Anda di halaman 1dari 18

K E R A N G K A A CUA N KERJ A

(KAK)

SUPERVISI REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA


MADRASAH GORONTALO 1

TAHUN ANGGARAN
2023

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BALAI : BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH GORONTALO

SATUAN KERJA : PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH


PROVINSI GORONTALO

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SUPERVISI REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA MADRASAH
GORONTALO 1

UNIT / LEMBAGA : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,


Direktorat Jenderal Cipta Karya

UNIT ORGANISASI : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo Satuan Kerja


Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi
Gorontalo

PROGRAM : Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah


Gorontalo 1

SASARAN PROGRAM :  Terarahnya pelaksanaan fisik Rehabilitasi dan Renovasi


Prasarana Madrasah Gorontalo 1
 Terkendalikannya kegiatan pelaksanaan Rehabilitasi
dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1 secara
berkualitas, tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya,
serta diselenggarakan secara tertib administrasi.

DETIL KEGIATAN : Pekerjaan Konsultan Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi


Prasarana Madrasah Gorontalo 1 mulai dari SPMK
Konstruksi sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Pertama,

1 PENDAHULUAN

1.1. UMUM
1) Surat Keputusan Direktorat Jenderal Cipta Karya nomor 146/KPTS/DC/2018, tentang pembentukan Project
Manajemen Unit Pembangunan atau Renovasi Pasar, Prasarana Dan Sarana Perguruan Tinggi Negeri,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, Dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Negeri.
2) Konsultan Supervisi bertugas sejak ditetapkan berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) mulai dari
tahap Persiapan pelaksanaan, Pelaksanaan konstruksi sampai serah terima akhir pekerjaan konstruksi fisik,
dan berfungsi melaksanakan pengendalian pada tahap persiapan pelaksanaan dan tahap pelaksanaan
konstruksi, baik di tingkat program maupun di tingkat operasional;
3) Konsultan Supervisi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara kontraktual kepada Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.

2
1.2. LATAR BELAKANG
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Gorontalo Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR;
2) Dalam rangka pengembangan prasarana madrasah yang layak sehingga tercapainya kelancaran kegiatan
belajar mengajar sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi siswa dan guru madrasah.
3) Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1 dilaksanakan dengan pagu sebesar
Rp. 1.279.800.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)
4) Rencana kegiatan rehabilitasi dan pembangunan meliputi:
a. Pemutakhiran dokumen perencanaan melalui proses pengawasan berkala konsultan perencana
sebelumnya dengan tahapan:
1. Penyesuaian dokumen perencanaan dan gambar perencanaan dengan kondisi bangunan
eksisting pasca pembangunan sebelumnya dengan tanpa merubah fungsi bangunan;
2. Penyesuaian harga satuan dengan analisa harga satuan sesuai Permen PUPR 28/PRT/M/2016
dan harga satuan bahan bangunan terbaru;
b. Proses lelang penyedia jasa konstruksi:
1. Proses lelang dilakukan oleh POKJA pemilihan;
c. Pelaksanaan konstruksi:
d. Pemeliharaan dan Pengoperasian:
1. Masa pemeliharaan oleh penyedia jasa konstruksi selama 6 bulan dan termasuk dalam lingkup
pengawasan konsultan Supervisi;
2. Proses serah terima pemanfaatan barang milik negara antara Satuan Kerja Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Provinsi Gorontalo Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo
dengan pihak pengelola bangunan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan perawatan hasil
pembangunan;
e. Proses Hibah Barang Milik Negara (BMN) antara Kementerian PUPR dengan pemilik aset sesuai
peraturan yang berlaku;
5) Mengingat kompleksitas pekerjaan fisik Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1 ini,
serta mengacu pada Peraturan Menteri PU Nomor 22/KPTS/M/2018 tanggal 17 September 2018 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara maka dipandang perlu untuk mengadakan
Konsultan Supervisi yang akan mengelola serta mengawasi kegiatan ini agar dapat berjalan lancar, tepat
waktu, tepat mutu dan biaya, serta tertib administrasi sesuai peraturan yang berlaku / tekait dengan
pekerjaannya.
6) Mengacu pada Perpres 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia, selama pelaksanaan pekerjaannya, konsultan Supervisi akan
bertindak sebagai pelaksana fungsi Direksi Teknis/ Wakil Pejabat Pembuat Komitmen selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi berjalan sampai dengan dilakukan serah terima kedua.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan Supervisi yang memuat masukan,
kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam
pelaksanaan tugas.
2) Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Supervisi dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang optimal sesuai KAK ini.

3. SASARAN

3
Sasaran dilaksanakannya kegiatan konsultan Supervisi ini adalah:
1) Terarahnya secara teknis pelaksanaan konstruksi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo
1 mulai dari SPMK Konstruksi sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Pertama,;
2) Terkendalikannya pelaksanaan konstruksi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1 mulai
dari SPMK Konstruksi dan Serah Terima Pekerjaan Pertama secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas
biaya yang tersedia, serta diselenggarakan secara tertib administrasi;
3) Terpenuhinya persyaratan perijinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai peraturan yang
berlaku, terpenuhinya pernyataan tentang kehandalan bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

4. RUANG LINGKUP DAN BATASAN PEKERJAAN


Lingkup pekerjaan Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1

5. REFERENSI HUKUM dan STANDAR TEKNIS


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
3. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III Tentang Perikatan);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sebagaimana
perubahan kedua dengan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
9. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Melalui Penyedia;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 06/PRT/M/2017 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan
Bangunan Gedung;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2017 tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung
Hijau;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum
Implementasi Konstruksi Berkelanjutan pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum Dan
Permukiman;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan
Gedung dan Persilnya;
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistim Proteksi
4
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Nomor 27/PRT/M/2018 Tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung;
22. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksebilitas
pada Gedung dan Lingkungan;
24. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 524/KPTS/M/2022 tentang besaran
minimal tenaga kerja konstruksi pada jenjang ahlu untuk layanan jasa konsultansi konstruksi;
25. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 66/SE/M/2015 tentang Biaya
Penyelenggaraan Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum;
26. Standar Teknis, Standar Profesi dan Peraturan Terkait.
27. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 83/PMK.02/2022 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023.
28. Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) No. 76/SK.DPN/XI/2022 telah menerbitkan Buku ”PEDOMAN
STANDAR TAHUN 2023 ”Biaya Remunerasi (BR) dan Biaya Langsung (BL) untuk kegiatan Jasa Konsultansi,
yang berlaku baik untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi maupun untuk Layanan Jasa Konsultansi Non
Konstruksi.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


1) Pengguna Jasa adalah : Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Gorontalo,
Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo
2) Nama PPK : Iin Rosalin Detuage, ST., MT
3) Alamat : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo
Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe No. 99, Kelurahan Wongkaditi Timur, Kecamatan
Kota Utara, Kota Gorontalo

7. SUMBER PENDANAAN

1. Biaya Supervisi
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Supervisi ini, nilai pagu adalah sebesar Rp. 1.279.800.000 (Satu Milyar Dua
Ratus Tujuh Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) dengan pembiayaan Multi Year Contract
(MYC) pada TA. 2023 dan TA. 2024 dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor:22/PRT/M/2018 perihal tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2) Biaya pekerjaan Konsultan Supervisi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui
tahapan proses pengadaan penyedia jasa Supervisi sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b. Materi dan penggandaan laporan;
c. Pembelian bahan dan ATK;
d. Biaya rapat-rapat;
e. Jasa dan overhead Supervisi;
f. Pajak dan iuran daerah lainnya.
3) Pembayaran biaya Konsultan Supervisi didasarkan pada pengeluaran nyata/real dan tahap pembayaran
dilakukan sesuai dengan Waktu Penugasan pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi.

2. Sumber Biaya.
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah
Gorontalo Tahun Anggaran 2023-2024.

5
8 LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
1. Lingkup Kegiatan adalah Konsultan Supervisi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah Gorontalo 1 .
2. Lokasi Kegiatan: Gorontalo
3. Staf/tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Dalam hal pengendalian administrasi kontrak, selama pelaksanaan pekerjaan konsultan Supervisi, PPK
menunjuk tim yang berasal dari unsur PPK sebagai wakil sah PPK yang terdiri dari:
1. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, wakil sah PPK adalah Tim Teknis yang ditunjuk
berdasarkan SK Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo/ SK Kepala Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Gorontalo;
2. Dalam hal Perubahan Kontrak/Addendum Kontrak, wakil sah PPK adalah Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Gorontalo/ SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi
Gorontalo;
3. Dalam hal pengelolaan administrasi kontrak dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan, wakil
sah PPK adalah Direksi Lapangan/Tim teknis Pekerjaan Konstruksi yang ditunjuk berdasarkan
SK Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Gorontalo/ SK Kepala Satker Pelaksanaan
Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Gorontalo;
Ketentuan lebih lanjut untuk wakil sah PPK akan diatur lebih lanjut dalam Kontrak Konsultan Supervisi.
Dalam hal diperlukan, akan melibatkan Tim Pengelola Teknis yang akan ditunjuk melalui SK Direktur Bina
Penataan Bangunan.

9 LINGKUP PEKERJAAN

9.1 LINGKUP PEKERJAAN;


Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya Permen PUPR Nomor. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara,
yang terdiri dari:

a) Tahap Pelaksanaan
a. Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai penugasannya;
b. Menyusun RMK (Rencana Mutu Kontrak) kegiatan Konsultan Supervisi sesuai dengan peraturan dan
standar yang berlaku;
c. Membantu PPK dalam pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak PCM;
d. Memeriksa dan mengevaluasi dokumen RMK dan RK3K Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi
termasuk perubahannya;
e. Memfasilitasi dan Meneliti penyiapan dokumen untuk proses perizinan yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan;
f. Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lapangan bersama, dan melakukan
penyesuaian antara gambar, RAB dengan kondisi lapangan dalam rangka MC Nol, memeriksa dan
menerbitkan Berita Acara MC-Nol lengkap dengan lampiran teknis;
g. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh kontraktor yang
meliputi program-program pencapaian pelaksanaan konstruksi, program pencapaian penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan,
informasi, dana, program Quality Assurance / Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3);
h. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian sumber
daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas)

6
hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian
kesehatan dan keselamatan kerja;
i. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, usulan
koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
j. Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun teknis yang terkait dengan
pelaksanaan konstruksi;
k. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik dan atau
yang terkait dengan pemenuan persyaratan perijinan;
l. Memastikan kesesuaian Design for Construction (DFC) dan Shop Drawing pekerjaan pembangunan
lanjutan dengan memperhitungkan kondisi eksisting bangunan dan data dasar;
m. Melakukan kegiatan pengawasan yang tediri atas:
- Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan dilapangan;
- Memberikan ijin dan mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume / realisasi fisik;
- Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi;
- Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan
pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan dan laporan harian/mingguan
pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh penyedia jasa pelaksana konstruksi;
- Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran
pekerjaan pelaksanaan konstruksi.
- Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh Kontraktor dan
memastikan kesesuaian gambar pelaksanaan dengan kondisi eksisting bangunan;
- Memberikan persetujuan terhadap semua gambar dan rencana kerja yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak penyedia jasa konstruksi baik untuk pekerjaan
permanen ataupun pekerjaan sementara;
- Memberikan persetujuan atas semua gambar perubahan, sesifikasi teknis perubahan dan justifikasi
teknis perubahan termasuk menerbitkan pernyataan tidak keberatan (no objection) untuk gambar
sementara dan gambar perubahan yang tidak tercantum dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam Kontrak penyedia jasa
konstruksi;
- Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak penyedia jasa konstruksi dan melaksanakan rapat pembuktian
(show couse meeting);
- Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (As Built Drawing) sebelum
serah terima I;
- Merekomendasikan kepada Pemberi Tugas terhadap akibat pelaksanaan penyedia jasa untuk
melakukan tindakan sanksi sanksi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai
dengan peraturan yang berlaku;
- Melakukan pemeriksaan dan eveluasi perubahan perkejaan sebagai dasar proses Addendum
Kontrak oleh Tim Peneliti Kontrak;
- Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I;
- Melakukan pengukuran bersama dilapangan dalam rangka progress capaian pekerjaan dan
menerbitkan Berita Acara Progres Kemajuan Pekerjaan / Progres Prestasi Fisik sampai dengan
pekerjaan 100% untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
- Menyusun berita acara persetujuan pemeriksaan pekerjaan pertama dan memastikan pekerjaan
terpasang sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis dalam rangka serah terima pertama, berita
7
acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan
untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
- Melakukan testing dan commissioning dan menerbitkan berita acara hasil testing dan
commissioning sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapakan dalam Kontrak penyedia jasa
konstruksi;
- Memberikan rekomendasi dilakukan serah pertama pekerjaan pertama;
- Membantu pemberi tugas dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
- Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung terbangun sesuai
dengan IMB;
- Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
dari Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat;
- Melakukan evaluasi rencana kerja mingguan konstruksi dan mensosialisasikan kepada pihak
terkait di lingkungan lokasi pekerjaan;
- Menerbitkan surat penyataan kehandalan bangunan selama umur bangunan sesuai yang
dipersyaratkan dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
- Memberikan laporan pengawasan secara periodik kepada PPK;
- Lingkup tugas dan tanggung jawab pengawasan lainnya sebagaimana diatur dalam dokumen
Kontrak penyedia jasa konstruksi.
n. Menyusun Rencana Mutu Kontrak, laporan mingguan yang dilengkapi Profil pelaksanaan setiap Minggu,
bulanan dan laporan Akhir dalam bentuk potret pelaksanaan (Executive Summary).

10 KRITERIA
Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah Konsultan Supervisi harus memperhatikan persyaratan–persyaratan
sebagai berikut:

1) Persyaratan Umum Pekerjaan


Setiap bagian dari pekerjaan Supervisi harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi
hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

DATA DASAR
a. Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan. Setiap pengadaan
data dan informasi harus diupayakan oleh Konsultan/Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan
data-data dasar sepanjang tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
1) Dokumen Teknis Perencanaan;
2) Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
3) Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Gorontalo;
b. Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang tersedia termasuk data sekunder
lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat maupun yang ada di daerah untuk
sinkronisasi pelaksanaan kegiatan, standar teknis dan standar profesi yang berlaku termasuk semua
peraturan terkait baik di pusat maupaun di daerah yang terbaru.
c. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Supervisi harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK / Pengarahan Penugasan ini.
d. Konsultan Supervisi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengendalian
dan pengawasan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Supervisi.
2) Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik
yang menyangkut macam,kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3) Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Supervisi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, baik yang menyangkut waktu,mutu dan biaya

8
pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Supervisi.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan, dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku yang mengacu kepada Peraturan dan UU yang berlaku;
Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain namun tidak terbatas pada:
a. SNI 1726: 2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-
Gedung.
b. SNI 1729: 2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
c. SNI 2847: 2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan gedung.
d. SNI 1727: 2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan gedung dan Struktur Lain.
e. SNI SNI-03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada
Bangunan Gedung.
f. SNI-28-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
g. SNI-6897-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
h. SNI-2839-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
i. SNI-3434-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung
dan perumahan
j. SNI-7394-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung
dan perumahan
k. SNI-7395-2008 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan penutup lantai dan dinding untuk
konstruksi bangunan gedung dan perumahan
l. SNI 04-7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga
m. SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik
n. SNI 16-7063-2004 tentang tentang Sistem Pasokan Daya darurat
o. SNI 03-7065-2005: Tata cara perencanaan Plumbing
p. SNI 8153:2015 : Sistem plumbing pada bangunan gedung
q. SNI-03-7015-2004 tentang Sistem Proteksi Petir pada Bangunan
r. SNI 04-7019-2004 Sistem pasokan daya Listrik darurat menggunakan energi tersimpan (SPDDT)
s. RSNI T-15-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pipa dan saniter
t. SNI 03-2835-2002 Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan
u. SNI 03-2840-2002 Tata Cara Pengerjaan Lembaran Asbes Semen Untuk Penutup Atap Pada Bangunan
Rumah
v. SNI 03-3989- 2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung
w. SNI 03-6386-2000 Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung Dalam Bangunan Gedung dan
Perumahan
x. SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
y. SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi
z. SNI 03-3436-1994 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Atap Untuk Bangunan dan
Gedung; aa. dan standar teknis dan standar profesi terkait lainnya.

11 PROSES PELAKSANAAN PEKERJAAN SUPERVISI


1) Umum
Sesuai dengan tugas Pengelola Satuan Kerja, setiap bagian pekerjaan Supervisi yang diselenggarakan oleh
konsultan Supervisi untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud, dan untuk pemecahan persoalan yang timbul,

9
konsultan Supervisi memberikan arahan, bimbingan kepada kontraktor pelaksana sepanjang tidak bertentangan
dan sesuai peraturan yang berlaku.

2) Uraian tugas Konsultan Supervisi.


Konsultan Supervisi (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan Supervisi pelaksanaan yang dihadapi di lapangan)
harus merinci sendiri kegiatannya, secara garis besar sebagai berikut :
a) Persiapan
 Mengecek dan selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Satuan Kerja untuk disetujui, mengenai jadwal
waktu pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pelaksana (Time Schedule, Bar Chart, dan S Curve
serta Network Planning).
 Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka proses perubahan-perubahan hasil perencanaan yang
merupakan justifikasi teknis dan Administrasi, atas persetujuan konsultan perencana dan pemberi tugas
 Meneliti dan memberikan rekomendasi perubahan dokumen perencanaan sesuai dengan kondisi
lapangan, menyusun program pengendalian pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor bersama konsultan
perencana serta membantu proses pemenuhan persyaratan perubahan terhadap dokumen hasil
perencanaan.
b) Pekerjaan Teknis
 Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun adminsitratif teknis yang dilakukan dapat secara terus
menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan kepada pemberi tugas.
 Memeriksa dan mempelajari dokumen-dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan serta Standar Nasional Indonesia atau standar lainnya yang
terkait dengan pelaksanaan konstruksi;
 Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai penugasannya;
 Menyusun RMK (Rencana Mutu Kontrak) kegiatan Supervisi sesuai dengan peraturan dan standar yang
berlaku;
 Memeriksa dan mengevaluasi dokumen RMK Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi;
 Penyiapan dokumen untuk proses perizinan termasuk membantu memenuhi proses dan prosedur
perijinan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan;
 Bersama dengan penyedia jasa konstruksi melakukan pemeriksaan lapangan bersama, dan melakukan
penyesuaian antara gambar, RAB dengan kondisi lapangan dalam rangka MC Nol, memeriksa dan
menerbitkan Berita Acara MC- Nol lengkap dengan lampiran teknis;
 Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh Kontraktor Pelaksana
yang meliputi program-program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance /
Quality Control dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
 Memeriksa Laporan K3 Kontraktor secara berkala dan bertanggung jawab atas pelaksanaan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
 Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh kontraktor;
 Melakukan rapat-rapat lapangan secara berkala serta koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi fisik selama pelaksanaan kegiatan;
 Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pekerjaan konstruksi;
 Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik sesuai dengan perencanaan DED dan
dilaksanakan di lapangan, yang meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya,
pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan mutu) hasil konstruksi, pengendalian
10
perubahan pekerjaan baik penambahan maupun pengurangan, pengendalian tertib administrasi, dan
pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;
 (Dalam hal diperlukan) memeriksa, mengevaluasi, dan mengkoordinasikan perubahan pekerjaan dengan
Konsultan Perencana termasuk menerbitkan ijin kerja pelaksanaan pekerjaan sementara (no objection
letter) dengan dalam hal perubahan pekerjaan termasuk kategori pekerjaan yang tidak dapat ditunda
pelaksanaannya;
 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai persyaratan dalam Kontrak penyedia jasa
konstruksi;
 Menerbitkan surat teguran kepada penyedia jasa konstruksi jika terjadi keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak penyedia jasa konstruksi dan melaksanakan rapat pembuktian
(show couse meeting);
 Memeriksa dan menyetujui semua dokumen baik administrasi maupun teknis yang terkait dengan
pelaksanaan konstruksi;
 Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik
 Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis yang timbul, usulan koreksi dan tindakan turun
tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan;
 Memberikan rekomendasi dilakukan serah pertama pekerjaan pertama;
 Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings) sebelum
serah terima I;
 Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I;
 Melakukan kegiatan pengawasan dan laporan pada masa pemeliharaan sampai dengan serah terima
kedua serta berkoordinasi dengan pihak pengelola/pengguna bangunan dan memerintahkan penyedia
jasa konstruksi untuk memperbaiki cacat kurang selama masa pemeliharaan sampai dengan serah
terima kedua;
 Menerbitkan surat penyataan keandalan bangunan selama umur bangunan sesuai yang dipersyaratkan
dalam Kontrak penyedia jasa konstruksi;
 Melakukan pemeriksaan dan menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung terbangun sesuai dengan
IMB;
 Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari
Pemerintah Kabupaten atau Kota setempat;dan
 Melaksanakan pengawasan berdasarkan konsep desain bangunan gedung hijau sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.2 Tahun 2015 tentang Bangunan
Gedung Hijau. Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 86/SE/DC/2016, Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu
pelaksanaan sesuai dengan jadwal.
c) Fungsi Quality Control
 Bersama dengan kontraktor pelaksana melakukan pengukuran awal dilapangan danmenerbitkan Berita
Acara Pengukuran Awal atau BA Mutual Check 0%;
 Memeriksa laporan progress kemajuan pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor termasuk menjamin
persetujuan Konsultan MK terhadap laporan kemajuan pekerjaan telah sesuai dengan pekerjaan
terpasang dilapangan;
 Melakukan pengukuran lapangan bersama terhadap item pekerjaan terpasang pada saat pelaksanaan
opname lapangan dan sebagai dasar diterbitkannya BA Opname Lapangan dan BA Kemajuan
Pekerjaan;
 Melakukan pemeriksaan pertama pekerjaan dan menjamin semua item pekerjaan terpasang telah sesuai

11
dengan BOQ Kontrak dan menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan Pertama Pekerjaan;
 Melakukan uji mutu dan uji kualitas terhadap semua material yang memerlukan uji mutu dan kualitas
serta menerbitkan Berita Acara Uji Mutu dan Kualitas Material sebagai dasar persetujuan mobilisasi
material;
 Memastikan material terpasang dan semua item pekerjaan telah sesuai dengan Rencana Kerja dan
Syarat (RKS);
 Melakukan opname lapangan terhadap semua pekerjaan terpasang sebelum dilakukan perubahan item
pekerjaan termasuk memberikan justifikasi perubahan dan atau justifikasi penambahan lingkup
pekerjaan;
 Memberikan rekomendasi Addendum Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Addendum Kontrak jika ada
perubahan lingkup dan atau penambahan lingkup pekerjaan;
 Memeriksa dan memastikan As Build Dawing sudah sesuai dengan pekerjaan terpasang dan BOQ final;
 Dalam hal adanya pekerjaan yang dipersyaratakan dikerjakan oleh Sub Kontraktor, Konsultan MK
bertanggung jawab memeriksa dan menyetujui progress kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Sub
Kontraktor termasuk meneliti kelengkapan administrasi Sub Kontraktor;
 Bersama dengan Kontraktor Pelaksana, melakukan testing dan commissioning untuk semua pekerjaan
yang dipersyaratkan untuk dilakukan testing dan commissioning termasuk dalam hal diperlukannya
pemenuhan persyaratan testing dan commissioning yang ditetapkan oleh instansi terkait.

d) Laporan
 Memberikan laporan dan nasehat kepada Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume prosentase
dan nilai bobot bagian atau seluruh pekerjaan yang telah dilaksanakan dan membandingkan dengan apa
yang tercantum dalam dokumen proyek.

e) Dokumen
 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh kontraktor pelaksana, terutama yang
mengakibatkan tambah atau kurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar konstruktsi yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana (shop drawings).
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan serta
untuk keperluan pembayaran angsuran.
 Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan
pekerjaan guna keperluan pembayaran.
 Mempersiapkan formulir laporan harian, mingguan dan bulanan. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan,
penyerahan pertama dan kedua serta formulir – formulir lainnya yang diperlukan untuk menyiapkan
dokumen rehabilitasi bangunan.
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan Supervisi selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan
adalah mengikat.

12 PROGRAM KERJA
Konsultan Supervisi harus segera menyusun program kerja yang meliputi:
1) Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci.
2) Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), tenaga yang diusulkan konsultan Supervisi harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas atas rekomendasi TimTeknis.
3) Uraian konsepsi konsultan Supervisi atas pekerjaan pengawasan proyek tersebut.
4) Setelah ketiga hal tersebut diatas mendapat persetujuan/kesepakatan dari Pejabat Pembuat Komitmen, maka

12
akan menjadi pedoman penugasan dalam pelaksanaan tugas pengawasan bagi konsultan Supervisi dalam
melaksanakan tugasnya.

13 TANGGUNG JAWAB
1) Konsultan Supervisi bertanggungjawab secara profesional atas jasa Supervisi yang dilakukan sesuai ketentuan
dan kode etik, tata laku profesi yang berlaku.

2) Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar proyek memiliki kinerja sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya anggaran / waktu yang telah
ditetapkan.
b. Ketetapan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang telah ditetapkan.
c. Ketetapan kualitas dan kuantitas sesuai standar dan peraturan yang berlaku.
d. Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan.
3) Penanggung jawab profesional Supervisi adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga
bagi para tenaga ahli professional Supervisi yang terlibat.
4) Menyediakan tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi personil.
5) Membuat Rencana Mutu Kegiatan konsultan pengawas dan melaporkannya kepada PPK / Tim Teknis.
6) Mengadakan asistensi dan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk setiap laporan yang telat dibuat.
7) Mengatur jadwal pembahasan rutin laporan kemajuan proyek.
8) Menyiapkan dan Melakukan Presentasi di Balai Prasana Permukiman Wilayah Gorontalo maupun di instansi
terkait.
9) Membantu PPK dan Satuan Kerja untuk Menyusun CCO (Contract Change Order), Dokumen Addendum sampai
dengan Dokumen Amandemen pada pelaksanaan fisik dilapangan beserta data dukung termasuk perhitungan
volume pekerjaan secara rinci.

14 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Supervisi ini akan lakukan dalam waktu 395 (tiga ratus Sembilan puluh lima) hari
kalender terhitung sejak terbitnya SPMK.

15 MASUKAN
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Supervisi harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK / Pengarahan Penugasan ini.
Konsultan Supervisi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang
berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan sebagai
akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Supervisi.

16 KUALIFIKASI, KLASIFIKASI KONSULTAN SUPERVISI


Dalam kegiatan ini, kualifikasi peserta memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Menengah
yang mempunyai klasifikasi : Pengawasan Rekayasa, dengan sub klasifikasi: KBLI 2017 RE 201 Jasa Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung atau KBLI 2020 RK 001 Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
Hunian dan Non Hunian.

17 KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Konsultan Supervisi harus menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu
struktur organisasi Konsultan Supervisi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum
dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

13
Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya,minimal sebagai berikut:

PENGALAMAN
KUALIFIKASI JML ORANG
No. JABATAN JURUSAN SKA (Min)
(Org) BULAN
(Thn)

1. TENAGA AHLI
Team Leader (Sipil) / Ahli
1.1 S1/D4 Sipil Muda 3 1 13
Muda Manajemen Konstruksi
Ahli Arsitektur Bangunan
1.2 S1/D4 Arsitektur Madya 3 1 6
Gedung
Ahli Struktur Bangunan
1.3 S1/D4 Sipil Muda 3 1 7
Gedung
Healthy Safety Environment
1.4 S1/D4 Sipil/Arsitektur Muda 1 1 6
(HSE)
2. TENAGA PENDUKUNG
2.1 Inspector S1/D3 Sipil/Arsitektur SKT 2 1 13
2.2 Operator CAD / Drafter SMA/SMK/D3 - SKT 2 1 13
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatas harus memiliki Sertifikat tenaga ahli SKA/SKT dari Asosiasi
dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan) serta ijazah.

18 KUALIFIKASI PERSONIL
1) Tenaga Utama
a. Team Leader
- Latar belakang pendidikan Strata I/ Diploma IV (S1/D4) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Muda klasifikasi Manajemen Pelaksanaan sub klasifikasi Ahli
Manajemen Konstruksi (601) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Team Leader/ ketua tim minimum selama 3
(Tiga) tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
- Lingkup tugas Team Leader yaitu diantaranya:
 Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan
pengukuran/ rekayasa lapangan yang dilakukan pelaksana dan menyampaikan laporan kepada PPK
sehingga dapat dilakukan dengan cepat keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi dan pekerjaan minor yang mendahului pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya;

14
 Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan kosntruksi secara teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta
memberi penjelasan tertulis kepada pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan, bila dalam kontrak hanya dinyatakan umum;
 Memastikan bahwa pelaksana memahami dokumen kontrak secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan pelaksana menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok dengan keadaan di lapangan untuk berbagai macam
kegiatan pekerjaan;
 Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak pekerjaan dan material;
 Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai pelaksana pada
lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yag telah disetujui;
 Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana
tercantum pada buku spesifikasi umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal
penyelesaian yang direncanakan. Dalam hal demikian Supervision engineer juga membuat
rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar keterlambatan tersebut;
 Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai
 Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka
pekerjaan- pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah memenuhi persyaratan dalam dokumen kontrak;
 Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan pelaksana;
 Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa- sketsa yang benar untuk bahan PPK pada
setiap lokasi pekerjaan;
 Mengawasi dan memeriksa pembuatan gambar sebenarnya terbangun/terpasang (as built
drawing) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum
penyerahan pertama pekerjaan (PHO)
 Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi
dan kuantitasnya, yang dibuat oleh pelaksana sebelum pelaksanaan;
 Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan dalam
kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan;
 Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjamin mutu dan keluaran hasil pekerjaan terkait dengan
usulan pembayaran yang diajukan pelaksana;
 Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
proyek yang ada di bawah wewenangnya dan menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang
terkait tepat pada waktunnya;
 Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian, laporan mingguan, bagan
kemajuan pekerjaan, pengkuran pembayaran, gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, dan
lainnya.
 Mengidentifikasi dan menetapkan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Hal ini
termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya
tersebut (probability)

15
 Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif.
 Membuat dan memelihara dokumen terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumentasi yang
baik termasuk faktor penting dalam mencegah dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait keselamatan dan
kesehatan kerja; dan
 Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar masalah termasuk
tindakan preventif dan korektif yang diambil.

b. Ahli Arsitektur Bangunan Gedung


- Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana Arsitektur Strata I/ Diploma IV
(S1/D4) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

- Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Madya klasifikasi Arsitektur (101) yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli Arsitektur minimum selama 3 (Tiga)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, review desain, pada pekerjaan arsitektur.

c. Ahli Struktur Bangunan Gedung


- Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana Sipil Strata I/ Diploma IV (S1/D4)
lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

- Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Muda klasifikasi Ahli Teknik Bangunan Gedung (201) yang dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli Arsitektur minimum selama 3 (Tiga)
tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi de ngan referensi kerja.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan pengarahan, pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas),
pelaporan, review desain, pada pekerjaan struktur.

d. Healthy Safety Environment (HSE) Ahli K3


- Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana Sarjana Sipil/Arsitektur Strata I/
Diploma IV (S1/D4) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) Muda klasifikasi Sipil sub klasifikasi Ahli K3 Konstruksi (603) yang
dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK dan memiliki sertifikat K3.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga ahli K3 minimum selama 1 (Satu) tahun
di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
- Tenaga tersebut tugas utamanya melakukan memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan,
Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

2) Tenaga Pendukung
16
a. Inspector Engineer
- Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan Sarjana Sipil/Arsitektur Strata I/ Diploma III
(S1/D3) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keterampilan (SKT) yang sesuai dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan
oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga inspector selama 2 (Dua) tahun di
bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.

b. Operator CAD / Drafter


- Berjumlah 1 (satu) orang dengan Latar belakang pendidikan SMA/SMK Sederajat/D3 (SMA/SMK/D3)
lulusan sekolah, universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
- Memiliki sertifikasi keterampilan (SKT TA003) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah disahkan
oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai tenaga drafter selama 2 (Dua) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.

19 KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Supervisi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah:
A. Koordinasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh Kontraktor
yang menyangkut kuantitas, kualitas,biaya dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan
pekerjaan yang efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan,serta dapat diterima dengan baik oleh Pemberi Tugas.
Minimal dokumen yang dihasilkan selama proses Supervisi adalah:
i. Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan Supervisi.
ii. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk penting dari Konsultan Supervisi, yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,konsekuensi keuangan,keterlambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
iii. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan dari resume kemajuan pekerjaan, tenaga, dan hari kerja.
iv. Berita Acara kemajuan pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
v. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
vi. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
vii. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
viii. Laporan rapat di lapangan (site meeting), lengkap dengan administrasi pendukung.

B. Konsultan Supervisi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja.
Kelancaran pelaksanaan kegiatan satuan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan Supervisi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Supervisi.

20 PELAPORAN
Jenis laporan Supervisi yang harus diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen berupa hard copy dan soft copy
sebanyak 3 (Tiga) eksemplar meliputi:

17
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Mingguan;
3) Laporan Bulanan;
4) Laporan Akhir;
5) Laporan Rencana Mutu Kontrak.
Jumlah laporan yang harus dipenuhi oleh Konsultan Supervisi sesuai dengan Bill of Quantity. Laporan soft copy dalam
bentuk file master dan PDF/hasil scan dari laporan hard copy asli dimasukkan dalam Hardisk External SSD 1 T dengan
jumlah sesuai dalam Bill Of Quantity.

21 PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang
diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan menyusun
program kerja sebagai bahan diskusi untuk menghasilkan Pedoman Penugasan.
Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang Pengarahan Penugasan ini dari Pokja Pemilihan,
konsultan agar segera membuat Usulan Teknis dan Biaya sesuai dengan Pengarahan Penugasan KAK ini, dan
disampaikan kepada Panitia Pengadaan dengan jadwal dan ketentuan sebagaimana terlampir dalam KAK ini.

Mengetahui, Gorontalo, Desember 2022

Kepala Satuan Kerja PPK Prasarana Strategis


Pelaksanaan Prasarana Permukiman Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo

MARKUS GANNA, ST IIN ROSALIN DETUAGE, ST, MT


NIP. 19700525 200812 1 001 NIP. 19780930 200212 2 005

18

Anda mungkin juga menyukai