Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGAWASAN PENINGKATAN JALAN PRAMUKA

URAIAN PENDAHULUAN

1. Umum 1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dibiayai oleh


negara yang dilakukan oleh penyedia harus mendapat
pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana
teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai
dasar pelaksanaan kontruksi dapat berlangsung
operasional efektif;
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan
oleh pemberi jasa pengawasan yang kompeten dan
dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-
tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan
dan kompleksitas pekerjaan;
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum
mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu
dan waktu kegiatan pelaksanaan;
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh
kualitas dan intensitas pengawasan serta yang secara
menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
disepakati.

2. Latar Belakang Setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh


penyedia harus mendapat pengawasan secara teknis di
lapangan, agar rencana teknis yang telah dipersiapkan dan
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat
memperoleh hasil yang optimal dari pelaksanaan
pekerjaan baik secara kualitas maupun kuantitas, maka
perlu adanya suatu pengawasan teknis terhadap kegiatan-
kegiatan yang sedang dilaksanakan.

Disamping hal tersebut pengawasan teknis juga


merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk
mengarahkan atau memandu para penyedia jasa
konstruksi dalam melaksanakan kegiatan konstruksi
sehingga nantinya hasil yang diperoleh dapat memuaskan
pihak pengguna jasa baik dari segi biaya, mutu maupun
waktu pelaksanaan.

3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pengawasan ini adalah :
1. Maksud
Mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang baik dan
bermanfaat dengan memenuhi ketentuan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :

a. Keteknikan, mengenai persyaratan keselamatan

1
umum, konstruksi bangunan, mutu hasil
pekerjaan, mutu bahan, komponen bangunan dan
mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma
yang berlaku;
b. Keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat
kerja konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
c. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
aturan perundang–undangan yang berlaku;
d. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
e. Manfaat untuk masyarakat sesuai dengan
perencanaan kelayakan.

2. Tujuan Pengawasan
Pengawasan Peningkatan Jalan Pramukabertujuan
agar selama masa pelaksanaan konstruksi fisik dapat
dikendalikan dan efisiensi waktu dan biaya serta
terpenuhi mutu yang telah ditetapkan dalam dokumen
perencanaan teknis dan dokumen kontrak.

4. Sasaran Tersedianya konstruksi Jalan Pramukayangbaik, ramah


lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat serta
memenuhi tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

5. Lokasi Kegiatan Kecamatan Tebing TinggiKabupaten Kepulauan


Meranti

6. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari APBD Kabupaten Kepulauan


Meranti Tahun Anggaran 2018

7. Nama dan Organisasi Nama Kepala Bidang: H. HERMAN, SE., MT.

Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Kepulauan Meranti.

DATA PENUNJANG

8. Data Dasar Data Fisik


1. Lokasi Proyek : Kecamatan Tebing Tinggi
2. Aksesibilitas : Lokasi mudah dicapai dengan
kendaraan roda dua dan roda empat.

9. Standar Teknis Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh


konsultanpengawas pada kerangka acuan kerja ini
harusmemperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai

2
berikut:
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan
harusdilaksanakan secara benar dan tuntas
sampaidengan memberi hasil yang telah ditetapkan
danditerima dengan baik oleh pemberi tugas.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan tekniskonstruksi
yang obyektif untuk kelancaranpelaksanaan, baik
yang menyangkut macam,kualitas dan kuantitas dari
setiap bagianpekerjaansesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik
harusdilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggisebagai konsultan pengawas yang
secarafungsional dapat mendorong peningkatan
kinerjakegiatan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan
denganpekerjaan dilapangan harus dilaksanakan
sesuaidengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum diatas, untuk
pekerjaanpengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuanseperti standar, pedoman dan peraturan
yangberlaku, antara lain :ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaanyang bersangkutan,
yaitu surat perjanjianpekerjaan pelaksanaan
besertakelengkapannya danketentuan-
ketentuansebagai dasar perjanjiannya.

10. Studi-studiTerdahulu a. Peningkatan Jalan Pramuka Tahun Anggaran 2011;

11. Referensi Hukum 1. Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2017 Tentang


JasaKonstruksi;
2. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1997
tentangLingkungan Hidup;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentangAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000
tentangPenyelenggaraan Jasa Konstruksi;
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
86Tahun 2002tentangPedoman Pelaksanaan Upaya
PengelolaanLingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan LingkunganHidup;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06
Tahun 2008 tentangPedoman Pengawasan
Penyelenggaraan dan Pemeriksaan Keteknikan

3
Konstruksi;
7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang / jasa
Pemerintah;
8. Surat Edaran bersama antara BAPPENAS dan
DepartemenKeuangan Nomor 1203/D.II/03/2000–
SE-38/A/2000tanggal 17 Maret 2000 tentang
Petunjuk PenyusunanRencana Anggaran Biaya
(RAB) untuk jasa konsultansi(biaya langsung
personil/remuneration) dan biaya langsungnon
personil (direct reimbursable cost);
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 01/SE/M/2017 tanggal
17Januari2017 tentangPenentuan Biaya Langsung
Personil (Remuneration/ Billing Rate)dalam
PenyusunanHarga Perkiran Sendiri (HPS) Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi di Lingkungan
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
10. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan
NasionalKonsultan Indonesia Nomor
0.7/SK.DPN/II/2017 tentangPedoman Standar
Minimal Tahun 2017 BiayaLangsung Personil
(Remuneration/ Billing Rate) dan BiayaLangsung
Non Personil (Direct Cost) untukpenyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
HargaPerkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa
Konsultansi.

12. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh


Konsultan Pengawas adalah :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen kontrak
untukpelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasardalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan danmetode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatanwaktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi
darisegi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapanganuntuk
memecahkan persoalan yang terjadi
selamapelaksanaan konstruksi;
5. Melaporkan kepada Pengguna Anggaran (PA)
melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Kegiatan tentang masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan termasuk keterlambatan
pencapaian target fisik, usaha-usaha penanggulangan
dan tindakan yang diperlukan;

4
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan
secaraberkala, membuat laporan mingguan dan
laporanbulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukanhasil rapat-rapat lapangan, laporan
harian,mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh penyedia;
7. Melaksanakan pengecekan secara cermat setiap
pengukuran perhitungan volume pekerjaan yang
akan dipakai sebagai dasar pembayaran, setiap
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak;
8. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, serah
terima pertama dankedua pekerjaan konstruksi;
9. Meneliti gambar kerja shop drawing dan as build
drawing yang diajukan oleh penyedia;
10. Membuat daftar cacat/kekurangan sebelum
serahterima pertama;
11. Menyusun laporan akhir pengawasan.

13. Keluaran 1. Keluaran


Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas
berdasarkan kerangka acuan kerja ini selanjutnya
akan diatur dalam perjanjian (kontrak) tersendiri,
yang minimal meliputi :
1. Laporan harian yang dibuat oleh penyedia harus
disetujui oleh konsultan pengawas;
2. Laporan harian penyedia, berisi keterangan
tentang :
a. Tenaga Kerja,
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau
ditolak,
c. Alat-alat,
d. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
e. Waktu pelaksanaan pekerjaan,
f. Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan
pekerjaan;
3. Mengirimkan laporan mingguan kemajuan
pekerjaan pada hari pertama setiap minggu
berikutnya kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan;
4. Membuat laporan bulanan sebagai resumelaporan
mingguan;
5. Berita Acara kemajuan pekerjaan;
6. Menyiapkan justifikasi teknis bila ada adendum,
sehingga perubahan-perubahan kontrak yang
diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkanaspek dana yang tersedia.
7. Memeriksa gambar kerja sesuai dengan
pelaksanaan dilapangan (as build drawing) yang

5
dibuat oleh penyedia.
8. Laporan rapat di lapangan (site meeting).
9. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing)
dantime schedule yang dibuat oleh penyedia.
10. Laporan akhir pekerjaan pelaksanaan.

2. Bentuk Buku Laporan


a. Semua laporan berupa buku/tulisan disusun
dengan ukuranA4 dengan ukuran dan bentuk
huruf yang cukup jelasdibaca;
b. Laporan berupa tabel/gambar dengan ukuran lebih
besardapat dilipat sesuai ukuran yang ditetapkan.
c. Buku laporan antara lain meliputi :
1) Laporan Mingguan;
2) Laporan Bulanan;
3) Laporan Akhir.
d. Semua file laporan dan gambar dicopy dalam
CD/DVD.

14. Peralatan Material, Tidak ada


Personil dan Fasilitas
dari Pengguna
Anggaran

15. Peralatan dan Material Peralatan yang harus disediakan oleh konsultan pengawas
dari Penyedia Jasa adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi
personil ke lokasi pekerjaan;
2. Selama pelaksanaan kegiatan konsultan pengawas
harus menyediakan peralatan kantor dan lapangan;
3. Untuk kelancaran konsultasi dan administrasi
konsultan pengawas harus menyediakan kantor
diwilayah kabupaten Kepulauan Meranti.

16. Lingkup Kewenangan Tidak ada


dari Penyedia Jasa

17. Jangka Waktu Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam lingkup kegiatan


Pelaksanaan Pekerjaan diatas, harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu
240(dua ratus empat puluh) hari kalender atau waktu
yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat penjelasan
pekerjaan terhitung sejak penandatanganan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

6
18. Personil

Kualifikasi Jumlah
No Posisi
Pendidikan Profesi Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli :
Supervision S2Teknik Sipil/ Ahli Teknik Jalan – 6Tahun/
1 1 Orang
Engineer S1 Teknik Sipil Madya 10Tahun

Ahli Teknik Jalan –


2 Quality Control S1 Teknik Sipil 5 Tahun 1 Orang
Madya

Quantity Ahli Teknik Jalan –


3 S1 Teknik Sipil 5Tahun 1 Orang
Surveyor Madya
Tenaga Pendukung :
1 Inspector D3 Teknik Sipil - 4Tahun 1 Orang

2 CAD Operator D3 Teknik Sipil - 4Tahun 1 Orang


Tenaga
3 D3 Komputer - 4 Tahun 1 Orang
Administrasi

19. Uraian Tugas Personil 1. Supervision Engineer


Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer
adalah sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk, arahan dan
persyaratan yang telah ditentukan, terutama
sehubungan dengan:
 Inspeksi dan monitoring secara teratur ke lokasi
pekerjaan agar pekerjaan dapat direalisasikan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan;
 Menerapkan pekerjaan yang sesuai dengan
Spesifikasi dalam kontrak Penyedia;
 Mengoreksi metode pelaksanaan untuk tiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan;
 Untuk pengukuran volume pekerjaan harus
sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak tentang
tata cara pengukuran dan pembayaran;
 Membuat justifikasi teknis jika ada perubahan
kontrak (addendum).
b. Membuat pernyataan penerimaan (“acceptance”)
atau penolakan (“rejection”) atas material dan
produk pekerjaan;
c. Melakukan pengawasan dan memberi pengarahan

7
kepada penyediasaat pengambilan data lapangan
serta rekayasa lapangan;
d. Melakukanpenyesuaian dilapangan terhadap desain
perencanaan dalam kontrak;
e. Melaporkan prestasi pekerjaan penyediakepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabila
kemajuan pekerjaan mengalami keterlambatan
lebih dari 10% dari rencana;
f. Menyusun laporan bulanan terhadap kemajuan fisik
dilapangan, financial serta menyerahkan kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
g. Memeriksa dan menandatangani dokumen
pembayaran bulanan (monhtly certificate), serta
dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu dan
volume pekerjaan.

2. Quality Control &Quantity Surveyor


Quality Control &Quantity Surveyorbertanggung
jawab terutama atas pengendalian, pengukuran
volume, bahan material yang dilaksanakan serta
pengendalian mutu bahan material yang digunakan
oleh Penyedia sebagai dasar pembayaran prestasi
pekerjaan sesuai dalam kontrak.

Tugas Quantity Control &Quality Surveyor adalah


sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan dan pemantauan atas
pelaksanaan pekerjaan dilapangan serta pengecekan
bahan dan peralatan laboratorium penyedia, agar
pelaksanaan sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak;
b. Melakukan pengujian bahan material yang dipakai
dilapangan;
c. Melaporkan setiap penyimpangan dan
permasalahan dilapangan yang timbul sehubungan
dengan pengendalian mutu;
d. Melakukan analisis semua pengendalian mutu,
usulan komposisi campuran (job mix formula) dan
pemeriksaan mutu bahan baik untuk pekerjaanlapis
pondasi aggregate, serta semua unsur item
pekerjaan sesuai dengan kontrak;
e. Membantu menyiapkan data
pengujian/penyelidikan bahan material untuk
penyusunan laporan.

3. Inspector
Tugas dan tanggungjawab Inspector sebagai berikut:
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur kualitas dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan kontrak;

8
b. Bertanggung jawab pada Suvervision Engineer
untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan penyedia;
c. Memeriksa gambar kerja Penyedia berdasarkan
gambar rencana;
d. Memberi pengarahan pada pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan
spesifikasi;
e. Menerima dan menolak hasil pekerjaan penyedia
berdasarkan spesifikasi teknis;
f. Memeriksa dan menandatangani laporan harian
penyedia untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang, perubahan bentuk,
ukuran, peralatan di lapangan dan kuantitas dari
pekerjaan yang telah diselesaikan.

20. Jadwal Pelaksanaan


Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8
Persiapan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan,
Teknis Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian,
Pengawasan, Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Akhir
Laporan Bulanan 2 Bulanan 3 Bulanan 4 Bulanan 5 Bulanan 6 Bulanan 7
Bulanan 1

21. Laporan Mingguan Laporan Mingguan memuat:


Berupa laporan singkat yang dibuat sesuai bentuk standar,
yang menunjukan tingkat kemajuan fisik dan penyerapan
dana dari tiap paket, serta masalah-masalah yang timbul
dan langkah-langkah penanggulangannya. Sebanyak
5 (Lima) buku laporan setiap minggu, 1 (satu) asli dan 4
(empat) foto copy.

22. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat :


Isi laporan terdiri dari kemajuan bulanan termasuk
perintah perubahan (change order), penjelasan ringkas
mengenai kesulitan teknis dari penyedia yang ditemui
serta informasi yang diperlukan. Sebanyak5 (Lima)
buku laporan setiap bulan, 1 (satu) asli dan 4 (empat) foto
copy.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat :


Pada saat berakhirnya layanan konsultan dalam hal ini
adalah segera setelah PHO/PPHP, konsultan harus
mengirim laporan akhir pengawasan ke Pengguna
Anggaran melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
Adapun isi dari Laporan tersebut adalah :
a. Laporan pendahuluan;
b. Laporan kemajuan fisik dan jadwal pelaksanaan
Penyedia;
c. Masalah yang mungkin timbul serta saran

9
penanggulangannya.

Laporan Akhir pengawasan sebanyak


5 (Lima) buku laporan, 1 (satu) asli dan 4 (empat) foto
copy.

24. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

25. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukanuntuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratanberikut harus dipatuhi:
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm
yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
keseluruhan kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui
pemberi tugas.

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data berikut:
Lapangan a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada;
b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di
lokasi pekerjaan;
c. Menghormati kearifan lokal;
d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan
instansiterkait.

Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus


mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk
melalui kerangka acuan kerja ini.

Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran


informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya,
baik yang berasal dari pemberi tugas maupun yang dicari
sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari konsultan pengawas.

27. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personil pelaksana
kegiatan/satuan kerja Dinas PUPRPKPKabupaten
Kepulauan Meranti.

10
28. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan
masukan bagi konsultan pengawasuntuk melaksanakan
penawaran biaya/nilai pekerjaan kepada pemberi tugas
dan sekaligus sebagai pedoman untuk tugas nantinya
apabila ditetapkan sebagai konsultan pengawas pada
kegiatan ini.

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN


RUANG, PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

H. HERMAN, SE., MT.


NIP. 19651231 199503 1 014

11

Anda mungkin juga menyukai