Sistem sirkulasi janin terjadi paralel artinya sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan
secara sendiri-sendiri dan hubungan diantara keduanya terjadi melalui pirau intracardiac
(foramen ovale) dan eksrtra cardiac (duktus arteriosus dan duktus venosus). Sistem sirkulasi
janin berbeda dengan sirkulasi post natal karena paru-paru, ginjal dan gastrointestinal dari janin
belum berfungsi. Untuk memenuhi kebutuhan pertukaran gas, nutrisi dan ekskresi janin sangat
tergantung pada ibu yang difasilitasi melalui plasenta. Placenta berhubungan dengan ibu melalui
pembuluh-pembuluh darah kecil dan dinding uterus. Aliran darah dari janin ke plasenta melalui
dua arteri umbilical. Darah yang teroksigenasi dari plasenta mengalir melalui vena umbilical.
Proses penurunan tahanan paru terjadi akibat ekspansi mekanik paru-paru, peningkatan
saturasi O2 pada arteri pulmonalis dan PO2 alveolar. Dengan penurunan tahanan pada arteri
pulmonalis maka aliran darah pulmonal menjadi meningkat. Lapisan medial arteri pulmonalis
perifer berangsur-angsur menipis dan pada usia bayi 10-14 hari tahanan arteri pulmonalis sudah
seperti kondisi orang dewasa. Penurunan tahanan arteri pulmonalis ini terhambat bila terdapat
aliran darah paru yang meningkat seperti pada keadaan defek septum ventrikel atau terdapat
duktus arteriosus yang besar.
Pada keadaan hipoksemia seperti bayi baru lahir pada daerah dataran tinggi maka penurunan
tekanan arteri pulmonalis terjadi lebih lambat. Tekanan darah sistemik tidak segera meningkat
dengan terjadinya pernafasan pertama. Hal ini biasanya akan terjadi secara perlahan, bahkan
adkalanya tekanan darah akan turun lebih dahulu dalam 24 jam pertama. Pengaruh hipoksia
fisiologis yang terjadi dalam menit-menit pertama pasca lahir terhadap tekanan darah sistemik
agaknya tidak bermakna, namun apabila terjadi asfiksia berat yang berlangsung lama akan dapat
menimbulkan perubahan tekanan sistemik termasuk rejatan kardiogenik yang akan sulit diatasi.
Karena itu pada bayi asfiksia harus segera dilakukan resusitasi adekuat dengan cepat. Setelah
tekanan sistemik meningkatyang disebabkan oleh masih terbukanya duktus.
Guyton, A.C, & Hall, J.E. (2006) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penterjemah:
Irawati, Ramadani & Indriyani. Jakarta : EGC
Pearce, E.C. (2009) Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka.