PENDAHULUAN
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit yang dikelola oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba berdasarkan Undang-
undang RI. No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Secara umum sebuah rumah
sakit didirikan dengan tujuan untuk memberikan suatu pelayanan baik bentuk
dibutuhkan oleh pasien baik dengan batasan kemampuan teknologi dan sarana
kegiatan dari berbagai kelompok tingkat profesional dan tenaga non profesional
yang ada untuk mencapai tujuan Rumah Sakit tersebut. Dengan adanya
efektivitas pelayanan kesehatan dari perawatan dan pengobatan yang baik maka
1
Pelayanan medis tidak hanya berupa penyedia jasa tetapi salah satu yang
tidak lancar akan menghambat layanan kesehatan, hal ini disebabkan karema obat
tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Tetapi sebaliknya bila obat tersedia
menurunnya kualitas obat, karena obat yang disimpan akan menjadi kadaluarsa.
Hal ini tentu saja akan mengurangi fungsi obat, bahkan dapat membahayakan jika
Jumlah persediaan obat melibatkan jumlah barang dan nilai yang cukup
besar, maka dapat dimengerti mengapa persediaan obat merupakan aspek yang
penting dan memerlukan perhatian yang sangat besar dari pihak manajemen
rumah sakit. Sehingga manajer dalam hal ini bagian logistik harus mengatur
komposisi pembelian tiap jenis obat agar diperoleh hasil yang optimal. Hal ini
dapat dilakukan melalui pengelolaan obat yang efektif, sehingga tujuan awal
2
efisiensi operasional, serta mendorong ketaatan terhadap kebijakan yang telah
ditetapkan.
RSUD Tidar Magelang merupakan salah satu Rumah Sakit tipe B yang
perlu diatur sistem pengendalian internal pada BLU. Pada 21 Desember 2017
intern tersebut Pemimpin BLU membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang
SPI pada BLU mengikuti praktik terbaik (best practice) yang sedang berkembang
Magelang yang disusun dan disajikan , penulis menemukan salah satu informasi
bahwa sampai dengan bulan 31 Desember 2017 terdapat obat Expired Date yang
belum dimusnakan pada gudang farmasi RSUD Tidar Kota Magelang sebesar
3
Rp 123.209.396,00. Dengan adanya informasi tersebut upaya pengadaan obat
belum memenuhi kebutuhan obat yang sesuai dengan jenis, jumlah dan mutu yang
obat.
sehingga merupakan aktiva yang penting dan membutuhkan perhatian yang besar
yang cukup besar dengan biaya terkecil, untuk itu perlu dilindungi dan diawasi.
tujuan rumah sakit untuk memberikan mutu pelayanan kesehatan yang terbaik
tidak terlalu kecil atau terlalu besar, sehingga produksi obat dapat berjalan dengan
menunjang prosedur sediaan obat yang ada di rumah sakit melalui sebuah
pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang”.
4
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian mengenai latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
5
1. Bagi penulis
audit. Serta memberikan informasi dan inspirasi yang lebih jelas bagi
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Audit
“Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
ditetapkan. Audit harus dilakukan ole h orang yang kompeten dan independen”
keuangan.
7
2.2 Sistem Pengendalian Internal
terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang manajemen dengan keyakinan
manajemen dan karyawan lain untuk menangani risiko bisnis dan risiko
pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan oleh dewan direksi,
dirancang oleh manajemen untuk memastikan pelaporan keuangan yang andal dan
8
2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal
entitas.
berwenang.
semua transaksi yang terjadi, (b) Transaksi yang dicatat adalah benar-
9
benar terjadi, (c) Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar, (d) Transaksi
dengan teliti.
tegas.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
Menurut Al Haryono Jusuf (2014: 356), pada umumnya manajemen memiliki tiga
tujuan umum dalam merancang suatu sistem pengendalian internal yang efektif,
yaknik:
10
pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah untuk
keputusan.
perpajakan.
Berdasarkan Al. Haryono Jusup (2014: 375), ada lima komponen pengendalian
PENGENDALIAN INTERNAL
Komponen Deskripsi Komponen Subkomponen
11
arti penting pengendalian yang
internal. bertanggungjawab
atas tatakelola
(dewan komisaris
dan komite audit)
Falsafah dan gaya
operasi manajemen
Struktur organisasi
Pemberian
wewenang dan
tanggungjawab
Kebijakan dan
praktik tentang
sumber daya
manusia
Proses Penilaian Identifikas dan analisis Proses penilaian risiko
oleh manajemen tentang Mengidentifikasi
Risiko Entitas
risiko yang relevan dengan faktor-faktor yang
penyusunan laporan mempengaruhi risiko
keuangan yang sesuai Menilai signifikasi
dengan SAK-IAI. risiko dan
kemungkinan
terjadinya
Menentukan
tindakan yang
diperlukan untuk
mengelola risiko
Kategori asersi
manajemen yang
harus dipenuhi:
Asersi-asersi tentang
golongan transaksi
dan kejadian lainnya.
12
Asersi-asersi tentang
saldo akun
Arsesi-asersi tentang
penyajian dan peng-
ungkapan
Informasi dan Metoda yang digunakan Mengidentifikasi dan
untuk menginisiasi, mencatat seluruh
komunikasi
mencatat, mengolah dan transaksi yang valid
melaporkan transaksi Mendeskripsikan
perusahaan dan untuk transaksi
menjaga akuntabilitas atas Mengukur
aset-aset nilai transaksi
yang bersangkutan Menentukan periode
terjadinya transaksi
Menyajikan
transaksi dan
pengukapan terkait.
Aktivitas Kebiijakan dan prisedur Jenis-jenis aktivitas
yang ditetapkan pengendalian spesifik:
pengendalian
manajemen untuk Otorisasi penelaahan
memenuhi tujuan laporan kinerja
keuangan Pengolahan
informasi
Pengendalian fisik
Pemisahan tugas
Pemantauan Penilaian yang dilakukan
manajemen secara terus
Pengendalian
menerus dan periodik
tentang kinerja
pengendalian internal
untuk memastikan apakah
pengendalian berjalan
sebagaimana dikehendaki
13
dan dimodifikasi bila
dibutuhkan.
2.2.5 Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal
1. Pemisahan Fungsi
3. Prosedur Dokumentasi
teliti secara cepat dan data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak yang
5. Pengawasan Fisik
14
penerimaan kas. Hal ini bertujuan untuk melakukan pengawasan
kebernaran data.
2.3 Persediaan
persediaan terdiri dari persdiaan produk jadi, persediaan produk dalam proses,
persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai
terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan
Menurut Kieso (2008: 402), persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan
besar yaitu:
(memuaskan konsumen).
15
a) Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka
dipesan.
perusahaan.
persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-
bahan/ barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya
a) Dokumen
16
jadi dalam kartu gudang. Bukti memorial digunakan untuk mencatat
tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu
b) Catatan Akuntansi
a) Kartu gudang
b) Kartu Persediaan
persediaan (kuantitas dan harga pokok total) yang tercantum dalam kartu
persediaan.
c) Jurnal umum
17
2.3.5 Fungsi yang Terkait
a) Fungsi Gudang
b) Fungsi Akuntansi
pokok per satuan yang tercantum dalam daftar hasil perhitungan fisik,
c) Fungsi Penerimaan
terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok
18
guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh
perusahaan.
d) Fungsi Pembelian
berikut:
fungsional secara tegas harus dilakukan oleh suatu panitia yang terdiri dari
pengecek.
19
Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandatangani oleh ketua
fisik.
pengecek.
pekerjaannya.
20
3.3 Uji Pengendalian (Test of Control)
3.3.1 Pengertian
dapat mencegah terjadinya salah saji, mendeteksi dan mengkoreksi jika salah saji
sudah terjadi. Pengendalian yang dipilih untuk diuji adalah pengendalian yang
bersangkutan akan dapat memberikan bukti audit berkenaan dengan asersi yang
Uji pengendalian terdiri atas jenis prosedur yang berikut, Tuankotta (2014):
21
3.3.2 Penggunaan Atribute Sampling dalam Pengujian
Pengendalian/Kepatuhan
Menurut Mulyadi (2002: 253), ada tiga model attribute sampling, yaitu:
2) Stop-or-go sampling
22
sedini mungkin. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalaham
seharusnya ada.
Pada tahap ini, auditor menentukan besarnya sampel minumum yang harus
pengujian pengendalian.
23
confidence factor at desired reliability for accurrence observed
AUPL = 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑧𝑒
Jika AUPL > DUPL, maka penulis mengambil sampel tambahan untuk
c) Discovery sampling
berikut:
24
6) Periksa attribute sampel.
25
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
status gejala yang ada. Tujuan dari penelitian diskriptif adalah menggambarkan
(Ronald, 2014).
1. Tempat Penelitian
Magelang.
2. Waktu Penelitian
1. Subjek penelitian
a. Bagian Gudang
c. Bagian Akuntansi
26
d. Bagian
2. Objek Penelitian
Objek merupakan suatu entitas yang akan diteleiti. Objek dapat berupa
1. Wawancara
wawancara adalah metode tanya jawab secara langsung dengan pihak yang
27
mengetahui kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan prosedur
2. Dokumentansi
obat yang terdiri dari pembelian obat dan pengiriman serta penerimaan
Magelang.
3. Observasi
Instalasi Farmasi RSUD Tidar Magelang teknik analisis data yang pertama
fungsi yang terkait dan dokumen yang digunakan dan pengendalian intern
28
terhadap persediaan obat di Instalasi Farmasi serta penulis dapat
Menurut Mulyadi (2001: ....) sebelum masuk pada langkah- langkah stop-
urut tercetak kuantitas dan harga obat dengan surat order pembel
pemasok.
29
2) Adanya kelengkapan dokumen pendukung yang dilengkapi
gudang.
kenadalan.
30
Tabel III.1
Acceptable
Limit (AUPL)
90% 95% 97,5%
10% 24 30 37
9 27 34 42
8 30 38 47
7 35 43 53
6 40 50 62
5 48 60 74
4 60 75 93
3 80 100 124
2 120 150 185
1 240 300 370
Sumber: (Mulyadi, .....)Berdasarkan tingkat keandalan sebesar 95%
diambil.
31
pengendalian. Menurut tabel III.I ,jika sistem pengendalian intern
Precision Limit
32
33
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-penguatan-sistem-
https://eprints.uns.ac.id/20758/
https://media.neliti.com/media/publications/1819-ID-evaluasi-penerapan-
pengendalian-intern-terhadap-penerimaan-kas-pada-rumah-sakit.pdf
https://docplayer.info/68744274-Analisis-sistem-pengendalian-internal-penerimaan-
kas-pada-rsud-pamekasan-studi-kasus-pada-rsud-dr-h-slamet-martodirdjo-pamekasan-
madura-skripsi.html
https://docplayer.info/48296504-Analisis-sistem-pengendalian-intern-atas-penerimaan-
dan-pengeluaran-kas-pada-pt-dharmawangsa-persada-skripsi.html
https://media.neliti.com/media/publications/71523-ID-evaluasi-penerapan-sistem-
pengendalian-i.pdf
https://ekonomi.bisnis.com/read/20180208/9/736220/sistem-pengendalian-internal-
blu-diperkuat
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2749/2302
pengendalian-intern-pada-badan-layanan-umum/
34