Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO I

SULITNYA MENGURUS RUMAH SAKIT

Gita, 19 tahun seorang mahasiswi kedokteran memiliki cita-cita apabila

selesai menjadi dokter berkeinginan menjadi direktur rumah akit seperti ayahnya

Gita. Ayah Gita menjadi direktur rumah sakit sudah sejak 10 tahun yang lalu. Gita

beranggapan dengan menjadi direktur rumah sakit maka gita akan mudah

membantu masyaraat yang sakit yang tidak memiliki kemampuan untuk berobat.

Ayah gita memimpin sebuah rumah sakit tipe B. Ayah Gita pernah cerita kepada

Gita bahwa dalam menjalankan rumah sakit maka harus memiliki latar belakang

pendidikan menejemen rumah sakit. Sebagai seorang direktur rumah sakit ayah

Gita harus menjaga pelajanan rumah sakit yang bermutu dan menghasilkan rumah

sakit yang terakreditasi yang diakui oleh masyarakat.


Ayah Gita pernah menjelaskan bahwa salah satu yang sulit dilaksanakan

adalah dalam menejemen sumber daya manusia yang bekerja dirumah sakit

tersebut. Mulai dari dokter , perawat, tenaga analisis, apoteker, administrasi

hngga petugas keamanan rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan

yang terbaik dan paripurn dan sesuai dengan standard operating procedur

(SOP) sesuai dengan bidangnya masing- masing sehingga masyarakat dapat

pelayanan rumah sakit yang terbaik. Bagaimana anda menjelaskan pengelolaan

sebuah rumah akit yang terpadu?


RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur organisasi rumah sakit umum tipe B?
2. Bagaimana manajemen fungsional dan manajemn mutu di
rumah sakit ?
3. Bagaimana standar akreditasi rumah sakit ?
4. Apa fungsi rumah sakit ?
5. Bagaaimana pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan SOP?
6. Apa manfaat SOP?
HIPOTESIS
1. Struktur organisai RS
2. Organisasi rumah sakit adalah suatu organisasi yang di bangun untuk
mempermudah, mempercapat para masyarakat agar lebih efisien jika ingin
pergi ke rumah sakit, sehingga prosedur-prosedur yang ada disana semakin
mudah untuk di lakukan oleh para pasien atau konsumen-konsumen yang
berada di rumah sakitManajemen rumah sakit adalah koordinasi antara
berbagai sumber daya (unsur manajemen) melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, kemampuan pengendalian untuk mencapai tujuan rumah
sakit seperti: Menyiapkan sumber daya, mengevaluasi efektivitas, mengatur
pemakaian pelayanan, efisiensi, Kualitas.
3. Akreditasi rumah sakit merupakan sebuah proses penilaian dan penetapan
kelayakan rumah sakit berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan
oleh lembaga independen akreditasi Kementerian Kesehatan. Untuk
melaksanakan proses akreditasi rumah sakit, Kementerian Kesehatan
kemudian menetapkan Komisi Akreditasi Rumah Sakit atau disingkat
dengan KARS.
4. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan undang-undang No.
44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
5. Tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan
janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayananyang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur
6.

 Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi
kesalahan dan kelalaian.

 SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan
mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.

 Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan


tugas.

 Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki
kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan.

 Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya.

 Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.

 Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan
sehari-hari.

 Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.

 Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin


proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi.
SKEMA
MANAJEMEN
RUMAH SAKIT

TERAKREDIATASI

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DOKTER PERAWAT TENAGA APOTEKER ADMINISTRASI PETUGAS


ANALISIS KEAMANAN

STANDARD OPERATING PROCEDUR ( SOP)


LEARNING OBJEKTIF
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
pelaksanaan program QA rumah sakit
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikator
pelayanan rumah sakit
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan sistem
gugus kendali mutu rumah sakit
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan standar
akreditasi rumah sakit
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang
manajemen sumber daya manusia
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peran SOP
terhadap pelayanan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai