Anda di halaman 1dari 24

EPIDEMIOLOGIA REPRODUKSI

Kreditos : III
Departementu : Parteira
Semester : IV
Sufina Pinto, Lic. SP
INDIKATOR KEBERHASILAN PELAYANAN DI
RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS
Indikator adalah variabel untuk membantu
mengukur perubahan-perubahan yang terjadi,
secara langsung ataupun tidak langsung (WHO,
1981).
Definisi

1. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi


sebelum bayi mencapai usia satu tahun.
2. Kematian Ibu hamil adalah kematian yang
terjadi pada ibu karena kehamilan,
persalinan, dan masa nifas.
3. Pasangan usia subur adalah wanita berusia
15-49 tahun dengan status menikah.
INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
A. Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan indikator mutu
pelayanan kebidanan.
2. Mampu menguraikan Standar Out Come:
Kepuasan pelanggan; Ketepatan;
Efisiensi dan efektifitas.
3. Mampu menguraikan kinerja bidan dalam
pelayanan kebidanan.
B. Uraian Materi
• Disiplin dalam Standar Pelayanan Kebidanan
Mutu Pelayanan kesehatan adalah Penampilan
yang pantas dan sesuai (yang sesuai dengan
standar-standar) dari suatu intervensi yang
diketahui aman, yang dapat memberikan hasil
kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang
telah mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan dampak pada
kematian,kesakitan,ketidakmampuan dan
kekurangan gizi.
Tujuan Pelayanan
Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan
harapan dan kebutuhan masyarakat melalui
pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan dan
kebutuhan pemberi pelayanan, pada institusi
pelayanan yang diselenggarakan secara efisien.
Interaksi ketiga pilar utama pelayanan kesehatan
yang serasi, selaras dan seimbang, merupakan
panduan dari kepuasan tiga pihak, dan ini
merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan
(satisfactory healty care).
INDIKATOR
Indikator utama untuk mengetahui standar
rumah sakit adalah kepuasan pasien terhadap
pelayanan dari rumah sakit. Pelayanan yang baik
dari suatu rumah sakit akan membuktikan
rumah sakit tersebut bermutu baik. Ini dapat
dilihat dari penanganan pasien yang cepat,
tepat, dan ramah tamah dari petugas kesehatan.
Pengertian Indikator
Ada beberapa pengertian yang disampaikan oleh para pakar
antara lain:
a. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu
peristiwa atau kondisi. Contoh: berat badan bayi dan
umurnya adalah indikator status nutrisi dari bayi tersebut
( Wilson & Sapanuchart, 1993).
b. Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau
menunjukkan satu kecenderungan situasi, yang dapat
dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).
c. Indikator adalah variable untuk mengukur suatu
perubahan baik langsung maupun tidak langsung (WHO,
1981)
Indikator Memiliki Karakteristik sebagai berikut :

1. Sahih (Valid) artinya indikator benar-benar dapat dipakai untuk


mengukur aspek-aspek yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (Reliable): mampu menunjukkan hasil yang sama
pada saat yang berulang kali, untuk waktu sekarang maupun yang
akan datang.
3. Peka (Sensitive): cukup peka untuk mengukur sehingga jumlahnya
tidak perlu banyak.
4. Spesifik (Specific) memberikan gambaran perubahan ukuran yang
jelas dan tidak tumpang tindih.
5. Relevan: sesuai dengan aspek kegiatan yang akan diukur dan
kritikal contoh: pada unit bedah indikator yang dibuat
berhubungan dengan pre-operasi dan post-operasi.
Klasifikasi Indikator
a. Indikator input merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan
untuk melaksanakan aktivitas, antara lain: personel,
alat/fasilitas, informasi, dana, peraturan/kebijakan.
b. Indikator proses adalah memonitor tugas atau kegiatan yang
dilaksanakan.
c. Indikator output : mengukur hasil meliputi cakupan, termasuk
pengetahuan, sikap, dan perubahan perilaku yang dihasilkan
oleh tindakan yang dilakukan. Indikator ini juga disebut
indicator effect.
d. Indikator outcome : dipergunakan untuk menilai perubahan
atau dampak (impact) suatu program, perkembangan jangka
panjang termasuk perubahan status kesehatan
masyarakat/penduduk.
Indikator Kinerja Klinis
Mengidentifikasi indikator yang tepat untuk
suatu tindakan klinis yang memerlukan
pertimbangan yang selektif dan membangun
konsesus diantara manager lini pertama (First
Line Manager) dan staf, sehingga apa yang akan
dimonitor dan dievaluasi akan menjadi jelas bagi
kedua belah pihak.
Pengukuran Indikator Kinerja Klinis
Untuk menilai keberhasilan suatu kegiatan pelayanan
kebidanan dipergunakan indikator kinerja klinis. Indikator
adalah pengukuran kuantitatif, umumnya pengukuran
kuantitatif meliputi, yaitu :
a. Numerator adalah suatu data pembilang dari suatu
peristiwa (events) yang sudah diukur.
b. Denominator data penyebut adalah jumlah target
sasaran atau jumlah seluruh pasien yang menjadi
sasaran pemberian asuhan/pelayanan. Contoh data
denominator di puskesmas: populasi sasaran dalam
satu wilayah seperti: jumlah balita, bumil, bayi baru
lahir.
Pengumpulan data indikator kinerja
Pengumpulan data indikator merupakan tulang
punggung dari program pengukuran kinerja. Hal
tersebut hanya dapat dikembangkan melalui
system manajemen informasi yang tepat,
dimana pengumpulan data, pengorganisasian
serta reaksi terhadap data kinerja direncanakan
dan diorganisir secara sistematik, sehingga dapat
memberikan makna terhadap perubahan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam
suatu organisasi.
Ada enam sasaran kunci pengumpulan data kinerja:

1. Menata sistem informasi yang akurat yang mendasari


keputusan mendatang,
2. Menghindari aspek hukum yang berkaitan dengan pengukuran
dan hasil data yang dikumpulkan,
3. Menemukan lingkungan tepat yang dapat memberikan peluang
untuk melakukan tindakan,
4. Menumbuhkan motivasi staf dan merencanakan peningkatan
kinerja itu sendiri,
5. Mengumpulkan data interval secara reguler terhadap proses-
proses kritis, dalam upaya mempertahankan kinerja yang sudah
meningkat,
6. Mengumpulkan data obyektif dan subyektif.
Evaluasi data penyimpangan kinerja melalui
indikator kinerja klinis adalah
satu bagian penting dari dalam peningkatan
kinerja.
1. Pertama penyebab umum terjadinya penyimpangan,
erat kaitannya dengan penyimpangan minor yang
terjadi dalam suatu organisasi pelayanan kesehatan
tanpa memperdulikan sistem yang sudah mapan.
2. Kedua penyebab khusus: terjadinya penyimpangan
kinerja disebabkan karena, kesalahan staf itu sendiri,
kurang pengetahuan dan ketrampilan, kemampuan
yang kurang dalam pemeliharaan peralatan.
Standar Out Come
Standar outcome merupakan hasil akhir atau
akibat layanan kesehatan. Standar keluaran akan
menunjukkan apakah layanan kesehatan
berhasil atau gagal. Keluaran (outcome) adalah
apa yang diarapkan akan terjadi sebagai hasil
dari layanan kesehatan yang diselenggarakan
dan terhadap apa keberhasilan tersebut akan
diukur, Donabedian (1980) .
Kriteria outcome yang umum digunakan antara lain:

a. Kepuasan pasien
b. Pengetahuan pasien
c. Fungsi pasien
d. Indikator kesembuhan, kematian, komplikasi,
dan lain-lain.
Kinerja Bidan
Definisi Kinerja
• Definisi kinerja karyawan yang dikemukakan
Bambang Kusriyanto adalah :”perbandingan
hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja persatuan waktu (lazimnya per jam)”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor


kemampuan (ability) dab faktor motivasi (motivation).
Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
a. Faktor kemampuan (Ability)
Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge
+ skill). Artinya, pimpinan dan karyawan yang memiliki IQ di
atas rata-rata (IQ 110 – 120 ) apalagi IQ superior, very superior,
gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-
hari, maka akan lebih mudah mencapai kerja maksimal.
Cont…….
b. Faktor motivasi (motivation)
Motivasi artinya suatu sikap (attitude) pimpinan
dan karyawan terhadap situasi kerja (situation)
di lingkungan organisasinya.
Perilaku dan kinerja dibedakan menjadi tiga variabel yaitu meliputi:

1) Variabel individu : pengetahuan, beban kerja,


kepuasan, latar belakang, karakteristik atau
demografii yang terdiri dari: usia, jenis
kelamin, masa kerja dan pendidikan.
2) Variabel organisasi : sumber daya,
kepemimpinan, supervisi, imbalan atau
insentif, kebijakan, struktur organisasi, desain
pekerjaan (kerjasama tim).
Cont…..
3) Variabel psikologis: persepsi, sikap, kepribadian,
belajar, motivasi Kinerja (performance) dipengaruhi juga
oleh tiga faktor, yaitu:
(1)Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan
keahlian, latar belakang, demografi;
(2) Faktor psikologis yang terdiri dari: persepsi, attitude,
personality,pembelajaran, motivasi ;
(3) Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya,
kepemimpinan, penghargaan, struktur, job design Kinerja
individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas
maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah
ditentukan.
Aktividade
1. Diskusikan tentang indikator kinerja klinis
kebidanan!
2. Sebutkan contoh kriteria outcome pelayanan
kesehatan!
Referencia
Depkes, 2001. Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan
Bina Pustaka, Jakarta.
Text Book Internet.

Anda mungkin juga menyukai