Abstract: This study aims to determine the effect of operational audits , good clinical governance and
effectiveness of health services JKN / BPJS . The object of this study conducted in hospitals and general
hospitals Sariningsih PINDAD Bandung . Respondents in this study are the internal control unit , the head
part and BPJS employees , all Head Room and Inpatient Clinical Instructure , Head Instructure room and
Clinical Pharmacy , Head Instructure room and Clinical Laboratory , Head of Accounting and Finance ,
Head of the Outpatient .
The method used in this study is the verification method using a survey approach , sampling in this study
using the Proportionate Stratified Random Sampling . Results of this study express the relationship
between operational audits and good clinical governance affects the effectiveness of medical care JKN /
BPJS in both class D Hospital in Bandung.
Keywords: Operational Audit, Good Clinical Governance, The Effectiveness of Health Services
JKN/BPJS
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh operasional audit , good clinical
governance dan efektivitas pelayanan kesehatan JKN/BPJS. Objek penelitian ini dilakukan di rumah sakit
Sariningsih dan rumah sakit umum Pindad Kota Bandung. Responden dalam penelitian ini adalah kepada
satuan pengawasan internal, kepala bagian dan pegawai BPJS, seluruh Kepala Ruangan dan Clinical
Instructure Instalasi Rawat Inap, Kepala Ruangan dan Clinical Instructure Farmasi, Kepala Ruangan dan
Clinical Instructure Laboratorium, Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, Kepala Rawat Jalan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dengan menggunakan pendekatan
survey, pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Proportionate Stratified Random
Sampling. Hasil penelitian ini menyatakan keterkaitan antara audit operasional dan good clinical
governance mempengaruhi efektivitas pelayanan kesehatan JKN/BPJS di kedua Rumah Sakit kelas D di
Bandung.
Kata kunci : Audit Operasional, Good Clinical Governance, Efektifitas pelayanan kesehatan
JKN/BPJS
A. Pendahuluan
Dalam satu dasawarsa belakangan ini dunia medis mengalami perkembangan
begitu pesat baik dari tempat pelayanan maupun penemuaan-penemuan dalam bidang
pengobatan. Kebijakan pemerintah tentang pendirian rumah sakit, poliklinik dan
puskesmaspun merambah ke berbagai daerah. Bukan hanya sekedar kuantitas tempat
pelayanan saja yang menjadi sorotan masyarakat umum tetapi kualitas dari pelayanan
yang menjadi prioritas utama yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan akan pelayanan pengobatan (Divianto, 2012).
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan
terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan yang baik (Siregar, 2004). Upaya kesehatan adalah setiap
368
Pengaruh Audit Operasional dan Good Clinical Governance terhadap… | 369
B. Landasan Teori
Audit operasional yang mencakup penyebutan efficiency (pengeluaran yang
minimum dari sumber daya), effectiveness (pencapaian hasil yang diinginkan) dan
economy (kinerja dari suatu entitas) Tunggal, (2001). Tujuan audit operasional
Menurut IBK. Bayangkara (2008:3) tujuan dari audit operasional (audit manajemen)
yaitu Audit operasional ( audit manajemen ) bertujuan untuk mengidentifikasi
kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan
berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Scally and Donaldson (1998), Clininical Governance is approach to
maintaining and improving the quality of patient care within a health system (NHS). And
its most widely cited formal definition it as: “a framework throught which NHS
organizations are accountable for continually improving the quality of their services and
safeguarding high standards of care by creating an environment in which excellence in
clinical care flourish”. Clinical governance suatu kerangka kerja organisasi yang
akuntabel untuk meningkatkan kualitas layanan dan menerapkan standar tinggi layanan
dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk melakukan melakukan layanan
klinis (NHS-UK Department of Health, 1998).
Clinical governance yang baik dinilai tanggung jawabnya/akuntabilitasnya
berdasarkan kinerja klinis bukan kinerja yang lain karena ini adalah setting rumah sakit,
dinilai dari kecepatan pasien mendapat layanan misalnya, info ini belum mencakup hal-
hal klinis sehingga memaksa RS untuk akuntabel untuk mencapai high standar of health
care. Tujuan Clinical Governance untuk menjamin akses yang memadai dan high
quality, the best care untuk semua pasien, melindungi pasien dari risiko yang tidak
diharapkan.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2009:179) mengungkapkan pengertian
efektivitas adalah sebagai berikut Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang–undangan.
Rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi rumah
sakit umum kelas A, B, C, dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan,
ketenagaan, fisik dan peralatan (Siregar dan Amalia, 2004). BPJS merupakan Badan
Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai
Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan
beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. BPJS Kesehatan
bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek) merupakan program
pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada
tanggal 31 Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1
Januari 2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi sejak 1 Juli 2014.
BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh
PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT.
Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014.
JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan
kepanjangan dari Jaminan Kesehatan Nasional yang sistemnya menggunakan sistem
asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia nantinya wajib menyisihkan sebagian kecil
uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan. Sesuai Undang-undang Nomor 40
tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka
seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan juga kepesertaanya
bersifat wajib tidak terkecuali juga masyarakat tidak mampu karena metode pembiayaan
kesehatan individu yang ditanggung pemerintah.
audit operasional
(X1) (+)
Efektifitas
pelayanan
kesehatan
JKN/BPJS
(Y)
Good Clinical (+)
Governance
(X2)
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dengan
pendekatan survey melalui teknik pengumpulan data dengan kuisioner. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan
daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah terstuktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor yang bekerja pada rumah sakit umum sebagai
responden dalam penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-
masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan
kepada kepada satuan pengawasan internal, kepala bagian dan pegawai BPJS, seluruh
Kepala Ruangan dan Clinical Instructure Instalasi Rawat Inap, Kepala Ruangan dan
Clinical Instructure Farmasi, Kepala Ruangan dan Clinical Instructure Laboratorium,
Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, Kepala Rawat Jalan kedua rumah kelas D
sakit umum di Bandungsebagai responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan angket (kuesioner).
Populasi dalam penelitian ini adalah kepada satuan pengawasan internal, kepala
bagian dan pegawai BPJS, seluruh Kepala Ruangan dan Clinical Instructure Instalasi
Rawat Inap, Kepala Ruangan dan Clinical Instructure Farmasi, Kepala Ruangan dan
Clinical Instructure Laboratorium, Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan, Kepala
Rawat Jalan kedua rumah kelas D sakit umum di Bandung. Metode pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Proportionate
Stratified Random Sampling, yaitu Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan bila
populasi mempunyai anggota atau unsure yang tidak homogen dan berstrata propesional
. sehingga sampel dalam penelitian ini sesuai dengan kuesioner yang kembali yang akan
diolah. Alat uji analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Audit Operasional diukur menggunakan 10 indikator(Boynton, Njohansundan
dan Kell,2003), Good Clinical Governance diukur dengan 9 indikator (Rustam,2012),
Dalam penelitian ini digunakan sampel n = 68. Nilai ttabel dengan jumlah sampel
(n) = 68, jumlah variabel X (k) = 2, taraf signifikan α = 5%; derajat bebas (db) = n-k-1 =
68-2-1 = 65 dengan pengujian satu arah diperoleh sebesar 1,669 .Penentuan hasil
pengujian (penerimaan/ penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan thitung
dengan ttabel atau juga dapat dilihat dari nilai signifikansinya.
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4986.360 2 2493.180 592.857 .000a
Residual 273.349 65 4.205
Total 5259.709 67
a. Predictors: (Constant), Good_Clinical_Governance, Audit_Operasional
b. Dependent Variable: Efek_Pel_aKes_JKN_BPJS
Berdasarkan hasil pengolahan seperti yang terdapat pada tabel diatas dapat
dilihat F hitung adalah 592.857 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas
(0,0000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel audit
operasional dan good clinical governance secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
secara signifikan. Dan jika dilihat secara parsial bahwa nilai signifikansi untuk variabel
Audit Operasional (X1) adalah 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
audit operasional berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pelayanan kesehatan
JKN/BPJS, selanjutnya Good Clinical Governance diperoleh nilai signifikan sebesar
0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan good clinical governance berpengaruh secara
signifikan terhadap efektivitas pelayanan kesehatan JKN/BPJS.
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .974 .948 .946 2.05070
a. Predictors: (Constant), Good_Clinical_Governance, Audit_Operasional
Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan oleh penulis dengan harapan dapat menjadi
bahan pertimbangan dan bahan masukan bagi Rumah Sakit Sariningsih dan Rumah
Sakit Umum PINDAD yaitu:
a. Rumah Sakit harus sering mengadakan pelatihan khusus dan pendidikan
professional untuk Satuan Pengawasan Internal agar menghasilkan sumber daya
manusia yang kompeten di bidangnya.
b. Rumah Sakit harus bisa menyeleksi pegawai Satuan Pengawasan Internal, dari
mulai perektrutan dan penempatan posisi karena Satuan Pengawasan Internal
sangat memegang andil dalam kemajuan Rumah Sakit.
c. Satuan Pengawasan Internal harus berkomunikasi dengan pihak manajemen
Rumah Sakit khususnya di bidang masalah yang diaudit agar dapat mendapatkan
informasi yang lengkap, akurat dan relevan.
d. perbanyak dokter spesialis untuk meningkatkan Good Clinical Governance karena
pasien JKN/BPJS meningkat maka kualitas klinispun harus meningkat.
e. Perbanyak ruangan agar tidak terjadi penumpukan pasien JKN/BPJS.
Daftar Pustaka
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Bayu, 2012.“Tujuan Akhir Diterapkannya Good Clinical Governance“. www.elearning
.mmr.umy.ac.id diakses pada tanggal 31 maret 2015.
Boynton, Njohansundan dan Kell,2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga
Cahyati, Icah, 2012. “Pengaruh Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pelayanan
Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Cibabat”. Bandung: Universitas Pasundan
Bandung.
Detik.com, 2015. “Kurangnya Efektivitas Pelayanan Kesehatan JKN/BPJS”.
www.detik.com diakses pada tanggal 31 maret 2015
Depkes RI, 2009. “Upaya Pelayanan Kesehatan”. www.depkes.go.id diakses pada
tanggal 31 maret 2015.
Divianto, 2015. “ Peranan Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pelayanan
Kesehatan Rawat Inap Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Bunda
Palembang). Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
G. Scally and L.J Donaldson, 1998. Clinical Governance and The Drive For Quality
Improvement In The New NHS. England
Georgopulous, Tannembaum, 1995. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi, 2002. Auditing 1 Edisi ke 6. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Perundang – undangan UU nomor 40 Tahun 2004. “ Sistem Jaminan
Nasional”. www.koranfesbuk.com. Diakses pada tanggal 1 April 2015.
Ratmino dan Winarsih, Atik Septi. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Rustam, Astriana, 2012. “Dunia Kesehatan Clinical Governance”.
astrianarustam21.blogspot.com diakses pada tanggal 16 April 2015.
Siregar dan Amalia, 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC.