(KAK)
TAHUN ANGGARAN
2022
1 PENDAHULUAN
1.1. UMUM
1) Presiden melalui Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan mengatur penetapan anggaran penguatan SDM
melalui Surat Bersama Menteri PPN/ Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor: S-536/MK.02/2018
dan B.400/M.PP/D.8/KU.01.01/07/2018. Berdasarkan Surat Bersama tersebut menyebutkan bahwa adanya
penambahan anggaran dari Pagu indikatif / Penyesuaian untuk penguatan SDM melalui peningkatan
prasarana infrastruktur pendidikan oleh Kementerian PUPR;
2) Surat Keputusan Direktorat Jederal Cipta Karya nomor 146/KPTS/DC/2018, tentang pembentukan Project
Manajemen Unit Pembangunan atau Renovasi Pasar, Prasarana Dan Sarana Perguruan Tinggi Negeri,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah Negeri;
3) Mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 25 Oktober 2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, mengatur pelaksanaan konstruksi pembangunan bangunan
gedung negara yang siap dan berkualitas oleh Penyedia Jasa / Pelaksana Pekerjaan Konstruksi;
4) Penyedia Jasa / Pelaksana Pekerjaan Konstruksi bertugas sejak ditetapkan berdasarkan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) pekerjaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir pekerjaan konstruksi fisik, dan
berfungsi melaksanakan setiap tahapan pelaksanaan konstruksi;
5) Penyedia Jasa / Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara
kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia bahwa pemanfaatan Belanja Barang pada APBN Tahun
Anggaran 2022 akan direalokasikan untuk belanja-belanja yang lebih prioritas, antara lain percepatan
pembangunan infrastruktur pendidikan baik sekolah atau madrasah;
3) Pelaksanaan penyediaan infrastruktur pendidikan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR
merupakan dukungan kegiatan penyediaan infrastruktur pendidikan yang dilaksanakan oleh
Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui REHABILITASI DAN
RENOVASI PRASARANA MADRASAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1
4) Sasaran dari kegiatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan ini adalah terbangunnya REHABILITASI
DAN RENOVASI PRASARANA MADRASAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 dalam rangka
percepatan pembangunan infrastruktur pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia;
5) Secara gambaran umum, lokasi proyek berada di Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan,
Kabupaten Lamandau, Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas.
6) Klasifikasi pekerjaan konstruksi termasuk kategori sederhana, total luas bangunan 5.095,00 m2 dengan
jenis pekerjanan pembangunan meliputi:
1. PEKERJAAN SIPIL;
2. PEKERJAAN ARSITEKTUR;
b. Pelaksanaan konstruksi:
2) Proses serah terima pemanfatan barang milik negara antara Satker Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Provinsi Kalimantan Tengah dengan pihak pengelola bangunan dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan dan perawatan hasil pembangunan;
d. Proses Hibah Barang Milik Negara (BMN) antara Kementerian PUPR dengan pemilik aset sesuai
peraturan yang berlaku;
9) Mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 22//KPTS/M/2018 tanggal 17 September 2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara maka dipandang perlu untuk mengadakan
Penyedia Jasa / Pelaksana Konstruksi yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi agar dapat berjalan
lancar, tepat waktu, tepat mutu dan biaya, serta tertib administrasi sesuai peraturan yang berlaku;
10) Mengacu pada Perpres 16 tahun 2018, Permen PUPR No. 7/PRT/M/2019 dan Perlem KPP No. 9 Tahun
2018, penyedia jasa / pelaksana konstruksi akan bertindak sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi yang
bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berjalan sampai dengan dilakukan serah terima kedua.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
A. Maksud
Maksud Pengadaan ini adalah untuk mendapatkan Penyedia Jasa / Pelaksana yang akan
melaksanakan kegiatan REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA MADRASAH PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH 1 pada setiap tahapan pembangunan dan memastikan terpenuhinya kualitas
hasil pembangunan (mutu, waktu, kuantitas, kualitas, dan biaya) dan tertib administrasi mulai dari
tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan.
B. Tujuan
Tujuan Pengadaan Penyedia Jasa / Pelaksana Konstruksi ini adalah terbangunnya fisik Rehabilitasi
dan Renovasi Prasarana Madrasah Provinsi Kalimantan Tengah 1 sesuai dengan spesifikasi teknis,
rencana kerja & syarat serta BOQ yang telah direncanakan. Terlaksananya kegiatan pelaksanaan
konstruksi secara mendetail yang memuat pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan selesai
dengan dilengkapi dengan rincian kemajuan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. SASARAN
Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
1) Terarahnya secara teknis pelaksanaan konstruksi pembangunan sejak mulai dari SPMK Konstruksi
sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua;
2) Terlaksananya pekerjaan konstruksi pembangunan baik dari kuantitas, kualitas, tepat waktu, dalam batas
biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib administrasi;
6. SUMBER PENDANAAN
6.1 Biaya Pelaksanaan Konstruksi.
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi ini/ Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah
Rp 40.073.000.000,00 (Empat Puluh milyar Tujuh Puluh Tiga Juta Rupiah) untuk Tahun Anggaran
2022 dan Tahun Anggaran 2023 Serta mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor:22/PRT/M/2018 perihal tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, yaitu:
a. Besarnya biaya Penyedia Jasa / Pelaksana Konstruksi merupakan biaya tetap dan pasti.
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian (Kontrak) yang dibuat oleh
PPK Prasarana Strategis, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman dengan Penyedia
Jasa Konstruksi hasil pengadaan.
2) Biaya pekerjaan Pelaksana Konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah
melalui tahapan proses pengadaan penyedia jasa Pelaksana Konstruksi sesuai peraturan yang
berlaku.
3) Pembayaran biaya Pelaksana Konstruksi didasarkan pada pengeluaran nyata/real dan tahap
pembayaran dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi.
9. PEKERJAAN UTAMA
Mengerjakan Konstruksi Sesuai Dengan Metode Pelaksanaan
1. pekerjaan tanah dan persiapan
2. pekerjaan struktur
3. pekerjaan kosen, pintu & jendela ruangan
4. pekerjaan dinding dan lantai
5. pekerjaan atap & plafond
6. pekerjaan elektrikal ruangan + selasar
7. pekerjaan plumbing
8. pekerjaan drainase
9. pekerjaan instalasi biofill
10. pekerjaan perkerasan halaman
11. pekerjaan cor beton halaman
Pekerjaan Utama di atas harus dijelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan dalam penawaran penyedia, yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi
tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama
yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
PENGALAMAN
JABATAN DALAM TINGKAT
JUMLAH KERJA SERTIFIKAT
NO. PEKERJAAN YANG PENDIDIKAN
(ORANG) PROFESIONAL KOMPETENSI KERJA
DIUSULKAN (MINIMAL)
(TAHUN)
1 2 3 4 5 6
MANAJER AHLI MANAJEMEN
S-1 TEKNIK
1 PELAKSANAAN 1 4 TAHUN KONSTRUKSI - MADYA
SIPIL
/PROYEK
S-1 TEKNIK
2 MANAJER TEKNIK 1 4 TAHUN ARSITEK - MUDA (IAI)
ARSITEKTUR
MANAJER S-1
3 1 3 TAHUN -
KEUANGAN MANAJEMEN
S-1 TEKNIK AHLI – MUDA K3
4 AHLI K3 1 3 TAHUN
SIPIL KONSTRUKSI
KAPASITAS /
KUANTITAS
NO. NAMA/ JENIS PERALATAN PRODUKTIFITAS
(MINIMAL)
(MINIMAL)
1 2 3 4
1 DUMP TRUCK 3,5 M3 3 UNIT
2 PICK UP ± 1.5 M3 3 UNIT
3 MESIN BETON MOLEN/ CONCRETE MIXERS ± 0.3-0.6 M3 3 UNIT
≥ 1200 RPM
4 CONCRETE VIBRATOR 3 UNIT
b. Kriteria Khusus
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Sejauh tidak bertentangan dengan persyaratan khusus bangunan yang akan dibangun agar
digunakan potensi alam sesuai dengan kondisi untuk daerah.
2. Dalam Pelaksanaan pembangunan diutamakan mengunakan material/bahan bangunan produksi
Dalam Negeri.
c. Rencana Kerja
1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyusun rencana
terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada pemberi
tugas/Direksi pekerjaan selambat–lambatnya selama 1 (satu) minggu setelah penunjukan
pemenang untuk disetujui.
2. Setelah disetujui, maka harus dicetak dan hasilnya diserahkan kepada Pemberi Tugas/
Direksi Lapangan sebanyak 3 ( tiga ) lembar. Sedangkan cetakan lainnya harus terpampang di
tempat pekerjaan dengan dilampirkan Dokumen kontrak.
3. Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat – alat bantu dan
material sesuai dengan rencana kerja, kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal, yang
harus dipertimbangkan dan disetujui oleh Direksi Lapangan.
4. Rencana kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas/Direksi Lapangan sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor Pelaksana.
d. Pelaksanaan Konstruksi
1. Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan meneliti semua gambar peraturan peraturan dan syarat
– syarat sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun pekerjaan lainnya.
2. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan menimbulkan
bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih
dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Direksi lapangan, dan dilakukan Rapat Untuk
membahas pekerjaan tersebut untuk dapat dilakukan perubahan pekerjaan yang akan dituangkan
dalam Berita Acara Adendum Pekerjaan.
3. Apabila ada perbedaan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan gambar detil
atau ada perbedaan antara Bestek dengan gambar, maka yang berlaku adalah aturan – aturan
yang lebih menentukan seperti di bawah ini :
Bestek (Dokumen Pengadaan);
Gambar dengan skala yang lebih besar;
Berita acara Aanwijzing dan lampiran – lampirannya;
Pelaksanaan pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk
mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan – bahan yang diperlukan,
menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal – hal yang dianggap perlu lainnya;
Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk
menuju penyelesaian pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
4. Didalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi baja,
konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah, baik
menurut perhitungan dan gambar – gambar konstruksi yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan /
Pemberi Tugas agar berkoordinasi dengan Direksi lapangan dan Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
5. Pihak Kontraktor Pelaksana dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin
akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan didalam harga yang termuat pada surat
penawaran, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat.
6. Kontraktor Pelaksana harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian
rupa sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam
hari, pemborong harus minta persetujuan Direksi / Konsultan Pengawas terlebih dahulu.
7. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap (As Build Drawing ) Hard Copy dan Shoft Copy
dengan sempurna pada pemberi tugas / Direksi Pekerjaan termasuk perbaikan – perbaikan yang
timbul akibat pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.
8. Bangsal untuk Penampungan Tenaga Kerja lapangan dibuat di tempat sekitar bangunan yang
akan dikerjakan, letak ditentukan oleh Direksi Lapangan.
9. Bahan-bahan utama atau bahan-bahan tambahan yang seharusnya mendapat
perlindungan, harus disimpan di dalam gudang yang cukup menjamin perlindungan terhadapnya.
10. Pemborong wajib mengikuti rapat- rapat lapangan yang diselenggarakan oleh Direksi Lapangan
bersama-sama Pemberi Tugas untuk membicarakan segala sesuatu mengenai pembangunan
proyek tersebut.
16. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini,lebih lanjut
akan diatur dalam surat per janjian/kontrak, yang minimal meliputi :
a. Tahap persiapan
Penyedia Jasa Konstruks wajib mengecek, mencari dan menghimpun data-data yang berhubungan
dengan Pekerjaan Fisik lapangan. Hal-hal yang diperhatikan seperti :
1. Gambar-gambar yang sesuaidenganpelaksanaan (as built drawings).
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik, termasuk
Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik beserta segala perubahan/addendumnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak. Hal-hal
yang diperhatikan seperti :
1. Laporan harian,mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi fisik, laporan
akhir.
2. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II, pemeriksaan
pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
3. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.
c. Tahap Pemeliharaan
Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan Pemeliharaan Pekerjaan selama masa pemeliharaan
(sesuai dokumen kontrak). Hal-hal yang diperhatikan seperti, Manual pemeliharaan dan perawatan
bangunan, tanaman, fasilitas dan utilitasnya.
17. Penutup
Hal-hal yang belum diuraikan dalam KAK ini dan diperlukan/ada kaitannya dengan pekerjaan ini akan
ditambahkan dan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan / Aanwijzing.
Dibuat oleh :
PPK PSP-POP Pelaksanaan
Prasarana Permukiman
Provinsi Kalimantan Tengah,
EVA PRASUSANI, ST
NIP. 19840126 201101 2 002