Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS BANDUL

( DAK AFIRMASI 2020 )

1. Latar Belakang Kabupaten Kepulauan Meranti salah satu Kabupaten di


Propinsi Riau dari hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis
berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 2009 tanggal 16
Januari 2009 tentang pemekaran Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Dalam melaksanakan otonomi daerah, Kabupaten Kepulauan
Meranti melakukan berbagai upaya Pengadaan, Peningkatan
dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringan. Puskesmas sangat dibutuhkan
tentunya untuk sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
dasar di kecamatan sekabupaten Kepulauan Meranti

Puskesmas Bandul merupakan sarana penunjang kesehatan di


Kecamatan Putri Puyu yang berlokasi di Desa Bandul.
Dalam Perencanaan Pembangunan Puskesmas Bandul (
DAK Afirmasi 2020 ) tersebut perlu dilakukan kajian
secara konferensif dengan perencanaan yang sifatnya
global/menyeluruh yang meliputi aspek-aspek fungsional
dengan memprediksikan pemakaian jangka panjang, aspek-
aspek lingkungan, aspek budaya, dan aspek presedent
arsitektur yang berupa perencanaan teknis yang akan dipakai
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik
selanjutnya, oleh karena itu untuk pekerjaan ini pemerintah
Kabupaten Kepulauan Meranti akan mengadakan kerjasama
dengan konsultan perencana dalam perencanaan tersebut.

2. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan dari Perencanaan Pembangunan


Puskesmas Bandul ( DAK Afirmasi 2020 ) ini
adalah :

1
1. Maksud dan Tujuan Kegiatan
a. Menyediakan Konsep Design Bangunan Puskesmas
Bandul yang menunjang pelayanan kesehatan publik
sebagai salah satu sarana penunjang kesehatan di
Kecamatan Putri Puyu di Kabupaten Kepulauan
Meranti.
b. Tersedianya Bangunan Puskesmas Bandul diharapkan
dapat meningkatkan sarana prasarana pelayanan
kesehatan sehingga dapat memberikan pelayanan
prima kesehatan kepada masyarakat.
c. Menyedikan fasilitas dan prasarana kesehatan secara
menyeluruh, terciptanya bangunan tersebut yang tertata
baik yang dapat menunjang serta menyesuaikan
aktifitas lingkungan sekitar.

2. Maksud dan Tujuan Perencanaan:


Perencanaan Pembangunan Puskesmas B a n d u l (
DAK Afirmasi 2020 ) tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi aktifitas pelayanan kesehatan masyarakat
dalam menjalankan tugasnya di Kabupaten Kepulauan
Meranti.
Tujuan dari KAK ini adalah agar hasil/keluaran yang
diharapkan dari konsultan perencana merupakan
perencanaan yang matang dan handal mendukung
pelaksanaan fisik pembangunan Puskesmas Bandul serta
pada tahap pengoperasian dan pengelolaan nantinya.

3. Sasaran 1. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan


masyarakat dalam menjalankan peningkatan pelaksanaan
kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti .
2. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat tempatan.

4. Lokasi Kegiatan Kecamatan TPutri Puyu Kabupaten Kepulauan Meranti

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Kepulauan


Meranti Tahun Anggaran 2020 senilai Rp. 221.800.000,-
( Dua Ratus Dua Puluh Satu Juta Delapan Ratus Ribu
Rupiah )

6. Nama dan Organisasi Nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA )


MUHAMMAD SARDI, S.KM.
Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

2
DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Data Fisik


1. Lokasi Proyek : Kecamatan P u t r i P u yu
Kabupaten Kepulauan Meranti
Data Fisik Tapak :
1) Permukaan tanah dilokasi relatif datar
2) Terletak di tepi jalan.
2. Aksesibilitas
Lahan relatif mudah dicapai dengan kendaraan umum
maupun kendaraan pribadi.
3. Bangunan-bangunan lainnya yang dibutuhkan namun
belum masuk KAK ini, yang nantinya ditentukan oleh
pemberi tugas pada saat proses Perencanaan

8. Standar Teknis Kriteria Umum


Perencanaan Pembangunan Puskesmas B a n d u l
( DAK Afirmasi 2020 ) ini harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dan persyaratan perencanaan bangunan gedung
yang berlaku, baik segi arsitektural, konstruksi, mekanikal /
elektrikal maupun persyaratan-persyaratan yang berfungsi
sebagai sarana umum dengan sarana pendukung bangunan
lain, sebagai kelengkapannya antara lain :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan gedung didirikan
berdasarkan ketentuan tata letak sesuai dengan
RTRW. Menjamin pembangunan Puskesmas
Bandul nantinya berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan bagi masyarakat tempatan
b. Menjamin kenyamanan serta keselamatan
pengguna, masyarakat dan lingkungan.

2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan


a. Menjamin terwujudnya pembangunan
Puskesmas Bandul Kabupaten Kepulauan
Meranti serta kawasannya berdasarkan
karakteristik lingkungan, dengan hasil
Perencanaan merupakan ketentuan wujud
bangunan, dan budaya lokal dengan sentuhan
modern, sehingga dihasilkan rancangan yang
harmonis-menyatu dan adaptif dengan
lingkungan sekitarnya.

3. Persyaratan Struktur Bangunan


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang
dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia.

3
b. Menjamin keselamatan manusia dari
kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari
kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari
kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.

4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran


a. Menjamin terwujudnya bangunan Puskesmas
yang dibangun sedemikian rupa, sehingga
mampu memberi peringatan dini pada penghuni
saat awal terjadinya kebakaran.
b. Menjamin terwujudnya bangunan Puskesmas
yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mampu secara struktural stabil selama
kebakaran, sehingga :
1) Cukup waktu bagi pengguna dan
masyarakat pengguna melakukan evakuasi
secara aman.
2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam
kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api.
3) Dapat menghindari kerusakan pada
properti lainnya

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang
mempunyai akses yang layak, aman dan
nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta
layanan di dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi
pengguna dan masyarakat dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat.

6. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah


Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya (Alarm)
a. Menjamin pengguna melakukan evakuasi
secara mudah dan aman, apabila terjadi keadaan
darurat.

7. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan


Komunikasi.

4
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara
cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
puskesmas sesuai dengan fungsinya terutama
penerangan di ruangan tertentu dan di lapangan
bila terjadi kegiatan malam hari.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan
gedung dan penggunanya dari bahaya akibat
petir.

8. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang
memadai dalam menunjang terselenggaranya
aktifitas kegiatan pemerintahan dalam
bangunan Puskesmas dan bangunan penunjang
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan
dan memberikan kenyamanan bagi pengguna
bangunan dan lingkungan.
c. Menjamin tidak ada genangan air di dalam
bangunan Puskesmas. Menjamin upaya
beroperasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik.

9. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang
cukup, baik alami maupun buatan dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan didalam
bangunan Kantor maupun lapangan sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan tata udara secara baik.
c. Dalam hal penggunaan sistem penghawaan
buatan (AC), diusahakan agar beban
pendinginan ruangan tidak terlalu besar
sehingga dapat menghemat energi.

10. Persyaratan Pencahayaan


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan
pencahayaan yang cukup baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung maupun
lapangan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan pencahayaan secara baik.
c. Pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang
diperlukan harus perlu dibuatkan cadangan.

5
11. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang
nyaman dari gangguan suara dan getaran yang
tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap
usaha atau kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif suara dan getaran perlu
melakukan upaya pengendalian pencemaran
dan atau mencegah perusakan lingkungan.

9. Referensi Hukum 1. Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa


Konstruksi.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997
tentang
Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

5. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 tentang


Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005
Bangunan Gedung
7. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor 441 / KPTS / 1998 Tentang
Persyaratan Teknis Aksebilitas Pada Bangunan
Umum dan Lingkungan;
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor 468 / KPTS /1998 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor 10 / KPTS / 2000 Tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
10. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Republik Indonesia Nomor 11 / KPTS / 2000
Tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
11.Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
pengadaan Barang / Jasa Pemerintahan.
12. Surat Edaran Bersama Antara BAPPENAS Dan
Departemen Keuangan Nomor 1203/D.II/03/2000-SE-
38/A/2000 Tanggal 17 Maret 2000 Tentang Petunjuk
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Untuk
Jasa Konsultansi (Biaya Langsung
Personil/Remuneration) Dan Biaya Langsung Non
Personil (Direct Reimbursable Cost);
13. Perarturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 19/PRT/M/2017 Tentang Standar Dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyidia;

6
14.Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017 Tanggal 13
November 2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
15. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia Nomor 55/SK.DPN/XII/2019
Tentang Pedoman Standar Minimal Tahun 2020 Biaya
Langsung Personil (Remuneration / Billing Rate) Dan
Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) Untuk
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Usaha Jasa
Konsultasi.

10. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Perencana adalah :

1. Perencanaan Fisik Bangunan dan Tapak


a. Pengumpulan Data Lapangan
1) Pengukuran geometri tapak eksisting
b. Perencanaan Tapak Puskesmas Bandul (keseluruhan)
1) Perencanaan Tapak Puskesmas B a n d u l
beserta bangunan kelengkapannya
c. Prarencana Arsitektur dan Sipil- Struktur Bangunan
Gedung :
1) Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan)
skala 1:100 (sesuai kebutuhan).
2) Skematik Layout Tata Letak Bangunan
/Spesifikasi Umum (Sistem dan Material)
Bangunan.
3) Perhitungan Pondasi dan Struktural Atas dan
Konstruksi Bangunan.
4) Perencanan Sistem dan Jenis pondasi Konstruksi
Bangunan.
5) Perencanaan Sistem dan Jenis Struktur Atas
Konstruksi Bangunan.
6) Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil - Struktur.
d. Prarencana Elektrikal - Mekanikal - Plumbing
Bangunan
1) Skematik desain Sistem & Jaringan Utama (single
line) skala 1:200
2) Perhitungan kapasitas terpasang peralatan MEP
3) Spesifikasi Umum (Jenis, Sistem, dan Material)
peralatan/instalasi
4) Estimasi Biaya Elektrikal- Mekanikal- Plumbing

2. Perancangan Bangunan Puskesmas


a. Pengembangan Prarencana
1) Pengembangan Gambar Rancangan Arsitektur
skala 1:100
2) Pengembangan Gambar Rancangan Sipil –
Struktur skala 1:100
3) Pengembangan Sistem and Spesifikasi Umum

7
b. Pembuatan Gambar Kerja
1) Gambar Kerja Arsitektur Skala 1:5 s/d 1:100
2) Gambar kerja Sipil - Konstruksi skala 1:5 s/d
1:100
3) Gambar Kerja M-E-P skala 1:5 s/d 1:100
4) Gambar Kerja Site Development

c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)


A/S/MEP
1) Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ)
2) Penyusunan Analisa Harga Satuan

d. Penyusunan Laporan Akhir Perencanaan


1) Rencana Pekerjaan, Paket Pelaksanaan &
Tahapan Pembangunan
2) Laporan Hasil Perencanaan

3. Pelelangan
Dapat memberikan Penjelasan Perencanaan pada Rapat
Penjelasan Pekerjaan Konstruksi.

4. Pengawasan Berkala
Memberi penjelasan/membantu memecahkan masalah
yang timbul di lapangan.

11. Keluaran 1. Keluaran


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan
diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang meliputi :

a. Bangunan Puskesmas Bandul dan fasilitas penunjang


gedung lainnya.
b. Album Gambar Perencanaan terdiri dari :
1) Gambar Arsitektur beserta detai-detailnya
2) Gambar Struktur beserta detail-detailnya
3) Gambar Mekanikal dan Elektrikal beserta
detail-detailnya
4) Gambar Site-Development beserta
detail-detailnya
5) dan Gambar- gambar lainnya yang berkaitan
dengan pembangunan Kantor dan Bangunan
Penunjang lainnya.

c. Perhitungan Struktur dan Mekanikal-Elektrikal


d. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
e. Bill of Quantity (BQ)
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
g. Gambar perspektif normal

8
2. Pemaparan, Asistensi dan Diskusi
Pada setiap selesainya suatu tahapan Perencanaan akan
diadakan suatu pertemuan bersama antara Konsultan
Perencana, pemberi tugas serta unsur instansi terkait
guna membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai dan
menambahkan data yang diperlukan bagi tahapan
berikutnya. Tahapan pembahasan ini sudah termasuk
dalam waktu pelaksanaan yang diajukan oleh
KONSULTAN PERENCANA.

3. Jenis dan Bentuk Presentasi Laporan/ Produk Kerja


a. Produk Draft Final
1) Dalam proses pekerjaan perencanaan, konsultan
wajib menyiapkan masing-masing satu set produk
draft lengkap untuk diparaf sebagai bukti persetujuan
produk final.
2) Laporan program kemajuan pekerjaan perencanaan
ditetapkan berdasarkan hasil dari persetujuan atas
produk draft dengan bobot kemajuan pekerjaan
berdasarkan kepada bobot pekerjaan untuk setiap
tahap pekerjaan, dan bukan berdasarkan waktu atau
man- hour unit yang telah digunakan.

b. Produk Akhir
1) Hasil kerja Akhir berupa penggandaan 5 (lima) buku
masing- masing Laporan / Dokumen dalam bentuk
fotocopy laporan dan gambar dokumen yang telah
disahkan oleh Tim Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan Meranti.
2) Semua bentuk dokumen gambar dan RAB disertakan
dalam Flashdisk sebanyak 5 (lima) rangkap.

4. Bentuk Presentasi Buku Laporan


a. Semua laporan berupa buku/tulisan disusun dengan
ukuran F4 dengan ukuran dan bentuk huruf yang
cukup jelas terbaca.
b. Laporan berupa tabel/gambar dengan ukuran lebih
besar dapat dilipat sesuai ukuran yang ditetapkan.
c. Buku laporan antara lain meliputi :
1) Laporan Pendahuluan
2) Laparan Akhir
3) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Rencana Anggaran Biaya (RAB).

9
5. Bentuk Presentasi Gambar
Dokumen gambar dibuat dalam 2 ukuran kertas
Gambar, yaitu:
a. Gambar Pra Rencana ukuran kertas A3 : Skala
Gambar 1:100
b. Gambar Kerja (Rencana Detail) ukuran kertas
disesuaikan :
1) Gambar Kerja (Denah/Layout) : skala 1:50 s/d
1:100
2) Gambar Kerja (Detail-detail) : skala 1:5 s/d 1:20

12. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi Peralatan yang harus disediakan
oleh konsultan Perencana adalah :

1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi


personil dan peralatan ke lokasi
2. Peralatan untuk keperluan kantor selama
pelaksanaan kegiatan
3. Peralatan untuk survey lapangan dan pengukuran.

10
13. Jangka Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup pekerjaan diatas
Waktu harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 45 (Empat puluh Lima
Penyelesaian hari) hari kalender atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil
Pekerjaan rapat penjelasan pekerjaan terhitung sejak penandatanganan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).

14. Klasifikasi dan Sub Klasifikasi Perencanaan Rekayasa, Sub Klasifikasi


Klasifikasi Perencanaan Rekayasa (RE).
Perencanaan
Konstruksi.
1. Persyaratan Administras Kualifikasi
Persyaratan
15.
Kualifikasi a.Akte Pendirian dan akte perubahan ( Jika Ada ).

b.Memiliki izin usaha jasa konstruksi yang masih


berlaku.

c. Sertifikat Badan Usaha ( SBU ) klasifikasi


Perencanaan Rekayasa ( RE ), usaha kecil;

d.Memiliki NPWP dan telah melunasi pajak tahun


terakhir, SPT tahun 2018/2019;

e. Tidak masuk dalam daftar hitam, keikutsertaan nya


tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak
yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang di
hentikan, yang bertindak untuk dan atas nama Badan
Usaha tidak berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara,
kecuali yang bersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara.

f. Pengalaman paling kurang ( satu ) pekerjaan


dalam kurun waktu 3 ( Tiga ) tahun terakhir, baik
dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak kecuali bagi Penyedia yang
baru berdiri kurang dari 3 ( tiga ) Tahun.

2.Persyaratan Teknis Kualifikasi

a.Memiliki pengalaman;

b.Memiliki sumber daya manusia dan kemampuan


menyediakan personil sebagaimana tercantum
dalam KAK ini; dan

c. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan


sebagaimana tercantum dalam KAK ini.

d. Memiliki paling kurang 1 ( satu ) orang tenaga ahli tetap


sesuai dengan klasifikasi SBU yang di syaratkan , dengan
ketentuan :

11
e. SKA ahli muda bagi badan usaha kualifikasi kecil;
f. SKA ahli madya bagi badan usaha kualifikasi menengah dan
besar.

16. Personil Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung


Kualifikasi Jumlah
Posisi
Pendidikan Profesi Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli :
Team Leader S2 Teknik Sipil SKA Ahli Teknik 2 Tahun 1 Orang
Bangunan Gedung-Muda
Ahli Arsitektur S1 Teknik SKA Arsitek-Muda 3 Tahun 1 Orang
Arsitektur
Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil SKA Ahli Geoteknik-Muda 3 Tahun 1 Orang
Ahli Mekanikal S1 Teknik SKA Ahli Teknik 2 Tahun 1 Orang
Elektrikal Mekanikal/ Mekanikal/Elektrikal
Elektrikal -Muda
Ahli Kuantitas S1 Teknik Sipil SKA Ahli Teknik 2 Tahun 1 Orang
Biaya Bangunan Gedung-Muda
Tenaga Pendukung :
Surveyor D3 Teknik - 2 Tahun 1 Orang
Sipil
Administrasi D3 Administrasi - 2 Tahun 1 Orang

Drafter/ Cad D3 Teknik Sipil - 2 Tahun 1 Orang


Operator

16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Bulan Ke

1 2

Survey dan Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Akhir/


Pengumpulan Data Perencanaan Perecanaan Final

12
17. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat:
1. Data Lapangan : Pengukuran geometri tapak eksisting,
Penyelidikan tanah (soil investigation) dengan
mengumpulkan data pada Perencanaan
2. Beberapa alternatif perencanaan bangunan
(keseluruhan)
3. Konsep atau Prarencana Arsitektur dan Sipil- Struktur
Bangunan Gedung :
a. Skematik Desain (Denah, Tampak, potongan) skala
sesuai dengan kebutuhan
b. Spesifikasi Umum (Sistem dan Material)
Bangunan.
c. Pemilihan jenis struktur secara umum.
d. Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil - Struktur.
e. Prarencana Elektrikal - Mekanikal - Plumbing
Bangunan.

Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 15


(lima belas) hari kerja/bulan sejak SPMK. Sebanyak
5 (lima) buku laporan.

18. Laporan Antara Laporan Antara terdiri dari :


1. Menyusun data dan informasi lapangan
2. Membuat rencana tapak
3. Membuat pra rencana bangunan (denah, tapak dan
potongan)
4. Membuat pra-rencana landscape
5. Melakukan persentasi pembahasan pada saat
penyelesaian akhir laporan

Laporan antara harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga


puluh) hari kerja sejak SPMK. Sebanyak 5 (lima) buku laporan
setelah mendapat persetujuan dari tim perencanaan
Pada tahap pelaporan ini sudah memiliki hasil draf laporan
akhir yang akan diseminarkan terlebih dahulu.

19. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


a. Buku laporan akhir perencanaan
b. Perhitungan Struktur dan Mekanikal-Elektrikal
c. Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)/spesifikasi
teknis.
d. Rencana Anggaran Biaya / Engineer Estimate
e. Gambar perspektif normal antara lain
Laporan akhir gambar spektif normal :
1. Gambar detail perncanaan mencakup gambar
arsitektur, struktural, mekanikal, elektrikal, dan
landscape sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.

13
2. Menyusun uraian detail rencana arsitektur,
struktural, dan utilitas dengan uraian konsep dan
perhitungannya’
f. Menyalin Bill Of Quantity
g. Melakukan persentase pembahasan pada saat
penyelesaian hasil laporan
h. Hasil Review dengan melampirkan Maket

Laporan akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 45 (


Empat puluh Lima ) hari kerja/bulan sejak
SPMK. Sebanyak 5 (lima) buku laporan berserta Flashdisk.

20. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan
kepada Pemberi Tugas.
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas.
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui
Pemberi Tugas.

22. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada
b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di lokasi
c. Menghormati kearifan lokal
d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi terkait.

23. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Meranti.

Selatpanjang, 7 Februari 2020


Ditetapkan Oleh :
Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti

MUHAMMAD SARDI, SKM


NIP. 19681208 198811 1 001

14
15
14

Anda mungkin juga menyukai