Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

SISTEM PENGEMBANGAN KINERJA KLINIK


Untuk memenuhi tugas matakuliah
Kebijakan Kesehatan Nasional
Dibimbing Ibu Lenni Saragih S.KM.,M.Kes.

Oleh:
Luluk Mamluatul Ulumy (1401460035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG
Juni 2015

1. Sebutkan konsep tentang SPMKK?


Standar
Komponen utama yang menjadi kunci dalam SPMKK adalah standar, yang
meliputi standar profesi, Standar Operasioanal Prosedur (SOP), dan pedomanpedoman yang digunakan oleh perawat disarana pelayanan kesehatan. Standar
keperawatan bermanfaat sebagai acuan dan dasar bagi perawat dalam
melaksanakan

pelayanan

kesehatan

yang

bermutu.

Standar juga dapat

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan motivasi


dan pendayagunaan staf, dapat digunakan untuk mengukur mutu pelayanan serta
melindungi masyarakat atau klien dari pelayanan yang tidak bermutu.
Uraian tugas
Uraian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas, dan tanggungjawab yang
dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukan jenis dan spesifikasi
pekerjaan, sehingga dapat menunjukan perbedaan antara pekerjaan yang satu
dengan yang lainnya.
Indikator kinerja
Indikator kinerja perawat adalah variabel untuk mengukur prestasi suatu
pelaksanaan kegiatan dalam waktu tertentu.
Refleksi Diskusi Kasus (RDK)
RDK adalah suatu metode merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam
menerapkan standar dan uraian tugas.
Monitoring dan Evaluasi

Sumber : http://dosenngeblog.blogspot.com/2012/03/sistem-pengembangan-manajemnkinerja.html diakses pada 12 Juni 2015

2. Sebutkan standart tentang SPMKK?


a. Ketentuan standar
1. Harus ditulis dan dapat diterima untuk dilaksanakan oleh para pelaksana.
2. Mengandung komponen struktur, proses, hasil.
3. Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan sitem dalam organisasi.
4. Standar harus disyahkan atau disetujui oleh yang berwenang.
b.

Komponen standar

1.

Standar struktur atau standar input menjelaskan praturan, kebijakan tatanan

dalam organisasi, meliputi filosofi dan obyektif organisasi dan administrasi,


kebijakan dan peraturan, staffing dan pembinaan, deskripsi pekerjaan, fasilitas
dan peralatan.
2.

Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi dan penerima

asuhan yang berfokus pada kinerja petugas secara profesional dalam tatanan
klinis meliputi fungsi, tanggungjawab, dan akontabilitas, manajemen kinerja
klinis, monitoring dan evaluasi kinerja klinis.
3.

Standar hasil adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasien.

Standar ini berfokus pada asuhan pasien yang prima meliputi kepuasan pasien,
keamanan pasien, kenyamanan pasien.
Sumber : http://dosenngeblog.blogspot.com/2012/03/sistem-pengembangan-manajemnkinerja.html diakses pada 12 Juni 2015

3. Sebutkan indikator kinerja dan evaluasi yang berhubungan dengan kinerja


klinis perawat dalam SPMKK?
Karakteristik Indikator :
1. Sahih (valid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspekaspek yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable) artinya mampu menunjukkan hasil yang sama pada saat
yang berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan datang.
3. Peka (sensitive) artinya cukup peka untuk mengukur sehingga memberikan hasil
yang sesuai.
4. Spesifik (specific) artinya memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas dan
tidak tumpang tindih.
5. Berhubungan (relevan) artinya sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan
kritikal. Contoh : pada unit bedah indikator yang di buat berhubungan
dengan pre operasi dan post operasi.
Klasifikasi indkator :
1. Indikator input : merujuk

pada

sumber-sumber

yang

diperlukan

untuk

melaksanakan aktivitas misalnya personil, alat, informasi, dana , peraturan.


2. Indikator proses : memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan.
3. Indikator out put : mengukur hasil meliputi cakupan, pengetahuan, sikap dan
perubahan perilaku yang dihasilkan oleh tindakan yang dilakukan. Indikator ini juga
disebut indikator effect.

4. Indikator out come : dipergunakan untuk menilai perubahan atau dampak


(impact) suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status
kasehatan masyarakat/penduduk.

Sumber : http://dosenngeblog.blogspot.com/2012/03/sistem-pengembangan-manajemnkinerja.html diakses pada 12 Juni 2015

4. Keterkaitan konsep SPMKK dalam upaya upaya meningkatkan kualitas


pelayan keperawatan?
RDK adalah suatu metode merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam
menerapkan standar dan uraian tugas. Pengalaman klinis yang direfleksikan
merupakan pengalaman aktual dan menarik baik hal-hal yang merupakan
keberhasilan maupun kegagalan dalam memberikan pelayanan keperawatan termasuk
untuk menemukan masalah dan menetapkan upaya penyelesaiannya. Misal dengan
adanya rencana untuk menyusun SOP baru.
a.
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan RDK
Untuk mengembangkan profesionalisme.
Meningkatkan aktualisasi diri.
Meningkatkan motivasi untuk belajar.
Meningkatkan pemahaman terhadap standar.
Memacu untuk bekerja sesuai standar.

b. Persyaratan Pelaksanaan RDK


1. Sistem yang didukung oleh manajer lini pertama (supervisor) dan didukung oleh
atasan langsung yang mendorong serta mewajibkan anggotanya untuk melaksanakan
RDK secara rutin, terencana dan terjadual dengan baik. Diatur dalam SK dan Prosedur
Tetap Pelaksanaan RDK.
2. Merupakan satu kelompok profesi
3. Kasus/issu yang menarik diambil dari pengalaman kinerja klinik
4. Ditunjuk satu orang sebagai penyaji kasus, satu orang sebagai fasilitator dan
beberapa orang sebagai peserta diskusi, posisi fasilitator, penyaji dan peserta lain
dalam diskusi setara/sejajar.
5. Persyaratan administratif : jadual, laporan kasus, lembar daftar hadir, lembar
notulen.

6. Kasus yang disajikan oleh penyaji merupakan pengalaman kinerja klinis yang
menarik dan memberikan motivasi pada peningkatan kinerja.
7. Waktu pelaksanaan tidak terlalu lama : singkat, padat dan terorganisir dengan baik
1 jam.
8. Posisi duduk sebaiknya melingkar dan saling berhadapan sehingga bisa
berkomunikasi secara bebas.
9. Tidak boleh ada interupsi saat penyajian kasus, klarifikasi kasus disampaikan
secara bergantian.
10. Tidak diperkenankan ada dominasi dan memberikan kritik yang dapat
memojokan peserta lainnya.
11. Membawa catatan diperbolehkan, namun perhatian tidak boleh tertumpu pada
catatan, sehingga dapat mengurangi perhatian dalam diskusi.

Sebagai gambaran pelaksanaan RDK adalah:


a)

Memilih/Menetapkan kasus yang akan didiskusikan topik yang didiskusikan

antara lain:
1.

Pengalaman pribadi perawat/ bidan yang aktual dan menarik dalam menangani

kasus/pasien di lapangan baik di RS/Puskesmas.


2.

Pengalaman dalam mengelola pelayanan keperawatan/kebidanan dan isu

strategis.
3.

Pengalaman yang masih relevan untuk dibahas dan akan memberikan informasi

berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan.


b)

Menyusun jadwal kegiatan. Seperti contoh di bawah ini:

Tabel 2.1
Jadwal kegiatan Diskusi Refleksi Kasus
Di Rumah Sakit Akbar
Tahun 2010
Topik Pembahasan Waktu

Penyajian

Moderator

Ket.

Kekeliruan

14 Jan

Nhira

Lisna

Askep TB

16 Feb

Irma

Syamsi

Askep tipoid

14 Mar

Chieka

Lovato

15 Apr

Nairha

Odes

14 Mei

Syamsul

Tia

memberikan obat

Management terapi
cairan
Perawatan luka
bakar
Sumber data: Sekunder
c)

Pelaksanaan DRK minimal 60 menit sbb:

Pembukaan

: 5 menit

Penyajian

: 15 menit

Tanya Jawab

: 30 menit

Penutup/rangkuman
d)

: 10 menit

Membuat laporan hasil RDK.

Sumber :
http://chieka-nhira-nairha.blogspot.com/2012/01/qu-ingin-hidup-seribu-tahun-lagifaktor.html diakses pada 12 Juni 2015
Sumber : http://dosenngeblog.blogspot.com/2012/03/sistem-pengembangan-manajemnkinerja.html diakses pada 12 Juni 2015

5. Fungsi daripada standart, indikator, dan evaluasi dalam kaitan meningkatkan


kualitas sistem pelayanan kesehatan di komunitas dan rumah Sakit
1. Komunitas
Secara tidak langsung standart, indikator, dan evaluasi sangat berkaitan dengan kualitas
sistem pelayanan kesehatan baik pada komunitas dan rumahsakit/ puskesmas karena jelas

sekali tujuanya utuk meningkatkan mutu asuhan yang diharpak yang diharapkan dapat
meningkatkan kepuasaan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
Sumber: Pusdiklat, Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia

2013,www.sledeshare.net/pjj_kemenkes/sistem-pembinaan-manajemen-

kinerja-klinis-perawat.diakses pada 14 Juni 2015


2. Rumah sakit
1. Untuk membentuk Tim Penerapan SPMKK Rumah Sakit yang profesional
2. Memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan klinik.
Sumber:

Anonim.

PENGEMBANGAN

2003.

LANGKAH-LANGKAH
MANAJEMEN

PENERAPAN
KINERJA

SISTEM
KLINIS

(pkko.fik.ui.ac.id/files/materi.rtf), diakses pada 14 Juni 2015.

6. Metode monitoring dan evaluasi dalam SPMKK


a.

.
b.

Tujuan monitoring dan evaluasi

Memperoleh informasi tentang kegiatan apakah telah dilaksanakan sesuai dengan

rencana dan memberikan umpan balik.


Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan yang telah dilakukan.
Sebagai bahan untuk mengambil keputusan dan tindaklanjut

pengembangan program.
Menentukan kompetensi pekerja dan meningkatkan kinerja dengan menilai dan

mendorong hubungan yang baik diantara pegawai.


Menghargai pengembangan staf dan memotivasi kearah pencapaian kualitas

yang tinggi.
Menggiatkan konseling dan bimbingan dari manajer.
Memilih pegawai yang berkualitas untuk pertimbangan jenjang karir.

Mengidentifikasi ketidakpuasan terhadap sistem.


Manfaat monitoring dan evaluasi

dalam

c.

Mengidentifiaksi masalah keperawatan


Mengambil langkah korektif untuk perbaikan secepatnya
Mengukur pencapaian sasaran/target.
Mengkaji kecenderungan status kesehatan pasien yang mendapat pelayanan.

Prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi

Libatkan staf dalam perencanaan dan implementasi, diskusikan dengan staf untuk
memberikan kesempatan mengerti konsep, ide-ide dan keuntungan sehingga

evaluasi menjadi berguna.


Bentuk tim monev yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan monev.
Pastikan ada kesepakatan pelaksanaan evaluasi.
Siapkan sumber-sumber pengambilan data dan analisa, jika memungkinkan

melibatkan pendapat ahli.


Mendorong evaluator untuk melaporkan kemajuan.
.
Dokumentasikan seluruh proses monev, jika ditemukan ketidaksesuaian

dengan standar berikan peluang untuk langkah-langkah perbaikan.


Hasil temuan bukan kesalahan tetapi merupakan awal proses perubahan ke arah
perbaikan.

Sumber : http://dosenngeblog.blogspot.com/2012/03/sistem-pengembangan-manajemnkinerja.html diakses pada 12 Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai