Gejala Hiperpireksia
• Gejala awal
• Gejala suhu tinggi berlanjut/memburuk
• Dalam jangka waktu lama dengan suhu lebih dari 41,5 derajat Celcius
Hiperpireksia terjadi karena kondisi medis
• Infeksi mikroorganisme, seperti bakteri, virus, atau parasit.
• Perdarahan intrakranial
• Sepsis
• Anastesi
• Sindrom atau penyakit Kawasaki
• Badai tiroid
• Obat-obatan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), antipsikotik, atau
narkoba
Diagnosis Hiperpireksia
• Mandi dengan air dingin, kompres es, tidak menggunakan pakaian ketat atau ekstra,
atau meniupkan udara dingin untuk menurunkan suhu tubuh
• Memberikan cairan intravena (IV) untuk mengatasi dehidrasi
• Terapi obat untuk mengatasi penyebab infeksi
• Penggunaan obat antiroid untuk mengatasi badai tiroid
• Jika terjadi karena efek anestesi, dokter akan menghentikan semua obat anestesi dan
memberikan obat dantrolene
• Hiperpireksia terkait obat diobati dengan menghentikan penggunaan obat-obatan
tersebut
Referensi
• https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/infeksi-dan-pencegahannya/memahami-suhu-t
ubuh-normal-dan-pengukuran-tepat-suhu-tubuh.html
• https://www.alodokter.com/komunitas/topic/demam-tinggi-
• https://www.idntimes.com/health/medical/dwi-wahyu-intani/hiperpireksia-c1c2/5
• https://medi-call.id/blog/hipertermia-pada-bayi-baru-lahir/