Anda di halaman 1dari 47

PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

Ns. Julvainda Eka P.U, M.Kep

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG


2021
Pendahuluan

• Kemoterapi  Penggunaan obat-obatan sitotoksik dalam


terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker
(Otto, 2005).

• Penggunaan obat sitostatika untuk nonmalignant disease (RA,


SLE), Anti-viral agents for HIV •

• Hazardous Drug sehingga perlu penanganan dan prosedur


pemberian khusus
Peran perawat dalam Pemberian
Kemoterapi (Ketrampilan Khusus)

Mengenal jenis obat dan Pemberian Obat


fase pemberian kemoterapi: prosedur &
kemoterapi observasi

Consideration terkait efek


samping obat kemoterapi Nursing consideration terkait
(holistik, general & penatalaksanaan keganasan
spesifik berdasarkan jenis
obat)
PROSEDUR DAN CARA
PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

PERSIAPAN

PENCAMPURAN OBAT

PEMBERIAN OBAT
KEMOTERAPI
CARA PEMBERIAN OBAT
SITOSTATIKA

* Oral
* Sub kutan
* Topikal
* Intra arterial
* Intra peritonial
* Intra vena ( IV )
Pemberian obat kemoterapi..
• Saat ini pencampuran obat mayoritas dilakukan oleh
FARMASI bukan Perawat.
• Tugas perawat kemoterapi adalah menjamin pemberian
obat kemoterapi sesuai prosedur yang ditentukan.
• Diberikan oleh perawat dengan keahlian khusus (terdidik &
terampil)
• Penting bahwa para perawat mengetahui tujuan
pengobatan, klasifikasi obat dengan cara kerjanya,
protokol serta prosedur pemberian obat kemoterapi.
Petugas yang tidak diijinkan
menangani sitostatika:
1. Wanita hamil
2. Wanita/ibu yang sedang menyusui
3. Petugas yang belum terlatih
4. Siswa yang sedang praktek
Persiapan Pemberian
Kemoterapi
1. Review Resep obat yang harus dimiliki
pasien : Nama obat, dosis, rute pemberian,
tanggal dan waktu setiap obat yang
diberikan
2. Akurat mengidentifikasi pasien dan
informed consent
3. Cek Expired Date obat.
PROSEDUR DAN CARA
PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

PERSIAPAN

PENCAMPURAN OBAT

PEMBERIAN OBAT
KEMOTERAPI
PERSIAPAN

1. Inform Consent
2. Ukur TB & BB, Lab. Darah Lengkap
Fungsi Ginjal , Gula Darah, Urin
Lengkap , CCT , EKG dll
3. Protokol Pengobatan : Nama obat,
dosis obat, cairan pencampur serta
cara pemberian obat
Persiapan petugas
1. Pakailah baju lengan panjang yang
berkaret
2. Celana panjang yang berkaret
3. Gunakan kacamata pelindung
4. Gunakan masker
5. Gunakan topi
6. Gunakan sarung tangan
TROLI berisi :

• Obat sitostatika
• Cairan yang dibutuhkan
• Spuit sesuai keperluan
• Swab Alkohol, kassa dan alkohol 70%
• Bak spuit / tempat / container bertutup
• Label obat
• Protokol
• Pengalas
• Alat Pelindung Diri (APD)
• Tempat sampah
MENGGUNAKAN APD, UNDERPAD

CEK PROTOKOL
TEMPAT SAMPAH
CYTOTOSIC
PENCAMPURAN

1.Kirim permintaan pengoplosan ke bagian farmasi

2.Pencampuran/ pengoplosan obat dilakukan oleh petugas


farmasi yang terlatih didalam BSL ( BIOLOGICAL
SAFETY CABINET )

3.Bila tidak ada BSC, pengoplosan dilakukan didalam


ruangan tersendiri, tertutup dengan ventilasi udara
yang baik atau didekat jendela
BIOLOGICAL SAFETY CABINET
PERSIAPAN PEMBERIAN OLEH PERAWAT

• Trolli dan pengalas yang menyerap


• APD
• Obat sesuai dosis dan pelarut sesuai protokol
• Keluarkan udara dalam spuit
• Hisap obat sesuai keperluan
• Masukkan kedalam plabot infus bertutup karet
• Beri Label
• Tempatkan pada tempat bertutup yang aman
• Masukkan sampah dalam kantong plastik dan beri tanda
atau label
PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI
1. DOBLE CEK Identitas pasien, nama obat dosis
dan cara pemberian
2. Pakai APD dengan benar
3. Lakukan dengan teknik aseptik
4. Pergunakan pengalas dalam pemberian obat
5. Beri premedikasi sesuai protokol
6. Periksa kepatenan vena melakukan aspirasi
secara teratur untuk mencegah ekstravasasi
pada pemberian melalui drip.
PEMILIHAN VENA DAN TEMPAT
PENUSUKAN

• Terasa halus dan • Vena basilika


lembut • Vena cephalika
• Tidak keras dan tidak • Vena metacarpal
menonjol
• Hindari vena pada:
• Vena yang besar fossa antecubital dan
• Kateter dan vena pergelangan tangan
sesuai
PEMBERIAN OBAT KEMOTERAPI

• Berikan obat secara perlahan, lakukan aspirasi


dan perhatikan reaksi pasien bila diberikan
secara bolus
• Bilas dengan Nacl setiap pemberian obat
• Masukkan sampah kedalam tempat khusus
• Lepaskan APD dan cuci tangan
• Dokumentasi
PENGERTIAN EKSTRAVASASI

EKSTRAVASASI

TERJADINYA INFILTRASI OBAT KEMOTERAPI


YANG IRITAN DARI VENA KE JARINGAN
SEKITARNYA
EKSTRAVASASI

• Insiden ekstravasasi dilaporkan 11% pada anka-anak dan


22% pada dewasa (Hadaway, 2007).
• Terjadinya kerusakan jaringan umunya disebabkan oleh
obat-obatan sitotoksik golongan vesicant dan exfoliant /
iritant, seperti: epirubicin, doxorubicin, daunorubicin,
cisplatin, oxaliplatin, docetaxel, dll.
TANDA & GEJALA EKSTRAVASASI

• Gejala ekstravasasi segera  mirip flebitis, adanya rasa


terbakar, nyeri, eritema di sekitar area injeksi, gejala
mulai muncul tepat setelah injeksi & dapat bertahan,
pembengkakkan tidak menghilang setelah bbrp hari,.
• Gejala ekstravasasi setelah bbrp minggu  perubahan
kulit makin nyata, terjadi pengerasan atau pembekuan
darah di area tsb, rasa panas mungkin meningkat,
muncul luka nekrotik, muncul ulkus pd tengah luka
merusak kulit sekitar (Sumber: Thames Valley Cancer
Network (TVCN), 2013).
Faktor resiko terjadinya
ekstravasasi

• Kelemahan vena, mudah pecah dan diameter kecil (bayi,


anak, lansia)

• Integritas vasculer berkurang sehingga elastisitas berkurang

• Penusukan canul di lokasi yg sama dan berulang

• Bekas area radiasi

• Konsentrasi dan jenis obat sitostatika


Tindakan bila terjadi
ekstravasasi

• Hentikan pemberian obat sitotoksik


• Lakukan aspirasi 3-5 ml darah u/menyerap sedapat
mungkin obat sitostatika
• Berikan kortikosteroid u/ mengurangi reaksi inflamasi
baik iv maupun topikal, lepas canula iv
• Berikan kompres dingin
• Istirahatkan ekstremitas 48 jam
• Obs secara teratur nyeri, bengkak, kemerahan, nekrosis
• Beri terapi anti nyeri atau analgesik
Strategi umum penatalaksanaan
ekstravasasi untuk obat sitostatika

Topical cooling

hydrocortison Eksisi

dexamethasone hyaluronidase
Paparan Obat Kemo Bagi Petugas
Kesehatan
• Percikan atau tumpahan obat kemoterapi yang mengenai
kulit dan mata
• Terhirupnya udara yang mengandung zat-zat sitotoksik
• Tertelannya zat-zat sitotoksik melalui makanan atau
minuman
• Penanganan tumpahan obat kemo harus dilakukan oleh
petugas yg terlatih.
Riset terkait ttg Paparan obat
Kemoterapi

• Harrison (2001) mengungkapkan bahwa 9 dari 14 studi


meneliti ttg paparan obat kemo terhadap fungsi
reproduksi perawat, menunjukkan hasil adanya pengaruh
yg merugikan seperti kehilangan janin, malformasi
kongenital, dan infertilitas.
• National Institute for occupational Safety and Health
(NIOSH, 2004), menemukan adanya kontaminasi obat
kemoterapi pada farmasis dan perawat. Terpapar
cyclophosphamide dalam pemeriksaan urine, kanker
kandung kemih.
Upaya Dalam Menurunkan Resiko
Bahaya Paparan Obat Kemo
• Mengikuti pelatihan khusus kemoterapi
• Tidak sdg hamil/persiapan kehamilan

• Perhatikan persiapan pemberian obat


• Perhatikan prosedur pemberian obat

• Pembuangan sampah sitotoksik


• Standar pemakaian APD
APD petugas kemoterapi

• Alat khusus pelindung wajah: goggles, masker


disposable
• Penutup kepala disposable
• Sarung tangan disposable
• Pakaian atau gaun pelindung (apron) disposable,
berlengan panjang
• Pelindung kaki
• Persiapan obat kemo harus dilakukan di tempat khusus
yaitu menggunakan Biological Safety Cabinet (BSC).
Tempat Pencampuran Obat /
Persiapan Pemberian
Penanganan limbah sitostatika
• Seluruh buangan sitostatika harus dipisah, diberi
label, ditangani sbg bahan berbahaya
• Kontainer buangan sisa harus terbuat dari bahan anti
bocor, tahan terhadap tusukan benda tajam
• Dimusnahkan di insenerator dg suhu minimal 1000
derajat celcius
Penanganan awal paparan obat
kemoterapi pada petugas kesehatan
(Birmingham, 2015)
• Lepaskan APD dan atau pakaian petugas yg telah
terkontaminasi dengan hati-hati u/ mencegah
terjadinya perluasan paparan obat kemoterapi. Masukan
APD tsb dalam kantong plastik sitotoksik.
• Cuci bagian tubuh petugas yg terkena paparan obat
kemoterapi dengan segera menggunakan sabun dan air
mengalir.
• Bawa segera petugas kesehatan yg terpapar obat
kemoterapi ke unit emergensi u/ mendapatkan
perawatan medis lebih lanjut.
• Jika paparan obat kemo mengenai mata petugas, segera
bilas mata tersebut dengan air mengalir atau pencuci mata
isotonik selama 15 menit. Selanjutnya, segera rujuk ke
spesialis mata u/menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
• Ikuti prosedur kelembagaan u/ melaporkan dan
menindaklanjuti kecelakaan paparan obat berbahaya
• Pakaian yang terkontaminasi minimal dapat dicuci dengan
suhu maksimal yaitu 40 derajat C. jika pakaian
terkontaminasi dg jumlah cairan obat kemoterapi yg banyak
harus dibuang.
Penanganan tumpahan obat
kemo (Birmingham, 2015)
• Segera beritahukan kpd petugas lain yg berada di ruangan
tsb, bhw telah terjadi tumpahan atau ceceran obat
kemoterapi dan segera u/ mengamankan area.
• Jangan meninggalkan tumpahan obat kemo tanpa
pengawasan.
• Segera ambil cytotoxic spill kits
• Evakuasi semua orang yg berada di dalam ruangan yg terdapat
tumpahan obst kemo; seperti pasien, pengunjung, petugas
atau staf lainnya yg tdk ikut terlibat dalam menangani
tumpahan.
• Pasang tanda peringatan “HATI HATI TUMPAHAN TOKSIK”
di sekitar area tumpahan atau area pintu masuk
• Jika terdapat 2 petugas, maka tentukan salah satu
petugas utama berperan melakukan tindakan
pembersihan tumpahan obat dan satu orang lagi sebagai
asisten
• Pakai APD lengkap sesuai standard precaution
• Berikan tanda di sekitar area tumpahan dg
menggunakan pena non permanen
• Dekatkan semua peralatan yg akan digunakan, termasuk
plastik buangan sampah sitotoksik (ungu) dan sharp
container
Penanganan Efek Samping KEMO

Stomatitis: menjaga hygiene


mulut px, anastetik oral
topikal, cryotherapy oral,

Mual muntah: tx musik,


akupresur, tx doa,
aromaterapi

Diare: modifikasi diet,


rehidrasi oral, antiemetik
Konstipasi: makan
tinggi serat, TKTP,
cukup air, lat fisik

Fatigue: diit TKTP,


yoga, tx doa
Masalah Keperawatan pada
pasien KEMO

• Nyeri
• Gangguan rasa nyaman
• Mual
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan
• Perubahan membran mukosa oral
• Kecemasan
• Fatigue
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai