Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH JAWA TENGAH


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKALONGAN

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN :

PERENCANAAN TEKNIS / DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)


RELOKASI PEMBANGUNAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS IIA PEKALONGAN TAHAP I

TAHUN ANGGARAN 2020

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-1


KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PERENCANAAN TEKNIS

1. PENDAHULUAN
Dalam setiap pembangunan bangunan gedung yang dilaksanakan, diharapkan
dapat terarah dengan baik sesuai dengan kebutuhan, tidak sia-sia dan dapat
memenuhi fungsi sebagai fasilitas pelayanan masyarakat. Pembangunan Lapas
Pekalongan yang matang, berkonsep perencanaan yang baik, di harapkan dapat
diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan gedung negara, yang tidak lari dari
tupoksi Bangunan Gedung Negara. Karena itu Relokasi Pembangunan Lapas
Pekalongan Tahap I harus merupakan konsultan yang berpengalaman,
bertanggung jawab dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli sesuai kebutuhan
dan kompleksitas pekerjaan.

2. UMUM
Dalam setiap pembangunan bangunan negara harus dilaksanakan oleh unsur
perencanaan, pelaksana & pengawasan tenaga ahli sesuai kompleksitas
pekerjaan. Konsultan yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak
kerja baik konsultan perencana, konsultan pengawas/menajemen kontruksi dan
pelaksana pembangunan / rehabilitasi sesuai dari segi biaya, mutu, dan waktu
pelaksanaan. Kinerja konsultan perencana dan pengawas/Manajemen
Konstruksi (MK) secara menyeluruh diharapkan melakukan kegiatan
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disepakati.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Maksud kegiatan Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan ini
adalah untuk mewujudkan Lapas yang memenuhi standar syarat bangunan
gedung negara serta dapat memaksimalkan bangunan untuk kegiatan dan
pelayanan pegawai dan masyarakat serta dapat memaksimalkan bangunan
untuk kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam
Penyelenggaraan Program Pemasyarakatan.

b. Tujuan
Tujuan kegiatan yang tercantum dalam KAK adalah petunjuk untuk
melakukan perencanaan Detail Engineering Design (DED) meliputi tata
letak bangunan (lay out plan), perencanaan / detail desain bangunan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan yang garis besar dan
diinterprestasikan dengan penuh tanggung jawab agar terpenuhi keluaran
(output) yang sesuai yang diharapkan.

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-2


4. LATAR BELAKANG
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 28 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dinyatakan bahwa kantor
wilayah mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kemenkumham
dalam wilayah Provinsi berdasarkan kebijakan Menteri Hukum dan HAM
dan ketentuan peraturan perundang- undangan. Adapun salah satu tugas
Kantor Wilayah adalah melakukan pengkoordinasian perencanaan,
pengendalian program dan pelaporan.Untuk menunjang tugas dan fungsi
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah diadakan
beberapa program kegiatan yang direncanakan akan dilakukan pada tahun
2019-2020.

Adapun rencana penyusunan anggaran dan kegiatan sebagaimana yang


akan dilakukan pada Kantor Wilayah adalah merupakan pelaksanaan
daripada Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan Rencana Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI untuk Jangka Waktu 5 Tahun (2015-2019)
yang dijabarkan ke dalam Rencana KerjaTahunan dan dituangkan ke dalam
RKA-KL (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga) setiap
tahunnya.Program yang diemban divisi administrasi pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah pada tahun anggaran 2019-
2020 yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kementerian Hukum dan HAM.

Untuk melaksanakan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Kementerian Hukum dan HAM telah dijabarkan kedalam suatu kegiatan
Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi UPT Pemasyarakatan dalam rangka
Penanganan Over Kapasitas, kemudian dijabarkan lagi ke dalam output
Rehabilitasi/Renovasi Lapas/Rutan. Output tersebut dijabarkan lagi kedalam
komponen Rehabilitasi/Renovasi Lapas/Rutan dengan detail Relokasi
Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan Tahap I.

Untuk itu Lapas Pekalongan memperhatikan data Barang Milik Negara


(BMN) berupa tanah yang ada pada Lembaga Pemasyarakatan Pekalongan
seluas + 4,6 Hektar maka sesuai dengan kebijakan Kementerian Hukum
dan HAM terkait dengan Lapas Pekalongan merencanakan untuk relokasi
karena Lapas Pekalongan yang ada di Jalan WR Supratman No. 106
Pekalongan sudah tidak layak dihuni karena faktor alam berupa penurunan
permukaan tanah dan bencana banjir rob. selain itu kapasitas yang ada juga
sudah tidak dapat menampung jumlah warga binaan. Relokasi ini dilakukan
seiring dengan adanya harapan bahwa kedepan Lembaga Pemasyarakatan
tidak hanya sebagai tempat pembinaan narapidana namun Lapas akan
dikembangkan sebagai Lembaga Pemasyarakatan yang produktif.

b. Dalam pasal 1 Ayat (2) UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan,


arti dari Lembaga Pemasyarakatan yaitu tempat untuk melakukan
pembinaan terhadap narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan arah dan
batasan serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina,

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-3


dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan
Pemasyarakatan agar dapat menerima kesalahan, memperbaiki diri, dan
tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali dalam
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

Secara filosofis Pemasyarakatan adalah sistem pemidanaan yang sudah


jauh bergerak meninggalkan filosofi retributif (pembalasan), deterrence
(penjeraan), dan resosialisasi. Sekarang filosofi pemasyarakatan lebih
mengutamakan reintegrasi sosial yang berasumsi bahwa kejahatan adalah
konflik yang terjadi antara terpidana dengan masyarakat, sehingga
pembinaan ditujukan untuk memulihkan konflik atau menyatukan kembali
terpidana dengan masyarakatnya (reintegrasi).

c. Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan merupakan Lapas


berumur tua yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1913. Berlokasi di Jalan WR Supratman No 106 Kota Pekalongan, berjarak
sekitar 1 kilometer dari pantai utara pulau Jawa. Lapas Pekalongan
menempati areal seluas 72.500 m2 dengan luas bangunan mencapai
19.202 m2.
d. Lapas Pekalongan tergenang banjir parah pada Minggu (27/1/2019).
Akibatnya, 300 dari total 394 narapidana dievakuasi ke sejumlah Rumah
Tahanan Negara (Rutan) dan Lapas di wilayah Jawa Tengah. Karena
bencana banjir rob sering terjadi di Lapas Pekalongan maka pihak
Kemenkumham segera merelokasi Lapas Pekalongan.
e. Kabupaten Pekalongan telah menyediakan lahan di Dukuh Empon-empon,
Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan seluas 3,65
hektar. Melalui alokasi dana dari APBN Tahun 2020 ini diharapkan Relokasi
Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan di Kabupaten Pekalongan bisa
terselesaikan paling lambat sampai akhir Desember 2020.

5. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa


Konstruksi.
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 84).
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
e. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-4


f. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara.
g. Peraturan Menteri Keuangan No. 196/PMK.02/2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk
Penyusunan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara / Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
7/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
j. Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01.PL.01.01 Tahun 2003 tentang
Pola Bangunan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.

6. LINGKUP PEKERJAAN

Maksud kegiatan Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan di


Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah ini adalah untuk mewujudkan
Lapas Kelas IIA yang memenuhi standar syarat bangunan Gedung Negara
serta dapat memaksimalkan bangunan untuk kegiatan pegawai dan
masyarakat dalam rangka pembinaan Pemasyarakatan maka lingkup
pekerjaan ini adalah Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan
Tahap I yang berpedoman pada peraturan yang berlaku di lingkungan
Kemenkumham juga Permen PUPR No 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Merancang dan merencanakan
Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan, dengan item
pekerjaan :

1. Pekerjaan Pematangan Lahan


2. Pembangunan Gedung Kantor
3. Pembangunan Blok Hunian
4. Pembangunan Pagar Antar Blok
5. Pembangunan Pos Jaga
6. Pembangunan Dapur
7. Pembangunan Masjid
8. Pembangunan Aula
9. Pembangunan Dam Penahan dan Talud

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-5


7. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan perencanaan
teknis / Detail Engineering Design (DED) kegiatan Relokasi Pembangunan
Lapas Kelas IIA Pekalongan di Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah
dengan cakupan sebagai berikut :
a. Dokumen Perencanaan Teknis / Detail Engineering Design (DED)
kegiatan Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan di Kantor
Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah.
b. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Lampiran Analisa serta
Daftar Item Pekerjaan (Bill Of Quantity) dan perhitungan teknis lainnya.
c. Gambar desain bangunan agar bisa menunjang dilaksanakan secara
tepat waktu dan sesuai yang dipersyaratkan.
d. Dokumen Spesifikasi Teknis kegiatan Relokasi Pembangunan Lapas
Kelas IIA Pekalongan di Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah
e. Lampiran data dan gambar serta dokumentasi lainnya yang mendukung
dan dipersyaratkan sesuai ketentuan.
f. Gambar Animasi Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan.
g. Cetak Gambar 3D Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan.
h. Maket (skala 1:50) Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan.
i. Dokumen-dokumen Tender Pelaksanaan Konstruksi Fisik sesuai yang
diipersyaratkan.

8. JANGKA WAKTU KEGIATAN :

Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) kegiatan Relokasi Pembangunan Lapas


Kelas IIA Pekalongan di Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah akan
dilaksanakan dalam 90 (sembilan puluh) hari kalender dengan ketentuan
sebagai berikut ;

a. Hasil perencanaan Teknis untuk Pelaksanaan Tender Konstruksi Fisik


diserahkan dalam waktu 90 hari kalender semenjak penugasan.
b. Konsultan perencana harus melaksanakan pengawasan berkala selama
masa konstruksi hingga serah terima pekerjaan konstruksi.

9. PERSYARATAN TEKNIS PERENCANAAN DED :


Persyaratan teknis kegiatan Perencanaan DED mencakup tahapan-tahapan
serta metodologi yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa meliputi :
a. Lingkup Kegiatan :
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, konsultan harus mampu
mengenali permasalahan pekerjaan yang dihadapi pada tahap

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-6


perencanaan, termasuk diantaranya :
a) Mengenali dan memahami konsep bangunan Lapas Pekalongan
keseluruhan secara lengkap.
b) Menganalisis perkembangan Lapas Pekalongan, berkaitan
dengan perubahan fungsi yang mungkin terjadi karena
penyesuaian pelayanan.
c) Mempelajari karakteristik kawasan sekitar yang memberikan
pengaruh besar pada hasil perencanaan.
d) Mengenali perkembangan data-data sekunder dan situasi
lapangan actual yang berkaitan dengan pekerjaan fisik yang telah
dilaksanakan maupun studi perencanaan terdahulu dan dokumen
lain yang terkait.
e) Mengenali permasalahan sosial masyarakat sekitar lokasi.
f) Mempelajari kebijakan Pemda Kabupaten Pekalongan yang
berkaitan dengan Sistem Pembangunan Gedung Pemerintah,
khususnya Pembangunan Gedung Lapas Pekalongan.
2) Survey topografi berupa pengukuran lahan, termasuk kontur lahan
tertimbun, ketinggian saluran buangan daerah disekitarnya,
pengukuran proses settlement (konsolidasi lapisan tanah dalam)
yang terjadi dan pemasangan benchmark yang aman pada lokasi
proyek.
3) Penyusunan desain awal dalam bentuk konsep ruang dan tampilan
bangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan.
4) Penetapan rencana beberapa bangunan yang ada dalam kegiatan
pembangunan bangunan di Relokasi Lapas Kelas IIA Pekalongan
Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah.
5) Penetapan Site Plan/Lay Out Plan existing bangunan
6) Pembuatan detail desain dari penataan bangunan dan
7) Penetapan spesifikasi desain;
8) Pembuatan Rencana Anggaran Biaya;
9) Pembuatan Esimate Cost Engineer atau EE;
10) Pembuatan Rencana Kerja dan Syarat – Syarat Teknis;
11) Pembuatan laporan yang disertai photo-photo lokasi pelaksanaan.

b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan jasa konsultan DED berlokasi di komplek Rencana Relokasi
Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan di Dukuh Empon-empon,
Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh pengguna jasa

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-7


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa yang meliputi
minimal :
a. Laporan dan Data.
Data hasil Survey baik yang bersifat Primer maupun Sekunder (bila
tersedia) tentang Lokasi dan Fisik Lingkungan maupun Kawasan
yang akan direncanakan yang mencakup data teknis hasil
penelitian tanah, data Standard dan Peraturan Teknis, serta data
lain terkait dengan pembangunan Sarana dan Prasarana.
b. Staf Perwakilan (Liaison Officer)
Pengguna jasa akan mengangkat staff petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai Liaison Officer atau project officer (PO) maupun
sebagai Personal In Charge (PIC) dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi ini.
c. Tim Teknis :
Pengguna Jasa akan menyediakan Tim Teknis sebagai pengarah
yang terdiri dari Instansi yang ditunjuk sesuai ketentuan yang
berlaku, yang akan mendampingi Konsultan Perencana dalam
pekerjaannya terutama dalam kaitannya dengan peraturan
pemerintah dan perundang-undangan.

2. Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.

a) Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa
harus mengadakan diskusi dan koordinasi terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan
kepada pengguna jasa.

b) Konsultasi Teknis
Proses Konsultasi Teknis minimal melibatkan Instansi yang
ditugaskan sebagai Pembina Teknis maupun pelaksana Teknis
yang meliputi : Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Kemenkumham, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta
Karya Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Tengah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan, Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-8


Kabupaten Pekalongan, Satuan Kerja Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Pekalongan yang bersangkutan guna memperoleh hasil
rancangan yang disepakati oleh pihak-pihak terkait pelaksanaan
pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan.

c) Dokumentasi Teknis
Sebagai kelengkapan dan Hasil pekerjaan perencanaan teknis
beserta lampiran-lampiran yang diperlukan untuk dipergunakan
oleh pengguna jasa dalam pelaksanaan konstruksi fisik.

d. METODOLOGI
 Survey dan pengumpulan Data.
 Penyusunan konsep dan filosofi rancangan (Pra Desain)
 Penyajian/konsultasi rencana desain
 Pembuatan gambar dan spesifikasi detail desain.
 Perhitungan rencana anggaran biaya.

e. TENAGA AHLI YANG DIPERSYARATKAN

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sekurang-


kurangnya terdiri dari :
1) Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang minimal Magister Teknik Sipil/Arsitektur
Negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sebagai ketua tim
(team leader) minimal 5 (lima) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya
adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.

2) Tenaga Ahli Arsitektur


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan
yang berpengalaman sebagai tenaga ahli Arsitektur sekurang-kurangnya
4 (empat) tahun.

3) Tenaga Ahli Arsitektur Lansekap


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Strata 1
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan
yang berpengalaman sebagai tenaga ahli arsitektur Lansekap sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun.

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-9


4) Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli struktur dan berpengalaman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

5) Tenaga Ahli Estimasi Biaya (Cost Estimator)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli estimasi (Cost Estimator) dan
berpengalaman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

6) Tenaga Ahli Mekanikal


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mesin Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli Mekanikal dan berpengalaman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

7) Tenaga Ahli Elektrikal


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektro Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman sebagai tenaga elektrikal dan berpengalaman sekurang-
kurangnya 4 (empat) tahun.

8) Tenaga Ahli Geoteknik


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geologi/Teknik Sipil
Strata 1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang
disamakan yang berpengalaman sebagai tenaga geoteknik dan
berpengalaman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

9) Tenaga Ahli Geodesi


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi Strata 1
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan
yang berpengalaman sebagai tenaga geodesi dan berpengalaman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

10) Tenaga Ahli Teknik Lingkungan


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Lingkungan Strata 1
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan
yang berpengalaman sebagai tenaga teknik lingkungan dan
berpengalaman sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-10


11) Tenaga Ahli Teknik Plambing dan Pompa Mekanik
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mesin Strata 1 (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman sebagai tenaga teknik lingkungan dan berpengalaman
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

12) Tenaga Pendukung Lain


Tenaga pendukung lain yang dibutuhkan antara lain asisten tenaga ahli
arsitektur, asisten tenaga ahli teknik bangunan gedung, asisten tenaga
ahli estimasi biaya, surveyor, CAD Operator, tenaga administrasi dan
operator komputer untuk mendukung kelancaran kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Secara Garis Besar Tabel Kebutuhan Tenaga Ahli, seperti diuraikan dalam
tabel berikut ini :

No Jenis Keahlian Pendidikan Pengalaman Jumlah SKA / SKT Jumlah


Minimal Minimal Tenaga Minimal hari
A Ahli Profesional
1 Ketua Tim S2 Teknik 5 Tahun 1 Orang SKA Arsitek 90
(Team Leader) Sipil / Teknik Madya (101)
Arsitektur
2 TA Arsitektur S1 T. 4 Tahun 1 Orang SKA Arsitek 90
Arsitektur Muda (101)
3 TA Arsitektur S1 T. 4 Tahun 1 Orang SKA Lansekap 45
Lansekap Arsitektur Muda (103)
4 TA Teknik S1 T. Sipil 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 90
Bangunan Bangunan
Gedung Gedung Muda
(201)
5 TA Estimasi S1 T. Sipil 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Biaya (Cost Bangunan
Estimator) Gedung Muda
(201)
6 TA Mekanikal S1 T. Mesin 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Mekanikal
Muda (301)
7 TA Elektrikal S1 T. Elektro 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Tenaga Listrik
Muda (401)
8 TA Geoteknik S1 T. 4 Tahun 1 Orang SKA Geoteknik 45
Geologi / S1 Muda (216)
T. Sipil

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-11


9 TA Geodesi S1 T. 4 Tahun 1 Orang SKA Geodesi 30
Geodesi Muda (217)
10 TA Teknik S1 T. 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 30
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
(501)
11 TA Teknik S1 T. Mesin 4 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Plambing dan Plambing dan
Pompa Mekanik Pompa Mekanik
(303)

B Tenaga
Pendukung
1 Asisten TA S1/D3 T. 3 Tahun 1 Orang SKA Arsitek 60
Arsitektur Arsitektur Muda (101)
2 Asisten TA S1/D3 T. 3 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Teknik Sipil Bangunan
Bangunan Gedung Muda
Gedung (201)
3 Asisten TA S1/D3 T. 3 Tahun 1 Orang SKA Teknik 60
Estimasi Biaya Sipil Bangunan
Gedung Muda
(201)
4 Surveyor S1/D3/STM 3 Tahun 3 Orang SKT Teknik 30
Teknik Survey/
Pemetaan
5 CAD Operator S1/D3/STM 3 Tahun 3 Orang SKA Teknik 90
Sipil/ Bangunan
Arsitektur Gedung Muda
(201)
6 Administrator D3/SLTA 3 Tahun 1 Orang - 90
7 Operator D3/SLTA 3 Tahun 1 Orang - 90
Komputer

10. JUMLAH BIAYA PERENCANAN :


Pekerjaan Jasa Perencanaan Teknik / DED Relokasi Pembangunan Lapas
Kelas IIA Pekalongan pada Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah ini
disiapkan anggaran yang bersumber dari DIPA (APBN) Kemenkumham RI
Tahun Anggaran 2020 dengan besaran HPS : Rp. 980.957.900,- (Sembilan
ratus delapan puluh juta sembilan ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus
rupiah), termasuk didalamnya adalah pajak yang berlaku.

9. PELAPORAN :
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa minimal adalah:
KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-12
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi Pemahaman konsultan tentang kerangka acuan Relokasi
pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan seperti :
1) Laporan Penyelidikan Tanah sebanyak 2 eksemplar.
2) Laporan Perhitungan Struktur sebanyak 2 eksemplar.
3) Laporan Konsepsi Rancangan sebanyak 10 eksemplar.
4) Dokumen Pra Rancangan (Laporan Pendahuluan) sebanyak 10
eksemplar.
5) Dokumen Pengembangan Rancangan (Laporan Antara) sebanyak 10
eksemplar.
Laporan Pendahuluan yang harus diserahkan kepada pemberi tugas setelah
disempurnakan dari hasil pemaparan dan diskusi dengan pengguna jasa.
b. Laporan Akhir :
Laporan ini diselesaikan harus diserahkan kepada pemberi tugas dengan
kelengkapan laporan antara lain:
1) Gambar DED dan Masterplan format ukuran kertas A3 sebanyak 10
eksemplar.
2) Rencana Kerja dan Syarat Teknis (RKS) sebanyak 10 eksemplar.
3) Rencana Anggaran dan Biaya (RAB) masing-masing komponen
bangunan dan rekapitulasinya sebanyak 10 eksemplar.
4) Bill of Quantity (BQ) sebanyak 10 eksemplar.
5) Gambar Animasi dalam format video dengan durasi minimal 5 menit
sebanyak 1 buah.
6) Cetak gambar 3D sebanyak 1 buah.
7) Maket (skala 1:50) sebanyak 1 buah.
8) Laporan Akhir Perencanaan sebanyak 6 eksemplar.
9) Compact disc (CD) yang berisikan keseluruhan produk laporan sebanyak
1 keping.

10. PERSYARATAN KUALIFIKASI


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini kualifikasi yang dipersyaratkan adalah
perusahaan yang memiliki kualifikasi :

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-13


a. Memiliki SBU Klasifikasi Perencanaan Arsitektur dan Sub Klasifikasi Jasa
Desain Arsitektur (AR102).
b. Memiliki SIUJK Klasifikasi Bidang Usaha Jasa Perencana dan Pengawas
Konstruksi dengan kualifikasi usaha kecil.
c. Memiliki pengalaman pekerjaan di bidang jasa konsultansi berdasarkan
klasifikasi Perencanaan Arsitektur dan subklasifikasi Jasa Desain
Arsitektural AR102 paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, kecuali bagi penyedia yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
d. Laporan Pajak tahunan 2018.
e. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas/peralatan/perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini, yaitu :
1. Komputer dan perlengkapannya;
2. Kamera digital;
3. Alat pengukur sesuai kebutuhan kompleksitas pekerjaan;
4. Kendaraan roda 4 dan roda 2.

11. PENUTUP
Demikian setelah diterima KAK ini hendaknya memeriksa bahan yang
dibutuhkan dan selanjutnya segera menyusun program kerja yang dibahas
pengguna/pemberi kerja. Kerangka Acuan kerja / Term of Reference (TOR)
Pekerjaan Perencanaan Teknis / DED Relokasi Pembangunan Lapas Kelas
IIA Pekalongan, sebagai bahan dan penjelasan kepada penyedia Jasa
Konsultan Perencana dalam mempertimbangkan dan mengajukan
penawaran.

Pekalongan, 16 Januari 2020


Pejabat Pembuat Komitmen

AGUS HERYANTO
NIP. 196708211991031001

KAK Perencanaan/DED – Relokasi Pembangunan Lapas Kelas IIA Pekalongan HALAMAN-14

Anda mungkin juga menyukai