Apt. Cecilia L. Pravita, M.Farm.Klin.

RIWAYAT PENDIDIKAN
2008-2011 Program Magister Farmasi klinik
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya
2007-2008 Program Profesi Apoteker
Fakultas farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
2002-2007 Program Studi Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
RIWAYAT PEKERJAAN
2016-sekarang Siloam Hospitals Lippo Village, Clinical
pharmacist
2013-2016 Santosa Hospital Bandung Central Bandung,
Clinical pharmacist
2011-2013 Ciputra Hospital Tangerang, Clinical pharmacist  
2010-2011 Apotek Kimia Farma 45 Darmo-Kapuas Surabaya,
Apoteker Part-timer  
2007-2008 Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Apoteker
Magang
 Manajemen K3 dan Penanganan Tumpahan Dalam
Proses Dispensing Sediaan Steril Berbahaya (Hazardous)
Cecilia L. Pravita
 OUTLINE
 Obat Berbahaya (Hazardous Drug)    Sitotoksik   Kemoterapi
 Konsep Handling Cytotoxic
 Risiko Paparan dalam penanganan/ pengerjaan
 Ekskresi obat dalam cairan tubuh dan kewaspadaan oleh tenaga
kesehatan
 Management Ekstravasasi
 Penanganan Sampah dan Tumpahan
- Spill kit
 LEARNING OBJECTIVES
 Mengetahui definisi obat berbahaya (hazardous Drug) termasuk kemoterapi
, signifikasi paparan terhadap petugas kesehatan dan cara menghindari
paparan obat berbahaya
 Mengetahui penatalaksanaan ekstravasasi kemoterapi
 Mengetahui manajemen tumpahan kemoterapi yang aman
 NIOSH definition on Hazardous Drugs
 Carcinogenicity 
 Teratogenicity or other developmental toxicity
 Reproductive toxicity
 Organ toxicity at low doses
 Genotoxicity
 structure and toxicity profile that mimics existing drugs determined
hazardous 
by exhibiting any one of the previous five toxicity types.

National Institute for Occupational Safety and Health, 2020

 HAZARDOUS DRUGS

• Anti Neoplastic
Medication Menghamba
• Anti Viral t
Pembelahan
• Hormones sel/ Sintesis
DNA
Aksi yang
tidak selektif
• Bioengineered (pada sel
sehat dan sel
Drugs tidak sehat)
Menggangg
u fungsi sel

NIOSH Alert : Preventing Occupational Exposure to Antineoplastic and Other Hazardous Drugs in Health
Care settings, 2004
 GUIDELINES : Prevention Occupational Exposures to
Antineoplastic and Other Hazardous Drugs in Health Care
Settings
CANCER TREATMENT MODALITIES
CHEMOTHERAPY
APA ITU KEMOTERAPI?
OBAT SITOSTATIKA/ ANTINEOPLASTIK/
KEMOTERAPI
Definisi : Obat yang memiliki efek toksik pada sel
sehingga dapat digunakan untuk mematikan sel
atau menghambat pertumbuhan sel.
Genotoksik : Merusak gen/ DNA

Teratogenik : Malformasi embrio/ Fetus

Mutagenik : Merubah Struktur DNA

Antineoplastik : Menghambat
pertumbuhan sel
LCH : Multifocal intracerebral
Langerhans Cell histiocytosis
VP16 : Intravenous Etoposide
VCR : Vincristine
Pred : Prednisone
ADJUVANT & NEO
ADJUVANT THERAPY
Adjuvant therapy : seri pemberian sitostatika pada
penderita kanker yg telah mengalami operasi atau
radioterapi.
Tujuannya : untuk eradikasi micrometastase atau sel-
sel kanker yg tidak terdeteksi

Neoadjuvant therapy: terapi sitostatika yg diberikan

sebelum operasi pd solid tumor.
Tujuannya :kuratif, pengurangan ukuran solid tumor
(shg mudah dioperasi), memperpanjang harapan hidup
 S I G N I F I C A N T R E P O RT S O F O C C U PAT I O N A L
E X P O S U R E TO C T D R U G S : 1 9 7 9 - 2 0 1 7
Peneliti Tahun Hasil
Falck et al. 1979 Perawat : Mutagen dalam urin

Neal et al. 1983 Terdapat kadar aerosol CMP & FU di sampel udara klinik

Hirst et al. 1984 Perawat : Kadar CMP terdeteksi dalam darah

Selevan et al. 1985 Perawat sedang mengandung : keguguran

Hemminki et al. 1985 Perawat terpapar CTX : Defek Janin

Saurelle- 1993 Faktor pencetus kehamilan ektopik

Cubizolles et al.

Sessink et al. 1994 Paparan paling banyak : Kulit

CTX : Chemotherapy; CPM : Cyclophosphamide; FU : Fluorouracil

 S I G N I F I C A N T R E P O RT S O F O C C U PAT I O N A L
E X P O S U R E TO C T D R U G S : 1 9 7 9 - 2 0 1 7
Peneliti Tahun Hasil
Shortridge 1995 Perawat yg memeberikan obat kemo : gangguan siklus menstruasi
Valanis 1999 Petugas kesehatan (laki-laki dan perempuan) : keguguran, penurunan
fertilitas
Fransman 2007 Perawat terpapar CTX : Penurunan fertilitas, peningkatan kejadian
kondisi neonatal yang buruk
Ratner et al. 2010 Perawat terpapar CTX : Anomali kongenital pada bayi
Lawson et al. 2011 Perawat terpapar CTX : Keguguran
Suspiro et al. 2011 6 penelitian : petugas kesehatan terdeteksi positif SCE (sister chromatid
exchanges)  indikator mutagenicity
Caciari et al. 2012 Petugas kesehatan : Perubahan profil komponen kimia darah
Villarini, et al. 2016 24 Meta analisa : konfirmasi adanya hubungan antara paparan CTX
dengan Mikronuklei  indikator genotoxicity
Roussel et al. 2017 17 meta analisa : jumlah kromosom yang abnormal pada petugas
kesehatan yang terpapar lebih tinggi dari kontrol
 Walaupun ketersediaan APD memadahi,
namun SOP dapat tidak dipatuhi dan
penerapannya belum tentu benar  Perlu
adanya Training dan edukasi petugas

Bioano JM, et al., 2014

WHAT SHOULD WE
DO?

1. PPE (Personal
Protective Equipment)
2. SOP (Standar
Operational
Procedure)
3. Sistem Tertutup Total,
Ventilasi yang
memadai
SAFE HANDLING CYTOTOXIC
 RESIKO Terapi Intravena
 INFEKSI  akibat adanya Kontaminasi
 Emboli udara  Dapat diminimalkan dengan Infus pump
 Perdarahan  Saat pelepasan (aff) IV catheter
 Reaksi alergi Nasib, Ingat selalu alergi anda
 Tidak KompatibelEndapan, Perubahan Warna
 Ekstravasasi  Kebocoran cairan intravena atau obat ke jaringan
sekitarnya
 Adanya partikel asing
 Pirogen  Produk/sisa mikroorganisme, dapat menyebabkan demam/menggigil
 PhlebitisIritasi/ Peradangan pembuluh darah
GOLONGAN SITOSTATIKA BERDASARKAN
AKIBAT ESKTRAVASASI

Menyebabkan kematian jaringan

Vesicant (bllistering/ tissue necrosis)

Menyebabkan rasa sakit di tempat injeksi

Irritant atau sepanjang vena dg atau tanpa
inflamasi. Dpt timbul luka atau kematian
jaringan bila dlm volume besar

Non- Jarang sekali menyebabkan

kerusakan jaringan bila
irritant
ekstravasasi
 West Midlands Expert Advisory Group for
Systemic Anti-Cancer Therapy (SACT), 2019,
Guideline for the management of extravasation of
a Systemic Anti-Cancer therapy including
Cytotoxic agents, NHS, England
 Gejala ekstravasasi
vesicant chemotherapy
Rasa sakit
Rasa terbakar
Bengkak
Tingling (kesemutan)
Eritema (Kemerahan)
Cairan rembes disekitar iv
access
 Vesicant Chemo
 Berikan dalam minibag
 HANYA UNTUK INTRAVENA, FATAL BILA
DIBERIKAN MELALUI RUTE LAIN
 Sangat mengiritasi bila iv bolus
 Bila diberikan sbg infus perifer harus diberikan
secara cepat dan tidak dg infusion pump

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4227315/pdf/pr-2012-3-e28.pdf
 URUTAN PEMBERIAN KEMOTERAPI ???

Vesicant/Irritant diberikan Vesicant/Irritant diberikan

dulu terakhir bila :
 Kondisi vena bagus   vesicants sangat
 Vena tidak ada iritasi mengiritasi dan dpt
 Kemungkinan membuat vena menjadi
penurunan integritas fragile
vena kecil 
TOOLS for Safe compounding
Latest Technologies in SAFE Compounding
Latest Technologies in SAFE Compounding
POST CHEMOTHERAPY
https://www.roswellpark.org/cancer-care/treatments/cancer-drugs/post-chemo-
guide#:~:text=For%2048%20hours%20after%20receiving,water%20after%20using
%20the%20toilet.
 SAFE
HANDLING
SPILLAGE



Baju pelindung
Kacamata Google
Spill Kit Kemoterapi
 Sarung tangan
 Pinset penjepit
 Absorben pad
 Masker respiratori N95
 Penanda tumpahan obat kanker
 Kantong plastic
 Tissue absorben
 Sapu dan skup
 Penutup sepatu
 Deterjen cair, air bersih dan cairan klorin 5%
 Insiden report
 SPO Penanganan Tumpahan obat kemoterapi
PREPARING & HANDLING CYTOTOXIC
 PPE
 ASEPTIC TECHNIQUE
 CLOSED - NEGATIVE PRESSURE SYSTEM
 HEPA FILTER IN THE PREMISES
 SPILL KIT ON HAND
 CYTOTOXIC WASTE MANAGEMENT

LET’S WATCH
HOW IT’S DONE!
VIDEO 1 : PROSES
PENYIAPAN OBAT
SITOTOKSIK
 VIDEO 2 :
PEMBERSIHAN
TUMPAHAN
KEMOTERAPI
LET’S WATCH