URAIAN PENDAHULUAN
1
dan organisasi pengelolaan proyek yang terpadu dalam
perencanaan, pengawasan dan pelaksanaannya. Pekerjaan
Pengawasan Teknis yang merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari sistem pengelolaan proyek,
diharapkan mampu untuk memahami dan menguasai
lingkup tugas dan pekerjaan yang diberikan
DATA PENUNJANG
2
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus
dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan
memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh pemberi tugas.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi
yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik
yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
3. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus
dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi
sebagai konsultan pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan
pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan
pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara
lain : ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan
yang bersangkutan, yaitu surat perjanjian pekerjaan
pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan-
ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
3
38/A/2000 tanggal 17 Maret 2000 tentang Petunjuk
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk
jasa konsultansi (biaya langsung personil/
remuneration) dan biaya langsung non personil (direct
reimbursable cost);
9. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 01/SE/M/2017 tanggal 17
Januari 2017 tentang Penentuan Biaya Langsung
Personil (Remuneration/Billing Rate) dalam
Penyusunan Harga Perkiran Sendiri (HPS) Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi di Lingkungan
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
10. Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia Nomor 0.7/SK.DPN/II/2017
tentang Pedoman Standar Minimal Tahun 2017 Biaya
Langsung Personil (Remuneration/ Billing Rate) dan
Biaya Langsung Non Personil (Direct Cost) untuk
penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kegiatan Jasa
Konsultansi.
10. Lingkup Kegiatan Secara garis besar, ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan oleh konsultan pengawasan adalah sebagai
berikut:
1. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi di
lapangan agar berjalan sesuai dengan kontrak
konstruksinya baik dari segi mutu, kuantitas dan
waktunya;
2. Menyelenggarakan Pre Construction Meeting (PCM)
bersama KPA dan Kontraktor Pelaksana Konstruksi;
3. Memeriksa Program Mutu / Rencana Mutu Kontrak
yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi;
4. Bersama dengan Kontraktor Pelaksana Konstruksi
melakukan Rekayasa Lapangan dan menuangkan
hasilnya dalam laporan dan gambar shop drawing;
5. Mengusulkan perubahan kontrak atau Contract
Change Order (CCO) kepada KPA jika terjadi
perubahan volume dan item pekerjaan;
6. Memerintahkan Kontraktor Pelaksana Konstruksi
untuk melakukan pengujian mutu pekerjaan dan
mengawasinya;
7. Melakukan perhitungan bobot kemajuan pekerjaan di
lapangan (opname) setiap bulan dan melaporkannya
kepada KPA;
8. Memeriksa Monthly Certificate (MC) yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi;
9. Memberikan solusi jika terjadi permasalahan teknis di
lapangan;
4
10. Membuat Buku Harian Lapangan (BHL) yang
minimal memuat progress, kendala dan solusi di
lapangan;
11. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala
bersama KPA dan Kontraktor Pelaksana Konstruksi;
12. Membuat laporan-laporan pekerjaan pengawasan dan
dokumentasi proyek;
13. Membantu KPA dalam melengkapi administrasi
proyek;
5
c. Buku laporan antara lain meliputi :
1) Laporan Mingguan;
2) Laporan Bulanan;
3) Laporan Akhir.
d. Semua file laporan dan gambar dicopy dalam
CD/DVD.
13. Peralatan dan Material Peralatan yang harus disediakan oleh konsultan pengawas
dari Penyedia Jasa adalah :
Konsultansi 1. Kendaraan yang diperlukan untuk mobilisasi personil
ke lokasi pekerjaan;
2. Selama pelaksanaan kegiatan konsultan pengawas
harus menyediakan peralatan kantor dan lapangan;
3. Untuk kelancaran konsultasi dan administrasi
konsultan pengawas harus menyediakan kantor di
wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti.
16. Personil
Kualifikasi Jumlah
No Posisi
Pendidikan Profesi Keahlian Pengalaman Orang
Tenaga Ahli :
Tenaga Pendukung :
1 Inspector S1 Teknik Sipil - 3 Tahun 1 Orang
6
17. Jadwal Pelaksanaan
Bulan Ke -
1 2 3 4 5 6 7
Persiapan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan, Pengawasan,
Teknis Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian, Pengujian,
Pengawasan,
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
Bulanan 1 Bulanan 2 Bulanan 3 Bulanan 4 Bulanan 5 Bulanan 6 Bulanan 7
dan Laporan
Akhir
21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
7
ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm
yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan
keseluruhan kepada Pemberi Tugas;
b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas;
c. Besaran persentase modal atau pembagian
kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui
pemberi tugas.
25. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan
masukan bagi konsultan pengawas untuk melaksanakan
penawaran biaya/nilai pekerjaan kepada pemberi tugas
dan sekaligus sebagai pedoman untuk tugas nantinya
apabila ditetapkan sebagai konsultan pengawas pada
kegiatan ini.
DIMYATI
Pembina IV a
NIP. 19640515 199010 1 002