DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS WAGIR
Jl. Raya Pandanrejo No. 61 Wagir (0341) 834666
e-mail:puskesmaswagir86@gmail.com website:puskesmaswagir.malangkab.go.id
W A G I R - 65158
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Ditetapkan di : Wagir
Pada Tanggal : 29 Desember 2019
KEPALA UPT PUSKESMAS WAGIR,
1. PERATURAN – PERATURAN
1.1 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
1.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
1.3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
1.4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia
Sehat Dengan Pendekatan Keluarga
1.5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
2. KEBIJAKAN
2.1 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Persyaratan Kompetensi Penanggung Jawab UKM UPT
Puskesmas Wagir.
2.2 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Penanggung Jawab UKM UPT Puskesmas Wagir.
2.3 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Kewajiban Mengikuti Program Orientasi Bagi Penanggung
Jawab UKM UPT Puskesmas Wagir.
2.4 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang Tujuan,
Sasaran dan Tata Nilai UKM UPT Puskesmas Wagir.
2.5 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Kewajiban Penanggung Jawab UKM Untuk memfasilitasi
Peran Serta Masyarakat.
2.6 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang Uraian
Tugas Penanggung Jawab dan Pelaksana UKM UPT
Puskesmas Wagir.
2.7 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang Kajian
Ulang Uraian Tugas Penanggung Jawab dan Pelaksana
UKM UPT Puskesmas Wagir.
2.8 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Mekanisme Komunikasi dan Koordinasi Program.
2.9 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Monitoring Pengelolaan UKM.
2.10 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang
Evaluasi Kinerja
2.11 Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Tentang Hak
dan Kewajiban Sasaran UKM
3. PROSEDUR
3.1. SOP Tentang Pelaksanaan
Orientasi
3.2. SOP Tentang
Pemberdayaan Masyarakat
3.3. SOP Tentang Pelaksanaan
SMD
3.4. SOP Tentang Komunikasi
Dengan Masyarakat dan Sasaran UKM
3.5. SOP Tentang Monitoring
3.6. SOP Tentang Pembahasan
Hasil Monitoring
3.7. SOP Tentang Perubahan
Rencana Kegiatan
3.8. SOP Tentang Kajian Ulang
Uraian Tugas
3.9. SOP Tentang Evaluasi
Kinerja
3.10. SOP Tentang Mekanisme
Komunikasi
3.11. SOP Tentang Pengendalian
Dokumen Eksternal
KEPALA UPT
PUSKESMAS WAGIR,
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN TARGET INDIKATOR KINERJA PELAYANAN UKM
2.1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia dan Keluarga Berencana
> 10% = 0%
6. PUS dengan 4 T ber KB PUS dimana istrinya memiliki salah satu kriteria “4T” Jumlah PUS 4T ber KB dibagi 80% LB3 USUB,
yaitu : 1) berusia kurang dari 20 tahun; jumlah PUS dengan 4T dikali
2) berusia lebih 35 tahun; 100 %
3) telah memiliki anak hidup lebih dari 3 orang; atau
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
4) jarak kelahiran antara satu anak dengan lainnya
kurang dari 2 tahun.
7. KB pasca persalinan Ibu yang mulai menggunakan alat kontrasepsi jumlah ibu paska persalinan 60% LB3 USUB
langsung sesudah melahirkan (sampai dengan 42 hari ber KB dibagi Jumlah sasaran
sesudah melahirkan). ibu bersalin x 100%
8. CPW dilayanan kespro calon pengantin perempuan yang telah mendapat Jumlah calon pengantin 62% Laporan Bulanan
catin pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin di perempuan yang telah Catin
Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun mendapat pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin,
dibagi jumlah calon pengantin
perempuan yang terdaftar di
KUA/lembaga agama lain di
wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu 1 tahun dikali
100%
1. KB aktif (Contraceptive Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai Jumlah Peserta KB aktif dibagi 70% LB3 USUB
Prevalence Rate/ CPR) alokon terus-menerus hingga saat ini untuk jumlah PUS dikali 100%
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri < 65 % = sesuaia capaian
kesuburan. 65 % - 70 % = 100 %
71 % - 75 % = 90 %
76 % - 80 % = 80 %
81 % - 85 % = 70 %
86 % - 90 % = 60 %
90 % - 100 %=50 %
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
2.1.5.1 Diare
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
1. Pelayanan Diare Balita Penemuan kasus diare balita di sarana kesehatan dan Jumlah balita Diare yang 100% Laporan Register
kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu ditemukan dibagi target dikali PISP (diare)
tertentu. 100%
Target = (20% x 843/1000) x
jumlah balita (sesuai BPS) di
wilayah kerja Puskesmas
2. Proporsi penggunaan Penderita diare balita yang berobat mendapat oralit di Jumlah penderita diare balita 100% Register Diare
oralit pada balita fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang diberi oralit di fasilitas
Puskesmas pada kurun waktu tertentu pelayanan kesehatan dibagi
total penderita diare balita di
faskes pelayanan kesehatan
dikali 100 %
3. Proporsi penggunaan Penderita diare balita yang berobat mendapat tablet Jumlah penderita diare balita 100% Register Diare
Zinc Zinc difasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja yang diberi tablet Zinc di
Puskesmas pada kurun waktu tertentu fasilitas pelayanan kesehatan
dibagi total penderita diare
balita di faskes pelayanan
kesehatan dikali 100 %
4. Pelaksanaan kegiatan LROA aktif bila melakukan minimal 2 ( dua) dari 6 Layanan kegiatan LROA secara 100% Register harian
Layanan Rehidrasi Oral kegiatan LRO, yaitu terus menerus dalam 3 bulan LROA dan Laporan
Aktif (LROA) 1. Layanan konseling rehidrasi diare/promosi upaya dengan periode pelaporan per bulanan LROA
rehidrasi oral dan pemberian Zinc tribulan. Dalam 1
2. Tata laksana diare tribulan, laporan bulanan
harus ada dan lengkap` Kalau
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
3. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam 1 tribulan hanya ada
tentang diare dan upaya pencegahan dan laporan 1 bulan, maka
penanggulangannya dianggap tidak ada LROA.
4. Pemberian pelayanan penderita diare dengan Kalau dalam 1 tahun hanya
dehidrasi ringan sampai sedang lapor tribulan 4 saja, dianggap
kinerja mencapai 25%
5.Observasi penderita diare dengan dehidrasi ringan
sampai sedang paling sedikit 3 ( tiga) jam
6.Mengajarkan cara penyiapan oralit dan berapa
banyak oralit yang harus diminum kepada orang
tua/pengasuh/keluarganya
2.1.5.3. Kusta
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
1. Pemeriksaan kontak Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga sejumlah Jumlah kontak dari kasus lebih Register kohort PB
dari kasus Kusta baru lebih kurang 10 (sepuluh) rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa dari 80% dan MB
Kusta baru yang diperiksa. Dengan asumsi jumlah dalam 1 (satu) tahun dibagi
kontak yang ada disekitar penderita sejumlah 25 (dua jumlah kontak dari kasus Kusta
puluh lima) orang di wilayah kerja Puskesmas pada baru seluruhnya dikali 100%
kurun waktu tertentu
2. RFT penderita Kusta Release From Treatment (RFT) bila penderita baru tipe Jumlah penderita baru PB 1 lebih Register kohort PB
PB 1 (satu) tahun sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) (satu) tahun sebelumnya dan dari 90% dan MB
tahun sebelumnya menyelesaikan pengobatan tepat MB 2 (dua) tahun sebelumnya
waktu di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu yang menyelesaikan
tertentu pengobatan dibagi jumlah
penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang
seharusnya menyelesaikan
pengobatan dikali 100%,
3 Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang ada telah Jumlah tenaga kesehatan telah lebih Daftar hadir
kesehatan Kusta tersosialisasi Program P2 Kusta dari seluruh tenaga mendapat sosialisasi kusta dari 95%
tersosialisasi kesehatan yang ada dibagi jumlah seluruh tenaga
kesehatan dikali 100%
4. Kader Posyandu yang Kader Posyandu yang telah tersosialisasi Program P2 Jumlah kader Posyandu telah lebih Daftar hadir
telah mendapat Kusta terutama untuk membantu penemuan suspek mendapat sosialisasi kusta dari 95%
sosialisasi kusta kusta di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah seluruh kader
tertentu Posyandu dikali 100%
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
5. SD/ MI telah SD/ MI yang telah dilakukan screening Kusta pada Jumlah SD / MI telah 100% Form Surveilans
dilakukan screening kurun waktu tertentu dilakukan screening Kusta bercak pada anak
Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI SD
dikali 100%
2.1.5.4 TBC
1. Kasus TBC yang Jumlah kasus TBC yang ditemukan, diobati secara jumlah kasus TBC yang LIHAT TB 01, TB 03 & TB
ditemukan dan diobati baku dan dilaporkan ditemukan, diobati secara baku SHEET 07 SITB (TBC SO
dan dilaporkan dibagi jumlah LAMPIRA dan RO)
kasus TBC yang ditemukan dan N
diobati dikali 100%. (BERDA
SARKAN
SURAT
DIR
P2ML
DITJEN
P2P
KEMENK
ES RI
TANGGA
L4
FEBRUA
RI 2021
NOMOR
PM.01.0
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
1/1/328
/2021
PERIHAL
: SURAT
PEMBER
ITAHUA
N
TARGET
PROGRA
M
PENGEN
DALIAN
TBC
TAHUN
2020 -
2024)
2. Persentase Pelayanan Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi Jumlah orang terduga TBC 100% TB 06
orang terduga TBC orang terduga TBC meliputi : yang mendapatkan pelayanan
mendapatkan TBC sesuai standar di
pelayanan TBC sesuai 1. Pemeriksaan klinis terduga TBC dilakukan minimal fasyankes dalam kurun waktu
standar (Standar 1 kali setahun, adalah pemeriksaan gejala seseorang satu tahun dibagi Jumlah
Pelayanan Minimal ke dengan batuk lebih dari 2 minggu disertai dengan target orang terduga TBC yang
11) gejala dan tanda lainnya ada di wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun yang
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
2. Pemeriksaan penunjang , adalah pemeriksaan dahak sama dikali 100% (Jumlah
dan/atau bakteriologis dan/atau radiologis orang terduga TBC yang ada di
wilayah kerja pada kurun
3. Edukasi perilaku beresiko dan pencegahan waktu satu tahun ditentukan
penularan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota
4. Melakukan rujukan jika diperlukan masing-masing)
5. Edukasi Etika Batuk
3. Angka Keberhasilan Jumlah pasien TBC yang sembuh dan pengobatan Jumlah pasien TBC yang ≥ 90% TB 01, TB 08 SITB
pengobatan kasus TBC lengkap dari semua pasien TBC yang diobati, dicatat sembuh dan pengobatan (Th 2021)
(Success Rate/SR) dan dilaporkan berdasarkan data kohort 1 tahun lengkap dibagi jumlah semua
sebelumnya kasus TBC yang diobati, dicatat
dan dilaporkan dikali 100%
2.1.5.7 Malaria
1. Penderita Malaria yang Kasus klinis malaria yang diperiksa Sediaan Darah Jumlah kasus klinis Malaria 100% Form Rujukan
dilakukan pemeriksaan (SD) nya secara laboratorium di wilayah kerja yang diperiksa SD nya secara Pemeriksaan
SD Puskesmas pada kurun waktu tertentu laboratorium dibagi jumlah Laboratorium
suspect kasus Malaria dikali
100%
2. Penderita positif Penderita malaria berdasarkan hasil pemeriksaan Jumlah penderita Malaria yang 100% Laporan E Sismal
Malaria yang diobati laboratorium, yang dalam sediaan darahnya terdapat mendapat pengobatan ACT online
sesuai pengobatan Plasmodium baik Plasmodium Falciparum, Vivax atau sesuai jenis Plasmodium dibagi
standar campuran yang mendapat pengobatan standart jumlah kasus Malaria dikali
((Artesunat Combination Therapi (ACT)/DHP dan 100 %
primaquin) dengan dosis pengobatan sesuai jenis
Plasmodium di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
3. Penderita positif Kasus malaria yang dilakukan follow up Jumlah kasus malaria yang 100% Register penderita,
Malaria yang di follow pengobatannya pada hari ke 3, 7, 14 dan 28 sampai telah dilakukan follow up register laboratorium
up hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif di wilayah pengobatannya pada hari ke 3,
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu 7, 14 dan 28 sampai hasil
pemeriksaan laboratoriumnya
negatif dibagi jumlah kasus
malaria dikali 100 %
5 Penurunan Jumlah Pengertian : Penurunan Jumlah Kasus Pasung adalah Jumlah kasus ODGJ berat yang 10,03 % Data Kohort
Kasus Pasung dibebaskan/ dilepasnya (ODGJ) Berat yang masih masih dipasung pada tahun dari Puskesmas
mengalami pemasung dalam kurun waktu tersebut lalu di Puskesmas Pandanwangi kasus
Numerator : Jumlah ODGJ berat yang 0 kasus. yang ada
dilepas/dibebaskan dalam kurun waktu tersebut. Temuan kasus ODGJ berat
Denominator : Jumlah ODGJ Berat masih mengalami/ dalam pemasungan tahun ini 2
sedang dipasung dalam kurun waktu satu tahun yang kasus.
sama. Total Kasus ODGJ berat pasung
Puskesmas Pandanwangi tahun
ini (jumlah kasus tahun lalu +
temuan kasus tahun ini) : 0+2 =
2 kasus.
Target PKP penurunan jml
kasus ODGJ berat pasung
tahun ini 15,3% x 2 = 0,31
kasus (dibulatkan 1 kasus).
Pada tahun ini di Puskesmas
Pandanwangi membebaskan 1
(satu) ODGJ pasung.
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
Kesimpulannya :
Penurunan jumlah kasus ODGJ
berat pasung di Puskesmas
Pandanwangi pada tahun ini
1/2x 100 = 50 %, maka target
penurunan kasus pasung di
Puskesmas Pandanwangi
tercapai karena target 10,03%
capaian 50%.
6 Kunjungan Pasien Pengertian : Kunjungan Pasien ODGJ adalah jumlah/ Persentase Kunjungan ODGJ 50% Data Siskewa
ODGJ banyaknya pasien ODGJ yang berobat ke adalah Jumlah kunjungan dari Puskesmas
Puskesmas/dikunjungi petugas atau Kader Kesehatah ODGJ yang dengan teratur kasus
Jiwa (KKJ) dalam rangka konseling/edukasi/ berkunjung/ berobat ke yang ada
pengobatan, dengan status kemandirian pasien adalah puskesmas, dan atau
self care (Kemampuan pasien mengendalikan gejala, dikunjungi petugas kesehatan
Merawat diri, bersosialisasi, kemampuan melakukan atau KKJ sebanyak minimal 12
kegiatan sehari-hari) dan Produktif. minimal 12 kali kali per tahun dibagi ODGJ
per tahun. yang ada diwilayah kerja
Numerator : Jumlah penderita ODGJ yang berkunjung Puskesmas tersbut. dikali 100%
dan atau dikunjungi oleh petugas, KKJ untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai Contoh perhitungan No. 6
standar minimal 12 kali 1 tahun. KUNJUNGAN KE PUSKESMAS
Denominator : Jumlah ODGJ yang ada diwilayah keja di Puskesmas Wonoasih Kota
Puskesmas tersebut. Probolinggo :
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
Estimasi ODGJ berat di
Puskesmas Wonoasih 0,16% x
33.395 = 54 kasus. (Hasil
pembulatan)
Jumlah kasus ODGJ di
Puskesmas Wonoasih dari
laporan data kohort 60
kasus/orang.
Target capaian PKP kunjungan
tahun ini 40% x 60 = 24
kasus/orang. (Hasil
pembulatan)
Capaian layanan pasien ODGJ
yang rutin
berkunjung/dikunjungi
minimal sebanyak 12 kali
sebesar/sebanyak 20 pasien,
maka persentase kunjungan
pasien ODGJ : (20/60) x 100 =
33,34%.
Kesimpulan : Kunjungan ODGJ
berat di Puskesmas Wonoasih
belum tercapai. Karena target
50% capaian 33,34%.
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
7 Penanganan Kasus Pengertian : Penanganan Kasus Melalui Rujukan ke Persentase Penanganan Kasus 30% Data Siskewa
Melalui Rujukan ke Rumah Sakit Umum / RSJ adalah : Jumlah Pasien Melalui Rujukan ke Rumah (Batas Puskesmas
Rumah Sakit Umum / yang mendapat layanan di Fasyankes sekunder (RSU), Sakit Umum / RSJ. Adalah Maksima
RSJ. tersier (RSJ) dan praktek dokter special jiwa. dalam Jumlah kasus ODGJ yg dirujuk l
kurun waktu satu tahun. ke RSU/RSJ/ Praktek dokter rujukan)
Numerataor : Jumlah ODGJ yang dilakukan rujukan spesilis dibagi Jumlah seluruh dari
kasus yang ada dikali 100%. kasus
Denominator : Jumlah kasus/pasien yang ada di Contoh No.7 perhitungan yang ada
wilayah kerja Puskesmas tersebut dalam kurun waktu Penanganan Kasus Melalui
tersebut. Rujukan ke Rumah Sakit
Umum / RSJ. di Puskesmas
Wonoasih :
- Jumlah kasus ODGJ di
Puskesmas Wonoasih s/d.
Oktober 2021 ini dari data
kohort 60 kasus.
Batas maksimal pasien ODGJ
yang dirujuk 25% x 60 = 15
kasus/pasien.
Bila jumlah pasien ODGJ yang
dirujuk Puskesmas Wonoasih
sebanyak 20 orang dalam 1
tahun, maka persentase
Rujukan adalah 25/108 x 100 =
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
33,34%.
Kesimpulan : Pasien yang
dirujuk dari Puskesmas
Wonoasih melebihi batas
maksimal 25% realisasi
33,34%.
1. Penyediaan dan Penyuluhan tentang pencegahan & penanggulangan Jumlah sekolah (setingkat SD, 10% laporan
penyebaran informasi bahaya penyalahgunaan Napza kepada siswa sekolah SLTP & SLTA) yang tribulan
tentang pencegahan & (setingkat SD, SLTP & SLTA). mendapatkan penyuluhan
penanggulangan bahaya dibagi jumlah seluruh sekolah
penyalahgunaan Napza (setingkat SD, SLTP & SLTA) di
wilayah kerja Puskesmas dikali
100%.
2.2.4 Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan Jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan Jumlah hasil pemeriksaan 100% Laporan online
kesehatan jamaah haji 3 yang dientry dalam siskohat (Sistem Komputerisasi jemaah haji yang dientry dalam
bulan sebelum Kesehatan Terpadu) pada 3 (tiga) bulan sebelum siskohat pada 3 (tiga) bulan
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
operasional terdata. operasional sebelum operasional dibagi
dengan jumlah kuota jemaah
haji pada tahun berjalan dikali
100 %
2.2.5 Pelayanan Kesehatan Tradisional
1. Penyehat Tradisional Penyehat Tradisional yang memiliki STPT ( Surat Jumlah Penyehat Tradisional 15% Laporan
yang memiliki STPT Terdaftar Penyehat Tradisional) yang ada di wilayah yang memiliki STPT dibagi Tribulan PKT
kerja Puskesmas. Penyehat Tradisional adalah jumlah Penyehat Tradisional (Pelayanan
seseorang yang memiliki pengetahuan pengobatan yang ada di wilayah kerja Kesehatan
radisional dengan modalitas ketrampilan dan ramuan Puskesmas dikali 100% Tradisional)
yang diperoleh secara turun temurun atau kursus pada
penyehat tradisional senior
2. Kelompok Asuhan Desa/Kelurahan yang memiliki Kelompok Asuhan Jumlah Desa/Kelurahan yang 20% Laporan
Mandiri yang terbentuk Mandiri dengan SK Kepala Desa/Kelurahan di wilayah memiliki kelompok Asuhan Tribulan PKT
kerja Puskesmas. Kelompok Asuhan Mandiri adalah Mandiri yang ber SK dibagi
kelompok masyarakat yang mampu memelihara dan dengan jumlah desa/kelurahan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan yang ada di wilayah kerja
mengatasi masalah gangguan kesehatan ringan secara Puskesmas dikali 100%
mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau
masyarakat dengan memanfaatkan Taman Obat
Keluarga/TOGA dan akupresur.
3. Panti Sehat berkelompok Panti Sehat berkelompok yang berijin yang ada di Jumlah Panti Sehat 15% Laporan
yang berijin wilayah Kerja Puskesmas.Panti Sehat adalah tempat berkelompok yang berijin dibagi Tribulan PKT
yang digunakan untuk melakukan perawatan jumlah Panti Sehat
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
kesehatan tradisional empiris yang berijin dan yang berkelompok yang ada di
memberikan pelayanan lebih dari 1 (satu) orang wilayah kerja Puskesmas dikali
penyehat tradisional (Hattra) 100%
4 Pembinaan Penyehat Penyehat Tradisional yang ada di wilayah kerja Jumlah Penyehat Tradisional 50% Laporan
Tradisional Puskesmas yang mendapat pembinaan oleh petugas yang mendapat pembinaan oleh Tribulan PKT
kesehatan petugas kesehatan di bagi
jumlah Penyehat Tradisional
yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%
2.2.6 Pelayanan Kesehatan Olahraga
1. Kelompok /klub olahraga Kelompok/ klub olahraga, meliputi kelompok olahraga Jumlah kelompok/klub 35% Data dasar
yang dibina di sekolah, klub antara lain jantung sehat, senam olahraga yang dibina dibagi
asma, senam usila, senam ibu hamil, senam diabetes, jumlah kelompok/ klub
senam osteoporosis, kebugaran jamah haji dan olahraga yang ada dikali 100%
kelompok olahraga/latihan fisik lainnya yang dibina di
wilayah kerja Puskesmas selama pada kurun waktu
tertentu.
2. Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran Jumlah CJH yang dilakukan 80% Data dasar,
Calon Jamaah Haji kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada. Pengukuran Kebugaran Kementerian
Jasmani oleh Puskesmas pada agama
tahun berjalan dibagi Jumlah
CJH yang terdaftar di
Puskesmas pada tahun berjalan
dikali 100 %
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
3. Puskemas Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan Jumlah bulan yang mencapai 30% Data
menyelenggarakan olahraga internal , yaitu : 1. perencanaan tahunan Indikator layanan kesehatan Dasar/LBKO
pelayanan kesehatan dan/atau bulanan; 2. peregangan minimal satu kali olahraga internal (capaian
Olahraga internal dalam sehari; 3. senam bersama seminggu sekali; 4. indikator dibagi 4) dibagi 12
pengukuran kebugaran jasmani karyawan Puskesmas bulan X 100 %
minimal 1 kali per tahun)
4 Pengukuran kebugaran Sekolah Dasar/MI adalah lembaga pendidikan yang Jumlah Sekolah Dasar/MI yang 20%
Anak Sekolah menyelenggarakan program pendidikan enam tahun diukur kebugaran jasmani
bagi anak usia 6-12 tahun. Pengukuran Kebugaran dibagi jumlah SD/MI yang ada
Anak Sekolah /Madarasah adalah pengukuran di wilayah kerja x 100 %
kebugaran pada anak kelas 4-6 tahun yang berusia 10
- 12 tahun
2.2.7 Pelayanan Kesehatan Kerja
1 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) Jumlah bulan yang mencapai 30% Dokumen
menyelenggarakan K3 adalah puskesmas menyelenggarakan K3 di internal minimal 80% dari 11 indikator pelaksanaan
Puskesmas (internal) sesuai dengan permenkes nomor 52 Tahun 2018 yaitu : K3 Fasyankes yang ada pada kegiatan K3
Permenkes Nomor 52 Tahun puskesmas,
1) Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko 2018 dalam satu bulan dibagi Data dasar dan
K3 Fasyankes (minimal ada identifikasi bahaya fisik, 12 bulan dikali 100% Buku Regester
kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dan ada Bantu
perencanaan K3 internal). Kesehatan
2) Penerapan kewaspadaan standar (minimal cuci Kerja
tangan, memakai APD, dan pengelolaan jarum suntik)
3) Penerapan prinsip ergonomi (minimal ada salah satu
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
SOP postur tubuh saat kerja, dan pengaturan shift
kerja)
4) pemberian imunisasi (Program imunisasi :
hepatitis/ covid-19 / dll)
5) Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di
fasyankes (minimal ada peraturan internal pelaksanaan
aktifitas fisik (olahraga) dan tidak merokok di tempat
kerja)
6) Pemeriksaan kesehatan berkala (program
pemeriksaan berkala minimal posbindu)
7) Pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes dari
aspek K3 (mempunyai jadwal pemeliharaan sarpras
berkala)
8) Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3
(mempunyai daftar inventarisasi peralatan dan jadwal
pemeliharaannya),
9) kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana, termasuk kebakaran (minimal peta risiko di
puskesmas dan jalur evakuasi)
10) Pengelolan bahan B3 dan limbah B3 (minimal ada
tempat khusus penyimpanan barang dan limbah B3),
11) Pengelolaan limbah domestik
2 Puskesmas Puskesmas menyelenggarakan pembinaan K3 adalah Jumlah kantor yang dibina K3 35% Data dasar dan
menyelenggarakan pembinaan setiap SDM di puskesmas yang melakukan Perkantoran dibagi jumlah total Laporan
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
pembinaan K3 assesment dan atau intervensi. Perkantoran adalah perkantoran (kelurahan dan Pelaksanaan
perkantoran kantor kecamatan dan kantor kelurahan kecamatan) yang ada di wilayah Kegiatan
kerja dikali 100% puskesmas
dan Buku
Regester Bantu
Kesehatan
Kerja
3. Promotif dan preventif Salah satu atau seluruh kegiatan promosi (penyuluhan, Jumlah kelompok kerja (Pos 40% Data dasar,
yang dilakukan pada konseling, latihan olahraga dll) dan/ atau preventif UKK) yang dilakukan kegiatan Laporan
kelompok kesehatan (imunisasi, pemeriksaan kesehatan, APD, ergonomi, promotif dan preventif yang Bulanan
kerja pengendalian bahaya lingkungan dll) yang dilakukan dilakukan dalam satu bulan Kesehatan
minimal 1 (satu) kali tiap bulan selama 12 ( dua belas) dibagi jumlah seluruh Pos UKK Pekerja (LBKP)
bulan pada kelompok kesehatan kerja. (kali 12) di wilayah binaan dan Buku
dikali 100% Register Bantu
Kesehatan
Kerja
2.2.8 Kefarmasian
Edukasi dan Pemberdayaan masyarakat tentang obat pada gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat
1. Kader aktif pada Jumlah kader yang telah tersosialisasi gema cermat % Kader aktif pada kegiatan 25% Data /notulen
kegiatan Edukasi dan yang aktif menjadi fasilitator kegiatan gema cermat Edukasi dan Pemberdayaan kegiatan
Pemberdayaan kepada masyarakat diwilayah kerjanya. masyarakat tentang obat pada penyuluhan di
masyarakat tentang obat Gerakan masyrakat cerdas puskesmas
pada Gerakan masyrakat menggunakan obat = Jumlah
cerdas menggunakan kader aktif yang telah
No Indikator UKM Definisi Operasional Cara Perhitungan Target Sumber Data
obat tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah kader yang
mengikuti sosialisasi x 100%
2 Jumlah wilayah yang Jumlah desa/kelurahan di wilayah kerja puskesmas 25% Data /notulen
dilakukan Kegiatan yang telah tersosialisasi kegiatan gema cermat. kegiatan
Gerakan Masyarakat % Jumlah wilayah yang penyuluhan di
Cerdas Menggunakan dilakukan Kegiatan Gerakan puskesmas
Obat Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat = Jumlah
desa atau kelurahan yang telah
tersosialisasikan gema cermat
dibagi jumlah desa kelurahan di
wilayah kerja x 100%
3 Jumlah masyarakat yang Jumlah masyarakat ( usia > 15 tahun) yang telah Jumlah masyarakat yang telah 25% Data /notulen
telah tersosialisasikan tersosialisasi kegiatan gema cermat. tersosialisasikan gema cermat = kegiatan
gema cermat Jumlah masyarakat yang telah penyuluhan di
tersosialisasikan gema cermat puskesmas
dibagi jumlah masyarakat
(usia>15 tahun) yang
ditargetkan di wilayah kerja
dikali 100%