Anda di halaman 1dari 20

STANDAR OUT COME DAN INDIKATOR

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


Standar Out Come adalah hasil akhir kegiatan dan
tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap klien. Dapat
berarti adanya perubahan derajat kesehatan dan kepuasan
baik positif maupun negatif. Standar our come dibedakan
menjadi :
1. Out come jangka pendek, yaitu hasil dari segala suatu
tindakan tertentu atau prosedur tertentu.
2. Out come jangka panjang, yaitu status kesehatan dan
kemampuan fungsional klien tentang output/outcome.

STANDAR OUT COME


A. Kepuasan Pelanggan

Menurut Philip Kotler dalam bukunya “ Marketing Manajement “, kepuasan


pelanggan ( customer satisfaction ) adalah tingkat keadaan yang dirasakan
seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau out come
produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang. Tingkat
kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang dirasakan dan
harapan.
Ada tiga tingkat kepuasan yaitu :
1. Bila penampilan kurang dari harapan, pelanggan tidak
akan dipuaskan
2. Bila penampilan sebanding dengan harapan, pelanggan puas
3. Apabila penampilan melebihi harapan, pelanggan amat puas
atau senang
Lima dimensi untuk menilai mutu pelayanan kebidanan
menurut Parasuraman dkk ( 1985 )

1. Kehandalan 2. Empati
( Reliability) ( Emphaty )

3. Berwujud 4. Ketanggapan
( Tangibles ) ( Responsiveness )
Kepuasan pelanggan rumah sakit atau organisasi pelayanan
kebidanan atau kepuasan pasien dipengaruhi banyak faktor, antara
lain yang bersangkutan dengan :
a. Pendekatan dan perilaku petugas, perasaan pasien terutama saat
pertama kali datang
b. Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa
yang dapat diharap
c. Prosedur perjanjian
d. Waktu tunggu
e. Fasilitas umum yang tersedia
f. Fasilitas perhotelan
g. Outcome terapi dan perawatan yang diterima
B. Ketepatan

Ketepatan sebagai indikator mutu pelayanan kebidanan


dimaksudkan adalah keefektifan dalam penanganan kesehatan,
yaitu:

 Tepat dalam pelayanan atau penanganannya


 Tepat dalam pemberian obat serta dosisnya
 Tepat dalam penggunaan fasilitasnya
 Tepat waktu pelaksanaan tindakan
C. Efisiensi

Efisiensi mutu pelayanan kesehatan merupakan dimensi penting


dari mutu karena efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada
umumnya terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan
perhatian yang optimal dari pada memaksimalkan pelayanan kepada
pasien dan masyarakat.
Jadi, “Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara
minimum guna pencapaian hasil yang optimum”.
D. Efektifitas

E Pencapaian tujuan secara


F tepat atau memilih tujuan-
E tujuan yang tepat dari
K
serangkaian alternatif atau
T
pilihan dari beberapa
I
F pilihan lainnya. Efektifitas
I bisa juga diartikan sebagai
T pengukuran keberhasilan
A dalam pencapaian tujuan-
S tujuan yang telah ditentukan
Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien, begitu
juga sebaliknya. Yang efektif bisa saja membutuhkan
sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien
barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa
mungkin efektifitas dan efesiensi bisa mencapai tingkat
optimum utuk kedua-duanya.
Kinerja bidan yaitu proses yang dilakukan dan hasil yang
dicapai oleh suatu organisasi dalam memberikan jasa atau
produk kepada pelanggan. Sekumpulan prinsip-prinsip
pedoman untuk kegiatan dimana pekerjaan setiap individu
memberikan sumbangan bagi perbaikan pelayanan kesehatan
secara keseluruhan.

MENIGKATKAN KINERJA BIDAN


INDIKATOR PELAYANAN KEBIDANAN

 Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau


kondisi. Contoh : berat badan bayi dan umurnya adalah indikator
status nutrisi dari bayi tersebut ( Wilson & Sapanuchart, 1993 ).
 Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukkan
satu kecenderungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur
perubahan ( Green, 1992 ).
 Inikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik
langsung maupun tidak langsung ( WHO, 1981 )
 Jadi, Indikator adalah tolak ukur yang menunjukkan tercapai
tidaknya suatu standar pelayanan kebidanan.

Tercapai/tidaknya suatu standar, dapat diukur dengan


menggunakan instrumen atau suatu daftar tilik.
DAFTAR TILIK

 Adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur


sampai seberapa jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai
dengan standar yang ditetapkan.

Berisi daftar kelengkapan sarana, pra sarana,


pengetahuan, kompetensi teknis dan
persepsi klien
Penilaian Mutu Pelayanan
Kebidanan Berdasarkan Daftar Tilik

 Ada beberapa cara penilaian mutu pelayanan kebidanan yaitu:


1. Berdasarkan konsep siklus PDCA
P = Plan
yaitu merencanakan perubahab atau pengujian
( bernilai terbaik )
D = Do
yaitu melaksanakan perubahan atau pengujian
( sesuai standar terkini )
C = Check
yaitu mengamati pengaruh perubahan
( berdasarkan penelitian )
A = Action
yaitu bertindak berdasarkan apa yang dipelajari
Siklus PDCA

DO
PLAN

CHECK

ACTION
JENIS INDIKATOR
 Menurut Amiruddin (2007) dengan melakukan penilaian mutu, ada tiga
pendekatan penilaian mutu yaitu struktur, proses, dan outcomes.
 Menurut Donabedian sebagaimana dikutip Mulyadi (2001), indikator mutu
pelayanan kesehatan dapat diukur dengan menggunakan tiga variabel, yaitu;
1. Input ( struktur ) yaitu segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan kesehatan, seperti tenaga, dana, obat,
fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, informasi, dan lain-lain.
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input
yang bermutu pula. Hubungan struktur dengan mutu pelayanan
kebidanan adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan
pelayanan kebidanan. Baik tidaknya struktur sebagai input dapat
diukur dari a. Jumlah, besarnya input
b. Mutu struktur atau mutu input
c. Besarnya anggaran atau biaya
d. Kewajaran
2. Proses ialah interaksi profesional antara pemberi pelayanan
dengan konsumen atau pasien. Proses ini merupakan
variabel penilaian yang paling penting. Baik tidaknya proses
dapat diukur dari:

a. Relevan tidaknya proses itu bagi klien


b. Fleksibilitas dan efektifitas
c. Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan
yang semestinya
d. Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan

3. Output/outcome ialah hasil pelayanan kebidanan yang


merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen atau
pasien, termasuk kepuasan dari konsumen tersebut.
Secara umum, indikator pelayanan kebidanan dibedakan atas 2
jenis, yaitu :
1. Indikator Persyaratan Minimal
Indikator persyaratan minimal, menunjukkan pada ukuran
terpenuhi atau tidaknya standar masukan, lingkungan atau proses.
Indikator persyaratan minimal ada 3, yaitu :


Indikator Masukan, ukuran terpenuhi atau tidaknya standar
1 masukan seperti ukuran tenaga pelaksana, sarana serta dana
yang tersedia di dalam suatu organisasi kesehatan


Indikator Lingkungan, ukuran terpenuhi atau tidaknya
2 standar lingkungan seperti ukuran kebijakan, organisasi
serta manajemen yang dianut oleh organisasi kesehatan


Indikator Proses, ukuran terpenuhi atau
3
tidaknya standar proses
2. Indikator Penampilan Minimal

 Indikator penampilan minimal menunjuk pada ukuran


terpenuhi atau tidaknya standar penampilan minimal
pelayanan kebidanan yang diselenggarakan
 Indikator penampilan minimal disebut dengan indikator
keluaran atau outpu/outcome
 Jika yang ingin diukur adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu pelayanan kebidanan ( penyebab )
maka yang dipergunakan adalah idikator persyaratan
minimal
 Tetapi jika yang diukur adalah mutu pelayanan kebidanan
( akibat ) maka yang dipergunakan adalah indikator
keluaran atau penampilan
Indikator Klinis, yaitu indikator yang berfokus pada hasil
asuhan kepada pasien dan proses serta spesifikasinya. Indikator
klinis adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur
dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak pada
pelayanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai