Anda di halaman 1dari 210

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Jalan Sutan Syahrir No. 7 Pontianak Telp. (0561) 734602, Fax. (0561) 732976
Email : dikbud@kalbarprov.go.id Website : dikbud.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78116

PENETAPAN DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS (SPEKTEK)

Berdasarkan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah nomor 12


Tahun 2021, Lampiran II Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia, Bagian II Persiapan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi Konstruksi.
Penetapan Spektek untuk:

Program : Program Pengelolaan Pendidikan (1.01.02)


Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
(1.01.02.1.02)
Sub Kegiatan : 1.01.02.1.02.23 Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah

Nama Paket : Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah SMA/SMK


(Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
Sumber Anggaran : Dana Alokasi Umum (DAU)
Pagu Anggaran : Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah)
HPS : Rp. 901.554.000,00 (Sembilan Ratus Satu Juta Lima Ratus Lima
Puluh Empat Ribu Rupiah)
Ketersediaan : Cukup
Barang /Jasa
Alternatif Barang : -
/Jasa sejenis
Ketersediaan : Cukup
Pelaku Usaha
Segmentasi : usaha kecil
Pelaku Usaha
Ringkasan : a. Input : bahan/material, peralatan, standarisasi, gambar,
Spektek tenaga kerja.
b. Proses : metode kerja/uraian proses, waktu pelaksanaan
pekerjaan.
c. Output : kriteria keberhasilan, dokumentasi pekerjaan.
d. Informasi Lainnya : latar belakang, ruang lingkup, maksud dan
tujuan, narahubung, metode pengadaan.
Demikian penetapan dokumen Spesifikasi Teknis ini untuk menjadi dokumen persiapan
pengadaan.

Pontianak, 09 Oktober 2023

Menyetujui Ditetapkan oleh:


Kepala Dinas Pendidikan dan Untuk dan atas nama Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Prov. Kalbar Kebudayaan Prov. Kalbar
Selaku Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen
Paket Pekerjaan Pada Bidang Pembinaan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

Rita Hastarita, S.Sos., M. Si. Agus Satrianto, S.Sos


NIP. 19791208 200003 2 002 NIP. 19660817 199003 1 014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan Sutan Syahrir No. 7 Telepon (0561) 734602, 733756 Fax. 732976
Website: dikbud.kalbarprov.go.id Email: dikbud@kalbarprov.go.id
PONTIANAK

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM
PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

KEGIATAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEKERJAAN
JASA KONSTRUKSI REHABILITASI 1 M2 GEDUNG SEKOLAH SMA/SMK
(RUANG PRAKTIK SISWA) SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI PEKERJAAN
KOTA PONTIANAK

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2023
A. URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR Penyediaan prasarana layanan pendidikan menengah dalam
BELAKANG bentuk Revitalisasi Pembangunan dan Rehabilitasi Sekolah
(INFORMASI Menengah Kejuruan (SMK), merupakan wujud kegiatan dalam
LAINNYA) mendukung program pendidikan menengah universal dan
rintisan wajib belajar 12 (dua belas) tahun, sehingga akan
memperluas daya tampung bagi lulusan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) atau sederajat yang memiliki minat melanjutkan
pendidikan ke SMK.

Pada Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Pemerintah Provinsi


Kalimantan Barat Tahun 2023, telah dialokasikan anggaran untuk
pembangunan dan rehabilitasi sekolah yang membutuhkan bagi
daerah yang mempunyai angka partisipasi sekolah menengah
rendah atau besarnya minat melanjutkan melanjutkan
pendidikan ke SMK.

Setiap Bangunan Gedung Negara khususnya prasarana layanan


pendidikan harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya dan harus
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan atau
standarisasi kebutuhan sekolah, sehingga mampu memenuhi
secara optimal fungsi dan peruntukannya.

Dalam mewujudkan hal di atas, Penyedia Jasa Konstruksi untuk


membangun prasarana layanan pendidikan sub bidang Sekolah
Menengah Kejuruan perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan konstruksi bangunan yang
memadai dan layak diterima menurut norma, standar, pedoman,
dan ketentuan yang berlaku.

Pada Tahun Anggaran 2023, melalui Dana Alokasi Umum (DAU)


tahun 2023, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat akan
merealisasikan program revitalisasi, Pembangunan dan
Rehabilitasi ini melaksanakan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2
Gedung Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4
Pontianak.

2. MAKSUD DAN Adapun maksud dari kegiatan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2


TUJUAN Gedung Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4
(INFORMASI Pontianak antara lain :
LAINNYA) a. Merupakan kegiatan pelaksanaan fisik yang terencana dan
dilakukan dengan kesesuaian waktu, mutu, dan biaya untuk
mewujudkan Bangunan Konstruksi.
b. Merupakan tahap perwujudan dokumen perencanaan
menjadi Bangunan Gedung yang siap dimanfaatkan.
c. Petunjuk bagi perusahaan penawar yang memuat masukan,
azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan/atau standar teknis yang mengatur/berlaku.
d. Petunjuk bagi pemenang yang nantinya menjadi Penyedia
Jasa Konstruksi dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dengan baik untuk menghasilkan keluaran/produk yang
memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis serta
peraturan perundang-undangan yang mengatur/berlaku.

Adapun tujuan dari kegiatan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2


Gedung Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4
Pontianak adalah membantu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Propinsi Kalimantan Barat khususnya Bidang Sekolah Menengah
Kejuruan dalam memperoleh output yang dibutuhkan berupa
bangunan konstruksi dari kegiatan pelaksanaan fisik yang
terencana dan dilakukan oleh penyedia konstruksi yang tepat
dengan kesesuaian waktu, mutu, dan biaya pada lokasi SMKN 4
Pontianak

3. SASARAN Sasaran dari kegiatan ini adalah output yang dibutuhkan berupa
(INFORMASI bangunan konstruksi dari kegiatan pelaksanaan fisik yang
LAINNYA) terencana dan dilakukan oleh penyedia konstruksi yang tepat
dengan kesesuaian waktu, mutu, dan biaya pada lokasi SMKN 4
Pontianak sesuai spesifikasi dan standar teknis serta peraturan
perundang-undangan yang mengatur/berlaku.

4. NAMA DAN Penyelenggara/pelaksana pengadaan jasa konstruksi ini adalah:


ORGANISASI PPK 1. Instansi : Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
(INFORMASI 2. Organisasi Pemerintah Daerah : Dinas Pendidikan dan
LAINNYA) Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat
3. Pengguna Anggaran (PA): RITA HASTARITA, S.Sos, M.Si (NIP.
19791208 200003 2 002)
4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK): AGUS SATRIANTO, S.Sos
(NIP. 19660817 199003 1 014)

5. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002


(SPESIFIKASI tentang Bangunan Gedung.
INPUT) 2. Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017
tentang Jasa Konstruksi.
3. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia No. 28
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
tentang Standar Nasional Pendidikan.
9. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
11. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia No. 3 Tahun 2022, tentang
Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang
Pendidikan Tahun Anggaran 2022.
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia No. 34 Tahun 2018, tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Tandar Jasa Konstruksi
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha
Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi.
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi.
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006
tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan.
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
19. Keputusan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor
12.1/KPTS/Dk/2022 tentang Penetapan Jabatan Kerja dan
Konversi Jabatan Kerja Eksisting Serta Jenjang Kualifikasi
Bidang Jasa Konstruksi.
20. Surat Edaran LPJK Nomor 07/SE/LPJK/2022 tentang
Pedoman Pemberian Rekomendasi Lisensi Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP), Pencatatan Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) Terlisensi, Serta Daftar Penyesuaian Standar
Kompetensi Kerja dan Jabatan Kerja Konstruksi.
21. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
(harga satuan upah dan material bangunan daerah).

6. SUMBER 1. Sumber Dana yang digunakan adalah Dana Alokasi Umum


PENDANAAN (DAU) dengan besarnya pembiayaan pengadaan jasa konstruksi
DAN PERKIRAAN Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 ini dibebankan pada
BIAYA Anggaran :
(INFORMASI a. Unit Organisasi : Dinas Pendidikan Dan
LAINNYA) Kebudayaan
(1.01.2.22.0.00.01.0000)
b. Program : Program Pengelolaan
Pendidikan (1.01.02)
c. Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan
(1.01.02.1.02)
d. Kode Rekening : Belanja Modal Bangunan
Belanja Gedung Tempat Pendidikan
(5.2.03.01.01.0010)

2. Pagu Anggaran Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung


Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah), dengan
rincian sebagai berikut :

Kode Sub Uraian Uraian Bobot Nilai


Kegiatan Sub Pekerjaan
Kegiatan
1.01.02.1.02.23 Rehabilitasi Rehabilitasi 1 100,00% 1.000.000.000,00
Sarana, m2 Gedung
Prasarana Sekolah
dan Utilitas SMA/SMK
Sekolah (Ruang
Praktik Siswa)
Total 100% 1.000.000.000,00

3. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk masing-masing sub


kegiatan pekerjaan ini dengan nilai pembulatan Rp.
901.554.000,00 (Sembilan Ratus Satu Juta Lima Ratus Lima
Puluh Empat Ribu Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
Kode Sub Uraian Uraian Bobot Nilai
Kegiatan Sub Pekerjaan
Kegiatan
1.01.02.1.02.23 Rehabilitasi Rehabilitasi 100,00% 901.554.160,69
Sarana, 1 m2
Prasarana Gedung
dan Utilitas Sekolah
Sekolah SMA/SMK
(Ruang
Praktik
Siswa)
Total 100% Rp. 901.554.160,69

Pembulatan Rp. 901.554.000,00

Memperhatikan proses penetapan Dana Alokasi Umum (DAU)


Tahun Anggaran 2023 yang sedang berjalan dan kebijakan
Pemulihan Ekonomi Nasional yang turut mempengaruhi
keuangan daerah, maka:
a. Penawaran harga untuk setiap sub kegiatan paket pekerjaan
tidak boleh melebihi HPS sub kegiatan paket pekerjaan di
atas.
b. Apabila peserta tender menawar melebihi HPS sub kegiatan
paket pekerjaan, maka dinyatakan gugur. (sesuai IKP dalam
model dokumen pemilihan Tender PK pasal 28.5 dan 28.6,
lampiran perlem lkpp 12 tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)
c. Apabila proses pemilihan ini dibatalkan karena Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tidak ditetapkan
dan/atau alokasi anggaran dalam DPPA yang ditetapkan
kurang dari nilai pengadaan yang tercantum dalam dokumen
pemilihan dan/atau Proses Tender melewati batas Online
Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
(OMSPAN) untuk APBD-DAK yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan dan proses tender dinyatakan gagal,
peserta/calon penyedia maupun penyedia tidak dapat
menuntut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Barat maupun perangkat daerah lain yang
bersangkutan.
d. Pemenang proses pemilihan harus bersedia jika proses
pembayaran hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
ketersediaan dana, yang kesediaannya dinyatakan dalam
bentuk Surat Pernyataan bermeterai sebagai salah satu
syarat penandatanganan Surat Perjanjian Kerja/Surat
Perjanjian.

7. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung


DAN LOKASI Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
KEGIATAN dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) ini berupa
(SPESIFIKASI pembangunan konstruksi baik itu berupa pembangunan baru
PROSES) dan/atau revitalisasi dan/atau rehabilitasi yang meliputi rencana
pembangunan sarana prasarana belajar mengajar dengan tingkat
kebutuhan masing-masing sekolah terpilih yang terdiri dari :
No Pekerjaan Unit Uraian Pekerjaan
1 Rehabilitasi 1 m2 1 A. REHABILITASI RUANG
PRAKTEK SISWA
Gedung Sekolah I. PEKERJAAN
SMA/SMK (Ruang PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN PONDASI
Praktik Siswa) III. PEKERJAAN STRUKTUR
IV. PEKERJAAN LANTAI DAN
DINDING
VI. PEKERJAAN ATAP
VII. MEKANIKAL,
ELEKTRIKAL dan
PLUMBING

Tahapan Kegiatan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung


Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
secara garis besar yaitu :
a. pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama
(Provisional hand over) pekerjaan.
b. pelaksanaan Pemeliharaan pekerjaan konstruksi sampai
dengan serah terima akhir (final hand over) pekerjaan,

Penjabaran tahapan kegiatan lebih detil yang dilaksanakan oleh


penyedia jasa konstruksi berdasarkan kontrak kerja konstruksi
dan harus terdokumentasikan menjadi Dokumen Pelaksanaan
Konstruksi yaitu :
1. persiapan pekerjaan;
2. pelaksanaan pekerjaan, dilakukan setelah seluruh dokumen
dalam tahap persiapan pekerjaan disetujui oleh penyedia jasa
pengawasan konstruksi;
3. pengujian akhir, dilakukan setelah pekerjaan mekanikal,
elektrikal, dan perpipaan (plumbing) dinyatakan selesai
dikerjakan oleh penyedia jasa pengawasan konstruksi; dan
4. penyerahan, dilakukan setelah penyedia jasa pengawasan
konstruksi mengeluarkan surat pernyataan kelaikan fungsi
Bangunan Gedung.
Pelaksanaan konstruksi fisik dilakukan oleh penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi berdasarkan:
a. kontrak pekerjaan konstruksi atau pemborong dan lampiran
beserta perubahannya; dan
b. SMKK.

Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah SMA/SMK


(Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak ini berada di dalam
kawasan Wilayah Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat

8. JANGKA WAKTU Pekerjaan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah


PELAKSANAAN SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak ini harus
PEKERJAAN dapat diselesaikan dalam waktu 50 (Lima Puluh) hari kalender,
(SPESIFIKASI dengan masa pemeliharaan selama 180 (Seratus Delapan
PROSES) Puluh) hari Kalender. Dengan tahapan pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Konstruksi

2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi

3. Tahap Pemeliharaan
9. KUALIFIKASI Syarat minimal kualifikasi perusahaan yang diperlukan dalam
MINIMAL pengadaan pekerjaan konstruksi dengan metode Tender ini
PERUSAHAAN antara lain :
(SPESIFIKASI a. memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa Konstruksi yaitu
INPUT) Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) atau Izin Usaha Online Single
Submission Risk Based Approach (OSS RBA) yaitu Nomor
Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Standar dengan KBLI
41016 – Konstruksi Gedung Pendidikan
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
usaha kecil, serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan
Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan (BG007)
untuk KBLI 2015 atau Konstruksi Gedung Pendidikan (BG006)
untuk KBLI 2020
c. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan
Konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk pengalaman
subkontrak.
d. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP).
e. Untuk kualifikasi Usaha Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun :
1. Dalam hal Penyedia belum memiliki pengalaman,
dikecualikan dari ketentuan huruf c untuk pengadaan
dengan nilai paket sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah)
2. Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada bidang yang
sama, untuk pengadaan dengan nilai paket pekerjaan paling
sedikit di atas Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
f. Memiliki Nomor NPWP Valid, dengan status keterangan Wajib
Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid
g. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan
perusahaan (apabila ada perubahan)
h. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak
untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana, dan pengurus/pegawai tidak
berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara.

10. KUALIFIKASI Syarat personel manajerial minimal yang diperlukan dalam


DAN KLASIFIKASI pekerjaan konstruksi ini antara lain :
PERSONEL No Jabatan Pengalaman Sertifikat
MANAJERIAL Kerja Kompetensi Kerja
MINIMAL 1 Pelaksana 1 Tahun SKTK Pelaksana
Bangunan Gedung /
(SPESIFIKASI Pekerjaan Gedung
INPUT) (TA.022/TS.051) /
SKTK Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Gedung (TS052) /
SKK Pelaksana
Lapangan Bangunan
Gedung (Muda -
Jenjang 4 /Madya
Jenjang 5) dengan
acuan SKKNI 193-
2021 / SKK Manajer
Lapangan Pelaksana
Pekerjaan Gedung
(jenjang 6) dengan
Acuan SKKNI 108-
2015. (berdasarkan
SK Dirjen Binkon no.
12.1/KPTS/Dk/2022)
2 Ahli K3 Ahli muda 3 Ahli Muda K3
Konstruksi/ Ahli Tahun / konstruksi / Ahli
Keselamatan ahli madya Madya K3 Konstruksi
Konstruksi 0 Tahun
11. PERALATAN Syarat peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pekerjaan
UTAMA MINIMAL konstruksi ini antara lain :
(SPESIFIKASI No Jenis Alat Jumlah Kapasitas
INPUT) 1 Pick up 1 Unit Menyesuaikan
2 Concrete Mixer 1 Unit 0,3 – 0,6 M3
3 Concrete Vibrator 1 Unit minimal 5,5 HP

12. TINGKAT RISIKO Menetapkan bahwa tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi untuk
PEKERJAAN DAN paket pekerjaan sebagaimana dimaksud di atas adalah: Risiko
RENCANA Keselamatan Konstruksi Sedang. Adapun Persyaratan dokumen
KESELAMATAN Rencana Keselamatan Konstruksi adalah sebagai berikut :
KONSTRUKSI No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
(SPESIFIKASI 1 Pekerjaan atap Tertimpa material atap
INPUT)

13. KELUARAN/ Keluaran dari kegiatan Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung


PRODUK YANG Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
DIHASILKAN berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja yaitu :
(SPESIFIKASI
OUTPUT) No Kode Sub Uraian Sub Kegiatan Keluaran Jumlah
Kegiatan (unit)
1 1.01.02.1.02.23 Rehabilitasi 1 m2 Jumlah Sarana, 1
Gedung Sekolah Prasarana dan
SMA/SMK (Ruang Utilitas Sekolah
Praktik Siswa) yang Telah
Direhabilitasi
Sedangkan Keluaran dokumen Pelaksanaan Konstruksi kegiatan
ini berdasarkan tahapan pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan pekerjaan, penyedia jasa pelaksanaan
konstruksi menyusun antara lain :
a. laporan peninjauan kondisi lapangan.
b. rencana pelaksanaan konstruksi.
c. standar manajemen mutu.
d. pedoman SMKK.
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi, pengujian dan penyerahan,
penyedia jasa pelaksanaan konstruksi menyusun antara lain :
a. gambar teknis lapangan yang digunakan sebagai acuan
pelaksanaan konstruksi (shop drawing)
b. gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as-built
drawings)
c. laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan akhir
pengawasan teknis termasuk laporan uji mutu, dan
laporan akhir pekerjaan perencanaan.
d. Berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas
perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah atau kurang,
serah terima pertama (Provisional hand over), dan serah
terima akhir (final hand over) dilampiri dengan berita
acara pelaksanaan Pemeliharaan pekerjaan konstruksi,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik.
e. Foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik.
f. Hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commissioning test)
disusun bersama penyedia jasa pengawasan konstruksi
atau manajemen konstruksi.
g. Manual operasi dan Pemeliharaan Bangunan Gedung,
termasuk pengoperasian dan Pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan
(plumbing).
h. Garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan (plumbing).
i. Surat penjaminan atas kegagalan Bangunan Gedung
disusun bersama penyedia jasa pengawasan konstruksi
atau manajemen konstruksi.

14. SPESIFIKASI Terlampir Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Ringkasan spesifikasi


TEKNIS bahan, metode pelaksanaan berdasarkan rancangan konseptual
PEKERJAAN SMKK perancang, dan Detail Engineering Design konsultan
(SPESIFIKASI perancangan
INPUT, PROSES,
OUTPUT)
15. LAMPIRAN Terlampir dokumen pendukung pelaksanaan kontrak
PENDUKUNG
(INFORMASI
LAINNYA)
Demikian Spesifikasi Teknis ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pontianak, 09 Oktober 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PAKET PEKERJAAN PADA BIDANG
PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,

AGUS SATRIANTO, S.Sos


NIP. 19660817 199003 1 014
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

DAFTAR ISI
RENCANA KERJA DAN SYARAT 1

TEKNIS UMUM 1

1.UMUM 1

1.1 LINGKUP PEKERJAAN 1


1.2 KETENTUAN, PERATURAN & TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN 1
1.3 KEBERSIHAN & PENGAMANAN AREA LOKASI PEKERJAAN DAN SEKITARNYA 3
1.4 JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA 4
1.5 SERAH TERIMA PEKERJAAN 4
1.6 SARANA BEKERJA 4
1.7 PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN PERSONEL PELAKSANA/PENYEDIA JASA 5
1.7.1 PERSYARATAN UMUM TENTANG PERALATAN, PERLENGKAPAN & PERSONEL 5
1.7.2 PENGGANTIAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 6
1.8 JADWAL PEKERJAAN 6
1.9 KUASA PELAKSANA DI LAPANGAN 7
1.10 SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN 7
1.11 PEMERIKSAAN PEKERJAAN 8
1.12 PEKERJAAN TAMBAH KURANG 8
1.13 DOKUMEN GAMBAR DAN UKURAN 8
1.13.1 PENGECEKAN GAMBAR 8
1.13.2 SHOP DRAWING DAN CONTOH 9
1.14 JAMINAN KUALITAS PEKERJAAN 10
1.14.1 UMUM 10
1.14.2 STANDAR DAN PENGUJIAN KUALITAS HASIL PEKERJAAN 10
1.15 ELEVASI DAN TITIK REFERENSI 11

2.PEKERJAAN PERSIAPAN 11

2.1 PENYELIDIKAN LAPANGAN DAN SURVEI 11


2.2 BANGSAL KERJA/ DIREKSI KIT 12
2.3 FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN 12
2.4 PAPAN NAMA PROYEK 12
2.5 TITIK IKAT LAPANGAN 13
2.6 PENYEDIAAN DRAINASE TAPAK 13

i
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2.7 SARANA AIR KERJA 13


2.8 SARANA LISTRIK KERJA 13
2.9 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 13

3. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN 14

3.1 PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN 14


3.2 PEKERJAAN PEMBONGKARAN , PERBAIKAN DAN PEMINDAHAN 14

ii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RENCANA KERJA DAN SYARAT


TEKNIS UMUM
1.UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang
Praktik Siswa SMKN4 Pontianak.
1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk dalam Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik
Siswa SMKN4 Pontianak ini meliputi Pekerjaan Rehabilitasi:
Komponen Atap , Kuda2 beserta aksesories, Plafond beserta aksesories, Kusen Daun Pintu &
Jendela beserta aksesories, Finishing lantai, Finishing Dinding, Eletrikal, Sanitasi beserta aksesories.

Pekerjaan yang diatur dalam bagian ini harus mencakup pelaksanaan seluruh pekerjaan konstruksi
dan finishing, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
Lingkup pekerjaan ini meliputi mendapatkan, membeli, mengerjakan, penyediaan dan pengiriman
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu oleh Pelaksana/ Pelaksana yang
dibutuhkan dalam seluruh pekerjaan sehingga mencapai hasil semua pekerjaan yang sesuai &
bermutu baik.

1.2 Ketentuan, Peraturan & Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan


Ketentuan Dasar Dan Peraturan Teknis Pembangunan yang digunakan
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan berlaku dan mengikat standar ketentuan dasar dan
peraturan teknis berikut ini kecuali jika ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
:
• Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Melalui Penyedia.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.
• Peraturan Umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algeme Voorwaarden
Voor Uitvorering bij Aaneming van Openbare Warken (AV)941
• UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
• Undang – undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
• SNI 1728 : 1989-F : Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
• SNI 1727 : 2013 : Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain
• Tata cara pengadukan pengecoran beton SNI 03-3976-1995.
• Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal SNI 03-2834-1992 ( SK SNI T-15-1990-
03)

1
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

• Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991
• Tata cara pengecatan kayu SK SNI T-11-1990 F
• Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961.
• Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 1970.
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) dan PLN setempat
• Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
• Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Peraturan dan ketentuan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah setempat yang
berkaitan dengan bangunan.
Ketentuan yang mengikat juga : Gambar bestek Perencanaan yang sudah disahkan oleh pemberi
tugas, Gambar Pelaksanaan yang sudah disetujui Direksi, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.
Pada prinsipnya semua material, semua tata cara pelaksanaan pekerjaan dan semua peralatan
kerja harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas /Direksi sebelum dipasang dan atau
digunakan dalam proyek ini.

Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan


Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana/Penyedia Jasa wajib mempelajari dan mematuhi hal-
hal sebagai berikut :
Peraturan/ketentuan yang berlaku di kawasan gedung dimana lokasi proyek berlangsung, Kontrak
dengan pemberi tugas, Dokumen-dokumen lainnya (Gambar Rencana, RKS, RAB, Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan serta petunjuk/keputusan Direksi) yang menjadi kesatuan dari kontrak.

Pelaksana/Penyedia Jasa wajib mempelajari dan memahami dengan seksama seluruh lingkup
pekerjaan dan pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang tertuang dalam :

1. Gambar Bestek dan Konstruksi,


2. Persyaratan Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),
3. Rencana Anggaran Biaya
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
5. Petunjuk dan keputusan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas

Persyaratan Yang Saling Bertentangan Atau Tidak Sesuai


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwiizing).
Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat
/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang
lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang berlaku.

2
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-keraguan sehingga dalam


pelaksanaan menimbulkan kesalahan, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menanyakan kepada
Konsultan Pengawas / Direksi dan Pelaksana/Penyedia Jasa harus mengikuti keputusannya
Bilamana ditemukan adanya persyaratan yang saling bertentangan atau tidak sesuai antara
spesifikasi ini dan spesifikasi terkait lainnya, Pelaksana/Penyedia Jasa harus memberitahukan
secara tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan solusi dan persetujuan secara
tertulis, namun persyaratan yang paling ketat yang akan berlaku.
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib memeriksa dan menghitung sendiri volume setiap item pekerjaan
yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar dan Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib berkonsultasi dan meminta persetujuan Konsultan Pengawas /
Direksi terlebih dahulu setiap akan memulai suatu pekerjaan.

1.3 Kebersihan & Pengamanan Area Lokasi Pekerjaan dan sekitarnya


1. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib untuk selalu menjaga & memelihara kebersihan, kerapihan,
keamanan, kenyamanan lingkungan lokasi pekerjaan sebelum, selama maupun sesudah
pekerjaan berlangsung, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu keadaan lingkungan
sekitar baik fisik maupun non fisik. Apabila di area/lokasi pekerjaan terdapat benda-
benda/barang-barang/peralatan, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib mengamankan,
melindungi atau memindahkan barang-barang tersebut dari akibat pekerjaan konstruksi di
lokasi proyek bersangkutan setelah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi.
Material pelindung yang dipakai adalah berupa plastik lembaran, tripleks tipis atau material lain
yang disetujui Konsultan Pengawas.
2. Area yang menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar sementara yang diizinkan/disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
3. Pemindahan atau perlindungan terhadap barang-barang eksisting di lokasi proyek harus
disetujui dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
4. Pelaksana/Penyedia Jasa harus mengkonsultasikan kepada Konsultan Pengawas serta
mendapatkan ijin mengenai semua pekerjaan yang dapat menimbulkan bau menyengat, debu,
kebisingan atau hal – hal yang dapat menimbulkan gangguan terhadap lingkungan lokasi dimana
pekerjaan dilaksanakan.
5. Pelaksana wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-barang milik proyek, Direksi/
Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada dilapangan.
Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang atau belum, menjadi
tanggung jawab Pelaksana dan tidak diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.
6. Apabila terjadi kebakaran, Pelaksana bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Pelaksana harus menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempat- kan pada tempat yang mudah dijangkau.
7. Segala kerusakan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggungjawab
sepenuhnya Pelaksana/Penyedia Jasa.

3
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

1.4 Jaminan dan keselamatan kerja


Pelaksana diwajibkan menyediakan obat obatan menurut syarat-syarat pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja di lapangan
Pelaksana wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan
dan air bersih, kamar mandi dan wc yang layak bagi semua petugas dan pekerja yang ada di
lapangan membuat tempat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk penjaga keamanan.
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan pada pekerja wajib diberikan
Pelaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelaksana/Penyedia Jasa diwajibkan melakukan pekerjaan sesuai dengan standar keselamatan
kerja K3 dengan menyediakan, memasang dan menggunakan peralatan dan perlengkapan
Pelindung Kerja, Pelindung Diri, sarana kesehatan dan keselamatan Kerja RK3K pada area proyek,
bangunan/bebanguan dan setiap pihak yang terlibat/masuk area proyek.
Spanduk banner K3, rambu peringatan, rambu petunjuk, kotak P3K, safety net, safety helmet,
safety jacket, safety gloves, safety shoes, masker, kacamata, tali pengaman, alat-alat pemadam
kebakaran yang siap dipakai (APAR) dan sebagainya.

1.5 Serah Terima Pekerjaan


Pekerjaan ini harus diserah-terimakan oleh Pelaksana pelaksana pekerjaan setelah selesai sama
sekali (kondisi fisik 100%) atas penilaian Konsultan Pengawas dan disetujui Pelaksana Teknis
Kegiatan, termasuk perbaikan kerusakan-kerusakan yang sebelumnya telah diperintahkan untuk
diperbaiki oleh Pelaksana/Penyedia Jasa, termasuk juga pembersihan lokasi kembali selama
pekerjaan berlangsung dan di akhir kegiatan.

1.6 Sarana Bekerja


Kontaktor/Penyedia Jasa wajib memasukkan identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan, keahlian
masing – masing anggota pelaksanaan pekerjaan dan inventarisasi peralatan yang digunakan.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana sebagai pelaksana pekerjaan harus
menyediakan :
Tenaga kerja / tenaga ahli yang handal dan cukup memadai sesuai dengan keahlian pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Alat-alat Bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat kualitas untuk
setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
Penyediaan Perlengkapan dan Peralatan Pelindung Kerja, Pelindung Diri, Sarana Kesehatan,
Pengaman Keselamatan, Atribut Keselamatan sesuai dengan RK3K.
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan tempat penyimpanan
peralatan/perlengkapan/bahan/material di lokasi yang baik, tidak mengganggu lingkungan sekitar,
aman dari segala kemungkinan kerusakan maupun kehilangan, dan memudahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat memperlancar dan tidak menghambat pekerjaan lainnya.

4
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

1.7 Peralatan, Perlengkapan dan Personel Pelaksana/Penyedia Jasa


1.7.1 Persyaratan Umum Tentang Peralatan, Perlengkapan & Personel
Pelaksana harus menyediakan semua peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini dan memenuhi semua Persyaratan dalam Kontrak.
Pelaksana diharuskan membuat Daftar Bahan dan Peralatan (checklist) sebelum melaksanakan
setiap jenis pekerjaan untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas. Peralatan dan
perlengkapan yang digunakan harus benar-benar lengkap, dapat beroperasi penuh, dan terpelihara
dengan baik, secara mekanis berfungsi dengan sempurna dan sesuai kondisi dan kebutuhan
pelaksanaan proyek di site, sehingga Pelaksana dapat melaksanakan tugasnya dengan aman, dalam
waktu yang tepat dan efisien sesuai dengan persyaratan dalam kontrak.
Daftar peralatan dimaksud yang sudah diperhitungkan oleh Pelaksana dalam penawarannya adalah
jumlah peralatan minimum yang Pelaksana sediakan di site, adanya daftar tersebut tidak berarti
bahwa Pemberi Tugas mengakui bahwa jumlah peralatan tersebut telah mencukupi kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan, instruksi penambahan peralatan sesuai perkembangan kebutuhan
pelaksanaan lapangan yang dikeluarkan Konsultan Pengawas untuk mencapai target pelaksanaan
pekerjaan harus telah diperhitungkan dalam pengajuan penawaran harga pekerjaan sehingga tidak
dapat diperhitungkan sebagai kerja tambah.

Peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi ini antara lain :

No Jenis Alat Jumlah Kapasitas


1 Pick up 2 Unit JBB 3500 Kg
2 Concrete Mixer 1 Unit Minimal 0,3 m3
3 Concrete Vibrator 1 Unit 5 HP
2 Alat Pertukangan : 3 Set Menyesuaikan kebutuhan lapangan
a. Cangkul
b. Tang
c. Catut
d. Bor
e. Palu
f. Gergaji
g. Waterpass
h. Obeng
i. Ember
j. Meteran
k. Penggaris Siku
l. Trowel
m. Sendok Semen
n. Palu Karet
o. Linggis
p. Alat Pemotong
Keramik
q. Unting-unting

5
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Personel pelaksana proyek minimal yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi ini antara lain :
No Jabatan
1 Personil Manajemen Proyek
a. Site Manajer
b. Quality Engineer
c. Quantity Engineer
d. Ahli/Petugas K3
e. Drafter
f. Manager Keuangan
g. Logistik
h. Pengawas Lapangan + Dokumentasi
i. Surveyor
j. Administrasi
k. Satpam

2 Personil Pertukangan
a. Mandor
b. Tukang Kayu
c. Tukang Tembok
d. Tukang Besi
e. Tukang Cat
f. Tukang Keramik
g. Tukang Gali
h. Instalatir Listrik
i. Pekerja
j. Tukang Atap
k. Tukang Plumbing

1.7.2 Penggantian Peralatan dan Perlengkapan


Pelaksana harus selalu dan segera melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas jika
terjadi cacat, kerusakan atau hal-hal lain yang mungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak
dapat berfungsi sesuai dengan kapasitas kerjanya, hal tersebut harus dibahas bersama Konsultan
Pengawas dan secara bersama meninjau kembali program kerja untuk pekerjaan ini, Konsultan
Pengawas berdasarkan kondisi tersebut di atas dapat menginstruksikan agar peralatan dan / atau
perlengkapan tersebut disingkirkan dan diganti sesuai dengan ketentuan dalam syarat-syarat
Kontrak.
Semua resiko yang timbul akibat penambahan / penggantian peralatan kerja agar Pelaksana dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan Dokumen
Kontrak harus telah diperhitungkan dalam penawaran yang diajukan.

1.8 Jadwal Pekerjaan


Sebelum memulai pekerjaan yang nyata di lapangan pekerjaan, Pelaksana wajib membuat rencana
pekerjaan pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa Bart-chart dan Curve “S” bahan dan

6
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

tenaga yang telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi / Konsultan Pengawas, paling
lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukkan/SPK diterima Pelaksana.
Selanjutnya Rencana Kerja yang telah disetujui harus disahkan oleh Direksi/Pemberi Tugas untuk
dilaksanakan.
Pelaksana wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4 (empat) kepada Direksi / Konsultan
Pengawas. Satu salinan dilapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (prestasi
Kerja) di lapangan.
Konsultan Pengawas / Direksi akan menilai prestasi pekerjaan Pelaksana berdasarkan rencana kerja
tersebut.
Pelaksana harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis dan lengkap tentang akan adanya
kegiatan kepada Konsultan Pengawas dalam jangka waktu yang cukup sebelum kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada Konsultan Pengawas untuk mengaturnya
karena mungkin Konsultan Pengawas memandang perlu melakukan inspeksi atau untuk maksud-
maksud yang lain. Pelaksana dilarang melakukan kegiatan tersebut tanpa ada persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas

1.9 Kuasa Pelaksana Di Lapangan


Dilapangan pekerjaan, Pelaksana wajib menunjukan seorang kuasa Pelaksana atau biasa disebut
Pelaksana Lapangan yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan di lapangan
dan mendapat kuasa penuh dari Pelaksana, berpendidikan minimum S1 jurusan bangunan yang
berpengalaman minimal 5 tahun pada bangunan/proyek sejenis. Penunjukan atau penugasan
tenaga ahli yang bertugas di lapangan ditujukan kepada Pemberi Tugas dan Pengelola Teknis serta
Direksi sebagai tembusannya
Dengan adanya pelaksana lapangan, tidak berarti bahwa Pelaksana lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan kewajibannya
Pelaksana wajib memberi tahu secara tertulis kepada pengelola Teknis Proyek dan Direksi, nama
dan jabatan pelaksana untuk mendapat persetujuan
Bila kemudian hari, menurut pendapat Pengelola Proyek dan Direksi pelaksana kurang mampu atau
tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Pelaksana secara tertulis untuk
mengganti pelaksana lapangan tersebut
Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan, Pelaksana harus sudah
menunjuk pelaksana baru atau Pelaksana sendiri (penanggung jawab/direktur perusahaan) yang
akan memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan

1.10 Syarat-Syarat Pemeriksaan Bahan Bangunan


Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan,
Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Pelaksana wajib memberitahukan
Pelaksana wajib memperlihatkan contoh bahan sebelum digunakan. Contoh-contoh ini harus
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
Bahan bangunan yang telah didatangkan Pelaksana di lapangan pekerjaan, tetapi ditolak
pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dan selanjutnya dibongkar atas
biaya Pelaksana dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam penolakan.

7
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Pekerja atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Pelaksana tetapi ditolak oleh Konsultan
Pengawas, maka pekerjaan tersebut harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Pelaksana dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Konsultan Pengawas

1.11 Pemeriksaan Pekerjaan


Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum
diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Pelaksana wajib meminta persetujuan kepada Konsultan
Pengawas. Baru apabila Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut,
Pelaksana dapat meneruskan pekerjaan
Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari diterima Surat
Permohonan pemeriksaan, tidak dihitung hari raya / libur) tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas,
Pelaksana dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah
disetujui terkecuali Konsultan Pengawas meminta perpanjangan waktu.
Bila Pelaksana melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak, menyuruh membongkar
bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan
pemasangan kembali menjadi tanggung jawab Pelaksana

1.12 Pekerjaan Tambah Kurang


Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis dalam buku harian
oleh Konsultan Pengawas serta persetujuan Pemberi Tugas
Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis dari
Konsultan Pengawas atau atas persetujuan Pemberi Tugas
Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut daftar Harga Satuan pekerjaan,
yang dimasukkan oleh Pelaksana yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan angsuran
terakhir
Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang
dimasukkan dalam penawaran harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan
Pengawas bersama-sama Pelaksana dengan persetujuan pemberi tugas
Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alasan penyebab kelambatan penyerahan
pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu karena
adanya pekerjaan tambah tersebut

1.13 Dokumen Gambar Dan Ukuran


1.13.1 Pengecekan Gambar
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib memperhatikan dan memeriksa terlebih dahulu seluruh
dimensi/ukuran yang tercantum dalam dokumen gambar (panjang, lebar, ketinggian, level peil,
ketebalan, luas penampang dan lain-lain) serta keterkaitannya terhadap pekerjaan berikutnya. Jika
ada perbedaan atau keraguan mengenai ukuran dan dimensi Pelaksana wajib melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas , untuk kemudian Konsultan Pengawas akan menyampaikan
kepada Konsultan Perencana untuk mendapatkan keputusan bersama yang akan dijadikan patokan
dan Pelaksana wajib mematuhi keputusan tersebut.
Pelaksana/Penyedia Jasa tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran yang tercantum
dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan dan seijin Konsultan Pengawas.

8
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat
/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS.
Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam perencanaan, kecuali yang disebutkan secara
khusus, selalu menggunakan satuan metrik dalam unit millimeter. Pelaksana harus memeriksa
semua ukuran dimensi yang ada dalam gambar. Tidak ada biaya tambahan yang akan dibayarkan
untuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam ukuran dimensi.
Apabila diperlukan gambar tambahan, Pelaksana harus mengajukan persetujuan gambar-gambar
tambahan tersebut dengan menggunakan satuan metrik dalam unit millimeter ke Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan. Apabila dimensi yang diajukan tidak
sesuai dengan ukuran standar yang telah ditetapkan, maka dapat diganti dengan standar lain yang
sesuai dan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Tidak ada pembayaran tambahan yang
dapat diberikan untuk perubahan dimensi dengan alasan tersebut di atas tanpa ada persetujuan
khusus dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
Pelaksana/Penyedia Jasa harus menyediakan lengkap di lokasi pekerjaan seluruh dokumen
Gambar, Spesifikasi teknis, Schedule, Agenda, Berita-berita Acara, Gambar-gambar Pelaksanaan
yang telah disetujui dalam rangkap dua dan setiap saat dapat dilihat Konsultan Pengawas dan
Direksi.

1.13.2 Shop drawing dan Contoh


1. Shopdrawing adalah seluruh gambar-gambar pelaksanaan yang harus dibuat oleh Pelaksana
sebelum memulai pekerjaan mengenai detail pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan
berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang disesuaikan dengan kondisi kenyataan di
lapangan.
Shopdrawing dilengkapi dengan tabel, diagram, brosur atau data-data yang disiapkan oleh
Pelaksana, subPelaksana, supplier, produsen guna menjelaskan secara detail mengenai bahan
atau sebagian item pekerjaan.
2. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan contoh-contoh bahan material dan alat yang
akan digunakan untuk menjelaskan terlebih dahulu tentang kualitas kerja bahan, material,
peralatan, perlengkapan yang akan digunakan.
3. Pelaksana / Penyedia Jasa wajib membuat terlebih dahulu sample/mock up untuk setiap jenis
pekerjaan yang akan dilakukan guna menunjukkan jenis material yang digunakan, bahan yang
dipakai, jenis sambungan yang diaplikasikan, finishing akhir yang dicapai, warna dan tekstur
yang dihasilkan, serta peralatan yang digunakan. Setiap sample/mock up tersebut harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas / Direksi.
4. Sample/Mock up yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas / Direksi dapat ditindaklanjuti
dan dijadikan patokan sebagai dasar pekerjaan tersebut.
Sample/Mock up yang ditolak oleh Konsultan Pengawas /Direksi harus dibuat ulang oleh
Pelaksana/Penyedia Jasa sampai sample/mock up disetujui.
5. Proses, waktu dan biaya pembuatan sample / mock up harus sudah diperhitungkan oleh
Pelaksana/Penyedia Jasa dalam penawaran dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya
Pelaksana/Penyedia Jasa , sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dasar penambahan biaya
maupun waktu pekerjaan.

9
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

6. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib segera menyerahkan semua gambar-gambar pelaksanaan dan


contoh – contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau ditetapkan lain oleh
Konsultan Pengawas.
Jika terdapat perbedaan dengan Dokumen kontrak maka Pelaksana/Penyedia Jasa harus
melampirkan dengan keterangan tertulis setiap perbedaan tersebut.
7. Shopdrawing dan contoh-contoh yang telah disiapkan oleh Pelaksana/Penyedia Jasa akan
diperiksa oleh Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana, untuk disetujui atau ditolak. Jika
ditolak maka Pelaksana/Penyedia Jasa harus segera melakukan perbaikan dan menyerahkan
kembali shopdrawing dan contoh – contoh sesuai permintaan Konsultan Pengawas sampai
disetujui.
8. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan dan menyerahkan shopdrawing dan contoh –
contoh dalam 2 rangkap untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum
memulai pekerjaan. Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan ”Telah
Diperiksa Tanpa Perubahan” atau ”Ditolak” dan satu rangkap akan disimpan Konsultan
Pengawas sebagai arsip, dan satu rangkap lainnya dikembalikan kepada Pelaksana/Penyedia
Jasa, sub Pelaksana, supplier atau pihak yang bersangkutan.
9. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat gambar-gambar pekerjaan yang telah diselesaikan
dan diserahterimakan (as built drawing)
10. Seluruh biaya yang timbul dari pembuatan, pengiriman shopdrawing, contoh – contoh atau
lainnya menjadi tanggungjawab Pelaksana/Penyedia Jasa sepenuhnya.

1.14 Jaminan Kualitas Pekerjaan


1.14.1 Umum
Pelaksana/Penyedia Jasa memberikan jaminan bahwa seluruh pekerjaan akan dilaksanakan dengan
kualitas baik bebas dari kegagalan teknis, bebas cacat secara teknis maupun non teknis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak dan Pelaksana/Penyedia Jasa menjamin bahwa material bahan dan
perlengkapan pekerjaan adalah sama sekali baru. Apabila diperlukan dan diminta
Pelaksana/Penyedia Jasa sanggup memberikan bukti – bukti tentang hal tersebut.

1.14.2 Standar dan Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan


Pelaksana harus membuat dan mengajukan usulan perihal cara pengujian hasil pekerjaan untuk
semua pekerjaan pokok. Cara yang diusulkan harus sesuai dengan standar yang lazim digunakan di
Indonesia. Dalam hal jika belum ada standar Indonesia, maka dapat digunakan standar yang berlaku
di negara-negara lain yang telah dikenal secara internasional.
Dalam usulan tadi Pelaksana diharuskan menyertakan usulan nama / tempat (laboratorium /
instansi) pelaksana pengujian dimaksud dan semua biaya yang akan timbul menjadi tanggung
jawab Pelaksana. Atas usulan Pelaksana ini, Konsultan Pengawas akan melakukan evaluasi dan
memberikan persetujuannya.

Adapun Standar yang dapat digunakan dalam pekerjaan ini mencakup:


• Peraturan dan Standar mengenai bahan bangunan mengacu pada SNI (Standar National
Indonesia) yang disusun oleh DSN (Dewan Standardisasi Nasional), SII (Standar Industri

10
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Indonesia) yang disusun oleh Departemen Perindustrian Indonesia. Atau Peraturan / Standar
luar negeri adalah:
• ASTM (American Standard of Testing Materials).
• JIS (Japan Industrial Standard).
• Peraturan dan standar mengenai jenis-jenis pekerjaan mengacu pada peraturan / standar
pekerjaan yang bersangkutan.
• Pekerjaan beton mengacu pada PBI-71, NI-2 (Peraturan Beton Indonesia) dan SK-SNI.
• Peraturan / standar luar negeri yang setara: ACI 1989 (American Concrete Institute).
• Peraturan Kayu: PKKI, NI-5 (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).
• Peraturan Baja: PPBBI-1983 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia), peraturan /
standar luar negeri yang setara: AISC (American Institute of Steel Constructions).
• Pemeriksaan bahan bangunan: PUBB-NI 5 (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-Bahan).
• Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1983.
• Standar Industri Indonesia (SII).
• Peraturan tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung di Indonesia.
• American National Standard Institute (ANSI)
• American Society for Testing and Material (ASTM)
• Marble Institute of America (MIA)
Syarat-syarat khusus bahan bangunan dapat mengikuti persyaratan pabrik yang memproduksi
bahan bangunan tersebut.
Semua SOP (Standar Operasional dan Prosedur) untuk pelaksanaan pekerjaan yang diterbitkan oleh
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas merupakan dokumen yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Kontrak pekerjaan Gedung ini.

1.15 Elevasi dan Titik Referensi


Benchmarks yang digunakan sebagai referensi di lapangan mengacu pada gambar rencana / Site
Plan, bila Benchmarks tidak lengkap / belum ada maka Pelaksana Pekerjaan / Pelaksana
berkewajiban membuatnya sesuai penjelasan / penegasan Konsultan perencana perihal posisi
Benchmarks yang telah direncanakan, keutuhan dan ketinggian Benchmarks harus tetap dipelihara
/ dikontrol agar tidak berubah selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Semua elevasi dalam
satuan meter dengan ketepatan 3 desimal dengan titik acuan "Chart Datum".

2.PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 Penyelidikan Lapangan dan Survei
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan penyelidikan lapangan dan survey secara mendetail
mengenai seluk-beluk pekerjaan beserta lokasi pekerjaan, dan hal – hal yang terkait atau akan
terdampak akibat pelaksanaan pekerjaan, seperti keadaan jalur-jalur jalan yang diijinkan , jalur-
jalur instalasi eksisting.
Melalui penyelidikan lapangan dan survey secara mendetail Pelaksana/Penyedia Jasa wajib
memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi antara Gambar
dengan kondisi lapangan untuk dimasukkan dalam shopdrawing untuk diperiksa dan disetujui
Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai.

11
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2.2 Bangsal Kerja/ Direksi Kit


1. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan bangunan sementara Bangsal Kerja tempat para
staf Konsultan Pengawas / Direksi melakukan tugasnya (Kantor Pengelola Kegiatan), Barak
kerja, dan Gudang penyimpanan bahan – bahan atas biaya Pelaksana dengan menggunakan
bahan-bahan sederhana, konstruksi rangka kayu, pintu-pintu dapat dikunci dengan baik, lantai
papan, dinding papan/triplek dengan atap seng atau sejenisnya.
2. Pelaksana/Penyedia Jasa dapat mengusulkan untuk memanfaatkan bangunan di sekitar lokasi
Pekerjaan untuk dijadikan bangunan sementara dengan seijin Konsultan Pengawas /Direksi.
3. Bangsal Kerja untuk kantor Pelaksana dan gudang penyimpanan bahan untuk pekerjaan
ditentukan sendiri oleh Pelaksana, tetapi letaknya harus mendapat persetujuan Direksi
Lapangan / Pemberi Tugas.
4. Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat konstruksi dan kesehatan, dengan
penghawaan dan penerangan yang cukup, tidak bocor dan dengan kualitas yang telah disetujui
Konsultan Pengawas /Direksi.
5. Bahan bangunan yang sudah dipasang menjadi Bangsal Kerja yang tertulis pada ayat 1 dan 3
tidak boleh lagi diambil untuk keperluan konstruksi. Bahan bangunan tersebut menjadi milik
proyek / Pemberi tugas dan dibongkar oleh Pelaksana setelah serah terima pertama dan
dibawa keluar lapangan.
6. Perlengkapan Bangsal Kerja, terdiri dari meja dan kursi untuk keperluan rapat (kapsitas 8-
12orang), meja kerja dan tamu, Kabinet menyimpan dokumen, Papan Tulis white board dan
papan untuk menempelkan gambar – gambar yang diberi pengaman plastik transparan/acrylic
atau sejenisnya serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan.
7. Peralatan yang harus tersedia di proyek dan dapat digunakan setiap saat oleh Direksi Lapangan
adalah : Alat ukur schufmaat, Teodolit, Waterpass, Komputer, Printer, Alat Tulis, Kotak P3K ,
masing- masing minimal berjumlah 1 buah.
8. Bangsal Kerja Kantor Konsultan Pengawas /Direksi harus berdekatan dengan Bangsal Kerja
Kantor Pelaksana namun harus terpisah dengan tegas, dan diperlengkapi dengan
perlengkapan kantor :meja dan kursi rapat berkapasitas 8-12 orang (120x240cm), meja kerja
dengan kursi (70x140cm), kabinet menyimpan dokumen/berkas dapat dikunci
(90x180x50cm), Papan Tulis white board (120x240cm) dan papan (120x240cm) untuk
menempelkan gambar – gambar yang diberi pengaman plastik transparan/acrylic atau
sejenisnya serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan

2.3 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan seluruh fasilitas pelayanan pengujian dan fasilitas
laboratorium untuk memenuhi seluruh ketentuan pengendalian mutu.
Seluruh bahan dan pengerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dibongkar
dan diganti hingga memenuhi ketentuan dalam kontrak

2.4 Papan Nama Proyek


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat papan nama proyek berukuran 100x200cm terbuat dari
papan & rangka kayu 5x10cm (kayu kualitas 1) atau sesuai persetujuan Konsultan Pengawas

12
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

/Direksi, yang dipasang di lokasi Pekerjaan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah SPK diterima
Pelaksana/Penyedia Jasa.

2.5 Titik Ikat Lapangan


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat titik ikat lapangan yang tidak dapat hilang selama
pekerjaan dilakukan sebagai patokan dalam pengukuran maupun levelling pekerjaan.

2.6 Penyediaan Drainase Tapak


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat saluran sementara yang berfungsi mengalirkan air yang
ada menuju ke saluran eksisting yang ada disekitar Kawasan pekerjaan, dengan persetujuan
Konsultan Pengawas/ Direksi, dengan mempertimbangkan keadaan kontur/topografi tanah
Kawasan. Sehingga tidak terjadi genangan atau limpasan air yang dapat mengganggu jalannya
proses pekerjaan maupun mengganggu lingkungan sekitar.

2.7 Sarana Air Kerja


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan air untuk bekerja yang bersih, bebas dari kotoran,
lumpur, minyak, atau bahan kimia lainnya yang dapat merusak, sumber air dapat membuat
sambungan langsung dari sumber PDAM setempat ataupun sumber dari luar dengan persetujuan
Konsultan Pengawas /Direksi. Segala biaya yang timbul akibat sarana dan pemakaian air kerja
tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana.

2.8 Sarana Listrik Kerja


Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan listrik untuk bekerja termasuk Kantor dan Bangsal
Kerja dari sambungan sementara PLN setempat minimal berdaya 2200 VA. Penggunaan Genset
untuk sumber listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
Konsultan Pengawas /Direksi. Segala biaya yang timbul akibat sarana dan pemakaian listrik kerja
tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana.

2.9 Mobilisasi dan Demobilisasi


1. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan mobilisasi personil sesuai dengan ketentuan ,
kebutuhan dan persetujuan Konsultan Pengawas /Direksi.
2. Mengacu pada daftar Personil yang sudah diajukan dalam penawaran sesuai dengan kualifikasi
dan sertifikasi yang disyaratkan.
3. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan mobilisasi peralatan sesuai dengan ketentuan ,
kebutuhan dan persetujuan Konsultan Pengawas /Direksi. Dengan memperhatikan dan
mengikuti aturan perijinan yang berlaku.
4. Mengacu pada daftar peralatan yang tercantum dalam penawaran
5. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan mobilisasi Bahan material yang telah disetujui
Konsultan Pengawas /Direksi dengan didatangkan terlebih dahulu contoh (sample material)
dan telah diuji keandalannya baik melalui sertifikasi yang ada maupun fasilitas uji
laboratorium, sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.
6. Mengacu pada daftar Bahan Material yang tercantum dalam penawaran.

13
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

7. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan demobilisasi seluruh peralatan, perlengkapan


setelah pekerjaan selesai dilaksanakan termasuk pembongkaran tempat kerja, pengembalian
semua instalasi, peralatan, perlengkapan, pengembalian kondisi semula.

3. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PEMBONGKARAN


3.1 Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran
1. Selama dan setelah pelaksanaan pekerjaan maka semua daerah yang menjadi area
pelaksanaan pekerjaan sekitar jalur perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Pemberi
Tugas dan Konsultan Pengawas, harus dibersihkan dari segala sampah dan bahan lain yang
mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui
oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas /Direksi.
2. Pada area yang menghalangi pekerjaan, dimana material-material yang tidak diinginkan harus
dibongkar dan diganti dengan material-material pilihan, jalur instalasi eksisting sedapat
mungkin dipertahankan keberadaannya atau jika menabrak area yang akan dikerjakan maka
sedapat mungkin dipindahkan ke area yang disetujui Konsultan Pengawas /Direksi.
3. Pelaksana/Penyedia Jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
dimulai.
4. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan fasilitas-fasilitas milik umum atau
perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
harus diperbaiki atau diganti biaya oleh Pelaksana.
5. Pelaksana/Penyedia Jasa harus menjaga dan menjamin sistem dan instalasi eksisting
terpelihara dengan baik seperti sebelum adanya pekerjaan pembangunan
6. Pelaksana/Penyedia Jasa harus menjaga dan menjamin kondisi eksisting di sekitar
pembangunan terpelihara dengan baik dan tidak mengalami kerusakan.
7. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuang sampah dan sisa buangan bahan bangunan pada
tempat yang telah ditentukan dan sesuai peraturan yang berlaku dengan seijin Konsultan
Pengawas /Direksi. Dan tidak diperbolehkan mengubur atau membakar sampah atau sisa
bahan bangunan di lokasi pekerjaan tanpa seijin Konsultan Pengawas/Direksi.
8. Pelaksana/Penyedia Jasa tidak diijinkan membuang sampah atau limbah berbahaya yang
mengandung racun ke dalam saluran eksisting.
9. Pelaksana/Penyedia Jasa tidak diijinkan membongkar sesuatu tanpa seijin Konsultan Pengawas
/Direksi.

3.2 Pekerjaan Pembongkaran , Perbaikan dan Pemindahan


1. Pekerjaan pembongkaran meliputi pembongkaran area yang akan diperbaiki, diganti atau
diubah baik elemen arsitektural, struktural, interior, maupun MEP kondisi eksiting, instalasi
yang terkena area pembangunan atau rehabilitasi (Atap, Kuda-kuda, Listplank, Plafond, Balok,
Kolom, Dinding, Partisi, Lantai, Kusen, Instalasi dan lainnya yang terkena area pembangunan
atau rehabilitasi)
2. Dalam pelaksanaan pembongkaran Pelaksana/Penyedia Jasa harus sesuai dengan petunjuk
dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas /Direksi terlebih dahulu baik mengenai
bagian yang akan dibongkar waktu pembongkaran maupun cara pembongkarannya.

14
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

3. Dalam pelaksanaan pembongkaran Pelaksana/Penyedia Jasa harus memperhatikan


lingkungan sekitarnya dan tidak boleh merusak bagian lain yang ada disekitar area bongkaran
serta harus diusahakan tidak merusak bahan yang masih bisa dipergunakan.
4. Kegiatan Pembongkaran dan pemindahan yang dimaksud terdampak akibat pelaksanaan
pekerjaan dan belum tercakup dalam spesifikasi teknis akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas /Direksi berdasarkan informasi dan instansi yang bersangkutan.
5. Setiap kegiatan pembongkaran harus mendapatkan ijin dan persetujuan dari Konsultan
Pengawas /Direksi.
6. Setiap area yang dibongkar sementara akibat pekerjaan ini harus diperbaiki kembali seperti
keadaan semula dan menjadi tanggungjawab Pelaksana sepenuhnya.
7. Barang – barang bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan harus diangkut ke tempat
penyimpanan, jika sudah tidak dapat digunakan kembali maka harus disingkirkan dan dibuang,
semua harus sesuai petunjuk Konsultan Pengawas /Direksi.
8. Jika barang bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemiliknya menghendaki maka
dipindahkan ke tempat yang akan ditentukan dekat dengan tempat pekerjaan
9. Seluruh biaya yang timbul akibat pembongkaran, pemindahan, perbaikan, dan pengangkutan
yang disebutkan di atas menjadi tanggungjawab dan beban Pelaksana/Penyedia Jasa.

15
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ARSITEKTURAL

DAFTAR ISI
RKS ARSITEKTUR 1

1. PEKERJAAN PENGUKURAN 1

1.1 PENGUKURAN ULANG TAPAK DAN BANGUNAN 1

2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN 1

2.1 LINGKUP PEKERJAAN 1


2.2 PROSEDUR UMUM 2
2.2.1 CONTOH BAHAN 2
2.2.2 PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN 2
2.2.3 AIR 2
2.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN 2
2.3.1 PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN PERMUKAAN 2
2.3.2 PELAKSANAAN 2
2.3.3 KETEBALAN ADUKAN DAN PLESTERAN 3
2.3.4 PEKERJAAN ACIAN 3
2.3.5 PEMERIKSAAN 3
2.3.6 LAPISAN KEDAP AIR DAN PENGECATAN 4

3. PEKERJAAN BETON PENDUKUNG ELEMEN ARSITEKTUR 4

3.1 LINGKUP PEKERJAAN 4


3.1.1 STANDAR 4
3.1.2 GAMBAR KERJA 4
3.2 PRODUK 5
3.2.1 MATERIAL 5
3.3 PELAKSANAAN 5
3.3.1 PENGADUKAN DI LAPANGAN 5
3.3.2 PEMBESIAN UMUM 5
3.3.3 PEMASANGAN PEMBESIAN 5
3.3.4 PENGECORAN DAN PEMADATAN BETON 5

4. PEKERJAAN PENGECATAN 6

i
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

4.1 LINGKUP PEKERJAAN 6


4.2 PERSYARATAN UMUM 6
4.3 PERSYARATAN TEKNIS 7
4.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN 7
4.4.1 PEKERJAAN PENGECATAN DINDING , PLAFOND DAN BETON 7
4.4.2 PEKERJAAN PENGECATAN METAL / BESI / KAYU 8
4.4.3 PEKERJAAN PENGECATAN PLITUR KAYU 8

5. PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYA 9

5.1 LINGKUP PEKERJAAN 9


5.1.1 PERSYARATAN DAN STANDAR 9
5.1.2 PROSEDUR UMUM 9
5.2 BAHAN-BAHAN 10
5.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN 10
5.3.1 UMUM 10
5.3.2 PERLENGKAPAN PEMASANGAN KACA 11
5.3.3 PEMASANGAN KACA 11
5.3.4 PENGGANTIAN DAN PEMBERSIHAN 12
5.3.5 PEMERIKSAAN 12
5.3.6 STANDAR DAN HASIL 12
5.4 PERAWATAN, PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN 12

6.PEKERJAAN HARDWARE/IRON MONGERIES 13

6.1 LINGKUP PEKERJAAN 13


6.2 PERSYARATAN BAHAN 13
6.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 14

7. PEKERJAAN GRC SERAT KAYU (FIBER CEMENT) 14

7.1 UMUM 14
7.1.1 LINGKUP PEKERJAAN 14
7.1.2 PERSYARATAN BAHAN 15
7.1.3 JAMINAN 15
7.1.4 PENGENDALIAN PEKERJAAN 16
7.1.5 SYARAT PELAKSANAAN 16

8. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK 17

8.1 LINGKUP PEKERJAAN 17


8.2 PERSYARATAN BAHAN 17

ii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

8.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 18

9. PEKERJAAN KUSEN & DAUN PINTU/JENDELA ALUMINIUM 19

9.1 LINGKUP PEKERJAAN 19


9.2 PERSYARATAN BAHAN 20
9.2.1 MATERIAL 20
9.2.2 PABRIKASI 21
9.3 PELAKSANAAN 21
9.3.1 APLIKATOR 21
9.3.2 INSPEKSI 22
9.3.3 PEMASANGAN / INSTALASI 22
9.3.4 PENEMPATAN / PEMASANGAN 22
9.3.5 PROTEKSI 22
9.3.6 INSPEKSI DAN PERBAIKAN 22

10. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATAKO 22

10.1 LINGKUP PEKERJAAN 22


10.1.1 JAMINAN KUALITAS 23
10.1.2 CONTOH BAHAN DAN DATA TEKNIS PERSYARATAN TEKNIS 23
10.1.3 PENGIRIMAN, PENYIMPANAN DAN PENANGANAN PEMELIHARAAN 23
10.2 KONDISI LAPANGAN 23
10.3 PRODUK 24
10.3.1 SPESIFIKASI BATAKO 24
10.3.2 CAMPURAN ADUKAN DAN GROUT (MORTAR AND GROUT MIXES) 24
10.3.3 PELAKSANAAN 24

11 PEKERJAAN PLAFON 25

11.1 LINGKUP PEKERJAAN 25


11.2 PERSYARATAN BAHAN 26
11.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 26

12 PEKERJAAN ATAP GENTENG METAL SPANDEK 27

12.1 LINGKUP PEKERJAAN 27


12.2 PERSYARATAN BAHAN 28
12.3 STANDAR DAN JAMINAN 28
12.4 PRODUK 30
12.5 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 31
12.6 PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN 32

iii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

13 PEKERJAAN TALANG AIR 32

13.1 LINGKUP PEKERJAAN 32


13.2 KONDISI PEMBANGUNAN/KONSTRUKSI 32

14 PEKERJAAN INSULASI 32

14.1 LINGKUP PEKERJAAN 32


14.2 BAHAN - BAHAN 33
14.3 PELAKSANAAN 33
14.4 PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN 33

15 PEKERJAAN SANITARY 34

15.1. LINGKUP PEKERJAAN 34


15.2. PERSYARATAN BAHAN 34
15.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 34
15.4. BAHAN - BAHAN 34
15.5. PEMASANGAN 35
15.6. PELAKSANAAN 35
15.7. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN 35

16 PEKERJAAN PINTU RANGKA KAYU SOLID + DOUBLE MULTIPLEKS 35

16.1 LINGKUP PEKERJAAN 35


16.2 PERSYARATAN BAHAN 36
16.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 36

17 PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP) 37

17.1 LINGKUP PEKERJAAN 37


17.1.1 CONTOH BAHAN DAN DATA TEKNIS 38
17.1.2 JAMINAN KUALITAS 38
17.1.3 PENANGANAN PRODUK 39
17.2 PRODUK 39
17.2.1 BAHAN-BAHAN 39
17.2.2 PENGIRIMAN BAHAN 40
17.2.3 PABRIKASI 40
17.3 PELAKSANAAN 40
17.3.1 INSPEKSI 40
17.3.2 INSTALASI DAN PEMASANGAN 41
17.3.3 GARANSI DAN JAMINAN 41

iv
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

17.3.4 PROTEKSI 42
17.3.5 INSPEKSI DAN PERBAIKAN 42
17.3.6 PENGENDALIAN PEKERJAAN 42
17.3.7 KOMPONEN 42

PENUTUP 43

v
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RKS ARSITEKTUR
1. PEKERJAAN PENGUKURAN
1.1 Pengukuran Ulang Tapak dan Bangunan
1. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan pengukuran & penggambaran ulang kondisi tapak
lokasi pembangunan lengkap dan secara detail menunjukkan batas-batas, level ketinggian,
ketinggian bangunan, sudut bangunan, seluruh ukuran di lapangan yang terencana, dengan
peralatan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Melalui pengukuran dan penggambaran ulang kondisi bangunan secara mendetail
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib memastikan dan memperbaiki setiap perbedaan yang terjadi
antara Gambar dengan kondisi lapangan dan dimasukkan dalam shopdrawing untuk diperiksa
dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana dan diputuskan
sebelum pekerjaan dimulai.
3. Pelaksana/Penyedia Jasa harus menyediakan Theodolit waterpass dengan petugas operator
yang melayaninya untuk keperluan pemeriksaan Konsultan Pengawas /Perencana selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
4. Seluruh pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pengukuran tersebut di atas menjadi
tanggungjawab Pelaksana sepenuhnya.
5. Pengukuran dan penentuan Titik 0,00 bangunan harus dilakukan Pelaksana/Penyedia Jasa
dengan tepat terhadap titik patokan, jika terjadi perbedaan antara gambar dengan kondisi
lapangan maka Pelaksana/Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas dan
Perencana untuk mendapatkan keputusan.

2. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


2.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan plesteran dan acian (halus), seperti dinyatakan dalam
Gambar Kerja atau ketentuan dalam Persyaratan teknis ini.
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian sesuai dengan spesifikasi dan
gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material selama proses
pelaksanaan.
Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur
pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan
semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan

1
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

2.2 Prosedur Umum


2.2.1 Contoh Bahan
Contoh bahan yang akan digunakan harus diajukan dalam persetujuan material kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum material dikirim ke lokasi proyek.

2.2.2 Pengiriman dan Penyimpanan


Pengiriman dan penyimpanan bahan semen harus sesuai ketentuan pabrik.
Bahan harus disimpan di atas lantai yang bersih, bebas dari aliran air, dengan kata lain daerah
sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda-benda
asing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1,2 m agar tidak berhamburan.

2.2.3 Air
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yang bersifat merusak. Air
dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua air yang
digunakan harus disetujui Konsultan Pengawas

2.3 Pelaksanaan Pekerjaan


2.3.1 Persiapan dan Pembersihan Permukaan
a. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau plesteran harus bersih dan bebas
dari serpihan karbon lepas serta bahan lainnya yang mengganggu.
b. Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya instalasi listrik dan plumbing
serta seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di bawah atap.
Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu.
c. Tidak diperkenankan menggunakan semen yang dikemas dalam kantung (sak) lebih dari 9
bulan usianya sejak dari masa produksi dan harus dijamin oleh supplier dengan jaminan
tertulis.

2.3.2 Pelaksanaan
Pekerjaan plesteran dinding dan acian dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan
selesai.
▪ Plesteran Dinding Batako
Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan selesai.
Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi-bagi
dengan kepala plesteran yang dipasangi klos-klos sementara. Kepala plesteran dibuat pada
setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm
untuk patokan kerataan bidang.
Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya, permukaan dinding baru
dapat ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-kepingan kayu yang
tertinggal dalam plesteran. Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila

2
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

pasangan akan dilapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera
dibersihkan.
Tali air (naad) selebar 5 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan dengan bukaan
dinding atau bagian lain yang ditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakan
profil kayu khusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankan
membuat tali air dengan menggunakan baja tulangan.

▪ Plesteran Permukaan Beton


Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan dari bagian-
bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.
Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak, lumut dan sebagainya
sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran selesai dan
mulai mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman air. Plesteran yang tidak
sempurna, misalnya bergelombang, retak-retak, tidak tegak lurus dan sebagainya harus
diperbaiki.

2.3.3 Ketebalan Adukan dan Plesteran


Tebal adukan dan / atau plesteran minimal 15 mm dan maksimal 25 mm kecuali bila dinyatakan
lain dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

2.3.4 Pekerjaan Acian


Acian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga plesteran menjadi rata, halus,
tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yang retak dan setelah plesteran berumur
8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
Acian Permukaan Beton
Permukaan beton yang akan diberi acian harus dikasarkan, dibersihkan dari bagian-bagian yang
lepas dan dibasahi air, kemudian diaci.
Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak, lumut dan sebagainya
sebelum pekerjaan acian dimulai.
Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran selesai dan mulai
mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman air. Plesteran yang tidak sempurna,
misalnya bergelombang, retak-retak, tidak tegak lurus dan sebagainya harus diperbaiki.

2.3.5 Pemeriksaan
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa. Pelaksana setiap waktu harus memberi
kemudahan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas untuk dapat memeriksa pada bagian
yang telah diselesaikan.
Untuk bagian yang ditemukan tidak memuaskan; seperti pada plesteran dan acian yang tidak
sempurna dan retak akibat kelalaian Pelaksana terutama pada bagian pemasangan instalasi yang
tertanam atau pada pemasangan pintu, jendela, kaca, dan pada bagian sejenis lainnya; harus
diperbaiki dan dikerjakan dengan cara yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari
Pemilik Pekerjaan.

3
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2.3.6 Lapisan Kedap Air dan Pengecatan


Pada bagian yang memerlukan lapisan kedap air seperti tanki air bawah tanah / GWT (Ground
Water Tank), area toilet, tanggulan dak atap atau lainnya yang ditunjukan dalam gambar kerja
harus diberi lapisan kedap air mengacu pada persyaratan teknis Lapisan Kedap Air sesuai dengan
lokasi-lokasi yang direncanakan untuk diaplikasikan lapisan kedap air. Pekerjaan pelapisan kedap
air dan finishing (pengecatan) dapat dilakukan, apabila plesteran telah berumur lebih dari 21 (dua
puluh satu) hari dan plesteran tersebut sudah benar-benar dalam keadaan kering.

3. PEKERJAAN BETON PENDUKUNG ELEMEN ARSITEKTUR


3.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dispesifikasikan dalam Pasal ini yaitu: Pekerjaan beton yang bukan merupakan
struktur utama dari bangunan, tetapi sebagai elemen pendukung atau lainnya untuk dinding
seperti kolom praktis, balok pengikat, balok pengaku (lintel), balok keliling (ring beam, dll), dan
bagian-bagian bangunan non-struktural lainnya yang menggunakan beton diaduk di tempat yang
mana dapat disyaratkan. Termasuk pekerjaan bekisting dan pembesian (reinforcement). Perluasan
pekerjaan seperti yang terlihat di gambar atau tergantung pada persyaratan praktek bangunan
setempat dan sistem dinding. Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua
dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus
sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan
dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menetukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. Bilamana terdapat
perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk menyesuaikan Hierarki
Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

3.1.1 Standar
Standar undang-undang memenuhi persyaratan standar sebagai berikut:
- PBI 1971
- SNI 2002: Standar Nasional Indonesia 2002.
- Standar-standar yang relevan seperti diuraikan dalam Spesifikasi Teknis Pekerjaan Struktur
Beton.

3.1.2 Gambar Kerja


Pelaksana perlu mengadakan gambar-gambar kerja (shop drawing) dengan detail-detail yang
lengkap untuk diajukan persetujuannya ke Konsultan Pengawas:

4
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Pembesian dalam semua beton elemen pendukung arsitektur lainnya.


- Angkur, ikatan-ikatan antara pekerjaan beton lainnya dengan pekerjaan beton struktural.
- Posisi dalam pekerjaan pasangan (batu).
- Lokasi dari sambungan-sambungan konstruksi.

3.2 Produk
3.2.1 Material
Semen: SNI 15-2049-1994-Semen Portland
Tidak diperkenankan menggunakan semen yang dikemas dalam kantung (sak) lebih dari 6 bulan
usianya dan harus dijamin oleh supplier dengan jaminan tertulis.

3.3 Pelaksanaan
3.3.1 Pengadukan di Lapangan
Pengadaan adukan beton dilakukan pada alat yang disetujui dan ditempatkan di tapak pekerjaan,
jumlah adukan dibatasi pada setiap kali penggilingan disesuaikan kebutuhan pekerjaan pada area
konstruksi.

3.3.2 Pembesian Umum


Standar: PBI yang dapat dipakai pemotongan (splicing): seperti di atas.
Penutup beton: tidak kurang dari 25 mm dari permukaan besi tulangan.

3.3.3 Pemasangan Pembesian


a. Persyaratan: pembesian tulangan terhadap geseran dengan mengikat pada perpotongannya
dengan ikatan kawat besi yang kuat tidak lebih kecil dari diameter 1,25 mm atau penjepit yang
disetujui. Bengkokan ujung kawat menjauhi dari permukaan bekisting yang didekatnya.
b. Balok pengikat dan balok praktis (practical and bracing beams): Ikatkan pengikat pada batang
besi di setiap sudut atau ikatan. Pasanglah batang besi longitudinal lainnya pada ikatan yang
tidak lebih dari 600 mm intervalnya (pekerjaan pendukung pasangan batang).
c. Tiang atau kolom praktis: Perkuat pembesian longitudinal kolom pada semua ikatan pada
setiap perpotongan.

3.3.4 Pengecoran Dan Pemadatan Beton


a. Standar: Seperti yang dapat diaplikasikan dalam standar PBI.
b. Material: Minimal beton K-175.
- Pengecoran: Gunakan metoda pengecoran yang meminimumkan penurunan plastis dan
keretakan akibat penyusutan.
- Lapisan: Pengecoran beton secara berlapis sehingga setiap lapisan yang terjadi tercampur
dalam pengecoran yang pertama dengan proses pemadatan.
- Hujan: Beton yang terkena hujan sebelum kering, termasuk selama pengadukan, transport
atau pengecoran dapat ditolak.
- Pemadatan: Gunakan vibrator tenggelam dan pemerata dan dibantu dengan metoda tangan
yang benar untuk menghilangkan gelembung udara dan memadatkan adukan beton. Jangan
menggunakan vibrator untuk memindahkan adukan beton sepanjang bekisting.

5
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

4. PEKERJAAN PENGECATAN
4.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengecatan, seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau
ketentuan dalam Persyaratan teknis ini.
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan pengecatan sesuai dengan spesifikasi dan gambar
termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material selama proses
pelaksanaan.
Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur
pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan
semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pekerjaan pengecatan dinding / permukaan pasangan dinding, permukaan beton dan
plafon, Pekerjaan pengecatan besi, kayu, GRC dan / atau seperti tercantum dalam gambar
kerja.

4.2 Persyaratan Umum


a. Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan standar dan / atau
spesifikasi pabrik.
b. Pelaksana dan suplier (pabrik) harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima) tahun
terhitung waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna
yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
c. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pemberi Tugas harus diulang dan diganti. Pelaksana harus
melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau
lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Pemberi Tugas.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana harus diawasi Tenaga Ahli / Supervisi dari pabrik
pembuat.
e. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Tapak Konstruksi harus masih tersegel baik
dalam kemasannya dan tidak cacat. Pelaksana wajib membuktikan keaslian cat dari produk
tersebut di atas mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa segel

6
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

kaleng, test BD, test Laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini
dibebankan kepada Pelaksana.

4.3 Persyaratan Teknis


a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana wajib melakukan percobaan pengecatan (mock-
up). Biaya percobaan ini ditanggung Pelaksana. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan
kepada Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan
pekerjaan.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan
tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan jadi / finish
minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan oleh pabrik.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka Pelaksana harus menyediakan peralatan pelindung misalnya
masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca hujan, berdebu.
Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau
membahayakan manusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau
pergantian udara berlangsung lancar. Didalam keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan
tertutup, Pelaksana harus memakai kipas angin (fan) untuk memperlancar sirkulasi / aliran
udara.
e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan / vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik.
f. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan apabila disetujui Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
g. Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas
terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi
h. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen bahan / material
metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.

4.4 Pelaksanaan Pekerjaan


4.4.1 Pekerjaan Pengecatan Dinding , Plafond dan Beton
a. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau
noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam
kondisi kering.
b. Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.
c. Pekerjaan pengecatan semua dinding / permukaan pasangan bata, plafond dan permukaan
beton yang tampak / exposed seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
d. Permukaan Interior dan Exterior
1. Lapisan Pertama : Alkalli killer acrylic
2. Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas/rol.
- Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10 m2/liter.
- Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.

7
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Lapisan sampai didapatkan permukaan rata


- Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior, sedang exterior dari jenis weathershield.
3. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
- Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17 m2/liter per lapis.
- Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
- Warna ditentukan kemudian.

4.4.2 Pekerjaan Pengecatan Metal / Besi / Kayu


a. Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan
Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak / mill), karat, minyak, lemak serta kotoran lain
secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud menampilkan tampak
metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik.
Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum cleaner atau sikat yang bersih.
b. Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) harus dicat secara sempurna.
- Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan (un-exposed), menempel pada material
lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan cat anti karat atau cat dasar
primer.
- Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel.
c. Pekerjaan Cat Baja / Besi
1. Lapisan Pertama
- Cat primer.
- Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 45 micron atau daya sebar 9 - 12
m2/liter.
- Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
2. Lapisan Ke Dua
- Cat dasar jenis Undercoat.
- Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 35 micron atau daya sebar 17 m2/liter.
- Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
3. Lapisan Ke Tiga
- Cat akhir / finish jenis syntetic semi doff.
- Pelaksanaan pekerjaan dengan roll/semprot. Ketebalan 30 micron atau daya sebar 11 –
14 m2/liter.
- Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam. Warna ditentukan kemudian.

4.4.3 Pekerjaan Pengecatan Plitur Kayu


Pekerjaan Persiapan Kayu Sebelum Pengecatan
Bersihkan permukaan dari minyak, lemak serta kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga
permukaan yang dimaksud menampilkan tampak kayu yang halus dan bersih. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan amplas permukaan kayu dengan kertas amplas no.180 searah dengan serat
kayu. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan lap bersih dan kering.

Semua kayu seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan sebagai berikut:

8
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

▪ Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) maupun tidak tampak (un-exposed), harus
dicat secara sempurna.
▪ Cat Pelapis Kayu transparan berbahan dasar air semi doff
▪ Kondisi untuk aplikasi
- Temperature 25 – 35 ⁰C
- Kelembaban 40 – 60 %RH
- Substrat Exterior tropical hardwood
- Pengencer Air
- Viskositas aplikasi (D4, 30⁰C) 13 ± 5 detik
- Daya Sebar menggunakan kuas 3-4 m²/l (untuk 3x lapis)
▪ Pengecatan diaplikasikan 3x lapis tanpa pengenceran dengan menggunakan kuas/rol, jeda
waktu untuk masing – masing lapisan harus diberikan cukup waktu ±1x24 jam sampai
benar- benar kering.

5. PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYA


5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Kaca dan pemasangannya sesuai dengan
spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material
selama ada proses pelaksanaan
Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur
pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan
semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

5.1.1 Persyaratan dan Standar


NI-3-1970,SII dan ASTM
Standar spesifikasi dari pabrik dan persyaratan teknis.

5.1.2 Prosedur Umum


1. Contoh Bahan dan Data Teknis

9
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk
dapat diperiksa kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
2. Pengiriman dan Penyimpanan
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya. Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak
diinginkan.

5.2 Bahan-Bahan
- Toleransi ketebalan maksimum kaca yang diijinkan adalah 3%.
- Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
- Pengiriman barang ke site wajib disertai dokumen / sertifikat dari pabrikan (yang telah
lulus uji dari Laboratorium independen) yang menyatakan spesifikasi barang tersebut
sesuai dengan yang dipersyaratkan sebelum material tersebut diterima dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas di lapangan.
- Tebal, jenis dan warna kaca yang digunakan sesuai dengan gambar perencanaan.

1. Kaca Polos
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi ketentuan
SNI 15-0047 – 2005 dan SNI 15-0130 – 1999..
2. Cermin
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa cacat dan dari
kualitas baik.
3. Neoprene / Gasket
o Neoprene / Gasket untuk perlengkapan pemasangan kaca pada rangka alumunium.
Dimensi Neoprene / Gasket yang dibutuhkan disesuaikan dengan ketebalan kaca dan jenis
profil alumunium yang digunakan.

5.3 Pelaksanaan Pekerjaan


5.3.1 Umum
1. Pelaksana harus mengajukan contoh material kaca untuk persetujuan material oleh Konsultan
Pengawas, kaca-kaca didatangkan ke lapangan pekerjaan sudah dalam keadaan siap pasang (
cut to size ).
2. Tepi kaca harus diberi sealant non asam kualitas terbaik, dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Pemasangan harus bersih, rapih dan
tidak terjadi kebocoran.
3. Pekerjaan pemasangan kaca harus dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyai pengalaman
dan keahlian khusus dalam pekerjaan ini.
4. Pelaksana diharuskan membuat mock up skala 1:1 untuk disetujui Konsultan Pengawas
Pengawas dalam bidang yang cukup lebar.

10
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

5. Bahan kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan yang mungkin
terjadi serta diberi tanda agar mudah diketahui.
6. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Rencana adalah ukuran yang
mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan besarnya toleransi harus diukur
di tempat oleh Pelaksana berdasarkan ukuran di tempat kaca atau cermin tersebut akan
dipasang, atau menurut petunjuk dari Konsultan Pengawas bila dikehendaki lain.
7. Semua bahan harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
8. Pelaksana bertanggung jawab atas semua kaca yang terpasang sampai penyerahan pekerjaan.
Kerusakan harus diperbaiki / diganti atas biaya Pelaksana.

5.3.2 Perlengkapan Pemasangan Kaca


1. Sealant Silicon non asam
2. Gasket untuk Pemasangan Kaca: Material harus terdiri dari sedikitnya 50% berat dari
hidrokarbon karet dasar dan harus tidak mengandung karet mentah atau olahan. Juga harus
homogen, bebas dari cacat / kerusakan, dan harus difabrikasikan dari EPDM atau neoprene
dengan kekerasan 50 "Shore A".

5.3.3 Pemasangan Kaca


1. Sela dan Toleransi Pemotongan
Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut:
o Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm.
o Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm.
o Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm atau -1,5mm.
o Sela untuk Sealant harus ditambahkan sesuai dengan jenis sealant yang digunakan.
2. Persiapan Permukaan
1. Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi dan bagian-
bagian lain yang akan diberikan kaca harus diperiksa bahwa mereka dapat bergerak
dengan baik.
2. Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan terkunci atau
tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca selesai.
3. Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai petunjuk
pabrik.
4. Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab dan lapisan
bahan kimia yang berasal dari pabrik.

3. Sealant Sillicone
o Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan Sealant
Sillicone non asam yang sesuai.
o Sealant Sillicone dipasang pada bidang antar kusen dengan daun pintu dan jendela,
yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.

11
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

5.3.4 Penggantian dan Pembersihan


Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih, tidak ada lagi
merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun. Semua kaca yang retak, pecah atau
kurang baik harus diganti oleh Pelaksana tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

5.3.5 Pemeriksaan
1. Periksa daerah dan kondisi dimana kaca dan pemasangan kaca akan dipasang dan
memberitahukan Konsultan Pengawas tentang kondisi yang mengganggu penyelesaian
pekerjaan yang tepat dan benar. Jangan memulai pekerjaan hingga kondisi yang tidak
memuaskan telah diperbaiki untuk memungkinkan pemasangan pekerjaan yang tepat.
2. Periksa pengukuran yang diambil pada lapangan semua dimensi yang berpengaruh pada
pekerjaan. Bawa hasil pengukuran dimensi pada lapangan yang bervariasi diberikan kepada
Konsultan Pengawas untuk dikoreksi bersama. Serta dibuat keputusan yang berkaitan dengan
pengukuran korektif sebelum memulai pemasangan.
3. Periksa semua ukuran kaca dan jaraknya.

5.3.6 Standar dan Hasil


1. Pemasangan kedap air dan kedap udara setiap produk kaca yang disyaratkan, kecuali
dinyatakan lain. Setiap pemasangan harus dapat tahan terhadap perubahan temperatur
normal, beban angin, beban akibat pengaruh (untuk pengoperasian as dan pintu), tanpa
kegagalan termasuk kehilangan atau pecahnya kaca, kegagalan sealant atau gasket untuk
menahan kedap air dan kedap udara, pemudaran material kaca dan cacat / kerusakan lain
dalam pekerjaan.
2. Memenuhi gabungan rekomendasi dan laporan teknis dari pabrikan kaca dan produk
pemasangan kaca yang digunakan dalam setiap pemasangan kaca, dan dengan rekomendasi
Assosiasi Pemasangan Kaca Datar "Manual Pemasangan Kaca", kecuali jika persyaratan yang
lebih berat dinyatakan dan sesuai standar pemasangan pabrikan.

5.4 Perawatan, Perlindungan Dan Pembersihan


1. Lindungi kaca eksterior dari kerusakan segera setelah pemasangan, dengan menggunakan
pita-pita silang yang ditempelkan pada perangkaan dan dijauhi dari kaca. Jangan
menggunakan tanda-tanda pada permukaan kaca. Buanglah label non-permanen dan
bersihkan permukaannya. Rawatlah sealant untuk kekuatan dan ketahanan yang tinggi.
2. Buang dan pindahkan kaca yang pecah, terkikis, retak, tergores atau rusak dengan cara lain
selama periode / masa konstruksi, termasuk sebab-sebab alami, kecelakaan dan kekerasan.
3. Cuci dan poleslah kaca pada kedua permukaannya tidak lebih dari 4 (empat) hari sebelum
tanggal yang dijadwalkan untuk inspeksi / pemeriksaan yang dimaksudkan untuk
mengembangkan tanggal penyelesaian akhir pada setiap daerah di proyek. Memenuhi
rekomendasi pabrikan produk kaca untuk pembersihan akhir.

12
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

6.PEKERJAAN HARDWARE/IRON MONGERIES


6.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Hardware/Iron Mongeries sesuai dengan
spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material
selama proses pelaksanaan Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua
dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus
sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan
dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Hardware/Iron Mongeries seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak terbatas selain dari item-
item berikut:
Pekerjaan Hardware/Iron Mongeries ini dilakukan pada seluruh pintu dan jendela.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

6.2 Persyaratan Bahan


Hardware/Iron Mongeries setara Dekkson, Solid, Griff , terdiri dari :
o Engsel biasa (flap hinge) :
Setara Dekkson, Solid, Griff atau produk lain yang setara. Berbahan metal stainless steel
304 doff /hairline dan mempunyai 8 lubang sekrup ( 4 lubang untuk di pintu dan 4
lubang di kusen).
Digunakan untuk semua Pintu yang dinyatakan/ditunjukkan pada gambar memakai
engsel biasa (flap hinge).
o Lock set & Lever Handle :
Menggunakan produk yg sesuai standar bawaan partisi sistem, digunakan untuk semua
Pintu yang berhubungan/menempel dengan partisi system tersebut. Kecuali disebutkan
lain pada dokumen gambar dan tabel material.
o Lockcase : rumah/case, lidah atas (latch bolt), lidah kunci (dead bolt), lidah penutup
(forend), spindle, dan semua komponen didalamnya adalah berbahan metal yang
bermutu baik stainless steel 304, antikarat/antikorosi dan mempunyai tampilan warna
silver/nickel/stainless dof/hairline.
o Silinder/lock dan anak kunci : berbahan metal yang bermutu baik stainless steel 304,
antikarat/antikorosi dan mempunyai tampilan warna silver/nickel/stainless

13
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

dof/hairline. Anak kunci mempunyai minimal 3 buah anak kunci dan mempunyai sistem
MASTER KEY.
o Lever Handle/Handel : Berbahan metal yang bermutu baik stainless steel 304, anti
karat/anti korosi dan memiliki penampilan warna silver/nickel/stainless dof/hairline.
o Asesoris (door stopper, door closer, flush bolt, dll) :
Ex produk yg sesuai standar bawaan partisi sistem, digunakan untuk semua Pintu yang
berhubungan/ menempel pada partisi sistem. Kecuali disebutkan lain pada dokumen
gambar dan tabel material.
Semua hardware/iron mongeries yang akan digunakan harus diajukan dulu dan dimintakan
persetujuannya ke Konsultan Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.

6.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Seluruh pemasangan Hardware/iron mongeries pada semua pintu, harus mengikuti
masing-masing prosedur yang dibuat atau sesuai petunjuk dari produk hardware
bersangkutan.
b. Khusus untuk engsel (flap hinge) pada pintu, masing-masing pintu minimal dipasang 4
(empat) buah engsel.
b. Beberapa hal yang harus dihindarkan dalam pemasangan lock case yaitu : jangan
memasang spindle dengan cara dipukul dengan palu, jika lubang dead bolt tidak pas,
jangan ditekan secara paksa, jangan melubangi lock case dan jangan memberi beban
berlebih pada handel pintu.
c. Seluruh pemasangan Hardware/iron mongeries sebaiknya dilaksanakan di lokasi
pekerjaan, dengan mempergunakan peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan tersebut.
d. Pelaksana/Pelaksana harus menjaga pekerjaan Hardware/iron mongeries yang sudah
selesai dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
kerusakan.
e. Hardware/iron mongeries harus terpasang dengan baik, rapih, kokoh, sesuai dengan yang
disetujui Konsultan Perencana & Konsultan Pengawas. Termasuk pemasangan kunci dan
alat-alat bantu yang digunakannya.
f. Hasil pekerjaan pemasangan Hardware, sistem mekanisnya harus dapat
berfungsi/bekerja dengan baik sesuai fungsinya masing-masing dan tidak menimbulkan
kerusakan/cacat pada bidang permukaan pintu/kusen dimana hardware tersebut
dipasang.

7. PEKERJAAN GRC SERAT KAYU (FIBER CEMENT)


7.1 Umum
7.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Lisplang GRC serat kayu pada bagian lisplang atap seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan uituk kesempurnaan pelaksanaan, termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan
dan pengetesan material selama proses pelaksanaan.

14
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur
pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan
semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

7.1.2 Persyaratan Bahan


Produk papan panel GRC serat kayu merupakan produk semenfiber yang diproduksi menjadi papan
yang terbuat dari campuran Portland cement, calcium carbonate, dan recycle paper, dengan
spesifikasi sebagai berikut :

Ukuran 4000 x 200 x 8 mm


Tipe Simple Plank SE (Square Edge)
Berat 10 kg/lembar
Ruang Densiti 1,4 g/cm3
Kekuatan Lentur 190 kg/cm2
Modul Elastisitas 12-6x10⁴
Penyerapan Air 35%
Perubahan Bentuk 0,15%
Penghantar Panas 0,34 Kcal/mh°C
Ketahanan Api SNI 1741-2008

Contoh bahan dan data teknis


a) Pelaksana/Pelaksana wajib mengajukan data teknis produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit
pasangan yang memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
b) Pelaksana/Pelaksana wajib mengajukan gambar kerja pemasangan beserta lapisan-lapisan dan
aksesorisnya yang digunakan untuk pekerjaan Lisplang GRC serat kayu yang memperlihatkan
ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan.
c) Pelaksana/Pelaksana wajib mengajukan mock-up berukuran 1x1m2 dengan lapisan-lapisan yang
disyaratkan pada teknis bahan dan pemasangannya, mock-up harus disetujui oleh Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.

7.1.3 Jaminan
Pelaksana pekerjaan/Pelaksana dan pabrik bahan papan GRC serat kayu harus menjamin yang
dilaksanakan untuk Pasal ini akan bekerja dengan baik dan akan bebas dari kerusakan pada bahan

15
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

dan kinerjanya. Pelaksana pekerjaan/Pelaksana akan memperbaiki suatu atau semua kerusakan
pada papan GRC serat kayu selama periode jaminan dimaksud atas biaya sendiri.
• Kualifikasi Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan hanya tenaga kerja yang terlatih yang berpengalaman baik
dengan material dan metode yang disyaratkan dan menguasai persyaratan disain yang boleh
dipekerjakan.
• Kualifikasi Aplikator
Aplikator atau dalam hal ini Sub-Pelaksana pekerjaan/Pelaksana yang menyediakan,
menangani, dan melaksanakan Pekerjaan Lisplang GRC serat ini harus memiliki kualifikasi
yang baik, serta memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan sejenis sesuai
dengan kriteria desain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
• Kualifikasi Pabrikan
Pabrikan memiliki pengalaman dalam memproduksi bahan panel papan GRC serat kayu
dengan ukuran yang disyaratkan beserta segala aksesories alat-alat yang mendukung
pemasangannya dan lingkup pekerjaan yang setara. Produk dari pabrik harus pernah
digunakan sebelumnya untuk pekerjaan sejenis dengan hasil yang memuaskan. Pabrikan
harus memiliki kemampuan untuk memproduksi bahan-bahan tersebut sesuai jadwal.

7.1.4 Pengendalian Pekerjaan


Semua pekerjaan yang disebutkan dalam pasal ini harus dikerjakan sesuai dengan standar
spesifikasi dari pabrik.
Syarat-syarat pra konstruksi
a. Pelaksana/Pelaksana mengajukan contoh material (sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan)
dan desain struktur maupun shop drawing cara pemasangannya guna meminta approval Pihak
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Wakil Pemberi Tugas. Sehingga menjamin
kesesuaian antara desain dan kondisi lapangan.
b. Material yang akan digunakan untuk seluruh proyek harus berasal dari satu produsen saja.
c. Sebelum pasangan panel GRC Serat Kayu dilaksanakan, maka permukaan bidang atau balok
harus dibersihkan dari noda, kotoran dan debu.
d. Perihal pemasangan harus berkonsultasi dengan distributor/ supplier resmi dari barang terkait,
untuk menghindari kesalahan pemasangan di lapangan

7.1.5 Syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk,
pola lay out / penempatan..
b. Diwajibkan Pelaksana Pekerjaan untuk membuat shop drawing sesuai
ukuran/bentuk/mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
c. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dirnulai dan dipasang.
d. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angkur-angkur dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjaminnya kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada
lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan maupun sekrup.

16
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

e. Desain dan produksi dan sistem pemasangan harus mendapat persetujuan dan Konsultan
Pengawas dan Konsultan Perencana.
f. Pemasangan tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana
g. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Konsultan Pengawas.
h. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus (tidak
melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).
i. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan dengan bidang
lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Pelaksana Pekerjaan wajib menanyakan hal
ini kepada Konsultan Pengawas.
j. Setelah pemasangan, Pelaksana Pekerjaan wajib memberikan perlindungan terhadap benturan-
benturan, benda-benda lain yang dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Pelaksana sampai pekerjaan selesai dan saat serah terima.

8. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK


8.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Keramik sesuai dengan
spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material
selama proses pelaksanaan Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua
dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus
sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan
dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menetukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Pemasangan Keramik/Granit Tile seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak terbatas selain
dari item-item berikut:
Pekerjaan pemasangan keramik ini dilakukan pada seluruh finishing lantai dan dinding yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar, termasuk pola-polanya jika ada.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

8.2 Persyaratan Bahan


1. Bahan yang digunakan adalah jenis Keramik buatan dalam negeri atau setara yang bermutu
Kualitas KW1.

17
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2. Warna akan ditentukan kemudian, untuk masing-masing warna harus seragam, warna yang
tidak seragam akan ditolak.
3. Keramik yang dipakai adalah
- Keramik ukuran 40x40cm polished,setara Roman
- Keramik ukuran 30x30cm unpolished corak batu, setara Roman
- atau tertulis pada gambar detail.

4. Spesifikasi bahan :

Test Method
Technical Characteristic Floor Tile Wall Tile
as per norm
Length and width ISO 10545-2 ± 0,4 % ± 0,2 %
Side Straightness ISO 10545-2 ± 0,3 % ± 0,2 %
Rectangularity ISO 10545-2 ± 0,4 % ± 0,2 %
Center Curvature &
ISO 10545-2 -0,06% to + 0,25% -0,15% to + 0,25%
Edge Curvature
Warpage ISO 10545-2 ± 0,3 % ± 0,25 %
Thickness ISO 10545-2 ± 4,0 % ± 3,0 %
B1 : ≤ 3,0 %
Water Absorption ISO 10545-3 B1 : Less than 18 %
B2a : 3% - 6%
Modulus of Rupture ISO 10545-4 ≥ 30 N/mm2 ≥17 N/mm2
Crazing Resistance ISO 10545-11 Resistant Resistant
Chemical Resistance ISO 10545-13 Minimum Class B Minimum Class B
Stain Resistance ISO 10545-14 Minimum Class 4 Minimum Class 5
Abrasion Resistance ISO 10545-7 Group III to V Not Required

- Ketahanan terhadap Asam/Basa (5 %) : Tidak berubah


- Bahan pengisi siar dari grout semen berwarna/IBAGROUT/TILE GROUT.
- Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail.
- Bahan pengisian siar dari adukan spesi 1 PC : 3 pasir ditambah perekat / IBAFIX.
- Plint keramik digunakan sebagai plint lantai pada lantai yang menggunakan lantai keramik,
dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
- Pengendalian mutu dan bahan dari seluruh pekerjaan ini harus memenuhi peraturan
ASTM, NI 19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII 0023 81
- Semen portland harus memenuhi NI 8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

8.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan


- Semen portland harus memenuhi NI 8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat syarat yang ditcntukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
- Bahan bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh
contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada Konsultan
Pengawas.

18
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana diwajibkan membuat shop drawing dari pola
Keramik yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan konsultan Perencana.
- Pemasangan Keramik dimulai dengan menempatkan kepala pola Keramik terlebih dahulu
dan pemasangan dapat dilaksanakan setelah ada persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
- Adukan pengikat dengan campuran I PC: 4 pasir (1:3 untuk daerah basah) dan ditambah
bahan perekat seperti yang disyaratkan.
- Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata.
- Jarak antara unit-unit pemasangan Keramik yang terpasang (lebar siar siar), harus sama
lebar maksimum 2 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta
petunjuk Konsultan Pengawas, yang membentuk garis garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku
dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
- Siar siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan, warna bahan pengisi
sesuai dengan warna Keramik yang dipasang atau ditentukan Kosultan Pengawas.
- Pemotongan unit unit Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
Keramik, hingga betul betul bersih.
- Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal
hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Pinggulan pasangan Keramik harus dilakukan dengan alat gerinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
- Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
- Pada area yang bergetar atau area yang luas perlu diberi nad untuk pemuaian / penyusutan
(Expansion Joint).
- Dianjurkan pada pemasangan mengambil Keramik dari dus dus yang berbeda, dibuka lalu
dibentangkan dan dicampur. Hal tersebut dilakukan terutama untuk tipe tipe Keramik yang
mempunyai tone warna relatif kontras sehingga akan menghasilkan pembagian tone yang
rata.
- Apabila terjadi peledakan Keramik tiba tiba pada saat akhir, yang sering terjadi dikarenakan
tidak mengikuti aturan pemasangan di atas yang timbul sesudah masa pemeliharaan akan
menjadi tanggung jawab Pelaksana.

9. PEKERJAAN KUSEN & DAUN PINTU/JENDELA ALUMINIUM


9.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dari Pasal ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan kelengkapan lainnya
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan baik berbahan alumunium termasuk daun dan
kusen seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, dan tidak
terbatas selain daripada hal-hal berikut:
a. Kusen Alumunium Pintu

19
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

b. Kusen Alumunium Jendela


c. Daun Pintu Aluminium
d. Daun Jendela Aluminium
e. Ventilasi dan Jalusi Aluminium

Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu/Jendela Aluminium
sesuai dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan
pengetesan material selama proses pelaksanaan Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan
menghitung semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ).
Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan
segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman,
penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menetukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.

9.2 Persyaratan Bahan


9.2.1 Material
a. Umum
Bahan profil aluminium yang terseleksi berdasarkan kerataan permukaan, kehalusan dan bebas
dari cacat baik sobek, tonjolan, ataupun bekas benturan yang merusak penampilan dan kualitas
alumunium tersebut.
b. Kekuatan
Konstruksi perkuatannya mampu mendukung beban total 150 kg/m2. Pabrikan untuk memasukkan
contoh produk yang memenuhi ketentuan tersebut.
c. Las elektroda dan Bahan Pengisi
Disesuaikan dengan standar pabrikan sesuai dengan kekuatan dan kompatibilitas dari pabrikan.
Hindari kesalahan warna akibat pekerjaan tersebut.
d. Perkuatan
Dari bahan yang sama kecuali dinyatakan lain dan tidak korosif atau tidak kompatibel dengan
aluminum. Gunakan perkuatan yang tersembunyi (concealed system) untuk hubungan dengan
konstruksi yang beda. Gunakan klos kayu dari bahan kayu kelas I atau II berkualitas baik pada setiap
area yang akan dipasang sekrup baik untuk daun jendela maupun untuk daun pintu.
e. Joint Sealer
Untuk join yang sesuai rekomendasi pabrikan.

20
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

9.2.2 Pabrikasi
a. Umum
- Tambahkan ketebalan aluminum atau perkuat dengan penguat tersembunyi atau material
pendukung untuk menjaga kerataan permukaan dan penurunan kekuatan.
- Lembaran dipasang sebelumnya di bengkel untuk mengurangi kesalahan di lapangan.Tandai
setiap lembar dan koordinasikan untuk pemasangan.
- Profil lembaran dan hubungannya disesuaikan dengan gambar. Semua hubungan dan
perkuatan, termasuk angkur harus disiapkan sebelum dibawa ke site.
- Jika diperlukan las harus yang menerus.
b. Alumunium untuk Kusen Pintu
- Frame Alumunium
- Ukuran profil frame: 4 inch
- Sealant
- Finish powder coating putih.
c. Alumunium untuk Daun Pintu
- Frame Alumunium
- Sealant
- Finish powder coating putih.
d. Alumunium untuk Kusen Jendela
- Frame Alumunium
- Ukuran profil frame: 3 inch
- Sealant
- Finish powder coating putih
e. Alumunium untuk Daun Jendela
- Frame Alumunium
- Sealant
- Finish powder coating putih
- Engsel set Casement
f. Aluminium untuk Ventilasi & Jalusi
- Frame Alumunium
- Sealant
- Finish powder coating putih

9.3 Pelaksanaan
9.3.1 Aplikator
Aplikator atau dalam hal ini Sub-Pelaksana pekerjaan/kontraktor yang menyediakan, menangani,
dan melaksanakan Pekerjaan Kusen , daun jendela dan ventilasi jalusi Alumunium harus memiliki
kualifikasi yang baik dan dapat menunjukkan sertifikasi dari Pabrikan penyedia bahan Kusen , daun
jendela dan ventilasi jalusi Alumunium sebagai aplikator yang kualified dalam pekerjaan ini, serta
memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan Kusen , daun jendela dan ventilasi
jalusi Alumunium sejenis sesuai dengan kriteria desain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

21
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

9.3.2 Inspeksi
Lakukan pemeriksaan atas semua area dan kondisi dimana aluminum akan dipasang dan
memberitahukan Konsultan Pengawas hal-hal yang akan mengganggu penyelesaian pekerjaan
yang benar dan yang tepat waktu. Jangan memulai pekerjaan hingga keadaan yang tidak
memuaskan telah diperbaiki agar memungkinkan pemasangan yang benar dapat dilakukan.
9.3.3 Pemasangan / Instalasi
Koordinasikan secara benar dengan bidang pekerjaan lainnya untuk meyakinkan adanya hubungan
yang mencukupi dan sesuai antara pekerjaan lain dengan yang tertera dalam Pasal ini.
9.3.4 Penempatan / Pemasangan
Semua aluminum harus dipasang sesuai dengan gambar kerja dan penempatan (setting) yang telah
disetujui. Kecuali apabila dinyatakan lain, setiap unit harus dipasang dengan sambungan sesuai
standar pabrikan.
9.3.5 Proteksi
Semua bagian-bagian aluminum yang terpasang dan menyembul keluar (projecting) harus
sepenuhnya diproteksi terhadap kerusakan dari pekerjaan konstruksi lainnya. Bagian yang rusak
harus diganti tanpa adanya tambahan biaya.
9.3.6 Inspeksi dan Perbaikan
Pada penyelesaian pekerjaan, harus dilakukan inspeksi yang teliti atas semua pekerjaan yang telah
terpasang dan membuat pernyataan bahwa semua unit dan sambungan yang telah terpasang
adalah sesuai dengan peraturan dari Pasal ini, serta membuat perbaikan seperlunya apabila hal
yang demikian belum terpenuhi.

10. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATAKO


10.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Pasangan dinding batako sesuai
dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan
pengetesan material selama proses pelaksanaan. Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa
dan menghitung semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ).
Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan
dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk
pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan
diukur ulang untuk menetukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Pasangan dinding batako seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak terbatas selain dari
item-item berikut:
Pekerjaan pasangan dinding batako ini dilakukan pada dinding bangunan atau yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam detail gambar, termasuk pola-polanya jika ada.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan

22
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum
memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang
menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form
persetujuan.

10.1.1 Jaminan Kualitas


Bahan yg digunakan adalah :
a. Batako press harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku. Bidang-bidang sisinya
harus datar, tidak menunjukkan retak-retak dan berukuran utuh 150x300x70. Ukurannya
harus sama dengan yang lain dan harus memenuhi persyaratan yang terdapat dalam NI-10
dan PUBI 1971.
b. Bahan perekat terdiri dari semen, pasir dan air harus memenuhi ketentuan dalam
pekerjaan pasangan. Untuk pasangan Batako 1 Pc : 3 Psr.
c. Tanggung jawab tunggal untuk material adukan: Menyediakan bahan-bahan dari kualitas
yang uniform dan homogen, termasuk warna untuk pasangan batako terbuka, dari satu
pabrikan untuk setiap komponen yang mengandung semen mortar dan dari satu sumber
dan produsen untuk setiap agregat.
d. Tata cara pemasangan disesuaikan dengan persyaratan pabrikan.

10.1.2 Contoh Bahan dan Data Teknis Persyaratan Teknis


a. Data Teknis Produk: ajukan data teknis produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit
pasangan, kelengkapan dari produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe
yang memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
b. Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemasangan yang
memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Juga system
pemasangan lengkap perancah termasuk posisi, layout, penulangan kolom praktis, balok
pengikat, ring balok, balok pengaku dengan kualitas dan standar kekuatan sudah
dinyatakan dalam Spesifikasi ini.

10.1.3 Pengiriman, Penyimpanan dan Penanganan Pemeliharaan


a. Bahan yang tiba dilokasi proyek dalam kondisi dalam keadaan tidak rusak.
b. Penyimpanan dan pemeliharaan unit-unit batako harus menghindari terhadap penurunan
kualitas atau kerusakan karena kelembaban perubahan temperatur, kontaminasi, korosi
atau kasus lain.
c. Bahan semen perekat batako dan semen mortar untuk plesteran-aci penyimpanannya
harus disimpan jauh diatas tanah, dengan penutup dan dalam lokasi yang kering.

10.2 Kondisi Lapangan


a. Perlindungan pekerjaan: Selama pemasangan, tutup bagian atas dinding dengan
lembaran penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutup
struktur yang telah selesai sebagian jika pekerjaan tidak sedang dikerjakan, agar tidak
terkena pengaruh cuaca.

23
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

b. Perluas penutup ke bawah minimum 600 mm pada kedua sisinya dan ikat penutup
dengan aman di tempatnya.
c. Jangan kenakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setelah
pembuatan dinding dan kolom pasangan batu.
d. Jangan kenakan beban terpusat sekurang-kurangnya 3 hari setelah pembuatan dinding
dan kolom pasangan batu.
e. Cacat / Noda: Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan
pasangan batu yang terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa grout atau
adukan yang berhubungan dengan pasangan batu tersebut.
f. Lindungi dasar dinding dari lumpur bekas percikan air hujan dan percikan adukan
dengan cara penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan
dinding.
g. Lindungi ambang (sills), birai (ledges) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan
adukan (dropping montar).
h. Perlindungan terhadap cuaca basah.

10.3 Produk
10.3.1 Spesifikasi Batako
a. Batako harus difabrikasi oleh mesin dengan penekanan (pressure) yang sama dengan
memenuhi standar dan persyaratan lain yang diindikasikan / dinyatakan dibawah untuk
setiap bentuk batako yang disyaratkan.
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982/NI-3)
- Standar Industri Indonesia (SII)-0021-78
b. Batako ukuran : 300 x 150 x 70 mm

10.3.2 Campuran Adukan dan Grout (Mortar and Grout Mixes)


a. Umum: Jangan menambah bahan campuran tambahan termasuk pigmen pewarna,
bahan anti udara (air-entraining agents), akselerator, penghambat, bahan-bahan
penolak / anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain.
b. Pencampuran / Pengadukan (Mixing): Campur dan aduk dengan rata material-
material yang mengandung semen, air dan agregat dalam pengaduk mekanis (mollen),
yang memenuhi standar SNI yang direferensikan untuk waktu pengadukan dan kadar
air.
10.3.3 Pelaksanaan
1. Pemasangan
a. Ketebalan: Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebalan sebenarnya
dari unit pasangan batako dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang
diindikasikan.
b. Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian
pekerjaan pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan
untuk menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.
c. Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan mengikuti garis.

24
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

d. Pekerjaan pasangan harus dipasang seragam. Satu bagian tidak boleh dipasang
lebih dari 1 meter diatas bagian bawahnya.
e. Batako sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari kotoran. (
direndam dalam air sehingga buihnya habis). Batako harus dipasang tegak lurus
dengan bentangan benang yang sifatnya datar.
f. Pemasangan Batako dilakukan dengan adukan 1Pc:4 Ps kecuali : Semua ujung-
ujung dinding, sudut-sudut, pinggiran, lubang dan beton dilakukan dengan adukan
1 Pc : 3Ps dan adukan tahan air 1 Pc : 2 Ps untuk adukan dinding trasram 1 meter
di atas sloof.
g. Pasangan dinding Batako dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap hari, diikuti dengan cor kolom praktis setiap 12 m².
Semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain akan ditanam dalam dinding
Batako harus dipasangan pada saat pekerjaan pasangan Batako
h. Setiap pertemuan tegak lurus dari dinding Batako harus dicor kolom praktis beton
bertulang.
Semua bagian atau dinding batako harus diakhiri dengan ring balok sesuai dengan
ukuran pada gambar rencana.

2. Perletakan Dinding Pasangan Bata


a. Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang akurat dari
pola ikat permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan
yang tepat, sambungan tipe pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Hindarkan
penggunaan unit-unit yang kurang dari setengah pada sudut-sudut dan tempat
manapun yang memungkinkan.
b. Buatlah dinding untuk memenuhi toleransi konstruksi yang dispesifikasikan,
dengan bagian bagian yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan dengan
pekerjaan lain.

11 PEKERJAAN PLAFON
11.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal
yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Plafond sesuai
dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan
pengetesan material selama proses pelaksanaan Pelaksana wajib mempelajari,
menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS,
Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan semua tenaga
kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan
pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan
diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.

25
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Pemasangan Plafond seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak terbatas selain dari
item-item berikut:
Pekerjaan pemasangan Plafond ini dilakukan pada seluruh ruang yang disebutkan /
ditunjukkan dalam detail gambar, termasuk pola-polanya jika ada.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan,
yang dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum
memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form
persetujuan.

11.2 Persyaratan Bahan


a. Rangka :
Rangka dari besi/metal hollow galvanized atau galvalum 4 x 4 cm dan 2 x 4 cm, tebal
pelat besi hollow minimal 0,5 mm.
b. Penutup langit-langit :
• Gypsum Board yang bermutu baik produk ex.Jayaboard, Elephant, Knauff atau
produk lain yang setara, tebal = 9 mm.
• GRC board yang bermutu baik dengan ketebalan 4 mm.
c. Bahan penutup sambungan plafond : Compound atau bahan plester atau produk lain
yg setara. Dan paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah.
11.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana/Pelaksana diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk
mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan
detail-detail sesuai gambar.
b. Gypsum board dan GRC board yang dipasang adalah bahan yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal
atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Pemasangan rangka plafond besi hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan
dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul
pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
d. Modul rangka besi hollow adalah 400 x 900 mm.
e. Rangka penggantung bisa menggunakan besi hollow 4x4 cm, konstruksi ke pelat dak
beton di fisher dan sekrup atau dengan paku tembak-dyna bolt.
f. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan
kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring / tegak
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata,
lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang.

26
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

h. Sebelum bahan penutup dipasang, segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan
Mekanikal & Elektrikal harus sudah selesai dikerjakan oleh Pelaksana M & E.
i. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dan grc dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
Plafond dipasang dengan sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup
sejajar minimal berjarak 300 mm.
j. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
k. Sambungan plafond gypsum dan grc board diberi compound dengan sebelumnya diberi
paper tape khusus sesuai dengan bahan yang digunakan. Setelah compound kering,
diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap unit hilang.
l. Setelah plafond gypsum dan grc board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus, waterpas dan antara unit-unit plafon tidak terlihat bergelombang dan
sambungan
m. Pada beberapa tempat tertentu, harus dibuat manhole/akses panel ukuran 60 x 60 cm
di langit-langit yang bisa dibuka, diberi engsel tanpa merusak gypsum dan grc board
disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E.
n. Sebelum manhole dibuat, dilakukan koordinasi terlebih dulu dengan konsultan dan
Pelaksana M & E , untuk menentukan lokasi manhole yang diperlukan.

12 PEKERJAAN ATAP GENTENG METAL SPANDEK


12.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal
yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Atap Genteng Metal
Spandek sesuai dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan,
perlindungan dan pengetesan material selama proses pelaksanaan Pelaksana wajib
mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang mengatur pekerjaan
tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah memperhitungkan
semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan untuk
kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan
dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan
diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Atap Genteng Metal Spandek seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak terbatas
selain dari item-item berikut:
A. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk pekerjaan ini.
B. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan penutup atap metal Zincalume Coated,
pemasangan lembar pelindung (flashing), lembar penutup rabung (capping), dan
seperti tercantum dalam gambar pelaksanaan.
C. Pekerjaan yang berhubungan : Pekerjaan Sealant

27
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Pekerjaan Atap Genteng Metal Spandek ini dilakukan pada atap bangunan utama atau yang
disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar, termasuk system dan aksesoriesnya.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan,
yang dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum
memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form
persetujuan.

12.2 Persyaratan Bahan


a. Material Penutup Atap :
• Material : steel (AZ100)
• Ketebalan : 0.35 mm
• Lebar Efektif : 750 mm ± 4 mm
• Tinggi rib : 24 mm ±1 mm
• Jarak Gelombang : 88 mm
• Berat : 0.35 mm = 3.98 kg/m2
• Warna : Coklat Tua
• Kemiringan atap sesuai dokumen gambar rencana

b. Aksesoris dan Fastener


• Sekrup galvanized
• Sekrup atap harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pabrikan setara dengan
sekrup galvanized mutu kelas 3 (Standard AS 3566) dengan ukuran 12-14 x 50 HGS
• Untuk flashing menggunakan sekrup baja yang sesuai dengan yang disyaratkan oleh
pabrikan setara dengan sekrup galvanized kelas 3 (Standard AS 3566) dengan ukuran
12-14 x 20 HWF

c. Perlengkapan Lainnya
• Flashing (talang, dll)
• Capping
• Pelengkapan lain sesuai standard pabrik
• Translucent Panel (skylight)

12.3 Standar dan Jaminan


A. Standar Produk
Pelaksana pekerjaan/Pelaksana dan pabrik bahan-bahan Genteng Metal Spandeck harus
menjamin yang dilaksanakan akan bekerja dengan baik dan akan bebas dari kerusakan
pada bahan dan kinerjanya. Seluruh material produk untuk pekerjaan ini harus memenuhi
ketentuan standard (referensi) antara lain :
a) Australian Standard (AS)
• AS 1397 – 2001 = Zincalume® Alumunium/Zinc-alloy Coated steel

28
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Dengan tegangan leleh baja 550 Mpa ( G550 ) dan 300 Mpa ( G300 )
• AS/NZS - 2728 : 1997 = Standard Prepainted steel AZ 150 ( 150 gr/m2 )
• AS 1962 – 1980 = Design and installation of Sheet Roof and Wall Cladding
• AS 3566-1988 = Self Drilling Screws for the Building and Construction Industries
• AS – 1445 = Corrugated Steel Sheet
• AS – 1562 = Design & Installation Metal Roofing
• AS – 4040 = Performance Test

b) SNI Standard
SNI 4096 – 2007 LSPr – 004 – IDN = Branding Text of the Metallic Coated Products
c) JIS G3321 – Hot Dipped 55% Al-Zn alloy Coated Steel Sheets and Coils.
d) American Society for Testing Material ( ASTM)
• ASTM A 653/A 653M - Sheet Steel, Zinc-Coated (galvanized) or Zinc-Iron Alloy-
Coated (Galvanized) by the Hot-Dip Process.
• ASTM A755/A755M-03 – Standard Spesification for Steel Sheet, Metallic Coated
by the Hot-Dip Process and prepainted by Coil-Coating Process for Exterior
Exposed Building Products
• ASTM A792/A792M-10 – Standard Spesification for Steel Sheet, 55%
Aluminium-Zinc Alloy-Coated by the Hot-Dip Process
• ASTM C-955 - Standard Specification for Load Bearing (Transverse and Axial)
Steel Studs, Runner (Tracks), and Bracing or Bridging for Screw Application of
Gypsum Board and Metal Plaster Bases.
• ASTM A 1003/A1003M - Standard Specification for Sheet Steel, Carbon, Metallic
and Non-Metallic Coated for Cold- Formed Framing Members.
• ASTM A 370-02e1 - Standard Test Methods and Definitions for Mechanical
Testing of Steel Products
• ASTM C 645 - Standard Specification for Nonstructural Steel Framing Members.
• ASTM A 875/A 875M - Standard Specification for Steel Sheet, Zinc-5% Aluminum
Alloy Metallic-Coated by the Hot-Dip Process.
• ASTM C-1007 - Standard Specification for Installation of Load Bearing
(Transverse and Axial) Steel Studs and Related accessories.
e) Asosiasi Independen Surveyor Indonesia
• AISI/COS/NASPEC 2001 - Specification for the Design of Cold-Formed Steel
Structural Members.
• AISI - Cold-Formed Steel Design Manual, 1996, with 1999 supplement.
• AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - General Provisions,
• AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - Truss Design.
• AISI/COFS/ 2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - Header Design.
• AISI/COS2001 - Standard for Cold-Formed Steel Framing - Prescriptive method
for one and two story family dwelling.
B. Kualifikasi Tenaga Kerja

29
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Untuk melaksanakan pekerjaan hanya tenaga kerja yang terlatih yang berpengalaman
baik dengan material dan metode yang disyaratkan dan menguasai persyaratan disain
yang boleh dipekerjakan.
C. Kualifikasi Aplikator
Aplikator atau dalam hal ini Sub-Pelaksana pekerjaan/Pelaksana yang menyediakan,
menangani, dan melaksanakan Pekerjaan Genteng Atap Metal Spandeck harus
memiliki kualifikasi yang baik dan dapat menunjukkan sertifikasi dari Pabrikan
penyedia bahan Genteng Atap Metal Spandeck, sebagai aplikator yang kualified dalam
pekerjaan ini, serta memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan
Genteng Atap Metal Spandeck sejenis sesuai dengan kriteria desain seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
D. Kualifikasi Pabrikan
Pabrikan memiliki pengalaman dalam memproduksi bahan Genteng Atap Metal
Spandeck dengan ukuran dan lingkup pekerjaan yang setara. Produk dari pabrik harus
pernah digunakan sebelumnya untuk pekerjaan sejenis dengan hasil yang memuaskan.
Pabrikan harus memiliki kemampuan untuk memproduksi bahan-bahan tersebut
sesuai jadwal. Ajukan contoh produk dengan dokumen laporan test laboratorium
independen kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
E. Sertifikasi
• Pelaksana harus menyediakan data-data teknis produk, spesifikasi dan aplikasi
untuk diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
• Pelaksana harus menyediakan Mills Certificate (sertifikat bahan dasar material dari
pabrik penyuplai)
• Pelaksana harus dapat menyediakan garansi material (color fading dan corrosion)
dari pabrik penyuplai.

12.4 Produk
A. Contoh Bahan.
1. Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus
diserahkan lebih dahulu kepada Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas untuk
diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi proyek.
2. Bilamana diperlukan, Pelaksana wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.
B. Gambar Detail Pelaksanaan.
1. Pelaksana wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
2. Pelaksana wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
3. Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.

30
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu


dari Konsultan pengawas atau Pemberi Tugas.
C. Pengiriman dan Penyimpanan.
1. Bahan - bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan
tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
2. Atap metal harus disimpan didalam gudang yang beratap, tidak diperkenankan
bersentuhan dengan tanah dan/atau lantai dan dalam keadaan selalu kering.
Apabila terpaksa disimpan pada tempat terbuka, Atap metal harus ditutupi dengan
terpal atau plastik guna mencegah masuknya air hujan atau embun kedalam celah
– celah tumpukan lembaran yang dapat membuat cacat permukaan atap metal
akibat kondensasi.
3. Pelaksana wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
4. Bilamana diperlukan, Pelaksana wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.

12.5 Syarat-syarat Pelaksanaan


A. Umum.
1. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja, seperti kuda –
kuda, gording, harus sudah terpasang dengan baik .
2. Penutup atap alumunium sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu
disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam gambar
kerja.
3. Jarak antar penutup atap alumunium harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat atap corrugated metal yang digunakan.
B. Pemasangan.
1. Tentukan posisi atap pada sisi tepi dan ujung.
2. Tentukan posisi panjang overhang pada arah talang.
3. Setelah posisi atap sudah pas, kita lakukan penguncian dgn screw pada puncak
gelombang
4. Setelah penguncian pada sheet I selesai kita lakukan pemasangan pada sheet II
5. Pemasangan pada sheet kedua, posisi sidelaps dan overhang harus tepat
6. Agar posisi sidelaps&overhang tidak bergeser maka pada sidelaps diberi penjepit
7. Baru kita lakukan penguncian pd sidelaps dg screw
8. Setelah pemasangan atap mencapai beberapa sheet kita lakukan check,apakah
pemasangan sdh presisi/tidak.
9. Lakukan pengecheckan pada lembar bagian atas dan bawah
10.Setelah pemasangan atap selesai,lakukan pemasangan penutup bagian tepi dg
flashing yang gambar dan bentuk sudah ditentukan
11.Pemasangan penutup tepi dilakukan dg bantuan pengunci
12.Pekerjaan pemasangan Nok. Sebelum dilakukan pemasangan Nok, ujung atap
harus di takik dng alat TURN UP agar tidak ada limpahan air masuk karena angin
13.Setelah pekerjaan takik selesai, baru kita lakukan pemasangan Nok.

31
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

14.Nok harus dicoak dengan Notching Tool pada setiap puncak gelombang atap
15.Nok yang dipasang pada tile nok harus dicoak dng Notching Tool pada setiap
puncak gelombang atap dan dibantu gunting metal.
16.Setelah pekerjaan dicoak selesai lalu dilakukan penguncian dengan screw, screw
dapat dipasang selang seling/per 1 gelombang
17.Sisa panjang Nok dipotong dengan gunting metal

12.6 Pemeliharaan dan Perbaikan


• Pelaksana wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap hasil
pekerjaan yang sudah terpasang. Untuk itu Pelaksana harus mengadakan koordinasi
dengan pekerjaan finishing pihak lainnya, sesuai pengarahan Konsultan Pengawas
agar pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak. Biaya yang
diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana sampai hasil
pekerjaan dapat diterima dengan baik oleh Konsultan Pengawas.
• Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat pada waktu konstruksi,
sampai dengan pekerjaan perbaikan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab
Pelaksana

13 PEKERJAAN TALANG AIR


13.1 Lingkup Pekerjaan
Menyiapkan dan memakai semua tenaga kerja, bahan-bahan/barang barang, peralatan-
peralatan dan mesin-mesin yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan seperti
yang tercantum didalam gambar-gambar. Drainase Atap terdiri dari talang atap dan sistem
penyalurannya.

13.2 Kondisi Pembangunan/Konstruksi


1. Harus dilaksanakan oleh Ahli/Pakar yang mempunyai pengalaman didalam bidang ini.
2. Harus dipasang pada posisi yang tepat seperti yang tercantum pada gambar- gambar.
3. Apabila pemasangan pada atap dan memerlukan sparing, ini harus dengan
persetujuan Supervisor
4. Harus ada anti-rembes/anti-air /waterproofing supaya tidak bocor.
5. Pengujian/testing adalah tanggung jawab dan beban Pelaksana, dengan
persetujuan Supervisor.

14 PEKERJAAN INSULASI
14.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pengadaan dan pemasangan bahan, penyediaan alat bantu dan
tenaga serta kelengkapan lainnya untuk melaksanakan pekerjaan lapisan insulasi yang
berfungsi untuk mengurangi tingkat panas pada atap bangunan.

32
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

14.2 Bahan - bahan


• Spesifikasi Bahan
1. Pelindung Panas menggunakan insulasi penahan panas.
2. Diproduksi, diperlakukan/digudangkan dengan cara khusus sesuai ketentuan pabrik.
3. Pemasangan harus dengan petunjuk dan rekomendasi dari pabrik.
4. Pemasangan insulasi penahan panas harus dilaksanakan oleh ahli sesuai dengan petunjuk
dan rekomendasi dari pabrik.
5. Spesifikasi lain sesuai spesifikasi teknis dari pabrik

• Contoh Bahan
1. Pelaksana wajib mengajukan contoh semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik
untuk disetujui Pengawas.
2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Pengawas sebanyak minimal 2
produk yang setara dari berbagai merk kecuali ditentukan oleh Pengawas.

14.3 Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan pelindung panas, rangka atap sudah rapi dan siku. Untuk dinding
harus rata kecuali disebutkan lain
2. Pengerjaan
a. Buka atau gelar produk insulasi penahan panas dari bubungan menuju ke talang air pada
bangunan.
b. Gunakan 3 atau 4 sekrup melewati lebar dari roll dan mengikat, dengan menggunakan
ukuran sekrup 25 mm dari ujung satu keujung lain dengan jarak antar sekrup 430 mm
dari pusat.
c. Lengkapi dengan sekrup ukuran 50 mm pada sambungan dan tambahkan plester timah
ukuran 72 mm pada bagian atas sambungan.
d. Seluruh permukaan atap harus benar-benar terlapisi oleh “insulation” yang tidak
berlubang/bercelah. Semua insulasi harus terpasang dengan baik.
e. Cara penyambungan insulasi penahan panas ukuran, jenis dan jarak pemasangan
mengacu pada rekomendasi pabriknya.

14.4 Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila dianggap perlu, Pelaksana wajib mengadakan test terhadap bahan-bahan tersebut
pada laboratorium yang ditunjuk Pengawas, baik mengenai komposisi, kekuatan maupun
aspek-aspek yang ditimbulkannya. Untuk itu Pelaksana harus menunjukkan syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.
2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Pelaksana tanpa biaya
tambahan.
3. Bila Pengawas memandang perlu pengujian dengan teknik yang telah disetujui, maka
segala biaya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah
tanggung jawab Pelaksana.

33
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

15 PEKERJAAN SANITARY
15.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya sehubungan
dengan pemasangan peralatan sanitair di ruang-ruang yang ditunjukkan di dalam gambar
perencanaan.

15.2. Persyaratan Bahan


1. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapan, sesuai dengan yang
telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing tipe yang dipilih.
3. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing type yang dipilih setara Toto.
4. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.

15.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


1. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipasang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, pengganti harus disetujui
Pengawas berdasarkan contoh yang dilakukan Pelaksana.
3. Sebelum pemasangan dimulai, Pelaksana harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
4. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan lapangan, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Pelaksana harus segera melaporkannya kepada
Pengawas.
5. Pelaksana tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
6. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
7. Pelaksana wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Pelaksana, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

15.4. Bahan - Bahan


• Umum
Untuk Sanitair dipakai jenis dan tipe yang sesuai dengan Tabel Spesifikasi Sanitair pada
gambar setara Toto.
• Floor Drain

34
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

1. Bila tidak ditentukan lain dalam gambar untuk semua daerah basah harus dari jenis
yang terpasang pada lantai setara Toto.
2. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan dari noda-
noda semen dan tidak ada kebocoran.
• Contoh-contoh
1. Pelaksana diminta untuk memperlihatkan contoh-contoh bahan yang akan dipakai
kepada Pengawas untuk disetujui.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman/standar bagi
Pengawas untuk menerima/memeriksa bahan yang dikirim ke lapangan oleh
Pelaksana.

15.5. Pemasangan
1. Pelaksana harus meminta ijin kepada Pengawas tentang cara, waktu dan letak
pemasangan peralatan sanitair pada Toilet, Pantry dan lain-lain.
2. Pemasangan harus kuat, rapi dan bersih

15.6. Pelaksanaan
Pelaksana harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan
Mekanikal dan Elektrikal, agar pekerjaan M & E tersebut tidak rusak. Jika terjadi kerusakan,
maka Pelaksana harus mengganti tanpa biaya tambahan.

15.7. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Bila dianggap perlu, Pelaksana wajib mengadakan test terhadap bahan-bahan tersebut
pada laboratorium yang ditunjuk Pengawas, baik mengenai komposisi, kekuatan maupun
aspek-aspek yang ditimbulkannya. Untuk itu Pelaksana harus menunjukkan syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.
2. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji baik pada pembuatan,
pengerjaan maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Pelaksana
tanpa biaya tambahan.
3. Bila Pengawas memandang perlu pengujian dengan teknik yang telah disetujui, maka
segala biaya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah
tanggung jawab Pelaksana.

16 PEKERJAAN PINTU RANGKA KAYU SOLID + DOUBLE MULTIPLEKS


16.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Pintu Kayu sesuai dengan spesifikasi
dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material
selama proses pelaksanaan Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung
semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran
Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala

35
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

hal yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman,


penempatan, perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan
diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Pintu Rangka Kayu Solid + double multipleks seperti
yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini, termasuk dan tidak
terbatas selain dari item-item berikut:
Pintu Rangka Kayu Solid + double multipleks ini dilakukan pada seluruh pintu yang terdapat
pada ruang yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar, termasuk aksesoriesnya jika
ada.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum
memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang
menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form
persetujuan.

16.2 Persyaratan Bahan


a. Daun Pintu : Tipe, material dan ukuran finish daun pintu kayu, sesuai atau mengacu pada
dokumen gambar Perencana, Bill of Quantity dan Material Schedule.
b. Kusen pintu, terdiri dari jenis kusen Aluminium System, Warna Putih, Finishing Anodized,
ukuran 3 inch.
c. Bahan-bahan daun pintu kayu adalah :
- Bahan panel penutup daun pintu adalah plywood 6mm dua muka.
- Bahan rangka utama daun pintu adalah papan kayu kelas II.
- Bahan Pelapis akhir daun Pintu adalah High Pressure Laminated (HPL) tipe wood grain dan
edging PVC 4,2cm.
d. Hardware/Iron Mongeries daun pintu kayu lihat di pasal pekerjaan HARDWARE/Iron
Mongeries.

16.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
b. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker
dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan /
menjaga kerapihan.

36
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

c. Semua pertemuan sambungan aluminium/besi extruded harus rata, lurus dan siku-siku
satu sama lain sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan /
pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.
d. Semua ukuran harus sesuai ukuran gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan
yang memakan waktu yang banyak terhadap waktu pekerjaan pemasangan/penyetelan
kusen pintu, sebaiknya dengan mesin di luar tempat pekerjaan / pemasangan. Kecuali
pekerjaan pemotongan yang minor, diperkenankan dilakukan di lokasi proyek.
e. Penutup rangka panel pintu menggunakan plywood dengan ketebalan yang diijinkan yang
pemasangannya menggunakan lem khusus serta bahan pembantu paku yang dipasang
dengan mesin tembak yang kemudian ditutup dengan dempul. Bahan penutup plywood
yang sudah dinyatakan kerataannya baru dilapis finishing/lapisan akhir sesuai spesifikasi
dan setelah disetujui Konsultan Pengawas.
f. Kusen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, bentuk
profil, type kusen dan arah pembukaan pintu .
g. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku (LOT),
sehingga mekanisme pembukaan pintu bekerja dengan sempurna.
h. Semua kusen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker yang bentuk,
jumlah dan ukurannya atas seizin Konsultan Pengawas.
i. Setelah kusen dan daun pintu dipasang, antara kusen dan daun pintu tidak terjadi
gap/jarak yang besar, maksimal toleransi adalah 2mm. Atau sesuai syarat yg disarankan
pada petunjuk (manual book) dari produk pintu & kusen yang digunakan.
j. Khususnya untuk penandaan posisi letak handel pintu serta kuncinya harus dimintakan
persetujuannya kembali kepada Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
k. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari
pelaksanaan pekerjaan lain.

17 PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)


17.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, aksesoris, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan Pekerjaan Alumunium Composite Panel (ACP) sesuai
dengan spesifikasi dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan
material selama proses pelaksanaan Kontraktor wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung
semua dokumen yang mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Kontraktor
harus sudah memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan,
perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur
ulang untuk menetukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pekerjaan dari Pasal ini meliputi pekerjaan Panel Aluminum Komposit (ACP – Alumunium
Composite Panel) maupun lembaran aluminum lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan
dijelaskan dalam spesifikasi ini.

37
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan, yang
dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
diketahui Satker. Kontraktor wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan pelaksanaan
pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum memulai tahapan
pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas yang menyatakan bahwa
tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form persetujuan.
17.1.1 Contoh Bahan dan Data Teknis
1. Data Produk
Data produk dari supplier termasuk sertifikat CO (Country of Origin). Serta spesifikasi
pemasangan untuk setiap item barang yang dipakai harus diajukan dalam proses
persetujuan material.
2. Shop Drawing
Setiap hasil produk dari pabrik harus dilengkapi dengan gambar yang terdiri atas denah,
tampak dan potongan detil yang mengindikasikan hubungan baik dengan item
pekerjaan yang sama dan dengan item konstruksi lain yang ada di lapangan, perkuatan,
angkur, dan item tambahan, dan finishing material.
3. Contoh Bahan
Serahkan minimum 2 contoh barang untuk dipilih yang menunjukkan warna, tekstur dan
pola yang akan dipasang.
17.1.2 Jaminan Kualitas
1. Kualifikasi Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan hanya tenaga kerja yang terlatih yang berpengalaman
dengan material dan metoda yang disyaratkan dan menguasai persyaratan desain yang
boleh dipekerjakan.
2. Kualifikasi Aplikator
Aplikator atau dalam hal ini Sub-Kontraktor yang menyediakan, menangani, dan
melaksanakan Pekerjaan ACP harus memiliki kualifikasi yang baik dan dapat
menunjukkan sertifikasi dari Pabrikan penyedia bahan ACP sebagai aplikator yang
kualified dalam pekerjaan ini, serta memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan
ACP sejenis sesuai dengan kriteria dan kerumitan desain seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
3. Kualifikasi Pabrikan
Pabrikan memiliki pengalaman dalam memproduksi aluminum lembaran dan komposit
dengan ukuran dan lingkup pekerjaan yang setara. Produk dari pabrik harus pernah
digunakan sebelumnya untuk pekerjaan eksterior dengan hasil yang memuaskan.
Pabrikan harus memiliki kemampuan untuk memproduksi unit-unit tersebut sesuai
jadwal. Ajukan contoh produk dengan dokumen laporan pengujian dari laboratorium
independen kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuan.
4. Sertifikasi
Menyampaikan sertifikasi:
- Dari laboratorium penguji independen terkait kebenaran hasil uji terhadap tipe,
ketebalan, kekuatan, dan ketahanan material seperti yang dispesifikasikan oleh
produsen.

38
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Dari produsen terkait Country of Origin (CO) kebenaran produk ini dan garansi
terhadap kualitas material.
17.1.3 Penanganan Produk
- Perlindungan
Lakukan semua usaha yang diperlukan untuk melindungi aluminum dan kaca serta material
yang berkaitan sejak material sampai di lokasi pekerjaan, selama proses konstruksi, dan
setelah pemasangan serta melindungi hasil pekerjaan dan material dari kemungkinan
kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan lain.
- Penggantian
Dalam hal terjadi kerusakan, lakukan segera semua perbaikan dan penggantian yang perlu
dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.

17.2 Produk
17.2.1 Bahan-Bahan
- Aluminium Composite Panel (ACP) dengan tebal minimal 4 mm (Alluminium 2 x 0,3mm,
mineral core minimum = 3mm) : berlapis coating Nano Technology anti-Stain (anti noda)
untuk area Exterior Berat maksimum = 6-7kg/m2.
- Fluorocarbon Factory Finished/PVDF Coating on Sheet.
- Persyaratan Fireproof Aluminium Composite Panel mengikuti standard building material
dengan Grade Fire Retardant dan klasifikasi B1 - sebagai berikut:
- National Fireproof Detection Organization GB/T 8624- 2006.
- Hasil test material mengikuti standar BS 476
- Persyaratan Smoke Toxicity memenuhi standar GB/T 20285-2006
- Persyaratan Smoke Growth Rate memenuhi standar GB/T 20284-2006
- Persyaratan Fire Growth Rate Index memenuhi standar GB/T 20284-2006
- Persyaratan Total Heat Release memenuhi standar GB/T 20284 – 2006
- Persyaratan Length of Flame Spread memenuhi standar GB/T 20284-2006
- Persyaratan Residual Length memenuhi standar GB/T 8626-88
- Persyaratan Total Smoke Production memenuhi standar GB/T 20284 – 2006
- Persyaratan Flaming Droplets memenuhi standar GB /T 20284 – 2006
- Persyaratan Filter Paper Combustility memenuhi standar GB/T 8626-88
- Rangka Aluminium Extrussion sistem in-fill, Non-Sealant Joint.
- Joint Sealer dan Back Up Rod pada kondisi-kondisi khusus apabila ditentukan oleh
konsultan perencana.
- Bahan Alumunium Composite Panel (ACP) harus dalam keadaan rata, warna serat kayu
akan ditentukan kemudian.
- Bahan yang digunakan harus merupakan produksi pabrikan / industri manufaktur yang
bersertifikat mutu yang diakui resmi pemerintah Negara pembuat atau asosiasi produsen
internasional terkait.
- Kontraktor diwajibkan menyerahkan jaminan pengadaan (Supply Guarantee) yang
dikeluarkan oleh distributor resmi, dan didukung oleh pihak pabrik (Principal) yang
mencantumkan nama proyek dan perkiraan volumenya.

39
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Contoh-contoh: Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh bahan kepada


Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.
- Toleransi dimensi mill finished:
- Lebar: -0/+4mm
- Panjang s/d 4 meter: -0/+6mm
- Aluminium Composite Panel Type Fire Retardant (FR) yang digunakan harus sudah pernah
digunakan pula pada bangunan gedung di tempat lain yang sejenis.

17.2.2 Pengiriman Bahan


Dikirim dalam keadaan kemasan asli pabrik, belum dibuka dan mencantumkan nama produk dan
tipenya.

17.2.3 Pabrikasi
A. Umum
- Tambahkan ketebalan aluminum atau perkuat dengan penguat tersembunyi atau material
pendukung untuk menjaga kerataan permukaan dan penurunan kekuatan.
- Lembaran dipasang sebelumnya di bengkel untuk mengurangi kesalahan di lapangan.
- Tandai setiap lembar dan koordinasikan untuk pemasangan.
- Profil lembaran dan hubungannya disesuaikan dengan gambar. Semua hubungan dan
perkuatan, termasuk angkur harus disiapkan sebelum dibawa ke lokasi pekerjaan.
- Jika diperlukan las harus yang menerus.

B. Alumunium (ACP) Exterior


- Aluminum lembaran dengan tebal 4mm (tebal coil t: 0.5mm),.
- Koordinasikan untuk join yang rapi dan rapat disesuaikan dengan ketebalan lembaran dan
perkuatannya.
- Sembunyikan semua perkuatan. Hindari hubungan yang menyebabkan lembaran benjol
atau terangkat.
- Satukan dengan gasket, sealant pada tempat yang sesuai gambar.
- Tutup join / hubungan yang harus rata dengan permukaan lainnya.
- Sudut sudut harus ditrim dengan rapat dan rapi.
- Core: Fire Retardant (FR).
- Finish: standard PVDF colour bond w/ Nano coating.
- Rangka besi CNP 150.50.20.2,3 hollow 40x40x1.2mm Fin. Zincromate.
- Rangka ACP: Alumunium siku menerus fin. MF.
- Bracket besi siku 50x50 fin. Zincromate
- Dynabolt M8x70mm.

17.3 Pelaksanaan
17.3.1 Inspeksi
a. Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan maka harus dibuatkan mockup skala 1: 1
untuk setiap tipe pemasangan ACP lengkap dengan finishingnya.

40
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

b. Lakukan pemeriksaan atas semua area dan kondisi di mana aluminum akan dipasang
dan memberitahukan Konsultan Pengawas hal-hal yang akan mengganggu
penyelesaian pekerjaan yang benar dan yang tepat waktu. Jangan memulai pekerjaan
hingga keadaan yang tidak memuaskan telah diperbaiki agar memungkinkan
pemasangan yang benar dapat dilakukan.
17.3.2 Instalasi dan Pemasangan
a. Sesuai dengan standar pelaksanaan pabrikan ACP yang dipilih.
b. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
c. ACP yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu pabrikan saja.
d. Pelaksanaan pembuatan motif ornamen khusus pada aluminium composite panel
(motif dan pola khusus lainnya sesuai gambar dan desain dari konsultan perencana
agar dicapai keseragaman dan ketepatan hasil produksi motif tersebut).
e. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang
akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
f. Rangka-rangka pemegang ACP harus dipersiapkan dengan teliti dan tepat posisinya
sesuai gambar rencana.
g. Metoda pemasangan antara lain:
- Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda
- Panel-panel baki menggantung pada rangka dan dipasang dengan sekrup
- Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, system ikatan pinggir.
i. Frekuensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok
sangat tergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan. Pembersihan dapat
dilaksanakan dengan air spons lembut. Apabila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan
pembersih khusus / neutral detergent yang direkomendasikan dari pabrik pembuat.
ii. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah-celah antar panel dengan in-fill
aluminium extrussion sesuai gambar rencana. Penutupan antar panel dan dinding sesuai
klarifikasi dengan konsultan perencana, dilakukan dengan bahan caulking & sealant
sillicone hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian Pasal sealant dalam
persyaratan ini.
iii. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya
tambahan.
iv. Hasil pemasangan pekerjaan ACP harus merupakan hasil pekerjaan yang rapih dan tidak
bergelombang.
v. Kontraktor diharuskan membuat mock up skala 1: 1 untuk setiap tipe pemasangan dalam
bidang yang cukup lebar untuk proses persetujuan Konsultan Pengawas.

17.3.3 Garansi dan Jaminan


Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu dalam 15 (lima belas) tahun,
terhadap:

41
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

a. Warna
Warna diukur menurut ASTM-D-2244-89, E308-85 (AIR) tidak boleh berubah lebih
dari 15 unit Delta E ketika diukur dari nilai sebenarnya setelah 15 tahun.
b. Kekuatan
Produk Allumunium yang dispesifikasikan dalam Pasal ini harus dijamin, tidak
terjadi kerusakan retak ataupun cacat permukaan dalam menghadapi kondisi
cuaca langsung.
Dalam hal aplikasi ini, bahan telah diuji sesuai dengan standar pengujian ASTM-E-
822-81 dengan melakukan 10 kali tumbukan (impact test) menggunakan bola batu
buatan berdiameter 20mm dengan kecepatan 21m/s pada beberapa titik berbeda
pada permukaan bahan.
c. Sertifikat Jaminan juga harus mencantumkan:
- Nama Proyek
- Owner
- Spesifikasi Warna yang digunakan
- Jumlah Volume material terpasang yang digunakan untuk penggunaan di
area Interior dan exterior
17.3.4 Proteksi
Semua bagian-bagian aluminum yang terpasang dan menyembul keluar (projecting) harus
sepenuhnya diproteksi terhadap kerusakan dari pekerjaan konstruksi lainnya. Bagian yang rusak
harus diganti tanpa adanya tambahan biaya. Lindungi ACP dari benturan atau gangguan lain yang
dapat merusak permukaan finishing, perbaiki kerusakan atau ketidak-sempurnaan sistem
pemasangan, bersihkan permukaan finishing dari kotoran, debu,dll.
17.3.5 Inspeksi dan Perbaikan
Pada penyelesaian pekerjaan, harus dilakukan inspeksi yang teliti atas semua pekerjaan yang telah
terpasang dan membuat pernyataan bahwa semua unit dan sambungan yang telah terpasang
adalah sesuai dengan peraturan dari Pasal ini; serta membuat perbaikan seperlunya apabila hal
yang demikian belum terpenuhi.
17.3.6 Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Pasal ini harus dikerjakan sesuai dengan standar dan
spesifikasi dari pabrik.
Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi standar-standar antara lain:
- AA (The Aluminium Association)
- AAMA (Architectural Aluminium Manufactures Association)
- Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 07-0603-1989 Produk Aluminium untuk Aritektur
- American Society for Testing Materials (ASTM)
- Japanese Industrial Standard (JIS)
- ISO 9001
17.3.7 Komponen
- Bracket / angkur dari material besi finished Galvanis atau material Aluminium Extrussion.
- Rangka Vertical dan Horizontal dari material Aluminium Extrussion.

42
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Non-Sealant Joint: Rangka tepi dan tengah sambungan serta sistem pemasangan panel
adalah dengan sistem In-Fill Non Sealant Joint (sistem sambungan tanpa Sealant) dengan
perkuatan (reinforcement) pada sekeliling panel komposit menggunakan Alluminium
Extrussion.
- In-fill aluminium extrussion
- Komponen / aksesoris tersebut di atas harus merupakan produk yang sama dengan
material utama.

PENUTUP

1) Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) Rehabilitasi Asrama Sekolah Rehabilitasi
Rumah Dinas Guru SMKN 1 Mempawah Timur (Konsolidasi) Tahun 2023 ini untuk uraian
bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat
"diselenggarakan oleh pelaksana", maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

2) Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh pelaksana dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan dan
segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pelaksana.

3) Pelaksana harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan
dugaan Pelaksana. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-
kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab Pelaksana.

4) Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
Direksi/Pemberi Tugas. Dalam hal pelaksanaan dan diperlukan penyelesaiaan di lapangan
akan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Pelaksana dan bila diperlukan akan dibicarakan
bersama Konsultan Perencana dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

Demikian persyaratan Teknis pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.

43
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT STRUKTUR

DAFTAR ISI

RKS STRUKTUR 1

1.UMUM 1

1.1 LINGKUP PEKERJAAN 1


1.2 KETENTUAN & TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN 1
1.3 STANDAR KETENTUAN DASAR DAN PERATURAN TEKNIS 2

2. PEKERJAAN PERSIAPAN 3

2.1 PENYELIDIKAN LAPANGAN DAN SURVEY 3


2.2 FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN 3

3. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK 3

3.1 PENGUKURAN ULANG TAPAK 3


3.2 PEMASANGAN BOUWPLANK 4

4. PEKERJAAN TANAH 4

4.1 LINGKUP PEKERJAAN 4


4.2 PERSIAPAN 5
4.3 PEKERJAAN GALIAN TANAH 5

5. PEKERJAAN URUGAN PASIR DAN TANAH 5

5.1 LINGKUP PEKERJAAN 5


5.2 BAHAN 5

i
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

5.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 6

6. PEKERJAAN CERUCUK 6

6.1 UMUM 6
6.1.1 LINGKUP PEKERJAAN 6
6.2 PERSYARATAN BAHAN 6
6.3 SYARAT PELAKSANAAN 7

7. PEKERJAAN BETON BERTULANG 7

7.1 LINGKUP PEKERJAAN 7


7.2 STANDARD PEKERJAAN 7
7.3 PERSYARATAN BAHAN 8
7.3.1 PORTLAND CEMENT ( PC ) 8
7.3.2 AGREGAT 8
7.3.3 AIR 10
7.4 PEKERJAAN PENULANGAN BAJA 10
7.4.1 LINGKUP PEKERJAAN 10
7.4.2 GAMBAR KERJA 10
7.4.3 STANDARISASI 10
7.4.4 SPESIFIKASI TULANGAN BAJA 10
7.4.5 PEKERJAAN PEMBENGKOKAN TULANGAN BAJA 10
7.4.6 SYARAT PEMASANGAN 10
7.4.7 SYARAT PEMASANGAN 11
7.4.8 SAMBUNGAN 11
7.4.9 PERSETUJUAN DARI KONSULTAN PENGAWAS 11
7.5 WIREMESH 11
7.5.1 UMUM : 11
7.5.2 PELAKSANAAN 11
7.5.3 PERAWATAN 12
7.6 PEKERJAAN BEKISTING 12
7.6.1 LINGKUP PEKERJAAN 12
7.6.2 PERSYARATAN BAHAN 12

ii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

7.6.3 PEMBONGKARAN 12
7.6.4 PELAKSANAAN 12
7.7 BETON 13
7.7.1 PENGENDALIAN MUTU BETON 13
7.7.2 PENGECORAN 15
7.7.3 PEMADATAN DAN PENGGETARAN 15
7.7.4 PERAWATAN BETON 15

8. PEKERJAAN BAJA PROFIL 16

8.1 LINGKUP PEKERJAAN 16


8.2 KETENTUAN UMUM 16
8.3 MATERIAL 16
8.4 PABRIKASI 17
8.5 PENYIMPANAN MATERIAL 21
8.6 PERUBAHAN-PERUBAHAN DAN TAMBAHAN 21
8.7 PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN 21
8.8 FINISHING BAJA 22
8.9 PERSYARATAN PENGUJIAN 22

PENUTUP 24

iii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RKS STRUKTUR

1.UMUM
1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk dalam Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang
Praktik Siswa SMKN4 Pontianak, ini meliputi :
Pekerjaan Struktur pondasi, kolom, balok, plat dan atap
Pekerjaan yang diatur dalam bagian ini harus mencakup pelaksanaan seluruh pekerjaan
konstruksi, sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas atau Pemberi Tugas.
Lingkup pekerjaan ini meliputi mendapatkan, membeli, mengerjakan, penyediaan dan
pengiriman tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu oleh Pelaksana/
Pelaksana yang dibutuhkan dalam seluruh pekerjaan sehingga mencapai hasil semua
pekerjaan yang sesuai & bermutu baik.

1.2 Ketentuan & Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan


A. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana/Penyedia Jasa wajib mempelajari dan
mematuhi hal-hal sebagai berikut :
• Peraturan/ketentuan yang berlaku di kawasan gedung dimana lokasi proyek
berlangsung,
• Kontrak dengan pemberi tugas,
• Dokumen-dokumen lainnya (Gambar Rencana, RKS, RAB, Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan serta petunjuk/keputusan Direksi) yang menjadi kesatuan dari kontrak.
B. Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib mempelajari dan memahami dengan seksama
seluruh lingkup pekerjaan dan pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian,
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam :
1. Gambar Bestek dan Konstruksi,
2. Persyaratan Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),
3. Rencana Anggaran Biaya
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
5. Petunjuk dan keputusan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

C. Persyaratan Yang Saling Bertentangan Atau Tidak Sesuai


a. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan syarat-
syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantuKonsultan
Pengawasan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwiizing).
b. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang
mengikat /berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila suatu gambar tidak
cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang
berlaku.

1
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

c. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-keraguan sehingga dalam


pelaksanaan menimbulkan kesalahan, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib
menanyakan kepada Konsultan Pengawas / Direksi dan Pelaksana/Penyedia Jasa harus
mengikuti keputusannya.
d. Bilamana ditemukan adanya persyaratan yang saling bertentangan atau tidak sesuai
antara spesifikasi ini dan spesifikasi terkait lainnya, Pelaksana/Penyedia Jasa harus
memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
solusi dan persetujuan secara tertulis, namun persyaratan yang paling ketat yang akan
berlaku.
e. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib memeriksa dan menghitung sendiri volume setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar dan Rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS)
f. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib berkonsultasi dan meminta persetujuan Konsultan
Pengawas / Direksi terlebih dahulu setiap akan memulai suatu pekerjaan.

1.3 Standar Ketentuan Dasar Dan Peraturan Teknis


Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan berlaku dan mengikat standar ketentuan dasar dan
peraturan teknis berikut ini :
o Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang /Jasa Melalui Penyedia.
o Peraturan Umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau Algeme
Voorwaarden Voor Uitvorering bij Aaneming van Openbare Warken (AV)941
o Undang – undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
o Undang – undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
o Peraturan Menteri Nomor 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
o SNI 1728 : 1989-F : Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung
o SNI 1727 : 2013 : Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain
o SNI 2847-2013 : Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
o SNI 6880-2016 : Spesifikasi Beton Struktural
o SNI 4810-2013 : Tata Cara Permbuatan & Perawatan Spesimen Uji Beton di
Lapangan
o SNI 03-1974-1990 : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
o SNI 03-1729-2015 : Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
o SNI 1726 : 2012 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung
o SNI 1972 : 2008 : Metode pengujian slump beton.
o SNI 15-2049-2004 : Semen portland.
o SNI 2458 : 2008 : Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar.
o SNI 03-2493-1991 : Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium.
o SNI 03-2495-1991 : Spesifikasi bahan tambahan untuk beton.

2
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

o SNI 03-2834-2000 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.


o SNI 03-3976-1995 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton.
o SNI 03-4433-1997 : Spesifikasi beton siap pakai.
o SNI 03-6817-2002 : Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton.
o SNI 03-6889-2002 : Tata cara pengambilan contoh agregat.
o SNI 07-2052-2002 : Baja Tulangan Beton
o SNI 03-6816-2002 : Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton.
o SNI 03-2847-2002 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.
Peraturan dan ketentuan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah setempat yang
berkaitan dengan bangunan.
Ketentuan yang mengikat juga : Gambar bestek Perencanaan yang sudah disahkan oleh
pemberi tugas, Gambar Pelaksanaan yang sudah disetujui Direksi, Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Pada prinsipnya semua material, semua tata cara pelaksanaan pekerjaan dan semua
peralatan kerja harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi sebelum dipasang
dan atau digunakan dalam proyek ini.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 Penyelidikan Lapangan dan Survey
Pelaksana /Penyedia Jasa wajib melakukan penyelidikan lapangan dan survey secara
mendetail mengenai seluk-beluk pekerjaan beserta lokasi pekerjaan, dan hal – hal yang
terkait atau akan terdampak akibat pelaksanaan pekerjaan, seperti keadaan jalur-jalur jalan
yang diijinkan , jalur-jalur instalasi eksisting.
Melalui penyelidikan lapangan dan survey secara mendetail Pelaksana/Penyedia Jasa wajib
memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi antara Gambar
dengan kondisi lapangan untuk dimasukkan dalam shopdrawing untuk diperiksa dan
disetujui Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
2.2 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib menyediakan seluruh fasilitas pelayanan pengujian dan
fasilitas laboratorium untuk memenuhi seluruh ketentuan pengendalian mutu.
Seluruh bahan dan pengerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus
dibongkar dan diganti hingga memenuhi ketentuan dalam kontrak

3. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK


3.1 Pengukuran Ulang Tapak
A. Pelaksana/Penyedia Jasa wajib melakukan pengukuran & penggambaran ulang kondisi
tapak lokasi pembangunan lengkap dan secara detail menunjukkan batas-batas tanah, level
ketinggian tanah, ketinggian bangunan, sudut bangunan, letak pohon dengan peralatan
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
B. Melalui pengukuran dan penggambaran ulang kondisi tapak secara mendetail
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan atau
perbedaan yang terjadi antara Gambar dengan kondisi lapangan dan dimasukkan dalam

3
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

shopdrawing untuk diperiksa dan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana dan diputuskan sebelum pekerjaan dimulai.
C. Pelaksana/Penyedia Jasa harus menyediakan Theodolit waterpass dengan petugas
operator yang melayaninya untuk keperluan pemeriksaan Konsultan Pengawas/Perencana
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
D. Seluruh pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pengukuran tersebut di atas menjadi
tanggungjawab Pelaksana sepenuhnya.
E. Pengukuran dan penentuan Titik 0,00 bangunan harus dilakukan Pelaksana/Penyedia Jasa
dengan tepat terhadap titik patok, jika terjadi perbedaan antara gambar dengan kondisi
lapangan maka Pelaksana/Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas
dan Perencana untuk mendapatkan keputusan.

3.2 Pemasangan Bouwplank


A. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouplank dilaksanakan setelah pekerjaan
perataan tanah dan pembersihan lokasi dilaksanakan
B. Pelaksana/Penyedia Jasa bertanggungjawab penuh atas kebenaran dan ketepatan
bouwplank, ketinggian , ukuran dimensi, posisi, sikuan, serta kelurusan semua bagian
pekerjaan, sesuai dengan referensi patokan ketinggian yang diberikan Konsultan Pengawas.
C. Bilamana dalam proses pelaksanaan pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal
tersebut di atas, maka menjadi tanggungjawab penuh Pelaksana/Penyedia Jasa serta wajib
memperbaiki seluruh kesalahan tersebut beserta akibat-akibatnya.
D. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas tidak menyebabkan
tanggungjawab Pelaksana/Penyedia Jasa menjadi berkurang.
E. Pengukuran, Pembuatan dan pemasangan bouwplank merupakan bagian pekerjaan
penting Pelaksana/Penyedia Jasa dimana ketepatan letak bangunan diukur dibawah
Konsultan Pengawasan Konsultan Pengawas/Direksi. Dengan titik patok yang dipancang
kuat - kuat dan papan duga dari bahan kayu kelas III dengan ketebalan 2cm diketam rata
bidang sisi atasnya dan yang tidak berubah oleh cuaca, pemasangan harus kuat dan
permukaan atasnya harus rata.
F. Pemasangan Bouwplank berada disekeliling bangunan dengan jarak 2m dari As tepi
bangunan, tiang bouwplank menggunakan kayu berukuran 5/7 dipasang berjarak 2m dan
papan berukuran 2/20 yang diketam halus dan rata pada bagian atasnya serta dipasang
datar (waterpass)
G. Titik- titik As Bangunan harus dijaga terus kebenarannya agar tidak berubah letaknya
H. Pemindahan Titik As-As bangunan dalam bouwplank tidak diperbolehkan tanpa seijin
persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi.

4. PEKERJAAN TANAH
4.1 Lingkup Pekerjaan
Seluruh kegiatan pembersihan tanah, penggalian tanah, pengurugan tanah/perataan,
ataupun pembuangan tanah , termasuk didalamnya kegiatan mobilisasi alat, pengadaan
tenaga, konstruksi penyangga dan pemompaan air tanah (dewatering)

4
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

4.2 Persiapan
Pelaksana/Penyedia Jasa wajib meneliti dan memeriksa menyeluruh atas gambar dan
seluruh keadaan eksisting tanah di tapak lokasi pekerjaan, dan mengidentifikasi seluruh
kemungkinan dari timbulnya pekerjaan akan dilakukan, seperti adanya kemungkinan
saluran/instalasi eksisting yang ada di dalam tanah yang sudah diketahui atau belum
diketahui.
Pelaksana/Penyedia Jasa sebelum memulai pekerjaan penggalian harus sudah yakin bahwa
tidak terdapat saluran/instalasi di bawah tanah yang akan digali, dan Pelaksana/Penyedia
Jasa bertanggungjawab terhadap dampak yang ditimbulkan dengan adanya pekerjaan
tanah ini, jika dalam pelaksanaannya mengenai saluran atau instalasi eksisting maka akan
menjadi tanggungjawab Pelaksana/Penyedia Jasa.
Pelaksana/Penyedia Jasa diijinkan dengan biaya sendiri jika diperlukan melakukan
pemeriksaan tambahan untuk menentukan lebih lanjut kondisi lapangan guna tercapainya
pembangunan yang dipersyaratkan.

4.3 Pekerjaan Galian Tanah


a. Pada pekerjaan penggalian tanah termasuk juga pembuangan semua benda dalam
bentuk apapun yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
b. Pekerjaan galian tanah untuk pondasi tidak boleh dimulai sebelum bouwplank serta
tanda tinggi dasar  0.00, sumbu dinding dan tiang disetujui oleh direksi
c. Kemiringan pada penggalian harus pada sudut kemiringan yang aman.
d. Galian dan penyangga harus dibuat sedemikian rupa sehingga terdapat ruang yang
cukup untuk bekerja, bekisting dan hal lainnya selain untuk pondasi.
e. Pelaksana harus menyediakan, menempatkan dan menjaga penyangga dan
penumpukan yang mungkin diperlukan untuk bagian samping galian.
f. Pelaksana harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air dengan jalan menimba,
memompa atau dengan cara-cara lain yang dianggap baik atas beban dan biaya
Pelaksana.
g. Galian tanah tidak boleh dibiarkan sampai lama, tetapi setelah galian disetujui direksi
segera mulai dengan tahap pelaksanaan berikutnya.

5. PEKERJAAN URUGAN PASIR DAN TANAH


5.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

5.2 Bahan
A. Pasir harus keras, tahan lama dan bersih dari bahan organis, lumpur, zat – zat alkali dan
substansi-substansi yang dapat memperlemah kekuatan beton.
B. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dari 5%
C. Tanah harus bersih dari bahan organis zat – zat alkali dan substansi – substansi yang dapat
memperlemah kekuatan beton.
D. Pasir pantai tidak boleh digunakan

5
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

5.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian, sehingga
dicapai suatu lapisan setebal sesuai dengan gambar dalam keadaan padat. Tiap lapis harus
dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.
b. Pengeringan / pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya daerah
yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
c. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Pelaksana ke tempat pembuangan yang
ditentukan oleh Direksi.
d. Urugan Pasir dilaksanakan di bawah poer, balok sloof,lantai.

6. PEKERJAAN CERUCUK
6.1 Umum
6.1.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang
diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan cerucuk sesuai dengan spesifikasi
dan gambar termasuk pengiriman, penempatan, perlindungan dan pengetesan material
pada proses pelaksanaan. Pekerjaan pondasi cerucuk sebagaimana diindikasikan dalam
gambar.
Pelaksana wajib mempelajari, menganalisa dan menghitung semua dokumen yang
mengatur pekerjaan tersebut (RKS, Gambar dan BQ). Penawaran Pelaksana harus sudah
memperhitungkan semua tenaga kerja, material, peralatan dan segala hal yang diperlukan
untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan termasuk pengiriman, penempatan,
perlindungan dan pengujian material.
Volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan
diukur ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan.
Bilamana terdapat perbedaan spesifikasi antara RKS dengan BQ, maka diputuskan untuk
menyesuaikan Hierarki Kontrak pada SSUK yaitu Spek Teknis lebih tinggi dari gambar.
Pembayaran pekerjaan didasarkan pada volume pekerjaan yang terpasang di lapangan,
yang dibuatkan Berita Acara Perhitungan Bersama yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan diketahui Satker. Pelaksana wajib membuatkan back up volume pada setiap tahapan
pelaksanaan pekerjaan serta dilengkapi dengan gambar dan foto dokumentasi. Sebelum
memulai tahapan pekerjaan berikutnya, harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
yang menyatakan bahwa tahapan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan dalam bentuk form
persetujuan.

6.2 Persyaratan Bahan


Materíal yang digunakan adalah kayu cerucuk berbahan kayu keras berkualitas baik (kayu
bintangor/kayu belian) dengan diameter tidak kurang dari 10-12 cm dan panjang 12m.
Untuk jarak antar Cerucuk disesuaikan dengan gambar kerja.
Direksi/Konsultan Pengawas berhak untuk menolak Cerucuk yang dianggap tidak
memenuhi syarat.

6
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

6.3 Syarat Pelaksanaan


• Pekerjaan galian tanah
Disesuaikan dengan keperluan dan kemudahan kerja guna mencapai bentuk pondasi yang
sesuai dengan gambar rencana kerja. Permukaan tanah setelah galian mencapai elevasi dan
dimensi yang sesuai harus betul-betul dalam keadaan padat setelah pemancangan cerucuk
dan diratakan, sebelum diurug dengan pasir alas pondasi.
• Pekerjaan Urugan Pasir Alas
Pekerjaan Urugan Pasir, dipadatkan dengan hati-hati lapis demi lapis hingga mencapai
kepadatan yang diinginkan serta dilakukan dengan menyiram pasir dengan air dan
dipadatkan secara manual.
• Pekerjaan lantai kerja
- Untuk lantai kerja tapak pondasi setebal 5 cm dan lebar masing-masing ukuran pondasi
(sesuai gambar kerja).
- Untuk pasir urug setebal 15 cm dan lebar masing-masing sesuai ukuran lantai tapak
pondasi (sesuai gambar kerja).
• Pekerjaan pemancangan cerucuk harus menggunakan alat pemancang dan harus
memastikan cerucuk masuk ke dalam tanah semua sampai tanah keras yang
diidentifikasikan.
• Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga yang cukup ahli dan berpengalaman dalam
bidang tersebut
• Cerucuk yang masuk ke dalam tanah harus benar-benar tegak lurus.
• Penempatan untuk masing-masing ukuran disesuaikan dengan gambar kerja

7. PEKERJAAN BETON BERTULANG


7.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang dan tidak bertulang.
Secara umum tahapan pekerjaan beton adalah sebagai berikut:
- Penyediaan semua material pekerjaan beton.
- Persiapan dan pemasangan bekisting
- Pemasangan tulangan
- Pengadukan beton.
- Pengecoran beton.
- Pemeliharaan, perbaikan, penyelesaian dan pengerjaan semua pekerjaan tambahan,
sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan gambar rencana.

7.2 Standard Pekerjaan


Semua bahan dan konstruksi apabila tidak diberi catatan khusus harus memenuhi standar
yang berlaku dan dipakai di Indonesia. Untuk semua struktur digunakan mutu beton minimal
K.225, Pelaksana dapat melaksanakan pekerjaan cor beton yang terlebih dahulu memberikan
data – data spesifikasi mutu beton kepada Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
pengecoran dilakukan.

7
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

7.3 Persyaratan Bahan


7.3.1 Portland Cement ( PC )
- Semen yang dipakai harus portland semen yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas,
dan memenuhi syarat menurut standar Semen Indonesia (SNI-15-2049-1994).
- Untuk seluruh pekerjaan beton harus menggunakan mutu semen yang baik dari satu jenis
merk atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.
- Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak diperkenankan untuk
dipergunakan.
- Penyimpanan semen portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban dimana gudang tempat penyimpanan mempunyai ventilasi cukup dan tidak
kena air, diletakan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai Tidak boleh
ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m sesuai dengan syarat penumpukan semen dan
setiap pengiriman semen baru harus dipisahkan dari semen yang lama dan diberi tanda
dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
7.3.2 Agregat
- Agregat kasar dan halus harus keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung bahan
yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang dapat memperlemah
kekuatan beton.
- Agregat kasar harus memenuhi syarat-syarat pada SNI 03-2461-1991, atau ASTM C33.
- Ketentuan Gradasi Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang diberikan dalam Tabel ,
tetapi atas persetujuan Konsultan Pengawas, bahan yang tidak memenuhi ketentuan
gradasi tersebut masih dapat digunakan apabila memenuhi sifat-sifat campuran yang
disyaratkan

Tabel 1 Ketentuan Gradasi Agregat


Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat
Kasar Gabungan
Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran Ukuran
Inci Standar nominal nominal nominal nominal nominal nominal
Halus
(in) (mm) maksimum maksimum maksimum maksimum maksimum maksimum
1½ in ¾ in 3/8 in 1½ in ¾ in 3/8 in
(40 mm) (20 mm) (10 mm) (40 mm) (20 mm) (10 mm)
2 50,0 100 - - 100 - -
1½ 37,5 85 – 100 100 - 95 – 100 100 -
¾ 20,0 0 – 25 85 – 100 - 45 – 80 95 – 100 -
½ 14,0 0 – 70 100 - - 100
3/8 10,0 100 0–5 0 – 25 85 – 100 - - 95 – 100
3/16 5,0 89 – 100 0-5 0 – 25 25 – 50 35 – 55 30 – 65
No. 8 2,36 60 – 100 0–5 - - 20 – 50
No.
1,18 30 – 100 - - 15 – 40
16

8
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

No.
600µm 15 – 100 8 – 30 10 – 35 10 – 30
30
No.
300µm 5 – 70 - - 5 – 15
50
No.
150µ 0 – 15 0 – 8* 0 – 8* 0 – 8*
100
* Dinaikkan menjadi 10% untuk agregat halus pecah
Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat terbesar tidak
lebih dari % jarak bersih minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan
dengan acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
a) Sifat-sifat Agregat
(i) Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari pemecahan
batu atau koral, atau dari penyaringan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
(ii) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian SNI
03-2816-1992 tentang Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuran mortar dan beton, dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan
dalam Tabel bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur yang
berhubungan.
Tabel 2 Ketentuan Mutu Agregat
Metode Batas Maksimum yang diizinkan untuk Agregat
Sifat-sifat
Pengujian Halus Kasar
Keausan agregat
SNI
dengan mesin - 40 %
2417:2008
Los Angeles
Kekekalan 10% -
12 % - Natrium
bentuk agregat Natrium
terhadap larutan SNI
natrium sulfat 3407:2008 15% -
18 % - Magnesium
atau magnesium Magnesium
sulfat
Gumpalan
lempung dan SNI 03-4141-
3% 2%
partikel yang 1996
mudah pecah
5% untuk
kondisi
umum,
Bahan yang lolos SNI 03-4142-
3% untuk 1 %
saringan No. 200 1996
kondisi
permukaan
terabrasi

9
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

7.3.3 Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan organik, alkali, garam dan kotoran lain dalam jumlah
yang cukup besar.
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih, dan
bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air
harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002
tentang Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton. Apabila timbul keragu-
raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena sesuatu sebab pengujian air seperti di atas
tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air
murni hasil sulingan. Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan
air tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat
tekan minimum 90% dari kuat tekan mortar dengan air suling untuk periode umur yang
sarna. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.

7.4 Pekerjaan Penulangan Baja


7.4.1 Lingkup Pekerjaan
Pelaksana harus menyiapkan, membengkokkan dan memasang tulangan baja sesuai
dengan yang tercantum di dalam spesifikasi/gambar. Dalam pekerjaan penulangan baja
termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki ayam untuk penyangga beton tahu dan
segala hal yang perlu serta juga menghasilkan pekerjaan beton sesuai dengan pengalaman
teknik yang terbaik.
7.4.2 Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pembengkokan tulangan baja, Pelaksana mempelajari gambar kerja.
7.4.3 Standarisasi
Detail dan pemasangan tulangan baja harus sesuai dengan peraturan atau standar yang
berlaku.
7.4.4 Spesifikasi Tulangan Baja
Khusus untuk beton struktur, besi baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24
untuk besi polos dan U-39 untuk besi ulir menurut persyaratan ASTM A 615 M dan ASTM A
617 M dan ASTM A 706 M yang berlaku.
7.4.5 Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Baja
Pekerjaan pembengkokan tulangan baja harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan
ukuran yang tertera pada gambar. Tulangan baja tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan
kembali sedemikian rupa sehingga menjadi rusak atau cacat.
Dilarang membengkok tulangan baja dengan cara pemanasan.
7.4.6 Syarat Pemasangan
1. Penulangan
Sebelum dipasang, tulangan baja harus bebas dari sisa logam, karat dan lapisan yang
dapat merusak logam atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton ditunda,
tulangan baja harus diperiksa kembali dan dibersihkan.
2. Pemasangan

10
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Penulangan harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan
kawat atau jepitan yang sesuai dengan persilangan dan harus ditunjang dengan
penumpu beton atau logam dan penggantung logam.

7.4.7 Syarat Pemasangan


Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus dipasang dengan
celah untuk beton tahu sebagai berikut :
- Beton yang dicor pada tanah 5 cm
- Semua bidang yang terkena air tanah 5 cm
- Plat lantai, balok, kolom yang tidak terkena tanah atau air 3 cm.
- Bidang yang kena udara semua bidang interior 1.5 cm

7.4.8 Sambungan
Sistem penulangan dari bangunan secara keseluruhan harus dihubungkan satu dengan yang
lain, dengan cara pengelasan.

7.4.9 Persetujuan dari Konsultan Pengawas


Penulangan baja tersebut di atas harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas terlebih dahulu
sebelum dilakukan pengecoran. Konsultan Pengawas harus diberitahu apabila pemasangan
penulangan baja sudah siap untuk diperiksa.

7.5 Wiremesh
7.5.1 Umum :
a. Wiremesh yang digunakan adalah M6 harus dari baja mutu U 50 menurut persyaratan
SNI ASTM A 184 M.
b. Ukuran wiremesh sebagaimana yang tersebut di dalam gambar, bila terjadi
penggantian dengan diameter lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas/Direksi. Bila penggantian disetujui, maka luas penampang yang
diperlukan tidak boleh berkurang dengan yang tersebut di dalam gambar atau
perhitungan. Dan dalam hal ini Pelaksana harus melampirkan data perhitungannya
serta data pengurangan volume berat pembesian yang dikaitkan dengan analisa
penawaran.
c. Wiremesh yang digunakan harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, serpihan kulit
giling serta bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat terhadap beton.
d. Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter min. 1 mm yang
telah dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh seng, tidak kaku maupun getas.

7.5.2 Pelaksanaan
a. Memasang wiremesh harus dilakukan dalam keadaan dingin, wiremesh dipotong dan
dirangkai sesuai dengan gambar.
b. Wiremesh yang telah dirakit harus dipasang sedemikian rupa hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempat.

11
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

c. Tebal penutup beton harus dipasang dengan penahan jarak (beton decking) yang
terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan
dicor dengan jumlah minimum 4 buah tiap M2 cetakan.
d. Pada tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan bawah oleh
batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan bawah.
e. Wiremesh pada plat lantai dipergunakan 2 lapis M6 seluruhnya.

7.5.3 Perawatan
Wiremesh tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang lama.

7.6 Pekerjaan Bekisting


7.6.1 Lingkup Pekerjaan
Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan beton
dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang diinginkan. Bila
bekisting membahayakan atau tidak memadai, maka bekisting tersebut dapat ditolak oleh
Konsultan Pengawas, Pelaksana harus segera membongkar dan memindahkan bekisting
tersebut dari lokasi pekerjaan dan menggantinya dengan yang baru.
7.6.2 Persyaratan Bahan
Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas. Papan Bekisting dapat digunakan dari papan Kelas III yang permukaannya rata
dan halus, dan multipleks untuk menghasilkan permukaan yang sempurna. Bekisting harus
kuat dan kaku terhadap beban dan lendutan yang masih basah dan getaran terhadap beban
konstruksi dan angin. Bekisting harus kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul sirip
atau adukan keluar pada sambungan.
7.6.3 Pembongkaran
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada
beton. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur beton telah mencapai umur
yang yang disyaratkan sesuai dengan mutu beton rencana (dibuktikan dengan pengujian
beton pada umur tertentu ) dan dengan persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis,
atau dengan pedoman sebagai berikut :

Bagian Waktu Pengerasan Normal


Kolom, dinding, dan sisi balok 4 hari
Plat 28 hari
Balok 28 hari

7.6.4 Pelaksanaan
1. Perencanaan :
Semua Bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan
oleh Direksi Teknik. Gambar Rencana yang terinci yang menunjukkan bentuk
Bekisting harus disetujui oleh Direksi Teknik.

12
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa pembongkaran Bekisting


Beton tidak akan merusak beton atau perancah. Bekisting beton harus cukup kuat
untuk menahan getaran yang disebabkan oleh alat getar. Penurunan antar dua
peletakan tidak boleh melebihi satu pertiga ratus (1 / 300) bentang, atau
bagaimanapun juga penurunan tidak boleh lebih dari 3 mm.
2. Pemasangan Bekisting
a. Bekisting untuk dinding vertikal/bagian konstruksi yang tipis yang selama
operasi pengecoran akan menyebabkan adukan trersebut jatuh lebih tinggi dari
satu setengah meter harus dilaksanakan sesuai dengan salah satu dari metode-
metode berikut :
o Salah satu dari sisi Bekisting harus dibuka dari bawah ke atas yang akan
ditutup berturut-turut mengikuti kemajuan pengecoran dengan cara
sedemikian sehingga tinggi adukan beton yang jatuh selama pengecoran
tidak boleh melebihi dari 1.50 m
o Bekisting harus terdiri dari bagian-bagian yang dapat dibuka, ukurannya tidak
lebih tinggi dari 1.50 m dan tidak lebih dari 2 m
o Semua Bekisting harus tertutup rapat dan beton dituang melalui sebuah
pipa/corong, dengan ujung dipegang dekat dengan permukaan beton segar
yang dituang. Pipa/corong tersebut harus selalu dijaga agar penuh dengan
beton selama bekerja.
b. Segera sebelum pekerjaan pengecoran, Bekisting harus dibersihkan dari semua
kotoran/material lepas, serbuk gergaji, debu dan lain-lain. Kerusakan-kerusakan
seperti penurunan, deformasi dan lain-lain harus diperbaiki segera. Apabila
selama pekerjaan pengecoran, ternyata diamati ada perubahan bentuk
Bekisting, beton pada tempat yang bersangkutan harus dibuang dulu dan
Bekisting diperkuat sesuai dengan instruksi Direksi Teknik
3. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan
pada beton. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur beton telah
mencapai umur yang disyaratkan sesuai dengan mutu beton rencana (dibuktikan
dengan pengujian beton pada umur tertentu) dan dengan persetujuan Konsultan
Pengawas secara tertulis, atau dengan pedoman sebagai berikut :

Bagian Waktu Pengerasan Normal


Kolom, dinding, dan sisi balok 4 hari
Plat 28 hari
Balok 28 hari
7.7 Beton
7.7.1 Pengendalian Mutu Beton
Campuran yang dipergunakan pada pekerjaan beton bertulang adalah campuran ready mix
mutu beton disesuaikan dengan perencanaan dan campuran yang diaduk di tempat
dengan menggunakan mesin molen. Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus

13
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

memenuhi persyaratan kekuatan tekanan dan persyaratan Slump (pengujian-turun


abrams) yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Pengujian Slump Beton
Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump (slump test) harus sesuai
dengan spesifikasi SNI Persyaratan Beton Struktural 2013. Beton yang tidak
memenuhi persyaratan “slump tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, kecuali
Direksi Teknik dalam beberapa hal menyetujui pemakaiannya secara terbatas beton
semacam itu dalam jumlah yang kecil pada bagian-bagian dengan tegangan rendah
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Kemampuan untuk dapat dikerjakan dan susunan campuran tersebut harus
sedemikian sehingga dapat dicorkan pada tempat pekerjaan tanpa ada formasi ruang
atau celah-celah yang kosong/berongga atau kosong udara atau gelembung air, dan
sedemikian sehingga pada pembongkaran acuan dihasilkan suatu permukaan yang
halus, seragam, dan padat. Untuk pengujian slump pada K 300 terjadi penurunan
antara 10 – 20 mm (tergantung mix desain yang direncanakan).
2. Kuat Tekan Beton
Kuat tekan (kg/cm2) t1 bk
Kelas Beton Contoh kubus berisi 15 cm
7 hari 28 hari

K 300 215 300


K 275 180 275
K 225 148 225
K 125 82 125
K 175 115 175
Untuk test kuat tekan yang menggunakan contoh
silinder, syarat kekuatan tekan dikurangi 17 %

Apabila hasil pengujian pada umur 7 hari kekuatannya dibawah angka-angka yang ditentukan
pada diatas, maka Pelaksana tidak boleh mengecor beton lebih jauh sampai penyebab hasil
kekuatan yang lebih rendah tersebut telah ditemukan dan ia telah mengambil langkah yang
akan menjamin produksi beton yang sesuai dengan spesifikasi sampai Direksi teknik merasa
puas.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan umur 28 hari yang telah ditetapkan akan
dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan harus dibetulkan seperti yang ditetapkan berikut
ini, Kekuatan beton akan dianggap memuaskan apabila :
• Tidak melebihi dari satu hasil percobaan diantara 20 hasil pemeriksaan benda uji kubus
berturut-turut, dengan nilai kurang dari kekuatan karasteristik yang diberikan pada tabel
diatas.
• Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut, terjadi
dengan nilai kurang dari (bk + 0.82 Sr), bk adalah kekuatan karasteristik dan Sr adalah deviasi
standard.

14
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

• Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 hasil pemeriksaan benda uji berturut-
turut, ialah lebih kecil dari 4.3 Sr adalah deviasi standard. Deviasi standard akan ditentukan
oleh Direksi Teknik berdasarkan data pekerjaan beton sebelumnya yang dilaksanakan oleh
Pelaksana.

7.7.2 Pengecoran
1. Pengecoran beton harus dengan ijin Konsultan Pengawas dan dilaksanakan pada
waktu Konsultan Pengawas ada di tempat.
2. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat dengan spesifikasi yang ditetapkan harus
ditolak dan segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan dengan biaya Pelaksana.
3. Beton tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk.
4. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau ke dalam papan
bekisting yang tinggi/dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya kerikil/agregat
kasar dari adukan beton.
5. Beton tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat mengakibatkan penimbunan
adukan pada permukaan bekisting di atas beton yang sudah dicor. Untuk hal tersebut
di atas harus disiapkan corong untuk pengecoran agar dapat mencapai tempatnya
tanpa terlepas satu sama lain.
6. Tinggi adukan beton tidak boleh melampaui 1.5 m di bawah ujung corong saluran.
7. Adukan beton harus dicor dengan merata.
8. Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.

7.7.3 Pemadatan dan Penggetaran


1. Setiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum sehingga bebas dari
kantong/sarang krikil dan menutup rapat pada semua permukaan dari cetakan dan
material yang melekat.
2. Menggunakan alat penggetar ( vibrator ).
3. Melakukan pengetukan pada dinding bekisting sampai betul-betul mengisi pada
bekisting atau lubang galian dan menutupi seluruh permukan bekisting
4. Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau dengan petunjuk dari
Konsultan Pengawas dan tidak boleh mengenai bekisting maupun pembesian.
7.7.4 Perawatan Beton
1. Beton yang selesai dicetak harus dijaga dalam keadaan basah selama sekurang-
kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan cara penyiraman air, karung goni
basah, tutup plastik setelah dibongkar atau cara-cara lain yang ditentukan oleh
Konsultan Pengawas.
2. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari langsung
paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
3. Beton yang mempunyai keadaan seperti di bawah ini :
- Rusak
- Sejak semula cacat
- Cacat sebelum penyerahan pertama
- Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan

15
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

- Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ).


Harus diganti dengan beton baru dan semua biaya ditanggung oleh Pelaksana.

8. PEKERJAAN BAJA PROFIL


8.1 Lingkup Pekerjaan
A. Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta
pemasangan dari semua pekerjaan konstruksi baja, untuk struktur dan rangka atap seperti
yang tercantum dalam gambar.
B. Pekerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan konstruksi baja
pada atap secara lengkap sesuai dengan gambar dan persyaratan teknis ini.

8.2 Ketentuan Umum


Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik secara umum menjadi satu
kesatuan dalam bagian dokumen persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam
dokumen persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai dengan standar
dibawah ini :
a. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015)
b. Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI
1727:2013)
c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982
d. American Society for Testing Material (ASTM)
e. Steel Structural Painting Council (SSPC)
f. Standar Industri Indonesia (SII).
o SNI-03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
o ASTM A36 Standard Specification for Carbon Structural Steel
o ASTM A500 Standard Specification for Cold-Formed Welded and Seamless Carbon
o Steel Structural Tubing in Rounds and Shapes
o ASTM A325M Standard Specification for Structural Bolts, Steel, Heat Treated 830 MPa
Minimum Tensile Strength
o ASTM F568M Standard Specification for Carbon and Alloy Steel Externally Threaded
Metric Fasteners
o AWS D1.1 Structural Welding Code – Steel
o AWS A5.1 Specification for Carbon Steel Electrodes for Shielded Metal Arc Welding

Pemborong harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi
menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh
Konsultan Pengawas
8.3 Material
a. Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas . Konsultan Pengawas berhak untuk minta diadakan pengujian
atas bahan-bahan tersebut dan Pelaksana harus bertanggungjawab atas segala biaya
yang dikeluarkan untuk itu.

16
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

b. Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-83)
atau ASTM A 36 atau SS 400 ( JIS. U 3101-1970 ).
c. Baja struktur harus mempunyai mutu BJ 37 (fy = 240 MPa, fu = 370MPa).
d. Las yang digunakan adalah las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai dengan
JIS.
e. Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan. Seluruh
pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat dengan
mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yang sulit dapat
digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu) kali dengan cat ICI
Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan minimum 35 micron
f. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan ketebalannya serta bebas
dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk, atau puntir, dengan berat sesuai rencana.
g. Semua material baja harus dari supplier yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
disertai sertifikat dari pabrik. Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil
pengujian yang dibutuhkan dan berhubungan dengan konstruksi baja ini disertai faktur
pengiriman.
h. Bahan untuk coating adalah cat, dengan warna ditentukan kemudian.

8.4 Pabrikasi
a. Gambar kerja.
Sebelum fabrikasi dimulai, Pelaksana harus membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi Tugas.
Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada Pelaksana untuk
dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya.
Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklah berarti
mengurangi tanggung jawab Pelaksana bilamana terdapat kesalahan atau kekeliruan
dalam gambar kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran
selama erection tetap ada pada Pelaksana.
Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
b. Pabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop, yang memenuhi persyaratan
terlindung dari pengaruh cuaca. Pelaksana harus membuat workshop di lapangan dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas. Apabila fabrikasi dilakukan di luar lokasi, pelaksana harus
menanggung biaya yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
c. Tanda-tanda pada konstruksi baja.
Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode dengan
jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah
d. Penyambungan dan Pemasangan.
a) Pengelasan
o Pekerjaan pengelasan ini harus memenuhi syarat-syarat JIS atau AWS atau
AISC.

17
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

o Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman


dan dengan ketepatan yang tinggi. Pelaksana wajib menyerahkan sertifikat
keahlian dari masing-masing tukang lasnya sesuai dengan peraturan.
o Pengelasan hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan
dalam gambar kerja dan RKS ini. Ukuran las yang tercantum dalam gambar
adalah ukuran-ukuran efektif.
o Batang-batang elektrode yang dipakai adalah jenis Mild sleel Arca Welding
Electrode dan harus memenuhi syarat JIS atau AISC/AWS. Batang elektrode
ini harus disimpan pada tempat yang dapat menjamin sifat-sifat dari
elektrode tersebut selama dalam peyimpanan.
o Pengelasan harus menjamin pengaliran yang merata dari cairan elektrode
tersebut.
o Pekerjaan las sebanyak mungkin dilaksanakan di dalam lapangan harus
cukup baik dan sangat hati-hati, tidak boleh dilakukan sewaktu dalam
keadaan basah atau hujan.
o Pemberhentian las harus pada tempat-tempat yang ditentukan dan harus
dijamin bahwa profil-profil yang dilas tidak akan berputar atau membengkak
setelah sambungan menjadi dingin.
o Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan
dengan baik.
o Las-lasan yang menunjukkan cacat, harus dipotong dan dilas kembali atas
biaya Pelaksana.
o Sebelum pekerjaan las dimulai, Pelaksana wajib menyerahkan prosedur
kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan, baik di bengkel maupun
yang akan dikerjakan di lapangan. Usulan ini harus diperiksa dan disetujui
Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pengelasan ini dapat dimulai.
o Bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji
dengan cara-cara seperti dibawah dan harus sesuai dengan standard AWS D
1.0. :
1. Pengujian secara Radiographic harus sesuai dengan lampiran B dari AWS D 1.0.
Dan bila ada kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut perbaikan
harus dtanggung oleh Pelaksana.
2. Pemeriksaan dengan ultrasonik untuk las dan teknik serta standard yang
dipakai harus sesuai dengan lampiran C dari AWS D 1.0. atau harus sesuai
dengan persyaratan ASTM E114 -75; Ultrasonic Contact Examination or
Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and Spiral Welds
of Welded Pipe and Tubing 1974.
3. Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTM
E109.
4. Cara pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTM E109.
o Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas. Seluruh biaya yang
berhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi tanggung jawab
Pelaksana.

18
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

b) Persiapan Pekerjaan Pengelasan


o Bidang permukaan yang akan dilas harus rata, bersih dan bebas dari retakan
atau cacat-cacat lainnya yang dapat mengurangi mutu pengelasan. Juga
permukaan tersebut harus bebas dari kotoran, cat , aspal, minyak dan karat.
o Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada jaminan bahwa bidang-
bidang yang akan disambung las tidak boleh bergerak sampai pekerjaan las
selesai dilakukan.
o Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar dan bila ada
yang harus di las tegak maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian
ke arah atas.
o Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat jaminan bahwa
sambungan dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai
batang-batang penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut
agar pengelasan dapat dilaksanakan penuh.

c) Baut pengikat.
o Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Pelaksana tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin
Pemberi Tugas. Pembuatan lubang baut harus memakai bor.
o Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons.
Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan.
o Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
o Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang
digunakan adalah baut mutu tinggi jenis HTB A-325, kecuali ditentukan lain dalam
gambar.
o Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
o Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi
kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut
yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk
pengencangan masing-masing baut.
o Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat
paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan
pada ulir baut tersebut.
o Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
o Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya baut
yang tidak dapat dikencangkan.

19
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

d) Pemberian tanda, Pengangkutan dan Penyimpanan


o Setelah distel di bengkel konstruksi, maka setiap komponen diberi nomor
secara sistematis agar di lapangan nanti, bagian-bagian tersebut dapat
disambung kembali dengan mudah.
o Setiap komponen juga harus dihitung beratnya, agar dapat diatur alat
pengangkutannya seperti truk-truk dan trailer sesuai dengan kapasitas yang
diperlukan.
o Di lapangan, komponen baja harus diletakkan sedemikian rupa agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan dan yang dapat memperlemah konstruksi
tersebut.

e) Pekerjaan Pemasangan Baja Struktur


o Sebelum erection dimulai, Pemborong harus memeriksa kembali kedudukan
angker-angker baja dan memberitahukan kepada Konsultan Pengawas
mengenai metode dan urutan pelaksanaan/erection. Perhatian khusus harus
dilakukan dalam pemasangan angker-angker untuk kolom di mana
jarak/kedudukan angker harus tepat dan akurat untuk mencegah
ketidakcocokan dalam erection. Untuk itu harus dijaga agar selama masa
pencoran, angker tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada
tulangan kolom beton.
o Semua peralatan dan steger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi
baja harus disediakan oleh Pelaksana dalam keadaan cukup baik di lapangan,
walau secara khusus tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar atau
persyaratan teknis harus diadakan.
o Instalasi di lapangan hanya berupa penyambungan dengan sistem baut, di
mana pelat-pelat sambungan telah distel di bengkel konstruksi. Baut yang
dipakai adalah baut mutu tinggi jenis HTB A-325. Pengencangan baut
dilakukan dengan menggunakan kunci torsi momen.
o Pelaksana bertanggungjawab atas keselamatan pekerjaan di lapangan.
Untuk ini Pelaksana harus menyediakan ikat pinggang pengaman, helmet,
sarung tangan, pemadam kebakaran, dll.
o Pelaksanaan erection ini harus dikepalai oleh seorang yang benar-benar
ahli dan berpengalaman dalam erection konstruksi baja bertingkat guna
mencegah hal-hal yang tidak menguntungkan bagi struktur.
o Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Pelaksana
sepenuhnya, oleh sebab itu Pelaksana diminta untuk memberi perhatian
khusus pada masalah erection ini.
o Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak akan
diperbolehkan dipakai untuk erection.
o Untuk pekerjaan erection dilapangan, Pelaksana harus menyediakan
tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan
bertanggung jawab atas pekerjaan erection. Tenaga ahli untuk

20
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

mengawasi pekerjaan erection tersebut harus mendapat persetujuan


Pemberi Tugas.
o Penempatan konstruksi baja dilapangan harus diatur sedemikian rupa
sehingga memudahkan pekerjaan erection. Pelaksana harus
memberitahukan Pemberi Tugas sebelum pengiriman konstruksi baja dan
menjamin bahwa setelah dilapangan, konstruksi baja tersebut tetap tidak
rusak dan kotor.
o Bilamana ternyata yang dikirim rusak dan bengkok, Pelaksana harus
mengganti yang baru.
Setelah Erection selesai maka konstruksi baja dicat primer lagi dengan type
cat ICI Green Primer R 540 - 157

f) Pemotongan besi.
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya
boleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan
mesin las sekali-kali tidak diperkenankan.

8.5 Penyimpanan Material


a. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balok-balok
kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga
tidak merusak material.
b. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.
c. Pelaksana harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari
pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi Tugas.
d. Penempatan elemen konstruksi baja dilapangan harus ditempat yang kering / cukup
terlindung, sehingga tidak merusak elemen-elemen tersebut.
e. Pemberi Tugas berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi baja yang rusak
karena salah penempatan atau rusak.

8.6 Perubahan-perubahan dan Tambahan


a. Perubahan-perubahan dan bagian-bagian atau tambahan-tambahan pada detail,
atau keduanya beserta uraian yang menyebabkannya harus diberikan beserta
gambar kerja untuk disetujui.
b. Perubahan-perubahan yang disetujui, pengganti-pengganti dan penambahan yang
perlu untuk bagian-bagian dari pekerjaan harus dikoordinasikan oleh Pemborong
tanpa tambahan biaya.

8.7 Pengujian Mutu Pekerjaan


a. Pemasangan harus dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar-standar
yang telah disetujui.
b. Bila toleransi tersebut tidak tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan
oleh Konsultan Pengawas
c. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui akan ditolak.

21
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

d. Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat
yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum
diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas
e. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi
akan ditolak dan apabila terjadi demikian, harus diperbaiki dengan segera, dan biaya
untuk hal ini menjadi beban Pelaksana.

8.8 Finishing Baja


a. Pengecatan
- Primer 50 µ
- Intermediate 50 µ
- Top coat 50 µ
b. Warna RAR number sesuai dengan permintaan pengguna
c. Setelah install apabila ada cacat cukup dilakukan touch up. Untuk baut dan mur dilakukan
pengecatan seperti nomor (b).

8.9 Persyaratan Pengujian


a. Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan baja harus dimungkinkan untuk
diperiksa atau ditest baik workshop lapangan maupun pada Lembaga/Instansi yang
berwenang untuk menguji (DPMB, LIPI, dsb.).
b. Untuk profil-profil yang tersusun dari pelat (built up) harus diadakan pengujian non
destructive testing. Apabila dalam pengujian non destructive testing timbul keraguan
mengenai mutu baja, mutu pengelasan, maka Konsultan Pengawas berhak untuk
meminta diadakan pengujian destructive testing.
c. Semua biaya pengujian ini ditanggung oleh Pelaksana.
· Non Destructive Testing .
Pada metoda ini bertujuan untuk melihat kualitas dari las yang harus dilakukan
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan visual; pemeriksanaan ini harus dilakukan pada semua bagian dari
struktur baja.
2. Pemeriksaan dengan X-Ray; Pemeriksaan ini dilakukan pada sambungan las antara
web dan flens pada profil dari pelat tersusun dan pengelasan dengan full
penetration. Untuk memeriksa sambungan pada pembuatan dari pelat tersusun
dilaksanakan secara random dengan jumlah 5% dari banyak pengelasan.
· Non Destructive Testing .
1. Pengujian las antara web dan flens; Metoda dan prosedur pengujian berdasarkan JIS G
3353 (1978).
2. Pengujian tarik pada elemen profile (test pice).
Metoda dan prosedur pengujian mengikuti JIS Z 2202 (1980) dan JIS Z 2241 (1980).
Elemen yang akan diuji diambil pada bagian flens dari profil.

Bentuk dan ukuran dari test piece mengikuti pengujian nomor 1A dari JIS Z 2201 :
Width Gauge Length Parallel Length Radius of Fillet

22
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Thickness
W LP R T
200 200 approx 25 (min) Thickness of material
*. Mutu yang disyaratkan adalah BJ-37.
Referensi dan Standar-Standar
Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalam gambar atau
diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan, standard dan spesifikasi berikut
ini :
a. SNI-2847-2002 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
b. SNI 1729:2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
c. PUBI - 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan diIndonesia
d. ACI - 304 AC1 304. IR-92,State-of-the Art Report on Preplaced Aggregate
Conc. for Structural and Mass Concrete, Part 2
e. ACI 304.2R-91, Placing Concrete by Pumping Methods, Part 2
f. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed Concrete
g. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates
h. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced Concrete
i. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of Building
j. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1
k. ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1
l. ASTM - C 143 Standard Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
m. ASTM - C23 1 Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete
by the Pressure Method
n. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for Curing Concrete
o. ASTM - C 172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed Concrete
p. ASTM - C3 1 Standard Method of Making and Curing Concrete Test Specimens
in the Field
q. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cares and
Sawed Beams of Concrete
r. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane Forming Compounds
for Curing Concrete
s. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange Rubberand Cork
Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction
t. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed Expansion Joint Fillers for
Concrete Paving and Structural Construction (Non-extruding and Resilient
Bituminous Types)
u. SII Standard Industri Indonesia
v. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete
w. ASTM - A1 85 Standard Specification for Welded Steel WireFabric for Concrete
Reinforcement.
x. ASTM - .A 165 Standard Specification for Deformed and Plain
Billet Steel Bars for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed for reinforcing
bars. Grade 40, for stirrups and ties.

23
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

PENUTUP

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat "diselenggarakan oleh
pemborong", maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan dan
segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pelaksana.
c. Pelaksana harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai dengan
dugaan Pelaksana. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-
kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi tanggung
jawab Pelaksana.
d. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
Direksi/Pemberi Tugas. Dalam hal pelaksanaan dan diperlukan penyelesaiaan di lapangan
akan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Pelaksana dan bila diperlukan akan dibicarakan
bersama Konsultan Perencana dan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

Demikian persyaratan Teknis pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.

24
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT MEP

DAFTAR ISI
1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLAMBING 1
1.1 URAIAN UMUM PEKERJAAN 1
1.2 BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 1
1.3 DOKUMEN KONTRAK 1
1.4 LINGKUP PEKERJAAN 2
1.5 URAIAN PEKERJAAN 3
1.6 SARANA DAN CARA KERJA 3
1.7 PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN 4
1.8 KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN 4

2, PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL 5

2.1 KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN LISTRIK 5


2.1.1 LINGKUP PEKERJAAN PELAKSANA 5
2.1.2 LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK 5
2.1.3 LINGKUP PEKERJAAN PELAKSANA LAIN 6
2.2 KETENTUAN TEKNIS OPERASIONAL PEKERJAAN LISTRIK 6
2.2.1 KONDISI OPERASI 6
2.2.2 KETENTUAN TEKNIS PANEL TEGANGAN RENDAH 7
2.2.3 KETENTUAN TEKNIS KABEL LISTRIK 8
2.2.4 KETENTUAN TEKNIS LAMPU PENERANGAN 9
2.2.5 KETENTUAN TEKNIS PIPA PELINDUNG KABEL 10
2.2.6 KETENTUAN TEKNIS SAKLAR DAN KOTAK KONTAK 11
2.2.7 KETENTUAN TEKNIS PENANGKAL PETIR. 11
2.2.8 KETENTUAN TEKNIS PENTANAHAN 12
2.2.9 KETENTUAN TEKNIS PERALATAN BANTU 12
2.3 SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN 13

3. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING 13

3.1 LINGKUP PEKERJAAN 13


3.1.1 LINGKUP PEKERJAAN 13
3.1.2 LINGKUP PEKERJAAN PLAMBING 14
3.2 KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING 15
3.2.1 KETENTUAN TEKNIS POMPA 15
3.2.2 KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN PIPA 15
3.2.3 KETENTUAAN TEKNIS PERALATAN BANTU PEMIPAAN 16
3.2.4 KETENTUAN TEKNIS ALAT KONTROL OPERASI 16

i
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

3.3 PERSYARATAN PEMASANGAN PIPA 17


3.3.1 UMUM 17
3.3.2 PENGGANTUNG DAN PENUNJANG PIPA 18
3.3.3 CARA PEMASANGAN PIPA AIR LIMBAH DALAM TANAH 19
3.3.4 PEMASANGAN KATUP-KATUP 19
3.3.5 PEMASANGAN STRAINER 20
3.3.6 PEMASANGAN KATUP-KATUP PELEPASAN TEKANAN 20
3.3.7 PEMASANGAN KATUP-KATUP PENGAMAN 20
3.3.8 PEMASANGAN VEN UDARA OTOMATIS 20
3.3.9 PEMASANGAN KATUP-KATUP PENGURANGAN TEKANAN 20
3.3.10 PEMASANGAN SAMBUNGAN FLEKSIBEL 20
3.3.11 PEMASANGAN PENGUKUR TEKANAN 20
3.3.12 PENYAMBUNGAN PIPA-PIPA 21
3.4 KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN LISTRIK 22
3.5 KETENTUAN PENGUJIAN PEKERJAAN 22
3.6 KETENTUAN TEKNIS BAHAN DAN PERALATAN 23

ii
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

RKS MEP

1. PERSYARATAN TEKNIS UMUM PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLAMBING

1.1 Uraian Umum Pekerjaan


a. Pekerjaan yang harus dilaksanakan ini adalah meliputi Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Plumbing Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN4
Pontianak.
b. Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang, buruh
dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan termaksud.
c. Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar
Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikan
selama pelaksanaan.

1.2 Batasan/Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam melaksanakan pekerjaannya Pelaksana harus tunduk kepada :
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011)
o. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)

1.3 Dokumen Kontrak


1.3.1. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Pelaksana terdiri atas :
1. Gambar Bestek dan Konstruksi,

1
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2. Persyaratan Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS),


3. Rencana Anggaran Biaya
4. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
5. Petunjuk dan keputusan Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas
1.3.2. Pelaksana wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-
gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya, Pelaksana wajib untuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Pengawas Lapangan.
1.3.3. Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1.3.3.1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka gambar
detail yang diikuti.
1.3.3.2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang
diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan
menyebabkan ketidaksempurnaan/ ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
1.3.3.3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal
tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas.
1.3.3.4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang
RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
1.3.3.5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
Bila akibat kekurangtelitian Pelaksana Pelaksana dalam melakukan pelaksanan pekerjaan,
terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka
Pelaksana Pelaksana harus melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh
keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain.

1.4 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Mekanikal Elektrikal Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas
Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN4 Pontianak tersebut secara umum meliputi pekerjaan
standar maupun non standar yang terdiri dari :

1.4.1. Pekerjaan Standar


Secara teknis konstruksi, pekerjaan mencakup keseluruhan proses pembangunan dari
persiapan sampai dengan pembersihan/pemberesan halaman, dan dilanjutkan dengan
masa pemeliharaan seperti yang ditentukan, mencakup :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Mekanikal
c. Pekerjaan Elektrikal
d. Pekerjaan lain-lain

2
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

1.5 Uraian Pekerjaan


1.5.1. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
a. Penyediaan air dan daya kerja
b. Pembersihan lokasi kerja
c. Dan lain-lain
1.5.2. Pekerjaan Mekanikal, meliputi :
a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
b. Pekerjaan Instalasi Air Kotor & Bekas
c. Pekerjaan Instalasi APAR
d. Dan lain-lain
1.5.3. Pekerjaan Elektrikal, meliputi :
a. Pekerjaan instalasi daya listrik
b. Sistem Penerangan
c. Dan lain-lain
1.5.4. Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa dipisahkan
dengan pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS.

1.6 Sarana dan Cara Kerja


1.6.1. Pelaksana wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat pekerjaan,
melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan
yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
1.6.2. Pelaksana harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai
dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-orang
yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya. Pelaksana harus selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja
/ karyawannya.
1.6.3. Pelaksana harus menyediakan alat-alat kerja dan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
1.6.4. Pelaksana wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan
menggunakan kemampuan terbaiknya. Pelaksana bertanggung jawab penuh atas seluruh
cara pelaksanaan, metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua
bagian pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
1.6.5. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Pelaksana sebelum suatu komponen
konstruksi dilaksanakan.
1.6.6. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
1.6.7. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Pelaksana Pelaksana sudah harus menyelesaikan
gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
a. Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam
pelaksanaannya.
b. Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar
perubahan.

3
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

1.6.8. Penyelesaian yang dimaksud pada poin di atas harus diartikan telah memperoleh
persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
1.6.9. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,
kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
1.6.10. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Pelaksana, bila :
a. Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan pelaksanaan.
b. Komponen-komponen konstruksi lainnya atau keadaan lingkungan di luar pekerjaan
pokoknya yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan,
halaman, dan lain sebagainya).
1.6.11. Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali akan
dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.

1.7 Pembuatan Rencana Jadwal Pelaksanaan


1.7.1. Pelaksana Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal pelaksanaan dalam
bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan
butir-butir komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
1.7.2. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Pelaksana Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan.
Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
1.7.3. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Pelaksana Pelaksana belum
menyelesaikan pembuatan jadwal pelaksanaan, maka Pelaksana Pelaksana harus dapat
menyajikan jadwal pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu
kedua dari pelaksanaan pekerjaan.
1.7.4. Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Pelaksana Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan
yang harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

1.8 Ketentuan dan Syarat-syarat Bahan


1.8.1. Pelaksana harus menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kualitas yang
sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilaksanakan. Sepanjang tidak ada ketentuan lain
dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakan
maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum serta
ketentuan lainnya yang berlaku di Indonesia.
1.8.2. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pelaksana harus mengajukan contoh
bahan yang akan digunakan kepada Pengawas Lapangan yang akan diajukan User dan
Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi
ketentuan seperti disyaratkan atau yang dinyatakan ditolak oleh Pengawas Lapangan tidak

4
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-
lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
1.8.3. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata masih dipergunakan
oleh Pelaksana, maka Pengawas Lapangan memerintahkan untuk membongkar kembali
bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat
pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pelaksana.
1.8.4. Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Pengawas Lapangan
berhak meminta kepada Pelaksana untuk memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai
Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Pelaksana. Sebelum ada kepastian hasil
pemeriksaan dari Laboratorium, Pelaksana tidak diizinkan untuk melanjutkan bagian-
bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
1.8.5. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan dari
kerusakan.
1.8.6. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini, sedangkan
bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan diisyaratkan langsung di dalam
pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang.

2, PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

2.1 Ketentuan Teknis Pekerjaan Listrik


2.1.1 Lingkup Pekerjaan Pelaksana
a. Pelaksana wajib mengadakan, melakukan pemasangan bahan dan peralatan yang
diperlukan didalam instalasi ini dengan baik dan rapi, melakukan penyetelan pada
bagian yang memerlukan serta mengadakan pengujian, baik untuk setiap bagian dari
sistim maupun untuk keseluruhan sistim, guna mendapatkan suatu operasi dari sistim
secara sempurna dan memuaskan.
b. Pelaksana wajib melengkapi seluruh bagian dari sistim sehingga secara keseluruhan
merupakan sistim yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
c. Pelaksana wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidakjelasan dan atau kesalahan
yang terdapat di dalam dokumen pelelangan pada saat rapat penjelasan pelelangan.
d. Penawaran yang diajukan oleh Pelaksana dinilai berlaku seluruh sistim yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.

2.1.2 Lingkup Pekerjaan Listrik


Secara garis besarnya, pekerjaan ini dapat dibedakan atas bagian bagian berikut :
2.1.2.1. Pekerjaan Panel Listrik, meliputi pekerjaan berikut :
a. Pemasangan semua panel listrik lengkap dengan accessories-nya yang ditunjukkan
dalam Gambar Rencana,
b. Sistim pentanahan panel panel listrik,
c. Kabel kontrol operasi otomatis dan atau manual,

5
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

d. Peralatan bantu.
2.1.2.2. Pekerjaan Kabel Daya Utama, meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Semua kabel daya utama seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana,
b. Gabungan sistim pentanahan panel-panel listrik,
c. Peralatan bantu.
2.1.2.3. Pekerjaan Penerangan dan Daya di dalam Bangunan, meliputi pekerjaan sebagai
berikut:
a. Pemasangan semua jenis lampu penerangan lengkap dengan accessories,
b. Pemasangan semua jenis saklar lengkap dengan accesories,
c. Pemasangan semua jenis kotak kontak lengkap dengan accesories,
d. Kabel penerangan dan daya, kabel operasi otomatis dan atau manual serta
perlengkapan pengkabelan,
e. Kabel catu daya ke semua peralatan instalasi lainnya,
f. Sistim pentanahan semua beban listrik,
g. Peralatan bantu.
2.1.2.4. Pekerjaan Penangkal Petir, meliputi pekerjaan sebagai berikut :
a. Bagian penerima petir,
b. Bagian penghantar arus surya,
c. Pentanahan arus surya,
d. Menara / tiang penangkal petir,
e. Peralatan bantu.

2.1.2.5. Pekerjaan lain-lain meliputi semua pekerjaan pelengkap sehingga semua peralatan
secara keseluruhan dapat merupakan suatu sistim yang lengkap dan dapat beroperasi
secara baik dan sempurna.

2.1.3 Lingkup Pekerjaan Pelaksana Lain


Pekerjaan yang sehubungan dengan lingkup pekerjaan paket ini dan dilaksanakan oleh
Pelaksana pekerjaan Sipil adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan pondasi semua peralatan utama,
b. Perapihan kembali dinding dan bagian lainnya dari pekerjaan Sipil yang terkena
pekerjaan ini.

2.2 Ketentuan Teknis Operasional Pekerjaan Listrik


2.2.1 Kondisi Operasi
2.2.1.1. Setiap bahan dan peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
merupakan suatu hasil produksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan juga
tidak bertentangan dengan ketentuan dari IEC.
2.2.1.2. Setiap bahan dan peralatan yang akan digunakan harus mampu beroperasi secara baik
pada temperatur keliling tidak kurang dari 40 derajat celcius dengan kelembaban relatif
tidak kurang dari 80 %.
2.2.1.3. Semua peralatan yang membutuhkan catu daya listrik, harus dipilih yang sesuai dengan
catu daya di lokasi proyek.

6
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2.2.1.4. Semua peralatan yang membutuhkan catu daya harus dipilih yang dapat bekerja secara
normal dengan besaran faktor daya tidak kurang dari 0,9 atau Pelaksana wajib
menambahkan kapasitor.
2.2.1.5. Apabila ternyata peralatan yang diajukan Pelaksana mempunyai kapasitas yang lebih
besar dari yang direncanakan, Pelaksana wajib menyesuaikan semua perubahan
komponen yang berhubungan dengan perubahan kapasitas tersebut.

2.2.2 Ketentuan Teknis Panel Tegangan Rendah


2.2.2.1. Panel listrik yang akan dipergunakan baik dalam distribusi daya maupun untuk melayani
beban listrik, untuk tipe pemassangan baik di dalam maupun di luar bangunan dan akan
ditempatkan baik di atas lantai dengan dudukan baja maupun ditempatkan di dinding
harus terbuat dari bahan plat baja setebal 1,8 mm atau lebih yang diproses anti karat.
Secara keseluruhan kotak panel harus dicat warna abu-abu dengan cat bakar.
2.2.2.2. Pelaksana wajib menyediakan panel listrik yang berdimensi sesuai dengan ruang yang
tersedia dan memperhatikan jarak antar komponen dalam panel untuk keperluan
pemeliharaan dan perbaikan. Semua pintu panel harus dapat dibuka dengan
mempergunakan satu kunci tetapi Pelaksana wajib menyediakan anak kunci sebanyak 2
buah untuk setiap panel.
2.2.2.3. Alat pengaman rangkaian distribusi daya harus berjumlah kutub dan berkapasitas tidak
kurang dari yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana serta mampu menahan semua
arus gangguan yang mungkin timbul sebelum bagian pengamannya memberikan reaksi.
2.2.2.4. Alat pengaman rangkaian distribusi daya harus mempunyai bagian pengaman untuk
gangguan arus lebih, gangguan hubung singkat, gangguan tegangan kerja di bawah
batas kerja normal, serta dilengkapi dengan motor penggerak seperti ditunjukkan dalam
gambar rencana.
2.2.2.5. Alat pengaman rangkaian distribusi daya yang lebih besar dari 63 Ampere adalah tipe
air circuit breaker dan untuk arus beban di bawah nilai tersebut adalah Moulded Case
Circuit Breaker tipe compact.
2.2.2.6. Alat pengaman rangkaian beban harus sesuai dengan tipe beban yang terpasang dan
mempunyai alat pembatas arus lebih dan arus hubung singkat. Khusus untuk beban
listrik dinamis, pengaman ini harus dilengkapi dengan pembatas tegangan kerja normal
tiga phasa.
2.2.2.7. Saklar pemutus beban harus selalu dilengkapi dengan pengaman arus lebih tipe lebur
dengan kapasitas yang tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam gambar rencana serta
mampu menahan arus gangguan yang mungkin timbul sebelum alat pengaman lebur
putus.
2.2.2.8. Kontaktor maknetis yang dipergunakan harus mempunyai kapasitas tidak kurang dari
yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan kapasitas tersebut didasarkan pada jenis
beban yang sesuai untuk jangka waktu pemakaian paling lama (tabel long life).
2.2.2.9. Setiap bagian dari kontaktor maknetis harus mampu menahan arus gangguan yang
mungkin timbul sebelum alat pengaman arus lebih dan arus hubung singkat yang
dihubungkan ke alat ini bekerja.

7
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2.2.2.10. Alat pengaman arus lebih yang merupakan suatu kesatuan pada kontaktor maknetis
harus mempunyai kurva operasi yang dapat melindungi beban dari gangguan hilangnya
catu daya satu phasa. Alat pengaman ini harus memiliki 3 buah element Bimetal, serta
diperlengkapi dengan 2 buah kontak bantu operasi.
2.2.2.11. Semua kontaktor maknetis yang akan melayani beban tiga phasa harus dilengkapi
dengan suatu alat pengaman baik untuk gangguan hilangnya catu daya satu phasa
maupun gangguan arus beban tiga phasa tidak seimbang lebih dari 10 %.
2.2.2.12. Alat ukur yang dipergunakan berdimensi tidak kurang dari 90x90 mm sesuai untuk
pemasangan di pintu panel dan mempunyai ketelitian yang tidak kurang dari kelas 1,5.
Setiap alat ukur harus diberikan alat pengaman gangguan arus lebih dan arus hubung
singkat.
2.2.2.13. Pendistribusi daya listrik di dalam panel (BUSBAR) harus mempunyai dimensi yang dapat
melakukan arus beban maksimum yang mungkin terjadi tanpa memperhatikan
penempatan komponen serta harus mampu menahan besarnya arus gangguan yang
mungkin terjadi sesuai ketentuan DIN 43-671.
2.2.2.14. Khusus untuk keperluan pencegahan operasi bersama antara sumber daya dari PLN dan
sumber daya dari Diesel Generator Set, diperlukan alat pengaman tipe 4 kutub.
2.2.2.15. Pada dasarnya semua alat pengaman rangkaian yang dilengkapi dengan motor
penggerak, harus dilengkapi dengan saklar pemilih operasi manual otomatis.

2.2.3 Ketentuan Teknis Kabel Listrik


2.2.3.1. Kabel khusus tahan api yang dipergunakan adalah kabel baik yang berinti tunggal
maupun yang berinti banyak dengan luas penampang yang tidak kurang dari yang
ditunjukkan dalam gambar rencana, dimana intinya terbuat dari bahan tembaga yang
diberikan isolasi dari bahan PVC dan dibungkus dengan lapisan PVC.
2.2.3.2. Kabel tahan api ini hendaknya dapat dipergunakan pada kondisi temperatur keliling
tidak kurang dari 700 derajat Celcius selama 3 jam sesuai IEC Pub 331,1970.
2.2.3.3. Peralatan bantu persambungan kabel tahan api harus sesuai dengan yang dianjurkan
oleh pabrik pembuatnya dan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2.2.3.4. Kabel yang akan dipergunakan untuk menyalurkan daya listrik dan akan ditanam adalah
kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas penampang tidak kurang dari
yang ditunjukkan dalam gambar rencana, dimana setiap intinya di isolasi dengan bahan
PVC dan diisolasi secara keseluruhan dengan PVC. Pada lapisan luarnya harus terdapat
bagian pelindung dari beban mekanis dan dilapis dengan bahan PVC.
2.2.3.5. Kabel yang akan dipergunakan untuk menyalurkan daya listrik pada jaringan primer dan
atau pada beban dinamis adalah kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas
penampang inti tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
2.2.3.6. Dimana setiap intinya diisolasi dengan bahan PVC dan secara keseluruhan di isolasi
dengan bahan PVC sebanyak 2 lapis.
2.2.3.7. Kabel yang dipergunakan untuk melayani beban listrik penerangan dan kotak kontak
yang tidak ditanam adalah kabel berinti banyak dari bahan tembaga dengan luas
penampang inti tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam gambar rencana, dimana

8
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

setiap intinya di isolasi dengan bahan PVC dan secara keseluruhan di isolasi dengan
bahan PVC.
2.2.3.8. Kabel yang dipergunakan untuk melayani beban listrik penerangan dan kotak kontak
serta beban listrik lainnya dan ditanam harus sesuai dengan ketentuan pada butir 04
tersebut di atas.
2.2.3.9. Kabel yang dipergunakan sebagai kabel kontrol operasi adalah kabel berinti banyak dari
bahan tembaga dengan luas penampang inti tidak kurang dari yang ditunjukkan dalam
gambar rencana, dimana setiap intinya di isolasi dengan bahan PVC dan secara
keseluruhan di isolasi dengan bahan PVC sebanyak 2 lapis dan mempunyai nomor inti.
Apabila ternyata kabel ini harus ditanam, maka kabel ini harus diberikan pipa pelindung
khusus kabel tipe sambungan ulir.
2.2.3.10. Kabel listrik yang akan dipergunakan untuk melayani beban tiga phasa harus diproduksi
sesuai dengan ketentuan dalam SPLN dan VDE untuk tegangan kerja sebesar 600/1.000
Volt.
2.2.3.11. Kabel listrik yang akan dipergunakan untuk melayani beban satu phasa harus di produksi
sesuai dengan ketentuan dalam SPLN dan VDE untuk tegangan kerja sebesar 500 V.
2.2.3.12. Kabel kontrol khusus untuk tegangan kerja tidak lebih dari 110 Volt adalah kabel berinti
tembaga berbentuk serabut dengan luas penampang inti seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana dan masih dapat melayani operasi secara normal dimana setiap
intinya terbuat dari bahan tembaga berisolasi dengan bahan PVC dan secara
keseluruhan di isolasi dengan bahan PVC.
2.2.3.13. Ketentuan lain mengenai kabel akan diberikan Konsultan Pengawasselama periode
pelaksanaan.

2.2.4 Ketentuan Teknis Lampu Penerangan


1. Lighting Fixtures Lampu TL
a. Kotak lampu penerangan umum harus terbuat dari bahan pelat baja yang diproses
antikarat dengan ketebalan tidak kurang dari 0,7 mm dan dicat akhir dengan cat
bakar warna putih dari ICI, contoh harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Lampu tabung yang dapat dipakai adalah jenis TLED Warm White.
c. Reflektor lampu harus terbuat dari bahan Mirror Polished Alumunium Sheet yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga sesuai dengan produk aslinya. Bagian penyekat
antara ujung reflektor hendaknya terbuat dari bahan Anodized alumunium profile
sepanjang kotak lampu dan armaturenya tertutup.
d. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan effisiensi
penerangan yang maksimal, rapih kuat serta sedemikian rupa hingga pekerjaan-
pekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan
pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan.
e. Pada semua lighting fixtures harus dibuat mur dan baut sebagai tempat terminal
pentanahan (grounding).

2. Lampu Tabung (Down Light)

9
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

a. Reflektor yang dipergunakan harus terbuat dari Mirror Polished Alumunium Sheet.
Pada bagian bawah dari reflektor hendaknya diberikan bahan dengan bentuk
khusus warna hitam untuk menahan kesilauan dan armaturenya tertutup.
b. Lamp Holder menggunakan standar E-27 atau sesuai dengan jenis lampu digunakan.
c. Lampu yang dipakai dari jenis lampu LED atau sesuai gambar rencana, contoh harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3. Lain-lain
a. Setiap lampu yang bukan merupakan jenis lampu pijar harus dilengkapi dengan
kapasitor sehingga dalam kondisi kerja normal akan mempunyai faktor daya tidak
kurang dari 90 %.
b. Penempatan kabel di dalam kotak lampu harus diatur secara rapi dan setiap ujung
kabel harus disediakan terminal penyambungan termasuk terminal pentanahan.

2.2.5 Ketentuan Teknis Pipa Pelindung Kabel


1. Pelaksana wajib mempergunakan pipa pelindung kabel bagi semua kabel yang berukuran
lebih kecil dari 6 mm2 dimana diameter dalam dari pipa pelindung kabel tidak kurang dari
150 % diameter luar kabel yang dipergunakan dengan memperhitungkan besarnya radius
pipa pelindung yang diperlukan pada belokan arah jalur kabel.
2. Apabila dipergunakan kabel berinti tunggal maka luas penampang dalam pipa pelindung
harus tidak kurang dari 250 % jumlah luas penampang kebal yang akan di pasang dengan
memperhitungkan besar radius pipa pelindung yang diperlukan pada belokan arah jalur
kabel.
3. Apabila tidak ditentukan lain, maka Pelaksana wajib memakai pipa pelindung kabel yang
terbuat dari bahan PVC khusus SUPER HIGHT HEAVY GAUGE khusus pemakaian dalam
bangunan sesuai dengan standar BSI.
4. Pipa pelindung kabel yang di pergunakan harus tidak mempunyai sifat sebagai berikut :
c. Tidak mudah terbakar,
d. Tidak merambatkan api,
e. Dapat memadamkan api dengan sendirinya,
f. Tidak mengeluarkan gas beracun bila terbakar,
g. Dan ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan persyaratan International
5. Pelaksana wajib mempergunakan kotak percabangan yang sesuai dengan kebutuhan dan
tipe pemasangannya serta disetujui oleh Konsultan Pengawas.
6. Pelaksana wajib mempergunakan pipa pelindung jenis fleksibel yang terbuat dari bahan yang
sama dengan pipa pelindung lainnya, khusus untuk penyambungan pipa pelindung ke setiap
beban listrik.
7. Pelaksana wajib mempergunakan semua alat bantu pemipaan yang sesuai dengan
kegunaannya dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
8. Peralatan bantu untuk pipa pelindung diatur sebagai berikut :
a. Pada setiap jarak 6 meter harus diberikan sambungan tipe EXPANSION COUPLING,
b. Tipe klem pipa harus sesuai untuk pemakaian jenis sambungan yang dimaksud,
dimana pipa tidak berhubungan langsung dengan tempat kedudukannya,

10
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

c. Lem yang dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik pembuat pipa
dan bersifat FIRE RETARDANT,
d. Pada setiap 4 belokan arah jalur pemipaan, hendaknya diberikan kotak
percabangan.
9. Khusus untuk kabel yang berdiameter 6mm² atau lebih maka kabel harus ditempatkan dirak
kabel dalam cable duct atau di atascable tray.

2.2.6 Ketentuan Teknis Saklar dan Kotak Kontak


1. Saklar yang dipergunakan harus mempunyai kapasitas pemutusan, penyambungan dan
penghantar arus tidak kurang dari 10 A secara kontinue pada tegangan 240 V.
2. Kotak kontak yang dipergunakan harus mempunyai kapasitas penghantaran arus beban tidak
kurang dari 16 A secara kontinue pada tegangan kerja 240 Volt. Kotak kontak ini harus
mempunyai bagian penghantar pentanahan.
3. Baik saklar maupun kotak kontak harus dilengkapi dengan kotak pemasangan yang akan di
tempatkan di dalam partisi atau di dalam dinding ruangan. Oleh karenanya kotak pemasangan
tersebut harus sesuai untuk pemasangan di dalam partisi.
4. Kotak kontak yang dipergunakan harus mempunyai perlengkapan berupa pengaman pada
kedua lubang pengantar phasa dan netral sehingga tidak mungkin dapat dipergunakan apabila
hanya salah satu lubang ditekan.
5. Bagian depan dari saklar dan kotak kontak harus terbuat dari bahan bukan metal dan
warnanya akan ditentukan kemudian.

2.2.7 Ketentuan Teknis Penangkal Petir.


1. Bagian penerima petir yang dipergunakan adalah sistem penangkal petir konvensional yang
memakai prinsip bola bergulir.
2. Setiap bagian dari sistem penangkal petir ini tidak diperkenankan mempunyai peralatan
bantu yang dapat mengurangi keandalan dari sistem secara keseluruhan.
3. Bagian penerima petir harus dipasangkan pada puncak tiang yang ditempatkan di atas
bangunan, dimana ketinggian keandalan keseluruhan harus sesuai dengan yang akan
ditunjukkan dalam gambar rencana.
4. Pelaksana wajib memeriksa kembali konstruksi pemasangan tiang penangkal petir termasuk
dudukkan untuk menjamin pemasangan yang kokoh dan dapat menahan gangguan yang
mungkin akan terjadi.
5. Bagian penghantar arus surya harus jenis coaxial atau sesuai dengan yang diajurkan oleh
pabrik pembuat bagian penerima petir.
6. Bagian pentanahan harus terdiri dari atas titik pentanahan yang terbuat dari pipa baja
galvanis berdiameter 1,5" atau lebih sepanjang 12 meter atau lebih dan pada tujuan
ujungnya diberikan batang tembaga runcing berdiameter tidak kurang dari 1,50” sepanjang
50 cm.
7. Bagian ujung dari titik pentanahan harus diberikan kotak kontrol yang terbuat dari susunan
batu bata yang diplester halus dan dilengkapi penutup beton yang diberikan pegangan untuk
membukanya.

11
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

8. Pada permukaan tanah dari titik pentanahan harus diberikan kotak kontrol yang terbuat dari
susunan batu bata yang diplester halus dan dilengkapi penutup beton yang diberikan
pegangan untuk membukanya.
9. Pesambungan antara penghantar arus surya dengan penghantar titik pentanahan
mempergunakan alat bantu persambungan khusus sesuai dengan petunjuk manajemen
kontruksi.
10. Persambungan antara penghantar arus surya dan bagian penerima petir, harus dilakukan
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat peralatan.
11. Pelaksana wajib menyediakan suatu titik pentanahan dengan tahanan pentanahan tidak
lebih dari 2 Ohm bila diukur pada saat 2 hari tidak hujan secara berturut-turut.
12. Ketentuan lain mengenai pekerjaan ini akan diberikan oleh manajemen kontruksi selama
periode pelaksanaan pekerjaan.

2.2.8 Ketentuan Teknis Pentanahan


1. Semua titik pentanahan harus terdiri atas titik pentanahan, yang terbuat dari pipa baja
galvanis 1,5" atau lebih sepanjang 12 meter atau lebih dimana pada bagian ujungnya
diberikan batang tembaga runcing berdiameter tidak kurang dari 1,50" sepanjang 50 cm.
2. Bagian ujung dari titik pentanahan harus dihubungkan ke penghantar pentanahan dengan
mempergunakan kawat baja telanjang berluas penampang seperti ditunjukkan di dalam
gambar rencana.
3. Pada permukaan tanah dari titik pentanahan harus diberikan kotak kontrol yang terbuat dari
susunan batu bata yang diplester halus dan dilengkapi penutup beton yang diberikan
pegangan untuk membukanya.
4. Persambungan antara penghantar pentanahan dengan penghantar titik pentanahan harus
mempergunakan alat bantu persambungan khusus sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
5. Pelaksana wajib menyediakan suatu titik pentanahan dengan tahanan pentanahan tidak
lebih dari 2 Ohm bila diukur pada saat 2 hari tidak hujan secara berturut-turut.
6. Ketentuan lain mengenai pekerjaan ini akan diberikan oleh Konsultan Pengawasselama
periode pelaksanaan pekerjaan.

2.2.9 Ketentuan Teknis Peralatan Bantu


1. Pada hubungan kabel dan peralatan, Pelaksana harus mempergunakan sepatu kabel/ klem
yang sesuai ukurannya dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2. Peralatan bantu dalam melakukan terminasi di terminal beban pada Gardu PLN harus sesuai
dengan yang dianjurkan oleh pabrik pembuat kabel dan dapat diterima oleh PLN serta
disetujui Konsultan Pengawas.
3. Peralatan bantu dalam terminasi kabel yang berukuran lebih besar dari 16 mm adalah sepatu
kabel yang harus di setujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Peralatan bantu untuk pemasangan kabel kedalam panel berupa CABLE GLAND harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
5. Peralatan bantu dalam pemasangan lampu penerangan harus sesuai dengan kondisi
lapangan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

12
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

6. Peralatan bantu berupa FISHER dan DYNABOLT dan yang sejenis harus mempunyai kekuatan
yang sebanding terhadap bebannya dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
7. Peralatan bantu dalam pemasangan saklar, kotak kontak dan yang sejenis harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
8. Peralatan bantu dalam penyambungan kawat tembaga telanjang harus mempunyai
permukaan yang dilapisi oleh timah dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
9. Peralatan bantu dalam penyambungan kabel penerangan dan kotak kontak biasa adalah tipe
LASDOOP produksi 3 M atau Legrand.

2.3 Spesifikasi Bahan dan Peralatan


a. Komponen panel (Breaker) yang dipergunakan adalah hasil produksi SIEMENS,
SCHNEIDER, ABB.
b. Pabrik pembuat panel listrik adalah SIMETRI, TIGA KREASI.
c. Kabel listrik tegangan rendah yang dipergunakan adalah hasil produksi dari
KABELMETAL, SUPREME, KABELINDO.
d. Pabrik pembuat Armature lampu penerangan adalah PHILIPS, PANASONIC.
e. Lampu TLED, LED yang dipergunakan adalah buatan PHILLIPS, PANASONIC.
f. Dudukan lampu TLED adalah buatan PHILIPS, PANASONIC.
g. Pipa pelindung kabel yang dipergunakan adalah EGA, RIFENG atau LESSO.
h. Saklar, kotak kontak adalah buatan PANASONIC, SCHNEIDER atau HUGER dimana
warnanya akan ditentukan kemudian.
i. Penangkal petir yang dipergunakan adalah sistem Konventional (bola bergulir).
j. Lain-lain bahan dan peralatan yang dipergunakan apabila tidak ditentukan dalam
ketentuan ini merupakan kewajiban Pelaksana untuk mengusulkannya dan harus
dijelaskan dalam penawaran.
k. Apabila Pelaksana mendapatkan kesulitan di dalam mendapatkan bahan dan peralatan
yang sesuai dengan hasil konfirmasi dan negosiasi, Pelaksana dapat mengajukan
alternatif secara tertulis dan apabila usulan tersebut ditolak oleh Pemberi Tugas dan
atau Konsultan Pengawas,maka resiko yang mungkin timbul adalah tanggung jawab
Pelaksana.

3. PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN PLAMBING

3.1 Lingkup Pekerjaan


3.1.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pelaksana wajib mengadakan, melaksanakan pemasangan bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan di dalam sistim instalasi ini secara baik dan melakukan penyetelan pada bagian
bagian yang memerlukan serta mengadakan pengujian, baik untuk setiap bagian dari sistim
maupun untuk keseluruhan sistim, guna mendapatkan suatu operasi dari sistim secara
sempurna dan memuaskan.

13
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2. Pelaksana diwajibkan melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan yang diuraikan dalam pasal ini
untuk setiap jenis pekerjaan sebagai berikut :
a. Sistim pengadaan air bersih
b. Sistim distribusi air bersih
c. Sistim pembuangan air bekas dan air kotor dan venting
d. Sistim pembuangan air hujan
e. Sistim kelistrikan untuk peralatan
3. Pelaksana wajib melengkapi seluruh bagian dari sistim sehingga secara keseluruhan
merupakan sistim yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
4. Pelaksana wajib menyatakan kekurangan dan atau ketidak-jelasan dan atau kesalahan yang
terdapat di dalam dokumen pelelangan, pada saat Rapat Penjelasan Pelelangan.
5. Penawaran yang diajukan oleh Pelaksana dinilai berlaku untuk seluruh sistim yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.

3.1.2 Lingkup Pekerjaan Plambing


1. Sistim Pengadaan Air Bersih yang merupakan lingkup pekerjaan secara garis besar adalah
sebagai berikut :
• Mendapatkan penyambungan sumber air dari instalasi yang sudah ada.
• Pengadaan dan pemasangan semua peralatan pada Ruang Pompa.
2. Sistim Distribusi Air Bersih
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu sistim penyaluran air berasal dari
sungai ditampung di tanki air baku kemudian ke tangki atap dengan bantuan pompa
beserta semua kelengkapannya dan selanjutnya didistribusikan ke titik-titik pemakaian
secara gravitasi seperti terlihat dalam gambar rencana.
3. Sistim Pembuangan Air Kotor
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu sistim penyaluran air kotor yang
berasal dari closet dan urinal ke tempat penampungan air kotor (Sewage Treatment
Plant) dan selanjutnya dipompakan ke saluran Air Kotor/Drainase diluar bangunan.
4. Sistim Pembuangan Air Bekas
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu sistim penyaluran air bekas yang
berasal dari peralatan-peralatan sanitasi kecuali closet dan urinal ke saluran air kotor.
5. Sistim Pembuangan Udara Dalam Pipa (Venting)
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu penyaluran udara dan atau gas yang
berasal dari dalam pipa pembuangan air bekas, air kotor dan tempat penampungan air
kotor ke udara bebas.
6. Sistim Pembuangan Air Hujan
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu sistim penyaluran air hujan yang
berasal dari atap bangunan dan teras ke saluran pembuangan air hujan/ Drainase.
7. Sistim Kelistrikan Untuk Peralatan
Yang merupakan lingkup pekerjaan ini adalah suatu sistim penyaluran daya listrik dari
panel pompa di ruang pompa kesemua peralatan dalam lingkup pekerjaan ini termasuk
semua alat pengatur operasinya seperti ditunjukkan dalam gambar rencana. Dalam hal

14
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

ini, pentanahan panel dan sistim daya bagi peralatan dimasukkan dalam lingkup
pekerjaan ini.

3.2 Ketentuan Teknis Pekerjaan Plambing


3.2.1 Ketentuan Teknis Pompa
1. Pompa pengisi tangki atap (transfer pump) yang dipergunakan adalah tipe Centrifugal End
Suction atau Vertical Centrifugal Multistages yang digerakkan motor listrik dan dapat bekerja
secara otomatis yang diatur oleh Water Level Switch. Ketentuan lainnya pompa ini dapat
dilihat dalam schedule material.
2. Semua pompa harus dilengkapi dengan alat pencegah kebocoran aliran air dengan
mempergunakan Mechanical Seal.

3.2.2 Ketentuan Teknis Pekerjaan Pipa


1. Pipa penyalur air bersih yang dipergunakan adalah pipa PPR yang diproduksi sesuai dengan
ketentuan dalam Standard Industri Indonesia lengkap dengan peralatan bantu pemipaannya,
Spesifikasi bahan pemipaan :
Spesifikasi PPR PN10
Penggunaan : Air Bersih.
Tekanan standard 10 bar

2. Pipa yang dipergunakan untuk penyaluran air kotor, bekas dan air hujan harus terbuat dari
bahan PVC untuk kelas operasi pada tekanan kerja sebesar 10 Kg/cm² sesuai dengan
ketentuan JIS K. 67 YI.

Spesifikasi PVC 10
Penggunaan : Air Kotor, Air bekas, Air Hujan.
Tekanan Standard 10 bar

Uraian Keterangan

Pipa (PVC) klass 10 bar Polyvinyl chloride

Fitting PVC Injection Moulded Pressure fitting, Solvent joint type.

Reducer PVC Injection Moulded Sanitary fitting type Concentric,


Solvent Cement Joint.

Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.

15
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

3.2.3 Ketentuaan Teknis Peralatan Bantu Pemipaan


1. Katup operasi yang berdiameter lebih besar dari 2,5" harus terbuat dari bahan besi cor
dengan sambungan jenis Flange standard JIS, sedangkan untuk diameter 2,5" atau lebih kecil
harus terbuat dari bahan bronze dengan sambungan ulir, kelas 10 K tekanan kerja minimum
10 Kg/cm².
2. Alat ukur tekanan aliran air yang dipergunakan harus mempunyai batas pengukur sampai
dengan 1,5 kali tekanan kerja normal dan berdiameter tidak kurang dari 10 cm dalam
pemasangannya, alat ini harus dilengkapi dengan check valve dan pipa penyambungan ¾".
3. Foot Valve yang dipergunakan hendaknya bersifat sebagai penyaring dan penahan lajur air
diatasnya. Ukuran Foot Valve harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana,
alat ini hendaknya dilengkapi dengan tali baja penggerak bagian pemberatnya untuk
membersihkan kotoran yang terdapat disekitar lubang air masuk tanpa harus membuka
bagian tersebut.
4. Check Valve yang dipergunakan harus merupakan tipe Non Water Hammer dan selama
operasinya tidak menimbulkan bunyi yang berarti. Diameter alat ini ditunjukkan dalam
gambar rencana sesuai dengan ukuran pipanya.
5. Setiap hubungan pipa dengan pompa harus dilengkapi dengan pipa fleksibel yang terbuat
dari bahan karet dimana penyambungannya dengan sistem Flange. Diameter alat ini harus
sesuai dengan ukuran pipa yang terhubung.
6. Air Release Valve dan Air Vent Valve yang dipergunakan harus mempunyai tekanan kerja
tidak kurang dari 10 Kg/Cm², terbuat dari bahan besi cor dengan Trim Valve yang terbuat dari
Bronze.
7. Pressure Reducing Valve yang dipergunakan harus terbuat dari bahan besi cor, dengan
lembaran katup terbuat dari Bronze. Alat ini harus dipilih yang dapat menahan tekanan kerja
dari 10 Kg/cm² ke tekanan kerja 0,5 - 5 Kg/cm².
8. Penyambungan pipa yang berdiameter lebih kecil atau sama dengan 2½" adalah tipe ulir bagi
pipa yang diameternya lebih besar penyambungan dengan Flange. Dikecualikan pada
ketentuan ini adalah penyambungan pipa kesemua peralatan seperti pompa, katup operasi,
meter air dan lain-lain peralatan sejenis, harus mempergunakan jenis sambungan Flange
standard JIS (pipa sama atau lebih besar dari 3") dan sambungan union (pipa lebih kecil dari
3").
9. Kelas operasi semua peralatan bantu seperti Long Bouw Elbouw, Socket, Reducer, Valves dan
lain peralatan bantu yang sejenis khusus untuk pipa baja harus dari kelas 10 K.
10. Peralatan bantu pemipaan untuk pipa jenis PVC, harus terbuat dari bahan yang sama dengan
bahan pipa dan diproduksi dengan proses injeksi untuk penyambungan lem.
11. Lem yang dipergunakan dalam melaksanakan penyambungan pipa PVC, harus sesuai dengan
yang dianjurkan oleh pabrik pembuat pipa dan alat bantunya.

3.2.4 Ketentuan Teknis Alat Kontrol Operasi


1. Alat kontrol tekanan kerja atau pressure switch yang dipergunakan harus mempunyai batas
operasi minimum sesuai dengan kebutuhan seperti yang diberikan dalam gambar rencana.
Alat ini hendaknya mempunyai kontak bantu operasi dua macam Normally Open dan
Normally Close. Kontak bantu tersebut harus terpisah satu dengan yang lain.

16
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2. Alat kontrol ketinggian air atau level switch yang dipergunakan adalah tipe elektroda dan
mempunyai dua kontak bantu operasi, yaitu Normally open dan Normally Close yang
terpisah satu dengan lainnya.
3. Alat kontrol ketinggian air lainnya yaitu float switch dengan ketentuan sama seperti level
switch dan float valve dengan kelambatan waktu operasi.
4. Alat penunjuk ketinggian air atau Level Indicator yang dipergunakan adalah tipe pelampung,
konstruksi alat ini harus sedemikian rupa sehingga tidak terpengaruh oleh aliran dalam
tangki. Penunjukkan ketinggian air di dalam ruang pompa hendaknya didasarkan pada
ketinggian pelampung yang menggerakkan tongkat baja anti karat / stainless steel yang
diberikan warna. Pelaksana harus menyediakan papan skala dibelakang tongkat tersebut.

3.3 Persyaratan Pemasangan Pipa


3.3.1 Umum
1. Pemipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan,
ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya penyilangan.
2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm
diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta penghalang lainnya.
4. Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain
katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang
diperlihatkan dalam gambar.
5. Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan UNION
atau Flanges.
6. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpi¬paan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
7. Reducers dan expanders yang terletak dijalur pipa-pipa uap pada posisi horisontal dasarnya
harus datar untuk memungkinkan drainase. Pemipaan untuk uap harus menurun searah
dengan aliran uap.
8. Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan air limbah harus seperti berikut, kecuali
seperti diperlihatkan dalam gambar.
• Di bagian dalam bangunan :
- Garis tengah 150 mm atau lebih kecil 2,5%
• Di bagian luar bangunan :
- Garis tengah 150 mm atau lebih kecil 1,5%
- Garis tengah 200 mm atau lebih besar 1%
9. Semua pekerjaan pemipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan. Drain dan
vent harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurangan.
10. Setiap belokan pipa harus diberi penguat agar sambungan tidak mudah lepas apabila di
dalam tanah harus diberi blok-blok beton.
11. Katup (Valve) dan saringan (strainer) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katub (Valve handled) tidak boleh menukik.

17
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

12. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat yang
dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
13. Pekerjaan pemipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah pompa dengan
proporsi yang tepat pada bagian-bagian penyempitan. Katup-katup dan fittings pada
pemipaan demikian harus ukuran jalur penuh.
14. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-pengarah pipa
harus secukupnya disediakan agar pemuaian serta peregangan terjadi pada alat-alat
tersebut, sesuai dengan permintaan danpersyaratan pabrik.
15. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipa sleeves harus disediakan dimana pipa-pipa
menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui
dinding tahan api, ruang-ruang kososng diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan
bahan rock wool.
16. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
pemipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan
caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-benda lain.
17. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
18. Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
19. Pipa dalam tanah harus bebas dari bahan-bahan keras dan harus diurug pasir setebal 10 cm
sekeliling pipa.
20. Pemasangan peralatan kontrol pada pipa harus pada pipa horisontal dan diperhitungkan
agar pada tempat aliran air yang laminar

3.3.2 Penggantung dan Penunjang Pipa


1. Pemipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat
dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau regangan pada jarak yang
tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :

Batas Maximum Ruang


Jenis Pipa Ukuran Pipa Interval Mendatar Interval Tegak
(m) (m)

Sampai 20 1,8 2
25 s/d 40 2,0 3
Pipa Besi 50 s/d 80 3,0 4
100 s/d 150 4,0 4
200 atau lebih 5,0 4

Pipa PVC 50 0,6 0,9


80 0,9 1,2
100 1,2 1,5
150 1,8 2,1

18
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini
a. Perubahan-perubahan arah
b. Titik percabangan
c. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar sebagai berikut :

a. Diameter Batang
Ukuran Pipa Batang

Sampai 20 mm 6 mm
25mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanam 5
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel di atas
Penunjang pipa lebih dari 2 dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak.

b. Bentuk gantungan
Untuk yang lain-lain : Split ring type atau Clevis type.

4. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang.

3.3.3 Cara Pemasangan Pipa Air Limbah Dalam Tanah


a. Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
b. Pemadatan dasar galian sekaligus membuang benda-benda keras/tajam.
c. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2 meter pada dasar galian dengan
adukan semen.
d. Urugan pasir setinggi dasar pipa dan dipadatkan.
e. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar pipa.
f. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
g. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar.
h. Setiap belokan diberi penunjang dengan blok- blok beton.

3.3.4 Pemasangan Katup-katup


Katup-katup harus disediakan sesuai yang dimin¬ta dalam gambar, spesifikasi dan untuk
bagian- bagian berikut ini :
a. Sambungan masuk dan keluar peralatan.
b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah di ruang mesin

19
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

Ukuran Pipa Ukuran Katup


Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm

c. Ventilasi udara otomatis.


d. Katup kontrol aliran keatas dan kebawah.
e. Katup pengurang tekanan (Pressure reducing valves) untuk aliran keatas dan kebawah.
f. Katup by-pass.

3.3.5 Pemasangan Strainer


Strainer harus disediakan sesuai gambar, spesifikasi dan untuk alat berikut ini :
a. Katup-katup Pengontrol
b. Katup-katup Pengurang tekanan.
c. Steam traps

3.3.6 Pemasangan Katup-katup Pelepasan Tekanan


Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempat yang mungkin timbul
kelebihan tekanan.

3.3.7 Pemasangan Katup-katup Pengaman


Katup-katup Pengaman harus disediakan di tempat- tempat yang dekat dengan sumber
tekanan.

3.3.8 Pemasangan Ven Udara Otomatis


Ven udara otomatis harus disediakan di tempat- tempat tertinggi dan kantong udara.

3.3.9 Pemasangan Katup-katup Pengurangan Tekanan


Katup-katup Pengurangan Tekanan harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan
pemakai lebih rendah dari tekanan suplai.

3.3.10 Pemasangan Sambungan Fleksibel


Sambungan fleksibel harus disediakan untuk menghilangkan getaran dari sumber getaran.

3.3.11 Pemasangan Pengukur Tekanan


Pengukur tekanan harus disediakan tempat yang perlu untuk mengukur, antara lain :
a. Steam outlets and inlets of steam header
b. Katup-katup pengurang tekanan.
c. Katup-katup pengontrol.
d. Setiap pompa.
e. Setiap bejana tekan.

20
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

3.3.12 Penyambungan Pipa-pipa


1. Sambungan Pipa PPR.
a. Teknik Polyfusion – Teknik ini biasanya menggunakan alat pemanas yang
sederhana alat ini mudah di bawa kemana-mana dan cocok untuk instalasi di
daerah dengan space kecil. Alat ini biasanya dapat digunakan untuk proses
penyambungan pipa PPR yang berdiameter kecil yakni 20 mm hingga 63 mm.
b. Teknik Fungsi Matrice – yaitu memanaskan bagian dalam maupun luar pipa
dengan sambungan dalam waktu yang bersamaan. Kedua knop ini disatukan
dengan baut yang berhubungan dengan plat pemanas atau polyfusion.
c. Teknik Welding Machine – Teknik ini pada dasarnya memiliki proses yang hampir
sama. Seperti sistem penyambungan dengan teknik polyfusion, teknik ini
menggunakan plat panas serta dukungan metrice. Setelah pipa masing-masing di
klam, plat pemanas di taruh di bagian tengah kemudian dua bagian klem bisa di
maju kan atau di mundurkan setelah melakukan proses pemanasan yang cukup.
2. Sambungan Lem
a. Penyambungan antara pipa dan fitting PVC, memp¬ergunakan lem yang sesuai
dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa.
b. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan
alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
c. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik
pipa.
3, Sambungan yang mudah dibuka.
a. Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat seniter sebagai berikut :
b. Antara Lavatory Faucet dab Supply Valve.
c. Pada waste fitting dan shipon.
d. Pada sambungan ini kerapatan diperoleh oleh adanya paking dan bukan seal
threat.
4. Sleeves
a. Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus kontruksi beton.
b. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran
diluar pipa ataupun isolasi.
c. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
d. Untuk pipa-pipa yang akan menembus kontruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air ( Water proofing ) harus dari jenis “Flushing Sleeves”.
e. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat ke- dap air dengan rubber sealed
atau “Caulk”.

21
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

5. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di
setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara/ metode-
metode yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
6. Label Katup
a. Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
b. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan
ditags katup.
c. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.

3.4 Ketentuan Pelaksanaan Pekerjaan Listrik


Ketentuan mengenai pemasangan bahan / peralatan listrik untuk pekerjaan ini, harus
mengikuti ketentuan yang tertera di dalam ketentuan Pekerjaan Listrik.

3.5 Ketentuan Pengujian Pekerjaan


1. Pelaksana wajib melaksanakan pengujian baik untuk setiap bagian dari sistim maupun untuk
sistim secara keseluruhan sesuai dengan permintaan Konsultan Pengawas.
2. Pelaksana wajib memberitahukan rencana pengujian kepada Konsultan Pengawasdan
Pemberi Tugas. Pengujian yang tidak dihadiri oleh Mamajemen Konstruksi dan wakil Pemberi
Tugas dinilai tidak sah dan harus diulang.
3. Pengujian atas kebocoran pemakaian pipa air bersih dan air panas dilaksanakan untuk setiap
bagian dari pekerjaan dengan memberikan tekanan sebesar 1,5 kali tekanan kerja normal tapi
tidak kurang dari 15 Kg/cm² selama jangka waktu tidak kurang dari 2 jam.
4. Selama pengujian ini tidak diijinkan adanya penurunan tekanan kerja.
5. Pengujian atas kebocoran pemakaian harus dilaksanakan untuk keseluruhan bagian dari
pekerjaan dengan memberikan tekanan kerja normal selama jangka waktu tidak kurang dari
12 jam dimana selama pengujian tidak diperkenankan adanya penurunan tekanan kerja.
6. Setelah pengujian kebocoran dilakukan dan berhasil dengan baik, maka Pelaksana diwajibkan
melaksanakan pembilasan jaringan dengan mengeluarkan air di setiap titik pemakaian pada
tekanan 2 Kg/cm² selama jangka waktu tidak kurang dari 5 menit.
7. Pengujian atas kebocoran pemakaian harus dilaksanakan untuk yang terakhir kalinya dengan
pemakaian jaringan selama 6 x 24 jam dimana lama pemakaian tidak kurang dari 6 jam setiap
hari tanpa adanya gangguan dan atau kerusakan.
8. Setelah seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik maka Pelaksana wajib melaksanakan
cuci hama pada seluruh jaringan dengan mempergunakan larutan chlorine, sehingga setelah
2 jam terdapat kadar Chlorine diujung pipa sebanyak 5 PPM.
9. Pengujian khusus untuk instalasi pipa air bekas, air kotor, venting dan air hujan dilakukan
secara gravitasi dengan mengisikan air ke semua pipa dan penurunan permukaan air tidak
diijinkan.
Pengujian pekerjaan listrik khusus untuk pekerjaan ini ditujukan untuk memeriksa hal-hal
sebagai berikut :

22
Perencanaan Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah Ruang Praktik Siswa SMKN 4 Pontianak

a. Tahanan isolasi gulungan motor,


b. Tahanan isolasi semua kabel daya dan kabel control,
c. Tahanan pentanahan,
d. Tahanan kerja peralatan dalam satu kesatuan sistim.
e. Pengujian hasil pelaksanaan lainnya, ditujukan untuk memeriksa kondisi kerja
setiap sistim pekerjaan termasuk seluruh alat kontrolnya.
10. Pelaksana wajib memperbaiki setiap gangguan dan kerusakan yang terjadi selama pengujian
dan seluruh biaya perbaikan tersebut merupakan tanggung jawab Pelaksana.
11. Pengawas berhak menolak adanya penyerahan pekerjaan kepada Pemberi Tugas, apabila
ditemukan adanya gangguan dan atau kerusakan selama dilakukannya pengujian.
12. Penyerahan pekerjaan kepada Pemberi Tugas hanya dapat dilaksanakan setelah diadakannya
pemeriksaan oleh Lembaga Pemerintah yang berwenang dan hasil pelaksanaan dapat diterima
oleh Lembaga Pemerintah tersebut.

3.6 Ketentuan Teknis Bahan dan Peralatan


a. Pompa type centrifugal end suction yang dipergunakan adalah produk WILO, TEVYN,
SAER.
b. Pipa PPR yang dipergunakan adalah SD, LESSO, RIFENG.
c. Pipa PVC yang dipergunakan adalah hasil produksi dari RUCIKA atau RIFENG.
d. VALVE-VALVE yang dipergunakan adalah produk KITZ, RISER, WEFLO.
e. Foot Valve yang dipergunakan adalah produk Socla atau Mizu.
f. Level Switch Pressure Switch, yang dipergunakan Fanal, Sika, Nagano, Saginomiya.
g. Pressure gauge, yang dipergunakan Nagano.
h. Sewage Treatment Plan (Biotech) yang digunakan adalah BIOFIL, PADI HIJAU.
i. Roof Tank yang digunakan adalah PENGUIN, BIOFIL.
j. Water Treatment Plan (WTP) yang digunakan adalah BIOFIL, PADI HIJAU.
k. Clean Out (CO) yang digunakan adalah Toto atau San Ei.
l. Alat kontrol operasi yang dipergunakan adalah produk Controlli, PENN, Fanal,
Honeywell, atau setaraf yang disetujui.
m. Fexible Joint yang dipergunakan adalah produk Tosen, Muraflex atau Proco.
n. Lain lain bahan dan peralatan yang tidak diuraikan dalam ketentuan ini, harus diusulkan
oleh Pelaksana dan dijelaskan dalam penawaran.
o. Pelaksana wajib mempergunakan satu hasil produksi untuk setiap bahan dan peralatan.
p. Apabila ternyata selama periode pelaksanaan, Pelaksana mengalami kesulitan dalam
mendapatkan bahan dan peralatan yang sesuai dengan penawaran dan hasil klarifikasi,
maka Pelaksana diijinkan mengajukan usulan perubahannya. Tetapi bila usul tersebut
ditolak, maka semua resiko akan menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.

23
MATA PEMBAYARAN UTAMA
PAKET PEKERJAAN : Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
NAMA SEKOLAH : SMKN 4 Pontianak
LOKASI : Kota Pontianak
TAHUN ANGGARAN : 2023

NO KODE
NO URAIAN PEKERJAAN UNIT VOLUME KETERANGAN
EXCEL ANALISA
1 2 3 4 5 6 8
1 A REHABILITASI RUANG PRAKTEK SISWA NON MPU
2 I PEKERJAAN PENDAHULUAN NON MPU
3 1 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank Ls 1,00 NON MPU
4 2 Pembongkaran Bangunan Eksisting m2 252,00 MPU
5 3 Papan nama pekerjaan Unit 1,00 NON MPU
6 4 Penyelengaraan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Ls 1,00 MPU
7 II PEKERJAAN PONDASI NON MPU
8 1 Pekerjaan Pondasi NON MPU
9 a. Galian Tanah Pondasi m3 49,00 1.7.1.a(c) NON MPU
10 b. Cerucuk 10-12 - Pj. 12 m + Pemancangan Bh 336,00 MPU
11 c. Urugan Pasir m3 7,00 1.7.2.d NON MPU
12 d. Bekisting Tapak Pondasi m2 1,00 A.4.1.1.20. NON MPU
13 e. Penulangan kg 1.199,00 2.2.6.1.b.(c) MPU
14 f. Lantai Kerja t: 5 Cm - K.100 m3 3,00 A.4.1.1.1. NON MPU
15 g. Pekerjaan Beton K. 225 m3 8,00 A.4.1.1.7. MPU
16 2 Pekerjaan kolom Pondasi Uk. 30x30 NON MPU
17 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 1,00 A.4.1.1.7. NON MPU
18 b. Penulangan Utama D13 kg 87,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
19 c. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 25,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
20 d. Bekisting Kolom m2 13,00 A.4.1.1.22. NON MPU
21 III PEKERJAAN STRUKTUR NON MPU
22 1 Pekerjaan Balok Sloof Uk. 20/50 NON MPU
23 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 5,00 A.4.1.1.7. NON MPU
24 b. Penulangan Utama D16 kg 729,00 2.2.6.1.b.(c) MPU
25 c. Penulangan Utama D13 kg 138,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
26 d. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 218,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
27 e. Bekisting Balok m2 53,00 A.4.1.1.22. NON MPU
28 2 Pekerjaan Balok Sloof Uk. 20/40 NON MPU
29 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 1,00 A.4.1.1.7. NON MPU
30 b. Penulangan Utama D16 kg 227,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
31 c. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 67,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
32 d. Bekisting Balok m2 14,00 A.4.1.1.22. NON MPU
33 3 Pekerjaan kolom Uk. 30x30 NON MPU
34 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 8,00 A.4.1.1.7. NON MPU
35 b. Penulangan Utama D16 kg 700,00 2.2.6.1.b.(c) MPU
36 c. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 244,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
37 d. Bekisting Kolom (2x Pakai) m2 101,00 A.4.1.1.22. MPU
38 e. Plesteran Kolom m2 101,00 A.4.4.2.3 NON MPU
39 4 Pekerjaan Ring Balok Uk. 15/30 NON MPU
40 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 1,00 A.4.1.1.7. NON MPU
41 b. Penulangan Utama D16 kg 150,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
42 c. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 48,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
43 d. Bekisting Balok m2 2,00 A.4.1.1.22. NON MPU
44 5 Pekerjaan Ring Balok Uk. 20/40 NON MPU
45 a. Pekerjaan Beton K. 225 m3 5,00 A.4.1.1.7. NON MPU
46 b. Penulangan Utama D16 kg 413,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
47 c. Penulangan Beugel Æ8 - 15 Cm kg 183,00 2.2.6.1.b.(c) NON MPU
48 d. Bekisting Balok m2 11,00 A.4.1.1.22. NON MPU
49 6 Kuda-Kuda Atap Baja WF 200 x 100 x 5,5 x 8 NON MPU
50 a. Baja Profil WF 200 x 100 x 5,5 x 8 kg 2.668,00 A.4.2.1.1. MPU
51 b. Baja CNP 125.50.20.2 Kg 1.310,00 A.4.2.1.1. MPU
52 c. Plat 10mm kg 11,00 A.4.2.1.1. NON MPU
53 d. Plat 6mm kg 72,00 A.4.2.1.1. NON MPU
54 e. Baut HTB 16 (grade 7) (8.8) bh 256,00 - NON MPU
55 IV PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING NON MPU
56 1 Pekerjaan Peninggian Lantai Eksisting (±0.00) NON MPU
57 a. Urugan Pasir, t.40 Cm m3 101,00 1.7.2.d MPU
58 b. Besi Wiremesh M6 (1 Lapis) kg 774,00 A.4.1.1.17. MPU
59 c. Lantai Beton K.225 T.10 cm m3 25,00 A.4.1.1.7. MPU
60 2 Pekerjaan Dinding (Perbaikan Dinding yang Rusak akibat Pembongkaran) NON MPU
61 a. Dinding pasangan batako 30x15x7 m2 371,00 A.4.4.1.22.1 MPU
62 b. Plesteran dinding T.1,5 cm spesi 1:3 m2 741,00 A.4.4.2.3 MPU
63 3 Pekerjaan Plafond NON MPU
64 a. Rangka Plafond - Metal Furing m2 72,00 HSUB NON MPU
65 b. Penutup Plafond Gypsum m2 72,00 A.4.5.1.7 NON MPU
66 VI PEKERJAAN ATAP NON MPU
67 1 Pekerjaan Penutup Atap NON MPU
68 a. Penggantian Penutup Atap (Metal Spandek) m2 322,00 A.4.5.2.32.5 MPU
69 b. Lapisan Alluminium Foil m2 322,00 MPU
70 2 Pekerjaan Perabung m' 22,00 A.4.5.2.40.1 NON MPU
71 3 Pekerjaan Listplank NON MPU
72 a. Woodplank m' 62,00 A.4.6.1.21.a NON MPU
73 VII MEKANIKAL, ELEKTRIKAL dan PLUMBING NON MPU
74 1 Instalasi titik lampu Titik 18,00 - NON MPU
75 2 Instalasi stop kontak Titik 6,00 - NON MPU
76 3 Lampu LED Downlight Inbow 12 Watt Bh 18,00 - NON MPU
77 4 Stop Kontak Bh 6,00 - NON MPU
78 5 Saklar ganda Bh 6,00 - NON MPU
79 6 Talang Air - Stainless m' 44,00 - NON MPU

Pontianak, 10 Oktober 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PAKET PEKERJAAN PADA BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,

AGUS SATRIANTO, S.Sos


NIP. 19660817 199003 1 014
Uraian Singkat Pekerjaan
Kode Paket RUP :
Nama Paket Tender : Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung
Sekolah SMA/SMK (Ruang Praktik Siswa)
SMKN 4 Pontianak
Jangka Waktu : 50 (Lima Puluh) Hari Kalender
Pelaksanaan
Nilai Pagu : Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah)
Nilal Total HPS : Rp. 901.554.000,00 (Sembilan Ratus Satu Juta
Lima Ratus Lima Puluh Empat Ribu Rupiah)
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Barat
Lokasi Pekerjaan : SMKN 4 PONTIANAK, KOTA PONTIANAK
Kondisi Lahan : Sudah ada bangunan Eksisting, rehabilitasi
sedang ke berat
Pelaksanaan : sesuai syarat-syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi
Pekerjaan Teknis beserta kelengkapannya serta standar yang
berlaku
Foto Kondisi Lahan : -

Pontianak, 09 Oktober 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PAKET PEKERJAAN PADA BIDANG
PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,

TTD

Agus Satrianto, S.Sos


NIP. 19660817 199003 1 014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan Sutan Syahrir No. 7 Pontianak Telp. (0561) 734602, Fax. (0561) 732976
Email : dikbud@kalbarprov.go.id Website : dikbud.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78116

PENETAPAN RANCANGAN DETIL (DED)

Berdasarkan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12


Tahun 2021, Lampiran II Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia, Bagian II Persiapan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi Konstruksi.
Penetapan Rancangan Detil untuk:

Program : Program Pengelolaan Pendidikan (1.01.02)


Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
(1.01.02.1.02)
Sub Kegiatan : 1.01.02.1.02.23 Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah

Nama Paket : Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah SMA/SMK


(Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
Sumber Anggaran : Dana Alokasi Umum (DAU)
Pagu Anggaran : Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah)
HPS : Rp. 901.554.000,00 (Sembilan Ratus Satu Juta Lima Ratus Lima
Puluh Empat Ribu Rupiah)
Produk : Tahun Anggaran 2023
Perancangan
Revisi produk : Tidak ada revisi, detil perancangan dibuat oleh konsultan
perancangan perancang pada Tahun 2023.
Demikian penetapan Rancangan Detil (DED) ini untuk menjadi dokumen persiapan
pengadaan.
Pontianak, 09 Oktober 2023

Ditetapkan oleh:
Untuk dan atas nama
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kalbar
Pejabat Pembuat Komitmen
Paket Pekerjaan Pada Bidang Pembinaan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan

Agus Satrianto, S.Sos


NIP. 19660817 199003 1 014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAFTAR GAMBAR ARSITEKTUR Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT
NO. NO.
JUDUL GAMBAR SKALA STATUS
LEMBAR GAMBAR
DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

POT
DED
KEGIATAN :
A PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
A B C D MENENGAH KEJURUAN

29.90 PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
6.00 15.00 8.90 SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
4 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
3
AULA MENGETAHUI :
12.00

12.00
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
POT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
B
5.00

RUANG GURU

RUANG BENGKEL

6.00
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
2 DIKETAHUI :

LAB PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


2.00

(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

2.00
TERAS

6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00


Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
C D DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
B CV. PILAR HUTAMA DESAIN

A
David, ST., MT., IAI.
Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DENAH
1 : 100
RPS DENAH EKSISTING RPS TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON (TKBB)
SCALE
NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
A B C D
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

TAMPAK DEPAN
1 : 100
RPS TAMPAK DEPAN
SCALE
NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
D C B A
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

TAMPAK BELAKANG
1 : 100
RPS TAMPAK BELAKANG
SCALE
NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1 2 3 4 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RPS TAMPAK SAMPING KIRI


AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
SCALE Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
4 3 2 1
JUDUL GAMBAR SKALA

TAMPAK SAMPING KANAN


TAMPAK SAMPING KIRI 1 : 100

RPS TAMPAK SAMPING KANAN


NO GAMBAR TAHUN
SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
ATAP PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RING BALOK
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI DASAR

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
LANTAI DASAR
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
4.00 4.00 4.00
1 2 3 4

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

POTONGAN A-A

RPS POTONGAN A-A 1 : 100

SCALE
NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
ATAP
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RING BALOK
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI DASAR

Drs. SAMSUNI
LANTAI DASAR NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90
A B C D E F G H

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

POTONGAN B-B
1 : 100

RPS POTONGAN B-B


NO GAMBAR TAHUN
SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
POT KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
30.00
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 KOTA PONTIANAK

CATATAN :

4
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3
12.00

12.00
POT AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
B Nip. 19660817 199003 1 014
5.00

DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)

6.00
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2
2.00

1
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
2.00

2.00
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
21.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TITIK CERUCUK


1 : 100

RPS RENCANA TITIK CERUCUK (P-1.95) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
POT KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
30.00
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 KOTA PONTIANAK

CATATAN :

4
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3
12.00

12.00
POT AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
B Nip. 19660817 199003 1 014
5.00

DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)

6.00
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2
2.00

1
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
2.00

2.00
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
21.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TITIK PONDASI


1 : 100

RPS RENCANA TITIK PONDASI (P-1.95) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
POT
PEKERJAAN :
A
A B C D KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
30.00
LOKASI :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90
KOTA PONTIANAK

4 CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
3
12.00

12.00
POT
B
5.00

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

6.00
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

1
2.00

2.00
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 KONSULTAN PERENCANA
21.00 8.90 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TITIK KOLOM


PONDASI 1 : 100

RPS RENCANA TITIK KOLOM PONDASI (P-1.55) NO GAMBAR TAHUN


KODE UKURAN
SCALE
K1 30 X 30
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :

POT PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN
A
PEKERJAAN :
A B C D
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
30.00 SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 LOKASI :

KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
12.00

12.00
POT
B
5.00

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
2 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

1
2.00

2.00
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 DIBUAT OLEH :
21.00 8.90 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA SLOOF
1 : 100

RPS RENCANA SLOOF (P+0.00) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
POT PEKERJAAN :
A KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A B C D SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
30.00 LOKASI :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90
KOTA PONTIANAK

4 CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
3
12.00

12.00
POT
B AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
5.00

Nip. 19660817 199003 1 014


DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

6.00
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2
2.00

Drs. SAMSUNI
2.00

2.00
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
21.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA KOLOM
1 : 100

RPS RENCANA KOLOM (P+0.00) NO GAMBAR TAHUN


KODE UKURAN
SCALE
K2 30 X 30
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
POT PEKERJAAN :
A KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A B C D SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
30.00 LOKASI :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90
KOTA PONTIANAK

4 CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
3
12.00

12.00
POT
B AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
5.00

Nip. 19660817 199003 1 014


DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

6.00
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2
2.00

Drs. SAMSUNI
2.00

2.00
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
21.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TIMBUNAN
PASIR URUG 1 : 100

RPS RENCANA TIMBUNAN PASIR URUG (P+0.00) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN

POT PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
30.00
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 KOTA PONTIANAK

CATATAN :
4
5.00

6.00
POT POT MENGETAHUI :
B B

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3
12.00

12.00
POT
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
B Nip. 19660817 199003 1 014
5.00

POT POT DIKETAHUI :


A A

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)

6.00
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2
2.00

1
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
2.00

2.00
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

21.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA PLAT LANTAI


1 : 100

RPS RENCANA LANTAI (P+0.00) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
POT MENENGAH KEJURUAN
A PEKERJAAN :
A B C D KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
29.90 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
6.00 15.00 8.90 LOKASI :

KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AULA
12.00

12.00
POT
B
5.00

RUANG GURU AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :
RUANG BENGKEL

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAB
2.00

1
2.00

2.00
TERAS Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA KERAMIK
1 : 100

RPS RENCANA KERAMIK NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
POT PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
A MENENGAH KEJURUAN
A B C D PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
30.00 SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

4 KOTA PONTIANAK

CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
3 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
12.00

12.00
POT
B
5.00

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014

6.00
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
2
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

1
2.00

2.00
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
DIBUAT OLEH :
21.00 8.90
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA RING BALOK


1 : 100

RPS RENCANA RING BALOK (P+5.00) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
POT KEGIATAN :
A PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
A B C D E F G H
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
29.90 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK

3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90 LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

4
4.00

MENGETAHUI :

6.00
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
12.00

12.00
4.00

POT AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
B
DIKETAHUI :

2 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

6.00
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
4.00

1 Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
2.00

2.00
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 8.90

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA RANGKA ATAP


1 : 100

RPS RENCANA RANGKAP ATAP (P+5.00) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :

A B C D KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI


SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
29.90 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
6.00 15.00 8.90
KOTA PONTIANAK

CATATAN :
4
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
3
12.00

12.00
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
5.00

Nip. 19660817 199003 1 014


DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

6.00
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2
2.00

1
Drs. SAMSUNI
2.00

2.00
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

TAMPAK DEPAN
1 : 100

RPS RENCANA POLA ATAP (P+7.85) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
A B C D KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
29.90 RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK

6.00 15.00 8.90 LOKASI :

KOTA PONTIANAK

4 CATATAN :
5.00

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
3
12.00

12.00
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
5.00

Nip. 19660817 199003 1 014


DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

6.00
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2
2.00

1
Drs. SAMSUNI
2.00

2.00
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

6.00 4.15 6.00 4.85 5.90 3.00


David, ST., MT., IAI.
Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

TAMPAK DEPAN
1 : 100

RPS RENCANA POLA ATAP NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN

POT PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
29.90
6.00 15.00 8.90 KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AULA
12.00

12.00
POT
B
5.00

RUANG GURU AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :
RUANG BENGKEL

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAB
2.00

1
2.00

2.00
TERAS Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA PLAFOND
1 : 100

RPS DENAH RENCANA PLAFOND NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN

POT PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
29.90
6.00 15.00 8.90 KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AULA
12.00

12.00
POT
B
5.00

RUANG GURU AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :
RUANG BENGKEL

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAB
2.00

1
2.00

2.00
TERAS Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA RANGKA
PLAFOND 1 : 100

RPS DENAH RENCANA RANGKA PLAFOND NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
POT
PEKERJAAN :
A KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A B C D SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
29.90
LOKASI :
6.00 15.00 8.90
4 KOTA PONTIANAK

CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
3 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
AULA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
12.00

12.00
POT
B
5.00

RUANG GURU
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
RUANG BENGKEL

6.00
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
2 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAB
2.00

1
2.00

2.00
TERAS
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA PJV
1 : 100

RPS DENAH RENCANA PJV NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976

POT KALIMANTAN BARAT

A DED
KEGIATAN :
A B C D
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
29.90 MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
6.00 15.00 8.90
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
4
KOTA PONTIANAK

CATATAN :
5.00

RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT

6.00
MENGETAHUI :
3
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
AULA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
12.00

12.00
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
POT
B
5.00

RUANG GURU

RUANG BENGKEL AGUS SATRIOANTO, S.Sos.

6.00
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

2 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
LAB DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2.00

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1
2.00

2.00
TERAS

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA DINDING
1 : 100

RPS DENAH RENCANA DINDING NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN

POT PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
29.90
6.00 15.00 8.90 KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

6.00
RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AULA
12.00

12.00
POT
B
5.00

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
RUANG GURU
DIKETAHUI :

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
RUANG BENGKEL (PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

LAB
1
2.00

2.00
Drs. SAMSUNI
TERAS NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TITIK LAMPU


1 : 100

RPS DENAH RENCANA TITIK LAMPU NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN

POT PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
A SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
A B C D RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :
29.90
6.00 15.00 8.90 KOTA PONTIANAK
4
CATATAN :
5.00

6.00
RUANG ALAT
RUANG BAHAN RUANG ALAT MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
AULA
12.00

12.00
POT
B
5.00

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
RUANG GURU
DIKETAHUI :

6.00
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
RUANG BENGKEL (PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2.00

LAB
1
2.00

2.00
TERAS Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
6.00 5.50 4.00 5.50 5.90 3.00 CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA TITIK STOP


KONTAK 1 : 100

RPS DENAH RENCANA TITIK STOP KONTAK NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
POT KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
B SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

POT MENGETAHUI :
A PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DENAH PONDASI 1

1 : 20

RPS DETAIL PONDASI 1 (P1) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
4D16 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
Ø10 - 150 732976
KALIMANTAN BARAT
2D16
4D16 DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
KOLOM 300X300 (K1) PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SKALA 1:20 SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

POT
X CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

POTONGAN A-A PONDASI 1

1 : 20

RPS POTONGAN-A PONDASI 1 (P1) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
4D16 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
Ø10 - 150 732976
KALIMANTAN BARAT
2D16
4D16 DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
KOLOM 300X300 (K1) PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SKALA 1:20 SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

POT
X CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

POTONGAN B-B PONDASI 1

1 : 20

RPS POTONGAN-B PONDASI 1 (P1) NO GAMBAR TAHUN

SCALE
4D16
3D16 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
2D13 732976
KALIMANTAN BARAT
Ø8 - 150
Ø8 - 150 4D16 DED
3D16 Ø8 - 150 3D16 KEGIATAN :

2D16 PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN
4D16 PEKERJAAN :
TUMPUAN/LAPANGAN TUMPUAN/LAPANGAN
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
KOLOM 300X300 (K1) RING BALOK 200X400 (R1)
SLOOF 200X500 (S1) LOKASI :
SKALA 1:20 SKALA 1:20
SKALA 1:20 KOTA PONTIANAK

CATATAN :

3D16
MENGETAHUI :
2D16
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
Ø8 - 150 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Ø8 - 150 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

3D16 4D16 2D16


Ø8 - 150
2D16
TUMPUAN/LAPANGAN TUMPUAN/LAPANGAN
4D16 AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :
KOLOM 300X300 (K2) RING BALOK 150X300 (R2) PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
SLOOF 200X400 (S2)
(PPTK)
SKALA 1:20 SKALA 1:20 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SKALA 1:20
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL KOLOM DAN BALOK


DETAIL ANCHOR 4-D19.PJ60CM
DETAIL KUDA-KUDA WF 200.100.5.5.8 DETAIL DUDUKAN 1 : 20
SKALA 1:20
SKALA 1:20 SKALA 1:20
NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
POTONGAN -A PLAT LANTAI (+0.000) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SKALA 1:20

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

POTONGAN PLAT LANTAI


POTONGAN -B PLAT LANTAI (+0.000)
1 : 20

SKALA 1:20

NO GAMBAR TAHUN
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ATAP AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RING BALOK
Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

RENCANA KUDA-KUDA
BAJA WF 200 1 : 50

RPS RENCANA KUDA-KUDA BAJA WF NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN
LANTAI

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA
TAMPAK FOLDING GATE (FG)
skala 1 : 20
DETAIL PUNTU FG
1 : 25

RPS DETAIL PINTU NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

B B DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
Kusen Kayu Kusen Kayu MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
Pintu Kayu Pintu Kayu KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK
A A
A A CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI


AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
TAMPAK PINTU JENDELA 3 (PJ3) POT. B-B PINTU JENDELA 3 (PJ3) TAMPAK PINTU JENDELA 4 (PJ4) POT. B-B PINTU JENDELA 4 (PJ4) DIKETAHUI :

B
skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20
B skala 1 : 20
PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAI PJ3 DAN PJ4


POT. A-A PINTU JENDELA 3 (PJ3) POT. A-A PINTU JENDELA 4 (PJ4) 1 : 25
skala 1 : 20 skala 1 : 20

RPS DETAIL PINTU JENDELA NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

B DED
KEGIATAN :

B Kusen Kayu Kusen Kayu


PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
Kusen Kayu
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
Pintu Kayu Pintu Kayu Pintu Kayu PERENCANAAN REHABILITASI
KONSULTAN
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

A A CATATAN :

A A

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI


AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

B PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
TAMPAK PINTU 2 (P2) POT. B-B PINTU 2 (P2) TAMPAK PINTU 3 (P3) POT. B-B PINTU 3 (P3) DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20
B PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL P2 DAN P3
POT. A-A PINTU 2 (P2) POT. A-A PINTU 3 (P3) 1 : 25
skala 1 : 20 skala 1 : 20

RPS DETAIL PINTU JENDELA NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
B B KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Kusen Kayu Kusen Kayu
A A A A PEKERJAAN :
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
Kaca Clear 5mm Kaca Clear 5mm SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

B B CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI


AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
TAMPAK VENTILASI 1 (V1) POT. B-B VENTILASI 1 (V1) TAMPAK VENTILASI 2 (V2) POT. B-B VENTILASI 2 (V2) Nip. 19660817 199003 1 014
skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
POT. A-A VENTILASI 1 (V1) POT. A-A VENTILASI 2 (V2)
skala 1 : 20 skala 1 : 20 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL V1 DAN V2
1 : 25

RPS DETAIL VENTILASI NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
B PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
A A Kusen Kayu
KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
LOKASI :

KOTA PONTIANAK

B CATATAN :

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LANTAI LANTAI

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


TAMPAK VENTILASI 3 (V3) POT. B-B VENTILASI 3 (V3) Nip. 19660817 199003 1 014
skala 1 : 20 skala 1 : 20
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
POT. A-A VENTILASI 3 (V3)
skala 1 : 20 KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

David, ST., MT., IAI.


Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL V3
1 : 25

RPS DETAIL VENTILASI NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
B B KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
Kusen Kayu Kusen Kayu LOKASI :

KOTA PONTIANAK
Kaca Clear 5mm Kaca Clear 5mm
CATATAN :

A A A A
Kaca Clear 5mm Kaca Clear 5mm

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

AGUS SATRIOANTO, S.Sos.


Nip. 19660817 199003 1 014
B B DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAMPAK JENDELA 1 (J1) POT. B-B JENDELA 1 (J1) TAMPAK JENDELA 2 (J2) POT. B-B JENDELA 2 (J2)
skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

POT. A-A JENDELA 1 (J1) POT. A-A JENDELA 2 (J2)


skala 1 : 20 skala 1 : 20 David, ST., MT., IAI.
Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL J1 DAN J2
1 : 25

RPS DETAIL JENDELA NO GAMBAR TAHUN

SCALE
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jl. Sultan Syahrir No.7 Pontianak 78116 (0561) 734602, 733756 (0561)
732976
KALIMANTAN BARAT

DED
KEGIATAN :
PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
PEKERJAAN :
B B KONSULTAN PERENCANAAN REHABILITASI
SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS SEKOLAH
RUANG PRAKTIK SISWA SMKN 4 PONTIANAK
Kusen Kayu Kusen Kayu LOKASI :

KOTA PONTIANAK
Kaca Clear 5mm Kaca Clear 5mm
CATATAN :

A A A A

Kaca Clear 5mm Kaca Clear 5mm

MENGETAHUI :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

B B
AGUS SATRIOANTO, S.Sos.
Nip. 19660817 199003 1 014
DIKETAHUI :

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


LANTAI LANTAI LANTAI LANTAI
(PPTK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAMPAK JENDELA 3 (J3) POT. B-B JENDELA 3 (J3) TAMPAK JENDELA 4 (J4) POT. B-B JENDELA 4 (J4)
skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20 skala 1 : 20

Drs. SAMSUNI
NIP. 19681117 200012 1 004
DIBUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. PILAR HUTAMA DESAIN

POT. A-A JENDELA 3 (J3) POT. A-A JENDELA 4 (J4)


skala 1 : 20 skala 1 : 20 David, ST., MT., IAI.
Team Leader
JUDUL GAMBAR SKALA

DETAIL J3 DAN J4
1 : 25

RPS DETAIL JENDELA NO GAMBAR TAHUN

SCALE
!
" ! ! # $ !

! ! % &
' ! &
( ! ! & !

)
*&
! " ! ! # $ !

+, - +.+/ 0 1 +2 +.+/

! 3 ! ""
) & ) % &
"" " # "

" " " 1 1


) ! 1 45,,.647 455../ 4 .4$
414 3 "" "% # ! "
' 3 "" " # !
" 3 " " - !
" 1

8 ' 3 "" "% # !


"

@ ( :

91 * ' ) " : ! "" "


% # - - 3 " ! ! 1 - % A
' ! "" "% # A '- ! 3 - - 3
A 1

! +2 +.+/

'- ! "

) A 1 1
; ' <
+1 !

4 !
/1 ' ! " %
' - % ' " - ! - !
- " % - " !' ' ! " ' - !3 " !
- % " 1 - ' ! - " % ! "
- - ! % 1
+1 " ' ! " %
"
= ' ! ( ! " %
; ! A <
" %
- ./ " ) 0 1 2 / #
! &
# " ./ " -

3
. '# "
%
- 3 9 2 ! ! ) - * 5 & 2
! ! / 3
! .% ) . " . 3
! ! ) - &
" . 3 - ! !
) - 1 & 6 "
" "-
( ) - $ ( 1
! . " . ( 3 .
" . ! " 3 (
" " ! -
) 1 " "&
" . &! " 3 -
) * 7 ! . " .
! " 3 / !
. / ! # -
) 7 ! . ' "
" 3 -
) 5 " "
" . ! " 3 -

61 3 - "! ! ' !
- "! ! ' ! ! "
! ! - "! ! ! ' 1
: ! =! 3 !- ! - ! % &
" # $ % " " &
' ! ! % & " ! " $
"' ( )*
* " "
& $/- - - - ( 2 $ /
; <

! ! % &

! " ' -! # "! ! ' !


!- ! - ! % " ' ' ! &

;: 0 ) 0 <

& ) !
' & 91 * ' )

" &

" &
! 3 " ' ! ! ' ! !' !
! ' % ! 0 "
' ! - - ! % ! ! ! ! ' !
! '- ! "' - ! 1

51 ) ! " ' !
514 : 3 ' % ' ' !
" : 3 - - ' " - ! '
" '- : 3 -
1
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan Sutan Syahrir No. 7 Pontianak Telp. (0561) 734602, Fax. (0561) 732976
Email : dikbud@kalbarprov.go.id Website : dikbud.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78116

Berdasarkan hasil penetapan tingkat risiko keselamatan konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan::

Nama Paket : Jasa Konstruksi Rehabilitasi 1 m2 Gedung Sekolah SMA/SMK


(Ruang Praktik Siswa) SMKN 4 Pontianak
Sumber Anggaran : Dana Alokasi Umum (DAU)
Pagu Anggaran : Rp. 1.000.000.000,00 (Satu Milyar Rupiah)
HPS : Rp. 901.554.000,00 (Sembilan Ratus Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh
Empat Ribu Rupiah)
Lokasi : SMKN 4 Pontianak Kota Pontianak
Maka dengan ini menetapkan bahwa tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi untuk paket pekerjaan
sebagaimana dimaksud di atas adalah :

RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI (KECIL/SEDANG/BESAR)*

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Paket Pekerjaan Pada Bidang


Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat
Nama : Agus Satrianto, S.Sos
Tanda Tangan :

Keterangan :
Risiko yang dimaksud adalah Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan kebutuhan Ahli
K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, tidak untuk menentukan kompleksitas
atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi.
- 206 -

E. RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI

E.1. UMUM

Pembahasan RMPK mencakup kecukupan terkait persyaratan penyusunan


RMPK serta kesesuaian dengan lingkup dan persyaratan dalam kontrak.

1. Tanggung Jawab Dan Wewenang Para Pihak

Tanggung jawab dan wewenang para pihak terkait penyusunan RMPK, yaitu:
a. Pengguna Jasa
1) Melakukan evaluasi dan menyetujui RMPK;
2) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RMPK; dan
3) Memastikan agar RMPK selalu up to date sesuai dengan perubahan
lingkup pekerjaan.
b. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
1) Menyampaikan RMPK sesuai ketentuan penyusunan serta lingkup
dan persyaratan dalam kontrak;
2) Menjelaskan RMPK dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
(PCM);
3) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RMPK; dan
4) Melakukan perubahan/kaji ulang dokumen RMPK sesuai dengan
perubahan lingkup pekerjaan yang ada.

2. Implementasi RMPK

a. Pada Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (PCM)

RMPK yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dibahas pada
saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan secara detail sesuai dengan
komponen yang sudah ditetapkan dan sesuai dengan spesifikasi teknis
maupun syarat-syarat yang telah disepakati bersama saat
penandatanganan kontrak.

b. Pada saat Pelaksanaan Konstruksi


1) RMPK yang sudah disetujui oleh pengguna jasa secara resmi dapat
dipakai oleh seluruh stakeholder yang ada di Proyek konstruksi.
2) RMPK menjadi acuan kerja bagi konsultan pengawas proyek
konstruksi dalam melaksanakan kewajibannya di proyek konstruksi
3) Method Statement dan Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
(Inspection and Test Plan/ITP) yang merupakan komponen pada RMPK
digunakan sebagai salah satu persyaratan dalam permohonan izin
memulai pekerjaan.

jdih.pu.go.id
- 207 -

E.2. KOMPONEN RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)

Cover Dokumen

[Logo Penyedia
Jasa]

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI


(RMPK)

………………………………………………………….
(Nama Pekerjaan Konstruksi)

Pemberi Tugas : (Nama Pengguna Jasa)

Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan : XX hari (sesuai kontrak)

DISUSUN OLEH:

……………………………………………..
(Nama Penyedia Jasa)

jdih.pu.go.id
- 208 -

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)

Lembar Pengesahan

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI


(RMPK)

………………………………………………………….
(Nama Pekerjaan Konstruksi)

Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengawas Pihak Pengguna Jasa


Pekerjaan

Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh:

………………………… ……………………… Pengguna Jasa


(Nama Jabatan) (Penanggung Jawab Kegiatan)
(Nama Jabatan)

ttd
ttd
ttd

……………………….. ……………………….. ………………………..


(Nama Lengkap) (Nama Lengkap) (Nama Lengkap)
NIP: ……………

(Ditandatangi oleh (Diisi oleh Pengguna Jasa


(Ditandatangi oleh
setelah memberikan
Pimpinan tertinggi Pimpinan tertinggi
persetujuan pada rapat
Penyedia Jasa Penyedia Jasa
persiapan pelaksanaan
Konstruksi) Konsultansi Konstruksi kontrak).
Pengawasan)

jdih.pu.go.id
- 209 -

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI (RMPK)

DAFTAR ISI

I. INFORMASI PEKERJAAN
1.1 Data Umum Pekerjaan
1.2 Lingkup Pekerjaan
II. STRUKTUR ORGANISASI
2.1 Penyedia Jasa
III. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
IV. TAHAPAN PEKERJAAN
V. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
5.1 Gambar Kerja
5.2 Spesifikasi Teknis
VI. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Work Method Statement)
6.1 Metode Kerja Pelaksanaan
6.2 Tenaga Kerja
6.3 Material
6.4 Peralatan
6.5 Aspek Keselamatan Konstruksi
VII. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test
Plan/ITP)
VIII. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK

jdih.pu.go.id
- 210 -

BAB I INFORMASI PEKERJAAN

DATA UMUM PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Diisi Nama Pekerjaan sesuai dengan Kontrak


Lokasi Pekerjaan : Diisi nama lokasi pekerjaan sesuai dengan kontrak
Kontrak (No & Tanggal) : Diisi dengan No. Kontrak dan Tanggal Kontrak
SPMK (No & Tanggal) : Diisi dengan No. SPMK (No & Tanggal)
Nilai Kontrak : Diisi dengan nilai rupiah sesuai kontrak
(Termasuk PPN)
Sistem Kontrak : Diisi dengan Sistem Kontrak yang digunakan
(misalnya lumpsum atau harga satuan)
Sumber Dana : Diisi dengan sumber dana-Tahun Anggaran yang
bersangkutan
Waktu Pelaksanan
Masa Kontrak : Diisi dengan Masa Kontrak
Tanggal Mulai Kerja : Diisi dengan Tanggal Mulai Kerja
Tanggal PHO : Diisi dengan Tanggal PHO
Tanggal FHO : Diisi dengan Tanggal FHO

Pengguna Jasa
Satuan Kerja : Diisi dengan nama satuan kerja terkait
PPK : Diisi dengan nama PPK terkait
Alamat : Diisi dengan Alamat Pengguna Jasa

Penyedia Jasa
Nama : Diisi dengan Nama Penyedia Jasa
Alamat : Diisi dengan Alamat Penyedia Jasa

Pengawas Pekerjaan
Nama : Diisi dengan Nama Pengawas Pekerjaan
Alamat : Diisi dengan Alamat Pengawas Pekerjaan

Lingkup Pekerjaan
Lingkup Kegiatan : Diisi dengan Lingkup Kegiatan Utama sesuai
dengan kontrak

jdih.pu.go.id
- 211 -

BAB II STRUKTUR ORGANISASI

2.1. Struktur Organisasi Para Pihak


a. Struktur Organisasi
Struktur Penyedia jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian
mengenai struktur organisasi tim internal serta subpenyedia jasa-nya
(jika ada), beserta penjelasan terkait tugas dan tanggung jawab yang
dimiliki oleh masing-masing personil/divisi/bagian yang dimaksud.

Struktur organisasi penyedia jasa juga dilengkapi dengan struktur


organisasi dari Sub Penyedia Jasa.

Penanggung jawab
kegiatan

Direksi Lapangan/ Kons Konsultan Pengawas/Direksi


MK Teknis

PT. Kontraktor
Pimpinan Tertinggi
Pimpinan Tertinggi Proyek Pimpinan UKK
Pekerjaan Konstruksi
Nama
Nama
Nama

Manager Teknik Manager Produksi Manager QA/QC

Nama Nama Nama

Supervisor Supervisor Supervisor

Nama Nama Nama

Gambar 2.1 Contoh Struktur Organisasi Penyedia Jasa Pekerjaan


Konstruksi

b. Tugas dan Tanggung Jawab


Penjelasan terkait tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-
masing personil/divisi/bagian yang dimaksud

jdih.pu.go.id
- 212 -

BAB III JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jadwal yang mencakup seluruh tahapan yang ada dalam proyek tersebut
sehingga dapat memberikan gambaran terkait rencana kegiatan mulai tahap
persiapan sampai tahap penyelesaian.

Rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan


proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk
melaksanakan sebuah proyek konstruksi.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan merupakan tabel work breakdown structure yang


dilengkapi dengan durasi pekerjaan dan dapat menggambarkan timeline
pekerjaan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam RMPK terintegrasi dengan
uraian pekerjaan dalam identifikasi bahaya dan pengendalian risiko.

Tabel. 3.1 Jadwal pelaksanaan pekerjaan


Uraian Satuan Durasi Bulan ke I Bulan ke II Bulan ke III Bulan ke xx
No Bobot
pekerjaan unit Pekerjaan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1

m3
m3
m2
2
m3
m3
m2
3
Pcs
Pcs

jdih.pu.go.id
- 213 -

Tabel 3.1a Contoh Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

jdih.pu.go.id
- 214 -

BAB IV GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS

Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus melampirkan gambar desain (DED)


yang sudah disepakati saat penandatanganan kontrak dan memberikan uraian
singkat dan jelas mengenai persyaratan spesifikasi teknis sesuai kontrak.
Contohnya: Persyaratan proses produk/hasil produk, Persyaratan mutu
material, Standard/aturan yang dipakai, Mutu produk akhir.

Gambar 4.1 Contoh Gambar Kerja

Spesifikasi Teknis

jdih.pu.go.id
- 215 -

BAB V TAHAPAN PEKERJAAN

Rangkaian pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir untuk


mewujudkan suatu bangunan konstruksi yang dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis.

Gambar 5.1 Contoh Bagan Alir Tahapan Pekerjaan

jdih.pu.go.id
- 216 -

BAB VI RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (WORK METHOD


STATEMENT)

Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan uraian mengenai daftar


standar, prosedur, pedoman pelaksanaan dan/atau instruksi kerja yang
digunakan untuk setiap pekerjaan, baik yang terkait dengan
teknis/pelaksanaan pekerjaan maupun terkait penjaminan mutu dan
pengendalian mutu dan analisis Keselamatan konstruksi untuk setiap
pekerjaan di lapangan.

Contoh Lembar Work Methode Statement

Nama Paket
Pekerjaan: (diisi dengan judul pekerjaan dalam kontrak)
Pekerjaan : (diisi dengan tahap pekerjaan utama)
Revisi No: (divisi nomor revisi)
Tanggal (diisi tanggal terbit WMS)
Deskripsi Pekerjaan (diisi keterangan pekerjaan utama, misal luasan, panjang
: lebar / jumlah pekerjaan utama)
Lokasi pekerjaan : (Diisi dengan keterangan lokasi pekerjaan)
Tugas : (diisi dengan turunan pekerjaan utama)
Waktu dimulai : (diisi dengan waktu dimulainya tugas)
Durasi Pekerjaan : (diisi dengan durasi penyelesaian tugas)
Tahapan Tugas : (diisi dengan tahapan penyelesaian tugas)
Personil Nama/ Jumlah Kompetensi
(diisi dengan jumlah/ nama
(diisi dengan sertifikat)
personel)
Pengawas pekerjaan (diisi nama pengawas) (diisi nama jabatan pengawas
: pekerjaan)
Pabrikasi/
Peralatan : Pabrikasi/ Alat Uraian
(diisi dengan alat yang (diisi spesifikasi yang
dibutuhkan) dibutuhkan)
Material/ Bahan : Material/Bahan Uraian
(diisi dengan (diisi dengan berat, jumlah,
material/bahan yang volume dll sesuai spek yang
dibutuhkan ) dibutuhkan )
APD/APK : (diisi dengan APD/APK yang dibutuhkan)
Identifikasi bahaya (diisi dengan identifikasi bahaya dan resiko, diisi sesuai
dan risiko : dengan Form IBPRP)

Rencana pelaksanaan pekerjaan memuat:

jdih.pu.go.id
- 217 -

1. Metode Kerja
Suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar
yang telah diujicobakan;

Gambar 6.1 Contoh Bagan Alir Metode Kerja

jdih.pu.go.id
- 218 -

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah uraian personil dan tanggung jawab
dari setiap tahap pekerjaan. Uraian personil yang dimaksud adalah jabatan
apa saja yang berhubungan dengan metode pekerjaan tersebut dan jumlah
personil tiap jabatannya;

3. Material
Material yang dimaksud adalah uraian material yang akan dipakai pada
pekerjaan tersebut dan sudah disetujui oleh pengguna jasa. Uraian
material yang dimaksud ialah penjabaran dari merek materail yang telah
disetujui oleh pengguna jasa dan spesifikasi material sesuai dengan yang
tertulis dalam kontrak

4. Alat
Alat yang dimaksud adalah uraian seluruh alat yang akan dipakai dalam
pekerjaan tersebut. Mulai dari alat berat hingga alat yang paling kecil.
Uraian alat yang dimaksud ialah mulai dari nama alat yang dipakai, detil
spesifikasi alat (produktifitas dan sumber daya), serta jumlah unit setiap
alat tersebut; dan

5. Aspek Keselamatan Konstruksi


Hal-hal yang harus diperhatikan dari segi keselamatan konstruksi yang
berhubungan dengan metode kerja. Aspek keselamatan konstruksi dapat
berupa pengendalian risiko yang diuraikan berdasar pada identifikasi
bahaya pada uraian/tahapan pekerjaan.

jdih.pu.go.id
- 219 -

Tabel 6.1 Contoh Tenaga Kerja dalam Work Method Statement


2019 2020 2021
Jumlah
No Personil SKA/SKT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
(Orng)
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 General Superintendent 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Deputy General Superitendent 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Kepala Seksi Enjinering 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Staf Seksi Enjinering 2 SKT 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
5 Staf Quantity Survey 2 SKT 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
6 Surveyor 2 SKA 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
7 Drafter 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Administrasi Teknik 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Staf Pengadaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Staf Peralatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Pelaksana Utama 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 Pelaksana 1 4 SKT 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2
13 Pelaksana 2 3 SKT 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
15 Operator 2 SIO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
16 Kepala Seksi QA/QC 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 Staf Quality Assurance 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 Staf Quality Control 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 Staf Administrasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 Staf Laboratorium 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
21 Unit Keselamatan Konstruksi 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 Manager KK 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 Asisten KK I 1 Petugas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 Personil penjamin Mutu 1 SKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 Tanggap Darurat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
xx 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

jdih.pu.go.id
- 220 -

Tabel 6.2 Contoh Tabel Material dalam Work Method Statement


2019 2020 2021

No Material / Bahan Satuan Ket JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
Vol
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Semen Sak SNI
3
2 Pasir m SNI
Kerikil 3
3 m SNI
3
4 Batu Kali m SNI
5 Baja Tulangan Btg SNI
6 Kawat Beton kg SNI
7
xx

Tabel 6.3 Contoh Tabel Peralatan dalam Work Method Statement


2019 2020 2021

No Material / Bahan Satuan Ket JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
Vol
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Asphalt Mixing Plant 1 Unit
2 Asphalt Finisher 2 Unit
3 Batching plant 1 Unit
4 Compressor 2 Unit
5 Concrete mixer 2 Unit
6 Dump truck 3.5 3 Unit
7 Dump truck 10 1 Unit
8 Excavator 2 Unit
9 Generator set 1 Unit
10
xx

jdih.pu.go.id
- 221 -

Tabel 6.4 Contoh Aspek Keselamatan Konstruksi (sesuai dengan Form pada RKK bab Elemen Operasi)

jdih.pu.go.id
- 222 -

BAB VII RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus memberikan penjelasan mengenai


prosedur dan rencana inspeksi dan pengujian di lapangan untuk memastikan
agar mutu produk yang dihasilkan tetap terjaga, mencakup poin-poin sebagai
berkut:

1. Kriteria keberterimaan (termasuk toleransi penerimaan);


2. Cara pengujian/pemeriksaan; dan
3. Jadwal pengujian (frekuensi pengujian), dan Penanggung
jawab/pelaksana pengujian.

Contoh Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian

No. Item Pekerjaan Metode Kriteria Waktu Pelaksana


Penerimaan Pengujian
a. Design Mix Per Quarry
Formula
b. Job Mix Formula Per Quarry
c. Tes Rutin
Analisa ukuran partikel Masuk Zona Grading

CBR lapangan ≥ 10 %
Maximum Dry Density Sesuai spesifikasi Per 1000 m3

3 Timbunan Pilihan Plasticity Index Max 6 %

Berbutir dari sumber Nilai aktif ≤ 1.25

galian

Field Dry Density Min. 95% Per 200 m’

Kuat Grab (Grab Strength) 1400 N

Kuat Sambungan (Sewn Seam 1260 N


Strength)

Kuat Tusuk (Puncture Strength) 2750 N

Kuat Sobek (Tear Strength) 500 N

Permitivitas (Permitivity) 0,02 detik


4 Geotextile Separator
Kelas 1 Ukuran Pori (AOS) 0,60 mm

Stabilitas Ultraviolet 50% setelah


terekspos 500 jam

jdih.pu.go.id
- 223 -

BAB VIII PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI


PEMASOK

Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus dapat menunjukkan bentuk


pengendalian pekerjaan yang dikerjakan pihak ke-3 (Sub Penyedia Jasa
Konstruksi dan pemasok) yang menjadi acuan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan dan hasil produk pekerjaan yang harus dicapai.

Dibutuhkan penjelasan rencana penyedia jasa konstruksi dalam


mengendalikan sub-penyedia jasa dan pemasok supaya dapat mengikuti
rencana mutu pekerjaan konstruksi yang telah disepakati. Pengendalian Sub
Kontraktor/Vendor mencakup antara lain: Jumlah & jenis subkon /Vendor,
kriteria pemilihan, prosedur pemilihan, list dan record subkon/ vendor

jdih.pu.go.id
Contoh Format Pengajuan Memulai Pekerjaan
(Logo dan Nama Nomor Kontrak : Nama Proyek :
Penyedia Jasa Tanggal Kontrak : Nama Paket :
Pekerjaan Kegiatan Nama Penyedia Jasa :
Konstruksi) :
Pekerjaan Pekerjaan Konstruksi
DETAIL PEKERJAAN
Detail Pekerjaan: Lokasi
1. .
2. .
Keterangan:
Jadwal Mulai : Selesai : Detail pada
pelaksanaan lampiran
pekerjaan:
STATUS DOKUMEN
Verifikasi
Dokumen Status Tanggal Referensi
Pengawas
1. Gambar Kerja (Shop
Drawing)
2. Metode Kerja
3. Rencana Pemeriksaan dan
Pengujian
4. Persetujuan Material
a. ……
b. ……
PENGAJUAN
Dibuat Oleh: Diajukan oleh:

Manajer Lapangan Manajer Proyek


Nama : Nama :
Tanggal : Tanggal:
PERSETUJUAN
Hasil Pemeriksaan dan Verifikasi Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
Pengawas Pekerjaan (pilih salah
satu):

Pekerjaan dapat
dilaksanakan

Pekerjaan tidak dapat


dilaksanakan Inspector/Pengawas Team Leader
Catatan:

Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal:

jdih.pu.go.id
Contoh Format Persetujuan Material

FORM PERSETUJUAN MATERIAL


Nomor Kontrak : Nama Proyek :
(Logo dan Nama
Tanggal Kontrak : Nama Paket :
Penyedia Jasa
Pekerjaan Nama Penyedia :
Kegiatan
Konstruksi ) : Jasa Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi
DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI MATERIAL:
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….

RIWAYAT PENGGUNAAN MATERIAL UNTUK DOKUMEN PENDUKUNG YANG


PEKERJAAN SEJENIS: DISERTAKAN:
1. ………………………………………………………… 1. Company Profile
……………… 2. Daftar Pengalaman
2. ………………………………………………………… Perusahaan
……………… 3. Spesifikasi Material/ Brosur
4. Hasil Pengujian internal
RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Bila
diperlukan)
Tanggal : Jenis Pemeriksaan dan Pengujian:
Waktu : ………………………………………………
Lokasi : ……………………….
Institusi Penguji :

RENCANA PENGGUNAAN MATERIAL


Jenis Pekerjaan: Lokasi: Tanggal Penggunaan :

PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN


Diajukan oleh: Diperiksa dan diverifikasi oleh: Disetujui/ditolak oleh:
Memenuhi/Tidak Memenuhi(* Disetujui/ditolak (coret yang
coret yang tidak perlu) tidak perlu)
Penyedia Jasa
Catatan: Catatan:
Pekerjaan Konstruksi
…………………………………………… ……………………………………

Inspector/Pengawas Tim Leader

Nama : Nama : Nama :

……………………………. ……………………………. …………………………….

Tanggal : Tanggal : Tanggal:


Contoh Format Persetujuan Gambar Kerja

PENGAJUAN PERSETUJUAN GAMBAR KERJA


(Logo dan Nama
Tanggal
Penyedia Jasa
No. …………………………………… Pengajuan:../…/…
Pekerjaan
….
Konstruksi)
Nomor Kontrak : Nama Proyek :
Tanggal Kontrak : Nama Paket :
Nama Penyedia
Kegiatan Pekerjaan : Jasa Pekerjaan :
Konstruksi
PENGAJUAN
Diperiksa oleh
Nomor Gambar Cata
No. Nomor Revisi Judul Pemeriks Disetuj
Kerja tan
a ui oleh
1)

Diterima oleh : Tanda tangan :

Tanggal :
Direksi Teknis/ Konsultan Pengawas ………………………. …………………………
Tanggapan/ Persetujuan:
1) Catatan Tanggapan/ Persetujuan Verifikasi
(a) Disetujui untuk dilaksanakan
(b) Disetujui dengan catatan/ tanda pada gambar
(c) Dikembalikan untuk diperbaiki
(d) Lainnya:
……………………………………………………………………………
PERSETUJUAN
Diperiksa oleh : Tanda tangan :
Pengawas/Inspector

Nama:………………………….. …………………………… Tanggal :


. …………………………
Disetujui oleh : Tanda tangan :
Tim Leader

Nama:………………………….. …………………………… Tanggal :


. …………………………
Contoh Format Pemeriksaan/Pengujian

FORM PERMINTAAN PEMERIKSAAN/ PENGUJIAN


(Logo dan Nama
Penyedia Jasa No.: Tanggal Pengajuan:
Pekerjaan RFI/…………………… ……………………………………………..
Konstruksi)
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Penyedia
Jasa
Tanggal Kontrak : :
Pekerjaan
Konstruksi
Detail Data Pekerjaan
Nama Proyek : Deskripsi:
Kegiatan : ………………………………………………………………
Pekerjaan …………………………
………………………………………………………………
…………………………
Cost Center/ Mata :
Lokasi Pekerjaan :
anggaran
Info Lainnya : Info Lainnya :

Rencana Pemeriksaan/ Pengujian Referensi Dokumen


(Inspeksi)
Jenis Inspeksi : Nomor Referensi
………………………… Dokumen
………..
Lokasi Inspeksi : :
………………………… Method Statement ……………………………
……….. …………
Waktu: :
…….: ……. WIB Gambar Kerja ……………………………
Tanggal Rencana
…………
Inspeksi:
:
……/ ……/ ………
ITP ……………………………
…………
Waktu :
…….: ……. WIB Nomor item pada ITP ……………………………
Tanggal realisasi
…………
Inspeksi:
:
……/ ……/ ……… Lainnya:
……………………………
…………………………..
…………
Dokumen Pendukung yang disertakan:
- ……………………………………………… - ……………………………………………………
………………….. ……………..
- ……………………………………………… - ……………………………………………………
………………….. ……………..
Pengajuan Pemeriksaan dan Persetujuan
Diajukan oleh: Diperksa oleh: Disetujui oleh:

Penyedia Jasa Pekerjaan Inspector/Pengawas Tim Leader


Konstruksi
Nama: Nama: Nama:
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat melaksanakan sendiri: (Laporan harus (Y/ T)
diserahkan untuk disetujui)
Hasil Pemeriksaan/ Pengujian (Diisi oleh Konfirmasi/ Catatan dari Pengawas Pekerjaan:
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi):

Dilaksanakan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


Penyedia Jasa Pekerjaan Inspector/Pengawas Tim Leader
Konstruksi :

Tanggal : Tanggal : Tanggal:


Contoh Format Perubahan di Lapangan
FORM PERUBAHAN DI LAPANGAN
(Logo dan Nama
Penyedia Jasa Tanggal Pengajuan:
No.: FCN/……………
Pekerjaan ……………………………………………..
Konstruksi )
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Tanggal Kontrak : Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi :
Detail Data Pekerjaan
Nama Proyek : Deskripsi:
Kegiatan : ………………………………………………………………
Pekerjaan …………………………
………………………………………………………………
…………………………
Cost Center/ Mata :
Lokasi Pekerjaan :
anggaran
Info Lainnya : Info Lainnya :

Detail Perubahan yang diusulkan


Kondisi Seharusnya: Rencana Perubahan yang akan dilakukan:

Alasan Perubahan:

Rencana pelaksanaan perubahan: …….. / ………/ ……………..


Dokumen yang terkait dengan perubahan ini:
: :
Method Statement ………………………… ITP …………………………
…………… ……………
: :
Lainnya:
Gambar Kerja ………………………… …………………………
…………………………
…………… ……………

Dokumen Pendukung yang disertakan:


- Sketsa perubahan - Lainnya:
- Analisa perhitungan (bila diperlukan) …………………………………………………….
- ……………………………………………………
……………..

Pengajuan dan Persetujuan


Tanggal pengajuan: ……/ Diterima tanggal: ……/ ……/ Diterima tanggal: ……/ ……/
……/ ……… ……… ………
Diajukan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
Penyedia Jasa Pekerjaan Inspector/Pengawas: Tim Leader:
Konstruksi :

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Contoh Format Laporan Ketidaksesuaian (Oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi)
LAPORAN KETIDAKSESUAIAN
(Logo dan Nama
Penyedia Jasa Tanggal Pengajuan:
No.: …………………………
Pekerjaan ……………………………………………..
Konstruksi )
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Penyedia Jasa Pekerjaan
Tanggal Kontrak : :
Konstruksi
Detail Data Ketidaksesuaian
Nama Proyek : Referensi:
Kegiatan Pekerjaan : Kualitas Material
Dimensi & Lainnya :
Posisi (X,Y,Z) ………………….
Jenis
Lokasi Pekerjaan :
Ketidaksesuaian:
Drawing Material yg
Info Lainnya : disetujui
BQ
Spesifikasi Metode
Kerja/WI/SOP
Uraian Ketidaksesuaian
Kondisi Aktual: Kondisi Seharusnya:

Usulan Rencana Tindak Lanjut


Diperbaiki Bongkar dan Dikerjakan Ulang Dapat diterima dengan
Catatan Lainnya : …………………………….

Uraian Tindak Lanjut :

Usulan Tindakan Pencegahan : Pemeriksaan Setelah Tindak Lanjut :

Diterima / Tidak Tanggal :


Diterima ………………………

Pengajuan dan Persetujuan


Diajukan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
Penyedia Jasa Pekerjaan Inspector/Pengawas Tim Leader
Konstruksi :

Nama : Nama : Nama :


Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Contoh Format Laporan Ketidaksesuaian (oleh Pengawas Pekerjaan)

PERNYATAAN KETIDAKSESUAIAN
(Logo dan Nama
Penyedia Jasa Tanggal Pengajuan:
No.: …………………………
Pekerjaan ……………………………………………..
Konstruksi)
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Penyedia Jasa Pekerjaan
Tanggal Kontrak : :
Konstruksi
Detail Data Ketidaksesuaian
Nama proyek : Referensi:
Kegiatan Pekerjaan : Kualitas Material
Dimensi & Lainnya :
Posisi (X,Y,Z) ………………….
Jenis
Lokasi Pekerjaan :
Ketidaksesuaian:
Drawing Material yg
Info Lainnya : disetujui
BQ
Spesifikasi Metode
Kerja/WI/SOP
Uraian Ketidaksesuaian
Kondisi Aktual: Kondisi
Seharusnya:

Pemeriksaan Setelah Tindak Lanjut :

(Diterima / Tidak Diterima) Tanggal : ………………………


Pengajuan dan Persetujuan
Tanggal pengajuan: ……/ ……/ Diterima tanggal: ……/ Diterima tanggal: ……/
……… ……/ ……… ……/ ………
Diperiksa dan Disetujui
Diajukan oleh: Diverifikasi oleh:
oleh:
Penyedia Jasa Pekerjaan Inspector/Pengawas : Tim Leader :
Konstruksi:

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Contoh Format Pemeriksaan untuk Penyerahan Pertama Pekerjaan

FORM PEMERIKSAAN KELAYAKAN


Untuk Mendukung Penyerahan Pertama Pekerjaan

(Logo dan Nama


No.:
Penyedia Jasa Tanggal Pemeriksaan :
PHO/………………………
Pekerjaan ……………………………………………..

Konstruksi )
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Tanggal Kontrak : Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi :
Detail Data Pekerjaan
Nama Proyek : Deskripsi:
Kegiatan : ………………………………………………………………
Pekerjaan …………………………
………………………………………………………………
…………………………
Cost Center/ Mata :
Lokasi Pekerjaan :
anggaran
Info Lainnya : Info Lainnya :

pekerjaan) sesuai Tidak sesuai


………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
Catatan cacat mutu/kekurangan pekerjaan

Dilaksanakan oleh: Disetujui oleh Mengetahui


Penyedia Jasa Pekerjaan
Tim Konsultan Pengawas : Pejabat Pembuat Komitmen :
Konstruksi :

Tanggal : Tanggal : Tanggal:


F-09 Contoh Format Pemeriksaan untuk Penyerahan Akhir Pekerjaan

FORM PEMERIKSAAN KELAYAKAN


Untuk Mendukung Penyerahan Akhir Pekerjaan

(Logo dan Nama


No.:
Penyedia Jasa Tanggal Pemeriksaan :
FHO/………………………
Pekerjaan ……………………………………………..

Konstruksi )
Nomor Kontrak : Nama Paket :
Tanggal Kontrak : Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi :
Detail Data Pekerjaan
Nama Proyek : Deskripsi:
Kegiatan : ………………………………………………………………
Pekerjaan …………………………
………………………………………………………………
…………………………
Cost Center/ Mata :
Lokasi Pekerjaan :
anggaran
Info Lainnya : Info Lainnya :

pemeliharaan) sesuai Tidak sesuai


………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
………………………………………………………..
Catatan

Dilaksanakan oleh: Disetujui oleh Mengetahui


Tim Konsultan Pengawas : Penyedia Jasa Pekerjaan Pejabat Pembuat Komitmen :
Konstruksi : ………………………………….

Tanggal : Tanggal : Tanggal:


Contoh Daftar Simak Pengajuan Permohonan Hasil Akhir Pekerjaan

DAFTAR SIMAK PENJAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU


PENERIMAAN HASIL AKHIR
Nama Proyek :
Kegiatan Pekerjaan : Paket
Pekerjaan :
VERIFIKASI CHECK
ALUR PELAKSANAAN POINT
KRITERIA LOLOS Keterangan
Tidak
Memenuhi
Memenuhi

1. Pekerjaan/Sub- pekerjaan a. Pengawas memastikan pekerjaan/sub-pekerjaan sudah selesai


selesai b. Pengawas memastikan kontraktor telah melakukan pemeriksaan internal
2. Pemeriksaan a. Pengawas mengecek kelengkapan dokumen yang dibuat oleh kontraktor
Administrasi b. apabila dokumen belum lengkap, maka pengawas dapat menunda pelaksanaan
inspeksi

a. pelaksanaan inspeksi sudah disiapkan oleh kontraktor


3. Pelaksanaan
b. pengawas wajib hadir saat pelaksanaan inspeksi berlangsung
Inspeksi
c. Pengawas dapat mencocokkan apakah dokumen sudah sesuai dengan yang ada
di lapangan saat inspeksi
a. Pengawas memverifikasi hasil inspeksi
4. Evaluasi Hasil b. apabila hasil inspeksi tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis,
Inspeksi maka kontraktor wajib memperbaiki hasil pekerjaan tersebut dan melakukan
inspeksi perbaikan setelahnya
c. pengendali menyetujui hasil inspeksi dan menerima hasil pekerjaan tersebut
setelah diverifikasi oleh pengawas

Anda mungkin juga menyukai