(KAK)
PEKERJAAN
RENOVASI ASRAMA
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN UPTD. BALAI PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN
PERKEBUNAN PROVINSI NTB.
LOKASI
JALAN RAYA TIBUPILING - KM.15, – NARMADA
A. TINJAUAN UMUM
1. PENDAHULUAN
Fenomena kepadatan penduduk merupakan permasalahan yang sudah tidak asing terjadi di
kota kota di Indonesia. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan jumlah
penduduk Indonesia adalah kelahiran, kematian dan juga perpindahan penduduk. Di kota kota
besar di Indonesia faktor perpindahan penduduk merupakan salah satu faktor yang memiliki
pengaruh besar terhadap kepadatan penduduk. Perpindahan penduduk yang dilakukan
masyarakat desa ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan yang lebih baik sehingga daerah
perkotaan menjadi semakin padat. Selain itu hal yang mempengaruhi perpindahan penduduk
dari satu daerah ke daerah lainnya adalah pendidikan
Dinas Pertanian dan Perkebunan pada UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Provinsi NTB menanggapi gejala ini dengan mendukung lebih banyak
pembangunan asrama. Perkembangan penyediaan hunian bagi karyawan/staf kemudian
berkembang dari tempat tinggal/berteduh di malam hari [living environment) menjadi tempat
terjadinya proses pembelajaran [learning environment) serta proses pembinaan sosial [social
environment)2. Bentuk hunian kemudian menjadi lingkungan kooperatif, dengan pola
kehidupan akademis dan sosial yang terkait dan terintegrasi. Pemikiran ini -living and learning
environment (and social enviroment)- berangkat dari pemahaman bahwa ilmu pengetahuan
dan proses pembelajaran tidak hanya terjadi di kampus/sekolah -kata schola yang berasal dari
bahasa latin secara harfiah berarti waktu luang, atau dapat diartikan sebagai waktu luang yang
digunakan secara khusus untuk belajar. Keberadaaan fasilitas pembelajaran di hunian Asrama
diharapkan mampu mengembangkan potensi yang lebih baik, mengatasi masalah
keterbatasan waktu untuk belajar, dan secara tidak langsung mendukung filosofi dan metode
pembelajaran lewat pembentukan kelompok-kelompok diskusi formal dan informal,
menyediakan fasilitas pertemuan dan pelatihan, serta untuk mengembangkan kemampuan
dan kepekaan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan memanfaatkan waktu luang
yang dimiliki di sela-sela aktifitasnya.
Hunian Asrama merupakan Hunian yang sangat penting dalam membangun Indonesia
secara keseluruhan, terutama untuk Pengembangan kawasan Indonesia Timur. Asrama
merupakan bagian dari sistem Hunian yang perlu dikembangkan untuk menjaga pemerataan
pertumbuhan ekonomi nasional yang pada akhirnya akan memberikan dampak untuk
perkembangan sektor-sektor lain seperti pertanian, perkebunan, pertambangan serta
pariwisata. Tersedianya sarana prasarana yang bagus di Kawasan Indonesia Timur ini akan
memberikan dampak terhadap percepatan pembangunan.
Melalui Kegiatan Tata Kelola Pekerjaan Renovasi asrama Dinas Pertanian dan
Perkebunan pada UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB
”Dalam rangka menunjang Optimalisasi dan Peningkatan Gedung Asrama” dengan melakukan
penyempurnaan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Rehab Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB .
2. LATAR BELAKANG
Kegiatan Renovasi Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Provinsi NTB ini dilatar belakangi oleh usia bangunan yang sudah cukup lama sejak dibangun
ditambah adanya kerusakan yang cukup parah akibat dari bencana Gempa Bumi yang melanda
Pulau Lombok pada bulan Agustus sampai Desember tahun 2018 lalu.
Dampak dari kerusakan tersebut menyebabkan bangunan yang ada saat ini, kurang
layak untuk dapat dihuni, sedangkan kerusakan yang cukup serius yakni pada bagian atap dan
struktur kolom yang mulai keropos. sehingga diperlukan perbaikan melalui Renovasi Asrama
UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB, tahun anggaran
2023.
Tentunya, agar dapat Dalam rangka menunjang Optimalisasi dan Peningkatan gedung
asrama dan fungsinya lebih maksimal, maka diperlukan segera melakukan Renovasi Asrama
UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB terutama untuk
mengembalikan fungsi akibat kerusakan pasca gempa sekaligus memaksimalkan kondisi agar
tidak terdampak pada konstruksi yang lainnya.
Pemilihan penyedia Jasa Pelaksana Konstuksi Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB Tahun Anggaran 2023 ini
dilakukan melalui proses pengadaan elektronik (e-procurement) atau e-lelang umum oleh Unit
Layanan Pengadaan (ULP), sehingga prosesnya dijamin berlangsung transaparan dan
akuntabel serta di junjung dengan integritas yang tinggi.
Terakhir Pengadaan Jasa Pelaksana Konstuksi, Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai
Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB, Tahun Anggaran 2023 ini di
harapkan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dengan
menjalankan kaidah-kaidah Pelaksanaan konstruksi yang baik seperti penggunaan bahan baku
sesuai dengan rencana, tersedianya dukungan peralatan yang memadai, metode kerja yang
dilakukan secara baik dan didukung oleh SDM professional dibidangnya.
Sebagai tindak lanjut dari pekerjaan tersebut diatas maka pada Tahun Anggaran 2023,
Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Provinsi NTB dapat dilaksanakan pekerjaan fisik, yang sumber dananya berasal dari DAK Dinas
Pertanian dan Perkebunan UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi
NTB.
3. DASAR-DASAR HUKUM
Tujuan :
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Penyedia dalam rangka
melaksanakan Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Provinsi NTB, yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus
dipenuhi atau diperhatikan dan diinterpretasikan didalam melaksanakan tugas. Dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diharapkan Penyedia dapat melakukan pekerjaan dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud agar dapat dikembangkan berdasarkan
ketentuan dan standar yang berlaku.
5. SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan ini adalah adalah melakukan
pelaksanaan Jasa Pemborongan Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan
Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB melalui aspek-aspek berikut ini:
a. Inspeksi terhadap kelengkapan Administrasi;
b. Inspeksi terhadap kelengkapan teknis;
6. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Pekerjaan Renovasi Asrama UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan Provinsi NTB di Jalan Raya Tibupiling - KM.15, – Narmada Provinsi NTB .
7. SUMBER PENDANAAN
Untuk melaksanakan Kegiatan Tata Kelola Dan Pelayanan Usaha Pekerjaan Renovasi Asrama
UPTD. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi NTB, dibiayai dari dana DAK
Tahun Anggaran 2023 dengan pagu anggaran Rp. 950.000.000,- (sembilan ratus lima puluh juta
rupiah) dengan Nilai HPS Rp. 947.710.000,- (sembilan ratus empat puluh tujuh juta tujuh ratus
sepuluh ribu rupiah).
Daftar Tenaga Kerja/Personil inti minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
Uraian
Jumlah Pengalaman Lampiran
Personil Inti
SKT Pelaksana Bangunan
Pelaksana Bangunan Gedung atau SKK Pelaksana
a (STM/SMK Bangunan) 1 Orang 2Thn Lapangan Pekerjaan Gedung
Jenjang 4
Petugas K3 Konstruksi Sertifikat Pelatihan
b 0 Thn
(SMA/SMK/D3, S1) 1 Orang K3, Ijazah, CV
a. Tenaga Pelaksana :
1 (satu) orang Pelaksana lapangan disyaratkan minimal berpendidikan STM/SMK
Bangunan memilikki SKT Bangunan gedung, Ijasah, KTP dengan pengalaman minimal 2
tahun.
b. Tenaga Petugas K3:
1 (satu) orang Tenaga Petugas K3 berpendidikan SMU/STM, memilikki Sertifikat K3
Ijasah, KTP dengan pengalaman 0 nol tahun.
1. Persyaratan Kualifikasi
(sesuai yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan) :
2. Untuk Persyaratan Teknis :
1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. Dalam tahapan
pelelangan,klarifikasi teknis merupakan tahapan penting dalam menentukan kebenaran
dan konsistensi dalam menerapkan metode pelaksanaan dan schedule pelaksanaan
pekerjaan.
Dalam hal schedule pelaksanaan tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan yang
secara jelas menggambarkan jadwal yang logis dan keterkaitannya terhadap metode
pelaksanaan yang disampaikan
a. Kurva S
Penyajian schedule, yang dapat dipertanggungjawabkan dan menggambarkan
penyesuaian terhadap metode pelaksanaan yang disampaikan.
PERUSAHAAN : ................................................
PEKERJAAN : ................................................
LOKASI : ................................................
Rincian Uraian Pekerjaan Tabel B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian
Risiko K3, dengan uraian sebagai berikut :
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Jenis Bahaya & Risiko K3
1. Pekerjaan Atap a. Terpeleset/terjatuh saat pemasangan rangka atap
- Pek. Baja ringan 2. Terluka sedang/berat terkena material multirop
- Pek Reng baja ringan penutup atap.
- Pek Atap dan Plasing Spandek a. Terkena Paku
b. Terkena Peralatan Kerja
c. Terluka terkena mesin potong baja ringan
alumunium.
d. Terluka terkena mesin mata mesin bor baja ringan.
2. Dst nya
23. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih
lanjut oleh Konsultan sepanjang keluaran/out put yang dihasilkan secara optimal sesuai dengan
yang diharapkan Pemberi Tugas.