan Agar program mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rumbio Jaya


No: SK/PKM-RJ/Admen-II/3249 tentang Evaluasi Kinerja Upaya Kesehatan
Masyarakat.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016, Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
5. Langkah- 1. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat merekap hasil kegiatan upaya
langkah/ kesehatan masyarakat,
Prosedur
2. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat mengelola hasil cakupan
kegiatan upaya kesehatan masyarakat,
3. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menunjuk pelaksana upaya
kesehatan masyarakat untuk mencatat,
4. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat melakukan analisa terhadap
cakupan kegiatan upaya kesehatan masyarakat,
5. penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat membandingkan cakupan
kegiatan upaya kesehatan masyarakat dengan target yang ditetapkan,
6. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat menentukan kegiatan yang
tidak sesuai dengan target yang ditentukan,
7. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat membuat rumusan masalah,
8. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat menentukan penyebab masalah,
9. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat membuat pemecahan masalah,
10. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat menentukan rencana tindak lanjut,
11. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat mendokumentasikan pelaksanaan evaluasi kinerja upaya kesehatan
masyarakat,
12. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat membuat laporan evaluasi
kinerja upaya kesehatan masyarakat,
13. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat melaporkan kepada kepala
puskesmas,
14. Kepala puskesmas memberikan masukan dan arahan kepada penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat,
15. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat mencatat arahan kepala
puskesmas dalam catatan kegiatan individu.
6. Unit terkait 1. Penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat.
2. Pelaksana upaya kesehatan masyarakat.
7. Rekaman
No Halaman Yang diubah Isi Perubahan Diberlakukan Tgl.
histori/
Perubahan

2/2
LAPORAN KINERJA, ANALISIS DATA KINERJA
UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA TAHUN 2016
ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH
PUSKESMAS RUMBIO JAYA
TAHUN 2016

NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH


A PROGRAM PROMKES
1 Cakupan penyuluhan Napza = 88 % Jadwal Penyuluhan yang bertepatan dengan masa ujian Penyusunan jadwal penyuluhan dikonfirmasikan terlebih
sehingga penyuluhan tidak bisa dilaksanakan dahulu dengan pihak sekolah
2 Cakupan penyuluhan HIV / AIDS = 88 Jadwal Penyuluhan yang bertepatan dengan masa ujian Penyusunan jadwal penyuluhan dikonfirmasikan terlebih
% sehingga penyuluhan tidak bisa dilaksanakan dahulu dengan pihak sekolah
3 Cakupan penyuluhan KRR = 74 % a. Jadwal Penyuluhan yang bertepatan dengan masa a. Penyusunan jadwal penyuluhan dikonfirmasikan
ujian sehingga Penyuluhan tidak bisa dilaksanakan terlebih dahulu dengan pihak sekolah
b. Tenaga penyuluh hanya petugas induk saja b. Melibatkan petugas induk dan petugas desa untuk
mendongkrak pencapaian penyuluhan
B PROGRAM KESLING
1 Cakupan rumah yang memenuhi syarat a. Kurangnya sosialisasi petugas bagaimana pentingnya a. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan masih rendah yaitu : 60 % menjaga rumah sehat terhadap kesehatan masyarakat persyaratan rumah sehat dan bagaimana menjaga
b. Rata2 rumah yang ada berada di pinggir sungai kesehatan lingkungan perumahan
sehingga sanitasi pembuangan sampah dan b. Mensosialisasikan kegiatan ke lintas sektor, sehingga
limbahnya masih dibuang ke sungai aparat desa nantinya bisa menghimbau warga
masyarakat menjaga hygiene dan sanitasi lingkungan
2 Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih a. Keterbatasan petugas a. Petugas Memberikan penyuluhan tentang SAB/ SAM
(SAB) / Sarana Air Minum (SAM), b. Tidak ada sarana yang mendukung b. Memasukkan kegiatan Inspeksi ke Dana BOK
masih rendah: 27% c. Kurangya pelaksanaan kegiatan Inspeksi dan c. Bekerjasama dengan Aparat Desa/ Kader Kesling
sosialisasi dari petugas tentang pentingnya Inspeksi untuk melakukan inspeksi Sanitasi SAB/SAM
SAB d. Mengajukan Ke dinkes untuk pengadaan Water test
d. Wilayah kerja puskesmas rumbio jaya yang cukup kit/ pemeriksaaan sampel air
luas
e. Tidak ada dana untuk melaksanakan kegiatan
inspeksi
3 Cakupan rumah / bangunan bebas a. Kurangnya sosialisasi mengenai pemberantasan a. Memberikan penyuluhan dan himbauan kepada
jentik nyamuk aedes masih rendah tempat perindukan nyamuk aedes masyarakat agar membersihkan rumah dan
yaitu : 54 % b. Masih banyak di temukan jentik nyamuk seperti bangunannya dari jentik nyamuk aedes (kegiatan 3 M)
tempat pembuangan sampah terbuka,dalam kaleng b. Memilih kader jumantik dan utk lebih efektifnya
bekas dan tempat penampungan air.. mensosialisaikan kepada masyarakat agar memiliki
satu orang dalam serumah sebagai jumantik.
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
4 Rendahnya cakupan industri rumah a. Masih ada IRTP yang belum memiliki sertifikat a. Mensosialisasikan kepada pemilik IRTP tentang
tangga pangan berizin yaitu : 63 % hygiene dan sanitasi makanan minuman dan belum manfaat mengurus izin IRTP dan bagaimana cara
mendapatkan pelatihan mengenai hygiene dan pengurusannya
sanitasi makanan minuman b. Memberikan pelatihan mengenai hygiene dan sanitasi
b. Masih banyak masyarakat/pemilik IRTP yang tidak makanan kepada seluruh pemilik IRTP yang ada,
mengurus izin IRTP,dikerenakan tidak mengerti dan sehingga mereka akan memperoleh sertifikat dan
tidak termotivasi untuk mengurus izin IRTP
c. Dana yang diperlukan untuk pengurusan izin IRTP
selalu menjadi alasan bagi pemilik IRTP,karena IRTP
mereka hanya berskala kecil
5 Cakupan inspeksi sanitasi tempat a. Keterbatasan petugas a. Menganggarkan kegiatan ke dana BOK
pengelolaan pestisida masih rendah b. Tidak ada dana pelaksanaan kegiatan b. Bekerjasama lintas program atau dengan menambah
à42% tenaga bantu kesling
6 Tindak lanjut pasien klinik sanitasi ke Masih sedikit jumlah pasien yang dirujuk ke klinik a. Merujuk lebih banyak lagi pasien untuk konseling ke
lapangan (inspeksi sanitasi) sanitasi berdasarkan kasus penyakit berbasis lingkungan klinik sanitasi, sehingga berdasarkan konseling
berdasarkan kasus penyakit berbasis yg ada tersebut petugas dapat membuat kesepakatan dengan
lingkungan yang di laporkan masih pasien untuk melakukan tindak lanjut ke lapangan
rendah yaituà2 % apabila diperlukan
b. Bekerjasama dengan petugas desa,aparat desa,dan
kader untuk melaksanakan tindak lanjut ke lapangan
C PROGRAM KIA/KB
1 Belum tercapainya target cakupan anak a. Pemahaman petugas dalam pelaksanaan MTBS Pertemuan /review tentang MTBS
balita sakit yang dilayani dengan hanya terbatas pada Pneumonia dan diare saja.
pendekatan MTBS, hasil cakupan 48 % b. Sebagian Petugas belum mendapatkan pelatihan
dari target cakupan 90 % MTBS
2 Belum tercapainya target KB 4 dan Kunjungan Bayi Posyandu hanya 80% Pertemuan /review tentang KB 4 dan SDIDTK bayi
SDIDTK Bayi, Hasil cakupan
puskesmas 80 %
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
D PROGRAM P2P
1 Rendahnya cakupan Desa UCI (Dari 7 a. Isu Nasional (Vaksin Palsu) a. Penguatan/ sosialisasi Forum imunisasi
desa hanya 2 desa yang UCI (28,57)) b. Introduksi vaksin baru b. Pelatihan/ sosialisasi untuk petugas tentang vaksin
c. Sebagian laporan desa tidak lengkap baru dan pencatatan dan pelaporan
c. Monev minimal pertriwulan dan sweepin bagi desa
yang tidak mencapai target
2 Cakupan pengobatan TB paru (DOTS) a. Kurangnya informasi masyarakat tentang penyakit a. Penyuluhan TB kemasyarakat
BTA positif (54%) TB dan pengobatannya di puskesmas b. Sosialisasi program P2M (prog. TB)ke pemangku
b. Kebiasaan masyarakat dengan methode pengobatan jabatan di desa
dokter ahli yang cenderung praktis dan cepat dalam c. Penjaringan kasus TB ke Desa/Pustu
penegakan diagnosa serta tidak perlunya pemeriksaan
dahak oleh sebagian dokter ahli
3 Cakupan penemuan kasus baru Balita a. Kurang informasi masyarakat tentang bahaya a. Penyuluhan Penyakit Diarekemasyarakat
dengan diare di Puskesmas (47%) penyakit diare b. Koordinasi laporan dengan UPK swata tentang
b. Sebagian masyarakat berobat ke petugas kesehatan integrasi laporan
yang mana laporan mereka belum terintegrasi dengan
puskesmas.
4 Cakupan penemuan kasus balita a. Belum berjalannya program ISPA pneumonia di a. Penyuluhan Penyakit Pneumonia kemasyarakat
dengan pnemonia/ pnemonia berat oleh tingkat pustu sebagai mana mestinya sehingga ada b. Koordinasi laporan dengan UPK swata tentang
kader (26%) kecendrungan petugas kesehatan desa/pustu integrasi laporan
b. Tidak bisa menegakkan diagnosa pneumonia
c. Tidak mencatat kasus yang seharusnya tercata sebagai
pasien pneumonia
d. Sehingga tidak ada laporan kasus dari desa/pustu
e. Sebagian masyarakat berobat ke petugas kesehatan
yang mana laporan mereka belum terintegrasi dengan
puskesmas.
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH
E PROGRAM PERBAIKAN GIZI
1 Cakupan Penimbangan Balita masih a. Faktor kesibukan dan pekerjaan orang tua a. Penyuluhan tentang pentingnya menimbang balita
dibawah target b. Kebiasaan masyarakat setelah lengkap imunisasi setiap bulannya untuk mengetahui pertumbuhannya,
anaknya tidak datang lagi keposyandu dan masih b. Peran serta aktif aparat desa dan tokoh masyarakat,
kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang serta tim penggerak PKK sbg penggerak posyandu
pentingnya penimbangan tiap bulannya untuk mengajak masyarakat unk datang ke posyandu
2 Rendahnya cakupan bayi yang a. Faktor kesibukan dan pekerjaan orang tua serta memberikan konseling kepada ibu dan pengasuh
mendapatkan ASI ekslusif pengetahuan
b. Kebiasaan masyarakat memberikan makanan selain
ASI pada bayi sebelum umur 6 bulan dengan alasan
ASI tidak cukup untuk bayi

Mengetahui ; Penanggung Jawab UKM


Kepala UPTD Puskesmas Rumbio Jaya

IBNU MAJJAH, SKM SUPRAPTO, SKM


NIP. 19780507 199803 1 003 NIP. 19760628 199803 1003
LAPORAN KINERJA, ANALISIS DATA KINERJA
UPTD PUSKESMAS RUMBIO JAYA
TRIWULAN I TAHUN 2017
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH

A PROGRAM PROMKES
1 penyuluhan Napza (20%) Masih kurang tepatnya dalam penyusunan jadwal Penyusunan jadwal yang disesuaikan
2 penyuluhan HIV / AIDS (20%) Masih kurang tepatnya dalam penyusunan jadwal Penyusunan jadwal yang disesuaikan
3 penyuluhan KRR (28%) Masih kurang tepatnya dalam penyusunan jadwal Penyusunan Jadwal yang disesuaikan
libatkan petugas Desa
B PROGRAM KESLING
1 Kegiatan Inspeksi Sanitasi SAB belum 1. Sasaran yang terlalu banyak 1. Memeriksa lebih banyak lagi SAB
terlaksana dengan masksimal (36% 2. Keterbatasan tenaga untuk inspeksi sanitasi 2. Bekerjasama dengan lintas sektor dalam hal
dengan indikator 785 SAB yng 3. Belum ada dana untuk kegiatan inspeksi pemeriksaan dan tindak lanjut (Bidan/ petugas desa,
Diperiksa) Kader, dan aparat desa terkait)
3. Mengalokasikan kegiatan ke dana BOK Anggaran
tahun 2017
2 Masih Banyak rumah yang belum 1. Kurangnya sosialisasi tentang rumah sehat ke masyarakat. Melakukan Sosialisasi dan koordinasi dengan lintas
memenuhi persyaratan kesehatan (67% 2. Dari hasil pemeriksaan rumah sehat, diketahui Kebiasaan program sektor tentang hasil pemeriksaaan rumah sehat,
dengan indikator 2102 rumah) Masyarakat Sanitasi pembuangan limbah dan pembuangan dan upaya tindak lanjutnya.
sampah yang belum memenuhi persyaratan kesehatan.
3 Tindak lajut TTU yang bermasalah Dari hasil inspeksi, penyebab TTU yang bermasalah yaitu; Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan lintas sektor/
belum maksimal (33% dengan indikator ketersediaan sanitasi sarana jamban yang memenuhi syarat program untuk melakukan tindak lanjut dan pemecahan
2 TTU yang bermasalah) kesehatan terutama di Sarana Pendidikan/ Sekolah. masalah.
C PROGRAM KIA/KB
1 K1 (22,48%) Masih adanya ibu hamil baru, yang belum kontak dengan Pendataan ulang ibu hamil baru dengan melibatkan kader
petugas kesehatan dan dasawisma menggunakan register Kohort ibu
2 K4 (19,90%) Masih ada ibu hamil yang sudah masuk trim 3 kehamilannya Cross check data register kohort dengan register harian
belum memeriksakan kehamilan yang ke 4 kali pemeriksaan ibu hamil
3 Persalinan Nakes (21,35%) Masih ada ibu bersalin yang melahirkan ke dukun sebanyak 1 Masih ada ibu bersalin yang melahirkan ke dukun
org bulin sebanyak 1 org bulin
4 KN Lengkap (20,74%) Masih ada bayi yang belum dikunjungi dikarenakan rentang Kunjungan Neonatus 3 sesuai jadwal yang ditetapkan
jadwal kunjungan yang belum tepat ( 8 s/d 28 hari)
5 Kunjungan Nifas 2 (18,10%) Masih ada Ibu Nifas yang belum dikunjungi dikarenakan Kunjungan Nifas 1 s/d 3 sesuai jadwal yang sudah
rentang jadwal kunjungan yang belum tepat ( 29 s/d 42 hari) ditentukan
E PROGRAM PERBAIKAN GIZI
1 Kunjungan Balita ke posyandu Belum semua ibu balita memahami tentang pentingnya Penyuluhan setiap kontak dengan ibu balita
( D/S ) / Penimbangan (60%) mengetahui perkembangan tumbuh kembang anaknya
2 ASI Ekslusif (18%) a. Faktor kesibukan dan pekerjaan orang tua serta rendahnya a. Memberikan konseling kepada orang tua atau
pengetahuan orang tua. pengasuh
b. kebiasaan masyarakat memberikan makanan selain ASI b. Mengadakan penyuluhan pada posyandu
pada bayi sebelum umur 6 bulan
D PROGRAM P2P
1 Penemuan penderita tersangka penderita Belum maksimalnya penjaringan suspek Meningkatkan penjaringan di tingkat pustu dan poliklinik
TB Paru / CDR (47%) puskesmas
2 Penemuan kasus balita dengan Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pneumonia Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan
pneumonia/pneumonia berat (7%) dan penguatan sistem pencatatan dan pelaporan P2 ISPA
di tingkat pustu dan integrasi laporan praktek swasta
3 Cakupan BCG (21,88%) Tidak tercainya bayi lahir sesuai target sasaran Pendataan ulang bayi diwilayah kerja

Mengetahui ; Penanggung Jawab UKM


Kepala UPTD Puskesmas Rumbio Jaya

IBNU MAJJAH, SKM SUPRAPTO, SKM


NIP. 19780507 199803 1 003 NIP. 19760628 199803 1003

Anda mungkin juga menyukai