Anda di halaman 1dari 15

2023

KERANGKA ACUAN KERJA


PELAKSANAAN KONSTRUKSI FISIK REHABILITASI DAN RENOVASI FASILITAS
PENDIDIKAN YAYASAN PUTRA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
BALAI PRASARANA PERMUKIMAN WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
SATKER PELAKSANAAN PRASARANAPERMUKIMAN PROVINSI NTB
Jl. Semanggi No. 05 Mataram 83127 Telp. (0370) 627046

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PELAKSANAAN KONSTRUKSI FISIK
REHABILITASI DAN RENOVASI FASILITAS PENDIDIKAN YAYASAN PUTRA
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat


UNIT / LEMBAGA :
Direktorat Jenderal Cipta Karya

: Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat


UNIT ORGANISASI Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
PPK Prasarana Strategis dan Bina Penataan Bangunan
Provinsi Nusa Tenggara Barat
PROGRAM
: Perumahan dan Kawasan Permukiman

SASARAN PROGRAM :  Terkendalikannya proses tender beserta dokumen


pelelangan Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi
Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa
Tenggara Barat ;
 Terarahnya pelaksanaan Pekerjaan Rehab Fasilitas
Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara
Barat;
 Terkendalikannya kegiatan pelaksanaan Pekerjaan
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan
Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat .

DETAIL KEGIATAN : Pelaksanaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan


Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai dari SPMK
Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan Pertama, Masa
Pemeliharaan dan Serah Terima Kedua serta dukungan
pemenuhan persyaratan perijinan bangunan Gedung yang
diperlukan sampai dengan serah terima aset pekerjaan yang
akan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat. Pengelolaan sarana dan prasarana hasil Pembangunan
tersebut akan dikelola oleh Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Barat.

2
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
1 PENDAHULUAN
1.1. Umum
1) Arahan Presiden
Sesuai arahan Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna Tanggal 18 Juli 2018 di Bogor, Kementerian
PUPR mendapat amanah tambahan untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana guna
menunjang penguatan SDM yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi,
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
2) Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 Tanggal 21 Desember 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Penambahan Fungsi Kementerian PUPR, yaitu
pelaksanaan, pengembangan SDM di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3) Mengacu pada, Peraturan Menteri PUPR Nomor: 22/PRT/M/2018 tanggal 25 Oktober 2018 Tentang
Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dimana Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi
digunakan untuk mewujudkan dokumen perencanaan menjadi bangunan gedung yang siap
dimanfaatkan.
4) Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 47/SE/DC/2020 Tanggal 27 Oktober 2020 tentang Petunjuk Teknis Standarisasi Desain dan
Penilaian Kerusakan Sekolah dan Madrasah;
5) KMK No. HK.01.07-MENKES-413-2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-
19;
6) Penyedia Jasa Pelaksanaan konstruksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara
kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen.

1.2. Latar Belakang


Pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
yang dilaksanakan merupakan Pekerjaan Rehabilitasi dan Pembangunan Sarana Pendidikan Yayasan
Putra 1 Provinsi NTB yaitu:
1) Bangunan gedung Yayasan Putra direncanakan memenuhi petunjuk teknis sesuai Surat Edaran
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
47/SE/DC/2020 Tanggal 27 Oktober 2020 tentang Petunjuk Teknis Standarisasi Desain dan Penilaian
Kerusakan Sekolah dan Madrasah;
2) Pelaksanaan peyediaan infrastruktur pendidikan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR
merupakan dukungan kegiatan penyediaan infrastruktur pendidikan yang dilaksanakan oleh
Kementerian PUPR yang rusak berat;
2 MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud
Sebagai petunjuk bagi Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang memuat masukan, azas, kriteria dan
proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan diinterprestasikan kedalam
pelaksanaan tugas Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi dapat
melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

3
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
2.2 Tujuan
Agar pelaksanaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa
Tenggara Barat dapat terlaksana sesuai dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keandalan
(keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan), sesuai dengan spesifikasi teknis, rencana kerja
& syarat serta Rencana Anggaran Biaya yang telah direncanakan dan diselenggarakan secara tertib
administrasi, efektif dan efisien.

3 SASARAN
1) Terlaksananya pelaksanaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa
Tenggara Barat mulai dari SPMK Konstruksi, Serah Terima Pekerjaan Pertama, Masa Pemeliharaan dan
Serah Terima Kedua secara berkualitas, tepat waktu, dalam batas biaya yang tersedia, serta
diselenggarakan secara tertib administrasi;
2) Terpenuhinya persyaratan perijinan bangunan gedung negara yang diperlukan sesuai peraturan yang
berlaku, terpenuhinya pernyataan tentang kehandalan bangunan dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
3) Adapun aset pada paket pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi
Nusa Tenggara Barat setelah selesai masa pekerjaan akan dihibahkan kepada Yayasan Pendidikan Putra
Provinsi NTB. Pengelolaan sarana dan prasarana hasil pembangunan tersebut akan dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Putra Provinsi NTB.
4) Implementasi SMK3 Konstruksi dengan target zero accident.

4 LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
yaitu di TK Putra 1 Mataram Jl. Pejanggik No.33 Kota Mataram.

5 SUMBER PENDANAAN
5.1 Sumber Pembiayaan
Sumber dana untuk pekerjaan ini adalah berasal dari DIPA APBN Tahun Anggaran 2023.
5.2 Rincian Pagu Dana
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp3.980.000.000,- (Tiga Miliar Sembilan
Ratus Delapan Puluh Juta Rupiah) dan Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
(Kontrak) yang dibuat oleh PPK Prasarana Strategis dan Bina Penataan Bangunan Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman dengan Penyedia Jasa hasil pengadaan.
- Pagu Anggaran Tahun 2023 : Rp3.980.000.000,-

6 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Total waktu pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender
terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan serah terima akhir
pekerjaan pelaksanaan.

4
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
7 NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pengguna Jasa : PPK Prasarana Strategis dan Bina Penataan Bangunan


Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi NTB Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB,
Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
8 DATA DASAR
1) Kerangka Acuan Kerja merupakan data awal yang harus dipenuhi atau diperhatikan. Setiap pengadaan
data dan informasi harus diupayakan oleh Penyedia Jasa. Pengguna jasa akan menyediakan data-data
dasar sepanjang tersedia setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja yang meliputi:
a. Laporan Kontraktor Pelaksana ;
b. Dokumen Teknis Konstruksi;
c. Dokumentasi kondisi eksisting bangunan;
d. Perijinan yang sudah dilakukan oleh Yayasan Pendidikan Putra Provinsi NTB.
2) Penyedia jasa diwajibkan melakukan explorasi dari data dasar yang tersedia termasuk data sekunder
lainnya yang dilakukan baik oleh instansi yang ada di pusat maupun yang ada di daerah untuk sinkronisasi
pelaksanaan kegiatan, standar teknis dan standar profesi yang berlaku termasuk semua peraturan terkait
baik di pusat maupaun di daerah yang terbaru;
3) Untuk melaksanakan tugasnya Pelaksana Konstruksi harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam KAK / Pengarahan Penugasan ini;
4) Pelaksana Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan dalam
pelaksanaan konstruksi sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi.

9 LINGKUP PEKERJAAN DAN KEGIATAN


1) Lingkup Kegiatan adalah Penyedia Jasa Pelaksanaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan
Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
2) Staf/tim Teknis Pelaksanaan Pekerjaan.
Dalam hal pengendalian adminsitarsi kontrak, selama pelaksanaan konstruksi, PPK menunjuk tim yang
berasal dari unsur PPK sebagai wakil syah PPK yang terdiri dari:
a. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan, wakil sah PPK adalah Tim Teknis/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
b. Dalam hal Perubahan Kontrak/Addendum Kontrak, wakil sah PPK adalah Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
c. Dalam hal pengelolaan administrasi kontrak dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan, wakil sah PPK
adalah Direksi Lapangan Pekerjaan Konstruksi yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Satker
Pelaksanaan Prasarana Permukiman;
Ketentuan lebih lanjut untuk wakil sah PPK akan diatur lebih lanjut dalam Kontrak Penyedia Jasa Pelaksana
Konstruksi. Dalam hal diperlukan, akan melibatkan Tim Pengelola Teknis yang akan ditunjuk melalui SK
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Nusa Tenggara Barat.

9.1 Lingkup Pekerjaan


1) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara
kontraktual kepada Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
5
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
2) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi mulai bertugas sejak waktu yang ditetapkan berdasarkan
SPMK sampai dengan serah terima akhir pekerjaan pelaksanaan;
3) Melaksanakan pekerjaan konstruksi secara keseluruhan mulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan
struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan plumbing (secara lengkap);
4) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk diagram batang dengan kurva-S dan Network
Planning serta metode pelaksanaan;
9.2 Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan pelaksanaan Konstruksi yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
mencakup pelaksanaan fisik, dan pemeliharaan konstruksi. Lingkup Kegiatan pelaksanaan konstruksi
terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut;
a) Pekerjaan Pendahuluan Dan SMK3
b) Pekerjaan Rekonstruksi Gedung Utama (Gedung A)
c) Pekerjaan Pagar
d) Pekerjaan Pos Security
e) Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Existing (Gedung B)
f) Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan Terbuka (Gedung C)
g) Pekerjaan Landscape
h) Pekerjaan Interior Dan Exterior

9.3 Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi


1) Umum
Tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal perencanaan teknis antara lain :
a. Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan konsultansi kepada Pihak Pemerintah Provinsi NTB
selama proses persiapan pelaksanaan Konstruksi;
b. Penyedia Jasa Konstruksi harus berkoordinasi dengan Pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN)
untuk penerapan sistem Net Metering;
c. Mengurus perizinan yang diperlukan guna pelaksanaan pengembangan, antara lain IMB,
penyambungan/pemasokan daya listrik, air bersih, serta izin - izin pelaksanaan (izin kerja dan
penggunaan fasilitas umum/pribadi) dalam proses penyediaan dokumen perizinan sebelumnya
harus melakukan konsultasi kepada Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Pemerintah
Provinsi NTB;
d. Membantu Mengurus kelengkapan dokumen untuk kebutuhan Sertifikat Laik Fungsi (SLF);
e. Membuat gambar kerja (Shop Drawings) guna persetujuan dan pelaksanaanya;
f. Mengajukan contoh material dan peralatan yang akan dipakai berikut shop drawing (sketsa, data
teknis, brosur, petunjuk pelaksanaan/pemasangan guna fabrikasi/pelaksanaan pekerjaan), guna
persetujuan pemakaian/pelaksanaannya;
g. Melakukan pengujian material struktur (besi dan beton) serta pengujian pondasi sesuai standar
TABG-SG;
2) Pelaksanaan Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi dalam hal Pelaksanaan Konstruksi antara lain :
a. Penyelenggaraan seluruh pelaksanaan pembangunan, baik yang sifatnya temporer maupun
permanen, antara lain pasokan material dan peralatan, pengarahan tenaga dan peralatan kerja,
pemeliharaan kebersihan, penjagaan keamanan dan keselamatan kerja, perencanaan dan metode
kerja yang digunakan, serta pengendalian kualitasnya melalui serangkaian pengujian sesuai dengan
peraturan teknis yang berlaku dan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS), Gambar rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan
Supervis/Tim Teknis serta persetujuan PPK;

6
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan secara berkala;
c. Menyelenggarakan testing & commisioning secara profesional dalam rangka Serah Terima I
(Pertama) Pekerjaan;
d. Membuat As-Built Drawing dengan ukuran kertas A3 dan soft copy untuk diserahkan kepada
Pemberi Tugas;
e. Menyiapkan buku panduan operasional dan pemeliharaan bangunan secara rinci berupa instruksi
kerja dan alur kerja;
f. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan sehingga terpenuhinya ketentuan/
persyaratan yang tercantum dalam kontrak;
g. Melakukan serah terima ke II (Dua) Pekerjaan segera setelah diselesaikannya periode masa
pemeliharaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam kontrak;
h. Limbah Konstruksi harus dapat dimanfaatkan kembali baik didalam proyek atau penggunaan pihak
ketiga;
i. Pada setiap tahapan kegiatan baik perencanaan teknis maupun pelaksanaan Konstruksi harus
diverifikasi oleh Konsultan Supervisi, Tim Teknis, Pengelola Teknis, yang terkait dengan spesifikasi
teknis, volume, dan harga hingga dicapai kesepakatan.

10. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini antara lain dan tidak hanya terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

10.1 Tahap Pelaksanaan Konstruksi


1) Tahap Persiapan
a. Pemahaman secara garis besar terhadap pelaksanaan kegiatan, antara lain latar belakang
kegiatan, rencana dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, metode pelaksanaan pekerjaan;
b. Foto dan gambar bangunan dan lingkungan eksisting;
c. Pembangunan fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama masa pelaksanaan berlangsung
(direksi keet/kantor, kantor pelaksana Konstruksi, gudang, dan fasilitas lainnya), penyiapan
sumber daya, mobilisasi peralatan, material, dan personil/tenaga kerja;
d. Fasilitas sementara apabila diperlukan untuk menampung kegiatan yang tidak bisa
dihentikan selama pelaksanaan Konstruksi berlangsung;
2) Tahap Pelaksanaan
Hasil kegiatan ini adalah :
a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari
segi kelengkapan maupun segi kebenarannya;
b. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan,
jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat;
c. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan;
d. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukannya;
e. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai dengan dokumen pelaksanaan;
f. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan
yang timbul/dihadapi, dan surat-menyurat;
g. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawing)
yang selesai sebelum serah terima I (pertama), setelah disetujui oleh konsultan pengawas
dan diketahui oleh PPK;

7
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
h. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan
konstruksi;
i. Dalam pelaksanaan tugas, Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi harus selalu
memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
11.2 Kriteria
1) Kriteria Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
Azas-Azas
Selain kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Konstruksi hendaknya
memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a. Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
hendaknya memperhatikan azas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta
keserasian dan keselarasan bangunan dengan lingkungannya
b. Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
hendaknya sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan;
c. Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat
hendaknya turut meningkatkan kualitas lingkungan disekitarnya.
2) Program Kerja
a. Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi menyusun program kerja meliputi:
1. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara rinci;
2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya), material, peralatan dan tenaga
yang diusulkan Penyedia Jasa Konstruksi harus mendapat rekomendasi Konsultan
Supervisi;
3. Uraian konsepsi manajemen pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas
Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat.
b. Jadwal program Kerja meliputi :
1. Struktur organisasi;
2. Jadwal dan rencana waktu kerja;
3. Jadwal dan rencana pengadaan bahan;
4. Uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab;
5. Jadwal dan rencana waktu kerja lebih dari 1 shift maka setiap shift jadwal tenaga ahli
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Supervisi dan diketahui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen untuk dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan Ketentuan
Pengguna Jasa;
6. Jadwal dan rencana penggunaan alat berat.
c. Keluaran pada setiap tahapan kegiatan perencanaan teknis harus diverifikasi oleh Konsultan
Supervisi, Tim direksi lapangan, Pengelola Teknis yang terkait dengan spesifikasi teknis,
volume, dan harga hingga dicapai kesepakatan.
3) Masukan
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi harus mencari
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan Pemberi Tugas dalam
Ketentuan Pengguna Jasa (Employer’s Requreiment)/Pengarahan Penugasan ini;
b. Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun

8
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
yang dicari sendiri. Kesalahan pelaksanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
4) Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pemberi Tugas adalah;
a. Dokumen hasil Pelaksanaan Konstruksi, memuat:
1. Gambar – gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing)
2. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan Konstruksi fisik,
termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
3. Kontrak kerja pelaksanaan Konstruksi fisik beserta segala perubahan/addendumnya
4. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
Konstruksi fisik
5. Foto – foto dokumentasi progres 0%, 25%, 50%, 75%, 100% yang diambil setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan Konstruksi fisik
6. Buku Petunjuk (Manual Book) pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk
petunjuk yang menyangkut pengoprasian dan perawatan peralatan dan perlengkapan
mekanikal – elektrikal bangunan
7. Semua berkas yang digunakan unuk pengurusan SLF (Sertifikast Laik Fungsi);
b. Laporan Kemajuan Pekerjaan
Penyedia Jasa Konstruksi harus membuat laporan kemajuan pekerjaan secara rutin
mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Konstruksi, baik teknis
maupun administratif yang didalamnya mencakup:
1. Laporan Harian, merupakan segala kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada hari tersebut
2. Laporan Mingguan berisi kegiatan harian selama satu minggu dan masalah–masalah
atau hambatan yang terjadi
3. Laporan Bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan yang disertai laporan
visual yang berupa foto-foto proyek
4. Laporan Kemajuan Pekerjaan ini diserahkan setiap akhir bulan sebanyak 5 (lima)
eksemplar.

11. TENAGA AHLI dan TENAGA PENDUKUNG


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi harus menyediakan
tenaga–tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi yang menjalankan kewajibannya sesuai dengan lingkup
jasa yang tercantum dalam Ketentuan Pengguna Jasa (Employer’s Requreiment) ini dan disetujui oleh
Pemberi Tugas. Struktur organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya minimal sebagai berikut.

A. TENAGA PELAKSANAAN KONSTRUKSI


JUMLAH
NO JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PENGALAMAN KET.
(Orang)
STM/SMK
1 SKT Pelaksana 2 (Dua)
Pelaksana 1 Bangunan -
Bangunan Gedung Tahun
Gedung
Sertifikat Petugas K3 0 (Nol)
2 Petugas K3 1 STM/SMK
Konstruksi Tahun

9
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
11.1 JUSTIFIKASI TEKNIS TENAGA AHLI PELAKSANAAN KONSTRUKSI
1) Pelaksana
Berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang pendidikan STM/SMK Bangunan Gedung,
pengalaman minimal 2 (Dua) tahun dibidang bangunan gedung, memiliki sertifikat Keterampilan
(SKT Pelaksana Bangunan Gedung) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi yang telah
disahkan oleh LPJK. Kebutuhan sebagai koordinator pelaksana untuk melakukan dan
melaksanakan tugas:
a. Melaksanakan pengawasan, meneliti dan memberikan pengarahan-pengarahan teknis
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
b. Memberikan petunjuk, bimbingan dan saran kepada penyedia jasa atas pelaksanaan
pekerjaan yang sedang berjalan, supaya dapat mencapai hasil sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Surat Perjanjian / Dokumen Kontrak Pekerjaan.
c. Meneliti permintaan pembayaran angsuran / termijn.
d. Mengadakan hubungan kerja sama serta koordinasi hasil pekerjaan secara berkala dengan
Penyedia Jasa.
e. Berwenang menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
f. Melaporkan kepada Pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu dan berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
g. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
h. Dalam melaksanakan tugasnya Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan dibantu oleh
Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat Keputusan PPK.
i. Pembuatan laporan atas hasil pelaksanaan tugas secara berkala kepada PPK.
2) Petugas K3 Konstruksi
Berjumlah 1 (satu) orang, dengan latar belakang pendidikan STM/SMK, pengalaman minimal 0
(Nol) tahun dibidangnya, memiliki sertifikat Petugas K3 Konstruksi yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah disahkan oleh LPJK. Kebutuhan sebagai Pelaksana K3 untuk
melakukan dan melaksanakan tugas:
a. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi,
b. Mengelola dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi,
c. Mengelola program K3,
d. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3,
e. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3,
f. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi,
g. Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan,
h. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
i. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3,
j. Mengelola laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi,
k. Mengelola metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan,
l. Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.

12. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN


1) METODE KERJA/PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian pekerjaan;

10
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
b. Peyedia Jasa Konstruksi wajib memproses perizinan terkait pelaksanaan Konstruksi (IMB) dan
menyiapkan dokumen untuk SLF;
c. Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini, serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja, maupun
hasil pekerjaan selama berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna;
d. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja, nama,
jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan;
e. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang
aman dari kerusakan, kehilangan dan hal - hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana yang digunakan harus benar - benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan kemudahan kerja tercapai;
f. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan
g. Untuk metode pekerjaan pondasi tidak boleh menimbulkan getaran yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada Bangunan Cagar Budaya dan bangunan sekitarnya;
h. Untuk pekerjaan pondasi jumlah dan tipe alat disesuaikan dengan metode kerja dengan
memperhatikan poin h.
2) KETENTUAN PENGGUNAAN PERALATAN DAN BAHAN/MATERIAL YANG DIPERLUKAN
a. Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini
harus disediakan oleh rekanan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi terpilih, baik peralatan dan
material yang sudah dimiliki sendiri maupun secara sewa (dengan kondisi baik) atau beli (dengan
kondisi baik atau baru) yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas
kesepakatan dengan Pejabat Pembuat Komitmen (yang bertindak untuk dan atas nama Pemberi
Tugas) sesuai spesifikasi dan atau besaran biaya yang tercantum dalam kontrak;
b. Seluruh bahan/material harus tahan terhadap iklim tropis;
c. Pemilihan Bahan Material harus menggunakan produk dalam negeri Standar SNI dan tersertifikasi,
Peraturan Menteri Perindustrian No. 02/M-IND/PER/1/2014 tentang Pedoman Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Kebutuhan Peralatan Utama
JENIS JUMLAH
NO TYPE/KAPASITAS KEPEMILIKAN
PERALATAN MINIMAL
Milik Sendiri/Sewa
1 Dump Truck 3000 cc – 4100 cc 2 (Dua) unit
Beli/Sewa
Milik Sendiri/Sewa
2 Mobil Pick Up 1300 cc – 1500 cc 1 (Satu) unit
Beli/Sewa
Concrete Milik Sendiri/Sewa
3 ≥ 500 Liter 2 (Dua) unit
Mixer Beli/Sewa
Stamper Milik Sendiri/Sewa
4 ≥ 5 HP 1 (Satu) Unit
Kuda Beli/Sewa
Concrete Milik Sendiri/Sewa
5 ≥ 4 HP 1 (Satu) Unit
Vibrator Beli/Sewa
Milik Sendiri/Sewa
6 Jack Hammer ≥ 1.450 ipm 1 (Satu) Unit
Beli/Sewa

11
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
3) PERSYARATAN KUALIFIKASI BIDANG USAHA

Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifiakasi Usaha Kecil. Memiliki SBU dengan sub-
klasfikasi Jasa Pelaksanaan Konstruksi Subklasifikasi Usaha Kecil, serta disyaratkan sub bidang
klasifikasi/layanan Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Pendidikan, Subklasifikasi Kode BG007
Konstruksi Gedung Pendidikan (KBLI 2015) atau BG006 Konstruksi Gedung Pendidikan (KBLI 2020).

4) RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)


No. Uraian Identifikasi
Pekerjaan Bahaya
1. Pemasangan 1 m2 Atap Terjatuh dan Tertimpa Material
Jurai/Limasan Rangka Atap
Baja Ringan (Canai Dingin)
Profil C75

5) PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI (TKDN)


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia berkewajiban mengutamakan material/bahan produksi
dalam negeri dan tenaga kerja Indonesia untuk pekerjaan yang dilaksanakan di Indonesia sesuai
peraturan yang berlaku dan disampaikan pada saat penawaran.

6) KETENTUAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA


Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
keterampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan Penyedia
Jasa Konstruksi wajib melaksanakannya. Penyedia Jasa Konstruksi harus melengkapi Surat Sertifikat
yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-
latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman–pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-
masing.
7) KETENTUAN GAMBAR KERJA
a. Semua ukuran yang tertera dalam gambar kerja adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang;
b. Penyedia Jasa Konstruksi tidak dibenarkan merubah dan atau mengganti ukuran–ukuran yang
tercantum didalam gambar kerja tanpa sepengetahuan Konsultan supervisi. Bila hal tersebut terjadi,
segala akibat yang akan menjadi Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konstruksi Baik dari segi biaya
maupun waktu.
8) KETENTUAN JAMINAN KUALITAS
Penyedia Jasa Konstruksi menjamin Pemberi Tugas dan Konsultan Supervisi, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, serta Penyedia Jasa Konstruksi
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis
serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Penyedia Jasa Konstruksi sanggup
memberikan bukti–bukti mengenai hal–hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan dari
Konsultan Supervisi, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.

12
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
9) KETENTUAN PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA DAN BENDA DAN PEKERJAAN
a. Perlindungan terhadap milik umum: Penyedia Jasa Konstruksi harus menjaga jalan umum, jalan
kecil dan jalan bersih dari alat–alat mesin, bahan–bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik kendaraan maupun pejalan Ketentuan Pengguna Jasa
(Employer’s Requreiment)i selama kontrak berlangsung;
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan: Penyedia Jasa Konstruksi harus melarang siapapun yang
tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada
ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga;
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada: selama masa Pelaksanaan Kontrak, Penyedia Jasa
Konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utillitas, jalan–
jalan, saluran–saluran pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan–
kerusakan sejenis disebabkan operasi–operasi Penyedia Jasa Konstruksi, dalam arti kata yang
luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa Konstruksi hingga dapat diterima Pemberi
Tugas;
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan: Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas
penjagaan, penerangan dan perlidungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan kontrak, pagi siang dan malam. Pemberi tugas tidak bertaggung jawab terhadap
Penyedia Jasa dan Sub Penyedia Jasa Konstruksi, atas kehilangan dan kerusakan bahan–bahan
bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan;
e. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama: Penyedia Jasa Konstruksi harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang datang kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti
ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan
dan Undang–undang yang berlaku pada waktu itu. Dilokasi pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi
wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah
dilatih dalam soal–soal mengenai pertolongan pertama;
f. Gangguan pada tetangga: Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada
waktu–waktu sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukan dan tidak akan ada tambahan
pengganti uang yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa Konstruksi sebagai tambahan, yang
mungkin dikeluarkan.

10) PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS YANG DIGUNAKAN


1) Undang – undang No. 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2) Undang – undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
3) Undang – undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4) Undang – undang Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
5) Peraturan Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – Undang Bangunan Gedung;
7) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
8) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018. Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
9) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;

13
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
10) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
01PRT/M/2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08/PRT/M/2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Konstruksi
Dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa Konstruksi;
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
14) Peraturan Menteri PUPR Nomor Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara dan Lampirannya ;
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
16) Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 47/SE/DC/2020 Tanggal 27 Oktober 2020 tentang Petunjuk Teknis Standarisasi
Desain dan Penilaian Kerusakan Sekolah dan Madrasah;
17) Peraturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum tentang Keselamatan Kerja yang
dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Permen PU No. 05 Tahun 2014
SMK 3;
18) Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 16/M-IND/PER/2011 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
19) Peraturan Lembaga LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Tentang tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia.
20) Peraturan – peraturan Daerah setempat yang berlaku;
21) SNI Nomor: 2834 – 2000 - Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal.
22) SNI 2410 – 2002 - Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsion.
23) SNI 03-6815-2002 - Tata Cara Mengevaluasi Hasil Uji Kekuatan Beton.
24) SNI 03-6916-2002 - Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
25) SNI 0225 : 2011/amd : 2013 Tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
26) SNI 1727 - 2013 – Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.
27) SNI 2847 – 2013 - Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
28) SNI 2049 – 2015 - Semen Portland.
29) SNI 2847;2019 Tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
30) SNI 1726;2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.
31) SNI 1726;2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung.

14
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023
13. PENUTUP
Kerangka Acuan kegiatan ini merupakan panduan dalam pelaksanaan Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas
Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berikut kami sampaikan lampiran yang mengatur
syarat-syarat teknis yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan. Hal ini mengikat dan menjadi syarat
untuk diterimanya hasil pekerjaan oleh Pemberi Tugas. Hal – hal yang belum cukup diatur dalam kerangka
acuan kegiatan ini, akan diatur kemudian dan dituangkan dalam berita acara perubahan dan atau
penambahan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan kerangka acuan kegiatan ini.

Mataram, 07 Februari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Prasarana Strategis dan Bina Penataan Bangunan
Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Nusa Tenggara
Barat

PURWANTO JOKO ASTRIYO, ST., MT.


NIP. 19860905 201012 1 004

15
KAK Pelaksanaan Konstruksi Fisik
Rehabilitasi dan Renovasi Fasilitas Pendidikan Yayasan Putra Provinsi Nusa Tenggara Barat Ta. 2023

Anda mungkin juga menyukai