Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar Manusia

GANGGUAN / MASALAH OKSIGEN, TINDAKAN UNTUK


MENGATASI MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN
Kelompok 4:  ELI SRI SETIAWATI PO713211211012

 HADIJA HASRI PO713211211016

 NUR ANDIRA DIRMAYANTI PO713211211028

 ALFITRA HIJRANI PO713211211004

 NADIA MERAYANTI PO713211211024

 SABRIANI PO713211211036

 ANDI MUDDARIYAH RAJAB P PO713211211008

 KHAISA NUR FATIMAH ZAHAR PO713211211020

 SITTI HADIJAH PO713211211040

 NURFADILLAH RAMDANI PO713211211032


Apa Itu Oksigen?
Oksigen, atau zat asam, terkadang disebut juga sebagai zat pembakar, adalah
unsur kimia yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Dalam tabel
periodik, oksigen merupakan unsur nonlogam golongan VIA dan dapat dengan
mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya.

Menurut Andarmoyo (2012) oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia


yang paling mendasar. Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen
gas dan unsur vital dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Dalam kaitannya dengan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi sistem
pernafasan dan kardiovaskular yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh.

Oksigen sangat dibutuhkan oleh tubuh dan harus selalu dipenuhi dengan segera. Tanpa adanya oksigen yang cukup,
sel dalam tubuh akan mengalami kerusakan bahkan kematian. Sebagai contoh organ otak. Otak adalah suatu organ
yang sensitive akan kurangnya oksigen. Otak mampu menoleransi kurangnya oksigen dalam jangka waktu tiga
sampai lima menit. Apabila lebih dari itu, sel otak akan mengalami kerusakan secara permanen (Haswita &
Sulistyowati, 2017)

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernafasan secara fungsional, bila ada gangguan
pada salah satu organ sistem respirasi maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Banyak kondisi yang
menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran
pernapasan.
Gangguan / Masalah Oksigen :

Gangguan Oksigenasi Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya
gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada anatomi maupun fisiologi dari organ respirasi.(Potter &
Perry, 2006)
Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh karena peradangan obstruksi, trauma
kanker, degenerative, dan lain-lain. Gangguan tersebut akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh
tidak terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Gangguan Irama/frekuansi Pernafasan, antara lain :


a. Pernafasan ‘cheyne-stokes’ yaitu siklus pernafasan yang amplitudonya mula-mula dangkal, makin naik
kemudian menurun dan berhenti. Lalu pernafasan dimulai lagi dengan siklus baru. Jenis pernafasan ini biasanya
terjadi pada klien gagal jantung kongesti. Peningkatan tekanan intracranial, overdosis obat. Namun secara
fisiologis, jenis pernafasan ini terutama terdapat pada orang di ketinggian 12.000-15.000 kaki diatas permukaan
laut dan pada bayi saat tidur.

b. Pernafasan ‘biot’ yaitu pernafasan yang mirip dengan pernafasan cheynestokes, tetapi amplitudonya rata dan
disertai apnea, keadaan pernafasan ini kadang ditemukan pada penyakit radang selaput otak.

c. Pernafasan ‘kussmaul’ yaitu pernafasan yang jumlah dan kedalaman meningkat sering melebihi 20 x/menit.
Jenis pernafasan ini dapat ditemukan pada klien dengan asidosis metabolik dan gagal ginjal.
2. Gangguan frekuansi pernafasan :

a. Takipnea/hipernea, yaitu frekuensi pernafasan yang jumlahnya meningkat


diatas frekuensi pernafasan normal.
b. Bradipnea, yaitu kebalikan dari takipnea dimana frekuensi pernafasan yang
jumlahnya menurun dibawah frekuensi pernafasan normal.

3. nsufisiensi Pernafasan :

Penyebab insufisiensi pernafasan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:


1. Kondisi yang menyebabkan hipoventilasi alveolus.
2. Kelainan yang menurunkan kapasitas difusi paru.
3. Kondisi yang menyebabkan terganggunya pengangkutan oksigen dari paru-
paru ke jaringan.
4. Hipoksia :

Hipoksia adalah kekurangan oksigen dijaringan, istilah ini lebih tepat dari pada anoksia.
Sebab jarang terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan.

5. Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen Masalah keperawatan


yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan oksigen ini, antara lain:

1. Tidak Efektifnya Jalan Nafas Masalah keperawatan ini menggambarkan kondisi jalan
napas yang tidak bersih, misalnya karena adanya sumbatan, penumpukan sekret,
penyempitan jalan napas oleh karena spasme bronkus, dan lain lain.
2. Tidak Efektifnya Pola Napas Tidak efektifnya pola napas ini merupakan suatu kondisi dimana pola napas, yaitu
inspirasi dan ekspirasi, menunjukkan tidak normal. Penyebab biasanya karena kelemahan neuromuskular, adanya
sumbatan ditrakeobronkhinal, kecemasan dan lain lain.

3. Gangguan pertukaran gas Gangguan pertukaran gas merupakan suatu keadaan dimana terjadi
ketidakseimbangan antara oksigen yang dihirup dengan karbondioksida yang dikeluarkan pada pertukaran gas
antara alveoli dan kapiler. Penyebabnya bisa karena perubahan membrane alveoli, kondisi anemia, proses penyakit,
dan lainlain.

4. Penurunan perfusi jaringan Penurunan perfusi jaringan adalah suatu keadaan dimana sel kekurangan suplai
nutrisi dan oksigen.Penyebabnya dapat terjadi karena kondisi hipovelemia, hipervolemia, retensi karbon dioksida.

5. Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan
untuk melakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, produksi yang dihasilkan menurun, dan lain-lain

6. Perubahan pola tidur Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu. Kesulitan
bernafas (sesak nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena
kecemasan dengan penyakit yang dideritanya

7. Resiko terjadinya iskemik otak Gangguan oksigenasi mengakibatkan suplai darah keotak berkurang.Hal tersebut
disebabkan oleh cardiac output yang menurun, aliran darah ke otak berkurang, gangguan perfusi jaringan otak, dan
lain-lain.
 
Tindakan Untuk Menangani
Gangguan / Masalah Oksigen :

Seseorang yang mengalami gangguan oksigenasi dapat terjadi hipoksia yakni kondisi
tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat kekurangan
oksigen atau penggunaan peningkatan penggunaan oksigen dalam sel keadaan ini.
Perawat memiliki peran penting dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan
oksigenasi pada pasien yang mengalami gangguan sistem pernafasan. Memenuhi
kebutuhan oksigenasi adalah intervensi mandiri seorang perawat, berikut cara
memenuhi kebutuhan oksigenasi pada pasien :

 Posisi yang baik


Posisi semifowler atau high fowler adalah posisi yang paling direkomendasi pada
pasien yang mengalami gangguan pernafasan. Posisi ini memungkinkan
pengembangan paru maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma.

 Latih nafas dalam dan batuk efektif


Latihan ini dapat mengurangi risiko penumpukan sekret dalam saluran pernafasan
dan juga dapat meningkatkan ekspansi paru-paru.
 Suctioning
Pengisapan lendir adalah metode untuk melepaskan sekret yang
berlebihan pada jalan napas, suction dapat dilakukan pada oral,
nasopharingeal, trakheal, endotrakheal atau trkheostomi tube.
Penumpukan sekret dapat mengganggu proses ventilasi sehingga
kebutuhan oskigen dalam tubuh tidak adekuat.

 Humidifikasi
Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan
lendir.
 Postural Drianage
Ini teknik pengaturan posisi tertenu untuk menalirkan sekresi pulmonar pada
area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Sebagai contoh
posisi miring (trendelenderg) untuk menalirkan labus bawah lateral harus
dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi foelwe
bila ia bernapas sangat pendek (dispnea).

 Terapi oksigen
Memberikan oksigen ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen yakni kanul atau masker untuk mencegah
hipoksia.
Kesimpulan
Oksigen sangat dibutuhkan oleh tubuh dan harus selalu dipenuhi
: dengan segera. Tanpa adanya oksigen yang cukup, sel dalam tubuh
akan mengalami kerusakan bahkan kematian. Sebagai contoh organ
otak. Otak adalah suatu organ yang sensitive akan kurangnya
oksigen.

Otak mampu menoleransi kurangnya oksigen dalam jangka waktu


tiga sampai lima menit. Apabila lebih dari itu, sel otak akan mengalami
kerusakan secara permanen. Dan dimana pemenuhan kebutuhan
oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernafasan secara
fungsional, bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi
maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Banyak kondisi
yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam
pemenuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran
pernapasan. Dan adapun beberapa tindakan yang dapat menangani
gangguan oksigen.
THANK YOU
Have a Nice One Everyone

Anda mungkin juga menyukai