Anda di halaman 1dari 12

Faktor yang

Mempengarhi
Kebutuhan Oksigen
Afra Atika Yanti Rusli Nur Aulia Ansar
PO713211211003
PO713211211031

Andi Haura Annisa Mustafa


PO713211211007
Putri Amalia Nurul Jihad
PO713211211035
Elen Yulia Karukun
PO713211211011

Siti Nashrah Syamsuddin


Gustiah PO713211211039
PO713211211015

Kamila Samir Yuli Aspita Sari


PO713211211019 PO713211211043

Nur Afdah
PO713211211027
Menurut Andina & Yuni (2017),
Kebutuhan oksigen diperlukan untuk
proses kehidupan. Oksigen sangat
berperan dalam proses metabolisme
tubuh. Masalah kebutuhan oksigen
merupakan masalah utama dalam
pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Hal ini telah terbukti pada
seseorang yang kekurangan oksigen
akan mengalami hipoksia dan akan
terjadi kematian
Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus
terpenuhi karena jika kebutuhan oksigen
dalam tubuh berkurang, maka akan terjadi
kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal
itu berlangsung lama akan menimbulkan
kematian. System yang berperan dalam
proses pemenuhan kebutuhan adalah system
pernapaan, persarafan, dan kardiovaskuler.
Pada manusia, proses pemenuhan
kebutuhan oksigen dapat dilakukan
dengan cara pemberian oksigen
melalui saluran pernapasan,
memulihkan dan memperbaiki organ
pernapasan agar berpungsi secara
normal serta membebaskan saluran
pernapasan dari sumbatan yang
menghalangi masuknya oksigen.
Mengingat oksigen merupakan kebutuhan
dasar manusia, maka dalam lingkup
keperawatan, perawat harus paham dengan
manifestasi tingkat pemenuhan kebutuhan
oksigen pada kliennya, serta mampu mengatasi
berbagai masalah yang terkait dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut.
Itulah sebabnya, perawat perlu memahami
secara mendalam konsep oksigenasi pada
manusia.
Oksigenasi merupakan proses penambahan O2
ke dalam sistem (kimia
atau fisiska). Oksigen berupa gas tidak
berwarna dan tidak berbau, yang Mutlak
dibutuhkn dalam proses metabolism sel. Akibat
oksigenasiterbentuklah karbon dioksida, energi,
dan air. Walupun begitu, akan memberikan
dampak yang cukup bermakna terhadap
aktivitas sel.

Menurut Tarwato & Wartonah (2015), Oksigen


(O2) merupakan gas yang sangat vital dalam
kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh
karena oksigen diperlukan untuk metabolisme
tubuh secara terus menerus. Oksigen diperoleh
dari atmosfer melalui proses bernapas, pada
atmosfer, gas selain oksigen juga terdapat
karbon dioksida (CO), nitrogen ( N), dan
Unsure-unsur lain seperti argon dan helium.
Faktor yang memengaruhi Kebutuhan Oksigen
a. Faktor fisiologis

● 1) Menurunnya kapasitas O2 seperti pada anemia.



● 2) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi

● saluaran napas bagian atas.

● 3) Hipovolemia sehingga sehingga tekanan darah menurun

● mengakibatkan transport O2 terganggu.

● 4) Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,demam,ibu

● hamil, luka.

● 5) Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada

● kehamilan, obesitas, musculoskeletal yang abnormal, serta penyakit

● kronis seperti TB paru.


b. Faktor perkembangan

● 1) Bayi prematur

● 2) Bayi dan toodler

● 3) Anak usia sekolah dan
pertengahan c. Faktor prilaku

● 4) Dewasa tua 1) Nutrisi
d. Faktor lingkungan
● 2) Latihan fisik
● 1) Tempat kerja
3) Merokok

● 4) Penyalahgunaan 2) Suhu lingkungan
● substansi kecemasa

● 3) Ketinggian tempat dari


permukaan laut

(Haswita & Reni, 2017)


Kebutuhan tubuh terhadap oksigen tidak tetap. Sewaktu-waktu tubuh memerlukan
oksigen yang banyak oleh karena suatu sebab. Kebutuhan oksigen dalam tubuh
dipengaruhi oleh beberapa faktor,diantaranya: Saraf Otonomik Rangsangan simpatis
dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk
dilatasi dan kontriksi, hal ini dapat terlihat simpatis maupun parasimpatis. Ketika
terjadi rangsangan, ujung saraf dapat mengeluarkan neurotransmiter untuk simpatis
dapat mengeluarkan nonadrenalin yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan untuk
parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh pada bronkhokontriksi
karena pada saluran pernapasan terdapat reseptor adregenik dan reseptor kolinergik.
Hormon dan Obat Semua hormon termasuk derivat catecholamine dapat melebarkan
saluran pernapasan
● Perkembangan Tahap perkembangan anak juga dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigenasi, karena usia organ dalam tubuh berkembang seiring usia perkembangan. Hal ini
dapat terlihat pada usia prematur, yaitu adanya kecenderungan kekurangan pembentukan
surfaktan. Setelah anak tumbuh dewasa, kemampuan kematangan organ juga berkembang
seiring bertambahnya usia. Lingkungan Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi
kebutuhan oksigenasi, seperti faktor alergi, ketinggian tanah, dan suhu. Kondisi tersebut
mempengaruhi kemampuan adaptasi. Perilaku Faktor perilaku yang dapat mempengaruhi
kebutuhan oksigenasi adalah perilaku dalam mengonsumsi makanan status nutrisi. Sebagai
contoh, obesitas dapat memengaruhi proses perkembangan paru, aktivitas dapat
memengaruhi proses peningkatan kebutuhan oksigenasi, merokok dapat menyebabkan
proses penyempitan pada pembuluh darah, dan lain-lain. A. Aziz Alimul H, 2006 Faktor
Fisiologis Menurunnya kapasitas O 2 seperti pada anemia. Menurunnya konsentrasi O 2
yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas. Hipovolemia sehingga
tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O 2 terganggu. Meningkatnya metabolisme
seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan lain-lain. Kondisi yang memengaruhi
pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskuloskeletal yang abnormal,
serta penyakit kronis seperti TB paru. Tarwoto Wartonah, 2010


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai