Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “ Mutu
Layanan Kebidanan”
Standar outcome Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
kesehatan profesional terhadap klien. Dapat berarti adanya perubahan derajat
kesehatan dan kepuasan baik positif maupun negatif.Outcome jangka
pendek adalah hasil dari segala suatu tindakan tertentu atau prosedur
tertentu.Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan
fungsional klien Tentang output/outcome, Donabedian memberikan penjelasan
bahwa outcome secara tidak langsung dapat digunakan sebagai pendekatan
untuk menilai pelayanan kesehatan. Dalam menilai apakah hasilnya bermutu
atau tidak, diukur dengan dengan standar hasil (yang diharapkan) dari
pelayanan medis yang telah dikerjakan.
A. KEPUASAN PELANGGAN
Pembelian atau penggunaan jasa memutuskan memberikan
suatu penilaian terhadap produk atau jasa dan bertindak atas dasar itu. a t a s d a s a r
i t u . “Kepuasan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang
merupakan hasil dari membandingkan pemampilan atau outcome produk yang
dirasakan dalam hubungannya denagn harapan seseorang”.
Tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara penampilan yang
dirasakan dan harapan. Ada 3 tingkat kepuasan :
1. Kehandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya, kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap sempati dan dengan akurasi yang tinggi,
memberikan informasi yang akurat, sehingga ketrampilan, kemampuan dan
penampilan dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan apa
yang ditetapkan sehingga menimbulkan rasa percaya pasien terhadap pelayanan
yang diberikan.
2. Empati (Emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik,
perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pasien. Disamping itu
empati dapat diartikan sebagai harapan pasien yang dinilai berdasarkan
kemampuan petugas dalam memahami dan menempatkan diri pada keadaan yang
dihadapi atau dialami pasien. Sikap petugas yang sabar dan telaten dalam
menghadapi pasien cukup memberikan harapan yang baik kepada pasien,
disamping itu petugas memiliki rasa hormat, bersahabat, memahami keadaan
yang dialami pasien dengan baik merupakan harapan para pasien.
Empati diyakini berpengaruh terhadap hasil komunikasi dalam berbagai tipe dari
hubungan-hubungan sosial kita sehari-hari, tanpa empati komunikasi diantara
petugas kesehatan dengan pasien akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan. Empati yakni peduli, memberi perhatian pribadi dengan
pasien atau dengan kata lain kemampuan untuk merasakan dengan tepat perasaan
orang lain dan untuk mengkomunikasikan pengertian ini kapada orang trsebut.
3. Berwujud (Tangibles)
Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan aksistensinya kepada pihak
ekseternal, dimana penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata pelayanan
yang diberikan oleh pemberi jasa yaitu meliputi fasilitas fisik (gedung),
perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), dn penampilan
pegawai serta media komunikasi.
4. Ketanggapan (Responsiveness)
Yaitu suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang
tepat pada pasien, dengan menyampaikan informasi yang jelas, jangan
membiarkan pasien menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
a. Pendekatan dan perilaku petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali
datang.
b. Mutu informasi yang diterima, seperti apa yang dikerjakan, apa yang dapat
diharap
c. Prosedur perjanjian
d. Waktu tunggu
e. Fasilitas umum yang tersedia
f. Fasilitas perhotelan
g. Outcome terapi dan perawatan yang diterima
C. EFEKTIFITAS PROGRAM
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai
contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah
ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
a) Besarnya masalah yang dapat diselesaikan Pentingnya
b) cara penyelesaian masalah
c) Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar sedangkan efisiensi adalah
melakukan tugas dengan benar. Penyelesaian yang efektif belum tentu
efisien begitu juga sebaliknya. Yang efektif bisa saja membutuhkan sumber
daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu
yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai
tingkat optimum untuk kedua-duanya.