Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PA/KPA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

SATKER/SKPD : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


NAMA PPK : PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

NAMA PEKERJAAN :
PENGAWASAN PEMBANGUNAN TPT DINDING TEBING DAN BRONJONG
KAWASAN D,E DAN F PERMUKIMAN HUNTAP

TAHUN ANGGARAN 2022


KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

Pengadaan pekerjaan jasa konsultansi :

PENGAWASAN PEMBANGUNAN TPT DINDING TEBING DAN BRONJONG


KAWASAN D,E DAN F PERMUKIMAN HUNTAP

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Pembangunan jalan pada umumnya dimaksudkan


untuk memperlancar arus barang dan penumpang ke tempat
tujuan dikota-kota yang dilalui atau yang dituju secara cepat,
mudah, dan menyenangkan serta agar biaya angkut dan biaya
bongkar muat barang maupun penumpang dapat ditekan.
Kebutuhan akan prasarana kawasan yang baik
merupakan sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan
merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian.
Mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak
kerusakan baik diakibatkan faktor alam, maupun faktor
manusia dalam hal ini kendaraan sehingga perlu diadakan
perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan
lalulintas yang makin tinggi. Di dalam proses perencanaan
sebagai pedoman untuk pelaksanaan perlu diperhatikan
fakor-faktor, seperti kenyamanan, keamanan, lingkungan
serta faktor lain yang mendukung perencanaan lebih matang
dan terencana.
Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan sebagai salah satu
prasarana transportasi yang mempunyai peranan sangat
penting dalam hal distribusi ekonomi mulai dari yang berskala
lokal, regional maupun Nasional, berbangsa dan bernegara,
yang ditujukan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat,
serta untuk menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejalan dengan tugas
pokoknya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Lampung Selatan bertanggung jawab di dalam
penyelenggaraan jalan sebagaimana diamanatkan di dalam
undang-undang tersebut. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Lampung Selatan berupaya untuk
menciptakan penyelenggaraan talud penahan tanah yang
mampu menunjang, mendorong dan menggerakkan
pengembangan wilayah dan kawasan, memiliki standar dan
mutu yang berkualitas melalui pembangunan, pemeliharaan,
dan untuk meningkatkan dan pengembalian kondisi sarana
dan prasarana jalan dan jembatan.

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud

1. Pengadaan jasa konsultansi pengawasan teknis ini


dimaksudkan untuk mengadakan Pengawasan atau
Supervisi Pembangunan Talud Penahan Tanah Dan
Bronjong Kawasan Permukiman Huntap di Kabupaten
Lampung Selatan, dalam rangka menunjang kegiatan
Pengadaan Konstruksi di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Lampung Selatan;
2. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk bagi
Konsultan Pengawas dalam melaksanakan
pekerjaannya. Petunjuk ini memuat masukan azaz,
kriteria, dan proses yang harus dipenuhi atau
diperhatikan yang selanjutnya akan diinterprestasikan
ke dalam pelaksanaan tugas Pengawasan.

b. Tujuan

Tujuan dari pengadaan pekerjaan jasa konsultansi


pengawasan teknis ini adalah :
1. Membantu Direksi dalam hal Pengendalian Mutu,
waktu, dan biaya dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, serta Modifikasi desain pekerjaan jika
diperlukan;
2. Membantu dalam mengendalikan semua kegiatan
dan meminimalkan kendala-kendala teknis yang
dihadapi oleh Penyedia Pelaksana Konstruksi;
3. Memberikan kepastian dan jaminan kepada pemilik
pekerjaan (pengguna jasa) bahwa pengendalian
pengawasan terhadap pekerjaan pelaksanaan
konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak;
4. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan
dengan baik, sesuai dengan yang disyaratkan dalam
dokumen kontrak dan ketentuan- ketentuan teknis,
baik dalam hal kuantitas, kualitas, biaya, maupun
ketepatan waktu pelaksanaan;

3. Sasaran Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan jasa


konsultansi ini adalah :

1. Terbangunnya konstruksi prasarana Talud Penahan Tanah


Dan Bronjong Kawasan Permukiman Huntap yang sesuai
dengan hasil perencanaan;
2. Tersedianya dokumen kegiatan yang memenuhi syarat
setelah pelaksanaan konstruksi;
3. Tercapainya penanganan drainase guna meningkatkan pelayanan
masyarakat;

4. Lokasi Kegiatan Lokasi pekerjaan pengawasan ini terletak di daerah Kabupaten


Lampung Selatan dengan rincian pekerjaan fisik konstruksi
sebagai berikut :

1. Pembangunan TPT Dinding Tebing Kawasan D


Permukiman Huntap;
2. Pembangunan TPT Dinding Tebing Kawasan E
Permukiman Huntap;
3. Pembangunan Bronjong Penahan Tanggul Sungai Kawasan
F Permukiman Huntap
5. Sumber Pendanaan Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan
pekerjaan jasa konsultansi ini, adalah : Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Selatan TA. 2022.
6. Nama Organisasi Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan
Pengadaan pengadaan pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pada
Barang/Jasa Kawasan Bencana Rawan Air Kabupaten Lampung Selatan

• K/L/D/I : Pemerintah Daerah


Kabupaten Lampung Selatan

• Satker/SKPD : Badan Nasional


Penanggulangan Bencana
• PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) :
DONI FIRDAUS, ST.
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten
Lampung Selatan.
II. DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Data dasar yang digunakan dalam Pekerjaan ini adalah :

1. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia


pelaksana konstruksi yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi;

2. Data lokasi kegiatan;

3. Data mengenai bahan / material maupun peralatan yang


digunakan sehingga dapat menentukan jenis konstruksi
yang akan ditangani;

4. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat


dipercaya;

5. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap


penting;

8. Standar Teknis dan Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya harus


Pedoman memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

a) Persyaratan Umum Pekerjaan;


Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus
dilaksanakan secara tepat dan dapat memberikan hasil
yang telah ditetapkan serta diterima dengan baik oleh
PenggunaJasa / Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat
Komitmen.

b) Persyaratan Objektif;
Pelaksanaan pekerjaan, pengaturan dan pengamanan yang
obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang
menyangkut jenis, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan.

c) Persyaratan Fungsional;
Kegiatan pelaksanaan pengawasan / supervisi baik yang
menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus
dilaksanakan dengan profesionalisme dan tanggung jawab
yang tinggi sebagai Konsultan Pengawas.

d) Persyaratan Prosedural;
Penyelesaian administrative sehubungan dengan
pelaksanaan tugas / pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan
peraturan-peraturan yang berlaku.

e) Kriteria Lain-lain;
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawasan
berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain
ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan
Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai
dasar perjanjiannya.
Adapun standar teknis dalam melaksanakan pekerjaan ini
menggunakan daftar referensi teknis sebagai dasar
pelaksanaan. Referensi dimaksud adalah:

a) Standar Teknis Tentang Kegiatan Pengawasan


Bangunan Pemukiman;

b) Pedoman, standard dan manual yang tercantum


dalam Dokumen Spesifikasi Teknis (Kontrak), serta
standard lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan
ini.
III. RUANG LINGKUP

9. Lingkup Kegiatan Lingkup Kegiatan : Lingkup tugas Jasa Konsultansi


Pengawasan Teknis adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, tahap yang akan dilaksanakan, akan tetapi tidak
terbatas pada tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana mutu (Quality Planning), meliputi :


a. Pemahaman terhadap dokumen-dokumen antara lain:
- Detail Engineering Desain (DED)
- Spesifikasi Umum/Spesifikasi Teknis
Sebagai dasar untuk :
1) Menyusun Field Engineering kondisi awal dan
rekayasa lapangan, yang merupakan penyesuaian
rencana awal (DED) dan kondisi/kebutuhan
lapangan;
2) Memberikan gambaran matrik antara setiap titik
tunggu (holding point; yaitu tahap dimana
pekerjaan dihentikan sambil menunggu
pemeriksaan dari direksi pekerjaan), syarat mutu
dan daftar pemeriksaan hasil pekerjaan sesuai hasil
lingkup konstruksi;
b. Rekomendasi terhadap Rencana Mutu;
c. Sinkronisasi dan integrasi rencana mutu yang terdiri
dari komponen tanggung jawab PPK dan komponen
tanggung jawab penyedia (jasa pelaksana konstruksi).
2. Pelaksanaan Penjaminan Mutu (Quality Assurance),yang
meliputi :
a. Kajian terhadap laporan hasil pelaksanaan dari unit
pelaksana kontraktor yang mencakup implementasi
perintah perubahan, Implementasi tindak perbaikan,
Implementasi perbaikan cacat, Implementasi tindak
pencegahan, dan laporan pemenuhan kinerja;
b. Kajian terhadap data hasil pengendalian mutu oleh
unit pengendali mutu kontraktor;
c. Penilaian atas hasil pengukuran pekerjaan dan
pengendalian mutu berdasarkan bukti data pekerjaan,
terhadap persyaratan yang ditetapkan didalam rencana
mutu;
d. Rekomendasi manajemen dan teknis kepada PPK.
3. Bantuan teknis dan manajemen kepada PPK untuk hal-hal
yang tidak berpotensi terjadinya konflik kepentingan
terhadap fungsi penjamin mutu, antara lain :
a. Membantu PPK dalam pengendalian waktu
pelaksanaan kontrak konstruksi termaksud :
penyelengaraan rapat prapelaksanaan (PCM), kajian
kontrak (konstruksi) kritis (SCM), persiapan serah
terima pekerjaan;
b. Membantu PPK dalam pengendalian biaya pelaksanaan
kontrak konstruksi termaksud : pemeriksaan berkas
tagihan kontraktor (MC/Back Up Data), Penyusunan
addendum Kontrak, Penyusunan status keuangan
konstruksi.
c. Membantu PPK dalam evaluasi kewajaran jumlah mutu
personil, peralatan dan bahan yang tersedia untuk
pelaksanaan kontrak konstruksi

10. Keluaran / Produk Keluaran yang dihasilkan dari Pekerjaan ini selain
yang dihasilkan melaksanakan pekerjaan supervisi penyedia jasa harus
menyusun laporan proses pelaksanaan pekerjaan fisik, uraian
hasil pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan (diserahkan sebanyak 4 buku)


Laporan pendahuluan ini meliputi : Rencana kerja dan
kegiatan di lapangan dan rekomendasi sementara
terhadap penanganan permasalahan yang dilengkapi
dengan data pendukung lainnya.

2. Laporan Akhir (diserahkan sebanyak 4 buku)


Laporan Akhir (Final Report) merupakan pengambaran
hasil pelaksanaan pekerjaan supervisi dengan
memasukkan hasil-hasil diskusi baik tanggapan, koreksi
dansaran. Selanjutnya materi laporan diserahkan kepada
Direksi pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan.

3. Laporan Bulanan (diserahkan sebanyak 16 buku)


Laporan Bulanan berisikan progress prosentase
pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa pelaksana pekerjaan fisik sebanyak 4 Buah
setiap bulannya.

4. Dokumentasi dan Soft Copy Laporan (diserahkan sebanyak


1 Buah)
Soft copy Laporan Pendahuluan, laporan bulanan, laporan
akhir dan Dokumentasi pekerjaan kondisi 0%, 50%, 100%
dimasukan ke dalam Flash disk dan diserahkan sebanyak 1
buah.

11. Peralatan, Fasilitas penunjang yang disediakan oleh PA / KPA / PPK


Material, Personil adalah :
Dan Fasilitas Dari
Pejabat Pembuat 1. Laporan dan Data
Komitmen Seluruh data yang relevan dan masih dapat dipergunakan
terkait pekerjaan pengawasan (sejauh data yang
diperlukan tersedia)

2. Staf Pengawas/Pendamping
• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menunjuk
pembantu dalam pengadaan ini, yang bertugas sebagai
Project Officer (PO), yang akan membantu konsultan
dalam memfasilitasi pertemuan pembahasan,
administrasi dan perijinan;
• Konsultan pendamping / core team (jikaada) dapat
diadakan guna pendampingan dalam jasa konsultansi
ini.
12. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
Material dari fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
Penyedia Jasa pelaksanaan pekerjaan. (fasilitas tersebut dicantumkan dalam
Konsultansi bill of quantity yang diperoleh dari cara beli atau sewa)

13. Lingkup Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah sebagai berikut :


Kewenangan a. Penyedia (Jasa Konsultansi) dapat menentukan metodologi
Penyedia Jasa yang dianggap baik, efisien dan sesuai guna penyelesaian
Konsultansi seluruh lingkup pekerjaan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan. Jadwal Penugasan Tenaga ahli dapat
ditentukan oleh penyedia sesuai dengan kebutuhan pada
setiap tahapan dan waktu yang tersedia, sehingga seluruh
sumberdaya yang dimiliki oleh penyedia dapat
dimanfaatkan secara optimal sehingga kontrak dapat
dilaksanakan tepat waktu, tepat sasaran dan menghasilkan
keluaran/produk yang sesuai dengan yang telah
ditetapkan;

b. Penyedia (jasa konsultansi) wajib membuat Rencana Kerja


secara terperinci dan sistematis atas semua tahapan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Atas rencana kerja yang
telah disusun, harus dijadikan sebagai dasar monitoring
dan penggunaan sumber daya yang dimiliki serta
pemantauan kemajuan (progres) pekerjaan;

c. Penyedia jasa konsultansi dapat mengambil langkah-


langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya, akibat kegiatan
penyedia;

d. Melaksanakan perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang


dibebankan kepadanya dengan penuh tanggung-jawab,
ketekunan, efisien dan ekonomis serta memenuhi kriteria
teknik profesional dan melindungi secara efektif
peralatan-peralatan, mesin, material yang berkaitan
dengan pekerjaan dalam kontrak;

e. Melaksanakan jasa konsultansi sesuai dengan hukum yang


berlaku di Indonesia;

14. Jangka Waktu Jangka waktu penyelesaian kegiatan selama 100 (seratus) hari
Penyelesaian atau 3.33 Bulan kalender.
Kegiatan
15. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah
Orang Bulan
Tenaga Ahli :

1. Supervisor Pendidikan sekurang- 1.67 OB


Engineer kurangnya Sarjana (S1)
Teknik Sipil
berpengalaman sekurang
- kurangnya 1 (satu)
tahun dalam bidang
konstruksi bangunan
jalan dan drainase serta
memiliki Sertifikat
keahlian (SKA) minimal
Ahli Tehnik Jalan Muda

Tenaga Teknis :

1. Inspektor Berjumlah 1 (satu) orang 3.33 OB


dengan Pendidikan
minimal lulusan SMA /
SMK dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 3
(tiga) tahun.

Tenaga Pendukung :

1. Administrasi Berjumlah 1 (satu) orang 1.67 OB


/ Operator dengan Pendidikan
Komputer minimal lulusan SMA /
SMK dengan pengalaman
sekurang- kurangnya 3
(tiga) tahun.

16. Jadwal Tahapan Dalam pelaksanaan Supervisi ini dapat dibagi dalam tahapan
Pelaksanaan proses yaitu :
Kegiatan
- Persiapan dan penyusunan rencana kerja;
- Mobilisasi Personil;
- Pengawasan teknis pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
- Demobilisasi personil dan Penyusunan Laporan Akhir
Kegiatan.
IV. LAPORAN-LAPORAN

17. Laporan Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat :


Pendahuluan
1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
2) Organisasi pelaksanaan jasa konsultansi dan sumber daya
yang akan ditempatkan;
3) Jadwal kegiatan jasa konsultansi pengawasan;
4) Gambaran umum wilayah pekerjaan;
5) Keluaran yang akan dihasilkan

Laporan harus diserahkan dengan jumlah laporan sebanyak 4


(Empat) rangkap buku laporan (1 asli dan 3 salinan).

18. Laporan Bulanan Laporan bulanan sekurang-kurangnya memuat :

1) Laporan ini merupakan laporan kemajuan pekerjaan


(konstruksi) dan konsultan dalam satu bulan berjalan,
memuat rangkuman laporan harian / mingguan
pelaksanaan pekerjaan beserta dokumen-dokumen
pendukungnya;
2) Penyampaian kendala yang dihadapi di lapangan dan
melaporkan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang terjadi;
3) Penyampaian saran-saran dan tindakan-tindakan
penyelesaian masalah yang dilakukan;
4) Penyampaian program kerja untuk bulan yang berikutnya
/ akan datang;

Laporan ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga pengguna


jasa senantiasa mendapat informasi tepat pada waktunya, dan
diserahkan dengan jumlah laporan sebanyak 4 (Empat)
rangkap buku laporan (1 asli dan 3 salinan)
untuk setiap bulannya.

19. Laporan Akhir Laporan Akhir (Final Report) merupakan uraian pelaksanaan
pekerjaan dari awal hingga selesai, yang sekurang-kurangnya
memuat informasi:
1) Kondisi Umum;
2) Uraian Pelaksanaan Pengawasan Teknis;
3) Cakupan fakta dan dokumentasi yang menggambarkan
pendekatan dan metodologi yang dipilih oleh konsultan
dalam pemberian jasa;
4) Masalah yang mungkin akan timbul serta saran
penanggulangannya dan rekomendasi / saran
pengoperasian pelaksanaan pemeliharaan hasil pekerjaan
konstruksi;

Laporan harus diserahkan dengan jumlah laporan sebanyak 4


(Empat) rangkap buku laporan (1 asli dan 3 salinan)

20. Dokumentasi dan Seluruh data hasil pengawasan dan Dokumentasi pekerjaan
Softcopy Laporan dimasukkan kedalam flash disk. Data yang dimaksud adalah
(Flash disk) sebagai berikut :
- Laporan Pendahuluan sebanyak 4 (Empat) rangkap buku
laporan (1 asli dan 3 salinan)
;
- Laporan Bulanan sebanyak 4 (Empat) rangkap buku laporan
(1 asli dan 3 salinan)
;
- Laporan Akhir sebanyak 4 (Empat) rangkap buku laporan (1
asli dan 3 salinan)

- Foto Dokumentasi kondisi 0%, 50%, dan 100%

Dokumentasidan Softcopy Laporan (Flash disk) diserahkan


dengan jumlah 1 buah.
V. HAL-HAL LAIN
21. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dalamNegeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

22. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain


Kerjasama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini,
maka persyaratan berikut harus dipatuhi :
Apabila penyedia jasa adalah sebuah perusahaan kerja
sama operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari satu
penyedia jasa (konsultansi), anggota KSO tersebut
memberi kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk
bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban-
kewajiban anggota penyedia jasa lainnya terhadap
pengguna jasa.

23. Alih Pengetahuan Jika dipandang perlu, penyedia jasa Konsultansi berkewajiban
untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen, yang meliputi antara lain :
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap waktu
penyedia jasa konsultansi akan menyerahkan laporannya,
baik Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir;
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia
jasa konsultansi harus melakukan penjelasan rencana
pembahasan kepada petugas yang telah ditunjuk;
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia
jasa harus melakukan konsultasi hasil pertemuan dan
pembahasan dengan petugas yang telah ditunjuk.

24. Protokol Protokol Kesehatan harus diutamakan dan diperhatikan dalam


Kesehatan melaksanakan tugas survey kondisi jalan ini, baik pada saat
(pencegahan pengambilan data di lapangan dan dalam pengolahan data di
Covid-19) kantor. Fasilitas tambahan yang disediakan meliputi antara
lain :
1. Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker);
2. Pencuci Tangan (tisu, air, sabun cuci tangan dan hand
sanitizer, dll);
3. Apabila memungkinkan menyediakan Pengukur suhu
badan nir-sentuh (Thermoscan).

Kalianda, April 2022


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Kabupaten Lampung Selatan

dto

DONI FIRDAUS, ST.


NIP. 19810413 201503 1 002

Anda mungkin juga menyukai