Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASAN REHABILITASI TAMBAT LABUH DESA


BANBARU KEC. GILI GENTING DAN DESA BANRAAS
KEC. DUNGKEK ( PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL )

DINAS PERUMAHAN RAKYAT,


KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERHUBUNGAN
KABUPATEN SUMENEP
TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGAWASAN REHABILITASI TAMBAT LABUH DESA BANBARU KEC. GILI GENTING DAN
DESA BANRAAS KEC. DUNGKEK ( PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PELABUHAN
PENGUMPAN LOKAL )

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Pembangunan transportasi merupakan bagian yang amat


penting dalam pembangunan nasional. Sarana dan prasarana
transportasi berperan sebagai pendukung kegiatan ekonomi dan
berfungsi untuk menyediakan jasa pelayanan bagi arus
pergerakan orang dan barang khususnya dalam distribusi
barang dan jasa dari sumber bahan baku ke tempat produksi
serta ke lokasi pemasarannya baik di tingkat lokal, regional,
nasional, maupun internasional. Jasa pelayanan sarana dan
prasarana transportasi sangat diperlukan untuk menunjang
kegiatan sosial masyarakat, termasuk upaya penanggulangan
kemiskinan.

Perencanaan transportasi didefinisikan sebagai suatu proses yang


tujuannya mengembangkan sistem transportasi yang
memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah
tempat dengan aman dan murah. Selain itu harus juga
mempunyai unsur cepat dan juga dengan pertimbangan
manusia, suatu sistem transportasi harus pula
mempertimbangkan unsur kenyamanan.

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran sektor


transportasi yang dalam hal ini melibatkan pemerintah, swasta
dan masyarakat. Pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah
memiliki kewenangan dan kewajiban masing-masing untuk
menyusun rencana, merumuskan kebijakan mengendalikan dan
mengawasi perwujudan transportasi tersebut.

Tujuan pembangunan sarana dan prasarana transportasi adalah


meningkatkan pelayanan jasa transportasi secaraa efisien,
handal, berkualitas, aman dan harga terjangkau, dan
mewujudkan sistem transportasi nasional secara intermoda dan
terpadu dengan pembangunan wilayahnya dan menjadi bagian
dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan
dan manfaat bagi masyarakat luas pelabuhan merupakan simpul
sistem perangkutan laut dengan darat.

Pelabuhan merupakan suatu unit ekonomi yang berperan


merangsang pertumbuhan dan perkembangan perdagangan atau
perekonomian yang terdiri atas kegiatan penyimpanan,
distribusi, pemrosesan, pemasaran, dan lain-lain. Pelabuhan
merupakan suatu unit dalam sistem ekonomi secara keseluruhan
dan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi ekonomi daerah yang
dilayani oleh suatu pelabuhan. Dari pelabuhan yang ada di
Kabupaten Sumenep, fasilitasnya sangat diperlukan lagi untuk
memenuhi kebutuhan kegiatan perekonomian baik untuk saat
ini maupun di masa mendatang, untuk itu perlu dikembangkan.
Pengembangan pelabuhan ini diharapkan akan memberikan
dampak antara lain :
• Meningkatkan kegiatan perekonomian daerah
• Meningkatkan peluang berusaha
• Menciptakan lapangan kerja baru
• Meningkatkan pendapatan masyarakat
Dalam rangka pembangunan pelabuhan tersebut, sebelum
kegiatan pengembangan dan pembangunan dilaksanakan maka
diperlukan penilaian terhadap pembangunan.
2. Maksud dan Tujuan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
konsultana pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria dan
proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
a. Supaya pelaksanaan pelaksanaan konstruksi fisik dapat
berlangsung sesuai dengan dokumen rencana teknis dan
dapat dihasilkan Pembangunan, Penerbitan Izin
Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Pengumpan
Lokal yang andal, menjamin keselamatan, estetika dan
kenyamanan penggunanya.
b. Pengawasan Teknis Pengawasan Rehabilitasi Tambat Labuh
Desa Banbaru Kec. Gili genting dan Desa Banraas Kec.
Dungkek ( Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan
Pengumpan Lokal ) bertujuan agar selama masa pelaksanaan
konstruksi fisik dapat dikendalikan dan dimonitor guna
memenuhi (Triple Constraint) waktu, biaya dan mutu yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan teknis dan
dokumen kontrak.

3. Sasaran Setiap pekerjaan memiliki target sasaran, didalam proses


pencapaian sasaran tersebut ada tiga persyaratan yang harus
dipenuhi dikenal dengan Triple Constraint. Triple Constraint
adalah usaha pencapaian target yang berdasarkan tiga batasan,
yaitu:
a. Tepat Biaya
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi
anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode
pelaksanaan maupun biaya total sampai akhir proyek.
b. Tepat Waktu
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan
jadwal pelaksanaan proyek (schedule) yang telah
direncanakan yang ditunjukkan dalam bentuk prestasi
pekerjaan (work progress).
c. Tepat Mutu
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja (performance),
harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang
disyaratkan oleh pemilik proyek.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan Pengawasan Rehabilitasi Tambat Labuh Desa
Banbaru Kec. Gili genting dan Desa Banraas Kec. Dungkek (
(Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Pengumpann
Lokal)

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD TA. 2023.
Dengan nilai Pagu Anggaran sebesar : Rp. 24.371.198 (Dua
Puluh Empat Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Ribu Seratus
Sembilan Puluh Delapan Rupiah).

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen:


Organisasi Pejabat Ir. IMAM SUHADI, MM. MT.
Pembuat Komitmen Satuan Kerja:
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Perhubungan Kabupaten Sumenep

Data Penunjang
7. Data Dasar Dokumen Perencanaan Teknis Pengawasan Rehabilitasi Tambat
Labuh Desa Banbaru Kec. Gili genting dan Desa Banraas Kec.
Dungkek ( Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan
Pengumpan Lokal ), berupa Rencana Angaran Biaya (RAB),
Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis.

8. Standar Teknis Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas hendaknya


memperhatikan standart-standart teknis yang berlaku, antara
lain :
1. SNI terkait

9. Referensi Hukum 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:


22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
2. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Instansi
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Ruang Lingkup

10. Lingkup Kegiatan Lingkup pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Tambat Labuh Desa
Banbaru Kec. Gili genting dan Desa Banraas Kec. Dungkek
( Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Pengumpan
Lokal).
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya teknis Pembangunan Gedung Negara, berdasarkan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Lingkup
Kegiatan tersebut antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume atau realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing)
yang diajukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (As Built Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat atau kerusakan sebelum serah terima
pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan,
dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan,
berita acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima
pertama dan akhir pelaksanaan konstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.
10. bersama-sama penyedia jasa perencanaan konstruksi
menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan.
11. membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen
Pendaftaran.
12. melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi
bangunan terbangun sesuai dengan IMB.
13. Menerbitkan surat penjaminan atas kegagalan
bangunan
14. membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan
dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah
Kabupaten atau Kota setempat.

11. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan


Kerangka Acuan Kerja ini dan yang lebih lanjut akan diatur
dalam surat perjanjian, minimal meliputi :
1. Membuat Laporan Pendahuluan yang berisi tentang program
kerja, alokasi tenaga ahli dan konsep kerja pengawasan;
2. Memeriksa laporan harian kontraktor dan memberikan
catatan semua kejadian, perintah dan petunjuk penting;
3. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi;
4. Membuat Berita acara kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran;
5. Laporan rapat di lapangan (site meeting);
6. Memeriksa gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan
Time Schedule yang dibuat oleh kontraktor pelaksana;
7. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as
built drawing);
8. Foto Dokumentasi setiap item pekerjaan;
9. Membuat berita acara Penyerahan Pekerjaan (ST 1);
10. Berita Acara Pemeriksaan Akhir;
11. Surat Pernyataan kelaikan fungsi bangunan terbangun sesuai
dengan IMB;
12. surat penjaminan atas kegagalan bangunan
13. Laporan akhir pekerjaan pengawasan;
14. Setiap laporan dibuat dalam 4 (empat) rangkap.

12. Peralatan, Material, Tidak Ada


Personil dan
Fasilitas dari Pejabat
Pembuat Komitmen

13. Peralatan dan Dalam menunjang efektifitas pelaksanaan tugas Konsultan


Material dari Pengawas, harus didukung oleh fasilitas peralatan kerja antara
Penyedia Jasa lain sebagai berikut :
Konsultansi - 1 unit komputer jinjing (laptop);
- 1 unit alat dokumentasi (kamera digital);

14. Lingkup Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas


Kewenangan sebagai berikut:
Penyedia Jasa 1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai
pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat
dilihat oleh pemilik proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan
kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek
pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang
diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan
pembangunan proyek
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan
merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan
harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan
kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:


1. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan
jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek
tidak memperhatikan peringatan yang diberikan
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing
pelaksana proyek
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara
perubahan (site instruction)
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati
sebelumnya
7. Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap
bahan dan peralatan
8. Melakukan penilaian prestasi kerja kontraktor
9. Memberitahukan persetujuan, menolak atau mengadakan
perubahan terhadap rencana kerja yang telah dibuat
kontraktor
10. Memberikan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa
yang diminta

15. Jangka Waktu 1. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu


Penyelesaian memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan
Kegiatan adalah mengikat;
2. Jangka waktu pelaksanaan pengawasan pada pekerjaan ini
90 hari kalender atau sampai dengan Serah Terima I/PHO
Paket Pekerjaan Konstruksi fisik;
3. Konsultan pengawas mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan pengawasan selama masa pemeliharaan.

16. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah Orang


Tenaga Ahli:
Team Leader berpendidikan minimal 1 orang
Sarjana Teknik Sipil /
Teknik Arsitektur (S1),
berpengalaman di
pengawasan konstruksi
minimal 2 (dua) tahun.
Memiliki SKA ahli Teknik
Dermaga atau SKA ahli
teknik Jembatan atau SKA
ahli Arsitek atau SKA ahli
teknik bangunan gedung
Ahli Muda
Tenaga Pendukung (jika ada):
Pengawas berpendidikan minimal 1 orang
lapangan/Inspe STM/D3 Teknik Sipil
ctor

17. Peralatan Dalam menunjang efektifitas pelaksanaan tugas Konsultan


Pengawas, harus didukung oleh fasilitas peralatan kerja antara
lain sebagai berikut :
- 1 unit komputer jinjing (laptop);
- 1 unit alat dokumentasi (kamera digital);

18. Jadwal Tahapan a. pengawasan persiapan konstruksi;


Pelaksanaan b. pengawasan tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan
Kegiatan serah terima pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan
konstruksi; dan
c. pengawasan tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir (Final Hand Over)
pekerjaan konstruksi.
Laporan

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat program kerja, alokasi tenaga


Pendahuluan ahli dan konsep kerja pengawasan. Diserahkan sebanyak
4 (empat) buku laporan.

20. Laporan Harian, Laporan harian memuat laporan material, tenaga kerja,
Mingguan dan peralatan, kondisi lapangan dan pekerjaan yang dilakukan.
Bulanan Laporan mingguan merupakan resume dari Laporan Harian dan
Site Meeting yang dilaksanakan. Laporan bulanan merupakan
resume dari laporan bulanan. Diserahkan sebanyak 4 (empat)
buku laporan.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: rangkuman dari Laporan Bulanan dan
Gambar-gambar Perubahan. Diserahkan sebanyak 4 (empat)
buku laporan.

22. Laporan Laporan Dokumentasi memuat dokumentasi pelaksanakan


Dokumentasi pekerjaan untuk setiap item pekerjaan. Diserahkan sebanyak
4 (empat) buku laporan
Seluruh Laporan dikumpulkan dalam bentuk file/ soft copy yang
diserahkan dengan Flashdisc kapasitas minimal 64 Gb.

Hal-Hal Lain
23. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan.
Pengumpulan Data
Lapangan

24. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

Sumenep, Juni 2023

Ditetapkan oleh :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PADA
PRASARANA & KESELAMATAN TRANSPORTASI
DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN
DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP
TA. 2023

Ir. IMAM SUHADI, MM. MT.


Pembina Tk. I
NIP. 19680527 199703 1 003

Anda mungkin juga menyukai