Anda di halaman 1dari 11

Christian Kurmeyer

Miranda C Abdullah Farmakoterapi 2


Bipolar Disorder

• Merupakan penyakit psikologis yang ditandai dengan perubahan


mood (alam perasaan) yang sangat ekstrim , yaitu berupa depresi dan
mania

• Pengambilan istilah bipolar disorder mengacu pada suasana hati


penderitanya yang dapat berganti secara tiba- tiba antara dua
kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan
kesedihan (depresi) yang ekstrim
PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi gangguan bipolar berhubungan dengan neurotransmitter


katekolamin. Penelitian biokimia menunjukkan bahwa patofisiologi
gangguan bipolar melibatkan interaksi antara berbagai
neurotransmitter dan hormon. Episode manik diperkirakan dipicu
oleh kelebihan neurotransmiter katekolamin, sedangkan depresi
akibat kekurangan neurotransmiter katekolamin.
FAKTOR PENYEBAB BIPOLAR DISORDER
• GENETIK
• DEPRESI
• FISIOLOGIS (Norepineprin, dopamine, dan serotonin adalah beberapa
jenis neotransmiter yang penting dalam pengantaran impuls saraf.
Pada penderita bipolar disorder, cairan- cairan kimia tersebut berada
dalam keadaan yang tidak seimbang)
• Lingkungan
• Pengalaman masa lalu
• Alkohol dan penyalahgunaan obat
EPIDEMOLOGI
• Gangguan bipolar I mempengaruhi 0.8 % populasi dewasa
→perbandungan terjadi pada laki- laki dan perempuan sama banyak
• Gangguan bipolar II → mempengaruhi 0.5 % dari populasi → lebih
banyak terjadi pada perempuan
• Onset terjadinya bipolar merata → dari masa kanak- kanak hingga
usia 50 tahun kebanyakan kasus terjadi pada usia 15- 19 tahun →
• Onset mania → usia diatas 50 tahun gangguan medis atau neurologis
→ cerebrovascular
4 EPISODE YANG MENANDAI PENYAKIT
BIPOLAR DISOLDER

• EPISODE DEPRESI
• EPISODE MANIA
• EPISODE HIPOMANIA
• EPISODE CAMPURAN
Penatalaksanaan Gangguan Bipolar
• Psikoterapi
Psikoedukasi bagi pasien dan keluarga dilaporkan membantu pasien
untuk menghadapi stressor. Dengan psikoedukasi, pasien dan
keluarganya mendapat pengetahuan mengenai gangguan yang dialami,
terapi, dan apa yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk mendukung
pasien.
Farmakoterapi yang diberikan pada pasien
bipolar sesuai dengan episode yang dialami
• Farmakoterapi Fase Depresi
Pada episode depresi, antidepresan generasi terbaru, karena
mempunyai efikasi yang setara dengan obat–obat generasi lama tapi
dengan tolerabilitas yang lebih baik dan kejadian efek samping yang
lebih rendah. Golongan antidepresan yang disarankan adalah:
Obat–obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI),
misalnya fluoxetine, sertraline, dan escitalopram
Obat golongan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI),
misalnya venlafaxine dan duloxetine
• FARMAKOTERAPI FASE MANIK
Lini pertama untuk episode manik akut adalah lithium karbonat, tetapi obat
ini mempunyai therapeutic window yang sempit, sehingga membutuhkan
pemantauan ketat. Lini kedua yang relatif lebih aman digunakan adalah
obat antikonvulsan seperti asam valproat, carbamazepine, dan lamotrigine.
Antipsikotik atipikal bisa digunakan sebagai mood stabilizer atau untuk
penanganan gejala psikotik pada episode manik. Antipsikotik yang bisa
digunakan untuk penanganan gejala psikotik pada episode manik adalah
risperidone, ziprasidone, paliperidone, olanzapine, quetiapine, dan
aripiprazole. Quetiapine adalah antipsikotik atipikal yang mempunyai
properti sebagai antipsikotik dan mood stabilizer.
Pada fase akut dari episode manik, antipsikotik tipikal, misalnya haloperidol,
efektif untuk menekan gejala–gejala manik. Akan tetapi, karena antipsikotik
tipikal bisa menginduksi gejala depresi, maka dijadikan terapi lini kedua.
Tata Laksana Gangguan Bipolar
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai