Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KOMPLEK PERK ANTORAN KABUPATEN ACEH TAMIANG

LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN : REVITALISASI SEKOLAH

PEKERJAAN : Pengawasan Revitalisasi Sekolah SD Dan SMP (Otsus)


LOKASI : 1. SMPN 2 Kejuruan Muda (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
2. SDN 6 Kualasimpang (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
3. SDN 1 Kualasimpang (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
4. SDN Sungai Iyu (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
5. SDN 1 Bukit Tempurung (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
6. SDN 2 Tualang Cut (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
SUMBER DANA : OTSUS
TAHUN ANGGARAN: 2020
NILAI KONTRAK : 147.950.000,- (Seratus empat puluh tujuh juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)
PENGAWASAN REVITALISASI SEKOLAH SD DAN SMP (OTSUS)
a. Latar Belakang
1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya,
sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan
dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia.
2. Setiap bangunan negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
3. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan
teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta
tata laku profesional.

b. Maksud dan Tujuan


1. Maksud dari kegiatan PENGAWASAN REVITALISASI SEKOLAH SD DAN SMP
(OTSUS) ini adalah untuk mendapatkan Gambaran tentang REVITALISASI
SEKOLAH SD DAN SMP di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Tamiang,
yang sesuai dengan fungsi, estetika, dan kesesuaian dengan tatanan site plan
lingkungan yang ada.
2. Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil pengawasan berupa Bangunan
yang sesuai dengan DED terhadap REVITALISASI SEKOLAH SD DAN SMP di Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Tamiang tahun 2020.

c. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG DAN JASA

Nama organisasi yang menyelengarakan / melaksanakan pengadaan barang dan jasa adalah :

 Satuan : Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten aceh tamiang

 PPK : Drs. ABDULLAH

d. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan REVITALISASI SEKOLAH SD DAN
SMP di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Aceh Tamiang adalah selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kelender.
e. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari dan OTSUS Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2020.
 Pagu : 147.950.000,-
 Klasifikasi Sub Bidang : Bangunan Gedung Pendidikan
.

b. Referensi Hukum
1. Undang-undang nomor 18 Tahun 1999 tentang
JasaKonstruksi;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003


tentangKeuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Bangunan Pendidikan;

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014


tentang Bangunan Pendidikan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun


2005 tentang Dana Perimbangan);

7. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2006


tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun


2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

9. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010


tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
beserta peruhanan dan aturan turunannya;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor


73 tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor


45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang
Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah
Pendidikan Umum.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


3 Tahun 2009 Tanggal 29 Januari 2009 Tentang
Standar/Spesifikasi Teknis Pembangunan/
Rehabilitasi Gedung Dan Meubelair Sekolah Dasar.
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 Tentang
Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Di
Bidang
Pendidikan
.
15. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor 441 / KPTS / 1998
Tentang Persyaratan Teknis Aksebilitas Pada
Bangunan Umum dan Lingkungan.

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 152


Tahun 2004 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang
Daerah.
TARGET a. Tersedianya Bangunan Sekolah REVITALISASI
SEKOLAH SD DAN SMP yang memenuhi standar
prasarana Bangunan Pendidikan.
b. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai,
adalah
meningkatkan ketersediaan prasarana
pemerintahan REVITALISASI SEKOLAH SD DAN SMP ,
sebagai usaha untuk memenuhi SPM di
Sekolah untuk terciptanya Sumber Daya
Manusia yang berkualitas.

RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN


a. Ruang lingkup/batasan lingkup pengawasan pekerjaan
konstruksi yaitu Pembangunan REVITALISASI SEKOLAH SD DAN SMP.
b. Lokasi pekerjaan : ACEH TAMIANG.

1. SMPN 2 Kejuruan Muda (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)


2. SDN 6 Kualasimpang (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
3. SDN 1 Kualasimpang (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
4. SDN Sungai Iyu (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
5. SDN 1 Bukit Tempurung (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)
6. SDN 2 Tualang Cut (Revitalisasi Lantai 2 Suntik)

KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN


Terlaksananya pembangunan Pengawasan Revitalisasi Sekolah SD
Dan SMP (Otsus) .Kab. Aceh Tamiang sesuai dengan
persyaratan teknis.

Laporan Mingguan
Sedangkan dalam laporan mingguan dilaporkan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut :

a. Jumlah tenaga kerja yang merupakan rata-rata dari tenaga harian.


b. Jumlah hari kerja.
c. Rekapitulasi penerimaan dan pemakaian bahan yang ada di lapangan.
d. Macam pekerjaan dan prestasi yang dicapai dalam persen (%) selama satu minggu.

Time Schedule
Time schedule dapat dipakai sebagai alat untuk mengontrol kemajuan kerja secara global dari
tiap-tiap pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencantumkan waktu penyelesaian
aktual dari tiap-tiap bagian pekerjaan dibawah waktu penyelesaian rencana pada time schedule
tersebut.Dengan demikian akan terlihat keterlambatan maupun pekerjaan tiap bagian pekerjaan
dibandingkan dengan waktu perencanaan. Dari sini kemudian dapat disusun usaha-usaha untuk
mengatasi keterlambatan, yaitu dengan mengatur kembali perencanaan waktu kerja agar
diperoleh waktu penyelesaian yang tepat sesuai rencana pekerjaan.
Dibuat oleh
CV. ROXY ENGINEERING

HENDRA GUNAWAN, ST
Site Engineer

Anda mungkin juga menyukai