Anda di halaman 1dari 9

SITRA – VOLUME 1 No.

2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG


OBAT PADA CV. PUSPITA MEDIKA INDONESIA DI KOTA
JAKARTA
Otto Bustani, Yohana Dan Mamnuah
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pramita Indonesia Tangerang
Jl. Kampus Pramita, Binong, Curug, Tangerang 15810 Banten

diterima direview dipublikasi


02 September 2019 12 September 2019 24 Oktober 2019

ABSTRAK
Pengendaliaan intern merupakan tindakan yang tercakup pada struktur organisasi dan
seluruh metode serta prosedur yang terkoordinir dan ditetapkan oleh perusahaan untuk
mengamankan kemungkinan terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengendalian internal atas persediaan barang obat yang
dilakukan Apotek Puspita mediaka indonesia di kota jakarta dan melakukan perbandingan
menurut teori COSO (Committee of Sponsoring Organization) ditinjau dari standar
pengendalian internal menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization) Penelitian
ini penting dilakukan agar apotek dapat mengetahui dan mengevaluasi pengendalian
internal yang telah diterapkan di Apotek Puspita medika indonesia. Jenis penelitian ini
adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa apotek puspita medika indonesia telah
menerapkan sebagian besar pengendalian internal atas persediaan obat yang sesuai dengan
standar pengendalian internal menurut COSO (Committee of Sponsoring Organization).
Komponen yang belum sepenuhnya diterapkan yaitu lingkungan pengendalian.
Kata kunci: COSO (Committee of Sponsoring Organization), Pengendalian Internal,
Persediaan obat

ABSTRACT
Internal control is an action that is included in the organizational structure and all
methods and procedures that are coordinated and determined by the company to secure
the possibility of things that harm the company. This study aims to analyze the internal
control over the inventory of medicinal goods made by Puspitamediaka Indonesia
Pharmacy in the city of Jakarta and do comparisons according to the theory of COSO
(Committee of Sponsoring Organization) in terms of internal control standards according
to COSO (Committee of Sponsoring Organization). The pharmacy can find out and
evaluate internal controls that have been applied at Puspita Medika Indonesia Pharmacy.
This type of research is a case study with data collection techniques used namely
interviews, observation, and documentation. Data analysis technique used is qualitative
descriptive analysis. The results showed that the PuspitaMedika Indonesia pharmacy had
implemented most of the internal control over drug supplies in accordance with internal
control standards according to COSO (Committee of Sponsoring Organization).
Components that have not been fully implemented are control environments.
Keywords: COSO (Committee of Sponsoring Organization), Drug Inventory, Internal
Control

SITRA 89
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju saat ini ikut
berdampak pada dunia perekonomian. Salah satu yang paling terlihat dalam bidang
ekonomi adalah muncul perusahaan-perusahaan baru dengan menawarkan keunggulan
masing-masing yang berdampak pada semakin ketatnya persaingan antar perusahaan
sejenis. Bagian yang paling penting pada perusahan dagang dalam menjalankan operasi
perdagangan sehari-hari adalah bagaimana perusahaan mengelola persediaannya, baik
perencanaanya maupun pengendalian internnya.
Pengendalian intern dilakukan untuk memantau apakah kegiatan operasional maupun
finansial perusahaan telah berjalan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah
diterapkan oleh manajemen, dengan adanya penerapan sistem pengendalian intern secara
ketat maka diharapkan bahwa seluruh kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan
dengan baik menuju tercapainya maksimalisasi profit. Demikian juga dengan Apotek CV.
Puspita Medika Indonesia perusahan ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang farmasi barang obat, dalam hal ini penyediaan barang obat yang lengkap,
berkualitas, pelayananan yang sangat memuaskan, keamanan, serta harga yang kompetitif.
Pengendali intern juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga agar
informasi mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intern persediaan
dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk mencegah terjadinya
kerusakan, pencurian, maupun tindakan penyimpangan lainnya. Dalam kegiatan persediaan
di apotek CV. Puspita Medika Indonesia membutuhkan sistem pengendalian intern yang
baik agar informasi dari kegiatan persediaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
manajemen. Indikator sistem yang di terapkan telah baik apabila penyampaian kebutuhan
informasi yang dibutuhkan manajemen secara tepat sehingga pengambilan keputusan pihak
manajemen dapat di lakukan secara tepat.
Dalam kenyataannya di apotek CV. Puspita Medika Indonesia mengenai persediaan
obat sering kali mengalami kesalahan yaitu Sering terjadi pesanan double yang disebabkan
keterlambatan pesanan datang sehingga terjadi pesanan double, Sumber daya manusia
yang menerima barang kadangkala kurang teliti sehingga terdapat barang yang sudah
expiredate, stok obat masih belum komplit, pada saat membeli atau menebus resep,
terkadang obatnya habis atau tidak punya, terjadinya selisih antara fisik barang dengan
stock dalam software dan juga Pelayanan (kasir) kepada pembeli (pasien) terkadang lama,
dikarenakan komputer kasir yang suka error .
Dalam hal pemberian informasi mengenai persediaan obat di apotek CV. Puspita
Medika Indonesia merupakan hal utama karena persediaan obat harus diterapkan oleh
pihak apotek untuk menciptakan suatu kelancaran dalam kegiatan operasional. Pengelolaan
persediaan obat dimulai adanya pengendalian intern yang dilakukan atas prosedur
perusahaan untuk melindungi aset perusahaan dari segala bentuk tindakan yang merugikan
perusahaan, serta untuk menyampaikan informasi suatu data perusahaan yang akurat.
Pengendalian intern biasanya akan mutlak di perlukan seiring dengan tumbuhnya dan
berkembangnya transaksi atau bisnis perusahaan. Pengendalian intern untuk memantau
apakah kegiatan operasional dan finansial berjalan sesuai prosedur permintaan dan
pengeluaran barang, sampai dengan sistem perhitungan dan prosedur pemusnahan obat
yang telah di terapkan manajemen. Dan Apotek CV. Puspita Medika Indonesia
pengendalian atas persediaan belum efektif dan efisien. Di karenakan masih adanya
prosedur-prosedur yang belum sesuai dengan apa yang diterapkan oleh manajemen.
Berdasarkan uraian diatas dapat terlihat bahwa pengendalian intern mempunyai
peranan penting dalam persediaan obat oleh sebab itu skripsiini diberi judul “ ANALISIS

SITRA 90
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG OBAT PADA CV. PUSPITA


MEDIKA INDONESIA DI KOTA JAKARTA.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan
pengendalian intern atas persediaan barang obat pada CV. Puspita Medika Indonesi.Untuk
mengetahui apakah penerapan pengendalian intern ataspersedian secara teori dengan
praktek sudah sesuai atau belum pada apotek CV. Puspita Medika Indonesia.

LANDASAN TEORI
Menurut (S, 2010) Mulyadi (2010:163) sistem pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dari pengertian–pengertian berdasarkan beberapa ahliSistem pengendalian intern
merupakan suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan
alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.

Tujuan Pengendalian Intern


Menurut Mulyadi (S, 2010) Mulyadi (2010:163)“Tujuan Sistem Pengendalian
Intern” adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efesiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Komponen Pengendalian Intern


Menurut (Tunggal, 2013) (2013:6) pengendalian intern suatu entitas terdiri dari lima
komponen (Committee of sponsoring organizations) COSO yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian ( Control Environment.
2. Penaksiran Risiko (Risk Assestment).
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities).
4. Informasi dan Komunikasi (information and communication).
5. Pemantauan (Monitoring)

Pengertian Persediaan
Menurut (Hadri, 2009) mulya dalam pernyataan standar akuntansi dalam buku
memahami akuntansi dasar persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk di jual dalam
kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses dan atau dalam perjalanan atau
dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk di gunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.
Menurut (Ely, Suhayati, 2009) persediaan merupakan aktiva lancar yang ada dalam
suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut perusahaan dagang maka persediaan
diartikan sebagai barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal
perusahaan. Sedangkan apabila perusahaan merupakan perusahaan manufaktur maka
persediaan diartikan sebagai bahan baku yang terdapat dalam proses produksi yang
disimpan untuk tujuan tersebut.

SITRA 91
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa persediaan dalam


perusahaan dagang adalah barang yang dibeli untuk disimpan dan dijual kembali tanpa
mengubah bentuk dan sifat barang kepada konsumen. Sedangkan persediaan dalam
perusahaan manufaktur adalah barang yang dihasilkan setelah diproses atau diproduksi
terlebih dahulu kemudian dijual ke konsumen.

Metode Penilaian Persediaan


Menurut (Santoso, 2010) terdapat beberapa metode penilaian persediaan harga pokok
yang banyak digunakan yaitu :
1. Metode MasukTerakhir, keluarPertama (Last-in, First-out Method) LIFO.
2. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First-in, First-out Method) FIFO.
3. Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Methode) Average Cost .
4. Metode Idetiifkasi Khusus (specific Identification Method).

Pengendalian Intern atas Persediaan


Menurut (Hery, 2012) dalam buku akuntansi keuangan menengah (2012: 301)
pengendalian intern atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aktiva itu tergolong
cukup lancar. Ada dua tujuan utama dari diterpakannya pengendalian intern tersebut yaitu
untuk mengamankan atau mencegah aktiva perusahaan (persediaan) dari tindakan
pencurian, penyelewengan, penyelenggaran, dan kerusakan, serta menjamin keakuratan
(ketetapan) penyajian persediaan dalam laporan keuangan.

Tujuan Pengendalian intern persediaan


Menurut (Hery, 2012) dalam buku akuntansi keuangan menengah (2012: 301)
Tujuan pengendalian intern persediaan yaitu :
1. Memastikan bahwa persediaan yang diterima dari pemasok sesuai dengan kebutuhan
perusahaan baik dari sisi kuantitas, kualitas, maupun jenis.
2. Memastikan bahwa persediaan yang ada di gudang layak untuk dijual atau dikirim
kebagian produksi.
3. Memastikan saldo persediaan di buku besar atau neraca cocok dengan saldo persediaan
yang ada di kartu gudang.
4. Memastikan keakuratan perhitungan persediaan yang dilakukan secara manual dan
sistematis
5. Aset yang dimiliki oleh perusahaan telah diamankan.
6. Informasi akuntansi perusahaan tersedia secara akurat dan dapat diandalkan.
7. Karyawan telah mentaati hukum dan peraturan

Elemen Pengendalian Intern Atas Persediaan


Menurut (Hery, 2012) dalam buku akuntansi keuangan menengah (2012: 303)
Elemen yang harus ada untuk mendukung pengendalian intern yang baik atas
persediaan adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan persediaan secara fisik.
2. Membuat prosedur-prosedur.
3. Menyimpan persediaan dengan baik.
4. Membatasi akses persediaan dengan baik.
5. Menggunakan sistem perpetual.
6. Membeli persediaan dalam jumlah yang ekonomis
7. Membeli persediaan dalam jumlah yang ekonomis.
8. Tidak menyimpan persediaan terlalu banyak.

SITRA 92
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Kerangka Pemikiran

Analisis pengendalian Intern Atas Persediaan barang obat pada


CV. Puspita Medika Indonesia

Pengendalian intern Persediaan barang obat


1. Lingkungan pengendalian 1. Perhitungan persediaan secara
2. Penilaian resiko fisik
3. Aktivitas pengendalian 2. Membuat prosedur-prosedur
4. Informasi dan komunikasi 3. Menyimpan persediaan dengan
5. Pemantauan/monitoring baik
Sumbe : Tunggal 2013:6 4. Membatasi akses persediaan
dengan baik
5. Menggunakan sistem perpetual
6. Membeli persediaan dalam
jumlah yang ekonomis
7. Menyimpan persediaan yang
cukup banyak
8. Tidak menyimpan persediaan
terlalu banyak

Hasil yang di harapkan adalah terkendalinya

pengendalian intern atas persediaan

METODE PENELITIAN
Dengan metode penelitian ini penulis bermaksud mengumpulkan data dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif, pemilihan metode ini di dasarkan pada
anggapan bahwa metode inilah yang tepat untuk menjakau, menjelaskan, dan
menggambarkan segala permasalahan dengan lebih mendalam dan sesuai dengan masalah
dan tujuan penelitian.
Objek dalam penelitian ini adalah Apotek CV. Puspita Medika Indonesia yang
merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang usaha farmasi yang menjual
obat--obatan Sedangkan waktu penelitian yaitu pada tahun 2018. Penelitian ini
dilakukan pada apotek CV.Puspita Medika Indonesia melihat banyaknya persediaan yang
rusak serta barang yg ED (date) sehingga berpengaruh pada tujuan perusahaan untuk
memperoleh laba yang maksimum

Sumber dan Cara Penentuan Data


Menurut (Sugiyono, 2013) pengertian sumber data adalah: Sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Berdasarkan sumbernya, data
dibedakan menjadi dua, yaitu

SITRA 93
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Menurut (Sugiyono, 2013) data primer merupakan data yang di peroleh dari hasil
penelitianan yang berlangsung memberikan data kepada pengumpul data dengan
menggunakan teknik penggumpulan data.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian dari
pihak lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan
memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku
perpustakaan atau data-data yang diperoleh dari perusahaan yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Yang berhubungan dengan topik permasalahan yang diteliti yaitu
Analisis Pengendalian Intern Persediaan barang obat pada CV. Puspita Medika Indonesia
di kota jakarta

Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penggumpulan
data melalui :
1. Studi kepustakaan (library research)
Studi kepustakaan (library research) yaitu dengan membaca dan
mengumpulkan data-data teoritis melalui buku-buku, tulisan ilmiah, literature serta
catatan perkuliahan yang bersangkutan dengan masalah-masalah yang akan dibahas,
sehingga diperoleh landasan yang digunakan dalam pemecahan masalah tersebut.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Studi Lapangan (Field Research) merupakan jenis penelitian yang dilakukan
untuk mendapatkan data primer, yakni dengan mengumpulkan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yang di lakukan pada CV.
Puspita Medika Indonesia di kota jakarta dalam studi di lapangan ini dilakukan dengan
beberapa cara, yaituWawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
tanyajawab dengan pihak pihak yang berhubungan dengan kegiatan penelitian
tentang Analisis Pengendalian Intern peresdiaan barang obat CV. Puspita Medik
Indonesia (PMI). Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung serta pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang terjadi di lapangan pada saat penelitian berlangsung baik itu pada
objek orang maupun objek yang berkaitan dengan Analisi Pengendalian intern
persediaan barang obat pada CV. Puspita Medika Indonesia (PMI).Dokumentasi ialah
mengumpulkan file-file, dokumen-dokumen atau arsip-arsip. Cara mendapatkan data
terkait bahan yang dibutuhkan ini adalah dilakukan melalui kegiatan penelitian dengan
memperoleh dokumen-dokumen, laporan-laporan, serta catatan-catatan yang terdapat di
perusahaan CV. Puspita Medika Indonesi, misalnya struktur organisasi, lokasi
perusahaan, dan lainnya khususnya dokumen-dokumen atau data terkait dengan
pencatatan persediaan obat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Apotek Puspita mulai beroperasional pada Tanggal 04 April 2015 yang
kepemilikannya dibawah naungan CV. Puspita Medika Indonesia beralamat di Jl. HH
Cipinang Muara No. 14 A, RT : 012 RW : 008 Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan
Jatinegara, Jakarta Timur. CV. Puspita Medika Indonesia didirikan pada Tanggal 22 Mei
2013 berdasarkan Akta Notaris Marsudi, S.H di Jakarta.
Apotek Puspita bergerak dibidang pelayanan kefarmasian, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian, Apotek adalah sarana
pelayaan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Dalam

SITRA 94
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

peraturan ini seorang apoteker bertanggungjawab atas pengelolaan apotek, sehingga


pelayanan obat kepada masyarakat akan lebih terjamin, baik kualitas maupun kuantitas.
Apotek merupakan suatu institusi yang didalam pelaksanaannya mempunyai dua
fungsi, yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit
oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah
menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal.
Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dan dalam hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang
ditanam pada pendirian apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini
kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya yang semula hanya berfokus pada
pasien. Peran apoteker di apotek diharapkan dapat menyeimbangkan kepentingan pasien.

Strukutur Organisasi Apotek

Direktur / Pemilik Sarana Apotek

Supervisor

Kepala / Apoteker Pengelola Apotek

Administrasi Kasir Asisten Bagian


Keuangan Apoteker Umum

Gambar 1. Struktur Apotek Puspita

Berdasarkan data yang di peroleh di apotek ke CV. Puspita Medika Indonesia


pengendalian intern atas persediaan adalah mengatur keuangan untuk melakukan
pembelian agar tidak terjadi oper stok. Persediaan obat di apotek CV. Puspita kurang lebih
sepuluh ribu jenis obat yang terdiri dari obat khusus obat umum. Pengelolaan apotek atau
sistem manajemen farmasi merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan
sampai evaluasi yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Kegiatannya mencakup
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, dan pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi.
Kemudian, agar kegiatan Pengendalian intern tetep efektif dan lebih efisien dalam
menjalankan penengdalian internnya agar tidak terjadi penyimpanan dan penyelewengan,
maka apotek CV. Puspita Medika Indonesia di kota jakarta dalam analisis pengendalian
intern atas persediaan berpedoman pada komponen standar pengendalian intern menurut
(Committee of sponsoring organizations) COSO dalam buku tunggal (2013) yang
dimensinya terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi dan pemantauan. Sedangkan elemen pengendalian atas
persediaan menurut Hery dalam buku akuntansi keuangan menengah (2012) dimensinya
adalah perhitungan persediaan secara fisik, membuat prosedur-prosedur, penyimpan

SITRA 95
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

persediaan dengan baik, membatasi akses persediaan dengan baik, unakan sistem
perpetual, membeli persediaan dalam jumlah yang ekonomis , menyimpan persediaan yang
cukup banyak, dan tidak menyimpan persediaan terlalu banyak.
Sedangkan sistem pengendalian intern persediaan barang obat di apotek CV. Puspita
dapat di lihat dari Aktivitas pengendalian yang dilakukan terhadap pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran persediaan barang masih kurang efektif di lihat dari Sistem
informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh apotek CV. Puspita medika Indonesia
sehingga sering terjadi pemesanan daubel dan Proses penerimaan barang masih dilakukan
oleh semua karyawan apotek puspita yang sedang kena shift, Software Apotek sering
terjadi error, Terjadinya selisih antara fisik barang dengan stock dalam software. Masih
merangkapnya fungsi atau jabatan, Sumber daya manusia yang menerima barang
kadangkala kurang teliti sehingga terdapat barang yang sudah expiredate. Pembelian masih
menggunakan Surat Pesanan manual (tulisan tangan). Stok obat masih belum kumplit,
pada saat membeli atau menebus resep, terkadang obatnya habis atau tidak punya dan
kurangnya pemantauan pengendalian intern pada karyawan apotek Cv. Puspita Medika
indonesia
Pengendalian intern atas persediaan telah dijalankan oleh seluruh komponen apotek
CV. Puspita Medika Indonesia dan menjadikan hal utama dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dengan tidak mengenyampingkan aspek-aspek pengendalian intern. Maka
apotek CV. Puspita Medika Indonesia akan terus memperbaiki segala kekurangan yang
masih terdapat di apotek CV. Puspita Medika Indonesia.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai Pengendalian intern atas
persediaan obat pada CV. Puspita Medika Indonesia di kota jakarta dapat di simpulkan
bahwa pengendalian intern persediaan barang obat pada Apotek Puspita Medika Indonesia
secara khusus hanya pada kegiatan stock opname yang tidak dilakukan secara rutin oleh
pemilik apotek, sehingga membuat pengendalian internal menjadi lemah. Stockopname
yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali yang seharusnya dilakukan oleh pemilik
apotek sehingga pemilik apotek tahu pasti apakah jumlah persediaan yang tercatat
sesuai dengan fisik persediaan tersebut atau tidak.
Apotek CV. Puspita Medika Indonesia masih adanya rangkap jabatan terdiri dari
pemilik apotek, kasir, bagian persediaan Masih ada bagian bagian yang belum terisi
seperti bagian pembelian, penerimaan barang persediaan sehingga pada bagian
persediaan masih terjadi perangkapan tugas. dan Proses penerimaan barang masih
dilakukan oleh semua karyawan apotek CV. Puspita Medika Indonesia yang sedang kena
shift.
Pengendalian intern atas persediaan barang obat di apotek puspita medika indonesia
sudah baik, namun belum sepenuhnya menerapkan komponen pengendalian intern di lihat
berdasarkan aktivitas pengendalian yang dilakukan terhadap pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran persediaan barang masih kurang efektif, serta kurangnya Sistem informasi
dan komunikasi yang dilakukan oleh apotek Puspita medika Indonesia sehingga sering
terjadi pemesanan daubel dan kurangnya unsur pemantauan pengendalian intern pada
karyawan apotek Cv.puspita medika Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Ely, Suhayati, and S. D. A. (2009). Akuntansi Keuangan (Edisi 1). UNIKOM.
Bastian, Indra.2010.Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga. PenerbitErlangga :Jakarta
Carl.S Warren. James M. Duchac, Jonathan E. Suhardianto, Novrys. Kalanjati,

SITRA 96
SITRA – VOLUME 1 No. 2, Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6883 E-ISSN: 2963-7066

Devi S. Jusuf, Amir Abadi . Djakman, Chaerul (2017): Pengantar Akuntansi –Adaptasi Indonesia Edisi 25.
Jakarta : Selemba Empat-Cetakan Empat.
Herjanto Eddy (2009): Sains Manajemen Dan Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Gransindo
Hermawan, Sigit (2008): Akuntansi Perusahaan Manukfaktur edisi pertama.Yogyakarta; Graha Ilmu
Hadri, M. (2009). Memahami Akuntansi Dasar (Edisi 2). Penerbit Mitra Wacana Media.
Hery. (2012). Akuntansi Dasar 1 dan 2 (1 dan 2). Kompas Gramedia.
Ikhsan, Prianthara, (2009) Akuntansi untuk Manajer edisi pertama:Yogyakarta; Graha Ilmu
Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Pemberian Izin Apotek. Jakarta:
Depkes RI
Mardi (2011): Sistem Informasi Akuntansi, Cet,1: bogor: penerbit Ghalia indonesia.
Pandiangan, Roristua. 2014. Buku Pintar Akuntansi Dan Pengendalian Usaha.Yogyakarta: Laksana
S, M. (2010). Sistem Akuntansi (Edisi 4). Salemba Empat.
Santoso, I. (2010). Akuntansi Keuangan Menengan (Intermediate Accounting) (Buku I). Refika Aditama.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Singarimbun,Masri dan effendi Sofia, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2008
Sofjan, Assauri, (2008 ) Manajemen Produksi dan Operasi Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi konsep dan penyusunanan laporan keuangan. Jakarta:Erlangga.
Tunggal, A. W. (2013). The Fraud Audit: Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan Akuntansi. In Jakarta:
Harvarindo.
Waluyo (2014): Akuntansi Pajak . Jakarta: Salemba Empat.

SITRA 97

Anda mungkin juga menyukai