Anda di halaman 1dari 4

Resume

Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah “Asuhan
Kebidanan Kegawatdaruratan”

Nama : Sitti Mutmainnah


NIM: PO713211211041
Kelas: TK 2A
Prodi: DIII-Kebidanan
Dua faktor awal timbulnya pernapasan yaitu:

1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan ekstrauterin yamg
merangsang otak
2. Tekanan pada dada bayi saat dalam persalinan membuat alveolus tertekan sehingga
cairan dalam alveolus keluar dan terisi udara secara mekanik. Interaksi antara sistem
pernapasan dan kardiovaskuler menimbulkan sistem pernapasan yang terkendali.

Upaya napas pertama bayi berfungsi untuk:

a. Mengeluarkan cairan dalam paru


b. Mengembangkan jaringan alveol paru untuk pertama kali. Untuk mendapatkan fungsi
alveol harus mendapatkan surfaktan dari paruparu.
- Surfaktan di produksi pada minggu ke-20 kehamilan dan jumlahnya akan terus
meningkat sampai minggu ke-30 sampai 34
- Surfaktan mengurangi tekanan dan menstabilkan dinding alveol sehingga tidak kolaps
pada saat persalinan
- Tanpa surfaktan maka alveoli akan kolaps yang dimana dapat menyebabkan
pernapasan sulit. Sehingga saat bernapas diperlukan banyak energi yaitu glukosa dan
oksigen. Peningkatan ini menimbulkan stress pada bayi.
- Pada bayi cukup bulan ada cairan yang terdapat dalam paru-parunya
- Pada saat bayi berada di jalan lahir, sepertiga cairan di paruparunya diserap keluar.
Sehingga bayi yang dilahirkan secara CS akan kehilangan keuntungan dari perasan
thorax ini dan dapat menderita paru basah dalam waktu yang lama. Pada tarikan nafas
pertama udara memenuhi trakea dan bronkus bayi baru lahir. Pernapasan ini ditandai
dengan bayi menangis kencang.
- Sisa cairan dalam tubuh diserap oleh pembuluh limfe dan darah dan semua alveoli
akan terisi udara seiring berjalannya waktu.
- Oksigenasi merupakan proses dalam mempertahankan kecukupan udara
- Jika terjadi Hipoksia pembuluh darah dalam paru akan mengalami vasokonstriksi
(penyempitan pembuluh darah)
- Pengerutan pembuluh darah berarti tidak ada darah yang bekerja menerima oksigen
yang berada pada alveoli dan menyingkirkan cairan pada paruparu sehingga
oksigenasi menurun dan hipoksia menjadi makin parah
- Peningkatan aliran darah pada paruparu akan memperlancar pertukaran gas di alveoli
dan menyingkirkan cairan paruparu dan merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.

Perubahan sistem sirkulasi


- Setelah lahir darah bayi harus lewat paruparu untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.
- Untuk sirkulasi yang baik mendukung rahim yaitu:
1) Penutupan foramen vorale jantung
2) Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta.

Dua peristiwa yang dapat mengubah tekanan darah yaitu:

- Saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat lalu atrium kanan
menurun
- Tekanan atrium kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan
yang mengurangi volume dan tekanannya

Kedua kejadian tersebut membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke
paruparu untuk menjalani proses oksigenasi.

- Pernapasan pertama menurunkan resistensi paru dan meningkatkan tekanan atrium


kanan
- Oksigen pada pernapasan pertama menimbulkan relaksasi dan terbukanya sistem
pembuluh paru (menurunkan resistensi paru) ini akan meningkatkan sirkulasi paru
sehingga meningkatkan volume dan darah pada atrium kanan. Dengan peningkatan
pada atrium kanan dan penurunan pada atrium kiri membuat foramen ovale tertutup.
- Dengan pernapasan maka kadar oksigen akan meningkat sehingga duktus asteriosus
konstriksi
- Vena umbilicus, duktus arteriosus dan arteri hipogastrika tali pusat menutup dalam
beberapa menit setelah tali pusat diklem.
- Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung dalam 2-3 bulan. (Eka Sarofah
Ningsih, 2022)
Daftar Pustaka

Eka Sarofah Ningsih, S. (2022). Kumpulan Asuhan Kebidanan.


https://books.google.co.id/books?
id=v256EAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=
onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai