URAIAN PENDAHULUAN
3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pengawasan ini adalah :
1. Maksud
Mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang baik dan
bermanfaat dengan memenuhi ketentuan tertib
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, meliputi :
1
umum, konstruksi bangunan, mutu hasil
pekerjaan, mutu bahan, komponen bangunan dan
mutu peralatan sesuai dengan standar atau norma
yang berlaku;
b. Keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat
kerja konstruksi sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
c. Perlindungan sosial tenaga kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan
aturan perundang–undangan yang berlaku;
d. Tata lingkungan setempat dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku;
e. Manfaat untuk masyarakat sesuai dengan
perencanaan kelayakan.
2. Tujuan Pengawasan
Pengawasan Peningkatan Jalan Pramukabertujuan
agar selama masa pelaksanaan konstruksi fisik dapat
dikendalikan dan efisiensi waktu dan biaya serta
terpenuhi mutu yang telah ditetapkan dalam dokumen
perencanaan teknis dan dokumen kontrak.
DATA PENUNJANG
2
berikut:
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan
harusdilaksanakan secara benar dan tuntas
sampaidengan memberi hasil yang telah ditetapkan
danditerima dengan baik oleh pemberi tugas.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan tekniskonstruksi
yang obyektif untuk kelancaranpelaksanaan, baik
yang menyangkut macam,kualitas dan kuantitas dari
setiap bagianpekerjaansesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik
harusdilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggisebagai konsultan pengawas yang
secarafungsional dapat mendorong peningkatan
kinerjakegiatan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan
denganpekerjaan dilapangan harus dilaksanakan
sesuaidengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum diatas, untuk
pekerjaanpengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuanseperti standar, pedoman dan peraturan
yangberlaku, antara lain :ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaanyang bersangkutan,
yaitu surat perjanjianpekerjaan pelaksanaan
besertakelengkapannya danketentuan-
ketentuansebagai dasar perjanjiannya.
3
Konstruksi;
7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang / jasa
Pemerintah;
8. Surat Edaran bersama antara BAPPENAS dan
DepartemenKeuangan Nomor 1203/D.II/03/2000–
SE-38/A/2000tanggal 17 Maret 2000 tentang
Petunjuk PenyusunanRencana Anggaran Biaya
(RAB) untuk jasa konsultansi(biaya langsung
personil/remuneration) dan biaya langsungnon
personil (direct reimbursable cost);
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 01/SE/M/2017 tanggal
17Januari2017 tentangPenentuan Biaya Langsung
Personil (Remuneration/ Billing Rate)dalam
PenyusunanHarga Perkiran Sendiri (HPS) Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi di Lingkungan
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
10. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan
NasionalKonsultan Indonesia Nomor
0.7/SK.DPN/II/2017 tentangPedoman Standar
Minimal Tahun 2017 BiayaLangsung Personil
(Remuneration/ Billing Rate) dan BiayaLangsung
Non Personil (Direct Cost) untukpenyusunan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
HargaPerkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa
Konsultansi.
4
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan
secaraberkala, membuat laporan mingguan dan
laporanbulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukanhasil rapat-rapat lapangan, laporan
harian,mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh penyedia;
7. Melaksanakan pengecekan secara cermat setiap
pengukuran perhitungan volume pekerjaan yang
akan dipakai sebagai dasar pembayaran, setiap
pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan
pembayaran didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak;
8. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, serah
terima pertama dankedua pekerjaan konstruksi;
9. Meneliti gambar kerja shop drawing dan as build
drawing yang diajukan oleh penyedia;
10. Membuat daftar cacat/kekurangan sebelum
serahterima pertama;
11. Menyusun laporan akhir pengawasan.
5
dibuat oleh penyedia.
8. Laporan rapat di lapangan (site meeting).
9. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing)
dantime schedule yang dibuat oleh penyedia.
10. Laporan akhir pekerjaan pelaksanaan.
15. Peralatan dan Material Peralatan yang harus disediakan oleh konsultan pengawas
dari Penyedia Jasa adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi
personil ke lokasi pekerjaan;
2. Selama pelaksanaan kegiatan konsultan pengawas
harus menyediakan peralatan kantor dan lapangan;
3. Untuk kelancaran konsultasi dan administrasi
konsultan pengawas harus menyediakan kantor
diwilayah kabupaten Kepulauan Meranti.
6
18. Personil
Kualifikasi Jumlah
No Posisi
Pendidikan Profesi Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli :
Supervision S2Teknik Sipil/ Ahli Teknik Jalan – 6Tahun/
1 1 Orang
Engineer S1 Teknik Sipil Madya 10Tahun
7
kepada penyediasaat pengambilan data lapangan
serta rekayasa lapangan;
d. Melakukanpenyesuaian dilapangan terhadap desain
perencanaan dalam kontrak;
e. Melaporkan prestasi pekerjaan penyediakepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan apabila
kemajuan pekerjaan mengalami keterlambatan
lebih dari 10% dari rencana;
f. Menyusun laporan bulanan terhadap kemajuan fisik
dilapangan, financial serta menyerahkan kepada
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
g. Memeriksa dan menandatangani dokumen
pembayaran bulanan (monhtly certificate), serta
dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu dan
volume pekerjaan.
3. Inspector
Tugas dan tanggungjawab Inspector sebagai berikut:
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur kualitas dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan kontrak;
8
b. Bertanggung jawab pada Suvervision Engineer
untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan penyedia;
c. Memeriksa gambar kerja Penyedia berdasarkan
gambar rencana;
d. Memberi pengarahan pada pelaksanaan pekerjaan
agar sesuai dengan prosedur berdasarkan
spesifikasi;
e. Menerima dan menolak hasil pekerjaan penyedia
berdasarkan spesifikasi teknis;
f. Memeriksa dan menandatangani laporan harian
penyedia untuk kemajuan pekerjaan, terdiri dari
cuaca, material yang datang, perubahan bentuk,
ukuran, peralatan di lapangan dan kuantitas dari
pekerjaan yang telah diselesaikan.
9
penanggulangannya.
24. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
25. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukanuntuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratanberikut harus dipatuhi:
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm
yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
keseluruhan kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui
pemberi tugas.
10
28. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan
masukan bagi konsultan pengawasuntuk melaksanakan
penawaran biaya/nilai pekerjaan kepada pemberi tugas
dan sekaligus sebagai pedoman untuk tugas nantinya
apabila ditetapkan sebagai konsultan pengawas pada
kegiatan ini.
11