(KAK)
KONSTRUKSI
REHABILITASI DAN RENOVASI PRASARANA
SEKOLAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT 6
TAHUN ANGGARAN
2023-2024
Lokasi
Kegiatan : Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Sintang meliputi 12
(dua belas) Sekolah:
NO NAMA SEKOLAH
1 SDN 13 TEMPUNAK
2 SDN 26 BARAS
4 SDN 33 TERUSAN II
10 SDN 24 SP BF KELANSAM
1
A. URAIAN PENDAHULUAN
1. Umum
1) Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dibutuhkan
prasarana yang sesuai dengan standar guna menunjang proses belajar dan
mengajar, perlu dilakukan pembangunan, rehabilitasi, atau renovasi
prasarana perguruan tinggi, perguruan tinggi keagamaan Islam, dan satuan
pendidikan dasar dan menengah. Sebagaimana diamanahkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan,
rehabilitasi atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan tinggi
Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
2) Sebagaimana telah ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor : 22/KPTS/M/2018 tanggal 14 September 2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Bahwa Pembangunan
Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan mendirikan Bangunan Gedung
Negara yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasannya, baik merupakan
pembangunan baru, perawatan bangunan gedung, maupun perluasan
bangunan gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan
bangunan gedung.
3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta
relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan. Tuntutan penyediaan sarana
dan prasarana yang diamanahkan adalah setiap satuan pendidikan formal
dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik.
4) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten
Sintang sangat perlu ditingkatkan, terutama sejak meningkatnya
pertumbuhan masyarakat.
2
5) Setiap pembangunan untuk sarana dan prasarana umum untuk masyarakat
harus diwujudkan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara
optimal fungsi bangunan tersebut.
6) Penyedia Jasa konstruksi perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga hasil pembangunan layak untuk dipergunakan sebagai sarana
dan prasarana umum.
7) Secara kontraktual penyedia jasa konstruksi bertanggung jawab kepada
PPK Prasarana Strategis Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kegiatan
operasionalnya, penyedia jasa konstruksi mendapatkan bantuan
bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan
pengendalian/ pengawasan dari Pengelola Kegiatan yang ditetapkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran atau Kepala Satuan Kerja.
2. Latar Belakang
1) Pada Sidang Kabinet Paripurna Tanggal 18 Juli 2018 di Bogor,
Kementerian PUPR mendapat amanah tambahan untuk kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana guna menunjang penguatan SDM.
Salah satunya ialah untuk rehabilitasi dan renovasi sekolah.
2) Status kepemilikan lahan sekolah merupakan milik Pemerintah Kabupaten
Sintang.
3) Gambaran umum, lokasi proyek tersebar di 12 (dua belas) sekolah di
Kabupaten Sintang.
4) Adapun pekerjaan fisik Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah
Provinsi Kalimantan Barat 6 ini melingkupi pekerjaan pembangunan/
rehabilitasi/ renovasi dengan tipe pekerjaan sebagai berikut:
i. Pekerjaan Pembongkaran meliputi pembongkaran bangunan eksisting
yang terdampak dalam rehabilitasi/ renovasi.
ii. Pekerjaan sipil meliputi pekerjaan tanah, pondasi, beton, pasangan, atap
dan konstruksi lainnya yang terkait dengan pekerjaan sipil.
iii. Pekerjaan mekanikal.
iv. Pekerjaan elektrikal meliputi pekerjaan penerangan luar dan dalam
Bangunan, dan pekerjaan lainnya yang terkait dengan fungsi elektrikal
Bangunan;
3
v. Pekerjaan Hardscape/Arsitektural meliputi pekerjaan jalan akses/
pedesterian sekolah, lapangan;
5) Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah Provinsi
Kalimantan Barat 6 juga mempertimbangkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24/2007 tentang Standar Sarana Prasarana untuk
SD/SD/MI), SMP/SMP/MTs, dan SMA/SMA/MA, dan kegiatan prioritas
lainnya sesuai arahan pemberi tugas yang penanganannya harus
dilaksanakan segera.
4. Sasaran
1) Terarahnya pelaksanaan fisik Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
Sekolah sebanyak 12 (dua belas) Sekolah di Kabupaten Sintang.
2) Terkendalikannya kegiatan pelaksanaan fisik Rehabilitasi dan Renovasi
Sarana Prasarana Sekolah yang tepat mutu, waktu dan biaya, serta
diselenggarakan secara tertib administrasi.
3) Terpenuhinya persyaratan perizinan Bangunan Gedung Negara yang
diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, terpenuhinya
persyaratan tentang kehandalan bangunan dan Sertifikat Layak Fungsi
(SLF).
4
5. Lokasi Pekerjaan;
6. Sumber Pendanaan
1) Biaya Pelaksanaan Konstruksi
a. Untuk pelaksanaan pekerjaan Jasa Konstruksi ini mempedomani
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
28/PRT/M/2016 perihal tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum yaitu:
1) Besarnya biaya pekerjaan Jasa Konstruksi merupakan biaya tetap
dan pasti.
2) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan jasa konstruksi yang dibuat oleh Satker/PPK PS.
b. Pembayaran biaya Jasa Konstruksi dilakukan secara bertahap yang
didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan pelaksanaan
konstruksi di lapangan.
c. Pembayaran dilakukan dengan tahapan:
1) pelaksanaan konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi
pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sampai dengan serah terima
pertama (Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi; dan
2) Pemeliharaan sampai dengan serah terima akhir (Final Hand Over)
pekerjaan konstruksi.
d. Tata cara pembayaran angsuran pekerjaan Jasa Konstruksi
sebagaimana mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.
5
2) Sumber Biaya
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat
Tahun Anggaran 2023 dan Tahun Anggaran 2024 dengan total pagu
anggaran sebesar Rp. 58.856.433.000,- (Lima Puluh Delapan Milyar
Delapan Ratus Lima Puluh Enam Juta Empat Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu
Rupiah), dengan alokasi Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp.
16.560.000.000,- (Enam Belas Milyar Lima Ratus Enam Puluh Juta
Rupiah)
B. DATA-DATA PENUNJANG
1. Data Dasar
1) Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau
diperhatikan. Setiap pengadaan data dan informasi harus diupayakan oleh
Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data-data dasar
sepanjang tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang
meliputi:
a. Laporan Konsultan Perencana;
b. Dokumen Teknis Perencanaan;
c. Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
d. Perijinan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota;
2) Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang
tersedia termasuk data sekunder lainnya yang dilakukan baik oleh instansi
6
yang ada di pusat maupun yang ada di daerah untuk sinkronisasi
pelaksanaan kegiatan, standar teknis dan standar profesi yang berlaku
termasuk semua peraturan terkait baik di pusat maupun di daerah yang
terbaru.
C. RUANG LINGKUP
1. Deskripsi Pekerjaan
Pekerjaan konstruksi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Provinsi
Kalimantan Barat 6 mulai dari SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan
Pertama, Masa Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua serta dukungan
pemenuhan persyaratan perijinan bangunan gedung.
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus
memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi yang
menyebar pada jangkauan wilayah yang luas, memiliki kemampuan untuk
memanage/mengatur pekerjaan dengan cermat dan taktis dalam pengendalian
Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Material (Logistik), Sumber Daya
Peralatan dan Pengendalian Keuangan.
2. Lingkup Pekerjaan
1) Pelaksanaan konstruksi merupakan tahap perwujudan dokumen
perencanaan menjadi bangunan gedung yang siap dimanfaatkan.
2) Pelaksanaan konstruksi berupa kegiatan:
a. pembangunan baru;
b. perluasan bangunan gedung;
c. lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai; dan/ atau
d. pembangunan dalam rangka perawatan (rehabilitasi, renovasi, dan
restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh bangunan gedung.
3) Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, meliputi:
a. tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
(Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi; dan
b. tahap pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai dengan serah terima
akhir (Final Hand Over) pekerjaan konstruksi.
9
4) Pelaksanaan konstruksi mendapatkan pengawasan teknis oleh penyedia
jasa pengawasan konstruksi.
5) Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh penyedia jasa pelaksana
konstruksi berdasarkan:
a. surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan konstruksi atau pemborongan
dan lampiran beserta perubahannya; dan
b. Standar Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Standar
Manajemen Mutu (SMM).
6) Pelaksanaan konstruksi membuat dokumen pelaksanaan konstruksi
meliputi:
a. semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
b. gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (asbuilt drawings);
c. kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan pengawasan atau
manajemen konstruksi beserta segala perubahan atau addendumnya;
d. laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir termasuk laporan uji
mutu;
e. berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiriatas perubahan
pekerjaan, pekerjaan tambah atau kurang, serah terima pertama
(Provisional Hand Over) dan serah terima akhir (Final Hand Over)
dilampiri dengan berita acara pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan
konstruksi, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik;
f. hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commissioning test);
g. foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik;
h. dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau Standar Mutu
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3);
i. manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung, termasuk
pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan (plumbing);
j. garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan mekanikal,
elektrikal, dan system pemipaan (plumbing); dan
10
k. surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi dan penyedia jasa pengawasan teknis.
7) Pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan
menjaga keandalan konstruksi bangunan gedung melalui pemeriksaaan
hasil pelaksanaan konstruksi fisik setelah serah terima pertama
(Provisional Hand Over). Dalam pemeliharaan pekerjaan konstruksi,
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi berkewajiban memperbaiki segala
cacat atau kerusakan yang terjadi selama masa konstruksi.
8) Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak kerja pelaksanaan konstruksi
Bangunan Gedung Negara, masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi
paling sedikit 6 (enam) bulan terhitung sejak serah terima pertama
(provisional hand over) pekerjaan konstruksi.
9) Masa pemeliharaan pekerjaan konstruksi diakhiri dengan serah terima
akhir (final hand over) pekerjaan konstruksi yang dilampiri dengan berita
acara pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi.
3. Keluaran
Keluaran yang diminta dari Penyedia Jasa Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah Koordinasi dan pengendalian terhadap Pekerjaan
Konstruksi Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Provinsi Kalimantan
Barat 6 yang dilaksanakan menyangkut kuantitas, kualitas,biaya dan waktu
serta kelengkapan dan kelancaran administrasi ketepatan pekerjaan yang
efisien, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan baik oleh
Pemberi Tugas.
12
Penyedia Jasa Konstruksi Memiliki Kompetensi dan Kualifikasi:
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota
KSO dapat dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan
dalam 1 (satu) kerjasama operasi.
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK).
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha
Besar serta disyaratkan :
a. Klasifikasi : Bangunan Gedung.
b. Subklasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan
(BG007) KBLI 2015 atau Konstruksi Gedung Pendidikan (BG006) KBLI
2020.
4. Memiliki pengalaman pekerjaan sesuai subklasifikasi SBU dan Surat
Keterangan Referensi Kerja.
6. Personil
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyediakan tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Pelaksanaan
Konstruksi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang
tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
13
2) Manajer Teknik 1
- Memiliki sertifikat keahlian (SKA) Madya Ahli Teknik Bangunan
Gedung (TA 201) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah
disahkan oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Teknik
Bangunan Gedung minimum selama 5 (lima) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
3) Manajer Teknik 2
- Memiliki sertifikat keahlian (SKA) Madya Ahli Teknik Bangunan
Gedung (TA 201) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah
disahkan oleh LPJK.
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai Teknik
Bangunan Gedung minimum selama 5 (lima) tahun di bidang
pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi kerja.
4) Manajer Keuangan
- Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman minimum selama 2
(dua) tahun di bidang pekerjaan tersebut dilengkapi dengan referensi
kerja.
14
7. Peralatan
Kapasitas Jumlah
No Peralatan Pendukung
(Minimal) (Minimal)
1. Concrete Vibrator 4000 rpm 1 unit
2. Jack Hammer 1.450 rpm 1 unit
3. Mesin Las 900 W 1 unit
4. Bar Cutter - 1 unit
5. Bar Bender - 1 unit
iii. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar kerja tanpa sepengetahuan
15
Konsultan Supervisi. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi baik dari segi biaya
maupun waktu.
17
6) Gangguan pada tetangga: Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas
mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang
berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana
Pemberi Tugas akan menentukan dan tidak akan ada tambahan pengganti
uang yang akan diberikan kepada Penyedia jasa Konstruksi sebagai
tambahan, yang mungkin ia keluarkan.
PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, Penyedia Jasa Konstruksi
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan bahan tersebut menyusun program kerja dan program
jaminan mutu.
c. Dalam proses tender ini apabila alokasi dalam dokumen anggaran (DIPA TA.
2023 dan TA 2024) yang disahkan tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi,
maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan Penyedia Barang/Jasa
tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun. Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan penandatanganan kontrak pengadaan
barang/jasa dilakukan setelah DIPA TA. 2023 dan TA 2024 disahkan.
19
Kerangka acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini
mengikat dan menjadi syarat untuk diterimanya hasil pekerjaan oleh Pemberi
Tugas. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam kerangka acuan kegiatan ini, akan
diatur kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau
penambahan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan kerangka
acuan kegiatan ini.
Dibuat Oleh,
Pejabat Pembuat Komitmen
Prasarana Strategis
Provinsi Kalimantan Barat
20