Disusun Oleh:
2022 / 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Tanggal:……………………….
Oleh:
Pembimbing
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah keperawatan anak dengan judul Asuhan
Keperawatan Pada Anak DHF (Dengue Hemoragi Fever).
Kami berharap dengan adanya makalah penelitian ini, dapat
menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca. Makalah ini membahas
tentang Asuhan Keperawatan Pada Anak DHF (Dengue Hemoragi Fever).
Makalah ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah Keperawatan Anak. Dalam upaya
penyelesaian makalah ini penulis telah mengerjakan dengan maksimal.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini hingga selesai. Serta tidak lupa kami
sampaikan bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun
dan memperbaiki makalah ini.
Penyusun
PENDAHULUAN
Demam dengue atau DF dan demam berdarah dengue atau DBD (dengue
hemorrhagic fever disingkat DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi
yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan ditesis
hemoragik. Pada DHF terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
hemokosentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan dirongga
tubuh. Sindrom renjatan dengue yang ditandai oleh renjatan atau syok (Rina and
Peni, 2022).
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang menyerang
anak dan orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa
demam akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi. Dengue adalah suatu infeksi
Arbovirus (Artropod Born Virus) yang akut ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti atau oleh Aedes Aebopictus (Muafiah, 2019).
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) menular melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti. DHF merupakan penyakit berbasis vektor yang menjadi penyebab
kematian utama di banyak negara tropis. Penyakit DHF bersifat endemis, sering
menyerang masyarakat dalam bentuk wabah dan disertai dengan angka kematian
yang cukup tinggi, khususnya pada mereka yang berusia dibawah 15 tahun
(Rahayu, 2019).
2.2 Etiologi
Dengue haemoragic Fever (DHF) disebabkan oleh arbovirus (Arthopodborn
Virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepthy. Virus Nyamuk
aedes aegypti berbentuk batang, stabil pada suhu 370 C. Adapun ciri-ciri nyamuk
penyebar demam berdarah menurut (Nursalam ,2008) adalah :
1. Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih
2. Hidup didalam dan sekitar rumah
3. Menggigit dan menghisap darah pada waktu siang hari
4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung didalam kamar
5. Bersarang dan bertelur digenangan air jernih didalam dan sekitar rumah
seperti bak mandi, tempayan vas bunga.
2.3 Manifestasi Klinis
Menurut Nursalam, 2008 tanda dan gejala penyakit DHF antara lain
1. Demam tinggi selama 5 – 7 hari
2. Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
3. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
4. Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
5. Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
6. Sakit kepala.
7. Pembengkakan sekitar mata.
8. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
2.4 Klasifikasi
Berdasarkan standar WHO (2002), DHF dibagi menjadi empat derajat sebagai
berikut:
1. Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi,
trombositopeni dan hemokonsentrasi.
2. Derajat II :
Seperti derajat I namun di sertai perdarahan spontan di kulitdan atau
perdarahan lain.
3. Derajat III :
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah,
tekanan darah menurun disertai kulit dingin, lembab dan gelisah.
4. Derajat IV :
Renjatan berat dengan nadi tidak teratur dan tekanan darah yang tidak dapat
diukur.
2.5 Patofisiologi
Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dimana virus tersebut akan masuk ke dalam aliran darah, maka terjadilah viremia
(virus masuk ke dalam aliran darah). Kemudian akan bereaksi dengan antibody
dan terbentuklah kompleks virus antibody yang tinggi akibatnya terjadilah
peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena reaksi imunologik. Virus yang
masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan peradangan pada pembuluh
darah vaskuler atau terjadi vaskulitis yang mana akan menurunkan jumlah
trombosit (trombositopenia) dan factor koagulasi merupakan factor terjadi
perdarahan hebat. Keadaan ini mengkibatkan plasma merembes (kebocoran
plasma) keluar dari pembuluh darah sehingga darah mengental, aliran darah
menjadi lambat sehingga organ tubuh tidak cukup mendapatkan darah dan terjadi
hipoksia jaringan.
Pada keadaan hipoksia akan terjadi metabolisme anaerob, hipoksia dan asidosis
jaringan yang akan mengakibatkan kerusakan jaringan dan bila kerusakan
jaringan semakin berat akan menimbulkan gangguan fungsi organ vital seperti
jantung, paruparu sehingga mengakibatkan hipotensi, hemokonsentrasi ,
hipoproteinemia, efusi pleura, syok dan dapat mengakibatkan kematian. Jika virus
masuk ke dalam sistem gastrointestinal maka tidak jarang klien mengeluh mual,
muntah dan anoreksia. Bila virus menyerang organ hepar, maka virus dengue
tersebut menganggu sistem kerja hepar, dimana salah satunya adalah tempat
sintesis dan osidasi lemak. Namun, karena hati terserang virus dengue maka hati
tidak dapat memecahkan asam lemak tersebut menjadi bahan keton, sehingga
menyebabkan pembesaran hepar atau hepatomegali, dimana pembesaran hepar ini
akan menekan abdomen dan menyebabkan distensi abdomen.
Bila virus bereaksi dengan antbody maka mengaktivasi sistem koplemen atau
melepaskan histamine dan merupakan mediator factor meningginya permeabilitas
dinding pembuluh darah atau terjadinya demam dimana dapat terjadi DHF dengan
derajat I,II,III, dan IV.
2.6 Web Of Caution
Virus Dengue (arbovirus)
↓
Melalui gigitan nyamuk
↓
Pre infection oleh virus dengan serotype berbeda
↓
Bereaksi dengan antibodi
Resiko Defisit
Nutrisi
2.7 Pemeriksaan Penunjang
1. Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih),
trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Serologi : uji HI (hemoagutination inhibition test).
3. Rontgen thoraks : effusi pleura
2.8 Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Pencegahan Demam Dengue (DHF) sering disebut sebagai "5M," yang merupakan singkatan
dari lima langkah pencegahan yang dianjurkan untuk mengendalikan penyebaran penyakit
ini. Berikut adalah 5M pencegahan DHF:
a. Menguras tempat penampungan air: Seluruh tempat penampungan air, seperti bak
mandi, ember, vas bunga, dan penampungan air lainnya, harus dikuras secara teratur.
Nyamuk Aedes aegypti bertelur di air yang tergenang, oleh karena itu, dengan
menguras tempat penampungan air, kita dapat menghilangkan tempat perindukan
nyamuk.
b. Menutup rapat tempat penyimpanan air: Pastikan semua tempat penyimpanan air
tertutup rapat. Ini akan mencegah nyamuk Aedes aegypti masuk dan bertelur di
dalamnya.
c. Mengganti air pada tempat penampungan secara rutin: Jika Anda memiliki tempat
penampungan air yang tidak bisa dikuras, seperti kolam ikan, pastikan untuk
mengganti airnya setidaknya seminggu sekali. Ini akan menghentikan siklus hidup
nyamuk dan mencegah mereka berkembang biak.
2.10.4 Implementasi
Tahap ini adalah pelaksanaan rencana perawatan yang telah disusun. Hal
ini mencakup memberikan perawatan secara langsung, seperti pemberian
obat, tindakan medis, atau konseling.
2.10.5 Evaluasi
Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dari perawatan yang
telah diberikan. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan
perawatan telah tercapai dan untuk mengevaluasi rencana perawatan
apakah masih sesuai dengan kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, N.N. (2022) ‘Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengue
Hemorrhagic Fever (Dhf) Yang Mengalami Defisit Pengetahuan Dengan
Pemberian Edukasi Kesehatan Di Ruang Anak Rsud Ra Basoeni Gedeg
Mojokerto’.
RI, K. (2021) ‘Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Infeksi Dengue
Pada Anak Dan Remaja’, pp. 1–67.
Suciari, N. M. E. (2019). DHF ( Dengue Hemorrhagic Fever ) Grade II.
1302006016, 51.
PERTANYAAN TEMAN TEMAN KETIKA PRESENTASI