Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN


PERMUKIMAN SERTA PERTANAHAN
Alamat : Jl.Letjend. Soeprapto No.10 Puruk cahu Kode Pos 739111

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN TPU LOWU TOTOU
DESA TAHUJAN ONTU
Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang 1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan
dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi
secara optimal fungsi ruang/bangunannya, andal dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya.

2. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan


dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi
mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
negara.

3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan negara dan


prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.

4. Agar Pembangunan Kantor terlaksana dengan baik


dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur),
kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka
harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh
penyedia jasa Konsultan Perencana.

5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan


perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga
mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan proyek.

2. Maksud dan Tujuan 1. Untuk dapat memahami tujuan pekerjaan perencanaan


perlu dibuat sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK).

2. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksud sebagai


petunjuk bagi Penyedia Jasa Konsultansi, untuk dapat
memahami tujuan dari penguna jasa konsultan yang
memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta setiap bangunan
gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi
positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

3. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan


perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga
memang mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.
4. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan
tugas perencanaan.

5. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana


dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK
ini.

3. Sasaran 1. Tercapainya kriteria teknis bangunan yang layak dari segi


mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
negara.

2. Mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai


dengan kepentingan proyek.

3. Terkendalikannya proses perencanaan konstruksi dan


pelaksanaan konstruksi secara berkualitas, tepat waktu,
dalam batas biaya yang tersedia, serta diselenggarakan
secara tertib administrasi dan teknis.

4. Lokasi Pekerjaan Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya

5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD


Kabupaten Murung Raya Tahun 2023, dengan Pagu sebesar
Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

6. Nama dan Organisasi Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Pejabat Pembuat Ir. MARKUDIUS DANI, MT
Komitmen
Satuan Kerja:
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta
Pertanahan

Data Penunjang
7. Data Dasar 1. Pekerjaan : Perencanaan Peningkatan Jalan
Lingkungan TPU Lowu Totou Desa
Tahujan Ontu
2. Lokasi : Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya
3. Aksesibilitas : Akses menuju Lokasi relatif baik, dapat
dijangkau dengan kendaraan pribadi
maupun umum.

Dalam batas–batas wewenangnya, Pemberi Pekerjaan akan


membantu konsultan guna memperoleh data–data yang
mutlak diperlukan dan biaya untuk mendapatkan data
tersebut ditanggung oleh konsultan.

Konsultan bertanggung jawab atas mutu data yang


dipakai untuk membuat Perencanaan. Konsultan wajib
memeriksa kembali, bila ternyata data tidak teliti, tidak
realistik atau kurang memadai/kurang lengkap, maka
konsultan harus memberitahukan hal ini kepada Pemberi
Pekerjaan. Selanjutnya pihak Pemberi Pekerjaan akan
mengambil langkah–langkah yang diperlukan agar pekerjaan
dapat diteruskan.
8. Standar Teknis Kegiatan ini harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku. Standar dan peraturan yang digunakan adalah edisi
terakhir yang masih berlaku yang berkaitan langsung/tidak
langsung dengan kegiatan tersebut di atas antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jaas Konstruksi.

2. Peraturan Menteri PUPR No. 22 Tahun 2018 tentang


Pembangunan Gedung Negara.

3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Republik Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi .

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
9. Referensi Hukum Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada
referensi hukum, pedoman, kriteria, referensi hukum dan
standart yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini
adalah yang berlaku di Indonesia secara umum dan khusus ;
Ruang Lingkup
10. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan perencanaan teknis konstruksi dapat meliputi
perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, atau
perencanaan fisik bangunan gedung negara.

Kegiatan perencanaan teknis terdiri atas:


a) Persiapan atau penyusunan konsep perencanaan, seperti
mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan
Kerja, program kerja perencanaan, konsep perencanaan,
sketsa gagasan, dan konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat mengenai peraturan daerah/perizinan
bangunan;

b) Penyusunan pra-rencana, seperti membuat rencana tapak,


pra-rencana bangunan, perkiraan biaya, laporan
perencanaan. keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah daerah setempat;

c) Penyusunan pengembangan rencana, seperti membuat:


1. rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan
visualisasi dwi dan trimatra bila diperlukan;
2. rencana struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya;
3. garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);
4. perkiraan biaya.

d) Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci


seperti: membuat gambar-gambar detail, rencana kerja
dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan
menyusun laporan perencanaan;

e) Pembuatan dokumen perencanaan teknis berupa: rencana


teknis arsitektur, struktur, dalam bentuk gambar rencana,
gambar detail pelaksanaan dan perhitungannya, rencana
kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan
syarat teknis, rencana anggaran biaya pembangunan dan
laporan perencanaan;

f) Membantu Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat


Komitmen di dalam menyusun dokumen pelelangan, dan
membantu panitia pelelangan dalam menyusun program
dan pelaksanaan pelelangan;

g) Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan


pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, membantu Panitia Pelelangan dalam
melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang
sama apabila terjadi lelang ulang;

h) Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa


kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara
berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi
teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi
tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir
pengawasan berkala;

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan perencanaan


berdasarkan KAK ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Gambar Perencanaan Teknis, yaitu berupa hasil
perencanaan baik (arsitektur dan struktur,) yang
dituangkan dalam bentuk grafis (gambar-gambar) yang
dilengkapi dengan segala keterangan-keterangan teknis
baik dimensi maupun penggunaan bahan. Skala
penggambaran harus jelas dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis. Seluruh gambar dicetak di atas
kertas dalam format A3 disetiap lembarnya yang
sekurang-kurangnya memuat informasi berupa judul
proyek, judul pekerjaan, nama dan tanda tangan para
pihak yang terlibat, judul gambar, skala penggambaran,
dan nomor serta jumlah lembar. Keseluruhan gambar
dijilid rapi dan dibuatkan daftar isi.

b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), yang meliputi


persyaratan umum, administratif, dan teknis bangunan
gedung negara yang direncanakan;

c. Rencana anggaran biaya pembangunan, merupakan


estimasi pembiayaan pelaksanaan konstruksi meliputi
estimasi biaya pelaksanaan arsitektural, struktur, dan lain
sebagainya sebagai hasil dari perencanaan teknis yang
terpadu. Disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi
Nasional dan atau Peraturan-Peraturan yang dikeluarkan
oleh Pemerintah setempat. Acuan harga satuan material
dan upah adalah harga pasar di kabupaten Murung Raya.
Rencana Anggaran Biaya ini dilengkapi dengan analisa
perhitungan volume setiap item pekerjaan (backup data).
Disusun dalam format A4.

d. Laporan Pekerjaan
Seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan dihimpun dalam
bentuk laporan yang dilengkapi dengan data-data
pendukung dan hasil pekerjaan. Laporan terdiri atas 3
(tiga) tahap yaitu laporan pendahuluan, laporan antara,
dan laporan akhir.

e. Keluaran-keluaran lainnya yang diatur lebih lanjut dalam


surat perjanjian.

12. Peralatan, Material, Tidak ada.


Personil dan Fasilitas
dari Pejabat Pembuat
Komitmen
13. Peralatan dan Material 1. Mobil
dari Penyedia Jasa 2. Sepeda Motor
Konsultansi 3. Meja dan Kursi Kerja
4. Computer
5. Laptop
6. Printer A3
7. Printer A4
8. Digital Kamera
9. Alat Ukur

Fasilitas / peralatan / perlengkapan dari penyedia jasa


termasuk di dalam biaya operasional kantor dan biaya
perjalanan, untuk keperluan biaya perawatan dll.

14. Jangka Waktu Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam


Penyelesaian Pekerjaan lingkup pekerjaan diatas perencana harus diselesaikan
seluruhnya dalam waktu 30 (Tiga Puluh) hari kalender atau
waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat penjelasan
pekerjaan terhitung sejak penandatanganan kontrak/SPMK

15. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang
Hari
Tenaga Ahli:
Team Leader / Pendidikan minimal S1 Sipil 22 OH
Ahli Teknik dengan pengalaman minimal 2
Bangunan tahun dan memiliki Sertifikat
Gedung Keahlian (Ahli Teknik Jalan –
Muda).

Ahli Muda Pendidikan minimal S1 Sipil/


Arsitek Arsitek dengan pengalaman 22 OH
minimal 1 tahun

Ahli K3 Pendidikan minimal S1


Konstruksi dengan pengalaman minimal 1 14 OH
tahun dan memiliki Sertifikat
Keahlian (Ahli K3 Konstruksi –
Muda).

Tenaga Pendukung:
Asisten Ahli Pendidikan minimal S1 Sipil 14 OH
/Estimator dengan pengalaman minimal 1
Tahun.

Surveyor Pendidikan minimal SMK dengan 14 OH


pengalaman minimal 1 Tahun.

Operator Pendidikan minimal SMA dengan 14 OH


CAD/CAM pengalaman minimal 1 Tahun.

Administrasi Pendidikan minimal SMA dengan 22 OH


pengalaman minimal 1 Tahun.
16. Jadwal Tahapan Minggu ke Ket.
Pelaksanaan Pekerjaan No. Kegiatan
1 2 3 4

1 Survey dan Pengumpulan


Data Lapangan/Tahap Konsep
Rancangan

2 Penyusunan Pra Rencana

3 Penyusunan pengembangan
rencana

4 Penyusunan rencana detail

5 Membantu Panitia Pengadaan


pada waktu pelelangan

6 Mengadakan pengawasan
berkala selama pelaksanaan
konstruksi fisik
Hal-Hal Lain

17. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

18. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
1. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang
bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan
kepada Pemberi Tugas.
2. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan
diketahui oleh Pemberi Tugas.
3. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan
dalam pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas.

19. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan Data berikut:
Lapangan 1. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada.
2. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di lokasi.
3. Menghormati kearifan lokal.
4. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi
terkait.

20. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada Pemberi Tugas.

21. Persyaratan klasifikasi Klasifikasi usaha : Jasa Desain Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
usaha Transfortasi (RE104) atau Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi (RK003)

Puruk Cahu 30 Januari 2023

Dibuat Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan
Kabupaten Murung Raya

Ir. MARKUDIUS DANI, MT


Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630215 199203 1 007

Anda mungkin juga menyukai