Anda di halaman 1dari 55

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KATOBU
Alamat : Jalan Gatot subroto No 69 Raha,Muna, Sulawesi Tenggara Kode Pos 93613
Ponsel 081354263329 Email : katobupuskesmas9@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KATOBU NOMOR


: /KTB /SK/I /2023

TENTANG
INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS KATOBU

KEPALA UPTD PUSKESMAS KATOBU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka monitoring pelaksanaan upaya Kesehatan


Masyarakat dan capaian kinerja Puskesmas di Kabupaten Muna perlu
ditetapkan Indikator Kinerja Program (Indikator Kinerja Utama) pada
UPTD Puskesmas Katobu;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud huruf (a) diatas,
Indikator Kinerja Program (Indikator Kinerja Utama) pada UPTD
Puskesmas Katobu perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Katobu.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

1
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6557);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1223);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 308);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 857);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Aplikasi Sarana, Prasarana Dan Alat Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1012);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 19);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 68);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 272);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 999);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang
Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik

2
Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,
Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1054);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 1207).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Indikator Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Katobu

KEDUA : Indikator Kinerja Program dalam rangka pelaksanaan Upaya


Kesehatan Masyarakat Tingkat Kabupaten Muna sebagaimana
dimaksud pada diktum KESATU di atas sebagaimana terlampir
dalam surat keputusan ini sebagai bagian yang tidak
terpisahkan.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diperbaiki sesuai ketentuan.

Ditetapkan di Katobu
Pada tanggal 3Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KATOBU

SITI ZALIA IHU, SKM


Pembina (IV/a)
NIP.197502262002122007

Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
2. Arsip

3
DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN
LINGKUP KABUPATEN MUNA
TAHUN 2023

INDIKATOR KINERJA TARGET


PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN (FORMULA)
PROGRAM 2023

1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

a. Promosi Kesehatan

Desa Yang melakukan kegiatan yang


mengajak masyarakat untuk melakukan 5
(lima) Klaster Germas( Edukasi dan
Prilaku Hidup Sehat, Aktifitas Fisik,
Pangan Sehat dan Perbaikan Gizi,
Deteksi Dini Penyakit, Kesehatan
Persentase desa yang jumlah Desa yang menerapkan
Lingkungan ) dan melibatkan unsur lintas
Promosi Kesehatan menerapkan kebijakan kebijakan Germas/ jumlah desa yang 45%
sektor (OPD), pendidikan (sekolah),
germas ada X 100%
UKBM (Posyandu, Posbindu PTM,
PosUKK, Pos Lansia, dll) dan atau mitra
potensial (dunia usaha, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan,
organisasi kepemudaan, tokoh agama,
tokoh masyarakat, LSM, dll)
Memiliki skrining kesehatan di tempat
kerja serta pembinaan kesehatan
tradisional.

Prosentase desa yang Desa Yang Melaksanakan pembinaan


Jumlah Desa yang melaksanakan
melaksanakan Posyandu Aktif dengqn kriteria sebagai
Pembinaan / jumlah desa yang ada x 60%
pembinaan posyandu berikut
100%
aktif
1. melakukan kegiatan rutin posyandu
minimal 10 kali pertahun ,

2. Memiliki Minimal 5 orang kader, yang


disahkan dengan surat Keputusan kepala
Desa

3. Cakupan Minimal 50 % , Pelayanan


Program KIA, Gizi, Imunisasi dan KB
serta cakupan layanan ibu hamil, bayi
balita, remaja, lansia dan usia produktif.
4. Posyandu memiliki alat Pemantauan
Pertumbuhan

5. Posyandu melakukan sekurang


kurangnya 1 kegiatan pengembangan

b. Kesehatan Lingkungan

Persentase Desa / Desa/kelurahan yang seluruh


Jumlah desa/kelurahan yang sudah
Kelurahan Stop Buang penduduknya tidak lagi melakukan
Kesehatan Lingkungan terverifikasi SBS dibagi jumlah seluruh 70%
Air Besar Sembarangan praktek buang air besar sembarangan
desa/kelurahan dikali 100%
(SBS) dibuktikan melalui proses verifikasi
SAM yang dilakukan tinjauan dokumen
Persentase Sarana Air Jumlah SAM yang dilakukan
RPAM (Rencana Pengamanan Air
Minum Yang diawasi / pengawasan eksternal oleh Dinas
Minum), inspeksi kesehatan lingkungan
diperiksa kualitas air Kesehatan kab/kota dan KKP dalam 72%
dan diperiksa kualitas air minumnya oleh
minumnya sesuai satu tahun dibagi dengan jumlah SAM
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
standar yang ada di kali 100%
KKP
Fasyankes yang telah melaksanakan
pengelolaan limbah medis yang
melaksanakan pengurangan, pemilahan,
Jumlah fasyankes yang Jumlah kumulatif Fasyankes (RS dan
pewadahan, pengangkutan,
melakukan pengolahan Puskesmas) yang telah melaksanakan 26 ( 1 RS
penyimpanan dan pengolahan akhir baik
Limba Medis sesuai pengelolaan limbah medis sesuai dan 25 PKM)
secara mandiri dengan fasilitas yang
standar standar
memenuhi syarat dan atau bekerjasama
dengan pihak pengelola limbah (pihak ke-
3) yang memiliki izin
Persentase Tempat TPP yang memenuhi syarat kesehatan Jumlah TPP yang memenuhi syarat
Pengelolaan adalah TPP yang dilaksanaan kesehatan berdasarkan hasil Inspeksi
pangan(TPP) yang pengawasan melalui inspeksi Kesehatan Kesehatan Lingkungan sesuai standar 50%
memenuhi syarat sesuai Lin gkungan dan memenuhi syarat sesuai dalam kurun waktu 1 tahun dibanding
standar standar jumlah TPP dikali 100%
Tempat dan fasilitas umum (TFU) adalah
lokasi, sarana, dan prasarana antara lain:
Persentase tempat dan Jumlah TFU (Sekolah, Pasar,
fasilitas kesehatan; fasilitas pendidikan;
fasilitas Umum ( Puskesmas) yang dilakukan
tempat ibadah; hotel; rumah makan dan
TFU)yang dilakukan pengawasan dibagi jumlah seluruh 70%
usaha lain yang sejenis; sarana olahraga;
pengawasan sesuai TFU (Sekolah, Pasar, Puskesmas)
sarana transportasi darat, laut, udara,
standar yang terdaftar dikali 100 %.
dan kereta api; stasiun dan terminal;
pasar dan pusat perbelanjaan;pelabuhan,
bandar udara, dan pos lintas batas darat
negara; dan tempat dan fasilitas umum
lainnya.

c. Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB)

Jumlah Ibu Hamil yang di berikan


Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Antenatal yang dilakukan yankes bumil K1 memenuhi standar /
Ibu Anak dan Keluarga 92%
Ibu Hamil (K1) saaat trimester 1 yang memenuhi standar Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
Berencana (KIA-KB)
yankes bumil K4 x 100%

Pelayanan Antenatal yang dilakukan Jumlah Ibu Hamil yang di berikan


Pelayanan Kesehatan telah memenuhi standar (kualitas yankes bumil K4 memenuhi standar /
92%
Ibu Hamil (K4) barang/jasa, kualitas SDM dan kualitas Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
proses pelaksanaan) yankes bumil K4 x 100%
Ibu hamil yang Cakupan ibu hamil yang telah Jumlah Ibu Hamil yang di berikan
mendapatkan memperoleh pelayanan antenatal sesuai yankes bumil K6 memenuhi standar /
92%
pemeriksaan standar paling sedikit 6 kali dengan Jumlah sasaran Ibu Hamil dalam suatu
kehamilan 6 kali (K6) distribusi waktu 1 kali pada trimester ke- wilayah x 100%
1, 2 kali pada trimester ke-2, 3 kali pada
trimester ke-3, dengan diperiksa oleh
dokter minimal 1 kali pada trimester ke-1
dan minimal 1 kali pada trimester ke-3
Jumlah ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga
Cakupan ibu bersalin yang mendapat kesehatan yang memiliki kompetensi
pertolongan persalinan oleh tenaga kebidanan di fasilitas pelayanan
Persalinan Nakes di kesehatan yang memiliki kompetensi kesehatan di
93%
Fasilitas (PF) kebidanan di fasilitas pelayanan suatu wilayah kerja dalam kurun waktu
kesehatan disuatu wilayah kerja dalam tertentu dibagi jumlah sasaran ibu
kurun waktu tertentu. bersalin
yang ada di suatu wilayah pada kurun
waktu tertentu, dikali 100%.
Komplikasi obstetri yang
meliputi komplikasi kehamilan, persalinan
dan masa nifas merupakan determinan
Jumlah Ibu yang mengalami komplikasi
Cakupan komplikasi dekat atau penyebab langsung dari
obstetri / Jumlah Ibu Bersalin dalam 100%
obstetetri yang ditangani kematian ibu yang meliputi perdarahan,
suatu wilayah x 100%
infeksi, eklampsia, partus macet
(persalinan kasip), abortus dan ruptura
uteri (robekan rahim).
Pelayanan nifas adalah pelayanan
Jumlah Ibu pasca melahirkan yang di
Pelayanan Kesehatan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai
kunjungi/ Jumlah Ibu Bersalin dalam 93%
Ibu Nifas (KF) 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan
suatu wilayah x 100%
oleh tenaga kesehatan.

Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari
yang mendapatkan pelayanan sesuai yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar paling sedikit 3 kali dengan standar paling sedikit tiga kali dengan
distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1
Pelayanan kesehatan kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1
92%
bayi baru lahir pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
di suatu wilayah pada kurun waktu lahir / jumlah seluruh sasaran bayi
tertentu. Pelayanan neonatal esensial baru lahir usia 0-28 hari di suatu
sesuai standar dengan mengunakan wilayah pada kurun waktu tertentu x
Pendekatan MTBM 100%
Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari Jumlah bayi baru lahir usia 0 - 28 hari
yang mendapatkan pelayanan sesuai yang mendapatkan pelayanan sesuai
standar paling sedikit 3 kali dengan standar paling sedikit tiga kali dengan
Cakupan Kunjungan
distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1 92%
Neonatal (KN)
kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1
pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah
di suatu wilayah pada kurun waktu lahir / jumlah seluruh sasaran bayi
tertentu. Pelayanan neonatal esensial baru lahir usia 0-28 hari di suatu
sesuai standar dengan mengunakan wilayah pada kurun waktu tertentu x
Pendekatan MTBM 100%

Pelaksanaan Kelas Ibu hamil : Kegiatan


Ibu Hamil berdiskusi dan bertukar
pengalaman untuk meningkatkan
Jumlah desa yang melaksanakan kelas
Pelaksanaan Kelas Ibu pengertahuan dan keterampilan tentang
ibu hamil / jumlah desa wilayah 92%
Hamil kehamilan, persalinan, perawatan Nifas
puskesmas x 100%
dan perawatan Bayi baru lahir melalui
praktek dengan menggunakan Buku KIA
yang difasilitasi oleh petugas kesehatan.
manajemen terpadu bayi muda (MTBM)
merupakan suatu pendekatan yang
terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 Jumlah bayi muda yang dilakukan
Pelayanan MTBM (0-2 hari - 2 bulan, baik yang sehat maupun pendekatan MTBM / Jumlah bayi
92%
bln) yang sakit, baik yang datang kefasilitas dalam wilayah kerja Puskesmas x
rawat jalan maupun yang di kunjungi oleh 100%
tenaga kesehatan pada saat kunjungan
Neonatal.
Pelayanan Kesehatan Setiap balita (0-59 Bulan) Mendapatkan Jumlah balita usia 12-23 bulan yang 100%
Balita pelayanan kesehatan sesuai mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar,Yaitu: standar + jumlah balita usia 24-35
- Pelayanan Kesehatan Balita usia bulan mendapat pelayanan kesehatan
0-11 Bulan: sesuai standar+ Balita usia 36-59
1. Penimbangan Minimal 8 x bulan mendapatkan pelayanan sesuai
setahun standar/Jumlah balita usia 12 -59 bulan
2. Pengukuran panjang/Tinggi di wilayah kerja pada kurng waktu 1
badan Minimal 2x/tahun tahun yang sama x100%
3. Pemantauan Perkembagan
Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A Pada usia 6 -
11 Bulan 1x setahun
5. Pemberian Imunisasi dasar
Lengkap
- Pelayanan Kesehatan Balita Usia
12-23 Tahun

1. Penimbangan Minimal 8 x
setahun
2. Pengukuran panjang/Tinggi
badan Minimal 2x/tahun
3. Pemantauan Perkembagan
Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A sebanyak 2x
setahun
5. Pemberian Imunisasi Lanjut
- Pelayanan Kesehatan Balita 26-59
Bulan
1. Penimbangan Minimal 8 x
setahun
2. Pengukuran panjang/Tinggi
badan Minimal 2x/tahun
3. Pemantauan Perkembagan
Minimal 2x/tahun
4. Pemberian Vit.A sebanyak 2x
setahun

Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Bayi yang di berikan yankes
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan SDIDTK pada memenuhi standar (kualitas barang/jasa, SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
Balita Dan Anak Pra 100%
Bayi (0-11 Bln) kualitas SDM dan kualitas proses Bayi dalam wilayah kerja Puskesmas x
Sekolah (Apras)
pelaksanaan) 100%
Jumlah Balita dan Apras yang di
Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah
berikan yankes SDIDTK memenuhi
Pelayanan SDIDTK pada memenuhi standar (kualitas barang/jasa,
standar / Jumlah Balita dan Apras 100%
Balita (12-59 Bln) kualitas SDM dan kualitas proses
dalam wilayah kerja Puskesmas x
pelaksanaan)
100%
Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Apras yang di berikan yankes
Pelayanan SDIDTK pada
memenuhi standar (kualitas barang/jasa, SDIDTK memenuhi standar / Jumlah
Anak Pra Sekolah (60-72 100%
kualitas SDM dan kualitas proses Apras dalam wilayah kerja Puskesmas
Bln)
pelaksanaan) x 100%
Pelaksanaan Kelas Ibu Balita minimal
50% dari jumlah Desa diwilayah kerja
Puskesmas. Kegiatan ibu yang
mempunyai anak usia 0 - 5 tahun
berdiskusi dan bertukar pengalaman Jumlah desa yang melaksanakan kelas
Pelaksanaan Kelas Ibu
untuk meningkatkan pengetahuan dan ibu balita / jumlah desa wilayah 100%
Balita
ketrampilan tentang pemenuhan puskesmas x 100%
pelayanan kesehatan gizi ,dan stimulasi
tumbuh kembang anak dengan
menggunakan buku KIA yang di fasilitasi
petugas kesehatan.

Pelaksanaan Pelayanan Manajemen terpadu Balita sakit adalah jumlah balita sakit yang dilakukan
100%
MTBS 2-59 bln pendekatan yang terintegrasi atau pendekatan MTBS / Jumlah bayi
terpadu dalam tata laksana Balita sakit dalam wilayah kerja x 100%
dengan fokus terhadap kesehatan anak
usia 0-59 bulan(balita) secara
menyeluruh.
Pelayanan Posyandu Remaja yang Jumlah Desa yang melaksanakan
Pelayanan kesehatan
Pembentukan Posyandu dilakukan telah memenuhi standar Posyandu Remaja memenuhi standar /
anak usia sekolah dan 50%
Remaja (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan Jumlah Desa dalam wilayah kerja
remaja (usekrem)
kualitas proses pelaksanaan) Puskesmas x 100%
Pelayanan konseling yang dilakukan
telah memenuhi standar (kualitas
Klinik Konseling Remaja 50%
barang/jasa, kualitas SDM dan kualitas
Jumlah Puskesmas yang memiliki Poli
proses pelaksanaan)
PKPR / Jumlah Puskesmas dalam
Pelayanan Kesehatan yang diberikan
wilayah Kabupaten Muna x 100%
Pelayanan Kesehatan kepada remaja telah memenuhi standar
50%
Remaja (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan
kualitas proses pelaksanaan)

Jumlah sekolah yang mempunyai Tim


Jumlah sekolah yang mempunyai Tim
Pelaksana UKS/M dan melaksanakan
Jumlah sekolah Pelaksana UKS/M dan melaksanakan
Trias UKS/M (pendidikan kesehatan, 100%
melaksanakan UKS/M Trias UKS/M (pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, pembinaan
pelayanan kesehatan, pembinaan
lingkungan sekolah sehat)
lingkungan sekolah sehat)
Jumlah sekolah yang mendapatkan Jumlah sekolah yang mendapatkan
Jumlah sekolah penjaringan kesehatan bagi siswa penjaringan kesehatan bagi siswa
100%
penjaringan kesehatan sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10 sekolah kelas 1 SD, 7 SMP. 10
SMAsederajat oleh Puskesmas SMAsederajat oleh Puskesmas
umlah puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah di wilayahnya
Persentase Puskesmas sebanyak 4 kali/tahun ( minimal 50%
Jumlah pelaksanaaan pembinaan ke
yang melaksanakan jumlah sekolah SD, SMP, SMA /
sekolah 4 kali setahun dibagi jumlah 50%
pembinaan ke sekolah 4 sederajat ) untuk mengaktifkan Trias
seluruh Puskesmas dikali 100%
kali setahun UKS/M (pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat)
Calon pengantin individu (catin laki-laki Jumlah absolut catin individu (laki-
Catin Dilayani Kespro dan catin perempuan) yang mendapatkan laki/perempuan) yang mendapatkan 50%
pelayanan kespro catin (KIE kespro catin pelayanan kespro catin di fasyankes
Jumlah puskesmas yang memberikan Jumlah puskesmas yang memberikan
pelayanan : pelayanan kesehatan reproduksi calon
pelayanan kesehatan
- konseling / komunikasi, informasi, pengantin (kespro catin) dibagi Jumlah
reproduksi calon
edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon seluruh puskesmas yang ada di 50%
pengantin (kespro catin)
pengantin dan wilayah tersebut pada kurun waktu
- skrining kesehatan bagi calon yang sama x 100%
pengantin, minimal pemeriksaan status
gizi meliputi : (penentuan
IMT/pemeriksaan Lingkar Lengan
Atas/LiLa) dan tanda anemia
(pemeriksaan konjungtiva dan
pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan (dokter dan atau bidan dan
atau perawat dan atau petugas gizi)
Jumlah absolut catin perempuan yang
mengalami Anemia
Catin Perempuan Calon pengantin perempuan yang
/ Jumlah catin perempuan terdaftar di 50%
Dengan Anemia mengalami Anemia (Hb < 12 mg/dL)
KUA/Lembaga agama lain/PTSP x
100%
Jumlah absolut catin perempuan yang
Calon pengantin perempuan yang mengalami kekurangan gizi
Catin Perempuan
mengalami kekurangan gizi (IMT < 18,5 / Jumlah catin perempuan terdaftar di 50%
Dengan Kekurangan Gizi
dan/atau LiLA < 23,5 cm) KUA/Lembaga agama lain/PTSP x
100%
Jumlah Puskesmas yang Puskesmas memberikan pelayanan Jumlah Puskesmas yang
Pelayanan kesehatan menyelenggarakan kesehatan reproduksi calon pengantin melaksanakan Kespro Catin / Jumlah
50%
reproduksi pelayanan kesehatan (kespro catin). Puskesmas yang mampu Puskesmas dalam wilayah Kabupaten
usia reproduksi dan memberikan pelayanan KB Pasca Muna x 100%
Persalinan dengan metoda cara modern
(AKDR/ pil/ suntik/ kondom/ MAL/ implan/
vasektomi) dilakukan dalam kurun waktu
0-42 hari setelah ibu melahirkan.
KB Pasca Persalinan (KB PP) adalah
pelayanan KB yang diberikan kepada
PUS setelah persalinan sampai kurun
waktu 42 hari, dengan tujuan untuk
menjarangkan kehamilan, atau
mengakhiri kesuburan

1. Pelayanan pada usia lanjut adalah


jumlah kunjungan LANSIA /sasaran
pelayanan yang dilaksanakan di Fasilitas 60%
LANSIA x 100%
Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
Pelayanan kesehatan pelayanan Lanjut Usia
dan/atau kunjungan rumah. Jumlah Puskesmas yang
lanjut usia (lansia) (LANSIA)
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada melaksanakan Santun Lansia / Jumlah
60%
usia lanjut adalah skrining yang dilakukan Puskesmas dalam wilayah Kabupaten
minimal 1 kali dalam setahun Muna x 100%
1. pembinaan kesehatan lanjut usia
dilaksanakan secara terpadu dengan
pembentukan posyandu jumlah posyandu lansia/jumlah Desa di
meningkatkan peran, koordinasi dan 60%
lansia di setiap desa wilayah kecamatan x 100%
integrasi dengan lintas program dan lintas
sektor.
d. Upaya Kesehatan Gizi

Persentase Ibu Hamil Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin (Hb) Jumlah ibu hamil anemia / Jumlah ibu
Gizi 42%
Anemia kurang dari 11,0 g/dl hamil yang diperiksa Hb X 100%
Persentase Ibu Hamil Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi
Kurang Energi Kronik Kronik (KEK) yang ditandai dengan Jumlah ibu hamil risiko KEK / Jumlah
≤11.5%
(KEK) ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) ibu hamil yang diukur LiLA X 100%
kurang dari 23,5 cm
Cakupan Ibu Hamil yang Ibu hamil yang mendapatkan Tablet
Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) sekurangnya
Tambah Darah (TTD) mengandung zat besi setara dengan 60 Jumlah ibu hamil yang mendapat
Minimal 90 Tablet mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat minimal 90 Tablet Tambah Darah / 83
Selama Masa Kehamilan yang disediakan oleh Jumlah ibu hamil yang ada X 100%
pemerintah minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
Cakupan Ibu Hamil Ibu hamil dengan risiko Kekurangan
Kurang Energi Kronik Energi Kronik (KEK) yang ditandai
(KEK) yang Mendapat dengan ukuran Lingkar Lengan Atas Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat
Makanan Tambahan (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang makanan tambahan / Jumlah sasaran 80%
mendapat makanan tambahan asupan ibu hamil KEK yang ada X 100%
zat gizi diluar makanan utama dalam
bentuk makanan tambahan pabrikan
Cakupan Ibu Nifas Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42
Mendapat Kapsul yang mendapat 2 kapsul vitamin A yang
Vitamin A mengandung vitamin A dosis 200.000
Jumlah Ibu nifas dapat kapsul vitamin
Satuan Internasional (SI), satu kapsul 79%
A / Jumlah seluruh ibu nifas X 100%
diberikan segera setelah melahirkan dan
kapsul kedua diberikan minimal 24 jam
setelah pemberian pertama
Persentase Bayi dengan
Berat Badan Lahir Bayi baru lahir dengan berat badan Jumlah bayi BBLR / Jumlah bayi baru
≤3%
Rendah (berat badan< kurang dari 2500 gram lahir hidup yang ditimbang X 100%
2500gram)
Cakupan Bayi Baru Lahir Proses Menyusu Yang Dimulai Segera
Jumlah bayi baru lahir hidup Jumlah
Mendapat Inisiasi Setelah Lahir Dengan Cara Kontak Kulit
bayi baru lahir hidup / Jumlah seluruh 66%
Menyusu Dini (IMD) Ke Kulit Antara Bayi Dengan Ibunya Dan
bayi baru lahir hidup X 100%
Berlangsung Minimal 1 (Satu) Jam
Cakupan Bayi Usia Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang Jumlah bayi kurang dari 6 bulan masih
Kurang dari 6 Bulan diberi ASI saja tanpa makanan atau mendapat ASI ekslusif / Jumlah bayi
55%
Mendapat ASI Eksklusif cairan lain kecuali obat, vitamin dan kurang dari 6 bulan yang di recall X
mineral berdasarkan recall 24 jam 100%
Cakupan Bayi Usia 6 Bayi yang sampai usia 6 bulan yang Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat
Bulan Mendapat ASI hanya diberi ASI saja tanpa makanan ASI ekslusif / Jumlah bayi usia 6 bulan 50%
Eksklusif atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan X 100%
mineral sejak lahir

Cakupan Balita 6-59 Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang


bulan mendapat Kapsul mendapat kapsul vitamin A berwarna biru
Vitamin A dengan kandungan vitamin A sebesar
Jumlah balita 6 − 59 bulan yang
100.000 Satuan Internasional (SI) dan
mendapat kapsul vit. A / Jumlah balita 89%
anak umur 12 sampai 59 bulan yang
6 − 59 bulan X 100%
mendapat kapsul vitamin A berwarna
merah dengan kandungan vitamin A
sebesar 200.000 SI
Cakupan Balita Gizi Balita usia 6 bulan sampai dengan 59
Kurang Mendapat bulan dengan kategori status gizi
Makanan Tambahan berdasarkan indeks Berat Badan menurut
Panjang Badan (BB/PB) atau Berat
Jumlah balita gizi kurang mendapat
Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
makanan tambahan / Jumlah seluruh 89%
memiliki Z-score -3 SD sampai kurang
balita gizi kurang X 100%
dari -2 SD yang yang mendapat
tambahan asupan gizi selain makanan
utama dalam bentuk makanan tambahan
pabrikan
Cakupan Kasus Balita Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki Jumlah gizi buruk pada bayi 0 – 5
88%
Gizi Buruk mendapat tanda klinis gizi buruk dan atau indeks bulan + balita 6 – 59 bulan yang
Perawatan Berat Badan menurut Panjang Badan mendapat perawatan / Jumlah seluruh
(BB/PB) atau Berat Badan menurut gizi buruk pada balita 0 – 59
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
score kurang dari -3 SD atau LiLA < 11,5
cm pada balita usia 6 - 59 bulan yang di
rawat inap maupun rawat jalan di fasilitas
pelayanan kesehatan dan masyarakat
sesuai dengan tata laksana gizi buruk
Jumlah balita yg Jumlah balita kategori berat badan
Balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori
mendapatkan kurang mendapat taburia / Jumlah
berat badan kurang (BB/U < - 2SD) yang 240000
suplementasi gizi mikro balita kategori berat badan kurang X
mendapat suplementasi taburia
100%
Cakupan Balita yang di Anak yang berusia 0 bulan sampai 59
Jumlah balita ditimbang (D) / Jumlah
Timbang Berat Badannya bulan yang ditimbang berat badannya 80%
Balita yang ada (S) X 100%
(D/S) (D/S)
Cakupan Balita memiliki Anak yang berusia 0 bulan sampai 59
Buku Kesehatan Ibu bulan yang memiliki buku berisi catatan
Anak(KIA)/Kartu Menuju kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) Jumlah balita memiliki buku KIA/KMS
Sehat (KMS) (K/S) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak (K) / Jumlah Balita yang ada (S) X 80%
balita) serta berbagai informasi cara 100%
memelihara dan merawat kesehatan ibu
serta grafik pertumbuhan anak yang
dapat dipantau setiap bulan atau kartu
yang memuat kurva pertumbuhan normal
anak berdasarkan indeks antropometri
berat badan menurut umur yang
dibedakan berdasarkan jenis kelamin.
Cakupan Balita Anak yang berusia 0 bulan sampai 59
ditimbang yang Naik bulan yang memiliki grafik berat badan
Berat Badannya (N/D) mengikuti garis pertumbuhan atau
kenaikan berat badan pada bulan ini
dibandingkan bulan sebelumnya sesuai Jumlah balita naik berat badannya (N) /
standar. Persentase balita ditimbang Jumlah seluruh balita yang ditimbang 86%
yang naik berat badannya adalah jumlah (D) X 100%
balita yang naik berat badannya terhadap
jumlah balita yang ditimbang dikurangi
balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita
baru dikali 100%.
Prevalensi berat badan Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
Jumlah balita berat badan kurang /
kurang (Berat badan kategori status gizi berdasarkan indeks
Jumlah balita yang ditimbang berat 13%
kurang dan sangat Berat Badan menurut Umur (BB/U)
badan X 100%
kurang) pada balita memiliki Z-score kurang dari - 2 SD
Prevalensi Stunting Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan Jumlah balita pendek / Jumlah balita
16%
(pendek dan sangat kategori status gizi berdasarkan indeks yang diukur panjang/tinggi badan X
pendek) pada balita Panjang Badan menurut Umur (PB/U) 100%
atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
memiliki Z-score kurang dari -2 SD
Prevalensi Wasting (Gizi Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
Kurang dan Gizi Buruk) kategori status gizi berdasarkan indeks
Jumlah Balita Gizi Kurang / Jumlah
pada balita Berat Badan menurut Panjang Badan
balita yang diukur berat badan dan 7.3%
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
panjang/tinggi badan X 100%
Tinggi Badan menurut Umur (BB/TB)
memiliki Z-score kurang dari -2 SD
Cakupan Remaja Putri Remaja perempuan berusia 12-18 tahun
mendapat Tablet yang bersekolah di SMP/SMA atau
Tambah Darah (TTD) sederajat mendapat Tablet Tambah Jumlah remaja putri mendapat TTD /
Darah (TTD) seminggu sekali yang Jumlah seluruh remaja putri 12-18 56%
sekurangnya mengandung zat besi tahun di sekolah X 100%
setara dengan 60 mg besi elemental dan
0,4 mg asam folat
Cakupan Rumah Tangga Rumah tangga yang mengonsumsi
Mengonsumsi Garam garam dengan komponen utamanya Jumlah rumah tangga yang
Beriodium Natrium Klorida (NaCl) dengan mengonsumsi garam beriodium /
88%
penambahan Kalium Iodat (KIO3) dan Jumlah rumah tangga yang diperiksa X
apabila diuji dengan larutan uji garam 100%
beriodium maka terjadi perubahan warna
menjadi ungu.

Persentase Kabupaten/kota yang melaksanakan


Kabupaten/Kota surveilans gizi adalah kabupaten/kota
melaksanakan yang minimal 70% dari jumlah
Surveilans Gizi puskesmas melakukan kegiatan
pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data, serta diseminasi informasi
1) Pengumpulan data adalah puskesmas
di wilayah kerja kabupaten/kota
melakukan entry data sasaran balita dan
Jumlah kabupaten kota melaksanakan
ibu hamil serta data pengukuran melalui
surveilans gizi / Jumlah 100%
Sistem Informasi Gizi Terpadu, rerata
Kabupaten/Kota X 100
setiap bulan mencapai minimal 60%
sasaran ibu hamil dan balita

2) Pengolahan dan analisis data adalah


puskesmas di wilayah kerja
kabupaten/kota melakukan konfirmasi
dan identifikasi penyebab masalah gizi
pada seluruh balita gizi buruk
3) Diseminasi informasi adalah
puskesmas di wilayah kerja
Kabupaten/Kota melakukan penyusunan
rencana kegiatan berdasarkan hasil
surveilans gizi dan di-upload ke dalam
sistem setiap triwulan
Persentase Puskesmas Puskesmas mampu melakukan
mampu Tatalaksana Gizi tatalaksana gizi buruk pada balita Balita
Buruk pada Balita Gizi buruk adalah balita usia 0-59 bulan
dengan tanda klinis gizi buruk atau indeks
Berat Badan menurut Panjang Badan
(BB/PB) atau Berat Badan menurut
Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-
Jumlah Puskesmas mampu
score kurang dari -3 SD atau Lingkar
tatalaksana gizi buruk / Jumlah seluruh 45%
Lengan Atas <11,5cm bagi balita 6 – 59
Puskesmas X 100
bulan. adalah puskesmas dengan kriteria:
1) Mempunyai Tim Asuhan Gizi terlatih,
terdiri dari dokter, bidan/perawat, dan
tenaga gizi
2) Memiliki Standar Prosedur Operasional
tatalaksana gizi buruk pada balita
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Angka kesakitan malaria (berdasarkan <1 Per 1000


Api (annual parasite Jumlah kasus positive / jumlah
Malaria hasil pemeriksaan lab & rdt) per 1000 Penduduk
insidence) penduduk berisiko*1000
penduduk dalam 1 tahun (100%)
Spr: jumlah slide darah yang di konfirmasi
positif yang ditemukan melalui kegiatan
acd dan pcd di suatu wilayah, di
bandingkan dengan julah slide yang Jumlah slide positive / jumlah slide
PR ( positive rate) <5%
diperiksa (konfirmasi lab positive dan diperiksa*100%
negative). Acd : kegiatan di luar gedung
puskesmas. Pcd : kegiatan di dalam
gedung puskesmas
Jumlah penderita rata-rata pemeriksaan
sediaan darah malaria (rdt dan
Jumlah slide yang diperiksa rdt &
Aber (annual blood mikroskop) di bandingkan dgn jumlah
mikroskop / jumlah penduduk 10%
examination rate) penduduk dalam 1 tahun. Jumlah
berisiko*100%
penduduk berisiko = jumlah penduduk
keseluruhan
Kegiatan penyelidikan epidemiologi pada
semua kasus positive untuk mengetahui
Pe (penyelidikan klasifikasi asal penularan malaria dengan Jumlah kasus positive / jumlah kasus di
100%
epidemiologi malaria) prinsip 1-2-5 (hari ke-1 di temukan, hari pe * 100%
ke-2 di intervensi dan hari ke-5 paling
lambat di intervensi)
Persentase kasus pneumonia balita yang
Persentase Pengobatan
ditemukan dan diberikan pengobatan
ISPA kasus pneumonia sesuai Jumlah penduduk usia balita*3,84% 50%
antibiotik. Jumlah penduduk usia
standar
balita=10% x jumlah penduduk
Jumlah ibu hamil yg di skrining hepatitis b
Jumlah ibu hamil yg di
Hepatitis : jumlah ibu hamil usia 1 s.d 9 bulan real Jumlah sasaran ibu hamil *100% 100%
skrining hepatitis b
di puskesmas
Jumlah sasaran yg disurvey kontak /
Survey kontak populasi Populuasi berisiko: keluarga pasien
jumlah sasaran populasi berisiko yang 100%
berisiko dengan hasil peemeriksaan reaktif hbsag
reaktif hbsag * 100%
Populasi berisiko adalah populasi kunci
Jumlah populasi berisiko Jumlah sasaran yang diskrining hb/hc /
(nakes,waria,lsl,wbp,penasun,mahasiswa 100%
di ddhbc jumlah sasaran populasi beiriko * 100%
kesehatan)
Bayi yg di monitoring adalah bayi yang
Jumlah bayi di monitoring / jumlah bayi
Monitoring bayi lahir dari ibu reaktif hbsag pada usia 9 - 100%
yg lahir dari ibu reaktif hbsag * 100%
12 bulan
Pemberian hbig adalah pemberian
hyperheb imunoglobulin pada bayi yang Jumlah bayi yg diberi hbig/jumlah bayi
Pemberian HBIG 100%
lahir dari ibu reaktif hbsag segera setelah yang lahir dari ibu reaktif hbsag *100%
lahir (<12 jam)
Trripel eliminasi
Tripel eliminasi : jumlah sasaran ibu hamil
penularan hiv/aids, sifilis
yg di skrining hiv/aids, sifilis dan hepatitis Jumlah sasaran ibu hamil *80% 80%
dan hepatitis b dari ibu
b pada usia kehamilan 1 s.d 9 bulan
ke anak
Pasien dengan gigitan hewan penular Jumlah pasien meninggal lyssa /
Rabies Kasus lyssa rabies (ghpr) dan positif rabies tidak ada pasien dengan gigitan hewan penular 0%
yang meninggal dunia rabies x 100%
Pasien dengan gigitan hewan penular
Jumlah pasien dengan gigitan hewan
rabies dapat tertangani 100% dan
Penatalaksaan program penular rabies (ghpr) / pasien dengan
mendapatkan vaksin anti rabies
pemberian vaksin anti gigitan hewan penular rabies (ghpr) 100%
sebanyak 3 kali dengan suntikan var i di
rabies sudah tertangani dan diberikan vaksin
hari 0, var ii di hari ke 7 dan var iii di hari
anti rabies x 100%
ke 21
100% jumlah populasi Jumlah orang dengan resiko terinfeksi
Setiap orang dengan resiko terinfeksi hiv
HIV/Aids dan IMS beresiko di screaning hiv yang mendapatkan pelayanan 100%
mendapatkan pelayanan kesehatan
hiv/aids & ims sesuai standar dalam kurun waktu 1
sesuai standar dalam kurun waktu 1
80% Ibu Hamil di tahun / jumlah orang dengan resiko
tahun 100%
screaning Shypilis terinfeksi hivdalam kurun waktu 1
100% ODHA baru tahun x 100%
mendapat terapi 40%
pencegahan TBC
100% jumlah orang yang
hiv (+) mendapat 100%
pengobatan
100% jumlah orang yang
hiv (+) bertahan
100%
pengobatan arv seumur
hidup
Cakupan pengobatan Jumlah semua kasus tuberkulosis yang
Jumlah semua kasus TB yang diobati
Semua kasus TB yang di diobati dan dilaporkan di antara perkiraan
TB dan dilaporkan/perkiraan jumlah semua 90%
obati(treatment jumlah semua kasus tuberkulosis
kasus TB (insiden/target) x 100%
coverage/TC=CDR (insiden)
Angka keberhasilan Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus Jumlah semua kasus TB yang sembuh
pengobatan pasien TB yang sembuh dan pengobatan lengkap dan pengobatan lengkap/Jumlah
90%
semua kasus (Success diantara semua kasus tuberkulosis yang semua kasus TB yang diobati dan
Rate/SR) diobati dan dilaporkan dilaporkan x 100%
Persentase Jumlah Orang Terduga TBC Jumlah Orang Terduga TBC Yang
Pelayanan Kesehatan
Yang Mendapatkan Pelayanan TBC Mendapatkan Pelayanan TBC Sesuai
Orang Terduga 100%
Sesuai Standar Diwilayah Kerjanya Standar Di Fasyankes Dalam Kurun
Tuberkulosis
Dalam Kurun Waktu 1 Tahun Waktu 1 Tahun / Jumlah orang terduga
TBC yang ada di wilayah kerja pada
kurun waktu 1 tahun yang sama X
100%
jumlah kasus yang di temukan dalam
CDR= Case Detection Jumlah kasus baru yang ditemukan pada
KUSTA satu tahun/ jumlah penduduk dalam <5/100.000
Rate) periode satu tahun per 100.000 penduduk
satu tahun yang sama * 100.000
Jumlah kasus terdaftar pada saat
jumlah kasus terdaftar pada satu
tertentu. angka ini menunjukan besarnya
Prevalensi Rate tahun/jumlah penduduk pada tahun <1/10.000
masalah di suatu daerah, menentukan
yang sama*10.000
beban kerja dan sebagai bahan evaluasi
Angka kasus yang mengalami cacat
tingkat ii per 100. 000 penduduk. angka jumlah kasu baru dengan cacat tingkat
Angka Cacat Tingkat II(
ini dapat mereflesikan perubahan dalam ii yang di teemukan pada periode satu <5%
Grade 2 Disability Rate)
deteksi dini kasus baru dengan tahun/jumlah penduduk*100.000
penekanan pada penemuan kasus dini
Jumlah kasus anak (0-14) diantara kasus jumlah kasus anak(0-14) yang
yang baru ditemukan pada periode satu ditemukan pada periode satu
Proporsi Kasus Anak (0-
tahun. dapat di pakai untuk melihat tahun/jumlah kasus baru yang <5%
14)
penularan saaat ini dan memperkirakaan ditemukan pada tahun yang sama *
kebutuha obat 100 %
Jumlah kasus baru yang ditemukan
jumlah kasus baru mb yang ditemukan
diantara penderita baru pada periode
pada periode satu tahun/jumlah kasus
Proporsi Mb satu tahun. angka ini dapat dipakai untuk < 50 %
baru yaang ditemukan dalam periode
memperkirakan sumber penyebaran
satu tahun * 100 %
ineksi
Jumlah kasus baru mb pada periode jumlah kasus baru mb yang
Angka Kesembuhan ( Rft kohort 1 tahun yang sama, yang menyelesaikan 12 dosis selama 12-18
= Realase Fram meenyelesaikan pengobataan tepat bulan/ jumlah seluru kasus mb yang > 90%
Treatment) Rft Rate Mb waktu (12 dosis dalam waktu 12-18 muli mdt pada periode kohort satu
bulan) dinyataakan dalam presentase tahun yang sama * 100%
Jumlah kasus baru pb dari periode kohort jumlah kasus baru pb yang
Angka Kesembuhan ( Rft 1 tahun yang sama, yang menyelesaikan menyelesaikan 6 dosis selama 6-9
= Realase Fram pengobatan tepat waktu( 6 dosis dalam bulan/ jumlah seluru kasus pb yang > 90%
Treatment) Rft Rate Pb waktu 6-9 bulan) dinyatakan dalam mulai mdt pada periode kohort satu
presentase tahun yang sama* 100%
Jumlah Balita Diare Yang Di Obati
Sesuai Standar Dibagi Seluruh Balita
Persentase Pengobatan Persentase balita Diare Yang
Diare Yang Berkunjung Di Fasyankes
DIARE Kasus Diare Sesuai mendapatkan Tatalaksana Standar 80%
Dikali 100
Standar Dengan Pemberian Oralit dan Zink
angka kesakitan diare : 214/1000
penduduk
Capaian kinerja dalam menanganai
insiden Kasus DBD
semua penderita DBD sesua setandar di 10/ 100.000 X jumlah penduduk di
DBD Kurang dari 10/100.000 100%
wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu suatu daerah tertentu
jumlah penduduk
tahun.
Capaian kinerja dalam memberikan Jumlah kematian akibat penyakit DBD
Angka kejadian kematian
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi dalam priode tertentu di bagi dengan
akibat DBD/CFR kurang 100%
penderita DBD sesuai setandar di wilayah jumlah penyakit terdiaknosa dalam
dari 1 %
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. priode waktu yang sama x 100%
jumlah penemuan penderita tifoid
cakupan penemuan
(suspek dan konfirmasi lab) / jumlah
penderita demam thypoid Cakupan penemuan penderita demam
THYPOID target penemuan penderita tifoid di 100%
suspek + konfirmasi lab thypoid suspek + konfirmasi lab (+)
wilayah tertentu di tahun yang sama x
(+)
100%
jumlah kasus terdaftar pada saat tertentu.
jumlah kasus terdaftar pada satu
angka ini menunjukan besarnya masalah
FRAMBUSIA prevalensi rate tahun/jumlah penduduk pada tahun <1/10.000
di suatu daerah, menentukan beban kerja
yang sama*100.000
dan sebagai bahan evaluasi
Wilayah endemis adalah = Wilayah yg Jumlah desa eliminasi filariasis pada
persentasi kabupaten
memiliki microfilaria rate >=1%. Wilayah akhir tahun tertentu / jumlah Desa
menurunkan prevalensi
FILARIASIS eliminasi filariasis adalah = apabila hasil endemis filariasis sebelum program <1%
microfilaria rate di bawah
evaluasi tahun ke lima menunjukkan eliminasi filariasis dilaksanakan pada
1%
microfilaria rate < 1%kab. tahun yang sama) x 100%
% kasus filariasis yang di persentase kasus klinis yang di tangani
Kasus filariasi yang ditangani : kasus
tangani mencegah dan per tahun =jumlah kasus klinis filariasis
filariasis yang di tangani untuk mencegah
membatasi kecacatan yang ditangani pada kasus tertentu / 90%
dan membatasi kecacatan melalui
melalui penatalaksanaan jumlah kasus klinis yg tercatat di tahun
penatalaksanaan kasus klinis filariasis
kasus klinis filariasis yg sama ) x 100%
% kasus filariasis yang di persentase kasus klinis yang di tangani
Kasus filariasi yang ditangani : kasus
tangani mencegah dan per tahun =jumlah kasus klinis filariasis
filariasis yang di tangani untuk mencegah
membatasi kecacatan yang ditangani pada kasus tertentu / 90%
dan membatasi kecacatan melalui
melalui penatalaksanaan jumlah kasus klinis yg tercatat di tahun
penatalaksanaan kasus klinis filariasis
kasus klinis filariasis yg sama ) x 100%
Pencatatan dan Pelaporan LB1
Presentase pencatatan Puskesmas adalah Puskesmas yang Jumlah Desa yang melaporkan sesuai
LB-1 dan pelaporan LB1 melakukan pencatatan dan Pelaporan format LB1 / Jumlah Desa se Kec. 100%
Puskesmas LB1 sesuai format yang berstandar Batalaiworu X 100%
program LB1
Persentase anak usia 0-11bulan yang Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap mendapat imunisasi dasar lengkap
Persentase bayi usia 0- meliputi 1 dosis Hepatitis B pada usia 0- yang terdiri dari: satu dosis Hep B, satu
Imunisasi 11 bulan yang mendapat 7hari, 1 dosis BCG 4 dosis Polio tetes dosis BCG, empat dosisi Polio oral, 95%
Imunisasi Dasar Lengkap (bOPV), 1 dosis Polio suntik (IPV), 3 Satu dosis IPV, tiga dosis DPT-HB-Hib
dosis DPT-HB-HIB, serta 1 dosis Campak dan 1 dosis Campak Rubela dalam
Rubela (MR) di satu wilayah dalam kurun kurun waktu satu tahun dibagi jumlah
waktu 1 tahun bayi usia 0-11 bulan selama kurun
waktu yang sama, dikali 100

Persentase anak usia 12-23 bulan yang


Jumlah anak usia12-23 bulan yang
sudah mendapat imunisasi dasar lengkap
Persentase imunisasi sudah mendapat imunisasi dasar
meliuti: 1 dosis Hepatitis B pada usia0-7
dasar lengkap pada anak lengkap berdasarkan hasil survei 95%
hari, 1 dosis BCG, 4 Dosis Polio tetes, 1
usia 12-23 bulan dibagi 95% jumlah anak usia 12-23
dosis polio suntik, 4 dosis DPT-HB-HIB, 2
bulan pada tahun survei dikali 100
dosis MR
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar PCV dosis
terakhir dalam kurun waktu satu tahun,
ditambah jumlah bayi usia 0-11 bulan
Persentase anak usia 0-11 bulan yang yang mendapat imunisasi dasar
Persentase bayi usia 0- mendapat imunisasi dasar antigen baru, rotavirus dosis terakhir dalam kurun
11 bulan yang mendapat meliputi imunisasi PCV dan imunisasi waktu satu tahun, dibagi 80% (jumlah 95%
antigen baru rotavirus sesuai dosis jenis vaksin yang seluruh bayi usia 0-11 bulan yang
digunakan dalam kurun waktu satu tahun menjadi sasaran introduksi imunisasi
PCV dalam kurun waktu yang sama,
ditambah jumlah seluruh bayi usia 0-11
bulan yang menjadi sasaran introduksi
imunisasi rotavirus dalam kurun waktu
yang sama) dikali 100%

Jumlah anak usia 12-24 bulan yang


Persentase anak usia 12-24 bulan yang
mendapat imunisasi lanjutan
sudah mendapat
baduta (bayi usia di bawah 2 tahun)
imunisasi lanjutan baduta (bayi usia di
meliputi 1 dosis imunisasi DPTHB-HiB
Persentase anak usia 12- bawah 2 tahun)
serta 1 dosis imunisasi Campak
24 bulan yang mendapat meliputi 1 dosis imunisasi DPT-HB-HiB 95%
Rubela di satu wilayah dalam
imunisasi lanjutan baduta serta 1 dosis
kurun waktu 1 tahun, dibagi 90%
imunisasi Campak Rubela di satu wilayah
jumlah anak usia 18-24 bulan
dalam kurun
dalam kurun waktu yang sama, dikali
waktu 1 tahun
100
ersentase anak usia kelas 6 Sekolah
Jumlah anak usia kelas 6 SD yang
Dasar
mendapat imunisasi lanjutan
(SD)/MI/?sederajat yang sudah mendapat
Persentase anak yang lengkap yaitu: satu dosis imunisasi DT,
imunisasi
mendapatkan imunisasi satu dosis imunisasi MR, dua
lanjutan lengkap meliputi: 1 dosis 90%
lanjutan lengkap di usia dosis Td dalam kurun waktu satu tahun
imunisasi Difteri Tetanus
sekolah dasar dibagi jumlah anak usia kelas
(DT), 1 dosis imunisasi Campak Rubela
6 SD/MI/Sederajat selama kurun waktu
(MR), 2 dosis
yang sama dikali 100
imunisasi Td di satu wilayah dalam kurun
waktu satu tahun

Jumlah ibu hamil yang sudah memiliki


TT2+ : Ibu hamil yang telah mempunyai
status imunisasi T2+
status T2 sampai
(berdasarkan hasil skrining maupun
Persentase wanita usia dengan T5.
pemberian selama masa
subur yang memiliki Persentase ibu hamil yang sudah 90%
kehamilan) dalam kurun waktu satu
status imunisasi T2+ memiliki status imunisasi
tahun, dibagi jumlah ibu hamil
T2+ di satu wilayah dalam kurun waktu
selama kurun waktu yang sama, dikali
satu tahu
100
Kasus Non Polio AFP rate per 100.000
Kelumpuhan pada anak berusia< 15 anak < 15 tahun adalah Kelumpuhan
Penemuan kasus non
tahun yang bersifat layu ( flaceceid ) pada anak berusia < 15 tahun yang 2/100.000
SURVEYLANS polia afp rate per
terjadi secara akut mendadak dan bukan bersifat layu ( Flaccid ) terjadi secara penduduk
100.000 anak< 15 tahun
disebabkan ruda paksa akut (Mendadak) dan bukan,
disebabkan oleh ruda paksa
Kelumpuhan secara akut adalah
perkembangan kelumpuhan yang
berlangsung cepat (rapid progressive)
antara 1 - 14 hari sejak terjadinya gejala
awal ( rasa nyeri, kesemutan,rasa
tebal/kebas) samapai kelumpuhan
maksimal
Kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan
yang bersifat lunglai,lemas atau layuh
bukan karena kaku, atau terjadi
pernurunan tonus otot
Semua penderita berusia 15 Tahun atau
lebih diduga kuat sebagai poliomyelitis
oleh dokter, dilakukan tatalaksana seperti
kasus AFP
kasus DISCARDED Campak adalah
Jumlah penemuan discarded campak ≥ 2/100.000
Penemuankasus Penyakit Akut yang disebabkan Morbili
pada wilayah dan periode tertentu / Jml jumlah
discarded campak virus di tandai dengan munculnya bintik
target penemuan penderita * 100% Penduduk
merah ( Ruam )
Setiap penderita suspek campak di
konfirmasi laboratorium di catat Jumlah suspek campak yang
Cbms setiap kasus
identitasnya secara individual ( individual ditemukan/jumlah suspek campak yang 100%
campak periksa lab
record ) : Nama, Umur, Jenis Kelamin diperiksa Lab *100%
Status imunisasi dan Riwayat Sakitnya
Jumlah laporan mingguan SKDR
puskesmas yang terkirim ke web
100%
SKDR / jumlah minggu dalam satu
SKDR adalah Sebuah sistem yang
tahun* 100
berfungsi dalam mendeteksi adanya
Kasus yang dilaporkan dalam sistem
indikasi KLB penyakit menular yang
adalah kasus Baru
dilaporkan secara mingguan dengan
Kasus baru adalah orang sakit yang
berbasis komputer, yang dapat
datang ke fasilitas kesehatan dalam
menampilkan alert atau sinyal
periode satu minggu pelaporan dengan
Ketepatan dan kewaspdaan peringatan dini adanya
diagnosis baru. Atau orang yang
kelengkapan laporan peningkatan kasus penyakit melebihi
berkunjung dengan diagnosis yang
skdr ambang batas di suatu wilayah, dan
sama, dan pernah dinyatakan sembuh
ALert atau sinyal peringatan dini yang
sebelumnya. Kasus lama adalah orang
muncul pada ssitem bulan berarti sudah
sakit dengan penyakit yang sama dan
terjadi KLB tetapi merupakan pra-KLB
belum dinyatakan sembuh pada
yang mengharuskan petugas untuk
minggu pelaporan
melakukan respon cepat agar tidak terjadi
Kelengkapan laporan adalah jumlah
KLB.
laporan yang masuk dibagi dengan
jumlah laporan yg harus masuk dikali
100%
Ketepatan Laporan adalah laporan dari
unit pelapor yang masuk tepat waktu
kedalam sistem pada hari senin atau
selasa pada minggu epidemiologi,
Minggu epidemiologi adalah di mulai
dari hari Senin-Minggu
Sinyal/Alert yang direspon adalah
jumlah alert yang disrespon oleh
puskesmas dibagi julah alert yang
muncul dalam sistem pada periode
waktu tertentu ,Respon terhadap
jumlah Alert (Sinyal Kewaspadaan)
Respon Alert (Sinyal Jumlah Alert / Jumlah respon terhadap
didalam sistem berupa Hasil verifikasi
Kewaspadaan) Alert (Sinyal Kewaspadaan)
alert dan validasi data, upaya yang
telah dilakukan (Penyelidikan
Epidemiologi dan hasilnya dan rencana
tindak lanjut kesehatan masyarakat
bila hasil verifikasi benar ditemukan
kasus.
Jenis Penyakit Berpotensi KLB (Diare
akut,Malaria konfirmasi,Tersangka
Demam Dengue,Pneumonia,Diare
Berdarah atau disentri, Sindrom Jandis
Akut,Tersangkan
Chikungunya,Tersangka Flu burung
pada manusia,Tersangka
Campak,Tersangka Difteri,AFP
(Lumpuh Layu Mendadak), Kasus
Gigitan Hewan Penular
Rabies,Tersangka Antraks,Tersangka
Leptospirosis,Tersangka Kolera,Klaster
penyakit yang tidak lazim,Tersangka
meningitis/ensefalitis,Tersangka
tetanus neonatarium,Tersangka
Tetanus,ILI (Influenza Like Illness),
Tersangka HFMD berupa tindak lanjut
penyelidikan epidemiologi dan respon
kasus
Sistem surveilans epidemiologi penyakit Jumlah Desa yang melapor tepat
Ketepatan dan secara rutin dan terpadu sebagai bagian waktu sebelum tanggal 10 / jumlah
kelengkapan laporan stp dari penyelenggaraan survey epidimiologi desa yang ada diwilayah kerja
kesehatan. Puskesmas * 100 %
Angka bebas jentik (ABJ) adalah
persentase rumah atau bangunan yang
bebas jentik, dihitung dengan cara jumlah
rumah atau
bangunan yang tidak ditemukan jentik
dibagi dengan jumlah seluruh rumah atau Jumlah rumah atau bangunan yg tidak
SURVEYLANS Angka baku mutu Aedes
bangunan yang diperiksa dikali 100%. ditemukan jentik/jumlah seluruh rumah ≥ 75%
VEKTOR ABJ ≥ 95%
Yang atau bangunan yang di periksa*100 %
dimaksud dengan bangunan antara lain
perkantoran, pabrik, rumah susun, dan
tempat fasilitas umum yang dihitung
berdasarkan satuan ruang bangunan/unit
pengelolanya
Indeks habitat Anopheles (IH_An) adalah
persentase habitat
perkembangbiakan yang positif larva
Jumlah habitat yg positif larva
Indeks Habitat Anopheles, dihitung dengan
Anopheles/Jumlah seluruh habitat yang <1%
Anopheles (Ah_an) cara jumlah habitat yang positif larva
diperiksa Anopheles x 100%
Anopheles dibagi dengan
jumlah seluruh habitat yang diamati
dikalikan dengan 100%
Indeks habitat Culex (IH_Cx) adalah
persentase habitat perkembangbiakan
yang positif larva Culex, dihitung dengan Jumlah Habitat yg positif larva
Indeks Habitat Culex cara jumlah habitat yang positif larva Culex/Jumlah seluruh Habitat yang <5%
Culex dibagi dengan jumlah seluruh diperiksa x 100%
habitat yang diamati dikalikan dengan
100%
Capaian kinerja dalam memberikan Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun
pelayanan skrining kesehatan warga mendapat pelayanan skrining
negara berusia usia 15–59 tahun dinilai kesehatan sesuai standar dalam kurun
Pelayanan Kesehatan
PTM dari persentase pengunjung usia 15–59 waktu satu tahun / Jumlah warga 100%
pada Usia Produktif
tahun yang mendapat pelayanan skrining negara usia 15–59 tahun yang ada di
kesehatan sesuai standar di wilayah wilayah kerja dalam kurun waktu satu
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. tahun yang sama. X 100%
Jumlah penderita hipertensi yang
Capaian kinerja dalam memberikan
mendapatkan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi
sesuai standar dalam kurun waktu satu
penderita hipertensi, dinilai dari
Pelayanan Kesehatan tahun / Jumlah estimasi penderita
persentase jumlah penderita hipertensi 100%
Penderita Hipertensi hipertensi berdasarkan angka
yang mendapatkan pelayanan kesehatan
prevalensi* kab/kota dalam kurun
sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
waktu satu tahun pada tahun yang
kurun waktu satu tahun.
sama x 100%
Jumlah penyandang DM yang
Capaian kinerja dalam memberikan mendapatkan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan sesuai standar bagi sesuai standar dalam kurun waktu satu
Pelayanan Kesehatan
penyandang DM dinilai dari persentase tahun / Jumlah penyandang DM
Penderita Diabetes 100%
penyandang DM yang mendapatkan berdasarkan angka prevalensi* DM
Melitus (DM)
pelayanan sesuai standar di wilayah nasional di wilayah kerja dalam kurun
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. waktu satu tahun pada tahun yang
sama x 100%
(1) Hitung persentase masing-masing
skrining : jumlah yang mendapatkan
skrining (hipertensi, DM, obesitas,
Persentase penduduk sesuai kelompok stroke, jantung, PPOK, kanker
sasaran yang mendapatkan skrining PTM payudara, kanker leher rahim, kelainan
Persentase penduduk
prioritas yaitu hipertensi, DM, obesitas, refraksi, dan/atau otitis media
sesuai kelompok usia
stroke, jantung, PPOK, kanker payudara, Supurative Kronis (OMSK) dalam 1 80%
yang dilakukan skrining
kanker leher rahim, katarak, dan kelainan tahun dibagi jumlah sasaran masing-
PTM prioritas*
refraksi, tuli kongenital dan otitis media masing jenis skrining dikali 100.
Supurative Kronis (OMSK)
(2) Hitung rata-rata persentase masing-
masing skrining : jumlah persentase
masing-masing skrining dibagi 9
Jumlah kabupaten/kota Jumlah Desa yang melaksanakan
yang melakukan Persentase kabupaten/kota yang minimal PANDU PTM dalam kurun waktu satu
pelayanan terpadu 80% puskesmasnya melaksanakan tahun/ Jumlah Desa di wilayah kerja 80%
(Pandu) PTM di >80% Pelayanan Terpadu PTM (PANDU PTM) dalam kurun waktu satu tahun pada
puskesmas tahun yang sama kali 100
Jumlah penyandang hipertensi yang
Persentase penyandang
Hipertensi terkendali jika tekanan darah tekanan sistol dan diastol turun dari
hipertensi yang tekanan
sistole <140 mmHg dan diastole <90 pemeriksaan sebelumnya dalam kurun 80%
darahnya terkendali di
mmHg waktu 1 tahun minimal 3 kali (3 bulan) /
puskesmas/FKTP
Seluruh peyandang hipertensi
Jumlah peyandang diabetes melitus
Persentase peyandang diabetes mellitus yang gula darah puasa <126 mg/dl
Persentase penyandang yang gula darah puasa <126 mg/dl atau atau gula darah 2 jam pp nya <200
diabetes mellitus yang gula darah 2 jam pp nya <200 mg/dl mg/dl sebanyak minimal 3 kali (3
80%
gula darahnya terkendali sebanyak minimal 3 kali (3 bulan) atau bulan) atau HbA1c <7% minimal 1 kali
di puskesmas/FKTP HbA1c <7% minimal 1 kali dalam kurun dalam kurun waktu 1 tahun
waktu 1 tahun Jumlah seluruh peyandang diabetes
melitus
Jumlah Kabupaten/kota Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Jumlah kumulatif kabupaten/kota
yang melakukan lebih dari 40% Desa yang dengan lebih dari 40% desa yang
40%
pelayanan UBM (Upaya menyelenggarakan Layanan Upaya menyelenggarakan Layanan Upaya
Berhenti Merokok) Berhenti Merokok. Berhenti Merokok
Jumlah ODGJ berat yang mendaptkan
Pelayanan sesuai standar di Fasilitasi
pelayanan berupa Pemeriksaan
Orang dengan gangguan jiwa berat
Kesehatan JIwa (Pemeriksaan status
Pelayanan Kesehatan 1. Persentase ODGJ merupakan penderita Skizofrenia dan
mental & Wawancara).memberi
orang dengan berat yg mendapatkan Psikotik Akut yang mendapatkan 100%
Informasi & Edukasi,tatalaksana
gangguan Jiwa Berat Layanan penanganandi fasilitas kesehatan
Pengobatan dana tau melakukan
(Puskesmas, Klini, RSU dan RSJ)
rujukan Bila Di perlukan
Jumlah sasaran Estimasi ODGJ
Berat di wilayah Kerja X 100%
Jumlah Penduduk usia 15 tahun atas
Penduduk Usia >15 yang Beresiko
2. Persentase Penduduk dengan Resiko Masalah Keswa yang
masalah kesehatan jiwa,Mendapatkan
Usia 15 tahun ke Atas diScrening GME dan Depresi kurun
pelayanan Screaning GME & Depresi
Dengan Resiko masalah waktu satu tahun
(mengunakan Form SDQ untuk Sekolah 60%
Kesehatan Jiwa Yang Jumlah sasaran estimasi Penduduk
& SRQ Untuk Umum) Serta layanan
mendapatkan Screning Usia >15 tahun yang Beresiko
Konseling dan/Atau Rujukan dan/Atau
GME & Depresi Masalah Kesehatan Jiwa Di Wilayah
Penanganan Lanjutan.
dalam X 100%

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Kesehatan Kerja dan Pelaksanaan K3 internal Puskesmas yang memiliki: Jumlah pelaksanaan K3 internal
60%
Olahraga di Puskesmas 1. SOP K3 /Jumlah keseluruhan pelaksanaan K3
2. Jalur evakuasi internal x 100 %

3. Penggunaan APD

4. Simulasi dan ketersediaan APAR

5. Pemetaan identifikasi bahaya dan


faktor risiko fasyankes

6. Pelayanan penyakit akibat kerja bagi


pekerja

7. Pelayanan penyakit akibat kerja bagi


petugas

8. Deteksi dini Penyakit Tidak Menular


dan pencegahan Penyakit Menular
pada petugas

Pembentukan Pos UKK pada pekerja Jumlah pos UKK yang terbentuk
Pembentukan pos UKK sektor informal yang ada di wilayah kerja minimal 2 pos UKK di setiap wilayah 100%
Puskesmas. kerja puskesmas
Pembinaan kesehatan kerja berupa Jumlah POS UKK yang dibina (Paling
Pembinaan Pos UKK kegiatan: sedikit 1 (satu) dari kegiatan 100%
1. Sosialisasi pembinaan kesehatan kerja) /Jumlah
2. Penyuluhan Pos UKK yang dibentuk) x 100 %
3. Fasilitasi kegiatan pengendalian risiko

Jumlah Perusahaan / tempat kerja


melaksanakan GP2SP yakni:
1. kebijakan terkait GP2SP
2. Menyediakan ruang ASI
3. Memberikan cuti melahirkan
4. Memberikan kesempatan untuk
memerah ASI
5. Memberikan tablet Fe pada pekerja
Perusahaan / tempat perempuan Jumlah perusahaan/tempat kerja yang
kerja melaksanakan melaksanakan paling sedikit 1(satu) 100%
6. Memberikan tambahan makanan
GP2SP dari kegiatan GP2SP.
untuk pekerja perempuan hamil dan
menyusui
7. Memberikan makanan untuk pekerja
perempuan yang lembur
8. Pemeriksaan pekerja perempuan
hamil
9. Perlakuan khusus ibu hamil

10. Pelayanan KB
11. Melakukan medical check up
1. Peta distribusi dan sebaran penyakit
pada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas yaitu distribusi dan sebaran
penyakit terbanyak sehingga menjadi
permasalahan kesehatan prioritas di
wilayah kerja Puskesmas, seperti
Pemetaan distribusi dan sebaran penderita HIV, TBC, anak
sebaran penyakit pada stunting, dll.
masyarakat di wilayah 2. Peta potensi bahaya kesehatan kerja Jumlah peta distribusi penyakit dan
kerja Puskesmas dan di wilayah kerja Puskesmas yaitu peta peta potensi bahaya kesehatan di 100%
peta potensi bahaya wilayah wilayah kerja dengan lokasi wilayah kerja psukesmas
kesehatan kerja di tempat kerja formal dan informal, serta
wilayah kerja Puskesmas dilengkapi dengan identifikasi potensi
bahaya utama pada setiap jenis tempat
kerja. Yang dimaksud potensi bahaya
utama adalah potensi bahaya dengan
risiko paling tinggi dinilai dari dampak
terhadap kesehatan pekerja dan dampak
terhadap kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan kesehatan Pelaksanaan kesehatan olahraga di Jumlah pelaksanaan kesehatan
100%
olahraga internal di dalam gedung Puskesmas berupa : olahraga internal /Jumlah keseluruhan
Puskesmas 1. Perencanaan pelaksanaan kesehatan olahraga
internal x 100 %
2. Peregangan,
3. Senam bersama setiap 1 minggu
sekali
4. Pembinaan kebugaran jasmani bagi
pegawai Puskesmas
Pembinaan kelompok olahraga yakni:
1. Latihan fisik Ibu hamil
2. Latihan fisik Lansia,
3. Pembinaan kebugaran jasmani pada
Pembinaan kelompok Jumlah kelompok olahraga yang dibina
kelompok anak sekolah dan madrasah
olahraga pada /Jumlah kelompok olahraga diwilayah 100%
4. Pembinaan kelompok masyarakat
masyarakat kerja puskesmas x 100%
yang melakukan aktivitas fisik
5. Pembinaan kebugaran jasmani pada
Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat
Kecamatan.
Pembinaan kebugaran jasmani jemaah
Pembinaan kebugaran Jumlah Jemaah haji yang dibina/
haji berupa kegiatan pengukuran jasmani 100%
jasmani jemaah haji. Jumlah Jemaah haji x 100%
jemaah haji di wilayah kerja Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Penyuluhan kesehatan Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut ibu Jumlah Ibu hamil / Jumlah sasaran ibu
100%
Gigi Masyarakat gigi dan mulut ibu hamil hamil adalah upaya Kesehatan gigi yang hamil yang berkunjung dalam kurun
dilakukan agar ibu hamil mengetahui waktu tertentu x 100
pentingnya dan cara menjaga Kesehatan
gigi dan mulut
Melakukan pembinaan Pembinaan Asuhan Mandiri Pemanfaatan
Asuhan Mandiri Toga dan Akupresure di Masyarakat
Pemanfaatan Toga dan adalah upaya kesehatan pengembangan
Jumlah Asman Toga dan Akupresur di
Akupresur di Masyarakat yang bertujuan untuk mengajak
Bina/ Jumlah Asman Toga terdata x 100%
masyarakat untuk mampu dan terarah
100
dalam pemanfaatan tanaman toga dan
Pelayanan Kesehatan
akupresur yang sangat penting dalam
Tradisional
menjaga kesehatan keluarga
Membina Kader-kader Membina kader-kader Asman toga dan
Asman toga dan akrupesur di tiap desa menjadikan
Jumlah Kader Asman Toga yang di
akupresure di tiap desa Masyarakat desa mandiri dalam ikut 100%
bina / Jumlah Kader Keseluruhan x 100
wilayah kerja Puskesmas meningkatkan derajat Kesehatan di tiap
desa
3. Indikator Upaya Kesehatan Perorangan/ Layanan Klinis

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR MUTU TARGET


1. Pendaftaran Ketepatan Pengembalian Rekam Medis
100%
(Personal Folder) Setelah Pelayanan
2. R. Pemeriksaan (Umum dan Kelengkapan pengisian rekam medis SOAP
100%
Lansia)
3. Ruang MTBS Pelayanan MTBS Sesuai Standar 100%
4. Ruang Kesehatan Gigi dan Pemberian informed consent sebelum
100%
Mulut pencabutan gigi dewasa
Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat 100%
5. Ruang Pelayanan Farmasi
Waktu tunggu pelayanan obat racikan 100%
6. Ruang Tindakan dan Kelengkapan pengisian rekam medis setelah
100%
Kegawatdaruratan selesai pelayanan
Pemeriksaan Trieliminasi HIV, HBSG, Sifilis
100%
Pada Ibu Hamil
7. Ruang Pemeriksaan KIA/KB
Tidak Terjadi Infeksi Setelah Tindakan KB
100%
Suntik dan Implant
8. Ruang Bersalin Penerapan SOP Asuhan persalinan Normal 100%
9. Laboratorium Tidak terjadi kesalahan pemberian hasil 100%

4. Indikator Kinerja Program Prioritas

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR TARGET


1 Cakupan pelayanan ibu hamil (ANC) PRIORITAS
K6 92%
Cakupan pelayanan kesehatan ibu
2 Ibu Bersalin 93%
bersalin
Cakupan pelayanan kesehatan bayi Bayi baru lahir 0-28 hari
3 100%
baru lahir
4 Cakupan pelayanan kesehatan balita Balita 0-59 bulan 100%
Cakupan pelayanan pada usia Usia pendidikan dasar
5 100%
pendidikan dasar kelas 1 dan 7
Cakupan pelayanan pada usia produktif Pengunjung usia 15-59
6 100%
tahun
Cakupan pelayanan kesehatan pada Pengunjung usia 60
7 60%
usia lanjut tahun ketas
Cakupan pelayanan kesehatan
8 Penderita hipertensi 100%
penderita hipertensi
Cakupan pelayanan kesehatan Penyandang Diabetes
9 100%
penderita diabetes mellitus Melitus
Cakupan Upaya Kesehatan Orang Dengan
10 Jiwa pada orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100%
Gangguan jiwa berat (psikotik)
Penderita yang
Cakupan pelayanan kesehatan orang
11 mendapatkan pelayanan 100%
dengan TB
TB

52
Cakupan pelayanan kesehatan orang Orang yang beresiko
12 100%
dengan resiko terinfeksi HIV terinfeksi HIV

5. Indikator Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Katobu

SKALA
No Jenis Variabel
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Manajemen Umum
Puskesmas
1 Mempunyai Rencana Tidak punya Punya
Lima Tahunan
2 Ada RUK, disusun Tidak Ya, Ya, sebagian Ya,
berdasarkan menyusun beberapa ada analisa seluruhnya
Rencana Lima ada analisa dan ada analisa
Tahunan, dan melalui dan perumusan dan
analisis situasi dan perumusa perumusan
perumusan masalah n

3 Menyusun RPK Tidak Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci


secara terinci dan menyusun sebagian sebagian semuanya
lengkap kecil kecil
4 Melaksanakan mini Tidak < 5 kali / 5 - 8 kali / 9 - 12 kali
lokakarya melaksanaka tahun tahun / tahun
n
5 Melaksanakan mini Tidak < 2 kali / 2 - 3 kali / 4 kali / tahun
lokakarya tribulanan melaksanaka tahun tahun
n
6 Membuat Penilaian Tidak Membuat Membuat Membuat,
Kinerja di tahun membuat tetapi tidak dan mengirimk
sebelumnya, mengirim mengirimk an dan
mengirimkan ke Dinas kan an tetapi mendapat
Kesehatan Kab/Kota, tidak feedback
dan mendapatkan mendapatk dari dinas
feedback dari Dinas an feedback kesehatan
Kesehatan
Kab/Kota kab/kota
B. Manajemen
Sumberdaya
7 Dilakukan Tidak Dilakukan
inventarisasi dilakukan
peralatan di
Puskesmas
8 Ada daftar inventaris Tidak ada Ada
sarana di Puskesmas
9 Mencatat penerimaan Tidak Ya, Ya, sebagian Ya, diseluruh
dan pengeluaran obat dilakukan beberapa besar unit unit
di setiap unit unit
pelayanan
10 Ada struktur Tidak ada Ada
organisasi
11 Ada pembagian tugas Tidak ada Ada
dan tanggungjawab
tenaga Puskesmas

53
12 Dilakukan evaluasi Tidak Dilaksanak
kinerja tenaga dilaksanakan an
puskesmas
C. Manajemen
Keuangan dan BMN /
BMD
13 Membuat catatan Tidak ada Ya tidak Ya setiap Ya setiap
bulanan uang masuk- tentu tiga bulan bulan
keluar dalam buku
KAS
14 Kepala Puskesmas Tidak Ya tidak Ya setiap Ya setiap
melakukan dilaksanakan tentu tiga bulan bulan
pemeriksaan
keuangan secara
berkala
D. Manajemen
Pemberdayaan
Masyarakat
a. Melakukan Tidak Dilaksanak
Advokasi kepada dilaksanakan an
Camat
b. Loka Karya tingkat Tidak Dilaksanak
kecamatan dilaksanakan an
c. Pertemuan Tidak Dilaksanak
SMD/MMD dilaksanakan an
E. Manajemen Data dan
Informasi
Ditetapkan tim Sistem Tidak Ditetapkan
Informasi Puskesmas ditetapkan
F. Manajemen Program
Perencanaan program Ya, Ya, sebagian Ya, semua
disusun berdasarkan beberapa ada analisa dilakukan
Rencana Lima ada analisa dan analisa dan
Tahunan, RUK, RPK, dan perumusan perumusan
dan melalui analisis perumusa
situasi dan perumusan n
masalah

G. Manajemen Mutu

1 Drop out pelayanan > 20% 11-20 % < 10%


ANC (K1-K6)
2 Persalinan oleh < 70% 70-79 % > 80 %
Tenaga Kesehatan
3 Error rate <4% 4-4,9% >5%
pemeriksaan
BTA
4 Penanganan <4% 4-4,9% >5%
Komplikasi
Obstetri/risiko tinggi
5 Error rate > 10 % 6-10% <5%
pemeriksaan darah

54
6. Kepatuhan < 50% 51 – 80% 81 – 100%
terhadap standar
ANC
7. Kepatuhan < 50% 51 – 80% 81 – 100%
terhadap standar
pemeriksaan TB
paru
8. Tingkat kepuasan < 50% 51 – 80% 81 – 100%
pasien terhadap
pelayanan
Puskesmas
9. Kepatuhan Tidak Ya, Dilaksanakan, Dilaksanakan,,
penggunaan alat dilaksanakan sebagian belum memenuhi
pelindung diri sudah memenuhi nilai standar
dilaksanaka nilai standar
n
10 Kepatuhan Tidak Ya, Dilaksanakan, Dilaksanakan,
. kebersihan dilaksanakan sebagian belum memenuhi
tangan sudah memenuhi nilai standar
dilaksanaka nilai standar
n
11 Kepatuhan Tidak Ya, Dilaksanakan, Dilaksanakan,
. identifikasi dilaksanakan sebagian belum memenuhi
pengguna sudah memenuhi nilai standar
layanan dilaksanaka nilai standar
n
12 Tersediannya Tidak Ya, Ya, sebagian Ya, semua
. SOP / protap tersedia beberapa ada ada
pelayanan ada SOP/Protap SOP/Protap
Puskesmas SOP/Protap
13 Tim mutu Tidak ditetapkan
. Puskesmas ditetapkan

Ditetapkan di Katobu Pada tanggal


3Januari2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS KATOBU

SITI ZALIA IHU, SKM


Pembina (IV/a)
NIP.197502262002122007

55

Anda mungkin juga menyukai