Anda di halaman 1dari 74

1.1.

1 Pernapasan
Selama dalam kandungan, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah pelepasan plasenta
yang tiba-tiba pada saat kelahiran, adaptasi yang sangat cepat terjadi untuk memastikan kelangsungan hidup. Bayi harus
bernapas dengan mennggunakan paru-paru.
Organ yang bertanggung jawab untuk oksigenasi janin sebelum bayi lahir adalah plasenta janin mengembangkan otot-
ototyang diperlukan untuk bernafas dan menunjukkan gerakan bernafas sepanjang TM II dan TM III cairan yang mengisi
mulut dan trachea keluar sebagian dan udara mulai mengisi saluran trachea. Pernafasan pertama pada bayi baru lahir
normal terjadi dalam waktu 30 Menit pertama sesudah bayi lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan
tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga
udara tertahan di dalam. Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan dengan diafragmatik dan abdominal, sedangkan
frekuensi dan dalamnya belum teratur.Apabila surfaktan berkurang maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku
sehingga terjadi atelektasis. Dalamkeadaan anoksia neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karena adanya
kelanjutan metabolisme anaerob.
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 10 detik pertama sesudah lahir. Rangsangan gerakan
pernapasan pertama terjadi karena beberapa faktor, yaitu :
a. Stimulasi mekanik, yaitu karena tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati jalan lahir. Tekanan ini
menyebabkan cairan di dalam paru-paru ( pada bayi normal jumlahnya 80-100 ml) berkurang sebanyak 1/3-nya dan
cairan tersebut diganti dengan udara.
b. Stimulasi kimiawi, yaitu penurunan PaO 2 ( dari 80 ke 15 mmHg) dan kenaikana PaCO 2 ( dari 40 ke 70 mmHg),
serta penurunan pH merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus.
c. Stimulasi sensorik, yaitu adanya rangsangan suhu dingin mendadak pada bayi saat meninggalkan suasana hangat
di uterus dan memasuki udara luar yang relatif lebih dingin. Perubahan suhu yang mendadak ini merangsang implus
sensorik di kulit yang kemudian disalurkan ke pusat respirasi.
d. Refleksi deflasi hering breur
Upaya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1. Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2. Mengembangkan alveolus paru-paru untuk pertama kali.
Sebelum lahir paru-paru janin penuuh dengan cairan yang diekskresikan oleh paru-paru itu sendiri. Ketika dilahirkan,
cairan ini meninggalkan paru-paru baik karena dipompa menuju jalan napas dan keluar dari mulut dan hidung, maupun
karena bergerak melintas dinding alveolar menuju pembuluh limfe paru dan menuju duktus torasikus.
Pernapasan pada bayi baru lahir biasanya adalah pernapasan diafragmatik dan abdominal. Sementara itu, frekuensi dan
dalamnya pernapasan belum teratur, umumnya antara 30-60kali/menit dengan periode singkat apnea (kurang dari 15
detik). Apnea ini paling sering terjadi ketika tidur dan durasinya berkurang seiring bertambahnya usia. Periode apnea
yang lebih dari 20 detik perlu diwaspadai.
Proses Pernafasan Pertama
Nafas aktif pertama merangkai peristiwa-peristiwa tanpa gangguan yang membantu sirkulasi perubahan janin menjadi
sirkulasi dewasa, mengosongkan paru dan caira menetapkan volume paru neonatus dan karakteristik fungsi paru pada
bayi baru lahir, dan mengurangi tekanan arteri pulmonalis. Ketika kepala dilahirkan, lendir keluar dari hidung dan mulut,
banyak bayi baru lahir mega-megap dan bahkan menangis saat itu, oleh karena itu pengisapan mulut dan hidung dengan
sebuah suction dari karet tidak diperlukan. Alat penghisap baru digunakan apabila usaha nafas bayi baru lahir ber kurang
atau ketika mekonium perlu dibersihkan dari jalan nafas. Stimulasi fisik yang perlu dilakukan untuk membantu proses
pernafasan awal adalah dengan melakukan rangsangan taktil, seperti mengusap punggung bayi, mengeringkan badan bayi
dan menjentikkan dengan lembut telapak kaki bayi. Jangan lakukan stimulasi fisik yang berlebihan pada bayi baru lahir.
Masa yang paling kritis neonatus adalah ketika harus mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan janin atau bayi
pertama. Pada saat persalinan kepala bayi menyebabkan badan khususnya toraks berada di jalan lahir sehingga terjadi
kompresi dan cairan yang terdapat dalam percabangan trakheobronkial keluar sebanyak 10-28 cc. Setelah torak lahir
terjadi mekanisme balik yang menyebabkan terjadinya beberapa hal sebagai berikut yaitu: · Inspirasi pasif paru karena
bebasnya toraks dari jalan lahir · Perluasan permukaan paru yang mengakibatkan perubahan penting: pembuluh darah
kapiler paru makin terbuka untuk persiapan pertukaran oksigen dan karbondioksida, surfaktan menyebar sehingga
memudahkan untuk menggelembungnya alveoli, resistensi pembuluh darah paru makin menurun sehingga dapat
meningkatkan aliran darah menuju paru, pelebaran toraks secara pasif yang cukup tinggi untuk menggelembungkan
seluruh alveoli yang memerlukan tekanan sekitar 25 mm air. · Saat toraks bebas dan terjadi inspirasi pasif selanjutnya
terjadi dengan ekspirasi yang berlangsung lebih panjang untuk meningkatkan pengeluaran lendir.
Diketahui pula bahwa intrauteri, alveoli terbuka dan diisi oleh cairan yang akan dikeluarkan saat toraks masuk jalan lahir.
Sekalipun ekspirasi lebih panjang dari inspirasi, tidak selurh cairan dapat keluar dari dalam paru. Cairan lendir dikeluarka
dengan mekanisme berikut yaitu perasan dinding toraks, sekresi menurun, dan resorbsi oleh jaringan paru melalui
pembuluh limfe (Manuaba, 2007)
1.1.2 Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler ialah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia.Pembentukan pembuluh
darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan menyuplai oksigen dan nutrien dari ibu kepada
embrio.Pada akhir minggu ketiga, tabung jantung mulai berdenyut.Selama minggu keempat dan kelima, jantung
berkembang menjadi organ empat serambi. Dan pada tahap akhir masa embrio, perkembangan jantung lengkap. 1
Sirkulasi Darah Janin
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah setelah lahir atau pada orang
dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta
merupakan jaringan dinding rahim dengan jonjot-jonjot yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat
pertukaran zat dimana zat yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan.Plasenta terbentuk
pada minggu ke 8 kehamilan dan merupakan bagian konsepsi yang menempel pada endometrium uterus serta terikat kuat
sampai bayi lahir. Fungsi plasenta antara lain: menyediakan makanan untuk janin yang diambil dari darah ibu, bekerja
sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin, menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai
penghalang mikroorganisme penyebab penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh janin. 2,6
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii, foramen ovale, duktus arteriosus botalli,
dan arteri umbilikalis.Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta ke peredaran darah
janin, darah yang dibawanya banyak mengandung nutrisi dan oksigen.Duktus venosus arantii, pembuluh darah yang
menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan
kiri, lubang ini akan tertutup setelah janin lahir. Duktus arteriosus botalli yaitu pembuluh darah yang menghubungkan
arteri pulmonalis dengan aorta.Sedangkan arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke
plasenta. Kedua arteri dan vena umbilikalis terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat). 6
Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan sendiri-sendiri dan
antara keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak dan ekstrakardiak.Untuk memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi,
dan ekskresi, janin memerlukan sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda dengan sirkulasi
bayi, dimana sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan secara seri. 5,6
Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relatif yang cukup (pO2=30 mmHg) mengalir dari plasenta melalui vena
umbilikalis (Gambar 2). Separuh jumlah darah ini mengalir ke hati, dan melalui vena hepatika ke vena cava inferior,
sedangkan sisanya melalui ductus venosus langsung (memintas hati) ke vena cava inferior, yang juga menerima darah
dari tubuh bagian bawah. Sebagian besar darah dari vena cava inferior mengalir ke dalam atrium kiri melalui formen
ovale, selanjutnya ke ventrikel kiri yang kemudian dipompa memasuki aorta asendens dan sirkulasi koroner. Dengan
demikian sirkulasi otak dan sirkulasi koroner mendapat darah dengan pO2 yang cukup. 6

Sebagian kecil darah dari vena cava inferior memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Darah yang kembali dari
leher dan kepala janin mengandung O2 sangat rendah (pO2 = 10 mmHg) memasuki atrium kanan melalui vena cava
superior, dan bergabung dengan darah dari sinus koronarius menuju ventrikel kanan, selanjutnya ke arteri pulmonalis.
Pada janin hanya 15% darah dari ventrikel kanan yang memasuki paru, selebihnya melewati duktus arteriosus menuju
aorta desendens, bercampur dengan darah dari aorta asendens. Darah dengan kandungan oksigen yang rendah ini akan
mengalir ke organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler masing-masing, dan juga ke plasenta melalui arteri
umbilikalis yang keluar dari arteri iliaka interna. 6
Dari gambaran sirkulasi tersebut, aorta asendens menerima darah yang jauh lebih sedikit daripada aorta desendens yang
selain menerima darah dari aorta asendens juga dari duktus arteriosus.Kondisi ini membuat istmus aorta janin sempit dan
melebar setelah lahir ketika duktus menutup. Diameter duktus arteriosus pada janin sama dengan diameter aorta dan
tekanan arteri pulmonalis juga sama dengan tekanan aorta. Tahanan vaskuler pulmoner masih tinggi oleh karena
konstruksi otot arteri pulmonalis.Dimensi aorta dan arteri pulmonalis dipengaruhi oleh aliran darah ke kedua pembuluh
ini. Pada kelainan dengan hambatan aliran ke arteri pulmonalis, seluruh curah jantung akan menuju aorta asendens hingga
penyempitan istmus tidak terjadi. Sebaliknya, apabila aliran ke aorta asendens terhambat, misalnya pada stenosis aorta,
maka arteri pulmonalis berdilatasi dan terjadi hipoplasia aorta asendens serta istmus aorta. 6,7
Perubahan dan Adaptasi Sistem Kardiovaskuler Bayi Baru Lahir
Perubahan yang paling penting dalam sirkulasi setelah bayi lahir adalah karena penghentian mendadak aliran
darah dari plasenta dan dimulainya pernapasan melalui paru, sehingga pengambilan oksigen terjadi di sistem pembuluh
darah paru. Perubahan yang terjadi adalah: penurunan tahanan vaskuler pulmonal, peningkatan tahanan vaskuler sistemik,
penutupan foramen ovale, penutupan duktus arteriosus, duktus venosus, vena umbilikalis dan arteri umbilikalis. 6,7
1. Penurunan tahanan vaskuler paru dan peningkatan tahanan sistemik
Penurunan tahanan vaskuler paru terjadi akibat ekspansi mekanik paru, peningkatan saturasi oksigen arteri pulmonalis
dan PO2 alveolar ketika bayi menangis untuk pertama kalinya.Penurunan tahanan arteri pulmonalis, menyebabkan aliran
darah pulmonal meningkat sehingga paru dapat berkembang.Penurunan tahanan arteri pulmonalis dipengaruhi oleh
perubahan pada dinding arteriol paru. Lapisan medial arteri pulmonalis perifer berangsur-angsur menipis, dan pada usia
10-14 hari tahanan arteri pulmonalis sudah seperti kondisi orang dewasa. Sedangkan tekanan darah sistemik tidak segera
meningkat dengan pernapasan pertama, biasanya terjadi secara berangsur-angsur, bahkan mungkin tekanan darah turun
lebih dulu dalam 24 jam pertama.5,6
2. Penutupan foramen ovale
Setelah plasenta terlepas dari sirkulasi, aliran darah melalui vena cava inferior yang menuju ke kedua atrium
menurun.Ketika pernapasan dimulai, aliran darah ke atrium kiri yang melalui jaringan pulmonal meningkat.Perubahan
pola aliran yang menuju ke jantung ini mengubah hubungan antara tekanan atrium kiri dan kanan.Tekanan atrium kiri,
yang pada janin dalam kandungan lebih rendah daripada atrium kanan, kini menjadi lebih tinggi, sehingga menyebabkan
katup foramen ovale menutup. Walaupun penutupan fungsional foramen ovale terjadi pada kebanyakan bayi, penutupan
secara anatomis tidak selalu sempurna, dan foramen tersebut dapat tetap ada untuk beberapa tahun, kadang-kadang
sampai dewasa.6
3. Penutupan Duktus Arteriosus
Duktus arteriosus menutup secara fungsional pada 10-15 jam setelah lahir. Penutupan permanen terjadi pada usia 2-3
minggu. Duktus arteriosus janin mengandung otot polos medialis yang dipertahankan dalam keadaan relaksasi oleh kerja
prostaglandin E2 sirkulasi.Setelah persalinan, plasenta yang merupakan sumber PGE2 diangkat dan terjadi peningkatan
aliran darah pulmonal yang meningkatkan metabolisme seluruh PGE sirkulasi.Sebagai akibatnya, konsentrasi PGE2
dalam serum menurun dan tidak ada yang menghalangi konstriksi duktus arteriosus.Di samping itu, peningkatan tekanan
oksigen arteri (PaO2) dan peningkatan substansi vasoaktif seperti bradikinin, katekolamin dan histamin juga
menyebabkan konstriksi dari otot polos dari dinding pembuluh darah duktus arteriosus.Oksigen yang mencapai paru pada
waktu pernapasan pertama merangsang pelepasan bradikinin.Bradikinin mempunyai efek kontraktil terhadap otot polos.
Aksi ini tergantung dari kadar oksigen yang tinggi dalam darah arteri setelah terjadinya pernafasan pertama. Ketika PO2
dalam darah diatas 50 mmHg, dinding duktus arteriosus akan mengalami konstriksi. Pada keadaan hipoksia seperti
sindrom gangguan pernafasan dan prematuritas, duktus arteriosus dapat tetap terbuka atau disebut Duktus Arteriosus
Persisten.5,6
4. Penutupan duktus venosus, vena dan arteri umbilikalis.
Terputusnya hubungan peredaran darah ibu dan janin akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan
duktus venosus akan mengalami obliterasi, dengan demikian kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak tergantung lagi dari ibu.
Melainkan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisap paru, dan nutrisi akan diperoleh dari makanan yang dicerna
oleh sistem pencernaan bayi itu sendiri.6
Perbedaan Sistem Kardiovaskuler Janin Dengan Bayi Baru Lahir
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta kemudian setelah lahir melalui
paru.Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan paru pada hari-hari sebelum persalinan.Janin dalam rahim
sebenarnya sudah mampu bernapas dalam rahim.Namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru. Pusat pernapasan
ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam tubuh janin. 3
Paru janin mulai berkembang pada saat berusia sekitar enam minggu di perut ibu dan akan ketika berusia sekitar delapan
bulan. Selama bulan-bulan terakhir kehamilan, tubuh menghasilkan sejenis zat minyak yang akan melindungi paru janin
agar tak terisi cairan. Paru manusia tercipta khusus untuk menampung udara, tidak yang lain. 3,4 Meskipun paru bayi baru
berfungsi sesaat setelah lahir, paru sudah mulai menunjukkan aktivitasnya sejak masih dalam uterus. Tali pusar yang
menempel pada ibu terdiri atas dua pembuluh nadi dan sebuah pembuluh vena: vena mengangkut oksigen dan nutrisi
yang dibutuhkan untuk perkembangan janin sedangkan nadi mengangkut karbondioksida dan sisa-sisa nutrisi yang harus
dibuang kembali kepada ibu. Pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida inilah yang disebut bernapas. 3,6
Ketika tali pusar dipotong saat kelahiran, bayi yang baru lahir harus belajar untuk hidup tanpa bantuan ibunya.Hanya
dalam beberapa detik paru mulai terbuka, darah mulai mengalir, dan paru bayi mulai berfungsi sebagaimana mestinya.
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru tidak
berfungsi sebagai alat pernapasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah
dimulai minggu ke tiga dan bertujuan memenuhi kebutuhan embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu. 4,5,6
1. Terdapat perbedaan antara sirkulasi janin dan setelah lahir, sebagai berikut: 6,7 Pada janin terdapat pirau
intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus arteriosus Botalli, duktus venosus Arantii) yang efektif.
Arah pirau adalah dari atrium kanan ke atrium kiri melalui foramen ovale, dan dari arteri pulmonalis menuju ke aorta
melalui duktus arteriosus. Pada sirkulasi setelah lahir pirau intrakardiak maupun intrakardiak ini tidak ada.
2. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan setelah lahir ventrikel kiri
berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan.
3. Pada janin ventrikel kanan memompa darah ke sistemik yang tahanannya tinggi, sedangkan ventrikel kiri
melawan tahanan yang rendah yaitu plasenta. Pada keadaan setelah lahir, ventrikel kanan akan memompa darah ke paru
yang tahannnya jauh lebih rendah daripada tahanan sistemik yang dibawa oleh ventrikel kiri.
4. Pada janin darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui duktus arteriosus, dan
hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan setelah lahir darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru.
5. Pada saat janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta, setelah janin lahir paru
memberi oksigen pada darah.
6. Pada janin, plasenta merupakan tempat terutama untuk pertukaran gas, makanan, dan ekskresi. Pada keadaan
setelah lahir organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut.
7. Pada janin, adanya plasenta menjamin adanya pertukaran gas bertahanan rendah. Sedangkan pada keadaan setelah
lahir hal ini tidak ada.
i. Thermoregulasi
Pengertian Thermoregulasi
Termoregulasi adalah kemampuan atau adaptasi tubuh bayi baru lahir untuk menjaga keseimbangan antara pembentukan
panas dan kehilangan panas agar dapat mempertahankan suhu tubuhnya di dalam batas normal.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Thermoregulasi
a) Berhubungan dengan fluktuasi suhu lingkungan
b) Berhubungan dengan benda-benda yang basah dan dingin (pakaian, tempat tidur)
c) Berhubungan dengan permukaan tubuh yang basah
d) Berhubungan dengan pakaian yang tidak sesuai dengan cuaca
Mekanisme Hilangnya panas
Cara Hilangnya panas pada bayi baru lahir :
a) Radiasi
Radiasi yaitu transfer panas dari bayi kepermukaan yang lebih dingin dan obyek yang tidak berhubungan langsung
dengan bayi.Hal tersebut dapat diartikan panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar bayi yang lebih dingin.
Contoh : a) Udara dingin pada dinding luar dan jendela
b) Penyekat tempat tidur bayi yang dingin
b) Evaporasi
Evaporasi yaitu hilangnya panas ketika air dari kulit bayi menguap.Kondisi tersebut disebabkan karena adanya cairan
ketuban yang membasahi kulit bayi menguap.
Contoh : a) Bayi lahir tidak langsung dikeringkan dari cairan ketuban
b) Selimut atau popok basah bersentuhan dengan kulit bayi
c) Konduksi
Konduksi yaitu transfer panas yang terjadi ketika bayi kontak langsung dengan permukaan obyek yang lebih dingin.
Pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung kontak dengan
permukaan yang lebih dingin.
Contoh: a) Tangan perawat yang dingin
b) Tempat tidur,selimut,stetoskop yang dingin
d) Konveksi
Konveksi yaitu hilangnya panas pada bayi yang terjadi karena aliran udara yang dingin menyentuk kulit bayi. Hal tersebut
terjadi karena aliran udara sekeliling bayi yang dingin.
Contoh: a) Bayi diletakkan didekat pintu atau jendela yang terbuka
b) Aliran udara dari pipa AC
Pengaturan Temperatur pada neonatus
Temperatur lingkungan yang direkomendasikan untuk neonatus adalah 27’ C. Paparan dibawah suhu ini akan
mengandung resiko diantaranya cadangan energi protein akan berkurang, adanya pengeluaran katekolamin yang dapat
menyebabkan terjadinya kenaikan tahanan vaskuler paru dan perifer,lebih jauh lagi dapat meyebabkan lethargi,shunting
kanan ke kiri,hipoksia dan asidosis metabolic.
Untuk mencegah hipotermia bisa ditempuh dengan memantau suhu tubuh,mengusahakan suhu kamar optimal atau
pemakaian selimut hangat dan incubator.
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna, untuk itu diperlukan
pencegahan kehilangan panas pada tubuh bayi karena bayi dapat mengalami hipotermi. Bayi dengan hipotermia sangat
beresiko tinggi mengalam kesakitan berat bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam
keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun didalam ruuangan yang relative hangat. Cegah
kehilangan panas pada bayi dengan upaya antara lain :
a) Segera setelah lahir, keringkan permukaan tubuh sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi
cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi.Hal ini juga merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai
pernafasan
b) Selimuti bayi dengan seimut atau kain bersih,kering dan hangat.
c) Segera setelah tubuh bayi dikeringkan dan tali pusat dipotong, ganti handuk dan kain yang telah dipakai kemudian
selimuti bayi dengan selimut dan kain hangat,kering dan bersih. Kain basah yang diletakkan dekat tubuh bayi akan
menyebabkan bayi tersebut mengalami kehilangan panas tubuh.Jika selimut bayi harus dibuka untuk melakukan suatu
prosedur,segera selimuti kembali dengan handuk atau selimut kering,segera setelah prosedur tersebut selesai.
d) Tutupi kepala bayi
Pastikan bagian kepala ditutupi atau diselimuti setiap saat.Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relative luas
dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak ditutup.
e) Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberi ASI
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas. Anjurkan ibu untuk
menusukan bayinya segera setelah lahir. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu jam pertama
kelahiran.
f) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian) , sebelum melakukan
penimbangan, terlebih dulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari
selisih berat bayi pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat badan/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan
(sedikitnya) enam jam setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan
hipotermia yang sangat membahayakan bayi baru lahir.
g) Tempatkan bayi dilingkungan hangat
Idealnya bayi baru lahir ditempatkan ditempat tidur yang sama dengan ibunya. Menempatkan bayi bersama ibunya adalah
cara yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah
paparan infeksi pada bayi.
h) Rangsangan taktil
Upaya ini merupakan cara untuk mengaktifkan berbagi refleks protektif pada tubuh bayi baru lahir. Mengeringkan tubuh
bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat hal ini biasanya cukup untuk merangsang terjadinya
pernafasan spontan. Jika bayi tidak memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan taktil, kemudain
menunjukkan tanda-tanda kegawatdaruratan. Segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan
Hipotermi
Pengertian Hipotermi
Merupakan kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis dibawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan
fungsi tubuh, yaitu dibawah 35°c.
Gejala hipotermia
a)Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis, 
hipotonus, tidak kuat menghisap ASI dan menangis lemah
b) Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut  jantung  menurun.
c)Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian 
punggung, tungkaidan lengan.
d) Muka bayi berwarna merah terang.
Menangani Hipotermi
a)Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal. Tindakan 
yang harusdilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau melalui penyinaran lampu
b)Cara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan setiap orang ialah metode dekap, yaitubayi diletakkan telungkup dalam dekapan 
ibunya dan keduanya diselimuti agar bayi senantiasa hangat
c)Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang diseterika
 terlebihdahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukan berulangkali sampai tubuhbayi hangat. Tidak boleh memaka
i buli-buli panas, bahaya luka bakar
d)Biasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemia sehingga bayi harus diberi ASI 
sedikit sedikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat menghisap beri infus 
glukosa 10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
Cara mencegah terjadinya hipotermi
a) Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering dan bersih.
b) Mengeringkan tubuh bayi yang baru lahir.
c) Menjaga bayi hangat dengan cara mendekap bayi di dada ibu.
d) Memberi ASI sedini mungkin.
e) Mempertahankan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan pada waktu rujukan.
f) Melatih semua orang yang terlibat dalam pertolongan persalinan. Menunda memandikan bayi lahir sampai suhu tubuh
normal
1.1.3 Ekskresi
Ginjal sangat penting dalam kehidupan janin, kapasitasnya kecil hingga setelah lahir. Urine bayi encer, berwarna
kekuning-kuningan dan tidak berbau. Warna coklat dapat disebabkan oleh lendir bebas membrane mukosa dan udara
asam akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat menimbulkan warna merah jambu pada urine,
namun hal ini tidak penting. Tingkat filtrasi glomerolus rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Bayi tidak
mampu mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan, juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan
yang tinggi rendah dalam darah. Pada tubuh bayi baru lahir terdapat relatif banyak air. Kadar natrium relative lebih besar
daripada kalium karena ruangan ekstraseluler yang luas. Ginjal telah berfungsi, tetapi belum sempurna karena jumlah
neufron masih belum sebanyak orang dewasa. Laju filtrasi glomerulus pada BBL hanyalah 30-50% dari laju filtrasi
glomerulus pada orang dewasa. Akibatnya kemampuan mengeluarkan produk limbah dari dalam darah masih kurang.
Urine dibuang dengan cara mengosongkan kandung kemih secara reflek. Urine pertama dibuang saat lahir dan dalam 24
jam , dan akan semakin sering dengan banyak cairan. pada bulan keempat kehidupan janin, ginjal terbentuk. Didalam
rahim, urin sudah terbentuk dan di ekskresi ke dalam cairan amnion. Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir sehingga
masukkan cairan meningkat, mungkin urin akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda. hal ini disebabakan oleh
kadar urin yang tidak banyak berarti. Biasanya sejumlah kecil urin terdapat dalam kandungan kemih bayi saat lahir, tetapi
bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urin selama 12-24 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini.
Berkemih 6-10 kali dengan warna urin pucat menunjukkan masukkan cairan yang cukup.
Umumnya,  bayi cukup bulan mengeluarka urin 15-60 ml/kg perhari. Jumlah urin sekitar 20-30 ml/jam. Frekuensi buang
air kecil (BAK) pada bayi baru lahir berbeda-beda tergantung pada asupan cairan. Umumnya BBL akan BAK sekali
dalam 24 jam pertama, dua kali dalam 24 jam kedua, dan tiga kali dalam 24 jam ketiga. Bayi yang diberi susu formula
mungkin BAK lebih sering tetapi jumlah urine pada bayi yang diberi ASI meningkat setelah 3-4 hari ketika ASI ibu telah
muncul menggantikan kolostrum. Setelah hari keempat, BBL seharusnya sudah BAK setidaknya 6-8 kali setiap 24 jam.
Penting untuk mencatat saat BAK pertama kali. Jika terjadi anuria, hal ini harus diperhatikan karena mungkin
menandakan anomaly kongenital dari sistem perkemihan. Intake cairan sangat memengaruhi adaptasi fisiologis bayi pada
sistem ginjal. Oleh karena itu, pemeberian ASI sesering mungkin dapat membantu proses tersebut. Bidan dapat
menganjurkan dan memeberikan konseling kepada klien untuk memberikan ASI sesering mungkin pada  bayi untuk
membantu adaptasi fisiologis bayi baru lahir pada lingkungan  barunya.
Berat badan bayi biasanya turun 5-15% pada hari ke empat sampai kelima. Hal ini salah satu peningkatan buang air besar,
pemasukan kurang dan metabolisme meningkat. Setelah hari kelima berat badan bayi biasanya meningkat kembali.
Mengenai keseimbangan cairan dan elektrolit, terjadi pada volume total pada tubuh,volume cairan ekstra sel pada masa
transisi janin ke fase pasca lahir. Pada masa janin, cairan ekstraseluler lebih banyak daripada cairan intraseluler. Namun,
hal ini segera berganti pada pasca natal. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena pertumbuhan yang membutuhkan
cairan ekstraseluler
1.1.4 Pencernaan
A. Pengertian Sistem pencernaan neonatus
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap
oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang
terbentang dari mulai mulut (oris) sampai anus. Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan,
mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini (Gorrie, et al.,
1998).
B. Faktor Yang Berperan dalam Sistem Pencernaan Neonatus
a. Organ Pencernaan
Susunan saluran pencernaan terdiri dari :
- Oris (mulut)
- Faring
- Esofagus (kerongkongan)
- Usus halus
- Usus besar
- Rektum
- Anus

b. Pembentukan Enzim Sistem Pencernaan pada Neonatus


Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak sederhana ada pada minggu ke-36-38 usia gestasi.
Bayi baru lahir cukup bila mampu menelan, mencerna, memetabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat
sederhana serta mengemulsi lemak (Jensen et al., 2004).Amilase pankreas mengalami defisiensi selama 3-6 bulan
pertama setelah lahir.Sebagai akibat, BBL tidak bisa mencerna jenis karbohidrat yang kompleks seperti yang terdapat
pada sereal. Kolostrum terutama kaya akan amilase mamaria. Perkembangan aktifitas laktase berlangsung relatif lambat
dan mencapai tingkat adekuat pada usia gestasi 36 minggu, namun banyak bayi prematur dapat mencerna laktosa dengan
memuaskan karena laktosa yang diserap dapat dicerna oleh bakteri kolon menjadi asam lemak rantai pendek, yang
kemudian dapat diserap sehingga energi dapat diselamatkan. Selain itu BBL juga mengalami defisiensi lipase pankreas.
Lemak yang ada di dalam Asi lebih bisa dicerna dan lebih sesuai untuk bayi dari pada lemak yang terdapat pada susu
formula ( Gorrie, et al., 1998).
Usus bayi baru lahir relative tidak matur.Sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien
dibandingkan pada orang dewasa sehingga gelombang peristaltic tidak dapat diprediksikan.Lipatan dan vili dinding usus
belum erkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga
meningkatkan absorbs yang paling efektif. Awal pemberian makan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan
meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produk enzimmikrovilus, seperti amylase, tripsin, dan lipase
pancreas.Dukungan bidan untuk pemberian makan segera pada bayi baru lahir membantu maturasi kemampuan usus
halus ini.
C. Adaptasi fisiologis sistem pencernaan neonatal
Bayi Baru Lahir (BBL, newborns) harus memulai untuk memasukkan, mencerna dan mengabsrobsi makanan setelah
lahir, sebagaimana plasenta telah melakukan fungsi ini (Gorrie, et al., 1998).
a. Intrauteri
Janin mulai menunjukkan aktifitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan menghisap aktif tampak pada
26-28 minggu.Cairan empedu mulai diproduksi sejak akhir trimester pertama, diikuti denga seluruh enzim-enzim
pencernaan lainnya. Proses pencernaan belum terjadi secara aktif (inaktif). Kebutukan janin akan nutrisi tidak dipenuhi
dengan sistem pencernaannya tetapi diperoleh dari plasenta. Refleks makan pada janin didalam kandungan sudah mulai
terlihat dari kegiatan menelan amnion dan menghisap. Mekonium, isi yang utama terutama pada saluran pencernaan
janin, tampak mulai usia 16 minngu, mekonium tidak dikeluarkan selama janin berada didalam uterus (tidak terjadi proses
defekasi) hanya urin mekonium karena peristaltik belum aktif kecuali pada fetal distres. Pada janin yang mengalami fetal
distres, terjadi penekanan pada abdomen dan spingter anal mengalami relaksasi sehingga mekonium yang tersimpan
dalam usus keluar dan bercampur air ketuban. Enzim-enzim penting untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak
sederhana ada pada minggu ke-36-38 usia gestasi sudah mulai dibentuk untuk mempersiapkan kelahiran (kehidupan janin
ekstrauterin). Oksigenasi janin utama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal melalui plasenta dan tali pusat.
b. Ekstrauterine
Neonatus aterm mampu mencerna dan menyerap susu dari lahir. Faktor pertumbuhan spesifik-spesies di air susu penting
untuk mendorong perkembangan pencernaan pasca natal. Usus neonatus memiliki kapasitas pencernaan dan penyerapan
yang imatur tetapi terdapat sejumlah mekanisme kompensasi, terutama untuk bayi yang medapat air susu ibu (Lebenthal
& Leung, 1988).Spingter cardiac antara esophagus dan lambung pada neonatus masih immature (Olds, et al., 1980),
mengalami relaksasi sehingga dapat menyebabkan regurgitasi makanan segera setelah diberikan (Gorrie, et al.,
1998).Regurgitasi juga dapat terjadi karena kontrol persarafan pada lambung belum sempurna (Olds, et al., 1980).
Saat lahir kapasitas lambung BBL sekitar 6 ml/kg BB, atau rata-rata sekitar 50-60 cc, tetapi segera bertambah sampai
sekitar 90 ml selama beberapa hari pertama kehidupan. Lambung akan kosong dalam 3 jam (Olds, et al., 1980) untuk
pemasukan makanan dan kosong sempurna dalam 2 sampai 4 jam. (Gorrie, et al., 1998).
BBL mempunyai usus yang lebih panjang dalam ukurannya terhadap besar bayi dan jika dibandingkan dengan orang
dewasa.Keadaan ini menyebabkan area permukaan untuk absorbsi lebih luas (Gorrie, et al., 1998).
Bising usus pada keadaan normal dapat didengar pada 4 kuadran abdomen dalam jam pertama setelah lahir akibat bayi
menelan udara saat menangis dan system saraf simpatis merangsang peristaltic (Simpson & Creehan, 2001).
Saat lahir saluran cerna steril.Sekali bayi terpapar dengan lingkungan luar dan cairan mulai masuk, bakteri masuk ke
saluran cerna. Flora normal usus akan terbentuk dalam beberapa hari pertama kehidupan (Gorrie, et al., 1998) sehingga
meskipun saluran cerna steril saat lahir, pada kebanyakan bayi bakteri dapat dikultur dalam 5 jam setelah lahir. Bakteri ini
penting untuk pencernaan dan untuk sintesa vitamin K (Olds, et al., 1980).
c. Refleks Makan
Sejak lahir, seorang bayi normal dapat menghisap dari puting payudara, menyalurkan air susu ke bagian belakang mulut
dan menelannya selama 5-10 menit sambil bernafas normal. Terdapat program reflek dan perilaku bawaan, yang menjadi
semakin jelas dalam sekitar satu jam setelah persalinan, termasuk kemampuan bergerak dari perut ibu ke payudara,
aktifitas tangan terkoordinasi, gerakan mencari puting payudara, melekat kepayudara, dan makan secara rakus sebelum
bayi tidur.
Sentuhan pada langit-langit memicu reflek menghisap. Neonatus memperlihatkan kerja rahang ritmik, yang memicu
tekanan negatif dan kerja peristaltik lidah dan rahang memeras air susu dari payudara dan memindahkannya
kekerongkongan yang kemudian memicu reflek menelan. Pada neonatus normal, refleks menyusu ini kuat saat lahir dan
sudah tampak pada bayi premature sejak usia sekitar 32 minggu (sekitar 1200g). Bayi yang sangat prematur dan mereka
yang beresiko sakit atau berat lahirnya sangat rendah memperlihatkan penurunan yang mencolok atau tidak adanya
refleks. Bayi lain yang mengalami masalah makan misalnya mereka mengidap gangguan fisik misalnya bibir atau langit-
langit sumbing dan mereka yang terkena sedasi atau analgesia obstetrik atau stres berat saat persalinan.
Reflek menghisap dan menelan dibantu oleh konfigurasi morfologis mulut neonatus yang khusus, langit-langit lunaknya
secara proporsional lebih panjang.Neonatus juga memiliki refleks ekstrusi sebagai respon terhadap adanya bahan padat
atau setengah padat didalam mulutnya. Refleks ini hilang pada usia 4-6 bulan dan diganti oleh suatu pola gerakan
menggigit ritmik yang bersamaan dengan tumbuhnya gigi pertama pada usia 7-9 bulan.
d. Defekasi
Feses pertama yang dieksresi oleh bayi disebut mekonium, berwarna gelap, hitam kehijauan, kental, konsistensinya
seperti aspal, lembut, tidak berbau, dan lengket.Pengeluaran mekonium, suatu campuran mukus, sel epitel, asam lemak,
dan pigmen empedu (yang menyebabkan warna khas hitam kehijauan).
Mekonium berasal dari:
 Sel-sel mukosadinding saluran cerna yang mengalami deskuamasi dan rontok
 Cairan/enzim yang disekresi sepanjang saluran cerna,mulai dari saliva sampai enzim-enzim pencernaan
 Cairan amnionyang diminum janin, yang kadang juga mengandung lanugo dan sel-sel dari kulit janin atau
membran amnion yang rontok.
Feses mekonium pertama biasanya keluar dalam 24 jam pertama setelah lahir. Jika tidak keluar dalam 36-48 jam, bayi
harus diperiksa patensi anus, bising usus dan distensi abdomen dan dicurigai kemungkinan obstruksi (Gorrie, et al., 1998
& Simpson & Creehan, 2001).
Tipe kedua feses yang dikeluarkan oleh bayi disebut feses transisional, bewarna coklat kehijauan dan konsistensinya lebih
lepas dari pada feses mekonium. Feses ini merupakan kombinasi dari mekonium dan feses susu. Keadaan feses
selanjutnya sesuai tipe makanan yang didapat oleh bayi (Gorrie, et a., 1980).
Kolon pada bayi baru lahir kurang efisien menyimpan cairan dari pada kolon orang dewasa sehingga bayi baru lahir
cenderung mengalami komplikasi kehilangan cairan.Kondisi ini membuat penyakit diare kemungkinan besar menjadi
serius pada bayi muda.
Tabel berikut menjelaskan karaktertisik penting sistem pencernaan sebelum dan setelah lahir.
Tabel 1. Karakteristik sistem pencernaan sebelum dan setelah kelahiran
Aspek Intrauteri Ekstrauteri
Sistem Relatif Inaktif Aktif
Gastrointestinal (tidak ada (ada makanan yang masuk
makanan yang melalui organ
diterima melalui gastrointestinal)
organ
gastrointestinal)
Reflek makan Sudah ada, bayi Ada dan semakin baik,
Menelan cairan Bayi sudah mampu
amnion dan mencerna dan
memperlihatkan mengeliminasi ASI atau
gerakan susu formula
menghisap
Refleks Pada bagian Pada bagian bawah
peristaltik dan bawah abdomen abdomen peristaltik sudak
Defekasi refleks aktif, sehingga bayi
peristaltik tidak mengeluarkan feses. Tidak
aktif sehingga adanya feses dalam 48 jam
tidak terjadi pertama mengidikasikan
pengeluaran obstruksi isi usus
mekonium.
Kecuali pada
fetal distres (air
ketuban
bercampur
mekonium)
D. Perbedaan Antara Sistem Organ pada Gastrointestinal Bayi dan Orang Dewasa
 Sistem Pencernaan
Pada saat lahir, tidak semua komponen sistem saluran cerna telah mencapaikematangannya. Kelanjutan pematangan
sistem pencernaan akan tampak oleh adanya perubahan pola fungsi selama masa pertumbuhan anak. Esofagus merupakan
saluranyang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.Sepertiga atas esofagus
merupakan otot serat lintang yang berhubungan dengan otot-otot faring, sedangkan 2/3 bagian bawah adalah otot
polos.Esofagus menyempit pada 3tempat, yaitu setinggi tulang rawan krikoid yang merupakan sfingter, rongga
dada bagian tengah akibat penekanan oleh arkus aorta dan bronkus utama kiri (tidak bersifatsfingter), dan pada hiatus
esofagus diafragma (otot polos bagian ini bersifat sfingter).Pembuluh vena esofagus bagian bawah berhubungan langsung
dengan sirkulasi vena porta.Di sebelah dorsal kanan esofagus terdapat duktus torasikus.lambung merupakan bagian
sistem gastrointestinal yang terletak antara esofagus dan duodenum.Lambungterbagi menjadi 2 bagian, ¾ proksimal
terdiri dari fundus dan korpus, sedangkan bagiandistalnya adalah antrum. Ciri yang menonjol pada anatomi lambung
adalah peredarandarahnya yang sangat kaya dengan pembuluh nadi besar di depan kurvatura mayor danminor serta dalam
dinding lambung.Pada bagian distal lambung terdapat selaput lingkar yang disebut pilorus yang berfungsi sebagai sfingter
untuk mencegah kebocoran isi lambung. Pilorus inidiperkuatoleh serabut otot lingkar yang kuat dan terbuka melalui
pengaturan saraf.Duodenum mulai pada pilorus dan berakhir pada batas duodenoyeyunal.pada cekunganduodenum
setinggi vertebra l2 terdapat kepala pankreas.Sekum pada anak berbentuk kerucut dan apendik berasal dari bagian apek
kiri.Selama masa anak-anak dindinglateral sekum membesar, sehingga apendiks terletak pada bagian posterior
dindingmedial. Mukosa apendiks kaya akan jaringan limfoid pada masa anak-anak dan akan berkurang setelah dewasa.
1.1.5 Hepatika
HEPATIKA
Vena pada hepar yang membawa darah keluar dari hepar menuju vena cava inferior adalah vena hepatica. Sedangkan,
pembuluh darah vena porta dan arteri hepatica alirannya menuju pada porta hepatica.
Hepar menghasilkan empedzu setiap harinya. Empedu penting dalam proses absorpsi dari lemak pada usus halus. Setelah
digunakan untuk membantu absorpsi lemak, empedu akan di reabsorpsi di ileum dan kembali lagi ke hepar. Empedu
dapat digunakan kembali setelah mengalami konjugasi dan juga sebagian dari empedu tadi akan diubah menjadi bilirubin.
Bilirubin adalah zat yan terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah merah di dalam tubuh, zat inilah yan
memeberikan warna kuning pada tinja dan urin. Meski dibentuk secara normal, terkadang ada penyakt tertentu yang
menyebabkan jumlah bilirubin meningkat. Pada bayi baru lahir, salah satu pertanda kadar bilirubin yang tinggi yaitu bisa
dilihat dari kondisi tubuh bayi yang menguning. Kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir seharusnya di bawah
5mg/dL.
SISTEM HEPATIKA
1. Hati dan kandung empedu dibentuk minggu ke 4 kehamilan
2. Pada BBL,hati dapat dipalpasi sekitar 1 cm di bawah batas kanan iga.

3. Hati janin sebagai produksi hemoglobin setelah lahir mulai menyimpan besi
4. Fungsi Hepar: penyimpanan zat besi, metabolisme KH, konjugasi bilirubin, dan koagulasi
5. Hepar belum matur untuk membentuk glukosa sehingga BBL mudah terkena hipoglikemi
6. Neonatus telah memiliki kapasitas fungsional untuk mengubah bilirubin, namun sebagian besar BBL ada yang
mengalami hiperbilirubinemia fisiologis
KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN HEPATIKA
Ikterik / Ikterus
A. Definisi
Ikterus adalah salah satu keadaan yang menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru lahir akibat terjadinya
hiperbilirubinemia. Icterus merupakan salah satu kegawatan yang sering terjadi pada bayi baru lahir, sebanyak 60% pada
bayi cukup bulan dan 80% pada bayi berat badan lahir rendah.
B. Pembagian
1. Fisiologis
Icterus fisiologis adalah icterus normal yang dialami oleh bayi baru lahir, tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak
berpotensi menjadi kern icterus. Icterus fisiologis memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
a. Timbul pada hari ke 2 dan ke 3 setelah bayi lahir
b. Kadar bilirubin indirect tidak lebih dari 10mg/dL pada neonates cukup bulan dan 12,5 mg/dL pada neonates
kurang bulan.
c. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari 5mg/dL per harinya
d. Kadar bilirubin direct tidak lebih dari 1mg/dL
e. Icterus menghilang pada 10 hari pertama.
f. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis
2. Patologis
Icterus patologis adalah icterus yang mempunyai dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang
disebut hiperbilirubinemia. Icterus patologis mempunyai tanda dan gejala sebagai berikut :
a. Icterus terjadi pada 24 jam pertama.
b. Kadar bilirubin melebihi 10mg/dL pada neonates cukup bulan dan 12,5 mg/dL pada neonates kurang bulan
c. Peningkatan bilirubin melebihi 5mg/dL per harinya
d. Icterus menetap sesudah 2 minggu pertama
e. Kadar bilirubin direct melebihi 1mg/dL
f. Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
3. Neonatorum
Disklorisasi pada kulit atau organ lain karena penumpukan bilirubin.
4. Kernicterus
Sindroma neurologic yang timbul sebagai akibat penimbunan bilirubin terkonjugasi dalam sel-sel otak.
C. Diagnosis
Icterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan; bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari
5mg/dL/24jam; kadar bilirubin serum lebih besar dari 12mg/dL pada bayi aterm dan lebih besar dari 14mg/dL pada bayi
preterm; icterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan, atau; bilirubin direk lebih besar dari 1mg/dL.
Kemungkinan patologis perlu dicari penyebabnya, untuk membedakan diagnosis icterus tergantung dari timbulnya kapan.
a. Icterus yang timbul pada 24 jam pertama
Penyebabnya terjadi pada 24 jam pertama menurut besarnya kemungkinan dapat disusun sebagai berikut: inkompabilitas
darah Rh, ABO atau golongan lain; infeksi intrauterine (oleh virus, toksoplasma, lues, dan kadang-kadang bakteri);
kadang-kadang oleh defisiensi G-6-PD. Pemeriksaan yang perlu dilaukan: kadar bilirubin serum berkala; darah tepi
lengkap; golongan darah ibu dan bayi; uji coombs; pemeriksaan penyaring defisiensi enzim G-6-PD, biakan darah atau
biopsi hepar bila perlu.
b. Icterus yang timbul pada 24-72 jam sesudah lahir

Icterus yang timbul biasaya icterus fisiologis; masih ada kemungkinan inkompabilitas darah ABO atau Rh atau golongan
lain. Hal ini dapat diduga kalau kadar peningkatan bilirubin cepat, misalnya melebihi 5mg%/24 jam; defisiensi enzim G-
6-PD juga mungkin polisitemia; hemolisis perdarahan tertutup (perdarahan subaponeurosis, perdarahan hepar subkapsuler
dan lain-lain); hipoksia, sferositosis, eliptositosis, dan lain-lain; dehidrasi asidosis, defisiensi enzim eritrosit lainnya.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan: bila keadaan bayi baik dan peningkatan icterus tidak cepat, dapat dilakukan
pemeriksaan daerah tepi, pemeriksaan kadar bilirubin berkala, pemeriksaan penyaring enzim G-6-PD dan pemeriksaan
lainnya bila perlu.
c. Icterus yang Timbul Setelah 72 Jam Pertama sampai Akhir Minggu Pertama
Icterus ini timbul biasanya karena ada infeksi (sepsis); Dehidrasi asidosis: Defisiensi enzim G-6-PD, Pengaruh Obat,
Sindrom Criggler-Najjar, Sindrom Gilbert.
d. Icterus yang Timbul pada Akhir Minggu Pertama dan Selanjutnya
Icterus ini timbul karena obstruksi, hipotiroidisme, “breast milk jaundice”, infeksi, Neonatal hepatitis, Galaktosemia,
lain-lain.
Pemeriksaan yang perlu dilakukan: pemeriksaan bilirubin (direk dan indirek) berkala, Pemeriksaan darah tepi,
Pemeriksaan Penyaring G-6-PD, Biakan Darah, biopsy hepar bila ada indikasi, pemeriksaan lainnya yang berkaitan
dengan kemungkinan penyebab, dapat diambil kesimpulan bahwa icterus baru dapat dikatakan fisiologis sesudah
observasi dan pemeriksaan selanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi berkembang
menjadi “kernicterus”.
D. Etiologi
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya icterus, yaitu sebagai berikut:
1. Prahepatik (icterus hemolitik)
Icterus ini disebabkan karena produksi bilirubin yang meningkat pada proses hemolysis sel darah merah (icterus
hemolitik). Peningkatan bilirubin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah infeksi, kelainan sel darah
merah dan toksin dari luar tubuh, serta dari tubuh itu sendiri.
2. Pascahepatik (obstruktif)
Adanya obstruksi pada saluran empedu yang mengakibatkan bilirubin konjugasi akan kembali lagi ke dalam sel hati dan
masuk ke dalam aliran darah, kemudian sebagian kasuk ke dalam ginjal dan diekskresikan dalam urine. Sementara itu,
sebagian lagi tertimbun dalam tubuh sehingga kulit dan sclera berwarna kuning kehijauan serta gatal. Sebagai akibat dari
obstruksi saluran empedu menyebabkan ekskresi bilirubin ke dalam saluran pencernaan berkurang, sehingga feses akan
berwarna putih keabu-abuan, liat, dan seperti dempul.
3. Hepatoseluler (icterus hepatic)Z
Konjugasi bilirubin terjadi pada sel hati, apabila sel hati mengalami kerusakan maka secara otomatis akan mengganggu
proses konjugasi bilirubin sehingga bilirubin direct meningkat dalam aliran darah. Bilirubin direct mudah diekskresikan
oleh ginjal karena sifatnya mudah larut dalam air, namun sebagian masih tertimbun dalam aliran darah.
E. Pencegahan
Kejadian icterus pada bayi baru lahir, dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan pengawasan antenatal yang
baik. Menghindari obat yang dapat meningkatkan icterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran, misalnya
sulfafurazole, novobiosin, oksitosin, dan lain-lain. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonates,
penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus, iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir, pemberian
ASI secara dini, pencegahaan infeksi
F. Gambaran Klinis
Gambaran klinis yang paling nyata terlihat ada pada perubahan warna kulit dan sclera yang menjadi kuning.
G. Penatalaksanaan
1. Icterus Fisiologis
a. Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir lainnya
b. Lakukan perawatan bayi sehari-hari seperti :
 Memandikan;
 Melakukan perawatan tali pusat;
 Membersihkan jalan napas;

Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi, kurang lebih 30 menit.


c. Ajarkan ibu cara :
 Memandikan bayi;
 Melakukan perawatan tali pusat;
 Menjaga agar bayi tidak hipotermi;
 Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi, kurang lebihi 30 menit.
d. Jelaskan hal-hal penting seperti:
 Memberikan asi sedini dan sesering mungkin;
 Menjemur bayi di bawah sinar matahari dengan kondisi telanjang selama 30 menit, 15 menit dalam posisi
telanjang, dan 15 menit sisanya dalam posisi tengkurap;
 Memberikan asupan makanan bergizi tinggi bagi ibu;
 Menganjurkan ibu dan pasangan untuk ber-KB sesegera mungkin;
 Menganjurkan ibu untuk tidak minum jamu.
e. Apabila ada tanda icterus yang lebih parah (misalnya feses berwarna putih keabu-abuan dan lait serta seperti
dempul), anjurkan ibu untuk segera membawa bayinya ke puskesmas atau pasilitas kesehatan
f. Anjurkan ibu untuk control setelah 2 hari
2. Hiperbilirubinemia Sedang
a. Berikan asi secara adekuat;
b. Lakukan pencegahan hipotermi;
c. Letakan bayi di tempat yang cukup sinar matahari ±30 menit, selama 3-4 hari;
d. Lakukan pemeriksaan ulang 2 hari kemudian;
e. Anjurkan ibu dan keluarga untuk segera merujuk bayinya jika keadaan bayi bertambah parah serta mengeluarkan
feses berwarna putih keabu-abuan dan liat seperti dempul.
3. Hiperbilirubinemia Berat
a. Berikan informed concent pada keluarga untuk segera merujuk bayinya.
b. Selama persiapan merujuk, berikan asi secara adekuat.
c. Lakukan pencegahan hipotermi.
d. Bila mungkin, ambil contoh darah ibu sebanyak 2,5ml.
1.1.6 Imunitas
2.1 Pengertian Imunitas
Secara umum, imunitas atau daya tahan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melindungi diri dari berbagai penyakit
yang masuk kedalam tubuh disebabkan oleh bakteri, virus maupun benda asing lainnya. Sistem imunitas bayi telah ada
sejak lahir, namun baru sebagian yang berkembang. Hal ini berarti lebih rentan terhadap infeksi pada tahun-tahun pertama
kehidupannya. Dengan demikian mereka memerlukan tindakan khusus sebagai perlindungan dan dukungan. Penelitian
membuktikan bahwa ASI berperan penting untuk membentuk sistem imunitas pada bayi. Dengan kata lain, pemberian
ASI secara eksklusif dapat memperkuat daya tahan tubuh bayi. Pembentukan daya tahan tubuh sejak dini perlu dilakukan
karena hal ini sama dengan meletakkan fondasi sistem imunitas tubuh. Fondasi yang baik mendukung perkembangan
sistem imunitas utuh yang baik pula di masa dewasa. Tentunya upaya ini perlu dilakukan secara berkelanjutan. Fungsi
kekebalan tubuh sebagai pertahanan tubuh terhadap benda asing.
2.2 Komponen sitem kekebalan tubuh terhadap bayi baru lahir
Sistem kekebalan memiliki sistem peredaran sendiri yaitu pembuluh getah bening, yang masuk ke setiap organ tubuh
kecuali otak.Pembuluh getah bening mengandung cairan kental (getah bening) yang terdiri dari cairan yang mengandung
lemak dan sel-sel darah putih. Selain pembuluh getah bening terdapat daerah khusus, yaitu kelenjar getah bening,
amandel (tonsil, sumsum tulang, limpa, hati, paru-paru dan usus; dimana limfosit bisa diambil, diangkut dan disebarkan
ke bagian yang memerlukannya sebagai bagian dari respon kekebalan.Rancangan yang jenius dari sistem ini menjamin
ketersediaan dan penyusunan respon kekebalan dengan segera, dimanapun diperlukan..Sistem kekebalan memberikan
respon terhadap zat asing yang menyerupai zat tubuh alami dan menyerangnya sebagai benda asing.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh
ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak.
Salah satu tugas utama selama masa bayi adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.Defisiensi kekebalan alami bayi
menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi
dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting. Limfosit ibarat prajurit, yang dihasilkan oleh sumsum tulang
disebut limfosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T. Limfosit B akan memproduksi
semacam senjata yang disebut antibodi.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya
harus disertai dengan pola makan sehat dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa
beracun hadir dalam tubuh, maka harus segeradikeluarkan.Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas
hidup.Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit
juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI
yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem
kekebalan tubuh terbentuk sempurna.Namun, pada orang lanjut sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun.Itulah
sebabnya timbul penyakitdegeneratif atau penyakit penuaan.Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh
diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Jadi, antibodi merupakan respons terhadap gangguan dari luar, senjata
yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan.Antibodi tersusun dari protein, disebut juga
sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh
penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada
antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat
membedakan dan melumpuhkannya.Ada lima jenis immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. IgG adalah
antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah, yaitu 80 persen. Antibodi IgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat
masuk ke dalam plasenta ibu hamil karena kemampuan dan ukurannya yang kecil sehingga IgG seorang ibu akan
membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya, bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak
mempunyai pengalaman melawan penyakit. Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama kali, atau dikenal
sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya
hari demi hari.
Sistem kekebalan terdiri dari sel-sel dan zat-zat yang bisa larut.Sel-sel utama dari sistem kekebalan adalah sel-sel darah
putih, yaitu makrofag, neutrofil dan limfosit.Zat-zat yang bisa larut adalah molekul-molekul yang tidak terdapat di dalam
sel tetapi larut dalam suatu cairan (misalnya plasma). Zat-zat terlarut yang utama adalah antibodi, protein komplemen dan
sitokinesis.Beberapa zat terlarut bertindak sebagai pembawa pesan (messenger) untuk menarik dan mengaktifkan sel-sel
lainnya. Molekul kompleks histokompatibiliti mayor merupakan jantung dari sistem kekebalan dan membantu mengenali
benda asing.
1. Makrofag
Makrofag adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba, antigen dan zat-zat lainnya.Antigen
adalah setiap zat yang bisa merangsang suatu respon kekebalan; antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein,
karbohidrat, sel-sel kanker dan racun.Sitoplasma makrofag mengandung granula yang terdiri dari beberapa bahan kimia
dan enzim yang terbungkus dalam suatu selaput.Enzim dan bahan kimia ini memungkinkan makrofag mencerna dan
menghancurkan mikroba yang tertelan olehnya.Makrofag tidak ditemukan di dalam darah, tetapi terdapat di tempat-
tempat strategis, dimana organ tubuh berhubungan dengan aliran darah atau dunia luar.Misalnya makrofag ditemukan di
daerah dimanaparu-paru menerima udara dari luar dan sel-sel hati berhubungan denganpembuluh darah ,makrofag
tmeliputi:
a) Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih yang berukuran besar, yang mencerna mikroba dan antigen lainnya.
Neutrofil memiliki granula yang mengandung enzim untuk menghancurkan antigen yang ditelan olehnya.Neutrofil
ditemukan di dalam darah; untuk keluar dari darah dan masuk ke dalam jaringan, neutrofil memerlukan rangsangan
khusus. Makrofag dan neutrofil seringkali bekerja sama; makrofag memulai suatu respon kekebalan dan mengirimkan
sinyal untuk menarik neutrofil bergabung dengannya di daerah yang mengalami gangguan.Jika neutrofil telah tiba,
mereka menghancurkan benda asing dengan cara mencernanya.Penimbunan neutrofil serta pemusnahan dan pencernaan
mikroba menyebabkan pembentukan nanah.
b) Limfosit
Limfosit merupakan sel utama pada sistem getah bening, memiliki ukuran yang relatif lebih kecil daripada makrofag dan
neutrofil.
Neutrofil memiliki umur tidak lebih dari 7-10 hari, tetapi limfosit bisa hidup selama bertahun-tahun bahkan sampai
berpuluh-puluh tahun.
Limfosit dibagi ke dalam 2 kelompok utama:
1. Limfosit B
Limfosit B berasal dari sel stem di dalam sumsum tulang dan tumbuh menjadi sel plasma, yang menghasilkan antibody
2. Limfosit T
Limfosit T terbentuk jika sel stem dari sumsum tulang pindah ke kelenjar thymus, dimana mereka mengalami
pembelahan dan pematangan.
Di dalam kelenjar thymus, limfosit T belajar membedakan mana benda asing dan mana bukan benda asing.Limfosit T
dewasa meninggalkan kelenjar thymus danmasuk ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari
sistem pengawasan kekebalan.Sel-sel pemusnah alami, memiliki ukuran yang agak lebih besar daripada limfosit T dan B,
dinamai sel pemusnah karena sel-sel ini membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu.Istilah alami digunakan karena
mereka siap membunuh sejumlah sel target segera setelah mereka terbentuk, tidak perlu melewati pematangan
dan proses belajar seperti pada limfosit T dan limfosit.
2.3 Faktor faktor yang mempengaruhi system kekebalan tubuh
Tiga faktor utama yang memepengaruhi imunitas anak.
1. Sitem imun ibu pada masa kehamilan dan kelahiran
Pada masa kehamilan, terjadi perubahan system imun yang akan mempengaruhi ibu dan janin agar dapat betahan.
Memasuki trimester ketiga kehamilan, janin akan memiliki sel imun yang dapat merespon pengaruh dari lingkungan
sekitar, termasuk makanan, dan berfungsi sebagi pertahanan saat ia dilahitkan nantinya. Untuk mendapatkan imunitas
terbaik untuk janin, ibu harus menjaga asupan gizi yang masuk kedalam tubuhnya. Kurangnya asupan gizi bias
menyebabkan gangguan system imun ibu, sehingga dapat mempengaruhi transfer imun pada bayi.
2. Nutrisi
Pemberian nutrisi yang baik selalu memegang peranan penting pada perkembangan anak, termasuk untuk pekembangan
system imun.Asupan nutrisi yang memadai dan ketersediaan vitamin serta mineral berguna untuk menciptakan
pertahanan tubuh terhadap infeksi, membentuk penghambat protein terhadap mikroba, memmproduksi zat antibody, dan
mengoptimalkan pertumbuhan sel yang berhuna untuk meningkatkan imunitas.
3. Mikrobiom
Mikrobiota pada usus akan mengubah sitem imun dengan memanipulasi mikrobiom agar bisa mencegah alergi, fenomena
auotoimun, obesitas, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyakit metabolic lainnya. Disamping itu, manipulasi
mikrobiom juga dapat mempengaruhi emosi dan prilaku anak.Selain itu, pola hidup sehat selama kehamilan juga sangat
berpengaruh terhadap perkembangan imunitas anak.Lakukan diet seimbang agar tumbuh kembang janin berkembang
baik. Pastikan pula ibu terhindar dari paparan asap rokok, polusi lingkungan, gangguan sitem pencernaan, dan
kekurangan sinar matahari karena smeua itu mempengaruhi kondisi kehamilan.
2.4 Jenis jenis kekebalan tubuh / imunitas
Ada dua jenis klasifikasi imunitas, yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif.
1. Kekebalan pasif
Kekebalan bagi terbagi atas dua klasifikasi, yaitu menurut terbentuknya dan menurut lokasi dalam tubuh.
1). Menurut terbentuknya
Ada dua kategori menurut klasifikasi ini, yaitu kekebalan pasif bawaan (passive congenital) dan pasif didapat (passive
acquired). Kekebalan pasif adalah pemberian antibody yang berasal dari hewan atau manusia kepada manusia lain dengan
tujuan memberi perlindungan terhadap penyakit infeksi yang bersifat sementara karena kadar antibody akan berkurang
setelah beberapa minggu atau bulan (DepKes, 2000). Kekebalan pasif ini terdapat pada usia neonates sampai usia enam
bulan, yang didapat dari ibu berupa antibody melalui vaskularisasi pada plasenta, misalnya difteri, tetanus atau campak.
Antibody tersebut dapat melindungi bayi dari penyakit tertentu sampai usia 12 bulan. Kekebalan pasif didapat(passive
acquired immunity) didapat dari luar, misalnya gama globulin murni dari darah yang menderita penyakit tertentu
(misalnya, campak, tetanus, gigitan ular berbisa, rabies).
Umumnya imunisasi ini berupa serum dan pemberian serum ini menimbulkan efek samping reaksi apotik, anafilatik, dan
alergi.
Oleh karena itu perlu dilakukan skintest sebelumnya.
2). Menurut lokalisasi dalam tubh
Menurut lokalisasinya ada dua jenis imunitas, yaitu humoral dan seluler.Imunitas humoral yang terdapat dalam
immunoglobulin (Ig), yaitu Ig G, A, dan M. imunitas seluler terdiri dari fagositosis oleh sel-sel system
retikuloendotelial.Pada dasaranya, imunitas seluler berhubungan dengan kemampuan sel tubuh untuk menolak benda
asing dan dapat ditunjukan dengan adanya alergi kulit terhadapbenda asing.Untuk itu, penting menganali adanya reaksi
yang lalu terhadap alergi tertentu sehingga perawat dapat bertindak tepat.
2. kekebalan aktif
Kekebalan aktif dapat terjadi apabila terjadi stimulus “system imunitas” yang menghasilkan antibody kekebalan seluler
dan bertahan lenib lama dibangding kekebalan pasif (DepKes, 2000).Ada dua jenis kekebalan aktif, yaitu kekebelan aktif
didapat dan kekebalan aktif dibuat. Kekebalan yang didapat secara alami (naturally acquired), misalnya anak yang terkena
difteri atau poliomyelitis dengan proses anak terkena infeksi kmudian terjadi silent abortive, sembuh, selanjutnya kebal
terhadap penyakit tersebut. Paparan penyakit terhadap system kekebalan (sel limfosit) tersebut akan beredar dalam darah
dan apabila suatu ketika terpapar lagi pada antigen yang sama, sel limfosit akan memproduksi antibody untuk
mengembalikan kekuatan imunitas terhadap penyakit tersebut.
Kekebalan yang sengaja dibuat yang dikenal dengan imunisasi dasar dan ulangan (booster), berupa pemberian vaksin
(misalnya, cacar dan polio) yang kumannya masih hidup, tetapi sudah dilemahkan, virus, kolera, tipus, dan pertussis,
toksoid (toksin). Vaksin tersebut akan berinteraksi dengan system kekebalan tubuh untuk menghasilkan respons imun.
Hasil yang diproduksi akansama dengan kekebalan seseorang yang mendapat penyakit tersebut secara alamiah. Bedanya,
orang yang diberikan vaksin penyakit tertentu akan sakit dan menimbulkan komplikasi.
2.5 Respon Kekebalan Tubuh Yang Didapat Setelah Lahir
Sel pembunuh alami juga menghasilkan beberapa sitokinesis (zat-zat pembawa pesan yang mengatur sebagian fungsi
limfosit T, limfosit B dan makrofag).Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B akan mengalami pematangan menjadi
sel-sel yang menghasilkan antibodi.Antibodi merupakan protein yang bereaksi dengan antigen yang sebelumnya
merangsang limfosit B. Antibodi juga disebut immunoglobulin.Setiap molekul antibodi memiliki suatu bagian yang unik,
yang terikat kepada suatu antigen khusus.
a. Kekebalan dan respon kekebalan
Kekebalan yang didapat diperoleh setelah lahir.Pada saat lahir, sistem kekebalan seseorang belum bertemu dengan dunia
luar atau belum mulai membangun arsip memorinya.Sistem kekebalan belajar untuk memberikan respon terhadap semua
antigen baru yang ditemuinya.Karena itu, kekebalan yang didapat, sifatnya khusus untuk antigen yang ditemui selama
hidupseseorang.Tanda dari kekebalan spesifik adalah kemampuan untuk mempelajari, menyesuaikan dan
mengingat.Sistem kekebalan memiliki suatu rekaman atau ingatan dari setiap antigen yang ditemui; baik melalui
pernafasan, makanan atau kulit.Hal ini dimungkinkan karena limfosit memiliki umur yang panjang.Jika bertemu dengan
suatu antigen untuk yang kedua kalinya, maka limfosit dengan segera akan memberikan respon spesifik terhadap antigen
tersebut. Dengan adanya respon spesifik ini, maka seseorang tidak akan menderita cacar air atau campak lebih dari 1 kali
dan karena respon spesifik ini pula maka vaksinasi berhasil mencegah terjadinya penyakit.Contohnya, untuk mencegah
polio diberikan vaksinasi yang berasal dari virus polio yang dilemahkan. Jika kemudian orangtersebut terpapar oleh virus
polio, maka sistem kekebalan akan membuka arsip memorinya,menemukan konsep untuk virus polio dan dengan segera
mengaktifkan pertahanan yang sesuai. Hasilnya adalah pemusnahan virus polio oleh antibodi spesifik yang menetralkan
virus sebelum virus memiliki kesempatan untuk berlipatganda dan memasuki sistem saraf. Kekebalan bawaan dan
kekebalan yang didapat tidak tergantung satu sama lain. Setiap sistem berinteraksi dan mempengaruhi yang lainnya, baik
secara langsung maupun melalui rangsangan sitokinesis.maka sistem kekebalan akan bereaksi melawannya.

Perubahan pada suatu zat tubuh yang normal.Misalnya virus, obat-obatan, cahaya matahari atau penyinaran bisa merubah
struktur suatu protein sehingga sistem kekebalan mengenalinya sebagai benda asing.Sistem kekebalan memberikan
respon terhadap zat asing yang menyerupai zat tubuh alami dan menyerangnya sebagai benda asing.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh
ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak.
Salah satu tugas utama selama masa bayi adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.Defisiensi kekebalan alami bayi
menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan
terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi
dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.Limfosit ibarat prajurit, yang dihasilkan oleh sumsum tulang
disebut limfosit B, sedangkan yang diproduksi dikelenjar timus disebut limfosit T. Limfosit B akan memproduksi
semacam senjata yang disebut antibodi.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya
harus disertai dengan pola makan sehat dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Sekali senyawa
beracun hadir dalam tubuh, maka harus segeradikeluarkan.Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas
hidup.Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit
juga prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna dan memerlukan ASI
yang membawa sistem kekebalan tubuh sang ibu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem
kekebalan tubuh terbentuk sempurna.Namun, pada orang lanjut sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun.Itulah
sebabnya timbul penyakitdegeneratif atau penyakit penuaan.Tiap kali ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh
diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi.Jadi, antibodi merupakan respons terhadap gangguan dari luar, senjata
yang dibentuk oleh sekelompok prajurit limfosit B dalam sistem kekebalan.Antibodi tersusun dari protein, disebut juga
sebagai immunoglobulin, disingkat Ig, suatu serum protein globulin. Antibodi akan menghancurkan musuh-musuh
penyerbu atau disebut juga antigen, seperti bakteri dan virus penyebab penyakit, dengan cara mengikatkan diri pada
antigen dan menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Selanjutnya sel pasukan dapat
membedakan dan melumpuhkannya.Ada lima jenis immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD. IgG adalah
antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah, yaitu 80 persen. Antibodi IgG adalah satu-satunya antibodi yang dapat
masuk ke dalam plasenta ibu hamil karena kemampuan dan ukurannya yang kecil sehingga IgG seorang ibu akan
membantu melindungi janinnya dari kemungkinan infeksi. Selanjutnya, bayi yang baru lahir dari rahim yang steril tidak
mempunyai pengalaman melawan penyakit.Untunglah, immunoglobulin dalam ASI yang pertama kali, atau dikenal
sebagai kolostrum, memberikan bantuan perlindungan terhadap infeksi, sementara bayi memperkuat sistem kekebalannya
hari demi hari.
Sistem imunitas khusus yang sehat juga dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit,
termasuk infeksi.Bila penyakit tidak sembuh juga setelah dilawan oleh dua sistem kekebalan tubuh tersebut, baru
diperlukan obat atau tindakan medis untuk menyembuhkan bayi Anda.
1. Fungsi Asi Dalam Melindungi Bayi
Yang terjadi adalah, ASI menjadi tempat perkembangan yang ideal bagi bakteri ’baik’ di dalam saluran cerna.ASI
mengandung oligosakarida yang tidak tercerna oleh enzim, sehingga tetap ada sebagai prebiotik di dalam usus.
Selanjutnya, prebiotik ini di dalam usus dimetabolisme oleh bakteri ‘baik’ (Bifidobacteria dan Lactobacilli) yang
mendominasi saluran cerna pada bayi yangdiberiASI.Bakteri ‘baik’ ini memberi efek menguntungkan terhadap kesehatan
karena mendukung fungsi optimal saluran cerna, menurunkan koloni bakteri jahat, dan memperkuat daya tahan tubuh.
2. Mendukung lapisan saluran cerna (gut barrier)
Fungsi ini sangat penting karena pada bayi mekanisme pertahanan saluran cerna terhadap patogen masih belum
berkembang dengan baik, sehingga dapat menimbulkan penyakit serius pada bayi. Lapisan mukosa menjaga agar bakteri
‘jahat’ tidak dapat masuk ke aliran darah dantubuh. Lapisan ini juga dapat menahan alergen untuk masuk ke dalam darah
sehingga mencegah terjadinya alergi.Bakteri ‘baik’ seperti Bifidobacteria, membantu menjaga saluran cerna dengan
memproduksi asam lemak rantai pendek (SCFA). SCFA adalah sumber energi untuk sel salurancerna, sehingga sel dapat
memproduksi mucus yang lebih kental.Menurunkan koloni bakteri jahat.Bakteri ‘baik’ memproduksi asam (asetat dan
laktat) sehingga menurunkan pH saluran cerna. Suasana asam membuat lingkungan usus menajdi anti bakteri dan
menekan pertumbuhan bakteri ‘jahat’. Bakteri ‘baik’ juga dapat menekan pertumbuhan bakteri jahat dengan berkompetisi
dalam mendapatkan nutrisi di dalam saluran cerna.Mendukung daya tahan tubuh Bakteri ‘baik’ mendukung
perkembangan GALT (gut associated lymphoid tissue) yang mencakup 2/3 bagian sistem daya tahan tubuh. Bakteri ‘baik’
memengaruhi jumlah dan distribusi sel GALT sehingga berperan penting dalam pematangan dan pengaturan sistem daya
tahan tubuh.
Perbedaan Prebiotik dan Probiotik.
Pada pembahasan di atas, kita mengenal istilah prebiotik, namun mungkin Anda juga pernah mendengar istilah probiotik.
Agar tidak keliru, inilah perbedaan antara keduanya:
Prebiotik:
a. Adalah sumber energi alami untuk bakteri sehat yang ada di usus.
b. Secara alami terdapat di ASI.
c. Setelah dikonsumsi, flora usus mengandung lebih banyak bakteri sehat dibandingkan pemberian probiotik.
d. Berpengaruh positif pada keseluruhan flora usus.
Probiotik:
a. Adalah strain tertentu dari bakteri sehat yang hidup atau dorman.
b. Secara alami tidak terdapat pada ASI.
c. Setelah dikonsumsi, flora usus mengandung lebih sedikit bakteri sehat dibandingkan pemberian prebiotik.
d. Tidak berpengaruh pada keseluruhan flora usus
3. Bekerjanya Sistem Kekebalan Tubuh
Sayangnya, dengan beragamnya suplemen kesehatan yang tresedia di pasaran, banyak orang
hanya melakukan upaya setengah hati dalam memelihara daya tahan tubuh. Padahal, memelihara imunitas atau sistem
kekebalan tubuh cukup dengan dengan menjalani hidup sehat, yang berarti mengelola pola makan, olahraga rutin, serta
istirahat yang cukup.Sejak masih menjadi janin di kandungan ibu, tubuh seseorang sudah dipersiapkan untuk menghadapi
dunia luar yang penuh dengan kuman penyakit, berupa bakteri, virus, hingga jamur. Hanya saja, kekebalan
tubuhseseorang saat lahir masih terhitung lemah.Untuk itu, bayi memerlukan perlindungan tambahan melalui imunisasi
secara rutin. Secara perlahan-lahan, kekebalan pada tubuh bayi akan meningkat. Sehingga, ketika usia siap memasuki usia
sekolah, tubuhnya sudah siap untuk menangkal berbagai kuman penyakit dari luar.
4. Dua tipe imunitas
Daya tahan tubuh memiliki 2 tipe imunitas, yaitu humoral dan selular.Imunitas humoral melakukan tugasnya pada cairan
tubuh, seperti darah, ASI, serta air liur yang dihasilkan oleh sel B, yang dikenal dengan istilah antibodi atau
imunoglobulin (lg).Imunoglobulin jenis G memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga bisa diperoleh bayi melalui
plasenta ibunya di dalam kandungan.Sedangkan imunitas selular beraksi pada darah, antara lain untuk mencegah aktifnya
sel-sel kanker pada tubuh. Imun selular terbentuk berupa sel darah khusus, yang disebut limfosit T. Sistem imunitas
selular yang sehat dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi.Namun,
sekali lagi, kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh pola makan. Kebiasaan makan yang sehat, misalnya banyak
mengonsumsi makanan yang mengandung serat, provitamin A (terdapat pada buah dan sayur berwarna kemerahan),
berkadar lemak rendah, serta waktu tidur yang cukup, terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh.Selain itu, pola hidup
tenang serta cara berpikir optimistis juga berpengaruh. Pasalnya, depresi kronis dapat berdampakmenurunkan kekebalan
tubuh sehingga penderita berisiko terkena penyakit infeksi.Bahkan, pada binatang percobaan, depresi kronis dalam jangka
panjang dapat meningkatkan risiko kanker.Faktor stres juga tak kalah memengaruhi kualitas imunitas.Pasalnya, stres
memicu hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin.Hormon inilah yang mengakibatkan menurunnya
imunitas.
1.1.7 Integumen
A. Sistem Integumen
asam (asetat dan laktat) sehingga menurunkan pH saluran cerna. Suasana asam membuat lingkungan
Seluruh tubuh manusia bagian luar terbungkus oleh suatu sistem yangdisebut sebagai sistem integumen. Sistem
integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut dan
kelenjar (keringat dan sebaseous).
Mengenai anatomi sistem yang menutupi kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan
jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hipodermis atau subcutis). Selain kulit, adapula rambut dan
kuku yang termasuk ke dalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
B. Komponen dan Fungsi Sistem Integumen
1. Kulit, adapun fungsi dari kulit adalah sebegai berikut :
a. Sebagai pelindung
1) Kulit relatif tak tertembus air dalam arti bahwa ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan
menghindarkan air masuk sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan.
2) Kulit melindungi struktur internal dari trauma dan invasi oleh mikroorganisme yang bahaya tetapi
mikroorganisme dapat masuk melalui kulit yang terpotong atau abrasi (lecet).
3) Perlindungan diberikan oleh keasaman dari kerigat dan terdapatnya asam lemak pada sebum sehingga dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan aksinya yang membahayakan.
4) Pigmen melanin dikulit dapat melindungi dari sinar ultraviolet sinar matahari.
b. Sebagai peraba atau alat komunikasi
1) Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung syaraf, di kulit berbeda menurut ujung syaraf yang dirangsang
(panas, dingin, dll).
2) Rasa sakit disebabkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalnya mengenai otot
dan tulang atau sendi.
3) Kulit mempunyai banyak ujung syaraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusat syaraf
otak.
4) Kulit merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi.
c. Sebagai alat pengatur panas
Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan berbagai cara, yaitu :
1) Penguapan, jumlah keringan yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh
dalam kulit.
2) Pemancaran, dengan melepaskan panas pada udara sekitarnya.
3) Konduksi, yaitu panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.
4) Konveksi, yaitu mengalirnya udara panas yang menyebabkan pengurangan panas pada tubuh.
d. Sebagai ekskresi
Kulit mengekskresikan diantaranya zat berlemak, air dan ion-ion seperti natrium.
2. Kuku
Pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung
jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari
yang lembut dan penuh urat syaraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara
lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
3. Rambut
Selain kulit dan kuku adapula rambut yang termasuk ke dalam sistem integumen. Rambut adalah organ seperti benang
yang tumbuh di kulit. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Fungsi rambut diantaranya menahan dari keringat dan supaya sinar ultraviolet matahari tidak langsung
mengenai kulit, melindungi dari debu, mencegah masuknya air ke dalam pori-pori.
C. Struktur kulit.

Struktur pada kulit terdiri dari 3 bagian, diantaranya :


1. Epidermis atau kutikula
Merupakan lapisan terluar, sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang bertingkat mengalami keratinisasi yang tidak
memiliki pembuluh darah sel-sel yang menyusunnya terbentuk dari lapisan germinal dalam epitalium kolumnar,
pigmentasi dari kulit sebagian besar karena melanin yang di kontrol oleh hormon adrenalin dan pituitary.
2. Dermis
Merupakan lapisan kedua dari kulit, batas epidermis di lapisi oleh membran basalis dan disebelah bawah berbatasan
dengan subkutis. Dilapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf. Lapisannya elastic, fibrosanya
padat dan terdapat folikel rambut.
3. Hipodermis
Terdiri dari kumpulan sel lemak dan diantaranya terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis. Lapisan lemak ini disebut
penikulus adiposus. Kegunaannya sebagai pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit dan
sebagai tempat penimbunan kalori serta tambahan untuk kecantikan tubuh. Dibawah subkutis terdapat selaput otot diikuti
otot.
D. Adaptasi Fisiologi Sistem Integumen pada Bayi
1. Pada Intrauteri
Cikal bakal kulit sudah terbentuk sejak bayi masih berada dalam rahim, berbentuk embrio.
a. Bulan ke-3 kehamilan : karena zat warna (pigmen) kulit belum terbentuk, kulit janin masih berupa jaringan
transparan.
b. Bulan ke-4 kehamilan : rambut “pertama” janin yaitu lanugo mulai tumbuh, dan di bulan berikutnya, kelenjar
minyak serta kelenjar keringat sudah terbentuk dan mulai berfungsi.
c. Bulan ke-7 kehamilan : lanugo secara bertahap “menghilang” karena luruh kehamilan
d. Bulan ke-8 kehamilan : kulit janin mulai dilapisi lemak (vernix caseosa) yang berfungsi sebagai pelindung untuk
mencegah pengikisan kulit oleh cairan amnion dan pelindung kulit dari infeksi.
e. 1 bulan setelah bayi lahir : lanugo yang masih bertahan akan luruh juga dan digantikan oleh rambut halus yang
disebut velus.
2. Ekstrauteri
Struktur kulit bayi atau anak hampir sama dengan kulit orang dewasa. Namun, fungsinya belum berkembang
sempurna.Itu sebabnya, kulit bayi belum berfungsi optimal. Saat lahir, kulit bayi berwarna merah muda selama 24 sampai
48 jam pertama dan mengalami perubahan drastis dari kondisi lingkungan yang sangat berbeda dibandingkan di dalam
rahim ibu yang hangat, nyaman dan aman. Diluar rahim, tidak ada lagi cairan amnion yang menjaga kelembapan
kulitnya.Dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi epidermis kulit untuk berkembang dengan cepat dan berfungsi secara
efektif.
Pada saat lahir semua struktur kulit ada, tetapi banyak fumgsi kulit yang belum matang.PH kulit yang normal adalah
asam, yang berguna untuk melindungi kulit dari penyebaran bakteri.Pada bayi PH kulit lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan
sekresi keringat dan sebum sedikit.Akibatnya, bayi lebih rentan terhadap infeksi kulit daripada anak yang lebih besar atau
orang dewasa.Selanjutnya, karena perlekatan yang longgar antara dermis dan epidermis kulit bayi cenderung mudah
melepuh.Sebagai contoh, hal ini tampak sangat nyata bayi lebih mudah cepat alergi terhadap plester.
Kulit pada bayi memainkan bagian yang sangat penting dalam mencegah infeksi dan oleh karena itu, sangat penting untuk
mempertahankan integritas kulit sebaik mungkin.Hal ini berarti, bahwa beberapa lesi pada kulit dapat menyababkan
infeksi.Iga tidak terdapat pada saat lahir dan hanya mulai terbentuk sekitar 2 minggu setelah lahir, yang menyebabkan
penurunan imunitas kulit dan usus.Daerah yang lembab dan hangat juga memicu tumbuhnya bakteri. Ditambah pula lecet
akibat gesekan yang menurun efektifitas pelindung kulit menyebabkan ruam popok.
Kulit bayi 30% lebih tipis dari kulit orang dewasa sehingga cairan lebih banyak menguap.Secara struktural lapisan atas
kulit BBL (stratum kornium) lebih tipis dari kulit orang dewasa.Lapisan atas kulit bayi memiliki lapisan dinding (korneo
cytes) yang seharusnya menjaga kelembapan alami kulit.Namun korneo cytes begitu kecil dan renggang sehingga secara
fungsional kulit hanya memiliki kapasitas yang rendah dalam menahan air dibanding kulit dewasa sehingga menyebabkan
kekeringan kulit.
Sel-sel kulit bayi masih kecil dan belum berkembang sehingga ikatan diantara sel-sel kulit masih longgar.Lapisan tanduk
pada permukaan kulit masih sangat tipis sehingga menyebabkan kulit bayi lebih tembus air.Keadaan ini membuat kulit
bayi cenderung tak mampu melawan infeksi dan bereaksi terhadap alergi, serta mudah robek.Bayi juga sedikit
memproduksi melanin sebagai pelindung dari sinar matahari sehingga beresiko terhadap terbakarnya kulit.
Kelenjar keringat terdapat pada saat lahir tetapi memerlukan waktu untuk berfungsi secara efisien.Substansi seperti keju,
yaitu vernix caseosa, yang menutupi kulit pada bayi baru lahir, diproduksi oleh kelenjar sebaseosa.Bintik-bintik putih
kecil yang disebut dengan milia bisa terdapat pengelupasan kulit pada saat lahir dan merupakan kelenjar sebaseosa yang
bergelembung.Deskuamasi kulit hanya timbul beberapa hari setelah lahir.Jika terdapat pengelupasan kulit pada saat lahir
dapat mengindikasikan kehamilan yang berlangsung lama (post matur), reterdasi pertumbuhan, atau infeksi dalam rahim
seperti sifilis.Kulit bayi baru lahir ditutupi oleh rambut yang sangat halus yang dikenal sebagai lanugo.
Bayi cukup bulan memeiliki kulit kemerahan beberapa jam setelah lahir, setelah itu warna kulit memucat menjadi normal.
Kulit sering terlihat berbecak, terutama daerah ekstermitas.
Tangan dan kaki terlihat sedikit sianosis. Warna kebiruan ini disebut akrosianosis yang disebabkan oleh ketidakstabilan
vasomotor, statis kapiler, penyesuaian dengan sirkulasi darah dan kadar haemoglobin yang tinggi. Keadaan ini dianggap
normal dan bersifat sementara biasanya berlangsung selama 7 sampai 10 hari terutama bila terpapar pada udara yangn
dingin.Edema pada wajah dan memar dapat timbul akibat presentasi muka atau kelahiran dengan forcep.Petepkir dapat
timbul jika daerah tersebut ditekan.Apabila tampak petikie diseluruh tubuh dapat mengindikasikan adanya masalah
seperti hitung platetet rendah atau infeksi yang harus dilaporkan pada dokter anak.
Beberapa kondisi kulit yang abnormal seperti rash, pustula seharusnya dilaporkan juga ke dokter karena dapat
mengindikasikan adanya infeksi. Beberapa warna kulit yang abnormal yakni : bruishing, sangat pucat, ikterus atau
sianosis.
Fase pertumbuhan folikel rambut terjadi simultan pada waktu lahir.Selang beberapa bulan, kesinkronan antara kehilangan
rambut dengan pertumbuhan rambut terganggu dan akana menyebabkan banyaknya rambut yang tumbuh, dan sebaliknya
terjadi kebotakan.Pertumbuhan rambut lebih cepat pada bayi laki-laki daripada bayi perempuan.
1.1.8 Syaraf
Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling
terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan. Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi
menjadi dua yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang menghubungkan SSP ke setiap bagian dari
tubuh. SST meliputi saraf motorik, memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom,
meliputi sistem saraf simpatis, sistem saraf parasimpatis, dan fungsi regulasi (pengaturan) involunter (tanpa disadari)
dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk
mengontrol sistem pencernaan.
Pada saat lahir sistem syaraf belum terintegrasi sempurna, tetapi sudah cukup berkembang untuk bertahan dalam
kehidupan ekstra uterine. Sebagian besar fungsi neurologic berupa refkleks primitive, misalnya reflex moro, reflex
rooting (mencari putting susu), reflex mengisap dan menelan, reflex batuk dan bersin, reflex grasping (menggenggam),
reflex stepping ( melangkah), reflex neck tonus (tonus leher), dan regleks Babinski. Sistem syaraf autonom sangat penting
selama transisi karena merangsang respirasi awal, membantu mempertahankan keseimbangan asam-basa, dan mengatur
sebagian control suhu.
Table 2-5 Pemeriksaan Refleks Fisiologik Bayi Baru Lahir
Refleks Cara Menimbulkan Karakteristik Keterangan
Refleks Respon
Rooting (mencari Sentuh pipi bayi dan Bayimenolehkan Bayi yangprematur akan mengalami
putting susu) ujung mulutnya kepala kea rah kelainan neurologic tidak memberikan
stimulus dan respon.
membuka mulutnya Respon ini sulit ditimbulkan pada bayi
yang sudah kenyang. Respon ini
menghilang pada usia 3-4 bulan.
Sucking Sentuh langit-langit Bayi langsung Sebagian besar bayi baru lahir
(menghisap) mulut bayi. memulai Gerakan memrlukan waktu beberapa minggu Mielinisasi
menghisap. untuk dapat menghisap dengan baik. sistem
Reflex ini menghilang pada usia syaraf
sekitar 12 bulan. mengikuti
Plamar Graps Letakkan jari di Bayi Bayi cukup bulan dapat meopang hukum
(menggenggam) telapak tangan bayi menggenggam jari keseluruhan berat badan jika di angkat
dan mencoba untuk perlahan. Jika respons lemah atau
menariknya. tidak ada dapat mengindikasikan
kelainan neurologic. Reflex ini lemah
pada usia 3-4 bulan dan menghilang
pada usia 1 tahun.
Glabella Ketuk dahi Bayi mengedipkan Kedipan yang terus menerus
batanghidung, atau mata pada ketukan bersamaan dengan ketukan
maksila bayi dengan 4-5 ketukan menunjukan adanya gangguan
mata bayi terbuka. pertama. ekstrapiramidal.
Tonic neck Poisisikan bayi Bayi akan Respon pada kaki lebih konsisten.
(leher tonus dalam keadaan menghadap ke sisi Respon hilang sepenuhnya pada usia
asimetris) terlentang, kemudian kiri, lengan dan 3-4 bulan, respons tidak penuh dapat
miringkan kepala ke kaki pada sisi itu terlihat hingga usia 3-4 bulan. Jika
salah satu sisi, akan ekstensi, respins menetap hingga usia 6 minggu,
misalnya kiri. lengan dan kaki kemungkinan terdapat palsi serebral
kanan akan berada
dalam keadaan
fleksi (tampak
seperti pose pemain
anggar)
Moro Posisikan bayi dalam Abduksi dan Rrespon ini terdapat sejakn lahir,
keadaan telentang, ekstensi simetris respon sepenuhnya dapat terlihat
kemudian buat pada lengan dapat hingga usia 8 minggu, hentakan
hentakan tiba-tiba terlihat ; jari-jari tubuhnya hanya terlihat antara 8 dan
pada permukaan megar, ibu jari 18 minggu. Respon ini menghilang
tempat bayi dengan jari telunjuk pada usia 6 bulan jika kematangan
terlentang untuk membentuk hurup neurologic tidak tertunda. Respons
mengejutkannya C, sedikit tremor asimetris mungkin menunjukan cedera
mungkin pada pleksus brakial, klavikula, atau
ditemukan, lengan humerus. Respons persisten setelah 6
kemudian abduksi bulan mengindikasikan kemungkinan
dengan sedikit kerusakan pada otak.
fleksi dan telapak
tangan mengepal.
Kaki dapat
menunjukan pula
respons yang
serupa.
Magnet Posisikan bayi dalam Kedua tungkai Tidak adanya reflex menunjukan
keadaan berbaring, bawah berekstensi kemungkinan/kerusakan malformasi
sedikit fleksikan untuk melawan medulla spinalis. Reflex ini
kedua tungkai bawah tekanan dari menghilang pada usia 3-6 bulan.
dan berikan tekanan pemeriksa.
pada telapak kaki.
Stepping/walking Topang bayi dan Kaki baji akan Refleks ini menghilang pada usia 3-4
(melangkah/berja posisikan dalam menjejak-jejak bulan tidak adanya reflex menunjukan
lan) keadaan berdiri di seperti berjalan dan kelainan pada motoric kasar.
atas permukaan tubuh condong ke
apapun, telapak kaki depan.
ditapakkan pad
perkembangan sefalokaudal proksimodistal (kepala ke jari kaki-pusat ke perifer) serta berhubungan erat dengan
kemampuan keterampilan motoric halus dan kasar yang tampak. Fungsi sensorik bayi baru lahir sudah sangat
berkembang dan memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan, termasuk proses perlekatan
(attachment). Perkembangan tersebut adalah sebagai berikut.
 Pendengaran
Berkembang sangat baik pada saat lahir; begitu cairan amnion dibersihkan dari telinga, bayi mungkin telah memiliki
tajam pendengaran yang sama dengan orang dewasa. Bayi bereaksi terhadap suara dengan berpaling kearah sumber suara.
Bayi baru lahir memberi respons terhadap suara berfrekuensi rendah seperti suara denyut jantung atau lagu nina bobo
dengan menurunkan aktivitas motoric dan berhenti menangis. Suara berfrekuensi tinggi akan memicu reaksi waspada.
 Pengecap
Mampu membedakan rasa manis dan asam pada usia 72 jam.
 Penghidu
Mampu membedakan antara bau ASI ibu dengan ASI yang lain.
 Peraba
Sensitive terhadap nyeri, bereaksi terhadap stimulasi taktil.
 Penglihatan
Mampu memfokuskan penglihatan sementara objek yang terang atau bergerak yang berjarak 20 cm dan pada garis tengah
lapang penglihatan. Pupil bereaksi terhadap cahaya dan reflex berkedip mudah dirangsang. Bayi sangat sensitive terhadap
cahaya. Jika ruangan digelapkan, ia akan membuka mata dengan lebar dan melihat ke sekeliling.
1.1.9 Hematopoiesis
2.1 Pengertian Hematopoesis
Hematopoiesis merupakan proses produksi (mengganti sel yang mati) dan perkembangan sel darah dari sel induk / asal /
stem sel, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent
menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi
menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
2.2 Tempat Terjadinya Hematopoesis
2.2.1 Embrio dan Fetus
a. Stadium Mesoblastik
Pada minggu ke 3-6 sampai dengan 3-4 bulan kehamilan, hematopoesis terjadi di sel-sel mesenchym di yolk sac. Pada
minggu ke 6 kehamilan, produksi diganti organ-organ lain.
b. Stadium Hepatik
Pada minggu ke 6 sampai dengan 5-10 bulan kehamilan, hematopoesis terjadi di limpa, hati, kelenjar limfe.
c. Stadium Mieloid
Pada bulan ke 6 kehamilan sampai dengan lahir, pada sumsum tulang terjadi pembentukan eritrosit, leukosit,
megakariosit.
2.2.2 Bayi Sampai dengan Dewasa
Pada bayi sampai dewasa, hematopoiesis terjadi pada sumsum tulang. Dalam keadaan normal, tidak diproduksi di hepar
dan limpa, sedangkan dalam keadaan abnormal dibantu organ lain.
a. Hematopoiesis Meduler (N) Dari lahir sampai dengan usia 20 tahun, sel sel darah di produksi sumsum tulang.
Pada usia lebih dari 20 tahun, corpus tulang panjang berangsur – angsur diganti oleh jaringan lemak karena produksi
menurun.
b. Hematopoiesis Ekstrameduler (AbN)
Keadaan abnormal dapat terjadi pada keadaan tertentu, misalnya: Eritroblastosis foetalis, An.Peniciosa, Thallasemia,
An.Sickle sel, Spherositosis herediter, Leukemia. Organ – organ Ekstrameduler, yakni limpa, hati, kelenjar adrenal,
tulang rawan, ginjal, dll (Erslev AJ, 2001)
2.3 Macam-Macam Hematopoesis
2.3.1 Seri Eritrosit (Eritropoesis)
Perkembangan eritrosit ditandai dengan penyusutan ukuran (makin tua makin kecil), perubahan sitoplasma (dari basofilik
makin tua acidofilik), perubahan inti yaitu nukleoli makin hilang, ukuran sel makin kecil, kromatin makin padat dan tebal,
warna inti gelap.
Tahap perkembangan eritrosit yakni sebagai berikut.
a. Proeritloblas
Proeritroblas merupakan sel yang paling awal dikenal dari seri eritrosit.Proeritroblas adalah sel yang terbesar, dengan
diameter sekitar 15-20µm. Inti mempunyai pola kromatin yang seragam, yang lebih nyata dari pada pola kromatin
hemositoblas, serta satu atau dua anak inti yang mencolok dan sitoplasma bersifat basofil sedang.Setelah mengalami
sejumlah pembelahan mitosis, proeritroblas menjadi basofilik eritroblas.
b. Basofilik Eritroblas
Basofilik Eritroblas agak lebih kecil daripada proeritroblas, dan diameternya rata-rata 10µm. Intinya mempunyai
heterokromatin padat dalam jala-jala kasar, dan anak inti biasanya tidak jelas.Sitoplasmanya yang jarang nampak basofil
sekali.
c. Polikromatik Eritroblas (Rubrisit)
Polikromatik Eritoblas adalah Basofilik eritroblas yang membelah berkali-kali secara mitotris, dan menghasilkan sel-sel
yang memerlukan hemoglobin yang cukup untuk dapat diperlihatkan di dalam sediaan yang diwarnai. Setelah pewarnaan
Leishman atau Giemsa, sitoplasma warnanya berbeda-beda, dari biru ungu sampai lila atau abu-abu karena adanya
hemoglobin terwarna merah muda yang berbeda-beda di dalam sitoplasma yang basofil dari eritroblas. Inti Polikromatik
Eritroblas mempunyai jala kromatin lebih padat dari basofilik eritroblas, dan selnya lebih kecil.
d. Ortokromatik Eritroblas (Normoblas)
Polikromatik Eritroblas membelah beberapa kali secara mitosis.Normoblas lebih kecil daripada Polikromatik Eritroblas
dan mengandung inti yang lebih kecil yang terwarnai basofil padat.Intinya secara bertahap menjadi piknotik.Tidak ada
lagi aktivitas mitosis.Akhirnya inti dikeluarkan dari sel bersama-sama dengan pinggiran tipis sitoplasma. Inti yang sudah
dikeluarkan dimakan oleh makrofagmakrofag yang ada di dalam stroma sumsum tulang
e. Retikulosit
Retikulosit adalah sel-sel eritrosit muda yang kehilangan inti selnya, dan mengandung sisa-sisa asam ribonukleat di dalam
sitoplasmanya, serta masih dapat mensintesis hemoglobin. (Child, J.A, 2010 ; Erslev AJ, 2001) Retikulosit dianggap
kehilangan sumsum retikularnya sebelum meninggalkan sumsum tulang, karena jumlah retikulosit dalam darah perifer
normal kurang dari satu persen dari jumlah eritrosit. Dalam keadaan normal keempat tahap pertama sebelum menjadi
retikulosit terdapat pada sumsung tulang. Retikulosit terdapat baik pada sumsum tulang maupun darah tepi.Di dalam
sumsum tulang memerlukan waktu kurang lebih 2 – 3 hari untuk menjadi matang, sesudah itu lepas ke dalam darah. (Bell
dan Rodak, 2002)
f. Eritrosit
Eritrosit merupakan produk akhir dari perkembangan eritropoesis.Sel ini berbentuk lempengan bikonkaf dan dibentuk di
sumsum tulang.Pada manusia, sel ini berada di dalam sirkulasi selama kurang lebih 120 hari. Jumlah normal pada tubuh
laki – laki 5,4 juta/µl dan pada perempuan 4,8 juta/µl. setiap eritrosit memiliki diameter sekitar 7,5 µm dan tebal 2 µm.
(Ganong, William F.1998) Perkembangan normal eritrosit tergantung pada banyak macam-macam faktor, termasuk
adanya substansi asal (terutama globin, hem dan besi). Faktor-faktor lain, seperti asam askorbat, vitamin B12, dan faktor
intrinsic (normal ada dalam getah lamung), yang berfungsi sebagai koenzim pada proses sintesis, juga penting untuk
pendewasaan normal eritrosit.(Djunaedi Wibawa, 2011)
2.3.2 Seri Leukosit
a. Leukosit Granulosit/ Myelosit
yang khas. Tahapan perkembangan myelosit yaitu :
1. Myeloblas
Mieloblas adalah sel yang paling muda yang dapat dikenali dari seri granulosit. Diameter berkisar antara 10-15µm.
Intinya yang bulat dan besar memperlihatkan kromatin halus serta satu atau dua anak inti.
2. Promielosit
Sel ini agak lebih besar dari mielobas.Intinya bulat atau lonjong, serta anak inti yang tak jelas.
3. Mielosit
Promielosit berpoliferasi dan berdiferensiasi menjadi mielosit. Pada proses diferensiasi timbul grnula spesifik, dengan
ukuran, bentuk, dan sifat terhadap pewarnaan yang memungkinkan seseorang mengenalnya sebagai neutrofil, eosinofil,
atau basofil. Diameter berkisar 10µm, inti mengadakan cekungan dan mulai berbentuk seperti tapal kuda.
4. Metamielosit
Setelah mielosit membelah berulang-ulang, sel menjadi lebih kecil kemudian berhenti membelah. Sel-sel akhir
pembelahan adalah metamielosit. Metamielosit mengandung granula khas, intinya berbentuk cekungan.Pada akhir tahap
ini, metamielosit dikenal sebagai sel batang.Karena sel-sel bertambah tua, inti berubah, membentuk lobus khusus dan
jumlah lobi bervariasi dari 3 sampai Sel dewasa (granulosit bersegmen) masuk sinusoid-sinusoid dan mencapai peredaran
darah.Pada masing-masing tahap mielosit yang tersebut di atas jumlah neutrofil jauh lebih banyak daripada eosinofil dan
basofil.
b. Leukosit Non Granuler
1. Limfosit
Sel-sel precursor limfosit adalah limfoblas, yang merupakan sel berukuran relatif besar, berbentuk bulat.Intinya besar dan
mengandung kromatin yang relatif dengan anak inti mencolok.Sitoplasmanya homogen dan basofil.Ketika limfoblas
mengalami diferensiasi, kromatin intinya menjadi lebih tebal dan padat dan granula azurofil terlihat dalam sitoplasma.
Ukuran selnya berkurang dan diberi nama prolimfosit. Sel-sel tersebut langsung menjadi limfosit yang beredar.
2. Monosit
Monosit awalnya adalah monoblas berkembang menjadi promonosit.Sel ini berkembang menjadi monosit.Monosit
meninggalkan darah lalu masuk ke jaringan, disitu jangka hidupnya sebagai makrofag mungkin 70 hari.
2.3.3 Seri Trombosit (Trombopoesis)
Pembentukan Megakariosit dan Keping-keping darah
Megakariosit adalah sel raksasa (diameter 30-100µm atau lebih).Inti berlobi secara kompleks dan dihubungkan dengan
benang-benang halus dari bahan kromatin.Sitoplasma mengandung banyak granula azurofil dan memperlihatkan sifat
basofil setempat. Megakariosit membentuk tonjolan tonjolan sitoplasma yang akan dilepas sebagai keping-keping darah.
Setelah sitoplasma perifer lepas sebagai keping-keping darah megakariosit mengeriput dan intinya hancur. (Nadjwa
Zamalek D, 2002 ; Indranila KS, 1994)
1.1.10 Endokrin
A. SISTEM ENDOKRIN INTRA UTERIN
1. Hipofisis Anterior
Hipofisis anterior  janin  berdiferensiasi menjadi lima tipe sel, yang mensekresi enam
hormon protein:
1) Laktotrop memproduksi prolaktin (PRL)
2) Somatotrop, memproduksi hormon pertumbuhan (GH)
3) Kortikotrop, memproduksi kortikotropin (ACTH)
4) Tirotrop, memproduksi thyroid-stimulating horomone (TSH)
5) Gonadotrop, memproduksi luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH)
ACTH  pertama kali dideteksi  pada hipofisis  janin pada minggu ke-7 kehamilan dan sebelum akhir
minggu ke-17, hipofisis  janin mampu mensintesis dan menyimpan semua hormon
hipofisis. GH, ACTH dan LH telah diidentifikasi  pada hipofisis janin manusia pada kehamilan 13 minggu
2. Neurohipofisis
Neurohipofisis  janin  berkembang dengan baik pada kehamilan 10 sampai 12minggu dan sudah dapat ditemukan
oksitosin dan arginin vasopresin (AVP). Disamping itu, hormon vasotosin (AVT) terdapat di hipofisis  janin dan
kelenjar pineal. AVT hanya terdapat pada kehidupan  janin manusia. Pada  binatang binatang dewasa, infus AVT
meningkatkan tidur dan merangsang pelepasan prolaktin.
3. Hipofisis Intermedia Janin
Ada lobus intermedie hipofisis yang  berkembang baik pada janin manusia. Selsel dalam struktur ini mulai
menghilang sebelum cukup bulan dan tidak ada lagi pada hipofisis dewasa.Produk sekresi utaria dari sel-sel lobus
intermedia adalam hormone stimulasi α-melanosit (α-MSH) dan β-endotrin.Kadar αMSH janin menurun secara progresif
sesuai dengan umur kehamilan.
4. Tiroid
Sistem hipofisis-tiroid mampu berfungsi pada akhir trimester pertama.Tetapisampai tengah-tengah kehamilan,
sekresi thyroid-stimulating hormone danhormon tiroid masih rendah.
Janin manusia yang atiroid tumbuh secara normal pada waktu lahir.Hanya jaringan-jaringan tertentu yang
mungkin responsive terhadap hormon tiroid, yaitu otak dan paru.
5. Kelenjar Paratiroid
Ada bukti yang baik bahwa  paratiroid menguraikan parathormon  pada akhirtrimester pertama dan kelenjar
tersebut tampaknya memberi respon in uteroterhadap stimulasi pengatiran neonates dari ibu.
6. Kelenjar Adrenal
Adrenal  janin manusia dibanding dengan ukuran  badan totalnya  jauh lebih besar daripada perbandingan ukuran
tersebut  pada orang dewasa, seluruh pembesaran tersebut merupakan bagian dalamnya atau yang disebut zone
janinkorteks adrenal. Zone  janin yang normalnya mengalami hipertrofi tersebut,mengalami involusio dengan cepat
setelah lahir.
B. SISTEM ENDOKRIN EKSTRA UTERIN
System endokrin pada neonates ekstra uterin jelas berbeda daripada ketika berada didalam kandungan. Ketika
janin berada dalam kandungan maka masih mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta meskipun dalam
perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk organ-organ bagi aktivitas hidup. Bnamun, organ-organ tersebut,
misalnya system endokrin masih belum sempurna sempurna untuk dapat hidup mandiri. Setelah janin lahir  barulah
system endokrin dapat  bekerja sehingga bayi dapat hidup diluar rahim ibunya kerena hilangnya ketergantungan dari
plasenta dan ibu. Setelah lahir ada  beberapa kelenjar yang mengalami adaptasi agar mampu bekerja misalnya :
1. Kelenjar Tiroid
Segera setelah lahir, kelenjar tiroid mngalami perubahan-perubahan besar fungsi dan metabolismenya.
Pendinginan atmosfer membangkitkan peningkatan mendadak dan  jelas sekresi tirotropsin, yang selanjutnya
menyebabkan peningkatan progresi kadar tiroksin serum maksimal 24-26 minggu setelah lahir. Ada peningkatan kadar
tryiyodotironin serum yang terjadi hampir bersamaan.
2. Kelenjar timus
Pada bayi baru lahir ukurannya masih sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau sedikit ukurannya
bertambah dan pada masa remaja beratnya meningkat 30  –  40 gram kemudian mengerut lagi. Kelenjar-kelenjar endokrin
pada ekstra uterin sudah bisa berfungsi secara maksimal karena pembentukannya juga sudah mulai sempurna jadi
neonatus sudah tidak mendapatkan bantuandari plasenta dan kelenjar endokrin ibunya.
1.1.11 Reproduksi
1. Pengertian Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia
Berasal dari bahasa latin, yaitu: Anatomi; Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris, potong.
Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja. Sistem
reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalamorganisme yang dipergunakan untuk berkembang
biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina.Sistem reproduksi pada perempuan
berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
2. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia Wanita
a. Organ Genitalia Eksterna
Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri dari :
 Mons veneris: disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.
 Labia mayora: merupakan kelanjutan dari mons venseris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah
bertemu membentuk perineum, permukaan ini terdiri dari :
o Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris
o Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang mengadung kelenjar sebasea (lemak)
 Labia minora : merupakan lipatan di bagian dalam labia mayora, tanpa rambut. Di bagian atas klitoris, labia
minora bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia
minora ini mengelilingi orifisium vagina.
 Klitoris : merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, mengandung banyak pembuluh
darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif dan analog dengan penis pada laki-laki.
 Vestibulum: merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, dan
bagian belakang pertemuan kedua labia minora. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar
Bartholini dan dua lubang saluran kelenjar Skene.
 Kelenjar Bartholini: kelenjar yang penting di daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir,
pengeluaran lendir meingkat saat hubungan seks.
 Hymen (selaput dara): merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek,
hymen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
b. Organ Genetalia Interna
Organ-organ genetalia interna terdiri atas:
 Liang senggama (vagina)
Saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara saluran kemih dan liang dubur. Di bagian ujung
atasnya terletak mulut rahim. Ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. Bentuk dinding dalamnya
berlipat-lipat, disebut rugae, sedangkan di tengahnya ada bagian yang lebih keras di sebut kolumna rugarum. Dinding
vagina terdiri dari dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk
ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior, arteria hemoroidalis
mediana, dan arteria pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah
haid dan secret lain dari rahim, alat untuk bersenggama dan jalan lahir pada waktu bersalin (Mochtar, 1998).
Gambar 2.2 Lubang Vagina
 Rahim (uterus)
Uterus adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum sedangkan rongga dalamnya
dilapisi oleh mukosa rahim.Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil di antara kandung
kemih dan dubur.Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga
bagian besar yaitu, badan rahim (korpkus uteri) berbentuk segitiga, leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder, dan
rongga rahim (kavum uteri). Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri, merupakan bagian
proksimal rahim. Besar rahim berbeda-beda, bergantung pada usia dan pernah melahirkan anak atau belum. Ukurannya
kira-kira sebesar telur ayam kampong. Pada nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x
5,5-6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Letak rahim dalam keadaan
fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak lainnya adalah antefleksi (tengah ke depan), retrofleksi (tengah ke
belakang), anteversi (terdorong ke depan), retroversi (terdorong ke belakang). Suplai darah rahim dialiri oleh arteri
uterine yang berasal dari arteri iliaka interna (arteri hipogastrika) dan arteri ovarika.Fungsi utama rahim adalah setip
bulan berfungsi dalam siklus haid, tempat janin tumbuh kembang, dan berkontraksi terutama sewaktu beralin dan sesudah
bersalin (Mochtar, 1998).
Uterus merupakan organ berongga dan berdinding tebal, terletak di tengah-tengah rongga panggul di antara kandung
kemih dan rektum. Uterus pada wanita dewasa berbentuk seperti buah avokad atau buah pir dengan ukuran 7,5 x 5 x 2,5
cm. Uterus terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu corpus uteri dan serviks uteri, dimana kedua bagian tersebut menyatu
pada bagian yang disebut ismus. Hampir seluruh dinding uterus diliputi oleh serosa (peritoneum viseral) kecuali di bagian
anterior dan di bawah ostium histologikum uteri internum. Uterus mempunyai tiga lapisan, yaitu:
 Perimetrium: di bawahnya terdapat jaringan ikat subserosa; lapisan yang paling padat dan terdapat berbagai
macam ligamen yang memfiksasi uterus ke serviks.
 Miometrium: lapisan otot uterus dan lapisan paling tebal, terdiri atas serabut-serabut otot polos yang dipisahkan
oleh jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah. Miometrium terdiri atas tiga lapisan, otot sebelah luar berjalan
longitudinal dan lapisan sebelah dalam berjalan sirkuler, di antara kedua lapisan ini otot polos berjalan saling
beranyaman. Miometrium dalam keseluruhannya dapat berkontraksi dan berelaksasi. Ketebalan miometrium sekitar 15
mm pada uterus perempuan nulipara dewasa.
 Endometrium: lapisan terdalam yang terdapat di sekitar rongga uterus. Endometrium terdiri atas epitel selapis
kubik, kelenjar-kelenjar dan stroma dengan banyak pembuluh darah yang berkelok-kelok. Endometrium mengalami
perubahan yang cukup besar selama siklus menstruasi. Bagian atas uterus disebut fundus uteri dan merupakan tempat
tuba Falopii kanan dan kiri masuk ke uterus.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu :
· lapisan serosa (lapisan peritoneum) di luar
· lapisan otot (lapisan miometrium) di tengah
· lapisan mukosa (endometrium) di dalam
 Ligamentum-ligamentum uterus antara lain :
a) Ligamentum Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul, seolah-olah menggantung pada
tuba.Ruangan antar kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana berjalan
arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b) Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis
kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen.Ligamen ini menahan uterus
dalam antefleksi.Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
c) Ligamentum Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.Antara
sudut tuba dan ovarium terdapat ligamentum ovarii propium.
d) Ligamentum Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding panggul.Ligamen ini membantu mempertahankan
uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e) Ligamentum Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
f) Ligamentum Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kemih
 Fungsi utama uterus :
a) Setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan dari endometrium.
b) Tempat janin tumbuh dan berkembang.
c) Tempat melekatnya plasenta.
d) Pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya uterus
pada saat involusi.
 Saluran telur (tuba falopii)
Saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter mencapai 8 mm. Bagian luarnya
diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia,
yaitu rambut getar yang befungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi.Fungi saluran telur adalah sebagai saluran
telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan
hasil konsepsi, tempat terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi) dan empat pertumbuahn dan perkembangan hasil
konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi. Tuba fallopi terdiri atas (Mochtar, 1998):
 Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba.
 Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.
 Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”
 Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae tubae.
 Indung telur (ovarium)
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol)
berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, liga ovarika, dan liga
infundibulopelvikum. Menurut strukturnya ovarium terdiri kulit (korteks) atau zona parenkimatosa yang terdiri dari
tunika albuginea (epitel berbentuk kubik), jaringan ikat di sela-sela jaringan lain, stroma (folikel primordial, dan folikel
de Graaf), dan sel-sel Warthand.Inti (medula) atau zona vaskulosa, terdiri dari stroma berisi pembuluh darah, serabut
saraf, dan beberapa otot polos.
Diperkirakan terdapat 100 ribu folikel primer pada wanita. Pada kurun reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau
kadang-kadang dua folikel akan matang, lalu keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks. Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.Fungsi indung
telur adalah menghasilkan ovum, hormon-hormon (progesteron dan estrogen) dan ikut serta mengatur haid.Ovarium
berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon
steroid. Ada 2 jenis bagian dari ovarium yaitu (Mochtar, 1998):
1) Korteks ovarii
a) Mengandung folikel primordial
b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff
c) Terdapat corpus luteum dan albikantes
2) Medula ovarii
a) Terdapat pembuluh darah dan limfe
b) Terdapat serat saraf
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang
mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini
menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,
pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini
terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia
17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan
ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
3. Konsep Anatomi dan Fisiologi Organ Genitalia pria
a. Organ Reproduksi Bagian Luar
1) Penis
Penis merupakan alat untuk memasukan sperma ke dalam saluran kelamin wanita.Di dalam penis terdapat tiga
rongga.Dua rongga bagian atas tersusun atas jaringan spons korpus kavernosa.Satu ronggabawahnya tersusun atas
jaringan spons korpus spongiosum.Korpus spongiosum membungkus uretra.Uretra pada penis dikelilingi oleh pembuluh
darah dan ujung-ujung saraf perasa.
2) Skrotum (kantong pelir)
Skrotum merupakan kulit terluar yang melindungi testis.Skrotum berjumlah dua buah, yaitu skrotum kanan dan skrotum
kiri.Antara skrotum kanan dan skrotum kiri terdapat jaringan ikat dan otot polos.Adanya otot polos mengakibatkan
skrotum dapat mengerut dan mengendur.Dalam skrotum terdapat otot lurik yang berfungsi mengatur suhu di sekitar testis
agar selalu stabil (pembentukan sperma memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
b. Organ Reproduksi Bagian Dalam
1. Testis (Gonad Jantan)
Testis merupakan alat untuk memproduksi sperma.Untuk memproduksi sperma diperlukan suhu yang sedikit lebih rendah
dari suhu tubuh.Dalam testis terdapat saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma (tubulus
seminiferus).Dalam tubulus seminiferus inilah terjadi pembentukan sperma.
2. Saluran kelamin
Saluran kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh.Saluran kelamin meliputi epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a) Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sperma sementara.Sperma yang telah matang disalurkan menuju vas deferens.
b) Vas deferens merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens
berfungsi sebagai saluran yang dilalui sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).
c) Saluran ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsi saluran ejakulasi untuk
mengeluarkan sperma menuju uretra.
d) Uretra merupakan saluran reproduksi terakhir. Fungsi uretra sebagai saluran kelamin dari vesikula seminalis dan
saluran urine dari kantong kemih.
3. Kelenjar kelamin
Di dalam saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairan kelamin.Cairan kelamin berguna untuk
mempertahankan hidup gerak sperma. Cairan-cairan kelamin dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper.
a) Vesikula seminalis menghasilakan cairan yang berfungsi sebagi sumber energi dan untuk memudahkan gerakan
sperma.
b) Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma. Cairan tersebut mengandung
kolesterol, garam, dan fosfolipid.
c) Kelenjar cowper/kelenjar bulbouretra yang menghasilkan cairan yang bersifat basa.
Terjadinya spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli, dan sel ledyg yang ketiganya terdapat di dalam
tubulus seminiferus ( saluran penghasil sperma):
a) Sel induk sperma (spermatogonium), yaitu calon sperma.
b) Sel sertoli memberikan nutrisi spermatozoa.
c) Sel leydig yang berfungsi testosterone. Hormone ini berperan dalam
Hormon Reproduksi pada Pria
a. Hormone gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus (di bagian dasar dari otak) yang merangsang kelenjar hipofisis sebagian depan (anterior)
agar mengeluarkan hormone FSH dan LH.
b. Follicle Stimulating Hormon/FSH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk merangsang perkembangan tubulus
seminiferus dan sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein/protein pengikat androgen) yang akan
memacu pembentukan sperma.
c. Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH adalah merangsang sel-sel interstial(sel Leydig) untuk
menghasilkan hormone testosterone.
d. Hormone Testosterone
Testosterone adalah hormone yang berfungsi merangsang perkembanganorgan seks primer pada saat embrio belum lahir,
mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder pria seperti jambang, kumis, jakun, suara
membesar, pertambahan massa otot, dan perubahan suara.
1.1.12 Musculosceletal
Adaptasi Fisiologis Sistem Muskuloskeletal pada Bayi Baru Lahir
Sistem muskuloskeletal adalah sitem yang terdiri dari tulang, otot, tendon, ligament, kartilago, dan sendi yang berfungsi
untuk memberi dukungan bagi tubuh sehingga tubuh dapat bergerak.
Pada saat lahir epifisis kebanyakan tulang terbentuk dari kartilago hialin. Sistem skeletal mengandung lebih banyak
kartilago dari tulang osifikasi. Segera setelah kelahiran, pusat osifikasi sekunder tampak pada epifisis. Epifisis mengalami
osifikasi, kecuali lempeng epifisis yang memisahkan epifisis dan diafisis. Lempeng epifisis diganti dengan tulang hanya
sampai sisa garis epifisis. Jika epifisis mengalami osifikasi sempurna, tidak terjadi lagi pemanjangan tulang. Proses
osifikasi lebih cepat selama tahun pertama.
Serat – serat otot berkembang pada bulan ke empat atau kelima kehamilan. Jumlah serat otot tetap konstan sepanjang
hidup. Pertumbuhan otot dicapai dengan peningkatan ukuran serat. Massa otot meningkat dari seperempat berat badan
total saat lahir menjadi seperenam berat total tubuh saat remaja. Peningkatan transien massa lemak subkutaneus terjadi
tepat sebelum puncak pertumbuhan, terutama pada anak laki-laki, diikuti penurunan satu sampai dua tahun selanjutnya.
Massa tubuh tanpa lemak meningkat, terutama otot, terjadi setelah puncak pertumbuhan, dengan peningkatan yang lebih
besar terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Otot sudah dalam keadaan lengkap setelah lahir. Pertumbuhan ukuran jaringan muscular lebih tumbuh melalui proses
hipertropi dibandingkan hiperplasi sel.Tumpang tindih atau molase dapat terjadi pada waktu lahir karena tulang
pembungkus tengkorak belum seluruhnya mengalami osifikasi. Ke enam tulang kepala relative lunak dan terpisah satu
sama lain hanya dengan penghubung berupa membran. Molase dapat menghilang beberapa hari setelah melahirkan. Ubun
ubun besar akan tetap terbuka sampai usia 18 bulan.
Hidung pada bayi baru lahir di dominasi oleh kartilago dan untuk sementara masih datar atau berbentuk tidak simetris
akibat tekanan pada saat kelahiran. Sinus pada bayi baru lahir belum terbentuk secara sempurna.
Pada bayi baru lahir, lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat
lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harus simetris. Harus terdapat kuku jari tangan dan jari kaki. Garis telapak
kaki dan tangan sudah terlihat.
1. KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat
diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes R.I, 2012). Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan
kemandirian (Kemenkes R.I, 2012).
Beberapa teori perkembangan pada masa balita adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Beberapa Teori Perkembangan
pada Masa Balita
Macam teori Masa Bayi Masa prasekolah Masa prasekolah
anak akhir
Psikososial Percaya vs tidak Otonomi vs ragu Inisiatif vs rasa
(E. Erikson) percaya ragu atau malu bersalah
Psikoseksual Fase oral Fase anal Fase phalik
(sigmund Freud)
Perkembangan Sensori motor Pra operasional Pra operasional
kognitif (J. Piaget)
Sumber: Hurlock E.
2. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
a. Faktor herediter atau genetik
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu suku, ras dan jenis kelamin. (Marlow, 1988
dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan. anak laki laki setelah lahir cenderung lebih
besar dan tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah mengalami masa prapubertas. Ras dan
suku bangsa juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. misalnya suku bangsa asia memiliki tubuh yang lebih
pendek dari pada orang Eropa atau suku Asmat dari irian berkulit hitam.
b. Faktor lingkungan
 Lingkungan pra natal, kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat menganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang baik,
gangguan endokrin pada ibu (diabetes melitus, ibu yang mendapatkank terapi sitostatika atau mengalami infeksi rubela,
toxoplasmosis, sifilis dan herpes. Faktor lingkungan yang lain adalah aradiasi yang dapat menyebabkan kerisakan pada
organ otak janin.
 Lingkungan post natal, lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan setelah bayi lahir.
c. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan
perkembangann. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan
air. Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kuran terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
anak. Asupan nutrisi yang berlebihan juga berdampak buruk bagi kesehatan anak, yaitu terjadinya penumpukan kadar
lemak yang berlebihan dalm sel atau jaringan bahkan pada pembuluh darah. Penyebab status nutrisi kurang pada anak.
Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, hiperaktivitas fisik atau istirahat yang
kurang, adanya penyakit yang menyebabkan penigkatan kebutuhan nutruisi, stres emosi yang dapat menyebabkan
menurunnya nafsu makan atau absorpsi maknaan tidak adekuat.
d. Faktor lingkungan budaya
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana mereka dalam mempersepsikan dan memahami
kesehatan dan prilaku hidup sehat. Pola prilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan
untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertuumbuhan dan perkembangan janin.
Keyakinan untuk melahirkan di dukun beranak daru pada di tenaga kesehatan. Setelah anak lahir dibesarkan di
lingkungan atau berdasarkan lingkungan budaya masyarakat setempat.
e. Faktor sosial dan ekonomi keluarga,
Anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi dengan baik
dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. Demikian juga dengan
status pendidikan orang tua, keluarga dengan pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang
peningkatan pertumbuhan dan perkembangan anak.
f. Faktor iklim atau cuaca,
Iklim tertentu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim pengujanan akan dapat menimbulkan banjir
sehingga menyebabkan sulitnya transportasi untuk mendapatkan bahan makanan, timbul penyakit menular, dan penyakit
kulit yang dapat menyerang bayi dan anak anak. Anak yang tinggal di daerah endemiik misalnya endemik demam
berdarah, jika terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah akan meningkat.
g. Faktor olahraga atau latihan fisik,
Manfaat olahraga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen
ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.
h. Faktor posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, nak tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi pola perkembangan
anak tersebut diasuh dan dididik dalam keluarga.
i. Faktor status kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembnagan. Hal ini dapat terlihat apabila
anak dalam kondisi sehat dan seajahtera maka percepatan pertumbuhan, dan perkembangan akan lebih mudah
dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
j. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah somatotopon yang berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid yang
berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstitial dari testis untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut
akan menstimulasi perkembangan seks baik pada aanak laki laki maupun perempuan sesuai dengan hormonnya.
3. Ciri Ciri Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai deasa itu mempunyai ciri ciri tersendiri, yaitu:
tumbuh kembang adalah proses yang continue sejak dari konsepsi sampai maturasi atau deasa, yang dipengaruhi oleh
faktor baaan dan linglungan, terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan
organ organ. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kesepatannya berbeda antara anak satu
dengan lainnya, perkembangan erat hubungganya dengan maturasi sistem susunan saraf, aktifitas seluruh tubuh diganti
reson individu yang khas. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.: refleks primitif refleks memegang dan berjalan
akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri
-ciri tersebut adalahsebaga berikut:
a. Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan dan pertumbuhan berjalan secara bersamaan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perkembangan.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal akan menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak
akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Pada setiap anak mempunyai kecepatan
yang berbeda–beda baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Anak yang sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi
badannya serta kepandaiannya. Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat maka perkembanganpun demikian terjadi
peningkatan baik memori, daya nalar dan lain-lain.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap. Perkembangan fungsi organ tubuh, terjadi menurut dua hukum yang
tetap yaitu sebagai berikut:
 Perkembangan terjadi lebih dulu didaerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal / anggota tubuh (pola
sefalokaudal),
 Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang kebagian distal seperti jari-
jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
 Perkembangan memeiliki tahap yang berurutan Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur
dan berurutan. Misalnya, anak mampu membuat lingkaran dulu sebelum mampu membuat kotak.
Tumbuh kembang kognitif, Emosi, Komunikasi dan Implikasi untuk Orang Tua Anak 6 Bulan
1. Tumbuh Kembang Kognitif
Tumbuh kembang kognitif pada bayi usia 6 bulan :
a. Mengamati benda
b. Dapat menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang
c. Mengeksplorasi benda yang sedang dipegang
d. Mengambil objek dengan tangan tertangkup
e. Dapat menahan dua benda di dua tangan secara simultan
f. Menggunakan bahu dan tangan sebagai satu kesatuan
g. Memeindahkan objek dari satu tangan ke tangan yang lain
2. Pola Emosi pada Bayi
Pola emosi pada bayi didominasi dengan emosi menyenangkan dan emosi yang tidak menyenangkan. Bayi yang
mendapat perawatan fisik yang memadai, mendapatkan kasih sayang dari orang orang di sekitarnya akan menunjukan
emosi senang. Sedangkan kondisi sebaliknya membuat bayi menunjukan emosi tidak senang, sering menangis karena
marah atau takut, dalam kondisi tertentu menjadikan bayi tidak bahagia atau bahkan sakit sakitan. Kondisi yang demikian
juga mempengaruhi kebahagiaan orang tua atau orang orang di sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, orang tua atau orang
orang di sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, orang tua menjadi tidak sabar, merasa proses merawat bayi menjadi beban
bagi mereka, reaksi emosi tidak senang atau tidak sabar dari orang tua ini selanjutnya juga berpengaruh terhadap emosi
bayi. (Stching Plato,.2002).
Bayi yang berkemauan keras dan cepat marah membutuhkan kesabaran ekstra dan bimbingan yang lembut. Mereka sering
kali tidak dapat beradaptasi dengan mudah terhadap perubahan lingkungan seperti bayi yang lebih kalem, dan akan
menjadi semakin marah jika didesak untuk pindah atau bergerak sebelum mereka siap. Untuk anak yang mudah resah,
kata-kata dan pelukan kadang kala berhasil menenangkannya. Mengalihkan perhatian sering kali juga dapat membantu
memfokuskan embali energinya. Misalnya jika dia berteriak karena ibu tidak mau mengambil mainan yang dijatuhkannya
untuk kesepuluh kalinya, pindahkan dia ke lantai sehingga dia dapat meraih mainan itu sendiri.
Anak yang pemalu dan “peka” juga membutuhkan perhatian khusus, terutama jika kakak-kakaknya lebih aktif sehingga
dia terabaikan. Jika bayi tenang dan tidak menuntut, mudah mengasumsikan bahwa dia dalam keadaan puas, atau jika dia
tidak banyak tertawa atau tersenyum, bayi seperti ini membutuhkan kontak pribadi bahkan lebih dari anak lain.
3. Komunikasi dan Implikasi untuk Orang Tua
a. Komunikasi
Bayi belajar mengucap kata-kata dengan coba-coba dengan meniru orang dewasa. Banyak kata yang kurang berarti
sampai dengan usia 18 bulan, tetapi setelah itu akan terlihat perkembangan yang mencolok. Kosakata meningkat dengan
seiring bertambahnya usia. Pertama di awali dengan nama orang dan benda, kemudian kata kerja. Dapat menirukan bunyi
atau kata-kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit, makin banyak menggunakan vokalisasi, serta
menggunakan kata-kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan, misalnya;
“Ba-ba”
b. Implikasi
Pengalaman sosial pada masa ini, banyak mempengaruhi pola hubungan sosial dan pola prilaku di masa depan. Hanya
ada sedikit bukti bahwa sikap sosial dan anti sosial merupakan sikap bawaan.
Seseorang menjadi introvert dan ekstrovert lebih banyak dipengaruhi pengalaman-pengalaman sosial awal di mana hal ini
banyak terjadi di dalam rumah.
Alasan lain mengapa dasar-dasar sosial pada masa ini penting adalah sekali terbentuk cenderung akan menetap pada
masa-masa berikutnya. Bayi yang banyak menangis cenderung menjadi anak yang agresif atau mencari perhatian.
Sebaliknya, bayi yang ramah dan bahagia biasanya memiliki penyesuaian sosial yang lebih baik pada masa besarnya
nanti. Perlu di catat bahwa mungkin saja di lakukan perubahan, tetapi tidaklah mudah mengadakan perubahan pada pola
perilaku yang sudah menetap. Contohnya, bayi merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai
bermain dengan mainan, serta mudah frustasi, serta memukul mukul lengan dan kaki jika sedang kesal.
Perkembangan kognitif
Anak pada fase ini sangat ingin tahu tentang apa saja tetapi dia juga mempunyai rentang perhatian yang sangat pendek
dan akan berpaling dengan cepat dari satu aktifitas ke aktifitas berikutnya 2-3 menit adalah waktu maksimal yang dia
habiskan untuk satu mainan, sebelum dia pindah ke sesuatu yang baru. Pada usia 12 bulan mungkin dia sudah mau duduk
selama 15 menit dengan mainan yang menarik, mengharapkan agar dia bertingkah laku sebaliknya. Ironisnya, walaupun
toko mainan dibanjiri alat permainan yang mahal, mainan yang menarik peratian anak usia ini adalah benda rumah
tanggaseperti sendok kayu, kartun telur, dan wadah plastik dari berbagai bentuk dan ukuran. Anak tersebut terutama
sangat tertarik pada benda-benda yang sedikit berbeda dari apa yang pernah dilihat, jadi jika dia merasa bosan dengan
kotak oatmeal yang sedang dia mainkan, kita dapat memperbaharui minatnya dengan menempatkan bola didalam wadah
tersebut atau dengan memberinya dengan seutas tali untuk digantung.
Perubahan-perubahan kecil iniakan membantu anak belajar mendeteksi perbedaan yang kecil antara yang dia kenal dan
yang belum dia kenal. Juga ketika kita memilih mainan, ingatlah bahwa benda yang terlalu mirip dengan apa yang telah
dia lihat akan dilirik sejenak oleh bayi dan kemudian diacuhkan,sementara benda-benda yang terlalu asing dapat
membingungkan dan menakutkannya alih-alih carilah benda dan mainan yng secara bertahap membantu dia
mengembangkan cakrawalanya. Seringkali anak tidak butuh bantuan kita untuk menemukan benda-benda yang masuk
kedalam perbendaharaan barunya. Sebenarnya, begitu ia dapat merangkap ia akan pergi mencari benda-benda baru untuk
ditaklukan. Dia akan menggerayangi isi laci, mengosongkan isi keranjang, mengacak-acak lemari dapur dan melakukan
eksperimen terhadap segala sesuatu yang ia temui. (pastikan tidak ada benda yang dapat melukainya dalam wadah
tersebut dn awasi anak sewaktu dia memegang benda tersebut). Konsep ini disebut “kepermanenan benda” pada usia 8
bulan, ketika kita menyembunyikan sebuah mainan di bawah syal, dia akan mengangkat-angkat syal tersebut dan mencari
mainan tersebut suatu respon yang tidak akan terjadi pada 3 bulan sebelumnya. Untuk membantu bayi belajar
kepermanenan objek, mainkan cilukba dengannya dengan berpindah dari satu variasi ini ke variasi lainnya, kita akan
mempertahankan mintnya hampir secara tidak terbatas.
Ketika mendekati usia 1 tahun, anak kita akan menjadi sangat sadar bahwa benda tidak hanya mempunyai nama tetapi
juga mempunyai fungsi tertentu. Kita dapat melihat kesadaran baru ini tumbuh sendiri kedalam permainannya sebagai
bentuk yang sangat awam dari fantasi. Misalnya, alih-alih memperlakukan telepon mainan sebagai objek mainan yang
menarik unyuk dikunyah, digoyang-goyang dan dipukul-pukul dia akan menampatkan gagang telepon pada telinganya
tepatseperti yang kita lakukan. Kita dapat mendorong aktifitas perkembangan yang penting ini dengan menawarkan
bantuan sugestif-sikat rambut, sikat gigi, cangkir, atau sendok- dan dengan menjadi penonton yang antusias untuk
pertunjukannya.
2.2 Perkembangan Emosi
Selama empat bulan pertama, bayi kadang tampak seperti dua bayi yang mempunyai dua sisi yang berbeda. Pertama
adalah bayi yang terbuka, penuh kasih sayang, dan ramah. Tetapi kemudian bayi menjadi cemas, ingin selalu dekat, dan
mudah takut di sekitar orang-orang atau benda-benda yang tidak dikenalnya. Pola perilakunya sangat beragam, itu terjadi
karena bayi dapat merasakan situasi yang dia kenal dan tidak kenal. Kecemasan yang terprediksi dari periode ini adalah
bukti dari hubungan yang baik antara bayi dengan orang tuanya.
Kecemasan bayi terhadap orang yang tidak dikenal biasanya kejadian penting menyangkut emosi bayi tahap pertama.
Anak akan menjadi rewel apabila di tinggalkan orang tuanya, ini adalah awal dari kecemasan perpisahan. Setelah anak
tumbuh lebih besar, perkembangan emosionalnya akan berbeda dari waktu ke waktu, emosional anak akan lebih
terkontrol. ketika orang tua meninggalkannya anak akan memahami bahwa itu hanya sementara dan orang tuanya akan
kembali sehingga anak tidak akan rewel.
Berikut ini adalah beberapa anjuran yang mungkin
1. Bayi lebih rentan terhadap kecemasan perpisahan ketika dia letih, lapar atau sakit. Jika merencanakan akan pergi keluar
jadwalkan keberangkatan seteah dia tidur siang dan makan dan cobalah untuk tinggal bersamanya sedapat mungkin ketika
dia sakit
2. jangan meembuat keributan ketika akan pergi
3. ingat bahwa air matanya akan mereda setelah beberapa menit setelah keberangkatan kita.
4. bantulah dia untuk belajar mengatasi kecemasan perpisahan dengan latihan yang pendek di rumah
5. jika menitipkan anak kerumah nenek-kakek atau tempat penitipan anak, jangan menitipkan dia begitu saja dan berlalu
pergi
6. melalui tindakan kita menunjukan kepadanya bagaimana mengungkapkan dan mengembalikan cinta, ini adalah dasar
emosional yang dia pegang dalam tahun-tahun berikutnya.
Tonggak penting sosial/emosional menjelang akhir periode ini
1. Pemalu atau cemas pada orang yang tidak dikenal
2. Menangis ketika ibu atau ayahnya pergi
3. Senang meniru orang
4. Menunjukkan kesukaan yang khusus pada orang-orang tertentu dan mainan
5. Menguji respons orang tua terhadap tindakannya selama waktu pemberian makan. ( Apa yang orang tua lakukan ketika
bayi menolak makanannya ?)
6. Menguji respon orang tua terhadap perilakunya. ( Apa yang orang tua lakukan jika bayi menangis setelah orang tua
meninggalkan ruangan ?)
7. Takut terhadap beberapa situasi
8. Lebih menyukai ibu atau pengasuh daripada yang lainnya.
9. Mengulangi suara atau gerak tubuh untuk menarik perhatian.
10. Menggunakan jari tangannya untuk makan sendiri
11. Meluruskan lengan atau tangan untuk membantu ketika dia diberi baju.
2.3 Perkembangan Komunikasi/bahasa
Menuju akhir tahun pertama, bayi akan mulai mengkomunikasikan apa yang dia inginkan dengan menunjuk, merangkap,
atau dengan bahasa tubuh terhadap targetnya. Dia juga akan meniru banyak dari gerak tubuh yang dia lihat pada orang
dewasa ketika mereka berbicara.akan tetapi komunikasi non verbal hanya tindakan sementara sementara dia beajar
bagaimana memfrasekan pesannya dalam kata-kata. Apakah kita memperlihatkan suara-suara celoteh yang tidak jelas
pada bulan-bulan awal sekrang berubah menjadi suku kata yang dapat dikenal seperti “ba”, “da”, “ga” dan “ma” anak
bahkan dapat berkata seperti “mama” dan “bye-bye” secara tidak sengaja, kita dengan gembira menyadari bahwa dia telah
mengatakan sesuatu yang bermakna. Sebelumnya dia akan mulai menggunakan kata “mama” untuk memanggil atau
menarik perhatian. Pada usia ini, dia dapat juga berkata “mama” sepanjang hari hanya untuk melatiih kata-kata tersebut.
Tetapi akhirnya dia akanmenggunakan kata-kata hanya ketika dia ingin mengkomunikasikan artinya. Sekarang dia lebih
mmahami bahasa, percakapan menjadi berarti. Untuk membantu pengertian anak, teruslah berbicara kepadanya sesering
mungkin beritahu kepadanya apa yang terjadi disekitarnya terutama ketika memandikan, mengganti popok, dan memeberi
makan. Buatlah bahasa sederhana dan khusus: “ibu mengeringkan tubuhmu dengan handuk biru. Betapa lembut rasanya!”
secara verbal sebut nama mainan dan benda yang dikenalnya, dan cobalah untuk konsisten sedapat mungkin yaitu ketika
menyubut kucing piaraan keluarga si pus hari ini, jangan menyebutkan kitty keesokan harinya.
Buku-buku bergambar juga dapat meningkatkan proses keseluruhan, dengan memperkuat pengertiannya bahwa segalanya
mempunyai nama, pilihlah buku dengan ukuran yang besar, dari kain, kayu, atau pinil yang dapat dibalik-baliknya sendiri
juga cari gambar-gambar ilustrasi yang berwarna dan sederhana yang akan dikenali anak. Ajukan pertanyaan dan tunggu
responnya atau biarkan dia memimpin. Jika dia beerkata “gaagaagaaa” ulangi lagi dan lihat apa yang dia lakukan dengan
memperhatikan apa yang dia katakan akan dapat mengidentifikasikan kata-kata yang dimengertinya dan membuat
mengenal kata-kata yang diucapkan pertama kali olehnya.
Kata-kata pertama ini, secara tidak sengaja, seringkali bukan bahsa yang baik. Untuk anak sebuah “kata” adalah bunyi
yang secara konsisten mengacu pada orang, benda, atau kejadian yang sama. Jadi jika mengucapkan “mog” setiap kali dia
ingin susu, maka “mog” harus dihargai sebagai kata yang sah. Akan tetapi ketika berbicara balik kepadanya, gunakan
“susu” sehingga akhirnya dia akan membetulkan kata itu sendiri. Ada banyak sekali variasi usia dimana anak mulai
mengucapkan kata-kata yang dapat dikenali. Beberapa anak sudah mempunyai kosa kata dua atau tiga menjelang ulang
tahunnya yang pertama.
Kemungkinan, kata-kata bayi pada usia 12 bulan terdiri atas bunyi merepet yang mempunyai nada dan variasi dari kata
yang dapat dimengerti. Sepanjang dia bereksperimen dengan bunyi-bunyi yang beragam dalam intensitas, titi nada, dan
kualitas, dia sudah siap untuk berbicara.semakib banyak meresponnya seolah-olah dia sedang berbicara, semakin akan
merangsang keingannya untuk berkomunikasi.
2.4 Perkembangan Implikasi
1. Bulan ketujuh
Pada bulan ini, bayi akan mulai menunjukkan emosi penting yang lain, yaitu takut. Dia mungkin akan sedih jika dia
melihat ada orang asing yang mendekat, jika dia diberi mainan yang menakutkan, atau ketika dia mendengarkan suara
kencang yang tiba-tiba.
Bayi juga akan lebih senang dengan perhatian. Dia akan mengeluarkan suara batuk palsu atau suara lainnya untuk
mendapatkan perhatian.
2. Bulan ke-8 sampai ke-10
Pada masa ini, bayi akan menunjukkan ekspresi untuk menunjukkan emosi dasar: ketertarikan, gembira, terkejut, marah,
jijik, dan takut. Terkadang, dia akan mengekspresikan satu dari emosi yang dia rasakan, tapi tak jarang juga dia akan
menunjukkan ekspresi gabungan.
Bayi juga akan menunjukkan respon yang berbeda ketika bertemu dengan orang lain yang belum dia kenal. Beberapa bayi
hanya akan merasa nyaman bila berada disamping ibunya.
Rasa takut juga terkadang menghampiri bayi ketika berada disekitar orang asing. Untuk itu, secara tidak sadar dia akan
selalu berada di dekat anda atau orang yang dia kenal.
3. Bulan ke-11 sampai ke-12
Ketika bayi berumur satu tahun, dia akan lebih mandiri. Dia sudah dapat melakukan beberapa kegiatan sendiri. Sebagai
contoh, dia akan dapat makan sendiri, atau menggosok gigi sendiri.
2.1. Pertumbuhan dan perkembangan
1. Penampilan dan pertumbuhan fisik
Pada akhir tahun pertama laju pertumbuhan bayi akan mulai melambat. Dari sekarang sampai lonjakan pertumbuhan
berikutnya (yang terjadi selama masa remaja), tinggi dan berat badan anak harus meningkat dengan mantap, tetapi tidak
secepat seperti bulan-bulan pertama dari kehidupannya. Ketika bayi, berat badannya dapat bertambah 1,8 kgdalam waktu
4 bulan atau kurang, tetapi selama selruh tahun kedua kenaikan berat badan totalnya hanya 1,4 sampai 2,3 kg. teruslah
mengamati kenaikan setiap beberapa bulan untuk memastikan bahwa dia secara umum mengikuti kurva pertumbuhan
yang normal.
2. Gerakan
Tonggak penting gerakan menjelang akhir dari periode ini
a. Berjalan sendiri
b. Menarik mainan dibelakangnya sementara berjalan
c. Membawa mainan besar atau beberapa mainan sementara ia berjalan
d. Mulai berlari
e. Berdiri dengan berjingkat
f. Menendang sebuah bola
g. Naik dan turun dari perabotan tanpa dibantu
h. Berjalan naik tangga dan turun tangga dengan dibantu
3. Keterampilan tangan dan jari
Pada usia 12 bulan, anak masih sulit untuk mengambil benda yang sangat kecil dengan iu jari dan jari lainnya, tetapi
menjelang pertengahan ulang tahunnya yang kedua tugas ini sudah dapat dikerjakannya dengan mudah. Perhatikan
bagaimana dia akan memanipulasi benda kecil semaunya, mencoba semua cara untuk menggabungkan dan mengubahnya.
Beberapa dari mainan favorit nya mencakup:
k. Membangun menara sampai 4 blok, kemudian menendangnya sampai roboh
l. Menutup dan membuka tutup dari kotak atau wadah lainnya.
m. Mengambil bola aau benda lainnya yang sedang bergerak.
n. Membalik-balik tombol dan halaman
o. Menempatcocokan yang bulat ke dalam lubang
p. Menulis cepat dan menggambar
Aktivitas ini tidak hanya membantu anak mengembangkan keterampilan tangannya, tetapi juga akan memberikan konsep
ruang di dalamnya. Menjelang usia 2 tahun dia akan mencoba permainan yang lebih rumit, seperti:
2. Melipat kertas
3. Menempatcocokan persegi yang besar ke dalam lubang persegi
4. Menumpuk sampai 5-6 blok menara
5. Mengambil mainan dari tempatnya dan menyimpannya kembali.
6. Membuat bentuk-bentuk dari tanah liat
Tonggak penting keterampilan tangan dan jari menjelang akhir dari periode ini
a. Mencorat-coret atau menulis dengan spontan .
b. Membalikan wadah untuk mengeluarkan isinya.
c. Membangun menara yang terdiri dari 4 blok atau bahkan lebih
d. Menggunakan satu tangan dengan lebih sering dar pada tangan lainnya (untuk mempercepat proses alami yang
mengarah ke prefensinya).
2.1. Perkembangan Kognitif
Anak hanya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan
belajarnya. Meniru adalah bagian besar dari proses belajarnyapada usia ini. Alih-alih hanya merusak benda-benda rumah
tangga, seperti yang dilakukan pada tahun pertama, dia sekarang menggunakan sikat untuk menyisir rambutnya,
mengoceh ditelpon, memutar stir dari mobil mainannya, dan mendorongnya ke depan serta ke belakang. Pada awalnya
dia satu-satunya yang terlibat dalam aktivitas ini, tetapi secara bertahap dia akan melibatkan orang lain. Dia mungkin
menyikat rambut bonekanya, “membaca”sebuah buku, menawarkan teman mainnya minuman bohongan, atau menaruh
telpon mainan ke telinga.
Anak batita sudah pandai mengingat dimana benda tertentu disembunyikan lama setelah dia tidak
melihatnya. Semakin dia menguasai permainan petak umpet, semakin dia mengerti tentang arti perpisahan dengan orang
tua. Jika orang tua benar-benar menunjukan kepadanya kemana akan pergi ketika meninggalkannya, misalnya ke tempat
kerja atau ke toko. Dia akan membayangkan dalam benaknya, bayangan diri orang tua sedang berada di tempat tersebut.
Hal ini akan membuat perpisahan menjadi lebih mudah untuk anak.
Pada usia ini, anak batita menjadi seperti seorang sutradara, dia membiarkan orang tua tau peran apa yang
dia ingin mainkan dalam aktivitasnya. Kadang-kadang dia akan membawakan sebuah mainan sehingga orang tua dapat
membantu dia melakukan peran tersebut. Dengan merespon terhadap hal ini orang tua memberikan dukungan dan
dorongan yang anak butuhkan untuk terus belajar.
Orang tua juga harus memasok penilaian yang belum dapat dilakukan anak. Karena meskipun dia
memahami bagaiman hal-ha tertentu berperilaku, tetapi dia tidak dapat melihat bagaiman suatu hal mempengaruhi yang
lain dan dia belum dapat menangkap konsekuensinya.
Tonggak Penting Kognitif Meenjelang Akhir Periode Ini
a. Menemukan benda yang disembunyikan di bawah dua atau bahkan tiga lapis penutup
b. Mulai memilah bentuk dan warna.
c. Mulai mencoba berbagai benda.
2.2. Perkembangan Emosional
Sepanjang tahun kedua, anak akan secara konstan berubah-ubah antara kemandirian yang kuat dan
bergantung pada orang tua. Sekarang dia dapat berjalan dan melakukan hal-hal untuk dirinya sendiri secara fisik, dia
mempunyai kekuatan untuk lepas dari oranhg tua dan mencoba keterampilan barunya. Tetapi pada saat bersamaan, dia
belum seluruhnya nyaman dengan gagasan bahwa dia seorang individu, terpisah dari orang tua dan orang lain di dunia.
Terutama ketika dia lelah, sakit, atau takut, dia masih menginginkan orang tua untuk ada disana, menenangkannya an
menghilangkan kesepian.
Tidak mungkin untuk meramalkan kapan dia akan berpaling dari orang tua dan kapan dia akan datang
untuk minta perlindungan. Dia dapat tampak berubah dari satu waktu ke waktu lain, atau dia akan tampak matang dan
mandiri selama beberapa hari sebelum tiba-tiba berubah lagi. Orang tua dapat merasakan sensasi yang campur aduk untuk
keadaan ini: sementara ada saat-saat dimana terasa menyenangkan untuk mendapatkan kembali “bayi” , ada saat dimana
kerewelan dan rengekannya tidak orang tua sukai. Beberapa orang menyebut periode ini “masa akil balig yang pertama”.
Hal itu mencerminkan perasaan anak yang capur baur tentanf bertumbuh dewasa dan meninggalkan orang tua dan itu
sangat normal. Ingat bahwa cara tebaik untuk membantu anak mendapatkan kembali ketenangannya adalah dengan
memberi perhatian dan keyakinandi saat dia membutuhkannya. Membentuknya agar dia”berperilaku seperti anak besar”
hanya akan membuat dia merasa dan bertindak lebih tidak aman dan membutuhkan.
Perpisahan yang singkat dari orang tua dapat membantu batita menjadi lebih mandiri. Dia masih
menderita kecemasan akan perpisahan dan barangkali berapa menit. Tetapi protes tersebut tidak akan berlangsung lama.
Kemungkinannya adalah orang tua lebih terganggu dengan perpisahan ini daripada anak, tetapi cobalah untuk tidak
menunjukkan kepadanya. Beberapa anak secara alami takut akan prang dan situasi yang baru. Mereka mundur,
memperhatikan dan menunggu sebelum bergabung dengan aktivitas kelompok. Jika didorong untuk mencoba sesuatu
yang berbeda, mereka menolak, dan ketika dihadapkan dengans eseorang yang baru, mereka bergelayut pada orang tua.
Untuk orang tua yang mencoba mendorong keberanian dan kemandirian, perilaku ini dapat sangat membuat frustasi.
Tetapi menantang dan mengolok-olok hanya akan membuat anak pemalu menjadi tidak aman. Pemecahan terbaik adalah
membiarkan anak bergerak dengan kecepatannya sendiri. Berikan dia waktu yang dibutuhkannya untuk beradaptasi
dengan situasi baru dan biarkan dia memegang tangan orang tua ketika dia membutuhkan keyakinan ekstra.
Kesehatan Perkembangan yang Perlu Diperhatikan
a. Tidak dapat berjalan pada usia delapan belas bulan.
b. Tidak dapat berjalan dengan berjinjit setelah beberapa bulan dapat berjalan, atau berjalan dengan gaya tertentu
menggunakan jari kakinya.
c. Tidak dapat mengucapkan sedikitnya lima belas kata pada usianya yang kedelapan belas bulan.
d. Tidak mengucapkan kalimat dua-kata pada usia dua tahun.
e. Pada usia lima belas bulan tidak mengetahui fungsi darii benda-benda rumah tangga (sikat, telepon, bel, garpu,
sendok).
f. Tidak meniru tindakan atau kata-kata menjelang akhir periode ini.
g. Tidak dapat mengikuti instruksi sederhana pada usia dua tahun.
h. Tidak dapat mendorong mainan yang beroda pada usia dua tahun.
Tonggak Penting Emosional Menjelang Akhir Periode Ini
a. Menunjukkan semakin besar kemandiriannya.
b. Mulai menunjukkan perilaku melawan.
c. Episode kecemasan akan perpisahan meningkat sampai tengah tahun, kemudian menghilang.
2.3. Perkembangan Bahasa
Diawal tahun kedua, balita akan tampak memahami segala sesuatu yang anda katakan. Lompatan
perkembangan yang besar akan mengubah cara anda berbicara dengannya dan berbicara dengan orang lain ketika dia ada
di sekitar.Kebanyakan anak batita menguasai sedikitnya lima puluh kata pada akhir usianya yang kedua dan dapat
berbicara dalam kalimat, walaupun ada perbedaan tiap anak. Bahkan dengan pendengaran dan intelegensi yang normal,
beberapa anak masih tidak banyak berbicara pada tahun ini. Anak laki-laki umumnya mengembangkan keterampilan
bahasa lebih lambat daripada anak perempuan. Kapan saja anak anda mulai berbicara, kata-kata yang pertama diucapkan
adalah nama-nama orang yang dikenalnya, mainan kepunyaannya, dan bagian tubuh.
Tonggak penting bahasa menjelang akhir periode
 Menunjuk pada benda atau gambar ketika ia menyebutnya.
 Mengenali nama-nama orang, benda, dan bagian tubuh yang dikenalnya.
 Mengucapkan beberapa kata tunggal (kisaran usia 15-18 bulan).
 Menggunakan frase (kisaran usia 118-24 bulan).
 Menggunakan kalimat 2-4 kata.
 Mengikuti instruksi yang sederhana.
 Mengulangi kata kata yang pernah di dengarnya
2.4. Implikasi bagi orang tua balita usia sampai 2 tahun
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau mengandung arti adanya
perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik. Pertumbuhan ini akan
terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu. Sedangkan perkembangan adalah suatu perubahan
yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ tubuh. Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu
urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan
yang harmonis. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memproleh pengalaman baru
dan menimbulkan perilaku baru. Dalam masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasai kemampuan sebagai
berikut :
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan seperti menangkap, melempar, menendang bola,
berenang, atau mengendarai sepeda.
2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai idividu yang sedang berkembang. Pada masa
ini anak dituntut untuk mengenal dan dapat memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Dapat memelihara
kesehatan dan keselamatan dirinya.
3. Memiliki kemerdekaan pribadi
1. Pengertian Tumbuh Kembang
Wong (2009) menyatakan bahwa pertumbuhan merupakan kuantitatif yaitu peningkatan jumlah dan ukuran sel yang akan
menghasilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagian bagian sel, sedangkan perkembangan merupakan
perubahan kualitatif yaitu perubahan fungsi tubuh yangn terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat
orang yang paling tinggi melalui proses kematangan dan belajar.
2. Ciri Pertumbuhan Anak 2 -3 Tahun
a. Berat Badan
Pada umur 2,3 tahun berat badan meningkat 4 kali berat badan lahir. Pertambahan berat badan anakumur 1-2 tahun adalah
0,2 kg/bulan.
b. Tinggi Badan
Berdasarkan data yang dikeluarkan Direktorat Kesehatan Gizi Depkes RI untuk anak usia 0-5 tahun tanpa dibedakan jenis
kelaminnya, pada usia tertentu harus memiliki tinggi badan ideal dengan plus minus 2 standar deviasi.
c. Lingkar Kepala
Pertumbuhan ukuran lingkar kepala meliputi :
- Pada tahun ke-2 menjadi 46,9 – 49,5 cm (+ 2,5 cm)
- Pada tahun ke-3 menjadi 47,7 – 50,8 cm (+1,25 cm)
Berat otak sebesar 1/8 berat total bayi paling pesat berkembang pada usia 2 tahun. Berat otak kecil sebesar 3 kali berat
badan setelah bayi berusia 2 tahun. Pengukuran lingkar kepala dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan otak anak. Pengukuran dilakukan pada diameter occifito frontal dengan mengambil rata-rata 3 kali
pengukuran sebagai standar.
d. Pertumbuhan Gigi
Gigi susu yang berjumlah 20 buah biasanya telah tumbuh seluruhnya pada umur 2,5 tahun.
3. Tumbuh Kembang Kognitif Anak 2-3 Tahun
Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan
mempertimbangkan sesuatu. Perkembangan kggnitif anak usia 2-3 tahun yaitu :
- Menjalankan mainan mekanis
- Mencocokan objek ditangan atau ruangan di tangan dengan gambar dibuku.
- Bermain dengan boneka, binatang, dan orang.
- Menyortir benda menurut bentuk dan warna
- Menyelesaikan puzzle yang terdiri dari 3 atau empat potong
Pada masa ini kemahiran bahasa anak mulai meningkat dan mulai membentuk citra mental untuk hal-hal, tindakan, dan
konsep. Dan anak dapat memecahkan beberapa masalah dengan cara mencoba. Sehingga kemampuan intelektual nya
berkembang dan mulai memahami konsep waktu, seperti “kamu boleh bermain sehabis makan”
Penalaran anak usia 2 tahun sering kali sulit, dan memandang segala sesuatu dalam istilah yang sangat sederhana. Oleh
karena itu, selama tahap ini pastikan orangtua untuk memilih kata dengan hati-hati.
4. Perkembangan Emosional
Sangat sulit mengikuti naik turunnya emosi anak berusia 2 tahun. Satu saat dia berseri seri dan bersahabat, saat berikutnya
dia murung dan sedih karena alasannya tidak jelas. Akan tetapi gejolak suasana hati ini adalah bagian dari pertumbuhan.
Gejolak ini adalah tanda dari perubahan emosional yang terjadi ketika anak berusaha untuk mengendalikan tindakan,
implus, perasaan dan tubuhnya.
Pada usia ini anak ingin menjelajahi dunia dan mencari petualangan. Sebagai akibatnya, dia akan banyak menghabiskan
waktunya mengetes batas dirinya. Ketika dia melewati batas dan ditarik kembali, dia akan bereaksi dengan marah dan
frustasi, kemungkinan dengan mengambek atau menjadi murung. Pada usia ini, anak belum mempunyai banyak kendali
terhadap implus emosionalntya, jadi kemarahannya dan frustasinya cenderung meledak dengan tiba-tiba dalam bentuk
menangis, memukul, atau berteriak. Itu adalah satu-satunya cara bagi dia untuk mengatasi kenyataan hidup yang sulit dia
bahkan secara tidak sengaja dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
Mengatasi kemarahan anak:
a. Ketika melihat anak mulai merajuk, coba lah untuk mengalihkan energy dan perhatiannya keaktifitas yang baru,
yang lebih dapat diterima.
b. Jika tidak dapat mengalihkan perhatian anak, abaikan dia. Setiap kali bereaksi terhadap salah satu ledakan
amarahnya, ibu mengganjar perilaku negatifnya dengan perhatian ekstra. Bahkan memarahi, memukul, atau mencoba
menalar dengannya dapat mendorong dia untuk bertindak lebih jauh.
c. Jika ibu berada di tempat umum dimana perilakunya memalukan ibu, angkat dia tanpa kompromi atau makian.
Tunggu sampai dia tenang sebelum kembali meneruskan aktifitas
d. Jik merajut disertai memukul, menggigit, atau perilaku yang dapat berbahaya, hal iti tidak dapat diabaikan, tetapi
tidak dapat membantu walaupun ibu bereaksi berlebihan, alih-alih beritahu dia dengan segera dan jelas bahwa dia tidak
boleh berperilaku seperti itu.
e. Jangan menggunakan hukuman fisik untuk mendisiplinkan anak. Jika hal itu dilakukan, dia dapat
mengansumsikan bahwa agresi adalah reaksi yang dapat diterima bila dia tidak mendapat apa yang menjadi tujuannya
f. Pantau acara televise anank-anak dapat berperilaku lebih agresif jika dia menonton program kekerasan di tv.
5. Perkembangan Komunikasi
Anak 2 tahun tidak hanya memahami sebagian besar apa yang dikatakan kepadanya tetapi juga berbicara dengan kosakata
yang berkembang cepat, lebih dari 50 kata. Dalam setahun ini seharusnya anak sudah lulus dari hanya dapat
mengucapkan 2 atau 3 kata menjadi 4, 5 atau bahkan 6 kata. Dia juga mulai menggunakan kata ganti dan memahami
konsep. Beri perhatian bagaimana dia juga menggunakan bahasa untuk menggambarkan gagasan dan infomasi, dan
mengungkapkan kebutuhan fisik serta emosinya.
Akan tetapi, untuk beberapa anak, proses perkembangan anak bahasa ini tidak berjalan dengan mulus. Kenyataannya kira-
kira 1 dari setiap 10-15 anak mengalami kesulitan dengan pemahaman bahasa dan atau perkataan. Untuk beberapa anak,
keadaan ini disebabkan oleh masalah pendengaran, inteligansi yang rendah, atau tidak mendapatkan rangsangan verbal
dirumah. Pada kebanyakan kasus, penyebabnya tidak diketahui. Jika dokter anak mencurigai seorang anak mengalami
kesulitan dengan bahasa, dia akan melakukan pemeriksaan kesehatan yang lengkap dan pemeriksaan pendengaran.
Deteksi dan identifikasi kelambatan bahasa atau cacat pendengaran yang awal sangatlah penting, sehingga perawatan
dapat dimulai sebelum masalahnya mengganggu proses belajar dan tumbuh kembang dibidang lain.
6. Implikasi
Secara alami, anak-anak pada usia ini egois. Mereka menolak untuk berbagi apasaja yang menarik untuknya. Pada usia 2
tahun, anak-anak memandang dunia hanya eksklusif melalui kebutuhan dan keinginannya sendiri. Karena mereka belum
dapat memahami bagaimana perasaan orang lain dalam situasi yang sama, mereka berasumsi bahwa setia orang berpikir
dan merasa sama persis seperti yang mereka rasakan. Mereka tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri. Untuk
alasan ini, tidak ada gunanya mencoba membentuk perilaku anak dengan menggunakan pernyataan seperti “apa kamu
senang?” simpan lah komentar-komentar seperti ini sampai anak berusia 7 tahun, pada saat ini dia sudah dapat memahami
bagaimana orang lain berpikir dan merasa.
Karena perilaku anak usia 2-3 tahun begitu egois ibu mungkin khawatir kalau-kalau dia terlalu dimanjakan atau lepas
kendali. Dia akan melewati fase ini pada waktunya. Anak yang sangat aktif dan agresif biasanya sama normalnya seperti
anak yang pendiam dan pemalu. Ironisnya, walaupun sang anak egois sebagian besar waktu bermainnya dihabiskan untuk
meniru ringkah laku dan aktifitas orang lain. Meniru dan berpura-pura adalah permainan favorit pada usia ini.
Cara terbaik bagi sang anak untuk belajar bagaimana bertingkah laku dengan baik disekitar orang lain adalah dengan
pemberian banyak latihan. Jangan biarkan perilaku yang anti social menyurutkan semangat ibu untuk memasukan anak ke
kelompok bermain. Ibu harus membiarkan anak-anak membimbing dirinya sendiri sebanyak mungkin. Mereka perlu
belajar bagaimana bermain satu sama lain, bukan bermain dengan orang tua.
1.1 Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh.Pertumbuhan bersifat irreversible (tidak
dapat balik) serta kuantitatif sehingga indikatornya dapat diukur, misalnya tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua sistem organ tubuh akibat bertambahnya kematangan
fungsi sistem oragn tubuh.Perkembangan bersifar reversible (dapat balik) secara kulitatif contohnya adalah kemampuan
gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi sosial, kemandirian, intelegensi, dan
perkembangan moral.
1.1.1 Perkembangan Kognitif
Anak yang berusia 3 tahun akan menghabiskan kebanyakan waktunya dengan bertanya tentang segala sesuatu yang
terjadi disekitarnya. Dia senang mengatakan “Mengapa saya harus melakukan ini ?” dan dia akan memberi perhatian pada
jawaban sepanjang jawaban tersebut sederhana dan tidak berbelit-belit. Pertanyaan “mengapa” yang lebih abstrak
umumnya lebih menyulitkan, sebagian karena pertanyaan ini muncul berates kali sehari dan juga karena beberpa
diantaranya tidak ada jawabannya. Jika pertnyaannya adalah “mengapa matahari bersinar ?” atau “mengapa anjing tidak
dapat berbicara dengan saya ?” dapat dijawab bahwa kita tidak tahu, atau ajak anak untuk menelita pertanyaan tersebut
lebih jauh dengan mencari buku tentang matahir atau tentang anjing. Pastikan untuk menanggapi pertanyaan ini dengan
serius.Dengan demikian dapat membantu meluaskan pengetahuan anak, memenuhi keingintahuannya dan mengajarkan
dia untuk berpikir dengan lebih jelas.
Ketika anak yang berusia 3 tahun dihadapkan dengan tantangan belajar yang khusus, dapat diketahui bahwa penalarannya
masih satu sisi. Dia belum dapat melihat masalah dari dua sudut, tidak juga dapat memecahkan masalah yang
mengharuskan dia melihat lebih dari satu faktor pada waktu yang sama.
Pada usia 3 tahun pemahaman anak mengenai waktu akan lebih jelas. Dia akan mengetahui kegiatan rutinnya dan
akanmencoba keras mereka-reka kegiatan rutin kegiatan orang lain.
Walaupun sudah menjadi sifat manusia untuk mencoba mengukur kemajuan intelektual anak, hati-hati lah untuk tidak
melebih-lebihkan atau mengecilkan penalarannya atau kemampuan berpikirnya tanpa tes formal. Adalah mudah untuk
meyakinkan diri bahwa anak berusia 3 tahun yang ramah, gembira, dan sangat verbal adalah berilian, sementara teman
yang bermain di sebelahnya yang lebih pendiam, dan pengalah tidak begitu pandai. Hal ini dapat benar dapat juga tidak
benar, jading cara satu-satunya untuk mengetahui dengan jelas adalah mentes anak secara professional.
Tonggak Penting Kognitif Menjelang Akhir Periode Ini :
a. Menyebutkan nama beberapa warna dengan benar
b. Memahami konsep menghitung dan mengetahui beberapa angka
c. Melakukan pendekatan atas masalah dari satu titik pandang
d. Mulai mempunyai pemahaman terhadap waktu yang lebih jelas
e. Mengikuti perintah tiga bagian
f. Mengingat bagian dari cerita
g. Memahami konsep sama dan berbeda
h. Terlibat dalam permainan fantasi
1.1.2 Perkembangan Emosi
Kehidupan fantasi anak usia 3 tahun akan membantunya mengeksplorasi dan mendapatkan berbagai emosi, dari cinta dan
ketergantungan sampai marah, protes, dan ketakutan. Dia tidak hanya mencoba berbagai identitas sendiri, tetapi juga
seringkali memberikan kualitas hidup dan emosi terhadap benda-benda tidak bernyawa, seperti pohon, jam, truk, atau
bulan.
Dari waktu ke waktu, anak pra sekolah akan memperkenalkan salah satu teman imajinernya, ada juga yang tidak
mempunyai teman hayalan sama sekali atau lebih menyukai binatang imajiner. Hayalan ini sebenarnya cara yang sangat
kreatif bagi anak dalam mencoba aktifitas, baris percakapan, perilaku, dan emosi yang berbeda-beda. Sepanjang hari anak
prasekolah akan keluar masuk denganbebas antara fantasi dan realitas. Kadang kadang dia dapat begitu terlibat dalam
situasi pura-pura sehingga tidak dapat menentukan akhir fantasi dan kapan realita mulai.Pengalaman bermainnya bahkan
dapat terbawa ke kehidupan nyata.Meski penting untuk menenangkan anak ketika dia merasa takut atau marah oleh suatu
kejadian imajiner.Hati-hati lah agar tidak menyepelekan atau memperolok-olok dia. Hal ini adalah tahap normal dan
penting dalam perkembangan emosi jadi tidak boleh dilarang. Dari waktu kewaktu cobalah bergabung dengan anak
selama masa fantasi dengan melakukan itu dapat membantunya menemukan cara baru untuk mengungkapkan emosi dan
memecahkan beberapa masalah.
Tonggak Penting Emosional Menjelang Akhir Periode Ini :
a. Berimajinasi bahwa kebanyakan citra yang tidak dikenal merupakan monster
b. Memandang dirinya sebagai manusia utuh yang melibatkan tubuh, pikiran, dan perasaan.
c. Seringkali tidak dapat membedakan antara fantasi dan realitas
1.1.3 Perkembangan Komunikasi
Pada usia 3 tahun anak kadang-kadang tampak mengoceh terus-menerus hal ini sangat penting untuk proses belajar kata-
kata baru dan mendapatkan pengalaman dalam menggunakan dan berfikir dengan kata tersebut. Biasanya anak akan
berbicara dengan kalimat yang terdiri dari lima sampai enam kata. Ia meniru sebagian besar bunyi perkataan orang
dewasa.
Ibu dapat berpartisipasi dalam hal yang sedang berlangsung disekitar anak untuk membantu proses anak mempelajari kata
baru. Ibu dapat bertanya benda yang anak sedang pegang atau benda yang anak sedang lihat. Berikan pertanyaan-
pertanyaan agar anak bisa menjawab dengan kosa kata baru. Contohnya seperti pertanyaan “Apa ini?”. Ketika anak tidak
dapat menjawab ibu dapat membantu mengembangkan kosa katanya. Misalnya jika anak menunjuk pada bunga dan
berkata “Bunga” ibu dapat membantu menambahkan kosa kata baru pada anak dengan menjawab “Itu adalah bunga aster
berwarna putih dan kuning”.
Ibu juga dapat membantu anak untuk menggambarkan gagasan yang tidak dapat dilihat. Misalnya jika anak menceritakan
tentang mimpi melihat monster ibu dapat bertanya “Bagaimana warna monster tersebut, bentuk monster tersebut, sikap
monster tersebut baik atau marah pada anak, dll. Sehingga anak dapat menggunakan kata-katanya dan berfikir untuk
mengungkapkan apa yang ia lihat dimimpinya.
Anak yang berusia 3 tahun masih belajar menggunakan kata ganti seperti “saya, kepunyaan saya, dan Anda”. Meski kata
ini sederhana tetapi sulit ditangkap oleh anak karena mengindikasikan dimana tubuhnya, kepunyaanya, atau
wewenangnya berakhir dan orang lain memulai. Sehingga seringkali dia menggunakan namanya alih-alih berkata “saya”.
sebagai contoh ketika ibu berbicara “saya ingin kue” “alih-alih mama ingin kue”, anak mungkin akan kebingungan karena
dia akan berfikir ibu berbicara tentang dirinya sendiri tetapi kalimat tersebut lebih dianjurkan untuk berbicara kepada
anak untuk membantu dia belajar penggunaan kata yang benar mengenai kata anda, saya, dan bukan kata mama.
Pada usia ini anak sudah berbicara cukup jelas bahkan orang lainpun dapat mengerti bahasanya tetapi anak masih dapat
salah ucap misalnya menggunakan huruf w untuk r (wanting, wambutan), d untuk t (dakut, dangis) bunyi b, p, m, w, dan
h baru akan muncul ditengah-tengah tahun dan dapat memakan waktu berbulan-bulan untuk penggunaan bunyi itu.
1.1.4 Perkembangan Implikasi dan Sosial
Anak pada usia 3 tahun akan tidak terlalu egois dibandingkan dengan anak ketika usia 2 tahun dia akan lebih sering
bermain bersama teman-temannya dibandingkan bermain sendiri. Anak sedang dalam proses untuk mengenali bahwa
setiap orang tidak berfikir sama dengan dirinya dan setiap teman-temannya memiliki keunikan tersendiri, ada yang
menarik dan ada juga yang tidak menarik bagi dirinya. Sehingga anak akan mulai membangun persahabatan dan masuk
ke kelompok-kelompok tertentu untuk berteman.
Anak akan mulai berhenti berkompetisi dan akan belajar bekerja sama ketika bermain dengan temannya anak akan
berbagi mainan kepada temannya walaupun dia tidak selalu melakukannya. Seringkali anak usia 3 tahun dapat menangani
masalahnya sendiri dalam perselisihan dengan bergantian atau saling menukar mainannya.
Anjurkan cara-cara pemecahan sederhana ketika anak anda dan teman-temannya menginginkan mainan yang sama,
misalnya mengundi giliran siapa yang pertama bermain atau mencari mainan dan aktifitas lain yang dapat dimainkan
bersama-sama. Jika anak anda tetap merengek atau menangis dan anda mempunyai emosi yang mudah meledak cobalah
menurunkan nada reaksi anda ketika dia ada didekat anda. Jika anak anda marah yang bersifat fisik, tahanlah dia agar
tidak melukai anak lain tenangkan dengan cepat, dan jauhkan dari anak yang lain. Bicara kepadanya tentang perasaannya
dan coba pahami apa yang ia rasakan tetapi jelaskan bahwa tidak boleh menyakiti anak lain karna itu bukan cara yang
baik.
Ajarkan anak untuk meminta maaf pada orang lain tidak hanya dengan berkata “saya minta maaf” tetapi anda juga harus
membetulkan perilakunya, dia harus mengetahui alasan dia meminta maaf. Anak mungkin tidak dapat memahami dengan
segera tetapi menjelang usia 4 tahun anak mulai mengerti.
Anak cenderung menghabiskan waktunya dalam permainan yang berupa aktifitas fanrtasi seperti cointohnya bermain
peran dnegan teman-temannya menggunakan benda imajiner atau peralatan rumah tangga. Permainan ini
mengembangkan keterampilan social sepertin bergantian, memperhatikan, berkomnukasi, dan memberti respon terhadap
orang lain dan memungkinkan anak untuk masuk kedalam peran yang mereka inginkan sepereti superman atau peri yang
baik hati. Hal ini membantu anak untuk mengeksplor gagasan social yang lebih rumit, sperti perasaan kasihan, kekuasaan,
kekayaan, dan lain-lain.
Dalam permainan peran ada juga dapat memulai mengidentofikasi seks anak. Dalam permainan rumah-rumahan, anak
laki-laki secara alami akan berperan sebagai ayah dan anak perempuan akan berperan sebasgai ibu berdasarkan dari dunia
yang mereka lihat disekitarnya. Anak laki-laki cenderung lebih agresif dan anak perempuan cenderung lebih verbal.
Tetapi ciri yang berhubgna dengan gender ini dibentukoleh pengaruh budaya dan keluarga.
Anak perempuan akan terdorong untuk bermain boneka melalui iklan, hadiah dari saudara, komentar dari orang dewasa
dan anak lain. Begitupun anak laki-laki yang umumnya bermain permainan yang lebih keras serta olahraga sehingga
identitas seksual anak sudah terbentuk sebelum masuk taman kanak-kanak.
Ditahun awal sewaktu anak mengembangkan identitas diri dia akan bereksperimen dengan sikap dan perilaku dari kedua
jenis kelamin. Misalnya jika anak laki-laki anda ingin mengenakan rok setiap hari, anda harus dengan pelan-pelan
membujuknya untuk lebih konvensional. Jika dia tetap mengotot, bahaslah maslah tersebut dengan dokter anak.
Anak juga dapat meniru jenis perilaku tertentu yang menurut orang dewasa dianggap bersifat seksual seperti bermain
mata. Jiak dia sangat dramatis dan ekspresif anda dapat dikejutkan oleh gerakan maupun pandangan yang “sugestif”,
tetapi sugesti itu hanya ada dikepala anda, bukan dikepalanya, karena pada usia ini anak mempunyai keinginan seksual
yang matang ia hanya meniru apa yang pernah ia lihat jadi jangan hawatir. Akan tetapi, jika perilaku seksualnya sangat
eksplisit atau mengindikasikan bahwa dia secara pribadi pernah terekspos pada tindakan seksual anda perlu membahas
dengan dokter anak karena bisa saja hal itu merupakan tanda penyalahgunaan seksual.
Tonggak penting social menjelang akhir periode ini:
1. Tertarik pada pengalaman-pengalaman baru
2. Dapat bekerjasama dengan orang lain
3. Bermain “mama” atau “papa”
4. Semakin kreatif dalam mainan fantasi
5. Berpakaian dan membuka pakaian
6. Bernegosiasi untuk pemecahan konflik lebih mandiri
1.2 Kesehatan Perkembangan Yang Perlu Diperhatikan
Berikut tanda - tanda yang menunjukkan keterlambatan perkembangan untuk usia ini :
a. Tidak dapat melempar bola diatas kepalanya
b. Tidak dapat meloncat ditempat
c. Tidak dapat mengendarai sepeda roda tiga
d. Tidak dapat memegang krayon diantara ibujari dan jari lain
e. Mengalami kesulitan menulis
f. Tidak dapat membangun menara 4 tingkat
g. Masih menangis atau bergayut ketika ditinggalkan
h. Tidak menunjukan minat dalam permainan interaktif
i. Tidak memberi respon pada orang diluar keluarganya
j. Tidak terlibat dalam permainan hayalan
k. Menolak berpakaian tidur, menggunakan toilet
l. Meledak tak terkendali bila marah atau terganggu
m. Tidak dapat menyalin sebuah lingkaran
n. Tidak menggunakan kalimat yang terdiri lebih dari 3 kata
o. Tidak mengunakan sebutan “saya” dan “kamu” dengan tepat
 Tumbuh Kembang Kognitif, Emosi, dan Implikasi untuk Orang Tua Anak Usia 4-5 Tahun
4. Pengertian Tumbuh kembang
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan si Kecil
dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan
standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks, misalnya si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain,
belajar, berbicara, dan bersikap.
Di umur ini anak mulai memasuki usia sulit yang dihadapi, seperti gejolak emosional yang belum terkontrol, bahasa yang
dia lontarkan sesuai dengan yang ia amati, kurang memahami tentang kepemilikkan dan segala sesuatunya dianggap
miliknya. Anak usia ini juga sedang mencoba membedakan antara khayalan dengan kenyataan dan fantasinya kadang-
kadang diluar batas.
5. Tumbuh Kembang Usia 4-5 Tahun
2.2. Gerakan
1. gerakan motorik kasar, seperti : berdiri dengan satu kaki selama 10 detik atau lebih, melompat dan jungkir balik,
berenang, mendaki atau memanjat, loncat tali,, dan lomba karung.
2. Gerakan motorik halus, seperti: menyalin segitiga dan pola geometris lainnya, menggamar orang dengan tubuh,
berpakaian dan melepas pakaian tanpa bantuan, menggunakan garpu, sendok, memotong atau menggunting, bermain
puzzle, berhitung, mencocokkan, membandingkan (besar, krcil, banyak, sedikit), berkebun.
2.3. Bahasa
Pada usia 4 tahun keterampilan bahasa anak akan berkembang. Dia dapat mengucapkan sebagian huruf, dengan
pengecualian berikut : F, V, S, dan Z yang kemungkinan besar akan tetap sulit diucapkannya sampai si anak berusia 5
tahun, dan SH, L, TH, dan R yang baru dikuasainya pada usia 6 tahun atau lebih.
Pada usia ini kemungkinan besar anak akan melontarkan banyak kata-kata kasar. Dari sudut pandangnya ini adalah kata
yang paling kuat. Dia mendengarkan apa yang dikatakan orang dewasa ketika mereka marah atau emosi.
Pada usia ini anak mulai bisa :
1) Menceritakan kembali sebagian cerita yang didengarnya.
2) Berbicara dengan kalimat yang terdiri dari lebih lima kalimat.
3) Menceritakan cerita yang lebih panjang.
4) Menyebut nama dan alamat.
5) Belajar mengingat-ingat.
6) Mengenal huruf dan symbol.
7) Mengenal angka.
8) Mengenal majalah.
9) Mengenal musim.
10) Melengkapi kaliat.
11) Membantu pekerjaan dapur.
12) Mengunjungi perpustakaan.
2.4. Kognitif
Menjelang usia 4 tahun anak mulai eksplorasi banyak konsep dasar yang akan diajarkan dengan lebih detail di sekolah.
Menjelang memasuki Taman Kanak-Kanak (TK) anak sudah mengetahui perbedaan, pagi-siang-sore-malam, 1 minggu
terdiri dari beberapa hari dan mengetahui nama-nama hari, memahami pentingnya gagasan menghitung, alphabet,
hubungan ukuran, dan nama-nama bentuk geometri.
Pada usia anak mulai bisa :
i. Dapat menghitung 10 objek atau lebih.
j. Menyebutkan warna dengan benar paling sedikit 4 warna.
k. Memahami konsep waktu dengan lebih baik.
l. Mengetahui hal-hal yang digunakan setiap hari di rumah (uang, makanan, dan perabotan).
2.5. Emosional
Pada usia ini fantasi anak akan tetap sangat aktif. Akan tetapi dia mulai belajar membedakan antara kenyataan dan yang
dibuat-buat.
Ketika permainan pura-puranya menjadi lebih maju, jangan kaget jika dia bereksperimen dengan permainan pura-pura
yang melibatkan bentuk kekerasan tertentu seperti permainan perang-perangan.
Jika ingin mengukur perkembangan rasa percaya diri anak, dengarkan cara dia berbicara kepada orang dewasa. Hal ini
kemungkinan besar muncul berupa keinginan menunjukan simpati dan perhatiannya, karena inilah yang paling ia
inginkan ketika dia dalam keadaan sedih atau tidak bahagia.
Pada usia ini juga mulai menujukan minatnya dalam seksualitas dasar, baik pada dirinya sendiri maupun seksualitas dari
jenis kelamin yang berbeda seperti: dia mungkin mengetahui bagaimana perbedaan tubuh pria dan wanita.
Bersama dengan meningkatnya minat anak terhadap seksualitas, kemungkinan besar dia juga bermain dengan alat
kelaminnya sendiri bahkan mendemontrasikan minat pada alat kelamin anak lainnya.ini bukan bagian dari aktifitas
seksual orang dewasa tetapi dari keingintahuan yang normal dan tidak perlu ditegur atau diberi hukuman.
Tonggak penting emosional menjelang akhir periode ini:
a. Sadar akan seksualitas
b. Dapat membedakan fantasi dari kenyataaan
c. Kadang kala menuntut, kadang-kadang sangat kooperatif.
2.6. Implikasi
Usia pra sekolah adalah usia dimana anak telah menemukan teman yang mereka sukai. Pada keadaan inilah orang tua
harus mengambil inisiatif untuk mendukung hubungan tersebut, seperti mendorong anak untuk mengajak atau
mengundang teman-temannya bermain ke rumah. Secara tidak langsung anak akan “memamerkan” semua yang mereka
miliki kepada teman-temannya, hal ini akan membantu menumbuhkan rasa bangga pada diri anak. Untuk menumbuhkan
rasa bangga pada diri tidak perlu hal-hal yang mewah, hal yang diperlukan adalah kehangatan dan keramah-tamahan.
Pada saat anak membentak untuk pertama kalinya dikarenakan anak tidak menyukai suatu hal, maka orang tua harus
memberitahu dan mengarahkannya secara perlahan dan dengan penuh kasih sayang. Tindakan membentak seperti itu
merupakan tanda yang positif dikarenakan anak sedang belajar untuk menentang wewenang dan mencoba batas dari
kemandiriannya.
Tonggak penting social menjelang akhir periode balita adalah:
 Ingin menyenangkan teman-teman..
 Ingin seperti temannya.
 Lebih mudah setuju pada peraturan.
 Senang menyanyi, berdansa, dan beraksi.
 Lebih menunjukkan kemandirian dan bahkan dapat pergi sendiri ke tetangga di sebelah rumah.
Keterampilan anak tidak dapat diprediksi dikarenakan setiap anak memiliki cara berkembangnya sendiri. Berikut
merupakan tanda-tanda keterlambatan perkembangan untuk usia balita :
1. Menunjukkan rasa takut berlebihan atau perilaku yang sangat pemalu.
2. Menunjukkan perilaku yang sangat agresif.
3. Tidak dapat berpisah dari orang tua tanpa protes keras.
4. Mudah terpecah perhatiannya dan tidak dapat berkonsentrasi pada aktivitas tunggal selama lebih dari lima menit.
5. Menunjukkan sedikit minat dalam bermain dengan anak lain.
6. Secara umum menolak memberi respons pada orang, atau merespons secara superfisial.
7. Jarang menggunakan fantasia tau tiru-meniru dalam bermain.
8. Tampak tidak bahagia atau sedih sepanjang waktu.
9. Tidak terlibat dalam banyak aktivitas.
10. Menghindari atau tampak menjauh dari anak lain atau orang dewasa.
11. Tidak mengungkapkan berbagai macam emosi.
12. Tampak terlalu pasif.
13. Tidak dapat memahami perintah dua bagian dengan menggunakan preposisi (‘Taruh cangkir itu di atas meja;
Ambil bola yang ada di bawah bangku”).
14. Tidak dapat dengan benar menyebutkan nama pertama dan terakhirnya.
15. Tidak dapat menggunakan kata jamak atau waktu dengan benar ketika berbicara.
16. Tidak membicarakan aktivitas harian dan pengalamannya.
17. Tidak dapat membangun menara yang terdiri atas delapan balok.
18. Tampak tidak nyaman ketika memegang krayon.
19. Mengalami kesulitan membuka pakaian.
20. Tidak dapat menyikat gigi dengan efisien.
21. Tidak dapat mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar.
Konsep Psikososial
1.1.13 Pengertian Psikososial
Psikososial adalah hubungan antara kesehatan mental atau emosional seseorang dengan kondisi sosialnya. Istilah
psikososial merupakan gabungan antara psikologis dan sosial. Denga demikian, perkembangan psikososial merupakan
perubahan atau perkembangan kepribadian yang berkaitan dengan sosial.
1.1.14 Perkembangan Psikososial
Menurut Erik Erikson (1963) perkembangan psikososial terbagi menjadi beberapa tahap. Masing-masing tahap
psikososial memiliki dua komponen, yaitu komponen yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak
diharapkan). Perkembangan pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan masalah pada tahap masa sebelumnya.
2.1 Kebutuhan Psikososial
2.2.1 KebutuhanAsuh (FisikBiomedis)
Asuh merupakan kebutuhan anak dalam pertumbuhan anak yang berhubungan langsung dengan kebutuhan fisik
anak. Kebutuhan asuh dapat dikatakan sebagai kebutuhan primer bagi balita, apabila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi
akan menimbulkan dampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu dampak negatif bagi anak yang
kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi akan mengalami kegagalan pertumbuhan fisik, penurunan IQ(intelligence quotient),
penurunan produktivitas, penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit, dan peningkatan risiko terjangkit
penyakit dan mengalami kematian lebih tinggi. Dampak lain jika kebutuhan ini tidak dipenuhi akan menyebabkan tidak
optimalnya perkembangan otak. Kebutuhan Asih (Psikologi)
Asih merupakan kebutuhan terhadap emosi.Asih merupakan ikatan yang serasi dan selaras antara ibu dan
anak.Diperlukan pada tahun pertama kehidupan sejak dalam kandungan untuk menjamin mantapnya tumbuh kembang
fisik, mental dan psikososial anak.Asih merupakan bagaimana mempercayakan dan mengasihi untuk memberikan rasa
aman kepada anak.Lebih kepada ikatan emosional yang terjadi antara anak dan orang tua.
Kebutuhan Asah (Stimulasi Mental)
Asah atau stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain.Stimulasi
merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan
stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi.Pemberian
stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa kehamilan, dan juga setelah lahir dengan cara menyusui anak sedini
mungkin. Asah merupakan proses pembelajaran bagi anak, agar anak tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas
ceria dan berakhlak mulia, maka periode yang menentukan sebagai masa keemasan (golden period), jendela kesempatan
(window of opportunity) dan masa krisis (critical period) yang mungkin tidak terulang. Anak terutama bayi merupakan
kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan dan tindak kekerasan yang meliputi perlakukan salah (abuse),
eksploitasi, penculikan dan perdagangan bayi.Upaya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan selama ini lebih
menekankan pada upaya pelayanan kesehatan semata, belum terorientasi pada upaya perlindungan yang menyeluruh.Asah
merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan
pelatihan.Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-
sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak.
2.2 Kebutuhan Dasar Psikososial Bayi
2.3.1 Kasih sayang
Kasih sayang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan
aman kepada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang seoptimal
mungkin. Bayi yang normal biasanya akan mulai menampakkan rasa cemas bila ditinggalkan ibunya pada umur antara 7
sampai 9 bulan. Hubungan antara ibu dan anak pada umur dua tahun pertama dalam kehidupan anak harus cukup
memberikan kepercayaan pada anak, kalau berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi manja. Kekurangan kasih sayang
ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak, baik fisik, mental
maupun sosial emosi yang disebut “ Sindrom Deprivasi Maternal”.
Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic
trust). Kasih sayang merupakan sebuah perwujudan kebutuhan asih yang dapat memberikan ketenteraman secara
psikologis pada anak.Anak berusaha mendapatkan cinta, kasih sayang, dan perhatian dari orang tuanya.Sumber cinta dan
kasih sayang dari seorang bayi adalah orang tuanya terutama pada ibu melalui komunikasi dari kata-kata yang diucapkan
dan perlakuan ibu pada anaknya. Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang akan membuat perasaananak bahagia, tenteram,
dan aman. Terpenuhinya kebutuhan kasih sayang juga tercermin dari hubungan yang terjalin dengan baik antara orang
tua, keluarga, dan lingkungan sekitar.
1. Ciptakan rasa aman dan nyaman agar anak merasa di lindungi
2. Perhatikan minat, keinginan, damn pendapatannya, serta beri contoh yang baik (bukan dipaksa), dibantu, di
dorong/dimotivasi dan dihargai, di didik dengan kegembiraan.
3. Dengarkan apa yang ingin dibicarakan/diceritakan anak
2.3.2 Rasa Aman
Seorang anak akan merasa diterimaoleh orangtuanya apabila ia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa
ada hubungan yang erat antara anak dan keluarganya. Faktor lingkungan menyebabkan anak mengalami perubahan-
perubahanyang dapat membuat anak merasa terancam.Anak yang sedangberada pada kondisi terancam mengalami
ketidakpastian danketidakjelasan, sehingga anak membutuhkan dukungan dari orang tua yangdapat mengurangi rasa takut
yang dihadapi anak.
Rasa aman dan nyamandapat terwujud dengan kehangatan dan rasa cinta dari orang tua, sertakestabilan keluarga dalam
mengendalikan stres. Kebutuhan rasa aman dan nyaman juga ditunjukkan dengan penerimaan anak oleh orang tua,
pemenuhan segala kebutuhan anak, anak selalu diperhatikan, didukung dengan hubungan yang baik dalam sebuah
keluarga
1. Biasakan anak dari kecil selalu memakai alas kaki kemanapun ia pergi agar tidak tertusuk benda tajam.
2. Jauhkan anak dari asap rokok, asap dapur, asap sampah, dan polusi kendaraan bermotor
3. Sebaiknya anak tidur di dalam selambu
2.3.3 Harga Diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarganya, keinginannya diperhatikan, apa yang
dikatannya ingin didengar orang tua serta tidak diacuhkan. Bayi dan anak memiliki kebutuhan harga diri dan ingin merasa
dihargai.Anak selalu ingin merasa dihargai dalam tingkah lakunya. Anak merasa berbeda dengan orang lain disekitarnya,
sehingga anak juga butuh dihargai. Anak selalu ingin mendapat tempat dihati keluarganya dan selalu ingin diperhatikan
oleh orang-orang disekelilingnya
1. Ajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan orang yang baru kenal
2. Ajarkan anak untuk tidak mengambil barang orang lain
2.3.4 Rasa Memiliki
Kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu (betapapun kecilnya) harus diperhatikan. Semua benda miliknya yang
dianggap berharga harus dapat dimiliki sendiri (bagi orang tua barang-barang tersebut tidak berharga sama sekali). Orang
tua harus dapat memberikan rasa memiliki pada anak.Pengahargaan orang tua pada benda milik anak sangat diperlukan
anak.
Bayi dan anak memiliki kebutuhan rasa memiliki seperti halnyapada orang dewasa. Anak merasa segala sesuatu yang
telah dimilikinyaharus dijaga agar tidak diambil oleh orang lain. Rasamemiliki membuat individu untuk menggabungkan
diri dengan orang laindan dapat diterima oleh orang lain. Ikatan ibu anak yang erat, mesra, selaras, seawal dan
sepermanen mungkin sangatlah penting karena:
1. Turut menentukan perilaku anak di kemudian hari
2. Merangsang perkembangan otak anak
3. Merangsang perhatian anak kepada dunia luar
4. Ajarkan anak untuk tidak mudah percaya dengan orang yang baru kenal
5. Ajarkan anak untuk tidak mengambil barang orang lain
2.3.5 Pengalaman
Anak-anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang-orang di sekelilingnya dengan memberikan kesempatan dan
pengalaman dalam mengembangkan sifat bawaannya.Orang tua juga perlu memberikan kesempatan untuk anak
mengeksplorasi lingkungannya.
Orang tua harus belajar mengetahui batasan tertentu untuk membiarkan anak, sehingga anak memiliki kesempatan
mengembangkan kreatifitasnya dan tidak selalu dilarang oleh orang tuanya.
Ajarkan anak untuk mencintai barang-barang yang ia punya (mainan,pakaian,aksesoris bayi)
2.3.6 Stimulasi
Stimulasi dilakukan setiap saat ada kesempatan berinteraksi, setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaikan dengan
umur perkembangan kemampuannya, serta dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulasi harus
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan kegembiraan antara ibu/balitanya.
Jangan memberikan stimulasi dengan terburu-buru, memaksakan kehendak pengasuh, tidak memperhatikan minat atau
keinginan bayi/balita, atau bayi balita sedang mengantuk, bosan, atau ingin bermain yang lain.
Pengasuh yang sering marah, bosan, sebal, maka tanpa disadari pengasuh justru memberikan rangsangan emosional yang
negatif karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap, dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulasi yang direkam,
diingat, dan akan ditiru atau justru menimbulkan ketakutan bayi-balita.
1. Umur 3-6 Bulan (1) Sering tengkurapkan bayi.
2. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya.
3. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian.
4. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
A. Pengertian Balita
Balita adalah individu atau sekelompok individu dari suatu penduduk yang berada dalam rentan usia tertentu. Usia balita
dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Golongan usia bayi (0-2 tahun)
2. Golongan balita (2-3 tahun)
3. Golongan prasekolah (>3-5 tahun)
Adapun menurut WHO, kelompok balita adalah 0-60 bulan (Adriani dan Bambang, 2014).
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan dimasa
itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di
usia ini berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan
(Uripi, 2004).
B. Karakteristik Balita
Menurut Persagi (1992) dalam buku Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in Reproductive
Health), berdasarkan karakteristiknya, balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi 2 yaitu anak lebih dari satu tahun
sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia dari tiga tahun sampai 5 tahun yang dikenal dengan usia
“prasekolah” (Irianto, 2014).
Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa
perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes sehingga mereka akan mengatakan
“tidak” terhadap setiap ajakan. Pada masa ini berat badan anak akan cenderung mengalami penurunan akibat dari aktivitas
yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap makanan.
C. Kebutuhan Dasar Balita
Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang berusia 0 sampai menjelang 5 tahun
(4 tahun, 11 bulan, 29 hari) (BPS, 2009). Tumbuh dan kembang anak secara optimal dipengaruhi oleh hasil interaksi
antara faktor genetis, herediter, dan konstitusi dengan faktor lingkungan.Agar faktor lingkungan memberikan pengaruh
yang positif bagi tumbuh kembang anak, maka diperlukan pemenuhan atas kebutuhan dasar tertentu.Kebutuhan dasar ini
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu asuh, asih, dan asah (Soetjiningsih, 1995, dalam Nursalam, 2005).
1. Asuh (kebutuhan fisik-biomedis)
Yang termasuk ke dalam kebutuhan asuhan adalah.
a. Zat gizi yang mencukupi dan seimbang
Zat gizi yang mencukupi pada anak harus sudah dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan pemberian nutrisi yang
cukup memadai pada ibu hamil.Setelah lahir, harus diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja
sampai anak berumur 4-6 bulan.Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan
pendamping ASI.
Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak.
b. Perawatan kesehatan dasar
Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal, diperlukan beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke
Puskesmas / Posyandu secara berkala, diperiksakan segera bila sakit.Dengan upaya tersebut, keadaan kesehatan anak
dapat dipantau secara dini, sehingga bila ada kelainan maka anak segera mendapatkan penanganan yang benar.
c. Pakaian
Anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih dan nyaman dipakai.Karena aktivitas anak lebih banyak, hendaknya
pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
d. Perumahan
Dengan memberikan tempat tinggal yang layak, maka hal tersebut akan membantu anak untuk bertumbuh dan
berkembang secara optimal. Tempat tinggal yang layak tidak berarti rumah yang berukuran besar, tetapi bagaimana upaya
kita untuk mengatur rumah menjadi sehat, cukup ventilasi, serta terjaga kebersihan dan kerapiannya, tanpa mempedulikan
berapa pun ukurannya.
e. Hiegene diri dan lingkungan
Kebersihan badan dan lingkungan yang terjaga berarti sudah mengurangi resiko tertularnya berbagai penyakit infeksi.
Selain itu, lingkungan yang bersih akan memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas bermain secara
aman.
f. Kesegaran jasmani (olahraga dan rekreasi)
Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih otot- otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu
juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.Aktivitas olah raga dan rekreasi bagi anak
balita merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
2. Asih (Kebutuhan emosi dan kasih sayang)
Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang dapat dimulai sedini mungkin.Bahkan sejak anak berada dalam
kandungan, perlu dilakukan kontak psikologis antara ibu dan anak, misalnya dengan mengajaknya bicara/mengelusnya,
setelah lahir, upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendekapkan bayi ke dada ibu segera setelah lahir.Ikatan emosi dan
kasih sayang yang erat antara ibu/orang tua sangatlah penting, karena berguna untuk menentukan perilaku anak di
kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar. Oleh karena
itu, kebutuhan asih meliputi :
a. Kasih sayang orang tua
Orang tua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti
memanjakan atau tidak pernah memarahi, tetapi bagaimana orang tua menciptakan hubungan yang hangat dengan anak,
sehingga anak merasa aman dan senang.
b. Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan
aktivitas sehari-harinya.
c. Harga diri
Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginannya.Apabila anak diacuhkan, maka hal ini dapat menyebabkanfrustasi.
d. Dukungan/dorongan
Dalam melakukan aktivitas, anak perlu memperoleh dukungan dari lingkungannya. Apabila orang tua sering melarang
aktivitas yang akan dilakukan, maka hal tersebut dapat menyebabkan anak ragu-ragu dalam melakukan setiap
aktivitasnya. Selain itu, orang tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah
yangdihadapi.
e. Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih untuk selalu tidak bergantung kepada
lingkungannya.Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan.
f. Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dimilikinya, sehingga anak tersebut
akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.
g. Kebutuhan akan sukses, mendapatkan kesempatan, dan pengalaman
Anak perlu diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan sifat-sifat bawaannya.Tidak pada
tempatnya jika orang tua memaksakan keinginannya untuk dilakukan oleh anak tanpa memperhatikan kemauan anak.
3. Asah (kebutuhan stimulasi)
Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan atau bermain.Stimulasi merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi
yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Pemberian stimulus
ini sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini
mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan
pendidikan dan pelatihan (Soetjiningsih, 1995, dalam Nursalam,2005).
Pengumpulan Data Subjektif
1. Tanyakan kepada ibu mengenai kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan.
2. Tanyakan kepada ibu mengenai masalah yang dialami terutama dalam proses menyusui
3. Jika ibu sedang menyusui bayinya, perhatikan letak mulut bayi pada putting, posisi menyusui, isapan, dan reflex
menelan pada bayi.
4. Perhatikan apakah ada orang lain di dalam rumah atau di sekeliling rumah yang dapat membantu ibu baru
tersebut.
5. Amati keadaan rumah, terutama kebersihannya
6. Amati persediaan makanan dan air
7. Amati suasana hati ibu baru.
8. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya
9. Tanyakan kepada ibu kapan bayi tersebut lahir (jika anda tidak menolong kelahiran bayi)
10. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan penambahan berat badan?
11. Apakah bayi menunjukan tanda-tanda bahaya?
12. Apakah bayi menyusui dengan baik?
13. Apakah bayi menyusu setidaknya 2-4 jam sekali?
14. Apakah bayi berkemih 6-8 kali sehari?
15. Apakah bayi menderita demam?
16. Apakah bayi tampak waspada saat bangun?
17. Apakah mata bayi mengikuti gerakan ibu?
2.2 Pengumpulan Data Objektif
Data objektif didapatkan dari pemeriksaan fisik pada bayi dan pemeriksaan serta peninjauan ulang sistem-sistem
organ utama tubuh.
1. Sistem Pernapasan
a. Alveoli masih mengalami perkembangan hingga beberapa tahun mendatang.
b. Saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit.
c. Membrane mukosa sensitive dan rentan terhadap trauma. Akibatnya, bayi mudah tersedak. Karena masih
sensitive bayi harus dijaga agar tidak sampai mengisap asap rokok dari orang lain.
d. Dalam keadaan normal tangisan bayi terdengnar keras dan bernada sedang. Jika terjadi gangguan atau kelainan,
tangisan bayi terdengar lemah dan bernada tinggi.
2. Sistem Kardiovaskular
Sirkulasi perifer berjalan lambat sehingga menyebabkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna
kulit.
3. Sistem Ginjal
Asupan cairan yang meningkat kemungkinan akan menyebabkan urin bayi keruh dan terkadang berwarna merah muda.
Warna merah muda ini disebabkan oleh peningkatan kadar ureum yang tidak begitu berarti.
4. Sistem Gastrointestinal
a. Kapasitas lambung meningkat menjadi 15-30 cc. Kapasitas lambung ini akan terus meningkat seiring
bertambahnya usia
b. Gumoh masih sering terjadi karena sprinter kardiak pada lambung belum matur.
c. Pada saat lahir keasaman lambung tinggi, tetapi pada hari ke sepuluh hamper tidak ada asam lambung. Akibatnya,
bayi rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh asupan makanan atau minuman.
d. Amylase dan lipase sudah terbentuk, tetapi jumlahnya masih sedikit. Akibatnya, bayi kesulitan mencerna lemak
dan karbohidrat.
e. Peristaltic terjadi dengan cepat pada saat makanan masuk. Akibatnya, masuknya makanan sering disertai dengan
pengosongan lambung. Waktu pengosongan lambung itu sendiri berlangsung selama 2,5 sampai 3 jam
5. Sistem Termoregulasi
Hipotalamus belum matang sehingga sistem pengaturan suhu tubuh bayi belum efisien.Hal ini menyebabkan bayi masih
rentan terhadap hipotermia dan hipertemia.
6. Sistem Imunologi
Bayi baru lahir masih sangat rentan terhadap infeksi, terutama infeksi dari saluran nafas dan gastrointestinal.Di sistem
inilah ASI berperan sangat besar karena ASI terutama kolostrum mampu memberikan kekebalan pasif pada bayi.
7. Sistem Reproduksi
Bayi perempuan dapat mengalami pseudomenstruasi atau pembesaran payudara.Terkadang kondisi tersebut disertai
dengan pengeluaran secret cair dari putting pada hari keempat atau kelima setalah kelahiran.Namun, kondisi ini hanya
berlangsung sebentar.
Pada bayi laki-laki terkadang skrotumnya tampak membengkak akibat pengeluaran cairan di sekeliling testis.
Pembengkakan ini biasanya akan berkurang dalam beberapa bulan.
8. Sistem Muskuloskeletal
Fontanel posterior ( ubun-ubun kecil ) belum menutup. Fontanel ini akan menutup pada usia 6-8 minggu.
9. Sistem Neurologi
Sistem neurologi belum matang. Pemeriksaan reflex dapat menjadi petunjuk bagi keadaan normal dari integritas sistem
saraf dan sistem sistem musculoskeletal.
10. Pancaindra
a. Indra Penglihatan
1) Bayi peka terhadap cahaya terang dan akan membuka matanya lebih lebar jika lampu diredupkan.
2) Bayi dapat mengenali pola hitam putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia. Oleh sebab itu, pada usia
2 minggu dia sudah dapat membedakan muka yang dikenalinya (misalnya ibunya) dengan muka yang tidak dikenalinya.
3) Bayi memiliki jarak focus 15-20 cm sehingga memungkinkannya melihat wajah ibunya pada saat menyusu
4) Bayi dapat mengikuti objek yang bergerak perlahan dalam kurva 180 derajat diatas kepalanya (jika objek tersebut
menarik perhatiannya).
5) Perhatian terhadap warna, variasi, dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan bayi.
b. Indra Penciuman
1) Bayi sudah dapat mengenali bau yang menyengat
2) Bayi menyukai bau susu terutama ASI dan dalam beberapa hari sudah dapat membedakan antara bau ASI ibunya
dan bau ASI orang lain atau bau susu formula
c. Indra Pengecapan
Bayi bereaksi terhadap rasa manis, pahit, dan asin. Seringkali bayi lebih menyukai substansi yang manis.
Indra Pendengaran
1) Bayi mempunyai pendengaran yang tajam dan memberi respon terhadap suara khususnya dengan suara bernada
tinggi.
2) Bayi sudah dapat melokalisasi suara di lingkungan sekitar.
3) Bayi mampu membedakan berbagai suara.
4) Pada akhir bulan pertama, bayi lebih menyukai suara dengan pola yang sama, misalnya bunyi seperti mesin cuci atau
music tertentu. Suara ini akan membuatnya tenang atau terjadi.
5) Bayi lebih menyukai suara ibunya daripada suara orang lain dan merasa tenang dengan suara bernada rendah.
d. Indra Peraba atau Sentuhan
1) Bayi peka terhadap sentuhan dan akan bereaksi terhadap sentuhan tersebut. Sentuhan sangat disenangi oleh bayi.
2) Bayi merasa senang dengan kontak kulit ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian, dan gerak ayun.
2.3 Assessment
Assessment ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif. Assessment yang dapat ditegakkan atara
lain:
1. Bayi usia 6 minggu pertama dalam kondisi normal
2. Bayi usia 6 minggu pertama dengan komplikasi tertentu
3. Bayi usia 6 minggu pertama dengan gangguan atau kelainan tertentu
2.4 Planning atau Perencanaan
Planning disusun berdasarkan hasil assessment. Bayi yang mengalami komplikasi, kelainan, atau gangguan akan
memerlukan perawatan intensif sesuai dengan komplikasi, kelainan, atau gangguan tersebut.
Secara umum asuhan yang diberikan berupa pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), serta konseling,
terutama tentang perawatan bayi. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Tempat tidur bayi yang tepat
a. Tempat tidur bayi harus hangat
b. Tempat tidur bayi diletakkan di dekat tempat tidur ibu
c. Satu tempat tidur bersama antara ibu dan bayi tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kematian bayi yang
tidak disengaja
2. Tidur
Bayi yang baru lahir, cenderung agak sering tidur dan bangun secara silih berganti, secara perlahan-lahan satu masa tidur
diperpanjang, kendatipun masih terdapat tidur-tidur ayam akhirnya ritme siang dan malam cenderung
ditegakkan.Kebutuhan tidur untuk bayi dan anak-anak muda bervariasi dari satu anak ke anak lainnya kendatipun dapat
dikenali adanya suatu pola.Secara berangsur-angsur jumlah waktu tidur yang dibutuhkan menurun. Kebutuhan jam tidur
yang umum diterima dari bayi lahir sampai 2 bulan sekitar 21 jam.
3. Memandikan bayi
Tujuan sementara memandikan seorang bayi adalah:
1. Memandikan bayi dengan secepat dan senyaman mungkin
2. Menjamin kehilangan panas badan sedikit mungkin
3. Menggunakan cara yang sesuai dengan situasi.
a. Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama untuk mempertahankan verniks kaseosa yang menjaga
kestabilan suhu tubuh bayi.
b. Kulit bayi masih sensitive sehingga harus diseka dengan lembut. Berikan perhatian lebih untuk membersihkan
bagian lipatan
c. Sabun yang mengandung klorofen tidak dianjurkan karena dapat diserap kulit dan menjadi racun bagi system
saraf bayi
d. Jangan meninggalkan bayi sendirian di kamar mandi atau di meja tempat perawatan bayi
4. Mengenakan pakaian
Pakaian bayi berfungsi untuk menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat.Namun, jangan sampai terlalu berlebihan sehingga
membuat bayi berkeringat.Jadi, harus disesuaikan dengan suhu lingkungan.Hindari pakaian yang menyentuh leher karena
dapat menyebabkan gesekan yang mengganggu.
5. Perawatan tali pusat
Tali pusat merupakan hubungan vital antara ibu dan bayi melalui plasenta. Setelah bayi lahir, tali pusat
diklem atau diikat sekitar 2,5 cm dari umbilicus. Klem lain dilekatkan sedikit lebih jauh dari klem pertama dan tali pusat
diantara kedua klem dipotong. Klem dekat umbilicus dibiarkan pada posisinya.Tali pusat mongering dan mengerut,
dilepas secara spontan setelah beberapa hari.Untuk menjamin bahwa tali pusat lepas tanpa kesulitan, perlu untuk
menjaganya agar tetap kering dan bersih.Setelah memandikan bayi, tali pusat ditotol kering.Secara normal tidak diberikan
bungkus atau bedak tetapi jika lembab, dapat diberikan metil spritus atau bedak antiseptic steril.
a. Tidak perlu membubuhkan apapun pada tali pusat. Tali pusat cukup dibersihkan dengan alcohol 70% dan
kapas
b. Pusat dijaga agar tetap kering
c. Dalam minggu pertama, tali pusat biasanya akan punting dengan sendirinya.
6. Kebersihan dari Area Popok
Pergantian popok biasanya terjadi sebelum dan kadang-kadang setelah makan.Walaupun demikian, mungkin diperlukan
pergantian lebih sering, terutama jika sering buang air besar. Perlu disadari bahwa popok tidak saja hanya diganti jika
bayi buang air besar, tetapi juga jika ia kencing. Untuk itu harus digunakan metode yang sama.
7. Perawatan hidung
Kotoran pada hidung dibersihkan jika sudah tampak di tepi cuing hidnung.Caranya adalah dengan menggunakan kapas
bertangkai (cotton bud) yang sudah dibasahi dengan air hangat. Pengambilan kotoran harus dilakukan dengan hati-hati
karena membtran mukosa di dalam lubang hidung masih sangat sensitive
8. Perawatan mata dan telinga
Mata dibersihkan dengan menggunakan kapas bulat lembut yang telah dibasahi dengan air matang hangat.Mata bayi
dalam keadaan tertutup di usap secara lembut dari ujung dalam ke ujung luar.Setiap usapan dilakukan dengan kapas yang
baru untuk mencegah penyebaran kuman.
Bagian telinga yang dibersihkan hanyalah bagian belakang, luar, dan sekitar daun telinga.Bagian dalam telinga tidak perlu
dibersihkan karena serumen berfungsi untuk mempertahankan diri dari kotoran dan debu serta melindungi gendang
telinga. Serumen akan keluar dengan sendirinya sehingga ibu cukup membersihkan bagian luar telinga saja.
9. Perawatan kuku
Kuku yang panjang dapat menyebabkan luka dan lecet pada kulit bayi.Oleh sebab itu, kuku bayi dijaga agar selalu pendek
dengan memotongnya setiap 3-4 kali sebulan.
10. Pemberian Makanan Pada Bayi
Tujuan dari makanan adalah untuk melengkapi bayi dengan nutrisi sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan
memuaskan.Bagi neonatus, seperti halnya pada neonatus setiap spesies mamalia, ASI merupakan makanan alamiah.
Secara alamiah susu merupakan makanan seimbang yang mengandung 55 gr protein kelas 1 per liter dalam garam
mineral (terutama kalsium dan fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi), secara praktis, hamper seluruh vitamin, lemak
dan karbohidrat yang larut dalam air.
Cairan yang disekresikan selama 3 hari pertama setelah partus disebut kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang
berwarna kuning yang kaya akan protein dan garam. Cairan ini mengandung badan-badan granuler besar yang disebut
korpuskulum kolostrum yang mewakili sel alveolar yang dilepaskan dari glandula atau leukosit yang bermuatan
lemak.Kolostrum ini banyak dihasilkan pada beberapa hari pertama dan hilang pada akhir minggu kedua.
11. Cara Pemberian ASI
Sebelum memberi ASI pada bayi, ibu harus membasuh dan mengeringkan mamae.Tangan harus bersih.Perasaan nyaman,
baik bagi ibu dan bayi merupakan hal yang terpenting, karena itu ibu harus mendapat kursi rendah yang sesuai dengan
sandaran punggung yang baik. Privasi juga sama pentingnya baik bagi ibu dan bayi, dengan sedikit mungkin gangguan
bagi keduanya.
Bayi digendong dengan erat dalam lengkungan lengan ibu yang duduk dengan nyaman di atas pangkuannya.Bagian
bawah dari mamae disokong dengan membiarakan papilla mamae dan areola (daerah berpigmen).Bebas untuk diinsersi ke
dalam mulut bayi.Bagian atas dari mamae ditekan dengan ibu jari, dengan demikian dapat mencegah terjadinya obstruksi
pernapasan.Bayi tidak boleh dibiarkan untuk bermain dengan papilla mamae.Hal ini dapat menyebabkan perasaan nyeri
dan keadaan pecah-pecah pada papilla mamae.
Lamanya pemberian ASI akan bervariasi dengan umur bayi. Pemberian ASI pertama dapat berlangsung selama 3-5 menit
pada setiap mamae dan ini berangsur-angsur meningkat hingga waktu menyusu menjadi sekitar 10 menit pada setiap
mamae.
12. Jumlah Cairan yang Dibutuhkan Bayi
Jumlah cairan yang diminum oleh bayi sehat meningkat sebanding dengan berat badannya selama awal bulan
kehidupannya. Bahwa pada umur seminggu bayi dengan berat badan 3,5 kg minum sekitar 60-75 ml ASI untuk setiap 0,5
kg berat badan, tetapi terdapat variasi. Dalam menghitung cairan yang diperlukan oleh seorang anak pada awal bulan
kehidupannya umumnya digunakan batas atas, yaitu 75 ml per 0,5 kg berat badan.
Untuk menentukan apakah bayi yang diberi ASI menerima jumlah yang cukup, dilakukan uji penimbangan.Metodenya
adalah sebagai berikut.Bayi dengan mengenai pakainnya, ditimbang dan hasil penimbangan dicatat.Ia kemudian diberi
minum menurut suatu masa yang sudah ditentukan sebelumnya dna ditimbang kembali dengan mengenakan pakaian yang
sama. Misalnya :
Berat setelah minum 7,225 kg
Berat sebelum minum 7,200 kg
Jumlah susu 0,055 kg atau 55 gr
13. Waktu Membawa Bayi Keluar Rumah
a. Bayi harus dibiasakan untuk dibawa keluar rumah selama 1-2 jam setiap hari. Hal ini sebaiknya dilakukan pada
pagi hari dan ketika cuaca baik
b. Pakaian yang digunakan jangan terlalu tebal atau terlalu tipis
c. Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari, tetapi hindarkan pancaran cahaya matahari langsung di pandangan
matanya.
14. Pemeriksaan Selama 1 Tahun Pertama Bayi Dianjurkan Untuk Menjalani Pemeriksaan Rutin
15. Perawatan Kulit
16. Kebutuhan Bermain
17. Pemantrauan Berat Badan
Bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan setiap bulan.
2.5 Peran Bidan Pada Bayi Sehat
Bayi sangat rentan terhadap penyakit, maka dari itu peran bidan pada bayi sehat adalah dengan cara memberikan ASI
karena ASI mengandung kekebalan alami. Merupakan hal yang normal jika frekuensi BAB bayi yang mendapat ASI
menurun saat kolustrum yang bersifat pencahar, benar-benar tida terdapat lagi dalam ASI setelah sekitar 6 minggu.
Seorang bayi pada usia ini dapat terus mempunyai frekuensi BAB sebanyak 5 kali perhari, kadang bahkan setiap habis
disusui. Merupakan hal yang normal pula untuk bayi ASI berusia lebih dari 6 minggu BAB 1 kali tiap beberapa hari.
Beberapa bayi yang sehat hanya BAB seminggu sekali.Bila BAB menjadi lebih jarang volumenya harus lebih
banyak.Selama bayi bertambah berat badannya dengan baik, BAK cukup, dan terlihat senang serta puas maka tidak ada
yang perlu dikhawatirkan dari BAB yang jarang, dan tidak perlu memberikan bayi pencahar, jus buah, atau “bantuan”
lainnya. Sebenarnya, berusaha memaksa BAB dapat berakibat bahaya pada bayi setelah bayi berusia 6 minggu ia
mungkin hanya membasahi 5-6 popok kain perhari, tetapi popok ini akan lebih basah. Seiring dengan bertumbuhnya bayi,
ia dapat menghasilkan dan menahan urine lebih banyak dalam satu waktu. Untuk menilai basahnya suatu popok untuk
bayi yang lebih tua, tuang 8 sendok makan (120 ml) ke popok kering merawat mulut pada bayi 6 minggu pertama
bersihkan mulut bayi dengan sikat mulut bayi atau lap basah setelah mereka makan. (Dr. Surriah, Nutrisi dan Gizi Untuk
Bayi dan Balita).
a. Pengertian Bounding Attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment 0membangunikatan1 jadi bounding attachment adalah
sebuah peningkatan hubungan kasihsayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. hal ini merupakan proses
dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi danorang tua yang bersifat saling mencintai
memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
Bounding attachment terjadi pada kala IV ketika terjadi kontak antara ibu-ayah-anak yang berada dalam ikatan kasih.
Menurut Brazelton (1978), bounding suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, pertemuan pertamakali antara
orangtua dan anak sementara itu, attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu
dengan individu lain.
Menurut Nelson dan May (1996), attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta
adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Bounding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama karena
ikatan antara orangtua dan anak dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu serta tanda-
tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat (Klaus dan Kenell, 1982).
Menurut Sexton dan Pelikan (1996) Bounding attachment adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi
(kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir dan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara
spesifik sepanjang waktu sementara itu, maternal neonatal health mendefinisikan sebagai kontak dini secara langsung
antara ibu dan bayi setelah proses persalinan mulai dari kala III sampai dengan post partum
Menurut Mercer (1996) pra kondisi yang mempengaruhi ikatan adalah sebagai berikut:
1. kesehatan emosional orangtua
2. sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan keluarga.
3. suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dalam member asuhan yang kompeten.
4. kedekatan orangtua dengan bayi .
5. kecocokan kedua orangtua dan bayi (termasuk keadaan, tempramen, dan jenis kelamin)
b. Tahap-tahan Bounding Attachment
Menurut Klaus, Kenell tahun 1982, bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.
a. perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara dan
mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
b. Keterikatan (bounding)
c. attachment , perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain
c. Elemen-elemen Bounding Attachment
1. Sentuhan atau indra peraba,
Dipakai secara ekstensif oleh orangtua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan
cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. penelitian telah menemukan satu pola sentuhan yang hamper sama,
yakni pengasuh mulai mengeksplore jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. tidak lama kemudian pengasuh
memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya (Rubin, 1963; Klaus,
Kanell, 1982; dan Tulman, 1985). gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
2. Kontak mata
Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata orangtua dan bayi akan menggunakan
lebih banyak waktu untuk saling memangdang .beberapa ibu mengatakan dengan melakukan kontak mata mereka merasa
lebih dekat dengan bayinya (Klaus dan Kennel 1982)
3. Suara
Salinng mendengar dan merespon suara antara orangtua dan bayinya juga penting dilakukan.orangtua menunggu tangisan
pertama bayinya dengan tegang. bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orangtua mereka saat orangtua mereka
berbicara dengan suara bernada tinggi.
4. Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orantua dan bayi iyalah respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui
bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cecnoch, Perry, 1983).sementara itu, belajar dengan cepat untuk
membedakan aroma susu ibunya ( stainto, 1985).
5. Hiburan (entertainment)
Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai struktur pembicaraan orang dewasa.mereka membayangkan tangan, mengangkat
kepala, menendang-nendang kaki seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orangtuanya. hiburan terjadi saat anak
mulai berbicara. irama ini berfungsi member umpan balik positif kepada orangtua dan menegakkan suatu pola
komunikasi epektif yang positif.
6. bioritme.
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya.untuk itu salah satu tugas
bayi baru lahir ia lah membentuk ritme personal (bioritme). orantua dalam proses ini dengan memberi kasih sayang yang
konsisten dan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. hal ini dapat meningkatkan
interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar
7. Kontak dini
Saat ini tidak ada bukti bukti alamiah yang menunjukan hal yang penting untuk hubungan orangtua dan anak.namun
menurut Klaus dan kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini yaitu sebagai
berikut:
a. kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
b. reflex menghisap dilakukan sedini mungkin
c. pembentukan kekebalan aktif dimulai
d. mempercepat proses ikatan antara orangtua dan anak.
8. Kehangatan tubuh ( body warmth)
9. Waktu pemberian kasih sayang
10. Stimulasi hormonal
d. Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Proses Bounding Attachment
Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi olehkondisi-kondisi sebagai berikut.
1. Kesehatan emosional orang tua
Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannyatentu akan memberikan respon emosi yang berbeda
dengan orang tua yangtidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapatmembantu
tercapainya proses bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasidan keterampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam merawat anak, orang tuasatu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung
pada kemampuan yangdimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinyamaka akan semakin
mudah pula bounding attachment terwujud.
3. Dukungan social seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena
dengan adanya dukungan dariorang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat atau dorongan positif yang kuat
bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapatterjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya
ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketikakeadaan anak sehat atau normal dan jenis kelamin
sesuai dengan yang diharapkan.Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengananggota
keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, danmelewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran
membuat keduanya memilikihubungan yang unik
e. Prinsip-prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment
1. Bonding attachment dilakukan di menit pertama dan jam pertama
2. orangtua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali.
3. adanya ikatan yang baik dan sistematis.
4. orangtua ikut terlibat dalam proses persalinan
5. persiapan PNC sebelumnya
6. cepat melakukan proses adaptasi.
7. kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit
ibu, serta member rasa nyaman.
8. tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama.
9. penekanan pada hal hal positif.
10. adanya perawat maternitas khusus (bidan)
11. libatkan anggota keluarga lainya.
12. pemberian informasi bertahap mengenai bounding attachment.
Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, dipercayai,
merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi.selain itu juga dapat menumbuhkan sikap sosial.
f. Peran Bidan dalam Mendukung Terjadinya Bounding Attachment
Dalam mendukung terjadinya bounding attachment bidan berperan:
a. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.
b. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respons positif tentang bayinya, baik melalui
sikap maupun ucapan dan tindakaan.
c. Pada saat pemeriksaan dalam perawatan antenatal, bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba
perutnya yang semakin besar.
d. Mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi.
e. Mendukung ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak.
f. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bounding attachment dalam beberapa saat
setelah kelahiran, hendaknya ibu dan bayi tidak benar-benar dipisahkan. Berusahalah mengundang rasa penasaran ibu
untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan resiko, ibu dapat
tetap melakukan bounding attachment ketika ibu memberikan ASI kepada bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang
perinatal.
g. Hambatan Bounding Attachment
Berbagai hambatan dapat terjadi dalam melakukan bounding attachment, antara lain sebagai berikut.
a. Kurangnya system pendukung
b. Ibu dengan resiko (ibu sakit)
c. Bayi dengan resiko (bayi premature, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik)
d. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
Kebutuhan Bayi 6 minggu pertama
Kebutuhan-kebutuhan bayi pada 6 minggu pertama antara lain :
1. Minum
Kebutuhan cairan pada tiap bayi berbeda.Pada umumnya cairan yang diberikan pada hari pertama 60ml/kg BB dan setiap
hari ditambah sehingga pada hari ke-14 dicapai 200 ml/kg BB sehari. ASI adalah cairan terbaik dalam memenuhi nutrisi
dan cairan bayi baru lahir, bayi disusui segera setelah lahir, menyusui bayi dapat dilakukan setiap 5 jam atau sesuai
dengan keinginan bayi (lebih dianjurkan) pada payudara kiri dan kanan secara bergantian. Bila memerlukan susu
tanbahan maka perlu mempertimbangkan : jumlah yang tepat, hygiene dan steril, serta susu harus hangat.
2. Eliminasi
Bayi berkemih 7-10 kali sehari.BAB paling tidak 1 kali sehari, feses yang pertama adalah meconium, feses peralihan
berwarna kuning gelap berangsur kuning normal. Feases bayi yang diberi ASI : lunak berwarna kuning, tidak berbentuk
dan tidak berbau. Feases bayi yang yang diberi susu formula : lebih keras, berwarna kuning, hijau pucat dan berbau.
3. Tidur
Pada malam hari kira-kira tidur 8-10njam/hari.Bayi lebih banyak tidur 60%.
4. Kebersihan kulit
Setiap kali popok basah atau kotor daerah pantat dan lipat paha di basuh dan dikeringkan dapat diberikan vaselin, minyak
telon atau lotion.Bayi dimandikan 1-2 kali sehari, sebaiknya dimandikan sebelum disusui.
Tujuan memandikan bayi adalah membersihkan kulit tubuh bayi, merangsang peredaran darah bayi, mencegah terjadinya
infeksi pada tali pusat dan dapat memberikan rasa nyaman dan segar.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Keadaan umum yang baik
2. Usahakan agar bayi tidak kedinginan
3. Semua peralatan yang diperlukan harus diletakan secara ergonomkis
4. Sampo dan sabun jangan sampai mengenai mata
5. Suhu air sesuai dengan suhu tubuh
6. Waktu memandikan bayi baru lahir adalah 6 jam setelah bayi lahir
7. Handuk yang dipakai bayi dipakai secara khusus
5. Pakaian
Pakaian, dapat menjadi pembawa kuman, pakaian dan selimut harus dicuci dahulu lalu disetrika, pakai baru
harus dicuci terlebih dahulu.
2.2Rencana Asuhan Pada Bayi Usia 6 Minggu
2.2. 1. Pengumpulan Data Subjektif                            
a. Tanyakan mengenai keseluruhan kesehatan bayi.
b.Tanyakan ibu masalah-masalah yang dialami terutam dalam proses menyusui.
c.  Jika ibu sedang menyusui bayi amati letak mulut bayi pada puting, posisis menyusui, hisapan dan reflek menelan bayi.
d. Apakah ada orang lain di dalam rumahnya atau di sekitarnya yang dapat membantu ibu baru tersebut.
e. Amati keadaan rumah-kebersihan.
f.  Amati persediaan makan dan air.
g. Amati keadaan suasana hati ibu baru.
h. Amati cara ibu tersebut berinteraksi dengan bayinya.
i. Kapan bayi tersebut lahir (jika anda tidak menolong persalinan bayi).
j. Apakah bayi mengalami pertumbuhan dan bertambah berat badannya.
k. Apakah bayi menunjukkan tanda-tanda bahaya.
l. Apakah bayi menyusu dengan baik.
m. Apakah bayi menyusu sedikitnya 2-4 jam sekali.
n. Apakah bayi berkemih 6 minggu 8 kali sehari.
o.  Apakah bayi menderita demam.
Apakah bayi tampak waspada saat bangun.
q. Apakah matanya mengikuti gerakan ibu.
2.2.2 Pengumpulan Data Objektif
2.2.2.1 Pemeriksaan fisik
Tinjauan ulang sistem-sistem utama tubuh
a. Sistem pernafasan
Alveoli-alveoli baru tumbuh hingga beberapa tahun, saluran nafas perifer masih membuka dan masih sempit dan
membrane mukosa mudah rusak dan sensitive terhadap trauma (mudah tersedak, tidak boleh ada asap dari orang lain).
Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras dan bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar
bernada tinggi dan lemah.
b. Sistem kardiovaskuler dan darah
Sirkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna
pada kulit.
c.Sistem ginjal
 Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir. Hingga masukan cairan meningkat, kemungkin air kemih akan tampak keruh
termasuk berwarna merah muda, hal ini disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.
d. Sistem gastrointestinal
 Kapasitas lambung 15-30 cc dan akan meningkat dalam minggu-minggu pertama kehidupan.Sfingter kardiak lambung
dalam matang sehingga gumoh lazim terjadi. Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke 10 hampir
tidak ada asam lambung oleh karena itu rentan terhadap terjadinya infeksi.
Waktu pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam. Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat dalam jumlah yang tidak
mencukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak
dankarbohidrat.Padasaatmakananmasuksegerristaltikcepatsehinggamasukanmakanan sering disertai pengosongan
lambung.
e Pengaturan suhu
Bayi masih rentan terhadap hipotermia dikarenakan karena belum matangnya hipotalamus yang mengakibatkan tidak
efisiennya pengaturan suhu tubuh bayi.Seorang bayi yang mengalami kedingingan membutuhkan kalori dan oksigen
untuk meningkatkan suhu tubuhnya.
f. Adaptasi imunologi
 BBL menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang masuk melalui mukosa sistem pernafasan dan
gastro-intestinal. Kemampuan lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah
menjadi infeksi umum. Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA, dan IgM. 
IgG : Melewati barier placenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir.
IgA : Melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastro-intestinal dan mata. Kadarnya mencapai dewasa dalam
waktu 2 bulan dan ditemukan dalam ASI.
 IgM :  Mencapai kadar dewasa pada usia 2 tahun. ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif.
g. Sistem reproduksi
a. Anak laki-laki menghasilkan sperma hingga pubertas.
b. Anak perempuan sudah mempunyai ovum dalam sel telur.
c. Anak perempuan dapat mengalami (pseudo) menstruasi atau pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi
cairan dari puting pada hari ke-4 atau ke-5.hal ini hanya berlangsung sebentar.
h. Sistem muskuluskeletal.
Ubun-ubun posterior akan menutup pada 6-8 minggu.
i. Sistem neurologi
a. Relatif belum matang setelah lahir.
b. Reflek dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuluskeletal.
A. Panca Indera
a. Penglihatan 
Sinsitif terhadap cahaya terang dan dapat mengenali pola hitam-putih yang tercetak tebal dalam bentuk muka
manusia.Jarak fokus adalah 15-20 cm yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat menyusui.
 Pada usia 2 mg bayi dapat membedakan muka ibunya dari muka yang tidak dikenal.
 Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan.
 b. Penciuman
Dapat membedakan bau menyengat, menyukai pada bau susu terutama ASI.Dalam beberapa hari bayi sudah dapat
membedakan bau susu ibu dengan bau susu orang lain.
c.Pengecapan
Bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan kesukaan yang kuat pada rasa manis.
d.Pendengaran
Tajam dan dapat melokalisasi suara dalam lingkungan sekitar dan mampu membedakan berbagai suara.   Pada akhir bulan
pertama BBL lebih menyukoai suara dengan pola yang sama. BBL juga lebih menyukai suara ibunya daripada orang lain
dan merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e.Sentuhan
Mudah terlihat dengan reaksi terhadap berbagai refleks.Bayi sangat sensitif terhadap sentuhan.Merasa senang dengan
kontak kulit ke kulit, berendam dalam air, gosokan tangan, belaian dan gerak ayun.Reaksi terhadap sentuhan dan refleks
gengaman memperkuat hubungan.
2.2.3 Dibutuhkan Penkes kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu : 
a.Tempat tidur yang tepat. 
   Tempat tidur bayi harus hangat., tempat tidur bayi diletakkan didekat tempat tidur ibu.  Tempat tidur bayi dan ibu yang
bersamaan bisa menyebahkan kematian yang tidak disengaja. Ruang bayi di bagian kebidanan bukan tempat yang tepat
bagi bayi sehat.
b.Memandikan bayi  
Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk mempertahankan vernixcaseosa dalam tubuh
bayi guna stabilisasi suhu tubuh. Bayi harus tetap di jaga kebersihannya dengan menyekanya dengan lembut dan
memperhatikan lipatan kulitnya. Sabun dengan kandungan cholorophene tidak dianjurkan karena diserap kulit dan
menyebabkan racun bagi sistem saraf bayi.
c. Mengenakan pakaian
Buat bayi tepat hangat, baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat.Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh
bayi.Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan gesakan yang mengganggu.Selama musim panas
bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok.
d Perawatan tali pusat
Perawatan dengan tidak membubuhkan apapun pada pusar bayi. hindari memasukkan gumpalan kapas kepada hidung
bayi.
e Perawatan mata dan telinga
Jaga kuku bayi agar tetap pendek, kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali. Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka
pada mulut atau lecet pada kulit bayi.
f.Kapan membawa bayi keluar rumah
Bayi harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam sehari (bila udara baik).Gunakan pakaian secukupnya tidak
perlu tebal atau tipis.Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari  namun hindari pencaran langsung dengan pandangannya.
g.Pemeriksaan  
Selama 1 tahun bayi dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin.
h.Perawatan kulit
i.Bermain.
j. Pemantauan BB 
Bayi yang sehat akan mengalami penambaha BB setiap bulannya.
2.3 Identifikasi Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama
Bayi baru lahir mendapatkan pengalaman yang sama sekali berbeda dengan yang kita alami. Mereka sepenuhnya
bergantung pada orang tuanya untuk seluruh kebutuhan dasarnya. Mereka memiliki cara untuk mengkomunikasikannya
dengan orang tuanya. Di 6 minggu pertama, ibu dan bayi akan belajar banyak satu sama lain. Proses “give & take” yang
terjadi antara ibu dan bayi akan menciptakan ikatan yang kuat. Hubungannya dengan ibu akan menjadi landasan baginya
untuk berhubungan dengan yang lainnya.
Identifikasi rencana asuhan bayi usia 6 minggu pertama :
S : subjektif
a. Keseluruhan kesehatan bayi
b. Masalah menyusui
c. Amati posisi menyusui
d. Amati refleks hisap
e. Kebersihan rumah
f. Suasana hati ibu
g. Interaksi ibu vs bayi
h. Pertumbuhan
i. Peningkatan BB
j. Demam
h. Menyusu 2-4 jam sekali
O : Objektif
a. Sistem pernafasan  mudah tersedak
b. Kardiovaskuler  sirkulasi perifer lambat  mudah sianosis
c. Ginjal  intake  air kemih keruh
d. Suhu  rentanhipotermi hipotalamus belum matang
e. Imunologi
IgG  melalui plc
IgA  ASI  u/ pernafasan GI & mata (2bln )
IgM  kadar dewasa 2 tahun
f.Reproduksi.
♀ pseudo menstruasi♂ menghasilkan sperma saat pubertas
g. Muskuluskeletal  UUK menutup pada mg ke 6-8
h. Neurologi
i. Panca Indera
Penglihatan fokus 15-20 cm mengenali wajah ibu
Penciuman suka bau ASI & ibu
Pengecapan kuat terhadap rasa manis
Pendengarannya tenang dgn suara rendah
Sentuhan senang dgn kontak kulit
A : asesmen
Bayi usia 6 minggu dengan kondisi normal atau komlikasi tertentu atau masalah tertentu
P : planning
a. Pemilihan tempat tdr (SIDS)
b. Memandikan bayi
c. Pakaian bayi
d. Perawatan TP  puput 1 mg
e. Perawatan hidung
f. Perawatan telinga
g. Perawatan kuku setip 4 hari potong
h. Membawa bayi keluar
i.  imunisasi
A. Pengertian MPASI
Masa pertumbuhan buah hati adalah masa yang paling berharga.Dalam setiap langkah dan perkembangan dalam hidup si
kecil, ibu pasti ingin memberikan yang terbaik. Salah satu momen terpenting adalah saat ia mulai makan makanan
pendamping ASI. Pada dasarnya pemberian tambahan makanan padat dilakukan pada rentang usia 4-6 bulan. Namun,
untuk saat ini penelitian memberikan saran untuk memulai pemberian makanan padat pendamping ASIdi umur 6 bulan.
Menurut WHO (2009), MPASI berarti proses yang dimulai ketika ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi bayi sehingga
makanan atau cairan lain diperlukan bersamaan dengan ASI. MPASI adalah makanan pendamping ASI yang biasanya
diberikan kepada balita yang berusia 6 bulan atau sudah lulus ASI Eksklusif.
B. Macam-macam dan Bentuk MPASI
1. Macam-macam MPASI terbagi menjadi 2, yaitu :
a. MPASI yang dibuat dari bahan makanan lokal yang dibuat sendiri.
b. MPASI pabrikan yang difortifikasi dalam bentuk bungkusan, kaleng atau botol.
2. Bentuk MPASI terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Makanan lumat yaitu sayuran, daging/ikan/telur, tahu/temped an buah yang dilumatkan/disaring, seperti tomat
saring, pisang lumat halus, papaya lumat, air jeruk manis, bubur susu dan bubur ASI.
b. Makanan lembek atau dicincang yang mudah ditelan anak, seperti bubur nasi campur, nasi tim halus, bubur
kacang hijau.
c. Makanan keluarga seperti nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah.
C. Tanda-tanda Bayi Siap Menerima MPASI
Adapun tanda-tanda dari seorang bayi telah siap menerima MPASI :
1. Bayi sudah menunjukan ketertarikannya terhadap makanan dan menginginkan serta berusaha meraih apa yang
kita makan
2. Berat badan bayi sudah naik 2x lipat dari berat badan ketika baru lahir (usia 0 bulan)
3. Bayi sudah bias duduk tegak dan menyangga kepala (hal tersebut sangat penting karena berkaitan dengan
kemampuannya dalam mengendalikan otot saraf dibagian kepala dan leher
4. Bayi sudah bias memasukkan tangan atau benda apapun kedalam mulutnya
5. Hilangnya reflex lidah leher. Hal tersebut, sangat penting karena jika reflex ini telah hilang, maka bayi bias
dengan mudah meminum dan menelan cairan yang masuk ke mulutnya. Tetapi, seandainya saja reflex terebut masih ada,
ia akan mengalami kesulitan menelan apa yang ada di mulutnya. Setelah bayi berusia 6 bulan keatas, reflex ini akan
menghilang sedikit demi sedikit, sehingga makanan bias dengan mudah masuk ke dalam perutnya
6. Bayi sudah biasa menunjukan atau memberikan tanda bahwa dia sudah kenyang dengan cara memalingkan muka
dari botol atau payudara ketika disusui. Hal tersebut, sangatlah penting karena bayi dapat mengatur jumlah makanan yang
ia butuhkan. Disamping itu, gerakan bayi tersebut juga bisa mencegah terjadinya overfeeding karena banyak ibu yang
berfikir bahwa anaknya masih lapar. Ia terus menyuapi bayinya sebelum si bayi menggelengkan kepalanya atau
memalingkan mukanya dari botol susu yang ditawarkan ibu kepadanya.
D. Alasan Memberikan MPASI di Usia 6 Bulan
1. Pada usia 6 bulan, reflex penolakan lidah terhadap sendok sudah lebih rendah
2. Bayi memerlukan tambahan energi dan zat gizi makanan lebih banyak, terutama zat besi. Hal ini tidak bias
dipenuhi hanyak dengan ASI/susu formula saja. Kekurangan zat besi pada bayi akan menyebabkan anemia
3. Bayi sudah mampu duduk dan menopang lehernya sehingga mengurangi resiko tersedak
4. Pada umur ini, saluran pencernaan sudah lebih kuat (mature) daripada bayi di bawah 6 bulan. Artinya, akan
mengurangi resiko alergi dan masalah saluran cerna
5. Bayi memerlukan tambahan kalori yang tidak bias di dapat hanya dari ASI atau susu formula saja. Ada
kesenjangan kebutuhsn energy yang harus diisi oleh makanan padat.
Makin bertambah umur bayi, makin besar porsi makanan padat yang harus diberikan karena energy yang diperoleh dari
makanan cairnya (ASI, Susu Formula) pun makin kecil dan akhirnya 100% energy didapat dari makanan padat.
E. Dampak Memberikan MPASI di Usia Kurang dari 6 Bulan
1. Tersedak. Hal ini, bisa saja terjadi karena pada bayi yang belum berusia 6 bulan, perkembangan dan koordinasi
otot dan saraf (neuromuscularnya belum sempurna). Bayi yang berusia < 6 bulan masih dalam tahap menyempurnakan
control terhadap gerakan leher dan juga kepala. Sehingga, untuk keterampilan menelan yang memang memerlukan usaha
yang tidak mudah tentunya masih belum dikuasai dengan baik.
2. Kegemukan. Seorang ibu yang baik seharunya tahu bahwa bayi < 6 bulan itu belum siap menerima MPASI,
karena belum bisa mencerna makanan dengan baik. Meskipun MPASI tersebut disajikan dalam bentuk bubur (sehalus
mungkin), tetapi sistem pencernaan makanan bayi belum begitu sempurna. Jika makanan tidak bisa dicerna dengan baik,
maka bisa menyebabkan adanya penumpukan lemak. Bila hal tersebut terjadi terus menerus, maka bisa mengakibatkan
obesitas atau kegemukan.
3. Batuk. Hal ini, tentu saja bisa terjadi karena perlu diketahui bahwa ASI merupakan pembentukan basa, sedangkan
apabila bayi mulai memperoleh MPASI (selain buah), maka bisa bersifat pembentuk asam sehingga akan memacu
terbentukan mucus berupa lender dan juga dahak. Apabila hal tersebut berlangsung secara terus menerus, dapat juga
menicu batuk yang berkepanjangan.
4. Alergi. Sama halnya dengan poin ke 3, MPASI dapat memicu tingginya keasaman sehingga dapat mengganggu
imunitas tubuh.
5. Mengganggu sistem pencernaan. Hal ini karena sebelum usia 6 bulan, enzim yang diperlukan pada sistem
pencernaan masih dalam tahap perkembangan dan belum begitu sempurna. Selain enzim, ginjal pada bayi < 6 bulan juga
belum sempurna, sehingga ginjal tidak dapat menguraikan metabolisme dari MPASI dengan sempurna.
F. Makanan Pendamping Asi yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
1. Makanan yang dianjurkan, diantaranya :
a. Bubur tepung beras / beras merah yang dimasak dengan menggunakan kaldu daging, sayuran, susu formula atau
ASI atau air.
b. Buah buahan yang dihaluskan seperti papaya, pisang, apel, melon dan alpukat
c. Sayur sayuran dan kacang kacangan yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. Pada saat di
blender sebaiknya ditambah dengan kaldu atau air matang agar lebih halus. Sayuran dan kacang tersebut dapat berupa
kacang polong, kacang hijau, kacang merah, wortel, tomat, kentang dan labu kuning.
d. Daging pilihan yang tidak berlemak dan kemudian di blender
e. Ikan yang diblender. Usahakan yang memiliki sedikit duri seperti fillet salmon, fillet kakap dan gindara.
2. Makanan yang tidak dianjurkan :
a. Makanan yang mengandung protein gluten yaitu tepung terigu, barli, biji gandum, dan kue yang terbuat dari
tepung terigu. Semua jenis makanan tersebut dapat membuat perut bayi kembung, mual dan diare. Hal ini disebabkan
oleh reaksi gluten yang intoleran.
b. Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak atau penyedap rasa terhadap makanan bayi.
c. Makanan yang berlemak tinggi
d. Buah buahan yang terlalu asam seperti jeruk dan sirsak
e. Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam
f. Buah buahan yang mengandung gas seperti durian dan cempedak.
g. Sayuran mengandung gas seperti kol, kembang kol dan lobak. Kedua makanan tersebut dapat membuat bayi
kembung.
h. Kacang tanah dapat menyebabkan alergi atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi sulit bernapas.
i. Kadang kala telur dapat memacu alergi. Berikan secara bertahap dan dengan porsi kecil. Jika bayi alergi segera
hentikan.
j. Susu sapi dan olahannya yang dapat membuat bayi alergi / lactose intolerance
G. Fase Pemberian MPASI
Setelah seorang ibu memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan, bayi akan mulai diberikan makanan pendamping. Akan
tetapi pemberian ASI harus tetap dilanjutkan. Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna maka pemberian MPASI pun
harus diberikan dengan memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Perhatikan tekstur makanannya. Mulailah terlebih dahulu dengan makanan yang mudah dicerna. Usahakan agar
bentuknya agak cair mirip dengan ASI. Kemudian kentalkan tahap pertahap baginya untuk seseorang balita 1/2 sendok
cukup baginya. Hal ini dikarenakan kondisi lambung bayi yang masih kecil.
a. Usia 6 bulan
1) Berikanlah ASI sesuka bayi. Jangan larang bayi ketika ia sedang membutuhkan bayi, karena sebagaimana yang
sudah di ketahui bahwa ASI sangat berperan bagi tumbuh kembang bayi dan juga menjaga daya tahan tubuh (Imun bayi).
2) Berikanlah makanan pendukung yang masih lembut.
3) Untuk menjaga sistem pencernaan bayi ada baiknya bila bisa memperkenalkan 1 jenis makanan terlebih dahulu,
misalnya bubur susu/pure (variasi dari bubur dimana bahan utamanya adalah buah atau sayuran yang diproses dengan
blender hingga lembut.
b. Usia 7-9 bulan
Jangan heran bila diusia ini bayi terlihat seperti ‘rakus’. Bayi terlihat akan memakan apapun yang ada dihadapannya,
seperti mainan dan sebagainya. Hal tersebut, dikarenakan bayi sudah mulai tertarik dengan makanan. Tidak hanya itu
saja, pada usia tersebut bayi juga sedang mengalami pertumbuhan gigi. Itulah sebabnya mengapa bayi usia 7-9 bulan
sudah diberikan makanan-makanan yang bertekstur (tidak terlalu lembut). Hal tersebut dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan pada bayi.
1) Berikanlah bubur saring, 1-2x
2) Nasi tim saring 1-2x
3) Sayur atau buah buahan 1-2x
2. Perhatikan jadwal pemberiannya.
Pertama kali makan, bayi hanya cukup 1-2x sehari tergantung tingkat antusiasme bayi.Bayi perlu menyesuaikan diri
dengan makanan barunya oleh karena itu kebanyakan ibu mengalami kesulitan dalam pemberian pertama
MPASI.Makanan yang sudah lebih dari 30 menit rasanya tidak seenak makanan baru, sehingga perlu diberi batasan 20-30
menit untuk sekali makan.Selain mengajarkan disiplin, juga menjaga kualitas makanan yang dimakan.
Pola makan yang baik memang harus mulai ditanamkan sejak kecil, salah satunya adalah mengenai waktu makan bayi.
Ada baiknya bila bayi sudah diajarkan keteraturan terhadap jam makan. Salah satu contohnya adalah dengan membuat
jadwal makan seperti berikut.
WAKTU
NO USIA JENIS MAKANAN
PEMBERIAN
1 6-7 bulan 06.00 WIB ASI / Susu Formula
08.00 WIB Biskuit
10.00 WIB Buah
12.00 WIB Bubur Susu
13.00 WIB ASI / Susu Formula
14.00 WIB Biskuit
16.00 WIB ASI / Susu Formula
18.00 WIB Bubur Susu
19.00 WIB ASI / Susu Formula
2 7-9 bulan 06.00 WIB ASI / Susu Formula
08.00 WIB Biskuit / Bubur Susu
10.00 WIB Buah
12.00 WIB Bubur Saring
13.00 WIB ASI / Susu Formula
14.00 WIB Bubur Susu
16.00 WIB ASI / Susu Formula
18.00 WIB Bubur Saring
19.00 WIB ASI / Susu Formula

H. Menu MPASI
1. Variasi olahan buah usia 6 bulan
a. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
1) Pisang dicuci bersih.
2) Kupas memanjang sebagian permukaan pisang.
3) Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih.
4) Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar pisang tidak berubah warna, berilah sedikit
perasan jeruk nipis.
5) Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi.
b. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
1) Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air matang.
2) Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
3) Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan sendok kecil.
4) Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat.
c. Air jeruk Manis
Bahan : 1 buah jeruk yang manis
Cara membuatnya:
1) Cuci jeruk sampai bersih.
2) Jeruk dibelah dua peras airnya.
3) Taruh dalam cangkir atau mangkok kecil kemudian diberikan kepada bayi dengan menggunakan sendok kecil.
d. Tomat Saring
Bahan : 1 buah tomat masak dan 1 sendok the gula pasir diseduh.
Cara membuatnya:
1) Tomat dicuci bersih dan direbus dalam air mendidih.
2) Setelah kulitnya pecah dan lemas diangkat dari panic.
3) Tomat disaring dengan menggunakan saringan kawat halus.
4) Tambahkan gula pasir secukupnya kedalamnya dan diaduk rata.
5) Taruh dalam cangkir dengan menggunakan sendok kecil.
e. Pisang dengan jeruk (1 porsi)
Bahan : 1 buah (100 gr) pisang ambon dan 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan).
Cara membuat :
1) Kerok pisang dengan sendok untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Kemudian tempatkan dalam wadah.
2) Campur pisang yang sudah dikerok dengan air jeruk, aduk rata, dan segera berikan pada bayi.
f. Melon dengan jeruk (1 porsi)
Bahan : 100 gr melon yg matang dan manis potong-potong dan 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk
baby/pontianak/medan).
Cara membuat :
1) Haluskan melon dengan blender/saringan kawat dan tuangkan dalam wadah.
2) Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
g. Pepaya dengan jeruk (1 porsi)
Bahan : 100 gr pepaya yang matang dan manis di potong-potong dan 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk
baby/pontianak/medan).
Cara membuat :
1) Haluskan pepaya dengan blender/saringan kawat, lalutuangkan dalam wadah.
2) Tambahkan air jeruk, aduk rata dansegera berikan pada bayi.
h. Pepaya dengan Tomat ( 1 porsi)
Bahan : 50 gr tomat yg matang 100 gr pepaya yang matang dan manis di potong-potong.
Cara membuat :
1) Seduh tomat dengan air panas, kupas kulitnya.
2) Belah tomat, buang bijinya, potong-potong dagng tomat.
3) Haluskan tomat dengan pepaya dengan blender/saringan kawat dantuangkan dalam wadah.
i. Pepaya dengan pisang (1 porsi)
Bahan : 50 gr pepaya yg matang dan manis di potong-potong, 51 gr pisang raja yang tua dan manis di potong-potong.
Cara membuat :
1) Haluskan pepaya dan pisang dengan blender/saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah.
2) Segera berikan pada bayi.
j. Alpukat dengan jeruk (1 porsi)
Bahan : 100 gr daging buah alpukat, 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan).
Cara membuat :
1) Haluskan alpukat dengan blender/saringan kawat, angkat. Tuang dalam wadah.
2) Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi.
2. Variasi bubur susu usia 6 bulan
a. Bubur Susu
Bahan : 2 sendok makan tepung beras (20 gr), ASI atau 2 sendok makan penuh susu formula.
Cara membuatnya: masak tepung beras dengan sedikit air letakkan diatas api kecil, biarkan hingga masak sambil diaduk
setelah agak dingin, campurkan dengan ASI secukupnya.
b. Bubur Susu Tepung Beras
Bahan : 20 gr tepung beras, 250 Cc susu,dan 5 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/jeruk pacitan).
Cara Membuat :
1) Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata.
2) Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental, angkat.
3) Tuang dalam wadah, tunggu hingga dingin, siram atasnya dengan air jeruk. Siap diberikan pada bayi.
c. Bubur Sumsum
Bahan : 20 gr tepung beras, 250 Cc susu, 25 gr gula merah (sebaiknya jangan diberikan sampai usia 1 thn).
Cara membuat :
1) Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata.
2) Rebus sisa susu sampai mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental, angkat.
3) Rebus gula merah dengan 50cc air, lalu saring. Siram keatas bubur sumsum yang sudah dingin

d. Bubur maizena dengan pepaya (1 porsi)


e. Bahan : 20 gr tepung maizena, 250 Cc susu dan 50 gr pepaya manis dan matang, potong dadu kecil
Cara membuat :
1) Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata.
2) Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung maizena sambil terus diaduk hingga kental
kemudan angkat.
3) Tuang dalam mangkuk, Tunggu hingga dingin, taburi atasnya dengan pepaya yang sudah
diblender/saring.
f. Bubur maizena dengan pisang
Bahan : 15 gr tepung maizena, 50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan. 250cc susu
Cara membuat :
1) Cairkan tepung maizena dengan 50cc susu, aduk rata.
2) Rebus sisa susu hingga mendidih, masukkan cairan tepung maizana, aduk hingga mengental.
3) Masukkan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat.
4) Haluskan dengan blender/saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi.
g. Bubur hunkue siram tomat
Bahan : 1 buah tomat yang matang, 20 gr tepung hunkue dan 250 cc susu.
Cara membuat :
1) Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan blender/saringan
kawat untuk mendapatkan 50cc air tomat.
2) Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata.
3) Rebus sisa susu hingga mndidih, masukkan cairan tepung hunkue, aduk hingga mengental, tuang dalam wadah.
4) Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap diberikan pada bayi
h. Bubur tepung kacang hijau
Bahan : 20 gr tepung kacang hijau sangria, 200 cc susu.
Cara membuat :
1) Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu.
2) Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung kacang hijau, aduk hingga kental, angkat.
3) Tuang dalam wadah. Berikan pada bayi setelah bubur dingin.
Cara membuat tepung kacang hijau :
1) Cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan.
2) Sangrai sampai kering, laluangkat.
3) Tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak. Simpan
dalam wadah tertutup.
Catatan : 20 gr = 1 sendok makan dan 10 gr = 1 genggam
3. Variasi Tim Saring 6-9 bulan
No Nama Makanan Bahan Cara Membuat
1 Bubur kentang 1. 100 gr Kentangkupas 1. Kaldu ayam sayuran:
potong kecil 50 gram campur semua bahan dan
2.Ikan kakappotong dadu rebus hingga air tinggal
50 gr. separuh. Angkat dan
3. Brokoli, cacah halus saring.
Kaldu Ayam Sayuran: 500 2. Rebus kentang, ikan,
gr. dan brokoli dengan kaldu
4. tulang ayam 50 gr ayam hingga lunak,
5.Daun seledri 1 buah angkat. Masukkandalam
wortel, potong dadu 1/4 blender dan haluskan. 3.
butir bawang Tuang dalam wadah saji
bombai,potong dadu dan berikan selagi hangat-
selembar daun salam 800 hangat kuku
cc air
2 Jelly buah 1. 50 gr apel, kupas, potong 1. Campur semua bahan
sayuran dadu kecuali jeli dan masukkan
2. 50 gr pear, kupas, potong ke dalam blender.
dadu Haluskan
3. 1 buah tomat merah, 2. Campur dengan tepung
seduh dalam air, haluskan, jeli, jerang hingga
saring, ambil airnya mendidih. Tuang ke
4. 50 gr wortel, kupas, dalam cetakan.
potong dadu Dinginkan. Sajikan jeli
5. 1 buah jeruk manis, buah sayuran saat dingin.
peras, ambil airnya
6.Sdm susu formula I,
seduh dalam 500 cc air
hangat
7. 3 sdt tepung jeli tawar,
siap pakai
3 Bubur ikan dan 1. 70 gr beras merah 1.Masukkanberas
bayam merah 2. 500 cc kaldu ayam danayamkedalam kaldu
sayuran ayam sayuran
3. 50 gr daging ayam hinggalunak.Masukkan
potong dadu wortel dan teruskan
4. 50 gr wortel, kupas, merebus.
potong dadu 2. Tambahkan bayam,
5. 50 gr bayam merah, garam, dan margarin,
cincang kasar rebus selama 3 menit.
6.1/8 sdt garam Angkat.
7. 2 sdt margarin 3. Masukkan ke dalam
blender dan haluskan.
Tuangkan ke dalam
wadah dan sajikan saat
sudah dingin
4 Bubur kacang 1. 100 gr kacang hijau 1. Sangrai kacang hijau
hijau kupas, rendam, tiriskan hingga matang. Haluskan
2. 250 cc jus apel dan ayak.
3. 1 buah wortel, kupas, 2. Rebus wortel dengan
potong dadu air hingga tinggal
4. 400 cc air 10 sdm susu setengah. Ambil airnya.
formula 1 3. Campur kacang hijau
bubuk dengan jus apel
dan air rebusan wortel.
Aduk hingga rata. Jerang
di atas api sedang sambil
diaduk hingga mendidih.
4.Masukkan susu formula
1 sedikit demi sedikit
sambil diaduk rata.
Angkat. Berikan pada
bayi selagi hangat.
5 Bubur beras 1. 100 gr beras merah, 1. Campur tepung beras
merah rendam, tiriskan, haluskan, merah dengan kaldu
dan ayak ayam, aduk rata. Jerang di
2. 600 kaldu ayam atas api sambil diaduk
3. 5 sdm susu formula hingga matang. Angkat.
4. 100 gr pepaya matang, 2. Tambahkan susu
haluskan formula 1, aduk rata.
5. 5 sdm air jeruk manis 3. Tambahkan pepaya dan
air jeruk manis, aduk rata.
Berikan pada bayi selagi
hangat.
2 Jadwal pemberian MP-ASI pada bayi usia 10-12 bulan
Makanan pendamping ASI diberikan secara bertahap mulai dari bentuk cair yang dilanjutkan agak kental sampai
menjadi makanan padat. Komposisinya perlu diperhatikan, terdiri dari :
1. Sumber karbohidrat, seperti : beras, kentang, pasta,mie,dan tepung-tepungan
2. Sumber protein, seperti : daging, ikan, ayam, hati, telur, kacang-kacangan, hasil olahan lainnya seperti tahu dan
tempe.
3. Sayuran dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral
Jadwal memberi ASI sudah dikurangi menjadi 3 – 4 kali sehari. Produk susu sepeti yoghurt, sudah dapat diberikan karena
yogurt mempunyai bakteri baik untuk pencernaan.

Jadwal Porsi dan Jenis Contoh


Sarapan ± 120 – 180 ml ASI atau Formula ±120 - 180 ml ASI/Formula
4 – 6 sdm (60 -90 gr) sereal mix grain saus manga
2 - 3 sdm (30 -60 ml) yoghurt tawar
2 - 3 sdm (30 – 45 gr) buah

Makan Siang ±120 – 180 ml ASI/Formula ± 120 – 180 ml ASI/Formula


60 – 90 karbohidrat Baby bolognaise
2 – 4 sdm (30-60 gr) sayuran Pure avokad
2 – 3 sdm (30-45 gr) protein
hewani/nabati
3 – 4 sdm (45-60 gr) buah
Selingan Biskuit bayi/buah/sayur potongan Biskuit arrowroot dengan air
(finger food) putih
Makan Malam ±120 – 180 ml ASI/Formula ±120 – 180 ml ASI/Formula
60 – 90 karbohidrat Tim salmon bayam tomat
2 – 5 sdm (45 – 75 gr) sayuran Pure melon jingga
2 – 3 sdm (30-45 gr) protein
hewani/nabati
3 – 4 sdm (45-60 gr) buah
Menjelang Tidur ±120 – 180 ml ASI/Formula ±120 – 180 ml ASI/Formula

2.3 Bahan Makanan Untuk Membuat MP-ASI untuk bayi usia 10-12 bulan
A. Serealia (biji-bijian) dan Olahannya
1. Beras (putih/merah/hitam)
2. Jagung (putih/kuning/jagung manis)
3. Havermut/oats
4. Bihun
5. Pasta
6. Biscuit
7. Roti tawar
B. Umbi-Umbian
1. Singkong

2. Kentang
3. Bengkuang
C. kacang-kacangan dan Olahannya
1. Kacang merah
2. Kacang kedelai
3. Kacang hijau
4. Kacang tolo
5. Kacang polong
6. Tempe
7. Tahu
8. Tofu
D. Ikan, Daging, Telur dan Produk Susu
1. Daging ayam
2. Hati ayam
3. Kuning telur
4. Keju
E. Sayur-sayuran
1. Wortel
2. Brokoli
3. Bit
4. Labu kuning
5. Labu siam
6. Bayam

2.4 Cara membuat MP-ASI untuk bayi berusia 10-12 bulan


A. Nasi Tim Saring dengan Teri
Bahan :
1. 20gr beras,
2. 625 cc air,
3. 25gr tempe,
4. 25gr daun bayam,
5. 25gr tomat (di potong kecil),
6. 1 sdm teri bubuk,
7. 1 sdt mentega,

Cara membuat:
1. Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur.
2. Masukkan bayam, tomat dan teri bubuk hingga matang.
3. Masukkan mentega sambil diaduk.
4. Setelah dingin, haluskan dengan blender.

B. Puding Roti Apel


Bahan :
1. 150 gr apel, cuci belah empat dan buang bagian tengahnya.
2. 75 gr roti tawar, buang tepinya dan iris kecil.
3. 50 ml susu formula.

Cara Membuat:
1. Panaskan dandang dan kukus apel selama 10-12 menit, kemudian angkat.
2. Kupas kulit apel, masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure.
3. Campur roti dengan susu formula, aduk sampai roti lunak.
4. Tuang campuran roti dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel.

Catatan :
Gunakan susu formula bubuk sesuai dengan yang biasa diberikan pada bayi.
Susu formula dimasukkan sebanyak 2 sendok takar dan di campur dengan 50 ml air.
Resep ini untuk 1 porsi, mengandung 309 kalori.

C. Nasi Tim Hati

Bahan :
1. 600 ml air,
2. sendok makan beras,
3. 25 gr hati ayam, iris kecil.
4. 25 gr tempe,
5. 50 gr labu kuning parut,
6. 1 iris tomat matang,
7. 1 sendok teh minyak.

Cara Membuat:
1. Masak air bersama beras, hati ayam, serta tempe.
2. Aduk perlahan hingga mengental.
3. Masukkan labu kuning, tomat, dan masak sambil aduk hingga matang.

4. Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat dan biarkan hingga dingin.
5. Saring atau masukkan ke dalam blender lalu haluskan.
6. Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.

Catatan:
1. Pilih hati ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya karena apabila empedu pecah akan terasa
pahit.
2. Resep ini bisa untuk 2 porsi (1 porsi = 209 kalori)
1. Menu Seimbang untuk balita dan pengelolaan gizi balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.Pada masa ini otak balita, telah siap menghadapi
berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancer.Balita lebih membutuhkan lebih banyak lemak dan
lebih sedikit serat. Menu seimbang untuk balita yaitu :
a. Gula dan Garam
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1
gram.Cermati makanan balita ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya.Kadang makanan yang
diberikan terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau perwarna buatan.
b. Porsi Makan
Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa.Mereka membutuhkan makanan sumber energy yang lengkap gizi
dalam jumlah lebih kecil namun sering.
c. Kebutuhan Energi dan Nutrisi
Seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib di konsumsi anak setia hari.Lakukan pengaturan
agar sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.
d. Susu Pertumbuhan
Sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita.Sedikitnya butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu
pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.
Menu seimbang yaitu gizi yang harus terpenuhi untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh yaitu :
a) Karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah
sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.
b) Buah dan sayur seperti pisang, papaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi
berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
c) Susu dan produk olahan susu. Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi
susunya.
d) Protein seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan. Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti
dengan sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi
untuk membantu penyerapan zat besi.
e) Lemak dan gula sepertyi yang terdapat pada minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega
3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita ibu mendapatkan kadar lemak essensial dan gula yang
cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak bdan gula tidak digunakan sebagaia pengganti jenis
makanan lainnya (seperti karbohidrat).
2. Zat gizi yang diperlukan oleh anak
Untuk pertumbuhan dan perkembangan, manusia memerlukan enam zat gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.Zat gizi tersebut dapat kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Maklkanan
yang dimakan anak harus :
a) Beragam jenisnya
b) Jumlah atau porsinya cukup
c) Hiegenis dan aman
d) Makan dilakukan secara teratur
e) Makan dilakukan dengan cara yang baik
Keenam gizi utama digunakan oleh tubuh anak untuk :
a. Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Zat makanan utama sebagai
sumber tenaga adalah karbohidrat dan lemak.
b. Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang rusak (zat pembangun), yaitu protein.
c. Mengatur kegiatan-kegiatan yang berada dalam tubuh (zat pengatur), seperti vitamin, mineral, dan air.
Waktu Ukuran rumah tangga (URT)
Nama pangan
3. makan senin
Makanan yang harus dihindari Selasa rabu kamis Jumat sabtu Minggu
Nasi ½ prg 1/3 prg ¼ prg ½ prg ½ prg
Nasi goreng 1 pk
Bubur ayam 1 mgk
Tempe 1 ptg 3 ½ ptg
Kerupuk ½ bh 1 ½ bh
Pagi ASI
Telur ayam, dadar 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh
Daun katuk 1 mgk
Tempe goreng 1 mgk 1 mgk
Sayur asem 1 ¼ mgk
Sop ½ mgk
Agar-agar ½ ptg ½ ptg 1 ptg 1 ptg
Papaya 1 ptg ½ ptg
Jeruk 1 buah
Selingan
Jambu biji 1 buah
Roti ¼ bk
Semangka 1 ptg
Nasi ½ prg 1/3 prg ¼ prg ½ prg ¼ prg 1/5 prg ½ prg
Ayam ¼ ptg
Kerupuk ½ bh 1 bh
ASI
Tempe goreng 1 bh 1 bh
Sawi ¼ mgk
Bandeng 1/3
Siang ekor
Sayur asem ¼ mgk
Sayur lodeh 1/8 mgk
Teri 1 sdm 1 sdm
Kentang
Tauge 1 mgk
Kembung 1/3 ekor
Bakwan 1 bh
Agar-agar ½ ptg ½ ptg
Burjo 1 mgk 1 mgk
Roti ¼ bk
Jeruk 1 gls
Pisang goreng 1 bh
Selingan Jus tomat 1 gls
Rujak 1 ps
Kolak 1 mgk
Pastel 1 bh
Jambu biji 1 bh
Buras 1 bh
Nasi ½ prg 1/3 prg ¼ prg ½ prg ¼ prg 1/5 prg ½ prg
Ayam ¼ ptg
Sayur bayam ¼ mgk
ASI
Rebon sangria 1 sdm 3 sdm
Sawi ¼ mgk
Kerupuk 1 bh
Malam
Sarden 1 ptg
Labu siam 1/3 mgk
Mujair ½ ekor
Sayur lodeh 1/8 mgk
Tongkol 1 ptg
Buncis 1 mgk
Teri 1 sdm
Gula pasir 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm
Lainnya Minyak 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm
Kecap 1 sdm
Total biaya (Rp) 3369 2881 4541 3595 4454 5463 43856
Beberapa makanan yang harus dihindari, diantaranya :
a. Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet.
b. Penggunaan garam dalam jumlah banyak.
c. Aneka jajanan di pinggir jalan yang belum terjamin gizi dan kebersihannya.
d. Telur dan kerang, ibu harus jeli saat memilihnya yang segar dan pengolahannya agar tidak menimbulkan alergi
dan keracunan.
4. Contoh Menu Baduta Usia 1-2 Tahun
Menu baduta
Menu baduta dibuat berdasarkan kebutuhan gizi, kebiasaan pangan, dan pendapatan rumah tangga miskin dengan
menggunakan goal programming.Hasil yang didapat adalah harga menu yang sangat murah, tetapi sesuai dengan
kebiasaan pangan dengan kebiasaan pangan dan kebutuhan gizi. Berikut ini contoh menu seminggu untuk baduta yang
juga bisa diberikan juga kepada anak batita karena memiliki kebutuhan gizi yang sama.
Menu pangan harian anak umur 1-2 tahun
Memberikan mkanan sesuai dengan menu anak umur 1-2 tahun ini dijamin dapat memenuhi kebutuhan anak sebab telah
memenuhi angka kecukupan gizi, energi, protein, vitamin a, vitamin c, zat besi, kalsium, dan pospor. Adapun asi tetap
diberikan sesuai dengan keinginan anak, sebab ASI masih merupakan makanan yang penting untuk anak baduta.
Walaupun demikian, ASI tidak cukup lagi untuk kebutuhan baduta sehingga perulu makanan pandamping ASI. Ibu yang
belum tahu secara kuantitas kebutuhan baduta sehingga pada usia ini sering mengalami kekurangan gizi. Contoh untuk
seminggu bagi baduta ini dapat dijadikan sebgai pedoman ibu dalam penyusunan menu baduta.
2.1 Kebutuhan Kalori Pada Anak
Rata-rata kebutuhan kalori anak 1-3 tahun adalah sekitar 1.125 kalori per hari. Jadi, dalam satu hari, Anda dapat membagi
kebutuhan makan tersebut dengan porsi yang sesuai, seperti:
1) Makanan pokok
Berikan anak nasi, roti, bihun, kentang, atau mi dengan porsi sekitar 150 gram.Porsi ini setara dengan 2 porsi nasi orang
dewasa atau sekitar 2 centong nasi.
2) Lauk hewani 
Lauk hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, atau ikan. Dalam satu hari, Anda bisa memberikannya satu porsi
lauk untuk satu kali waktu makan. Misalnya di pagi hari Anda memberikannya sebutir telur ayam, di siang hari daging
sapi sebanyak 35 gram atau sepotong sedang, dan di sore hari sepotong sedang daging ayam yang setara dengan 40 gram.
3) Lauk nabati
Lauk nabati seperti tempe, tahu, kacang kedelai, atau kacang merah. Anda dapat memberikan lauk nabati satu porsi untuk
satu kali makan.Satu porsi setara dengan 1 potong tahu ukuran besar.

4) Sayur dan buah-buahan


Untuk anak 1-3 tahun, porsi sayur dalam sehari adalah 1½ porsi atau sama dengan 1½ gelas belimbing dan buah-buahan
sebanyak 3 porsi.
5) Makanan selingan
Buatkanlah makanan selingan atau camilan untuk si kecil, Anda bisa membuat selingan dari campuran buah, sehingga
rasanya lebih enak.Contoh camilan yang bisa Anda berikan yaitu puding, bubur kacang hijau, atau bahkan kue.Buah juga
bisa Anda gunakan sebagai makanan selingan bagi si kecil.
6) Susu
Susu bisa Anda berikan satu kali dalam sehari sebagai pengganti ASI (bila si kecil sudah berusia lebih dari 2 tahun)
2.2 Cara Makan yang Tepat Untuk Anak Usia 2 Tahun Lebih
Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.Makanan tersebut diberikan 3
kali sehari.Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada anak usia ini adalah:
1) Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain.
2) Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.
3) Jangan menuruti kecenderungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.
4) Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.
5) Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.
2.3 Penyusunan Menu Satu Hari untuk Anak
1) Untuk anak yang berusia 2 tahun
Menu ini direncanakan untuk anak yang berusia 2 tahun dengan berat badan sekitar 12,5 kg.
Keterangan:
 1 sendok makan = ½ ons (15cc)
 1 sendok teh = 1/3 sendok makan (5cc)
 1 cangkir = 8 ons (240 cc)
Makan Pagi
 ¾ cangkir susu 2%
 ½ cangkir sereal yang diperkaya zat besi atau 1 telur
 ½ cangkir sar jeruk atau tomat atau 1/3 cangkir sari belewah atau strawberry
 ½ iris roti panggang
 ½ sendok the margarin
 1 sendok the jelly
Bagian kudapan
 30 gr keju cream
 4 crackers
 ½ cangkir jus
Makan siang
 ½ cangkir susu 2%
 ½ sandwich- 1 potong roti gandum, 1 sdt margarin, atau 2 sdt dressing salad, dan 30 gr daging
 2-3 batang wortel atau 2 sdm sayuran yang berwarna kuning gelap atau hijau gelap
 1 (15 gr) buah, kueh, oatmeal,
Kudapan
 ½ cangkir susu 2%
 ½ apel (dipotong), 3 anggur kering, 1/3 cangkir anggur, atau ½ jeruk
Makan malam
 ½ cangkir susu 2%
 60 gr daging
 1/3 cangkir pasta, nasi atau kentang
 2 sdm sayuran
 1sdt margarin atau 2 sdt dressing salad
Masing masing 4 kelompok makanan dasar setiap harinya :
1. Daging, ikan, unggas, telur
2. Susu, keju, dan prosduk susu lainnya
3. Buah buahan dan sayuran
Sereal, kentang, beras, produk tepung lainna
1. Prinsip Gizi bagi Balita
Secara harfiah, balita atau bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun. Anak uisa 1-5 tahun dapat pula
dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan prasekolah. Sesuai dengan pertumbuhan badan dan
perkemkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara
pemberiannyapun harus harus disesuaikan dengan keadaannya.
Balita dibedakan menjadi 2 yaitu batita dengan usia 1-3 tahun dan prasekolah dengan usia lebih dari 3 sampai 5 tahun.
Anak dibawah lima tahun merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat. Namun, kelompok ini
merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi.
2. Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya secara
garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan dan tinggi badan. Antara asupan zat
gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga diperoleh status gizi yang baik.Status gizi balitadapat dipantau
dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan KMS.
1) Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi balita relatif lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya
masih sangat pesat. Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambah nya usia.
2) Kebutuhan Zat Pembangun
Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih besar dibandingkan orang
dewasa.Namun, jika dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari 1 tahun, kebutuhannya relatif lebih kecil.
3) Kebutuhan Zat Pengatur
Kebutuhan air balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Menurut Unicef (1999), factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak balita terdiri dari sebab langsung, sebab tak
langsung, dan penyebab dasar. Sebab langsung meliputi kecukupan pangan,dan keadaan kesehatan, sebab tidak langsung
meliputi : ketahanan pangan keluarga, pola asuh anak, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan dengan
penyebab dasar struktur ekonomi.
Ada 10 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu:
1) Genetik
2) Saraf
3) Hormone
4) Gizi
5) Kecenderungan sekuler
6) Status sosial ekonomi
7) Cuaca dan Iklim
8) Tingkat aktivitas
9) Penyakit
10) Cacat lahir
4. Pengaruh Status Gizi pada Balita
Status gizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari para orangtua, karena kekurangan gizi pada
masa ini akan menyebabkan kerusakan yang irreversible (tidak dapat dipulihkan). Ukuran tubuh yang pendek merupakan
salh satu indicator kekurangan gizi yang berkepanjangan pada balita. Kekurangan gizi yang lebih fatal akan berdampak
pada perkembangan otak. Fase perkembangan otak pesat pada usia 30 minggu – 18 bulan.
Status gizi balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur anak dengan berat badan standar dengan menggunakan
pedoman WHO-NCHS. Parameter yang cocok di gunakan untuk balita adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar
kepala.Penyebab kurang gizi pada balita adalah kemiskinan, diare, ketidaktahuan orangtua karena pendidikan rendah, atau
factor tabu makanan yaitu makanan bergizi tidak boleh di konsumsi oleh balita.
5. Menu Seimbang untuk balita dan pengelolaan gizi balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat.Pada masa ini otak balita, telah siap menghadapi
berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancer.Balita lebih membutuhkan lebih banyak lemak dan
lebih sedikit serat. Menu seimbang untuk balita yaitu :
a. Gula dan Garam
Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1
gram.Cermati makanan balita ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya.Kadang makanan yang
diberikan terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau perwarna buatan.
b. Porsi Makan
Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa.Mereka membutuhkan makanan sumber energy yang lengkap gizi
dalam jumlah lebih kecil namun sering.
c. Kebutuhan Energi dan Nutrisi
Seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib di konsumsi anak setia hari.Lakukan pengaturan
agar sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.
d. Susu Pertumbuhan
Sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita.Sedikitnya butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu
pertumbuhan merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas.
Menu seimbang yaitu gizi yang harus terpenuhi untuk menjaga keseimbangan gizi tubuh yaitu :
a. Karbohidrat seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mie. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah
sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.
b. Buah dan sayur seperti pisang, papaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi
berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.
c. Susu dan produk olahan susu. Pastikan balita ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi
susunya.
d. Protein seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan. Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti
dengan sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi
untuk membantu penyerapan zat besi.
e. Lemak dan gula sepertyi yang terdapat pada minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega
3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita ibu mendapatkan kadar lemak essensial dan gula yang
cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak bdan gula tidak digunakan sebagaia pengganti jenis
makanan lainnya (seperti karbohidrat).
4. Zat gizi yang diperlukan oleh anak
Untuk pertumbuhan dan perkembangan, manusia memerlukan enam zat gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.Zat gizi tersebut dapat kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Maklkanan
yang dimakan anak harus :
a) Beragam jenisnya
b) Jumlah atau porsinya cukup
c) Hiegenis dan aman
d) Makan dilakukan secara teratur
e) Makan dilakukan dengan cara yang baik
Keenam gizi utama digunakan oleh tubuh anak untuk :
a) Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk melakukan berbagai kegiatan. Zat makanan utama sebagai
sumber tenaga adalah karbohidrat dan lemak.
b) Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang rusak (zat pembangun), yaitu protein.
c) Mengatur kegiatan-kegiatan yang berada dalam tubuh (zat pengatur), seperti vitamin, mineral, dan air.
5. Makanan yang harus dihindari
Beberapa makanan yang harus dihindari, diantaranya :
a) Makanan yang terlalu berminyak, junk food, dan makanan berpengawet.
b) Penggunaan garam dalam jumlah banyak.
c) Aneka jajanan di pinggir jalan yang belum terjamin gizi dan kebersihannya.
d) Telur dan kerang, ibu harus jeli saat memilihnya yang segar dan pengolahannya agar tidak menimbulkan alergi
dan keracunan.
6. Contoh Menu untuk balita Usia 3-4 Tahun
Usia 3-4 Tahun : 1400 kal
Bahan Jumlah Pagi Selingan Siang Selingan Sore
makanan atau Porsi Pagi Sore
penukar
Nasi 3 1 1 1
3/4 3/4 1/2
Sayur 2
½
Buah 2 1/2 2
Tempe 2 1 1
Daging 3 1 1 1
1/2 3/4 3/4
Minyak 2
Gula 2 1 1
Susu 1 1
Total Sehari 1400 293,75 75 381,25 275 375
Patokan porsi yang digunakan :
1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 g = 175 kal
2. Sayur 1 porsi : 1 gelas = 100 g = 25 kal
3. Buah 1 porsi : 1-2 buah = 50 – 190 g = 50 kal
4. Tempe 1 porsi : 2 potong sedang = 50 g = 75 kal
5. Daging 1 porsi : 1 potong sedang = 35 g = 75 kal
6. Minyak 1 porsi : 1 sendok makan teh = 5 g = 50 kal
7. Gula 1 porsi : 1 sendok makan = 13 g = 50 kal
8. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi = 4 sendok makan = 20 g= 75 kal
A. Pengertian Makanan Pra Sekolah
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan.
Anak dalam usia ini sudah dapat lebih banyak diperkenalkan dengan makanan yang disajikan untuk anggota keluarga
lainnya. Semakin bertambah usia jumlah bahan makanan yang diperlukan oleh seorang anak akan semakin bertambah
pula. Sepertiga dari kebutuhan protein sedapat mungkin diambil dari makanan yang berasal dari hewan.
Ada hal yang sangat penting yaitu menanamkan kebiasaan memilih bahan makanan yang baik pada usia ini. Biasanya
anak-anak pada usia ini kurang menyukai sayuran dalam makanannya. Untuk itu peran ibu sangat penting dalam
mengajak dan memberi contoh makan sayur.
Waktu makan sebaiknya sudah mulai disesuaikan dengan waktu keluarga dan anak diajak makan bersama dengan anggota
keluarga yang lain. Dengan demikian anak dapat menghabiskan porsi makanan yang seharusnya dia habiskan. Waktu
makan yang tidak teratur, akan banyak sekali mempengaruhi nafsu makanan anak-anak.
B. Penyebab Kesulitan Makan Anak
Ada beberapa pendapat mengenai penyebab kesulitan makanan pada anak menurut Palmer dan Horn yang dikemukakan
Samsudin (1985) adalah:
1. Kelainan Neuro-motorik
Kelainan neuro-motorik ini berupa retardasi mental, kelainan otot, inkoordinasi alat bantu tubuh, kelainan
esofagus (saluran menelan) danlainnya.
2. Kelainan Kongenital
Kelainan ini mencakup kelainan yang berhubungan dengan alat pencernaan seperti lidah, saluran pencernaan.
Kelainan ini merupakan kelainan yang secara mekanis menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk makan
atau menimbulkan muntah-muntah.
3. Kelainan Gigi-Geligi
Kerusakan pada gigi atau ketidaksempurnaan gigi yaitu tanggal, akan menyulitkan anak mengunyah atau
menggigit
makanan dan anak merasa sakit pada giginya sehingga segan makan.
4. Penyakit Infeksi Akut dan Menahun
Pada infeksi akut saluran nafas bagian atas, sering menimbulkan kurang nafsu makan (anorexia) dan sulit
menelan. Infeksi ini mempersulit anak untuk menerima makanan.
5. Defisiensi Nutrien/Gizi
Defisiensi golongan nutrien yang pokok seperti kalori dan protein menimbulkan gejala anorexia karena
produksi enzim pencernaan dan asam lambung yang kurang dan anak dalam keadaan apatis. Demikian juga anemia
defisiensi zat besi.
6. Psikologik
Sering kali terjadi kelainan psikologik disebabkan kekeliruan pengelolaan orang tua dalam hal mengatur makan
anaknya. Juga apabila anak jauh dari ibunya, dapat terjadi tidak nafsu makan. Perasaan takut berlebihan pada
makanan juga dapat menyebabkan anak tidak mau makan.Akibat dari kesulitan makan jelas akan berpengaruh
terhadap keadaan gizi seorang anak.
C. Syarat dan Fungsi Makanan Anak Usia 4 sampai 5 Tahun
1. Syarat makanan bagi anak usia 4 sampai 5 tahun sebagai berikut:
a. Mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan anak
b. Higienis dan tidak membahayakan anak
c. Mudah dan praktis
d. Porsi makan tak terlalu besar
e. Makan cukup basah karena berkuah
f. Potongan makanan atau ukuran makan cukup kecil sehingga mudah masuk mulut dan dikunyah
g. Tidak pedas atau berbumbu tajam/asam
h. Bersih, rapi, dan menarik dari segi warna dan bentuk
i. Cukup bervariasi bahan dan jenis hidangan
j. Gunakan alat makan yang sesuai ukuran anakdan tidak berbahaya, mudah dibersihkan dan disimpan dengan baik.
2. Fungsi makanan bagi anak usia 4 sampai 5 tahun sebagai berikut:
a. Memberi energy untuk bergerak dan aktifitas fisik
b. Memberi zat gizi untuk pertumbuhan dan melawan penyakit
c. Memuaskan selera dan memberi rasa kenyang
d. Memenuhi nilai social budaya
D. Cara Menyusun Menu Seimbang untuk Anak Pra Sekolah
Anak usia pra-sekolah ( 4 sampai 5 tahun) masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, untuk itu berikan nutrisi
yang sehat dan seimbang serta harus ditunjang dengan rangsangan lebih baik. Apabila kegemukan, jangan berikan diet
yang ketat, namun jika asupan gizi kurang, buatlah suasana makanan menjadi menyenangkan.
Kelompok Makanan Disarankan Porsi Makanan Disarankan Melayani Ukuran
Sayur-sayuran berdaun hijau 3-5 porsi ¼ cangkir sayuran yang
gelap, kuning, kacang kering Sertakan semua jenis secara dimasak
dan kacang polong, dan teratur. Sering sajikan ¼ cangkir sayuran mentah
sayur-sayuran lainnya sayuranhijau tua. Sajikan cincang
kacang kering dan kacang ½ cangkir sayuran mentah
polong yang dimasak dalam berdaun seperti daun selada
beberapa kali seminggu atau bayem
Buah-buahan 2-4 porsi ½ buah utuh seperti pisang,
Sertakan buah-buahan atau apel, jeruk atau irisan melon
jus pada mereka secara ½ cangkir jus
teratur ¼ cangkir dimasak atau buah
kalengan
¼ cangkir kismis
Sereal, nasi dan pasta 6-11 porsi ½ potong roti
½ roll, biscuit atau muffin
4 kerupuk, biscuit asin
¼ cangkir dimasak sereal,
nasi atau pasta
1/3 cangkir siap untuk makan
sereal kering
¼ dari cangkir untuk
dimasak sereal panas
Susu, yogurt dan keju 4 porsi ½ cangkir susu atau yogurt
¼ ons keju alami
½ ons keju diproses
Daging ungags, ikan, kacang 3-5 porsi 1 ons daging dimasak
kering dan kacang polong, Unggas atau ikan
telurdan kacang-kacangan ½ telur
½ cangkir kacang masak
2 sendok makan selai kacang

E. Jenis Menu Anak dalam Sehari


1. Menu Makan Pagi
2. Selingan Pagi
3. Menu makanan Siang
4. Menu makan Malam
5. Selingan Sore
Contoh menu makan dalam sehari :

Pagi : Pukul 06.00 berikan susu dan bubur ayam lengkap, dan dilanjutkan satu puding buah pukul 10.00.
Siang : Pukul 12.00 berikan nasi, semur ayam, perkedel tahu, sayur kari, semangka
Sore : Pukul 16.00 berikan kroket kentang dan susu
Malam : Pukul 18.00 berikan nasi, sop bola daging dan wortel, tempe bacem, dan jeruk manis. Kemudian dilanjutkan
minum susu pukul 21.00.
Jam 07.00 : Makan Pagi : Nasi goreng dan omelet telur
Jam 10.00 : Snack pagi : susu 1 gelas
Jam 12.00: makan siang : Nasi+sup sayuran+ayam kecap 
Jam 15.00: snack sore: buah potong dan puding Jam 18.00: makan malam: nasi soto daging
Jam 20.00 : Snack malam: susu 1 gelas
Berikut adalah contoh menu makan dalam satu hari untuk anak usia 4-5 tahun :

Anda mungkin juga menyukai